Dot Mtrik PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Seminar Kerja Praktek



PERANCANGAN HARDWARE RUNNING TEXT DOT MATRIX PADA MINIATUR SMART POLE PT INTI (PERSERO) M Pramuaji Tri S.1, Yuli Christyono ST.MT.2 Mahasiswa dan Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Email : [email protected]



1



2



Abstrak Pada era modern ini kita lebih dimudahkan untuk menyampaikan sebuah informasi dengan bantuan perangkat-perangkat elektronik. Salah satu diantara informasi tersebut ada yang bersifat komersial maupun non komersial. Smart pole adalah sebuah produk dari PT INTI (Persero) yang digunakan untuk menampilkan informasi secara cepat baik itu informasi yang bersifat komersial maupun non-komersial. Smart pole ini terdiri dari rangkaian running text dengan menggunakan dot matrix 5x7 untuk memudahkan masyarakat memahami sebuah informasi. Rangkaian running text dengan menggunakan dot matrix sendiri terdiri dari beberapa komponen elektronika utama yaitu mikrokontroler Atmega 8535,IC Shift Register,Dot matrix 5x7,LCD 16x2,dan push button. Smart pole adalah sebuah tiang buatan PT INTI (Persero) yang dilengkapi dengan berbagai ornament elektronika yang digunakan untuk penyampaian informasi,penerangan jalan,dan rambu-rambu lalu lintas. Kata Kunci : informasi , mikrokontroler , smart pole, IC Shift Register menambah nilai manfaat dari tiang-tiang tersebut. 1.2 Tujuan Tujuan penulisan makalah kerja praktek ini adalah untuk mempelajari lebih dalam mengenai komponen elektronika penyusun rangkaian running text dengan dot matrix 5x7.



I. 1.1



PENDAHULUAN Latar Belakang Smart Pole yang merupakan produk dari PT INTI (Persero) adalah sebuah tiang yang dilengkapi dengan berbagai ornament elektronika salah satunya adalah running text menggunakan dot matrix yang nantinya dapat digunakan sebagai alat penyampai informasi dari yang bersifat komersial maupun nonkomersial seperti pewaktuan pada trafict light, penunjuk arah jalan ,dan masih banyak lainya. Smart Pole ini nantinya akan menggunakan sumber tenaga terbarukan atau yang didapat langsung dari alam, seperti tenaga matahari dengan menggunakan sel surya maupun dengan tenaga bayu(angin) dengan menggunakan alat yang hamper mirip dengan kincir angin pada umumnya. Ide atau gagasan dibuatnya smart pole ini pada awalnya didasari oleh banyaknya tiang-tiang yang terdapat pada pinggir-pinggir jalan protokol yang digunakan baik untuk penunjuk jalan maupun untuk rambu-rambu lalu lintas yang keberadaanya dinilai kurang efisien jika hanya digunakan untuk keperluan penunjuk jalan maupun rambu-rambu lalu lintas ,oleh karenanya dilakukan terobosan untuk



1.3



Batasan Masalah Makalah ini dibatasi hanya pada perencanaan software, hardware, dan simulasi running text dengan menggunakan dot matrix. II.



DASAR TEORI Smart pole adalah sebuah tiang yang dilengkapi dengan ornament-ornament elektronika yang diharapkan dapat menambah fungsi dari tiang-tiang yang ada di pinggiran jalan perkotaan. Salah satu ornament elektronika yang terdapat pada smart pole adalah running text dengan dot matrix 5x7 ,berikut adalah komponen elektronika penyusun rangkaian running text : a.



Mikrokontroler Pada pembuatan rangkaian running text dengan dot matrix menggunakan mikrokontroler jenis Atmega 8535 ,mikrokontroler tersebut masih



1



masuk dalam keluarga besar Atmel Corp. ATmega 8535 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berdaya rendah yang berbasis pada arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock. Mikrokontroler ini mempunyai troughtinput mendekati 1 MIPS per MHz yang membuat desain sistem untuk mengoptimalkan konsumsi daya dengan kecepatan proses.



XTAL1 dan XTAL2 merupakan masukan dari clock eksternal.



9.



Avcc merupakan pin masukan untuk tegangan ADC.



10. AREF merupakan masukan tegangan referensi untuk ADC. b.



AVR ATmega8535 mempunyai 40 kaki, 32 kaki yang digunakan untuk keperluan port paralel setiap port terdiri dari 8 pin, sehingga terdapat 4 port, yaitu port A, port B, port C, port D. 



8.



Dot Matrix 5x7



Dot matriks adalah perangkat layar yang digunakan untuk menampilkan informasi pada mesin, jam, indikator kereta api dan perangkat lain seperti running text atau tulisan berjalan untuk penyampai informasi yang memerlukan perangkat tampilan sederhana dengan resolusi terbatas. Layar terdiri dari matriks lampu atau indikator mekanik diatur dalam konfigurasi persegi panjang yang dapat beralih atau menonaktifkan lampu yang dipilih, teks atau grafis dapat ditampilkan. Sebuah dot matriks pengontrol mengkonversi instruksi dari prosesor menjadi sinyal-sinyal yang mengubah atau menonaktifkan lampu dalam matriks sehingga muncul pada tampilan dot matriks. Berikut adalah konfigurasi dari dot matrix 5x7 :



Konfigurasi Pin Mikrokontroler



Gambar 2.1 Konfigurasi Pin ATMega8535



1. 2.



VCC merupakan Pin yang sebagai pin masukan catu daya GND merupakan Pin Ground



berfungsi



3.



Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC



4.



Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI



5.



(a)



Gambar 2.2 Struktur dasar dot matrix (a) common anode



Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator



6.



Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial



7.



RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler



(b)



(b) common katodhe



2



Perbedaan antara dot matrix dengan struktur dasar common anode dan common catodhe hanyalah pada penempatan kutub diode ,pada dot matrix dengan struktur dasar common anode kutub positif diparalel dengan baris dan kutub negative diparalel dengan kolom begitu sebaliknya dengan common katodhe kutub positif diparalel dengan kolom dan kutub negative diparalel dengan baris. Gambar di bawah ini menunjukkan cara dot matriks menampilkan suatu abjad misalnya huruf



“A”, pertama kolom Q1 diberi logika 1 untuk menyalakan kolom pertama, data 1 tersebut akan bergeser secara serial sampai kolom Q5.



Tabel 2.2 Penjelasan Pin dari IC Shift Register 74HC595 Symbol



Pin



Q0-Q7



Gambar 2.3 Contoh penampilan karakter pada dot matrix 5x7







15,1-7 8



Ground



C7’



9



Serial data output



MR



10



Master reset



SHCP



11



Shift register clock input



STCP



12



Storage



Tabel 2.1 Konversi karakter ke bentuk bilangan hexadecimal



d.



Kolom 3



Kolom 4



Kolom 5



0x7C



0x12



0x11



0x12



0x7C



A



0x41



0x7F



0x49



0x49



0x36



B



0x3E



0x41



0x41



0x41



0x22



C



0x41



0x7F



0x41



0x41



0x3E



D



register



clock



input



Untuk menampilkan karakter pada dot matrix perlu dilakukan konversi karakter per kolom ke dalam bilangan hexadecimal maupun bilangan binary ,berikut adalah contoh tabel konversi karakter ke bilangan hexadecimal :



Kolom 2



Paralel data output



GND



Penampilan Karakter Pada Dot Matrix



Kolom 1



Pnjelasan



Karakter



OE



13



Output enable



DS



14



Serial data input



VCC



16



Tegangan 5v



Struktur Keypad Keypad



pada



dasarnya



tersusun



dari



beberapa push button yang dikonfigurasikan antara kolom dengan baris. Sehingga sering disebut juga keypad matriks nxm (n=kolom m=baris). Kolom dan baris ini nantinya yang digunakan untuk pendeteksian penekanan tombol. Berikut adalah konfigurasi dasar untuk keypad 5x5.



c.



IC Shift Register (74HC595)



IC 74HC595 berfungsi sebagai shift register yaitu untuk menggeser kolom tiap karakter dari dot matriks, pergeseran datanya pun secara berurutan. IC ini melakukan fungsi pergeseran data serial menjadi data paralel setiap pulsa clock diberikan. Berikut adalah gambar struktur dan tabel konfigurasi pin dari IC Shift Register 74HC595 :



Gambar 2.5 Struktur dasar keypad 5x5



Dx, X1, X2 ,X3, dan X4 merupakan baris ke 1 sampai kolom ke 5, sedangkan y0, y1, y2, y3 , dan y4 merupakan baris ke 1 sampai kolom ke 5 keypad. Terlihat jelas betapa sederhananya



Gambar 3.4 Struktur Konfigurasi pin IC Shift Reegister



3



rangkaian dasar keypad untuk ukuran keypad 5x5 yang terdiri dari 25 buah push button yang dikonfigurasikan seperti matriks. Sebelumnya kita harus menentukan terlebih dahulu mana yang akan dijadikan input atau output mikrokontroler. Sebagian banyak orang membuat kolom keypad sebagai output mikrokontroler sedangkan baris keypad sebagai input mikrokontroler. Cara kerja keypad adalah scanning yaitu mendeteksi terus menerus apakah ada penekanan tombol atau tidak. e.



LCD 16x2



Layar LCD merupakan suatu media penampilan data yang sangat efektif dan efisien dalam penggunaannya. Untuk menampilkan sebuah karakter pada layar LCD diperlukan beberapa rangakaian tambahan.Pada LCD 16x2 memiliki 16 pin yang pada rangkaian Running text dengan dot matrix dihubungkan dengan port B pada mikrokontroler ATmega8535 pertama. Berikut adalah konfigurasi pin dari LCD16x2 :



Tabel 2.3 Konfigurasi Pin dari LCD 16x2 Fungsi



Vss



Gnd



2



Vdd



Vcc



3



Vo



Pengaturan Contrast



4



RS



Pengaturan register sinyal



5



RW



Membaca dan Menulis



6



E



8



DB1



Data bus



9



DB2



Data bus



10



DB3



Data bus



11



DB4



Data bus



12



DB5



Data bus



13



DB6



Data bus



14



DB7



Data bus



15



A/Vee



Tegangan negatif



K



PSU untuk B/L



PEMBAHASAN dan PENGUJIAN Perancangan Umum



Running text dengan dot matrix 5x7 adalah sebuah alat elektronika buatan PT.INTI (Persero) untuk melengkapi dari produk PT INTI yaitu smart pole. Running text dengan dot matrix sendiri digunakan untuk menampilkan sebuah informasi berupa tulisan maupun gambar sederhana ke dalam sebuah rangkaian dot matrix. Karakter atau gambar sederhana yang ditunjukan/ditampilkan oleh dot matrix sendiri memiliki input berupa keypad dengan jumlah karakter 40 ,keypad yang digunakan dalam rangkaian ini juga dilengkapi display LCD 16x2 guna memperjelas input karakter pada saat awal pergantian input. Pada rangkaian ini menggunakan 2 buah kontroler yang keduanya merupakan keluarga dari Atmel yaitu Atmega 8535 , kontroler pertama digunakan untuk mengontrol LCD serta input keypad ,kontroler ini hanya mengontrol input dot matrix berupa karakter yang datanya akan dikirimkan serial ke mikrokontroler kedua. Sedangkan mikrokontroler kedua bertugas untuk mengontrol kinerja dari dot matrix dan shift register yang kemudian akan menampilkan karakter bergerak.



Gambar 2.6 Konfigurasi Pin LCD 16x2



1



Data bus



16



a.



Symbol



DB0



output



III.



Number



7



Sinyal enable



4



Pada awal pengiriman data dari mikrokontroler pertama ke mikrokontroler kedua, pertama-tama mikrokontroler receiver (mikrokontroler kedua) akan mendekode atau menerjemahkan apakah perintah tersebut digunakan untuk mengubah karakter yang sekarang ditampilkan pada dot matrix atau merupakan perintah untuk mengganti kecepatan dan merubah jalanya running text. Pada keadaan awal user akan diberikan tiga pilihan menu yaitu mengganti karakter,mengubah kecepatan running text, dan merubah jalanya running text (geser ke kanan ,geser ke kiri,geser ke kanan dan ke kiri) yang ketiganya diatur oleh programmer. Setelah user menentukan pilihan maka tahapan selanjutnya adalah memilih karakter ,kecepatan ,atau mode jalan dot matrix sesuai dengan keinginan user. Data yang diperoleh dari input keypad tersebut akan dikirimkan serial ke mikrokontroler kedua yang nantinya mikrokontroler kedua akan mengubah tampilan atau rutin yang sedang dijalankan sekarang dengan rutin baru kiriman dari mikrokontroler pertama. Berikut adalah komponen elektronika utama yang digunakan untuk menyusun rangkaian running text dengan dot matrix .: 1. Dot matrix 5x7 2. IC 74HC595 Shift register 3. LCD 16x2 4. Push button (2 kaki) 5. Mikrokontroler Atmega 8435 Kelima komponen diatas telah dijelaskan secara rinci pada bab II.



kerja 11,0592 Hz),Resistor reset,pin ISP. Kristal pada rangkaian sistem minimum Atmega 8535 berfungsi sebagai clock eksternal,resistor reset digunakan untuk mengaktifkan pin reset mikrokontroler,dan pin ISP(In-System Programming) yang digunakan untuk memasukan program ke dalam flash mikrokontroler. 



Diagram Alir Program Berikut adalah gambaran dari diagram alir yang mendasari sistem dari perancangan dot matrix pada miniatur smart pole PT INTI (Persero): start



tidak



Tombol 1 ditekan ?



Tombol 2 ditekan ?



tidak



Tombol 3 ditekan ?



tidak



ya



ya Masukkan karakter



ya



Masukkan Speed



Tombol Cancel/# ditekan ?



ya



ya



Masukkan Mode



Tombol Cancel/# ditekan ? tidak



tidak tidak



ya



Tombol Cancel/# ditekan ? tidak



tidak



Tombol Ok/* ditekan ?



Tombol Ok/* ditekan ?



ya



tidak Tombol Ok/* ditekan ?



ya



Transmitter







Receiver



Sistem minimum Atmega 8535 Pada rangkaian Running Text dengan menggunakan dot matrix 5x7 ini menggunakan mikrokontroler jenis Atmega dengan seri Atmega 8535. Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan mengenai fitur-fitur yang ada dalam mikrokontroler Atmega 8535, namun sebelum kita dapat memanfaatkan fitur-fitur tersebut kita harus mengetahui sistem minimum dari mikrokontroler Atmega 8535. Sistem minimum adalah sebuah rangkaian dasar yang dibutuhkan oleh mikrokontroler untuk dapat bekerja. Rangkaian minimum Atmega 8535 sendiri terdiri dari Kristal (pada rangkaian dot matrix menggunakan Kristal dengan frekwensi



Pengolahan data



Output Dot Matrix



ya Pilih menu lagi?



tidak End



Gambar 3.1 Diagram Alir Program



5



ya



maksut dari penjaluran disini adalah menghubungkan komponen-komponen dengan simulasi kabel/wire sehingga menjadi sebuah rangkaian. 5. Setelah semua komponen elektronika telah terhubung maka kita dapat mensimulasikan rangkaian dengan klik symbol play yang ada di pojok kiri bawah.



Dari gambar flowchart diatas dapat dilihat cara kerja program pada sistem perancangan. Pada saat pertama kali sistem dijalankan user akan diberikan 3 menu yang akan ditampilkan pada layar LCD, masing-masing menu yang diberikan akan berbeda kegunaanya. Menu yang pertama yaitu “ganti”,menu ini dipilih apabila user akan mengganti atau menginputkan kembali karakter yang akan ditampilkan. Menu kedua yaitu “speed”,menu ini dipilih apabila user akan mengatur seberapa cepat tampilan karakter pada dot matrix akan digeser. Menu ketiga yaitu “mode”,menu mode ini dipilih apabila user akan memberikan variasi arah gerakan pada karakter yang ditampilkan oleh dot matrix. Setelah melewati tahap menu maka untuk mengakhiri atau keluar dari rutin menu, user harus menekan tombol “OK” untuk memberikan sinyal bahwa penginputan data sudah selesai dan data yang diberikan oleh user akan ditransmisikan atau dikirimkan secara serial ke mikrokontroler pertama (mikrokontroler dot matrix) yang kemudian data karakter,speed,dan mode jalan akan ditampilkan.  Perancangan Degan Menggunakan Software Proteus 8 Untuk mensimulasikan rangkaian running text dengan dot matrix digunakan software Proteus 8 yang memiliki fitur yang cukup mumpuni untuk mensimulasikan rangkaian, namun diantara fitur-fitur yang dimiliki oleh proteus 8 software ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya menganggap komponen rangkaian dalam kondisi normal keseluruhan oleh karena itu biasanya rangkaian yang terdapat pada software proteus 8 akan sedikit berbeda dengan rangkaian hardware aslinya. Berikut adalah tahapan-tahapan untuk membuat rangkaian dengan software proteus 8 : 1. Membuka jendela awal software proteus 8. 2. Memasukan komponen-komponen yang akan digunakan dengan cara klik ikon “P” pada Toolbar Device. 3. Setelah klik tombol “P” maka akan muncul window baru yang bernama pick device, dengan window ini kita akan dapat memilih komponen-komponen yang dibutuhkan untuk mensimulasikan sebuah rangkaian. 4. Tahapan selanjutnya adalah penjaluran,



Berikut adalah gambaran dari rangkaian running text dengan dot matrix yang telah disimulasikan dengan menggukan software proteus 8 :



Gambar 3.3 Rangkaian Running text dengan dot matrix pada ISIS Proteus 8







Perancangan Layout dengan Software Eagle Perancangan layout merupakan bagian yang sangat penting karena dengan desain yang tepat dan baik rangkaian hardware akan dapat berkerja sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut adalah tahapan-tahapan perancangan layout rangkaian dengan menggunakan software Eagle : 1. Membuka jendela awal software Eagle 2. Pemilihan dan pemasukan komponen yang dibutuhkan pada window schematic dengan cara klik icon 3. Setelah klik icon tersebut kita dapat memilih komponen yang kita butuhkan pada window add. 4. Tahapan selanjutnya adalah wiring atau pengkabelan. Pengkabelan disini maknanya sama dengan yang harus dilakukan pada software proteus yaitu menghubungkan komponen-komponen elektronika. 5. Penempatan atau placement merupakan bagian penting dalam pembuatan layout. Pada tahapan ini kita harus menempatkan komponen-komponen pada window board



6



dengan baik sehingga siap untuk dicetak. Berikut adalah gambaran dari layout rangkaian running text dengan dot matrix 5x7 dengan komponen-komponen penyusunnya:



dipaparkan di sub bab awal.



(a)



Gambar 3.4 Boarding rangkaian Shift Register



Gambar 3.5 Boarding rangkaian dot matrix b.



Pengujian Rangkaian



Berdasarkan perancangan yang telah dipaparkan diatas maka tahapan berikutnya adalah menguji rangkaian pada software proteus dan hardware secara langsung ,dari uji coba yang dilakukan penulis maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba sama dengan rancangan rangkaian running text dengan menggunakan dot matrix. Berikut adalah gambar screenshot dan penjelasan hasil uji coba :



(b) Gambar 3.7 Tampilan Dot Matrix pada State Menu (a) Rangkaian dengan software proteus (b) Rangkaian Hardware



Pada saat pertama kali dijalankan tampilan awal dari LCD 16x2 adalah seperti pada gambar diatas yaitu terdapat karakter 1:ganti ,2:speed 3:mode jalan hal ini menunjukan menu-menu yang disediakan oleh perancang guna untuk mengganti rutin output yang sekarang telah dijalankan atau menginputkan rutin baru.



Gambar 3.6 Rangkaian running text dengan simulasi pada software proteus Gambar diatas merupakan rangkaian dari running text dot matrix yang telah dibuat dengan software simulasi proteus 8 seperti yang telah



(a) 7



Pada tahap ini output karakter yang ditampilkan oleh dot matrix adalah “PT INTI” hal ini sesuai dengan karakter yang telah diinputkan oleh user pada mikrokontroler pertama. Pada state ini running text berjalan dengan karakter “PT INTI”, kecepatan jalan default atau 2 yang berarti berjalan sedang dan jalan karakter default yaitu berjalan kea rah kiri. Adanya sedikit kekurangan atau cacat karakter dikarenakan software proteus yang memang tidak dapat menampilkan karakter dot matrix secara utuh.



(b) Gambar 3.8 Tampilan Dot Matrix pada State Ganti (a) Rangkaian dengan software proteus (b) Rangkaian Hardware



Pada gambar diatas terlihat bahwa layar LCD 16x2 terdapat tulisan “data keypad” hal ini menunjukan user memilih pilihan menu 1 yang digunakan untuk mengganti input karakter yang sekarang sedang ditampilkan pada dot matrix. Pada tahapan selanjutnya state ini meminta input karakter yang baru dan langsung akan ditampilkan pada LCD 16x2 dalam hal ini user menginputkan karakter “PT INTI”.



(a)



(b)



(a)



Gambar 3.10 Tampilan Dot Matrix pada State Speed (a) Rangkaian dengan software proteus (b) Rangkaian Hardware



Pada tahap ini user memilih menu kedua yaitu menu yang digunakan untuk mengganti kecepatan , disini user dapat bebas untuk menentukan berapa cepat running text berjalan tentunya dengan range yang telah ditentukan oleh programmer yaitu 1 untuk berjalan cepat , 2 untuk berjalan sedang, dan 3 untuk berjalan lambat. Pada state ini terdapat 3 led yang digunakan untuk menunjukan posisi speed yang dipilih oleh user.



(b) Gambar 3.9 Tampilan Dot Matrix dengan karakter “PT INTI” (a) Rangkaian dengan software proteus (b) Rangkaian Hardware



8



2. Untuk komunikasi serial antar 2 mikrokontroler sebaiknya menggunakan kristal dengan frekwensi 11,058 kHz. 3. Sebaiknya seluruh rutin program disimpan di EEPROM agar apabila listrik padam program akan kembali melakukan rutin sebelumnya. Gambar 3.11 Tampilan Dot Matrix pada state Mode Jalan



IV. 5.1



DAFTAR PUSTAKA Afgianto, E Putra.(2010).Tutorial Pemrograman Mikrokontroler AVR dengan CodeVision AVR.Jakarta:Gramdia. Widodo Budiharto. 2008. Panduan Praktikum Mikrokontroller AVR Tmega16. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Suhatan Ir, Snoji Shigeki.2004.Buku Pegangan Teknik Elektronika.Jakarta: Pradnya Paramita.



4.



BIODATA PENULIS M PRAMUAJI TRI SAPUTRO Lahir di kota Semarang pada tanggal 22 April 1993. Penulis mengawali pendidikanya di TK PGRI Semarang kemudian melanjutkan di SD H Isriati Baiturahman Semarang selama 6 tahun. Setelah itu melanjutkan ke SMPN 3 Semarang selama 3 tahun, berikutnya melanjutkan pendidikan di SMAN 3 Semarang dan sekarang penulis melanjutkan studi di Fakultas Teknik Elektro Universitas Diponegoro dengan konsentrasi yang diminati adalah Elektronika.



[1].



Pada tahap ini user memilih menu ketiga yaitu menu yang digunakan untuk mengganti mode jalan, disini user dapat bebas untuk menentukan mode jalannya running text. Mode jalan tersebut ada 3 jenis yaitu jalan ke kiri,jalan ke kanan, ataupun jalan ke kiri dank e kanan secara bergantian.



[2]



[3] KESIMPULAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari Kerja Praktek yang saya laksanakan di PT INTI (Persero) Bandung adalah : 1. Running text dengan dot matrix adalah salah satu alat elektronika yang nantinya digunakan sebagai penampil karakter berjalan pada produk PT.INTI persero yaitu Smart Pole. 2. Komponen dasar dalam pembuatan running text dengan dot matrix adalah kontroler Atmega8535,Dot matrix 5x7,IC Shift Register 74HC595,LCD 16x2, dan Push button. 3. ISP (In-System Programming) berfungsi sebagai jalur untuk menuliskan program pada flash mikrokontroler. Software yang digunakan dalam perancangan Running text dengan dot matrix ini adalah Proteus dan Eagle. 5. IC 74HC595 berfungsi sebagai shift register yaitu untuk menggeser kolom tiap karakter dari dot matrix. 5.2 Saran Pada kesempatan ini penulis akan memberikan saran yang gunanya agar pembaca dapat mengembangkan rangkaian dot matrix ini,berikut adalah beberapa saran dari penulis: 1. Pada penggantian karakter maupun mode pada running text sebaiknya menggunakan keyboard agar mengurangi terjadinya bouncing karakter.



Semarang, 18 Mei 2014 Mengetahui, Dosen



Yuli Christyono ST.MT NIP 196807111997021001



9