02.penatalaksanaan Umum Kegawatdaruratan Pada Pasien Gaduh Gelisah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENATALAKSANAAN UMUM KEGAWATDARURATAN PADA PASIEN GADUH GELISAH BIMBINGAN TEKNIS PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI DI FASYANKES PRIMER HOTEL ACACIA JAKARTA, 29 SEPTEMBER – 1 OKTOBER 2014



GADUH GELISAH Pasien datang dengan: 1. Aktivitas motorik yang berlebihan, tidak sesuai dan tidak bertujuan 2. Ketakutan dan/atau anxietas yang berat 3. Iritabilitas yang dapat meningkat intensitasnya menjadi perilaku yang mengancam 4. Menyerang 5. Kontrol impuls yang buruk 6. Ketidakmampuan untuk menganalisis situasi dengan baik 7. Isi pembicaraan berlebihan dan bersifat menghina 8. Tekanan suara keras dan menuntut 9. Postur tegang dan condong ke depan 10. Kontak mata melotot 11. Marah-marah 12. Dendam 13. Merasa tidak aman 14. Merusak lingkungan



PENILAIAN Pemeriksaan penunjang



Pemeriksaan fisik



Wawancara



1. WAWANCARA Lakukan prinsip wawancara Perhatikan keselamatan pasien dan petugas ------ jaga jarak aman 2-3 langkah Lakukan heteroanamnesa/alloanamnesa : keluarga, teman,



Fokuskan pertanyaan : Keluahan utama



Yakinkan pasien Aman



Singkirkan Penyebab Organik



Kaji riwayat pengobatan dan psikiatri



2. PEMERIKSAAN FISIK Riwayat penyakit Medik : 1. Pemeriksaan fisik 2. Kesadaran 3. TTV



Riwayat penggunaan obat : 1. Zat psikoaktif 2. Alkohol



Riwayat penyakit Psikiatri : 1. Pemeriksaan Status mental 2. Psikososial



3. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1.Darah perifer lengkap, 2. Urinalisa lengkap, 3. Elektrolit, 4. Gula darah, 5. Fungsi hati, 6. Fungsi ginjal, 7. Radiologi, dan 8. EKG jika tersedia (terutama pada pasien berusia di atas 40 tahun)



PENATALAKSANAAN GADUH GELISAH Non PsikoFarmakologis Modifikasi LIngkungan



Komunikasi Terapeutik : 1. Bicara dengan tenang----Ajak pasien untuk tenang 2. Vokal jelas dan nada suara tegas 3. Intonasi rendah 4. Gerakan tidak tergesa-gesa 5. Pertahankan posisi tubuh 6. Jaga jarak 2 – 3 langkah dari pasien



Restraint Tidak



Pasien Tenang



YA



Periksa Observasi 15 m/x Catat perilaku



PEMBATASAN GERAK/RESTRAINT 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Jelaskan tindakan yang akan dilakukan : Bukan sebagai hukuman tapi untuk mengamankan pasien, orang lain dan lingkungan dari perilaku pasien yang tidak terkontrol. Siapkan ruang isolasi/alat pengikat (restraint) yang aman – Lihat gambar di Bab I. Lakukan kontrak/kesepakatan untuk mengontrol perilakunya. Pilih alat pengikat yang aman dan nyaman, terbuat dari bahan katun. Pengikatan dilakukan oleh min. 5 orang; satu orang memegang kepala pasien, 2 orang memegang ekstremitas atas dan 2 orang memegang ekstremitas bawah. Pengikatan dilakukan di tempat tidur bukan di sisi tempat tidur dengan posisi terlentang, kedua kaki lurus, satu lengan di samping badan, satu lengan ke arah kepala



PENANGANAN PASIEN GADUH GELISAH



Lanjutan



• Ikatan sebaiknya tidak terlalu kencang, juga tidak longgar untuk mencegah cedera. • Beri bantal di daerah kepala. • Lakukan observasi pengekangan setiap 30 menit. Halhal yang perlu diobservasi: – tanda-tanda vital – tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan proses pengikatan – nutrisi dan hidrasi – sirkulasi dan rentang gerak ekstremitas (kuat lemahnya ikatan) – higiene dan eliminasi – status fisik dan psikologis – kesiapan klien untuk dilepaskan dari pengikatan, termasuk tanda vital



Lanjutan • Lakukan perawatan pada daerah pengikatan, pantau kondisi kulit yang diikat (warna, temperatur, sensasi), lakukan latihan gerak pada tungkai yang diikat secara bergantian setiap 2 jam, lakukan perubahan posisi pengikatan. • Libatkan dan latih pasien untuk mengontrol perilaku sebelum ikatan dibuka secara bertahap.



Lanjutan • Kurangi pengekangan secara bertahap, mis : ikatan dibuka satu persatu secara bertahap dimulai dari pergelangan kaki kanan lalu kaki kiri, jika pasien tidak menunjukkan perilaku agresif maka selanjutnya lepaskan pengekangan pada pergelangan tangan kanan dan terakhir tangan kiri. • Jika klien sudah mulai dapat mengontrol perilakunya, maka pasien sudah dapat dicoba untuk berinteraksi tanpa pengikatan dengan terlebih dahulu membuat kesepakatan yaitu jika kembali perilakunya tidak terkontrol maka pasien akan diisolasi/dilakukan pengikatan kembali.



Psikofarmaka • Tawarkan untuk mengontrol kondisi gaduh gelisah dengan pemberian medikasi oral seperti Haloperidol 2 x 2,5 mg (untuk pasien yang baru pertama kali minum obat antipsikotik) atau 2 x 5 mg atau lebih disesuaikan dosis yang pernah efektif sebelumnya (untuk pasien yang pernah mendapatkan antipsikotik). Terapi oral dapat diberikan tunggal atau menggunakan kombinasi diazepam tablet 2 - 5 mg untuk membantu pasien merasa tenang (dan bukan untuk tidur) agar evaluasi dapat dilakukan. – Untuk pasien usia 6-18 tahun Haloperidol dapat diberikan dengan dosis 2 x 0,5-2,5 mg.



Psikofarmaka • Bila terapi oral ditolak atau gagal, diberikan injeksi tunggal Haloperidol injeksi 2,5 - 10 mg (I.M.) yang dapat diulang setiap 30 menit hingga mencapai dosis maksimal 30 mg atau diazepam injeksi 10 mg (I.V. lebih baik, kontraindikasi pada penurunan kesadaran; I.M. bila I.V sulit dilakukan) yang dapat diulang setiap 30 menit hingga mencapai dosis maksimal 20 mg. Kombinasi keduanya dapat diberikan bila kondisi gaduh gelisah pasien sangat berat. Perhatikan tanda-tanda efek samping pemberian haloperidol (Baca Bab VIII. Efek Samping Obat yang Berat). – Untuk pasien usia 6 – 12 tahun Haloperidol injeksi dapat diberikan dengan dosis awal 1- 2,5 mg. Sementara pasien usia 12- 18 tahun dapat menggunakan Haloperidol injeksi dengan dosis 2,5 - 5 mg. Dosis ini dapat diulang setiap 30 menit sampai dengan dosis maksimal 10 mg per hari.



ALGORITMA EVALUASI AWAL Tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, DS/Delirium, psikosis, intoksikasi dll



INTERVENSI AWAL Berbicara dengan pasien, memberikan bantuan Bila memungkinkan atau diperlukan berikan obat oral



Bila tidak memungkinkan Obat injeksi, pengikatan atau seklusi (bila perilaku menetap)



RUJUK Observasi perubahan perilaku Perilaku terkontrol ------- Latih tehnik nafas dalam



Perilaku tidak terkontrol



REFERENSI • Stuart, G.WT (2009). Principles and practice of psychiatric nursing. (9th ed.). Louis, Missouri: Mosby, Inc. • Varcarolis & Halter. Essentials of psychiatric mental health nursing. Philadelphia: W.B Saunders Co; 2009. • Videbeck, S.L. Psychiatric mental health nursing. 3rd ed. Philadhelpia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006. • Dulcan MK. Lake M. Concise guide to child and adolescent psychiatry. Edisi ke-4. Washington DC: American Psychiatric Association; 2012 • Heyneman EK. Emergency child psychiatry. Child Adolesc Psychiatric N Am; 2003; 12: 667-677.



Thank You