02 Manual Langensari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Manual OP Embung Langensari



Manual OP Embung Langensari ini disusun dan disampaikan kepada Satuan Kerja Operasi Dan Pemeliharaan SDA Serayu Opak, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat dalam rangka memenuhi tugas PT. Wastu Anopama Consultant dalam melaksanakan Penyusunan Sistem Operasi Lapangan dan Pemeliharaan Embung/Telaga WS POS. Manual OP Embung Langensari ini berisi mengenai Pedoman pelaksanaan kegiatan Operasi Dan Pemeliharaan Embung Langensari. Akhir kata PT. Wastu Anopama Consultant menyampaikan terima kasih kepada Satuan Kerja Operasi Dan Pemeliharaan SDA Serayu Opak, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat atas kepercayaan dan kerja sama yang telah dilakukan. Tidak lupa kepada semua pihak yang telah memberikan data, informasi dan konstribusi terhadap tersusunnya Manual OP Embung Langensari ini disampaikan terima kasih.



Yogyakarta, 06 Agustus 2018 PT. Wastu Anopama Consultant



Yoseph Widi Anjas Susanto, ST Ketua Tim



i



Manual OP Embung Langensari



KATA PENGANTAR .......................................................................................



i



DAFTAR ISI ..................................................................................................



ii



DAFTAR TABEL DAN GAMBAR .....................................................................



iv



BAB 1.



PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang ......................................................................



1 -



1



1.2.



Maksud Dan Tujuan ................................................................



1 -



1



BAB 2.



DATA TEKNIS EMBUNG LANGENSARI .......................................



2 -



1



BAB 3.



PEDOMAN OPERASI EMBUNG 3.1. Ruang Lingkup Kegiatan Operasi Embung ...............................



3 -



1



3.2. Data Pendukung Kegiatan Operasi Embung ............................



3 -



1



3.3. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Operasi Embung .....................



3 -



2



BAB 4.



3.3.1.



Pengumpulan Data Hidrologi .....................................



3 -



2



3.3.2.



Buka Tutup Pintu ......................................................



3 -



4



3.3.3.



Inspeksi Kondisi Fisik Dan Fungsi Komponen Embung ................................................................... 3...............................................................................6



3.3.4.



Sistem Peringatan Dini .............................................. 3...............................................................................11



4.1. Ruang Lingkup Kegiatan Pemeliharaan Embung ......................



4 -



1



4.2. Data Pendukung Kegiatan Pemeliharaan Embung ....................



4 -



1



4.3. Jenis Kegiatan Pemeliharaan ..................................................



4 -



1



4.4. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Embung ............



4 -



3



PEDOMAN PEMELIHARAAN EMBUNG



4.4.1.



Perencanaan Pemeliharaan .......................................



4 -



3



4.4.2.



Pelaksanaan Pemeliharaan ........................................



4 -



6 ii



Manual OP Embung Langensari



4.4.3.



BAB 5.



Pemantauan Kegiatan Pemeliharaan ..........................



4 -



8



4.5. Manajemen Data Pemeliharaan ..............................................



4 -



8



5.1. Struktur Organisasi ................................................................



5 -



1



5.2. Tugas Dan Tanggung Jawab ..................................................



5 -



2



STRUKTUR ORGANISASI OPERASI DAN PEMELIHARAAN



iii



Manual OP Embung Langensari



DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Blangko Pencatatan Debit/Volume Air ............................................



3 -



3



Tabel 3.2. Pola Operasi Embung Langensari ....................................................



3 -



5



Tabel 3.3. Kegiatan Inspeksi Embung Langensari ............................................



3 -



7



Tabel 3.4. Blangko Inspeksi Embung Langensari ..............................................



3 - 10



Tabel 3.5. Tanda Sistem Peringatan Dini Pelimpah Embung ..............................



3 - 11



Tabel 4.1. Kriteria Skor Kondisi Dan Fungsi Aset ..............................................



4 -



4



Tabel 4.2. Pembobotan Komponen Fisik Embung .............................................



4 -



4



Tabel 4.3. Pembobotan Variable Pengurangan Kapasitas Tampung ...................



4 -



5



Tabel 4.4. Kegiatan Pemeliharaan Preventif Embung Langensari .......................



4 -



6



Tabel 4.5. Kegiatan Pemeliharaan Korektif Embung Langensari ........................



4 -



7



Tabel 4.6. Blangko Catatan Pemeliharaan ........................................................



4 -



9



DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Tanda Sistem Peringatan Dini Pelimpah Embung Langensari ........



3 - 11



Gambar 4.1. Jenis Kegiatan Pemeliharaan ......................................................



4 -



2



Gambar 5.1. Struktur Organisasi Operasi Dan Pemeliharaan Embung ...............



5 -



1



iv



Manual OP Embung Langensari



v



Manual OP Embung Langensari



1.1.



Latar Belakang Embung merupakan bangunan konservasi air yang berbentuk kolam yang berfungsi untuk menampung kelebihan air yang terjadi pada saat musim hujan untuk kemudian dimenfaatkan sesuai dengan tujuan pembangunan embung tersebut. Tujuan pembangunan embung bermacam-macam diantaranya adalah sebagai kolam retensi banjir, untuk sumber air irigasi ataupun sebagai sumber air baku. Agar bangunan embung dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan pembangunan, maka diperlukan kegiatan operasi dan pemeliharaan yang terencana dengan baik. Oleh karena itu dalam pelaksanaan kegiatan Operasi Dan Pemeliharaan diperlukan suatu pedoman yang berisi mengenai prosedur, cara dan biaya yang dibutuhkan yang benar-benar sesuai data kondisi aktual di lapangan. Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak telah membangun dan mengelola sejumlah embung diwilayah kerjanya. Seperti telah diuraikan sebelumnya Embung tersebut selalu diupayakan dapat bermanfaat dan dapat berfungsi dengan baik, maka perlu dioperasikan sesuai dengan peruntukannya dan harus senantiasa dipelihara, sehingga diperlukan pedoman kegiatan operasi dan pemeliharaan.



1.2.



Maksud Dan Tujuan Maksud Penyusunan Manual OP adalah memberikan pedoman mengenai kegiatan beserta pedoman teknis pelaksanaan yang dapat dilaksanakan ( Workable) dan tepat guna Sedangkan Tujuan Penyusunan Manual O&P adalah terselengaranya kegiatan O&P Embung Langensari yang berdaya guna dan berhasil guna .



1-1



Manual OP Embung Langensari



A.



B.



C.



D.



E.



Umum 1). Tahun Konstruksi



:



2014



2). Lokasi Embung



:



Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. (X = 431820,87 ; Y = 9139248,95.)



Sumber Air 1)



Sumber air



:



Sungai Belik



2)



Luas DAS



:



481,91 ha



Kolam Tampungan 1)



Kapasitas Tampung



:



9.780 m3



2)



Luas Kolam Tampungan



:



5.890 m2



3)



MA Banjir



:



+118,75 m



4)



MA Normal



:



+117,80 m



Bendung/Ambang 1)



Tipe Bendung



:



Bendung Tetap



2)



Tipe Mercu



:



Ogee



3)



Elevasi Mercu



:



+118,00 m



4)



Lebar Mercu



:



1,46 m



5)



Tipe Pintu Penguras



:



Sorong Baja Stang Tunggal



6)



Dimensi Pintu



:



0,80 x 1,25 m



7)



Jumlah



:



1 (satu) buah



8)



Elevasi dasar pintu



:



+117,17 m



Pintu Intake 1)



Tipe



:



Sorong Baja Stang Tunggal



2)



Dimensi Pintu



:



1,20 x 1,50 m



3)



Jumlah



:



3 (tiga) buah



4)



Elevasi dasar pintu



:



+116,80 m



2-1



Manual OP Embung Langensari



F.



Pelimpah (Spillway) 1)



Tipe Mercu



:



Ogee



2)



Lebar Mercu



:



6,00 m



3)



Elevasi mercu



:



+117,80 m



4)



Tipe Pintu Penguras



:



Sorong Baja Stang Tunggal



5)



Dimensi Pintu



:



0,80 x 1,50 m



6)



Jumlah



:



1 (satu) buah



7)



Elevasi dasar pintu



:



+115,90 m



Sumber : As Built Drawing Pembangunan Embung Langensari Kota Yogyakarta, PT. Citra Mataram Konstruksi, 2015



2-2



Manual OP Embung Langensari



3.1.



Ruang Lingkup Kegiatan Operasi Embung Ruang lingkup kegiatan operasi embung meliputi kegiatan : No



3.2.



Kegiatan



Frekuensi



1.



Pengumpulan Data Hidrologi



Setiap hari



2.



Buka Tutup Pintu Air



Sesuai Kondisi lapangan



3.



Inspeksi Kondisi Fisik Dan Fungsi Embung



Setiap 3 Bulan



Data Pendukung Kegiatan Operasi Embung Agar operasi jaringan irigasi dapat dilaksanakan dengan baik, harus tersedia data pendukung antara lain: 1.



Data Teknis Embung



2.



Kurva Hubungan Tinggi Genangan Dan Volume Tampungan Embung Langensari



3-1



Manual OP Embung Langensari



3.



Tabel Hubungan Tinggi Air Diatas Pelimpah dengan debit yang mengalir Embung Langensari



3.3.



No



H (m)



Q (m3/dt)



No



H (m)



Q (m3/dt)



1



0



0.00



13



1.2



22.48



2



0.1



0.54



14



1.3



25.35



3



0.2



1.53



15



1.4



28.33



4



0.3



2.81



16



1.5



31.41



5



0.4



4.33



17



1.6



34.61



6



0.5



6.05



18



1.7



37.90



7



0.6



7.95



19



1.8



41.30



8



0.7



10.01



20



1.9



44.78



9



0.8



12.24



21



2



48.37



10



0.9



14.60



22



2.1



52.04



11



1



17.10



23



2.2



55.80



12



1.1



19.73



24



2.3



59.65



Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Operasi Embung 3.3.1.



Pengumpulan Data Hidrologi Pengumpulan data hidrologi adalah kegiatan pencatatan volume air embung dan debit air keluar embung. Kegiatan pencatatan debit tersebut dilaksanakan setiap hari dengan cara mencatat



ketinggian



air



pada



mistar



ukur



(peilschaal),



kemudian



mengkorversi ketinggian air tersebut ke debit atau volume air melalui grafik/tabel yang disajikan pada bagian akhir buku ini. Kegiatan pencatatan debit/volume dilakukan dengan menggunakan blangko pencatatan seperti tersaji pada tabel 3.1. Setiap 6 (enam) bulan data pencatatan debit/volume tersebut di jadikan laporan dan diserahkan kepada instansi terkait (Bidang OP BBWS/BWS atau lainnya).



3-2



Manual OP Embung Langensari



Tabel 3.1. Blangko Pencatatan Debit/Volume Air



3-3



Manual OP Embung Langensari



3.3.2.



Buka Tutup Pintu Kegiatan buka tutup pintu ditujukan untuk mengatur volume tampungan dan pengeluaran/penggunaan air embung sesuai dengan pola operasi yang telah ditetapkan. Pola operasi terdiri dari 3 (tiga) kondisi yaitu : 1).



Operasi Normal Operasi normal merupakan operasi rutin dalam kondisi normal sesuai dengan panduan operasi dalam rangka memenuhi tujuan/fungsi pembangunan embung.



2).



Operasi Banjir Operasi banjir merupakan operasi pada saat kondisi banjir, dalam rangka mengatur muka air embung agar tetap terjaga pada elevasi yang direncanakan, sehingga embung aman.



3).



Operasi Darurat (Emergency Operation) Operasi darurat dilakukan dalam rangka merespon keadaan yang mengancam keamanan dan atau keutuhan bendungan seperti : longsoran besar, amblesan besar, perilaku abnormal, sabotase, keluaran air yang tak terkendali, retakan besar, overtopping, dan lainlain.



Kegiatan buka tutup pintu embung langensari dilaksanakan mengikuti pola operasi seperti tersaji pada Tabel 3.2. Pola Operasi Embung Langensari



3-4



Manual OP Embung Langensari



Tabel 3.2. Pola Operasi Embung Langensari



Tindakan Operasi Pintu No.



A



B



Kondisi



Penguras Bendung



Keterangan Pelimpah



Intake



OPERASI NORMAL 1.



Debit Sungai Kecil



Elevasi Muka air dibawah elevasi mercu pelimpah



Ditutup



Ditutup



Dibuka Penuh



Untuk mencegah embung kekurangan air



2.



Debit Sungai Sedang



Air melimpas diatas mercu pelimpah dengan tinggi ≤ 25 cm



Ditutup



Dibuka ± 25 Cm



Dibuka penuh



Untuk pengurasan (Flushing) sedimen



3.



Debit Sungai Tinggi



Air melimpas diatas mercu pelimpah dengan tinggi ± 25 s/d 50 cm



Ditutup



Dibuka ± 50 Cm



Dibuka penuh



Untuk pengurasan (Flushing) sedimen



a. Elevasi Muka air di atas pelimpah = 95 cm.



Dibuka Penuh



Dibuka ± 50 Cm



Dibuka penuh



b. Terdapat indikasi elevasi Muka air di atas pelimpah naik melebihi 95 cm.



Dibuka Penuh



Dibuka Penuh



Ditutup



Pintu intake ditutup sampai Elevasi Muka air di atas pelimpah = 95 cm



OPERASI BANJIR 1.



C



Indikasi



Terjadi Banjir



OPERASI DARURAT 1.



Kerusakan Tubuh Embung



Retak-retak /gerusan/Amblas pada tubuh Embung



Dibuka Penuh



Dibuka



Dibuka penuh



Pintu pelimpah Dibuka sampai level air di bawah retakan/gerusan



2.



Acaman Overtopping



 Terdapat indikasi elevasi Muka air di atas pelimpah naik melebihi 95 cm.



Dibuka Penuh



Dibuka Penuh



Ditutup penuh



Segera melaporkan kepada instansi terkait dan juga pos-pos pada hilir embung mengenai ancaman banjir



 Pintu penguras Bendung/ambang Sudah terbuka penuh  Pintu pelimpah sudah terbuka penuh



3-5



Manual OP Embung Langensari



3.3.3.



Inspeksi Kondisi Fisik Dan Fungsi Komponen Embung A.



Pelaksanaan Kegiatan Inspeksi Inspeksi Kondisi Fisik Dan Fungsi Embung merupakan kegiatan pemeriksaan,



inspeksi dan



pemantauan



kondisi



fisik



dan



dan



keberfungsian komponen mekanik, elektrik, hidrolik dan sipil embung. Kegiatan



inpeksi



dilakukan



setiap



3



(tiga)



bulan



sekali



dan



dilaksanakan secara bersama antara Pengamat (Unit Pengelola Embung), Juru Operasi Dan Juru Pemeliharaan. Tujuan dari kegiatan pemeriksaan dan inspeksi ini adalah untuk mendeteksi secara dini adanya kerusakan yang terjadi pada komponen fisik bangunan embung dan dapat segera diperbaiki untuk menghindari kerusakan yang lebih parah yang dapat mengakibatkan kegagalan bangunan. Bangunan fisik embung dapat dibagi menjadi beberapa komponen yaitu : Bendung/Ambang, Tubuh Embung, Pelimpah, Intake,



Jalan



Inspeksi dan Bangunan/fasilitas penunjang, dimana masing-masing komponen dibagi lagi menjadi beberapa sub komponen. Secara umum rincian kegiatan inspeksi beserta metode pelaksanaan inspeksi terangkum dalam Tabel 3.3.



3-6



Manual OP Embung Langensari



Tabel 3.3. Kegiatan Inspeksi Embung Langensari No 1.



Kompone n Bendung/ Ambang



Sub Kompone n



Item Pemeriksaan



Fisik Bangunan



Kondisi Fisik (Retakan, patahan, Deformasi, dll)



 



Pintu Penguras



a. Kondisi Fisik Pintu



Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik Pintu air terhadap karat, kebocoran dll. Melakukan uji buka tutup pintu dari kondisi buka penuh ke tutup penuh atau sebaliknya.



b. Kemudahan pengoperasian 2.



Tubuh Embung



Metode/Rincian Pemeriksaan



Kolam b. Sedimentasi Tampungan c. Kobocoran/Piping



a.1. a.2. b.1. b.2.



Dinding Kolam Tampungan



a. Kondisi Fisik (Retakan, patahan, Deformasi dinding, dll)



a. Kebocoran 3.



Bangunan Pelimpah



a.1. a.2. a.3. b.1.



Fisik Bangunan



Kondisi Fisik (Retakan, patahan, Deformasi, dll)



Pintu Spillway



a. Kondisi Fisik Pintu



  



b. Kemudahan pengoperasian







Kondisi Fisik (Retakan, patahan, Deformasi, dll)



 



Jembatan



Ket.



Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik bangunan Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan



Melakukan Pengukuran kedalaman kolam di bandingkan dengan kedalaman seharusnya sesuai konstruksi awal Mencatat hasil pengukuran untuk keperluan estimasi volume sedimen Melakukan pemeriksaan visual ada/tidaknya indikasi kebocoran berupa pusaran air (luweng) Mengkaji indikasi kebocoran berdasarkan perubahan tinggi muka air secara dratis dari hasil pencatatan tinggi muka air embung Melakukan pemeriksaan visual dengan penelusuran dan pemeriksaan kondisi fisik linning dinding kolam Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan Mengkaji indikasi penyebab kerusakan Melakukan pemeriksaan visual indikasi kebocoran, berupa tanggul basah, rembesan air pada tanggul dll. Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik bangunan Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik Pintu air terhadap karat, kebocoran dll. Melakukan uji buka tutup pintu dari kondisi buka penuh ke tutup penuh atau sebaliknya. Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik bangunan Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan



3-7



Manual OP Embung Langensari



No 4.



Kompone n Bangunan Intake



Sub Komponen



Item Pemeriksaan



Fisik Bangunan



Kondisi Fisik (Retakan, patahan, Deformasi, dll)



Pintu Intake



a. Kondisi Fisik Pintu b. Kumudahan pengoperasian



5.



6.



Jalan Inspeksi



Bangunan Penunjang



Jembatan



Kondisi Fisik (Retakan, patahan, Deformasi, dll)



Collector Drain



Kondisi Fisik (Retakan, patahan, Deformasi, dll)



Badan Jalan



Kondisi Fisik (Retakan, patahan, Deformasi, dll)



Kantor/Gedung Edukasi



Kondisi Fisik (Retakan, Bocor, dll)



Gudang



Kondisi Fisik (Retakan, Bocor, dll)



Taman



Kondisi Fisik Bangunan dan taman(Retakan, Bocor, dll)



Pagar Embung



Kondisi Fisik (Retakan, Bocor, dll)



Metode/Rincian Pemeriksaan



Ket.



 Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik bangunan  Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik Pintu air terhadap karat, kebocoran dll. Melakukan uji buka tutup pintu dari kondisi buka penuh ke tutup penuh atau sebaliknya.  Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik bangunan  Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan  Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik bangunan  Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan  Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik bangunan  Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan  Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik bangunan  Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan  Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik bangunan  Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan  Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik bangunan  Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan  Melakukan pemeriksaan visual kondisi Fisik bangunan  Mencatat dimensi dan membuat sket gambar kerusakan



3-8



Manual OP Embung Langensari



B.



Penilaian Kondisi Fisik Dan Fungsi Komponen Embung Pada saat melaksanakan kegiatan inspeksi, selain memeriksa kondisi dan fungsi, juga dilakukan penilaian terhadap kondisi fisik dan fungsi dari tiap-tiap komponen bangunan yang nantinya akan digunakan sebagai dasar penentuan skala prioritas dalam penyusunan rencana kegiatan pemeliharaan. Acuan yang digunakan untuk menilai kondisi komponen bangunan adalah sebagai berikut. 1.



Kondisi Baik, jika tingkat kerusakan yang terjadi < 10 % dari kondisi awal.



2.



Kondisi Rusak Ringan, jika tingkat kerusakan yang terjadi berkisar 10 – 20 % dari kondisi awal.



3.



Kondisi Rusak Sedang, jika tingkat kerusakan yang terjadi berkisar antara 21 – 40 %.



4.



Kondisi Rusak Berat, jika kerusakan yang terjadi > 40%.



Sedangkan untuk menentukan fungsi bangunan, kriterianya adalah sebagai berikut : 1.



Berfungsi Baik, jika tingkat keberfungsian bangunan > 80 % dari kondisi awal.



2.



Kurang, jika tingkat keberfungsian bangunan berkisar 70 – 80 % dari kondisi awal.



3.



Buruk, jika tingkat keberfungsian bangunan berkisar antara 40 – 69 % dari kondisi awal.



4.



Tidak Berfungsi, jika keberfungsian bangunan < 39% dari kondisi awal.



Untuk kemudahan dalam pelaksanaan inspeksi dilapangan, digunakan blangko pemeriksaan/inpeksi seperti tersaji pada tabel 3.4. berikut. Hasil dari kegiatan inspeksi Kondisi Fisik Dan Fungsi komponen embung tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana dan kebutuhan biaya Operasi Dan Pemeliharaan untuk Tahun Anggaran berikutnya.



3-9



Manual OP Embung Langensari



Tabel 3.4. Blangko Inspeksi Embung Langensari



3 - 10



Manual OP Embung Langensari



3.3.4.



Sistem Peringatan Dini Embung Langensari di fungsikan juga sebagai Kolam Retensi Banjir. Nantinya embung ini akan dilengkapi fasilitas sederhana Sistem Peringatan Dini banjir yang berupa simbol warna pada bagian atas mercu pelimpah embung, dengan perincian sebagai berikut. Tabel 3.5. Tanda Sistem Peringatan Dini Pelimpah Embung No 1 2 3



Simbol Hijau Kuning Merah



Arti Simbol



Penempatan



Aman



Dari Mercu Pelimpah s.d. elevasi 50 Cm diatas Pelimpah



Waspada



Elevasi 50 Cm diatas Pelimpah s.d. 95 Cm diatas Pelimpah



Bahaya



Elevasi 95 Cm diatas Pelimpah s.d. elevasi tanggul



Gambar 3.1. Tanda Sistem Peringatan Dini Pelimpah Embung Langensari



Detail rincian tindakan yang perlu dilaksanakan adalah sebagai berikut : Pada saat bulan-bulan basah (musim penghujan) sekitar Bulan Desember sampai dengan April, dilakukan pemantauan elevasi muka air yang melimpas diatas mercu pelimpah embung.



3 - 11



Manual OP Embung Langensari



1).



Pada saat elevasi air diatas pelimpah berada pada warna hijau, pola operasi embung menggunakan Pola Operasi normal.



2).



Pada saat elevasi air diatas pelimpah berada pada warna kuning, pola operasi embung menggunakan Pola Operasi banjir ditambah dengan lebih mengintensifkan pemantauan/pengamatan tinggi muka air pada pelimpah.



3).



Pada saat elevasi air diatas pelimpah berada pada warna merah, maka pola operasinya adalah pola operasi darurat terkait dengan ancaman bahaya overtopping.



3 - 12



Manual OP Embung Langensari



3 - 13



Manual OP Embung Langensari



4.1.



Ruang Lingkup Kegiatan Pemeliharaan Embung Pemeliharaan embung adalah upaya menjaga dan mengamankan embung agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan jaringan meliputi :



4.2.



1.



Perencanaan



2.



Pelaksanaan



3.



Pemantauan Dan Evaluasi



Data Pendukung Kegiatan Pemeliharaan Embung Di dalam penyelenggaraan kegiatan pemeliharaan embungdiperlukan data – data pendukung sebagai berikut : 1. Data Hasil Inspeksi Kondisi Fisik Dan Fungsi Komponen Embung 2. Data Teknis Embung 3. Gambar pasca konstruksi (as built drawing) 4. Dokumen dan data pendukung lainnya.



4.3.



Jenis Kegiatan Pemeliharaan Secara umum kegiatan pemeliharaan terdiri dai 2 (dua) jenis, yaitu Pemeliharaan Pencegahan (Preventif) dan Pemeliharaan Perbaikan (Korektif). 1.



Pemeliharaan Pencegahan (Preventif) merupakan kegiatan pemeliharaan untuk tujuan



mencegah



terjadinya



kerusakan



dan



kemunduran



fungsi



bangunan, baik yang dilakukan secara rutin atau dengan selang waktu tertentu. Pemeliharaan pencegahan terdiri dari 3 (tiga) jenis kegiatan, yaitu (1). Pemeliharaan Rutin, (2). Pemeliharaan Berkala dan (3). Perbaikan Kecil. 4-1



Manual OP Embung Langensari



a.



Pemeliharaan



rutin



merupakan



kegiatan



pemeliharaan



untuk



mempertahankan kondisi dan fungsi sarana air baku yang dilakukan secara terus menerus tanpa ada bagian konstruksi yang dirubah atau diganti. b.



Pemeliharaan



berkala



merupakan



kegiatan



pemeliharaan



untuk



mempertahankan kondisi dan fungsi air baku yang dilaksanakan secara berkala dengan selang periode waktu tertentu dengan melalui perencanaan terlebih dahulu. c.



Perbaikan Kecil merupakan kegiatan perbaikan bangunan yang mengalami kerusakan yang bersifat kecil, agar kondisi dan fungsinya dapat dikembalikan seperti



sebelum



terjadi



kerusakan



tanpa



memerlukan



perencanaan



pembiayaan dan perencanaan detail. 2.



Pemeliharaan Perbaikan (Korektif) merupakan pekerjaan pemeliharaan yang bertujuan mengembalikan kondisi dan fungsi bangunan seperti kondisi dan fungsi bangunan pada saat dibangun. Terdapat 2 (dua) jenis kegiatan pemeliharaan korektif yaitu : (1). Rehabilitasi dan (2). Rektifikasi. a.



Rehabilitasi merupakan kegiatan perbaikan bangunan yang mengalami kerusakan agar kondisi dan fungsinya dapat dikembalikan seperti sebelum terjadi kerusakan dengan menggunakan perencanaan detail tetapi tidak mengubah sistem kerja secara keseluruhan.



b.



Rektifikasi merupakan kegiatan perbaikan bangunan, baik yang rusak maupun belum tetapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dimana perbaikan tersebut memerlukan kegiatan perencanaan detail dan Perubahan sistem secara keseluruhan. PEMELIHARAAN RUTIN



PENCEGAHAN (PREVENTIF)



PEMELIHARAAN BERKALA



PERBAIKAN KECIL PEMELIHARAAN



REHABILITASI PERBAIKAN (KOREKTIF) REKTIFIKASI



Gambar 4.1. Jenis Kegiatan Pemeliharaan. 4-2



Manual OP Embung Langensari



4.4.



Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Embung 4.4.1.



Perencanaan Pemeliharaan A.



Perencanaan Perencanaan pemeliharaan disusun berdasarkan kepada hasil inspeksi kondisi fisk dan fungsi komponen-komponen embung. Perencanaan kegiatan pemeliharaan dibuat oleh Pengamat (Unit Pengelola Embung) bersama-sama dengan juru pemeliharaan. Perencanaan kegiatan pemeliharaan dibuat setiap tahun untuk dilaksanakan pada tahun anggaran berikutnya. Perencanaan kegiatan pemeliharaan meliputi : 1.



Jenis Kegiatan Pemeliharaan yang akan dilaksanakan baik kegiatan pemeliharaan Preventif maupun Korektif.



B.



2.



Kebutuhan biaya pelaksanaan kegiatan pemeliharaan



3.



Skala Prioritas dari masing-masing kegiatan pemeliharaan.



4.



Dilengkapi dengan gambar perencanaan (desain) bila diperlukan.



Skala Prioritas Kegiatan Pemeliharaan Untuk menjamin embung selalu dapat berfungsi dengan baik, maka kegiatan pemeliharaan embung harus selalu dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan. Namun pada kenyataannya ketersediaan dana untuk keperluan pemeliharaan dari tahun ke tahun tidak selalu terpenuhi



sesuai



yang



diusulkan,



terutama



untuk



kegiatan



pemeliharaan korektif. Kebanyakan dana yang tersedia lebih kecil dari pada dana dibutuhkan. Agar fungsi embung tidak terganggu akibat keterbatasan dana pemeliharaan, maka perlu membuat skala prioritas pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan. Skala prioritas prioritas dihitung dengan menggunakan pendekatan persamaan berikut :



P=(k +f )+(



1 )+ Ls Bk xB sk 4-3



Manual OP Embung Langensari



Dimana : P k f Bk Bsk Ls



: : : : : :



Prioritas Skor Kondisi Skor Fungsi Bobot Komponen aset yang rusak Bobot Sub Komponen aset yang rusak Pengurangan Kapasitas tampung kerusakan aset



akibat



Semakin kecil nilai prioritas (P) mengindikasikan bahwa kegiatan pemeliharaan tersebut semakin tinggi prioritas untuk dilaksanakan. Kondisi dan fungsi aset diperoleh berdasarkan hasil kegiatan inspeksi, selanjutnya Skor kondisi dan fungsi ditentukan dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 4.1. Kriteria Skor Kondisi Dan Fungsi Aset Kondisi Dan Fungsi Bangunan 1.



2.



Skor K



Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak sedang Rusak berat



4 3 2 1



Fungsi Baik Kurang Buruk Tidak Berfungsi



4 3 2 1



Nilai bobot komponen dan sub komponen ditersebut adalah sebagai berikut. Tabel 4.2. Pembobotan Komponen Fisik Embung Bobot Kompone n



N o



Komponen



1



Tubuh Embung



35%



2



Pelimpah



30%



Sub Komponen Kolam Tampungan Dinding Kolam Tampungan Lantai Hulu Mercu Spillway Saluran Luncur Dinding/Sayap Peredam Energi Pintu Spillway



Bobot Sub Komponen 60% 40% 10% 25% 10% 10% 20% 20% 4-4



Manual OP Embung Langensari



Jembatan



5%



No



Komponen



Bobot Komponen



3



Bendung/Ambang



10%



Lantai Hulu Mercu Bendung Saluran Luncur Dinding/Sayap Peredam Energi Pintu Penguras



10% 25% 10% 10% 20% 25%



4



Intake



15%



5



Jalan Akses/Inspeksi



5%



6



Bang. Penunjang



5%



Lantai Intake Dinding/Sayap Pintu Intake Jembatan Collector Drain Badan Jalan Sistem Peringatan Dini Kantor Gudang/Gedung Edukasi Taman



30% 40% 20% 10% 70% 30% 45%



Sub Komponen



Bobot Sub Komponen



25% 20% 10%



Kriteria pembobotan variable kehilangan air adalah sebagai berikut : Tabel 4.3. Pembobotan Variable Pengurangan Kapasitas Tampung Pengurangan Kapasitas



Skor



0% - 10%



4



11% - 30%



3



31% - 49%



2



>50%



1



Contoh dari perhitungan skala prioritas adalah sebagai berikut : 1.



2.



Bangunan Pelimpah Embung







Kondisi Pintu Pelimpah Rusak Sedang dan Fungsinya Buruk







Akibat kerusakan tersebut mengakibatkan kapasitas tampung embung berkurang 10% dari kapasitas tampung rencana



Tubuh Embung







Kolam Tampungan Embung mengalami sehingga volume tampungnya berkurang 20%



sedimentasi



4-5



Manual OP Embung Langensari







Berdasarkan Kondisi dan fungsi bangunan, maka bangunan kolam tampungan berada dalam kondisi rusak ringan dan fungsinya kurang.



Dengan menggunakan diperoleh :







persamaan



sederhana



prioritas



Nilai Prioritas untuk rehabilitasi Bangunan pelimpah adalah



P=2+2+( 



skala



1 )+4= 24,67 0.3x 0.2



Nilai Prioritas untuk pengerukan sedimen adalah :



( 0.351x 0.6 )+3=13.76



P=3+ 3+



Sehingga kegiatan rehabilitasi harus dilakukan secara bertahap, maka prioritas pertama yang dilaksanakan adalah kegiatan pengerukan sedimen. 4.4.2.



Pelaksanaan Pemeliharaan Jenis-jenis kegiatan pemeliharaan pada embung adalah sebagai berikut : Tabel 4.4. Kegiatan Pemeliharaan Preventif Embung Langensari No 1.



2.



3.



4.



Kegiatan Pemeliharaan Kolam Tampungan a. Pembersihan sampah pada kolam tampungan b. Pembersihan rumput tanaman yang tumbuh pada dinding kolam tampungan c. Pengerukan sedimen pada kolam tampungan d. Perbaikan bocoran-bocoran kecil pada dinding kolam tampungan Bendung/Ambang Dan Intake a. Pembersihan sampah pada trashrack intake dan pada bendung/ambang b. Pengerukan/pembersihan (flushing) sedimen pada bendung/ambang c. Perbaikan bocoran/retakan kecil pada bendung/ambang



Frekuensi Setiap hari Seminggu sekali Setahun Sekali



Setiap hari Setahun Sekali



Bangunan Pelimpah (Spillway) a.



Pembersihan sampah yang terapung pada bangunan spillway



b.



Perbaikan bocoran/retakan kecil



c.



Pengerukan sedimen pada hilir bangunan pelimpah



Setiap hari



Setahun Sekali



Pintu Air (Gate) a.



Pembersihan sampah yang tersangkut pada



Setiap hari 4-6



Manual OP Embung Langensari



pintu-pintu air b.



Pembersihan dan pelumasan kembali Hoist dan sendi-sendi pintu



Setiap 3 bulan



c.



Pengecatan pintu-pintu air



Setahun Sekali



No 5.



6.



Kegiatan Pemeliharaan



Frekuensi



Bangunan Dan Fasilitas Pendukung a.



Pembersihan sampah bangunan/fasilitas pendukung beserta lingkungannya



Setiap hari



b.



Pembersihan rumput/ilalang (babat rumput) lingkungan embung



Setiap 3 bulan



c.



Memperbaiki/mengganti papan larangan/petunjuk yang rusak



d.



Pemotongan/Pemangkasan tanaman pelindung/hiasan



Setahun Sekali



e.



Penyiraman tanaman hias



Seminggu sekali (musim kemarau)



Jalan Akses Dan Jalan Inspeksi a.



Pembersihan jalan dari sampah atau batu pengganggu



Setiap hari



b.



Perbaikan paving block yang amblas,lepas dll



Setiap hari



Tabel 4.5. Kegiatan Pemeliharaan Korektif Embung Langensari No



Kegiatan Pemeliharaan



1.



Kolam Tampungan a. Memperbaiki rongga/kebocoran dinding kolam yang termasuk dalam kerusakan besar b. Memperbaiki penurunan pondasi, patahan, longsoran dinding kolam tampungan



2.



Intake a. Memperbaiki penurunan pondasi, patahan, longsoran Bangunan Intake b. Memperbaiki penurunan pondasi, patahan, longsoran Bendung/Ambang b. Penggantian Trashrack



3.



Bangunan Pelimpah (Spillway) a. Memperbaiki penurunan pondasi, patahan, longsoran Pelimpah



4.



Pintu Air (Gate) a. Penggantian suku cadang pintu b. Penggantian pintu



5.



Bangunan Dan Fasilitas Pendukung a. Penggantian tanaman pelindung/hiasan b. Perbaikan bangunan (gudang, kantor, dll)



6.



Jalan Akses Dan Jalan Inspeksi a. Penambalan jalan yang berlubang, becek dll 4-7



Manual OP Embung Langensari



b. c.



4.4.3.



Penggantian paving block secara keseluruhan dll Perbaikan Jembatan



Pemantauan Kegiatan Pemeliharaan Pemantauan dan evaluasi pada kegiatan pemeliharaan embung dilakukan untuk kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan sendiri secara swakelola ataupun dikontrakkan. Pemantauan dilakukan terhadap realisasi penggunaan sumberdaya yang meliputi : tenaga kerja, bahan (pelumas, cat dsb.), peralatan secara berkala dipantau dan dibandingkan dengan program pemeliharaan rutin atau rencana yang telah ditetapkan Setiap akhir bulan dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan proses pemeliharaan yang sedang dijalankan di lapangan. Setiap akhir pekerjaan dilakukan juga evaluasi untuk penyempurnaan kegiatan pemeliharaan yang akan datang.



4.5.



Manajemen Data Pemeliharaan Setiap pelaksanaan suatu kegiatan diperlukan adanya tidakan evaluasi



terhadap



pelaksanaan kegiatan tersebut untuk mengetahui apakah kegiatan tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien. Untuk keperluan evaluasi terhadap kegiatan pemeliharaan, setiap kegiatan pemeliharaan perlu dicatat dan diinventaris. Catatan Pemeliharaan embung dibuat setiap bulan dan dilaporkan kepada Instansi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan embung setiap 6 (enam ) bulan sekali, dengan blangko buku catatan pemeliharaan adalah sebagai berikut.



4-8



Manual OP Embung Langensari



Tabel 4.6. Blangko Catatan Pemeliharaan



4-9



Manual OP Embung Langensari



5.1.



Struktur Organisasi Struktur organisasi pengelola embung adalah sebagai berikut. 1.



Struktur Organisasi terdiri dari Unit Pengelola Embung yang pada sekaligus bertugas sebagai pengamat embung.



2.



Unit Pengelola Embung bisa dibentuk langsung pada BBWS/BWS atau ditingkat Pemerintah Daerah seperti Balai PSDA Propinsi atau UPT Dinas PU dan ESDM Kabupaten.



3.



Unit Pengelola Embung (UPE) pada dasarnya berfungsi sebagai Pengamat Embung



4.



1 (satu) Unit Pengelola Embung dapat mengelola lebih dari 1 (satu) embung yang dibagi berdasarkan wilayah administrasi maupun berdasar wilayah DAS.



5.



Pada setiap embung terdapat Juru Operasi dan Juru Pemeliharaan yang bertugas melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan embung.



6.



Untuk Embung kecil dan hanya berfungsi sebagai sarana konservasi, Posisi Juru Operasi dan Juru Pemeliharaan dapat dirangkap 1 (satu) Orang.



7.



Untuk melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan yang membutuhkan jumlah tenaga kerja yang banyak seperti babat rumput, pengecatan pintu dan lain sebagainya, dapat menggunakan tenaga lepas yang bersifat kontraktuil.



KEPALA BIDANG OP (BBWS) KASI BIDANG OP (BBWS)



UNIT PENGELOLA EMBUNG (UPE)



JURU OPERASI



JURU PEMELIHARAAN



PEKERJA LEPAS



Gambar 5.1. Struktur Organisasi Operasi Dan Pemeliharaan Embung 5-1



Manual OP Embung Langensari



5.2.



Tugas Dan Tanggung Jawab 1.



Unit Pengelola Embung 1). Melaksanakan fungsi pengelolaan dan monitoring keamanan embung 2). Bertanggung jawab terhadap program dan pelaksanaan Operasi, Pemeliharaan dan Pengamatan embung sesuai aturan dan kebutuhan yang telah ditentukan di dalam Pedoman operasi Dan Pemeliharaan. 3). Menyusun rencana kegiatan Operasi Dan Pemeliharaan embung 4). Bertanggung jawab terhadap pelaporan, pengarsipan, dan dokumentasi hasil pelaksanaan kegiatan Operasi Dan Pemeliharaan embung. 5). Mengkoordinasikan personil yang bertanggung jawab terhadap kegiatan Operasi Dan Pemeliharaan embung beserta fasilitas pelengkapnya di lapangan. 6). Bersama sama dengan Juru Operasi Dan Juru Pemeliharaan secara berkala melaksanakan



kegiatan



inspeksi



kondisi



dan



fungsi



komponen-komponen



bangunan embung. 2.



Juru Operasi 1). Mengatur pemasukan (inflow) dan pengeluaran air embung lewat pintu-pintu air sesuai dengan pola operasi embung yang tertuang di dalam Pedoman operasi Dan Pemeliharaan. 2). Mencatat debit air masuk, elevasi muka air embung dan debit keluar embung setiap hari. 3). Bersama dengan pengamat dan juru Pemeliharaan mengadakan inspeksi secara rutin kondisi dan fungsi komponen-komponen bangunan embung.



3.



Juru Pemeliharaan 1). Bertanggung



jawab



terhadap



pemeliharaan



sehari-hari



embung



beserta



bangunan-bangunan pelengkapnya, jalan masuk, jalan kerja, sistem drainase, bangunan penunjang, peralatan hidro-mekanikal dan lain-lainnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan di dalam Pedoman operasi Dan Pemeliharaan Embung. 2). Menyimpan seluruh catatan pekerjaan pemeliharaan (perawatan dan perbaikan) yang telah dilaksanakan.



5-2



Manual OP Embung Langensari



3). Membuat



daftar



komponen



-



komponen



yang



memerlukan



perawatan,



pemeliharan, perbaikan, penggantian. 4). Bersama dengan pengamat dan juru operasi mengadakan inspeksi secara rutin kondisi dan fungsi komponen-komponen bangunan embung.



5-3