10 - LKS PKL PSPTKR 1 - Xi Tkro [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR KERJA SISWA PESERTA PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) MATA PELAJARAN :



PEMELIHARAAN SASIS & PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN (PKKR) XI



KELAS XI TKRO - SEMESTER GENAP TP. 2018/2019



• SMK WIWOROTOMO PURWOKERTO • Jl. Laksda Yos Sudarso No. 03 Telp./Fax. (0281) 635823 Purwokerto Jawa Tengah 53134 Website : smkwiworotomopurwokerto.sch.id ; E-mail : [email protected]



2018



PETUNJUK MENGERJAKAN LKS 1. 2. 3.



4.



5.



Materi untuk mengerjakan LKS dapat menggunakan referensi buku perpustakaan sekolah, mencari di internet serta sumber lain yang relevan. Ketentuan tugas yang harus dikerjakan menyesuaikan pelaksanaan PKL masing-masing siswa, sesuai petunjuk pada soal. Hasil Jawaban ditulis pada lembar jawab yang telah disediakan (dapat digandakan sendiri apabila diperlukan), atau dalam bentuk lain sesuai ketentuan/aturan dari guru mata pelajaran yang bersangkutan. Hasil jawaban LKS dapat dikumpulkan dengan cara :  Hasil jawaban hardcopy dikumpulkan kepada guru mata pelajaran paling lambat 7 (tujuh) hari setelah siswa selesai melaksanaan PKL.  Sebelum pelaksanaan PKL selesai, siswa dapat mengumpulkan hasil jawaban dalam bentuk softcopy (foto) dan dikirimkan ke alamat e-mail guru yang bersangkutan. Hasil tugas PKL digunakan sebagai bahan/referensi penilaian untuk Raport Semester Genap.



Purwokerto,



November 2018



Guru Mata Pelajaran,



HERNOMO, S.T.



PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 2



A. RINGKASAN MATERI SISTEM REM Jika engine otomotif membakar bahan bakar, energi yang dikeluarkan menghasilkan tekanan pada piston, yang diubah menjadi rotasi mekanis. Jika bentuk energi seperti ini dihubungkan ke roda kendaraan, maka gerakan kendaraan sebanding dengan pelepasan energi yang terkendali ini. Gerakan ini sebanding dengan rpm, sebab energi yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan harus diserap supaya kendaraan tersebut bisa berhenti. Energi kinetic atau momentum ini harus diubah menjadi panas melalui gaya gesek. Pada bagian berikut, kita akan mempelajari sistem dan komponen yang diperlukan yang menyebabkan rem bekerja secara efektif. a. Dasar Sistem Rem Keberadaan energi kinetik terasa bila kendaraan bergerak, dan transmisi berada pada posisi netral. Kendaraan tersebut tidak langsung berhenti, melainkan bergerak agak sedikit jauh untuk kemudian berhenti. Dalam hal ini, energi yang disimpan diubah secara perlahan dan digunakan untuk menggerakkan kendaraan terhadap resistansi yang berlawanan dengan gerakan kendaraan b. Prinsip Gesekan Gesekan adalah perlawanan terhadap gerakan yang dihasilkan dari dua benda yang bergerak atau bergesekan satu sama lain. Ada dua jenis gesekan yaitu: kinetik dan statis . Gesekan kinetik terjadi antara dua benda, dan salah satunya bergerak. Gesekan kinetik selalu menghasilkan panas. Semakin banyak gesekan kinetik yang dihasilkan, semakin banyak pula panas yang dihasilkan. Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan kinetik untuk mengubah energi dari kendaraan yang bergerak menjadi panas . Gesekan statis terjadi antara dua benda yang diam. Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan statis untuk menahan kendaraan ketika sedang diparkir . c. Panas dan bidang gesek rem (Brake Linings) Panas yang timbul dalam pengereman dapat mencapai suhu 600º F (316º C) dalam kondisi nomal, dan panas ini harus disebarkan ke udara secepat mungkin. Panas dihasilkan oleh gesekan pengereman; panas dipindahkan ke udara sekitar dan harus bergerak dalam dua arah. Satu jalur adalah melalui kampas menuju brake shoes, kemudian terus ke backing plate. Jalur yang paling penting adalah melalui permukaan tromol dan bagian roda. Pada peralatan modern yang memiliki rem piringan (disc brake), piringan tersebut dibuka untuk memungkinkan lebih banyak mendapat hembusan udara, sehingga piringan menjadi dingin. Kampas rem menghasilkan gesekan langsung pada permukaan gesek lain, baik rem tromol atau cakram. Kampas rem dan materi bidang gesek rem harus memiliki karakteristik khusus, antara lain : 1. Rem tromol atau cakram harus dapat membuang panas dengan mudah. 2. Menahan bentuknya di bawah panas yang sangat tinggi. 3. Menahan perubahan suhu yang cepat, menahan kebengkokan dan distorsi. d. Berat dan Kecepatan Semakin berat kendaraan yang bergerak, semakin banyak energi kinetik yang dimilikinya. Sistem rem harus mengubah energi kinetik menjadi panas, sehingga setiap peningkatan berat kendaraan semakin besar permintaan gaya rem. Karena itu Rem pada kendaraan kelebihan beban menjadi tidak efektif karena terlalu panas. Ketika kecepatan kendaraan meningkat, rem harus mengkonversi empat kali jumlah energi kinetik menjadi panas. e. Gesekan antara ban dan Jalan Titik dimana kontak ban kendaraan dengan jalan disebut jejak ban. Perubahan jejak ban mempengaruhi kemampuan kendaraan untuk berhenti. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi jejak ban. REM TROMOL Sebuah unit rem tromol terdiri dari dua sepatu rem yang terpasang pada backing plate. Ketika pedal rem ditekan, silinder roda hidrolik akan mendorong sepatu keluar untuk menekan tromol yang berputar dan menimbulkan gesekan sehingga memperlambat kendaraan. Ketika pedal dibebaskan, pegas pengembali menarik sepatu rem kembali ke posisi semula. PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 3



Keterangan: 1. Tromol 2. Pegas sepatu rem 3. Backing plate 4. Kampas rem 5. Pegas pengembali 6. Silinder roda 7. Nipel pembuang udara (bleeding) 8. Penyetel rem 9. Pin penekan 10. Sepatu rem Gambar Komponen rem tromol a. Tromol. Tromol berputar bersama-sama dengan roda. Dalam beberapa sistem rem, tromol merupakan hub roda dan bantalan roda. Tromol harus bulat sempurna dan konsentris dengan poros. Tromol juga harus dapat menyerap dan menghilangkan sejumlah panas yang timbul akibat gesekan. b. Sepatu rem (brake shoe) dan Kampas rem (brake lining) Sepatu rem berbentuk busur menyesuaikan dengan permukaan tromol rem. Kampas rem berbahan khusus terikat (dilem) atau terpaku pada sepatu rem.



Gambar Sepatu rem c. Silinder roda (wheel cylinder)



Silinder roda terdiri dari bagian- bagian berikut ini : 1. Cylinder 2. Pistons 3. seal piston 4. Expander spring assembly 5. protective dust covers 6. Actuating pin (some models) 7. Bleeder valve Gambar Komponen silinder roda Ketika pengemudi menginjak pedal rem, tekanan hidrolik dari master silinder bergerak ke silinder roda. Dalam silinder roda, tekanan hidrolik menyebabkan seal piston untuk mendorong piston. Tindakan dari tekanan hidrolis silinder memaksa sepatu rem menekan tromol. Ketika PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 4



sopir melepaskan pedal rem dari injakan, hal ini mengurangi tekanan hidrolik. Pegas pengembali sepatu rem kemudian menarik sepatu rem kembali ke posisi semula d. Anchor pin Anchor adalah bagian sistem rem tromol terpasang pada backing plate menjadi tumpuan dari sepatu rem. Anchor menanggung semua kekuatan sepatu rem tromol. Pada umumnya terdapat dua macam anchors, yaitu anchors pin tetap dan achor pin geser. Gambar Anchor pin tetap e. Backing plate Backing Plate adalah cakram baja yang terpasang ke rumah poros atau axle housing dan tidak bisa berputar. Backing Plate merupakan landasan untuk sistem rem tromol, dimana anchor dan silinder roda, sepatu rem, pegas pengembali dan termasuk beberapa penyetel (adjuster), terpasang ke backing plate. Backing Plate merupakan bantalan di mana sepatu rem dapat bergerak Gambar Backing plate f. Pegas sepatu rem (Brake Shoe Springs). Pegas pemegang sepatu rem jenis coil spring terdiri dari pin bulat, pegas spiral, dan cincin. Salah satu ujung pin dibentuk menjadi bentuk pipih dan ujung lainnya diratakan. Pin ini diinstal melalui lubang di backing plate dan lubang di sepatu rem. Pin melewati coil spring dan cincin diinstalmelalui sepatu rem. g. Pegas pengembali sepatu rem. Pegas pengembali sepatu rem selalu jenis pegas coil. Fungsi pegas pengembali sepatu rem adalah untuk mengembalikan sepatu rem ke posisi dimana silinder roda tidak memperoleh tekanan hidrolik. Kemudian pegas menarik sepatu rem ke posisi semula, dan mendorong piston silinder roda ke posisi belum ditekan. h. Pegas anti getar (Anti Rattle Springs) Pegas anti getar yang digunakan dalam majelis rem tromol adalah untuk mengurangi getaran dan suara mengeklik. Caranya yaitu dengan memberikan sedikit tegangan pegas antara dua bagian. Ketegangan ini menghilangkan kelonggaran dan menjaga bagian dari kekocakan satu sama lain. Kebanyakan pegas anti-bergetar adalah jenis coil springs. Gambar Pegas anti getar i. Unit Penyetel Pada beberapa sistem rem tromol, adjuster, yang ditempatkan di bagian atas, langsung di bawah roda silinder, dengan bagian bawah penahan sepatu rem.



Gambar Komponen penyetel roda bintang PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 5



Desain roda bintang disebut adjuster/penyetel mengambang, karena tidak bertumpu ke backing plate dan dapat bergerak bersama dengan sepatu rem. Semua roda bintang digunakan pada kendaraan modern dioperasikan oleh adjuster linkage secara otomatis. Roda bintang memiliki ulir berbeda untuk roda kiri dan kanan, dan ditandai dengan huruf L atau R. Ini menunjukkan apakah adjuster harus dipasang di sisi kiri atau kanan kendaraan. Jenis-jenis konstruksi roda bintang penyetel antara lain : a) Cable Adjusters b) Link Adjuster c) Lever Adjuster d) Ratchet Adjusters JENIS-JENIS REM TROMOL a. Rem tromol Non servo. Rem tromol non-servo digunakan pada kendaraan yang lebih kecil, dengan frontwheel drive. Tekanan silinder roda mendorong kedua sepatu rem ke luar. Sepatu depan terdapat self energizing karena mendapat pengaruh dari putaran tromol (gerakan sepatu rem searah dengan putaran tromol) disebut dengan sepatu rem primer atau leading. Namun, sepatu rem belakang menekan tromol dan berlawanan arah dengan putaran tromol sehingga tidak memiliki selfenergizing. Sepatu rem belakang bekerja hanya dengan tekanan hidrolik silinder roda belakang. Jika kendaraan bergerak mundur terjadi hal yang sebaliknya. b. Leading-Trailing/Simplek Ketika pedal rem ditekan silinder roda mendorong dengan tekanan yang sama pada setiap sepatu rem. Pada gilirannya, hal ini memaksa bagian atas setiap sepatu luar menuju tromol, dan masingmasing sepatu rem bertumpu ada penahan yang terletak di bagian bawah dari backing plate.



Gambar simplek



Self-energizing



effect



rem



c. Two Leading/Duplek Rem tromol non-servo tipe two leading digunakan pada kendaraan yang kecil atau besar pada roda depan. Pada rem roda depan menerima tambahan sebagian beban roda belakang pada saat kendaraan di rem.. Tekanan silinder roda mendorong kedua sepatu rem ke luar.



Gambar Rem tromol duplek d. Dual Two Leading (Duo Duplek) Rem tromol tipe duo two leading adalah hampir sama dengan tipe two leading akan tetapi tipe duo two leading menggunakan dua silinder roda masingmasing dengan dua piston dengan demikian semua sepatu rem memiliki selfenergizing effect, baik kendaraan bergerak maju atau mundur.



Gambar Rem tromol duo duplek PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 6



e. Rem tromol Servo. Pada rem servo kedua sepatu primer dan sekunder berkontribusi terhadap proses pengereman. Sistem rem servo menggunakan piston silinder roda piston tunggal (servo) atau menggunakan slinder roda dengan piston ganda (duo servo), yang terpasang di bagian atas dari backing plate. Bagian bawah sepatu rem (dudukan sepatu rem) tidak melekat pada backing plate. Sebaliknya, sepatu yang terhubung melalui penyetel roda bintang yang mengambang. f. Rem tromol uni servo (silinder roda satu piston.) Ketika pedal rem ditekan, kedua sepatu dipaksa keluar terhadap rotating tromol rem dengan piston silinder roda. Ketika sepatu primer menekan ke dalam tromol, ia terpengaruh putaran tromol. Rotasi ini diteruskan ke sepatu sekunder melalui floating penyetel roda bintang yang mengambang. Kekuatannya transfer ini disebut tindakan servo. Self-energizing effect akan muncul pada kedua sepatu rem pada saat kendaran berjalan maju, sedangkan pada saat kendaraan bergerak mundur maka kedua sepatu rem menjadi Gambar Rem uni servo sekunder. g. Rem tromol duo servo (silinder roda dua piston) Cara kerja rem tromol tipe duo servo adalah sama dengan rem tromol tipe servo dengan perbedaannya adalah: Tipe duo servo menggunakan silinder roda dengan dua piston dengan demikian baik kendaraan bergerak maju atau mundur self-energizing effect akan muncul pada kedua sepatu rem.



Gambar Rem duo servo REM PARKIR Standar Keselamatan Kendaraan mengharuskan rem parkir mampu menahan kendaraan berhenti pada tingkat kemiringan 30 derajat. Sistem rem parkir di sebagian besar kendaraan dioprasikan menggunakan tangan atau kaki, rem parkir bekerja pada roda belakang. Rem parkir beroperasi secara independen dari sistem rem hidrolik. Ketika mengaktifkan tuas/pedal, kabel meregang (mengencang) erat ke rem belakang dan mengunci rem terhadap permukaan gesek tromol.



REM CAKRAM Rem cakram yang digunakan pada kendaraan modern umumnya pada roda depan, sementara ada juga yang menggunakan rem cakram untuk rem roda depan dan belakang. Keuntungan dari rem cakram dibanding dengan rem tromol adalah: 1. Pendinginan yang baik. PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 7



2. Mengurangi rem monting. 3. Penyetelan secara otomatis Sistem rem harus dapat menghilangkan jumlah besar panas yang dihasilkan. Rem cakram dapat membuang panas lebih cepat dari pada rem tromol. Beberapa rotor/cakram berventilasi, sehingga dapat memungkinkan udara untuk bersirkulasi di antara permukaan gesekan dan membuang panas lebih efisien. Ketika tekanan hidrolik bekerja pada piston caliper, hal ini akan menekan pad untuk menekan disk. Kekuatan pengereman dihasilkan oleh gesekan antara bantalan disk karena rotor/cakram. Gambar Rem Cakram a. Komponen rem cakram 1) Cakram (disc) Pada umumnya, rotor/cakram terbuat dari besi cor, berbentuk solid atau berventilasi. Jenis cakram berventilasi memiliki sirip pendingin yang berguna untuk melemparkan udara melalui celah tengah untuk pendinginan yang lebih baik.



Gambar Cakram berventilasi 2) Kaliper Kaliper, disebut juga silinder atau rumah piston, dan terpasang pada steering knuckle atau pembawa roda. Ada dua jenis caliper yaitu floating caliper (kaliper luncur) dan fixed caliper (caliper tetap).



3) Pad (kanvas rem) Aplikasi desain rem yang berbeda membutuhkan berbagai jenis bahan gesekan yang berbeda pula. Beberapa pertimbangan dalam pemakaian Pad (kanvas rem) adalah : a) Koefisien gesekan harus tetap konstan pada berbagai suhu. b) Pad (kanvas rem) tidak cepat habis. c) Pad (kanvas rem) harus tahan suhu tinggi tanpa terjadi penurunan koefisien gesek dan harus mampu bekerja tanpa kebisingan.



Gambar Pad rem



PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 8



SISTEM POROS PENGGERAK RODA Kendaraan dapat berjalan/ bergerak karena ada sistem yang memindahkan tenaga/ momen/ putaran dari mesin ke roda-roda. Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya dikelompokkan menjadi beberapa tipe/ jenis, yaitu : a. Front Engine Rear Drive (FR) Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Front Engine Rear Drive (FR). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi(transmission), drive shaft/ propeller shaft, differential, rear axle dan roda(wheel) b. Front Engine Front Drive (FF) Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda depan dinamakan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), differential, front axle dan roda (wheel). c. Rear Engine Rear Drive (RR) Kendaraan dengan mesin di belakang dan menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Rear Engine Rear Drive (RR). Pemindah tenaga kendaraan tipe ini sama dengan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmissions), differential, rear axle dan roda (wheel) d. Four Wheel Drive (FWD) Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depan dan roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi (transmission), transfer, dan terbagi menjadi dua. Pertama ke front drive shaft (front propeller shaft), front differential, front axle dan roda depan (front wheel), sedangkan yang kedua ke rear drive shaft, rear differential, rear axle dan roda belakang (rear wheel). Pada modul ini drive shaft yang akan dibahas adalah poros propeller dan poros penggerak roda (axle) baik front axle maupun rear axle. Poros propeller dibahas pada kegiatan 1 ini, sedangkan axle dibahas PROPELLER SHAFT Pada kendaraan tipe FR (front engine rear drive) dan FWD/AWD (four wheel drive), untuk memindahkan tenaga mesin dari transmisi ke differential, diperlukan propeller shaft atau sering juga disebut sebagai drive shaft. Panjang pendeknya propeller shaft tergantung dari panjang kendaraan. Pada kendaraan yang panjang, propeller dibagi menjadi beberapa bagian untuk menjamin supaya tetap dapat bekerja dengan baik. Suspensi kendaraan mengakibatkan posisi differential selalu berubah-ubah terhadap transmisi, sehingga propeller harus dapat menyesuaikan perubahan sudut dan perubahan jarak, agar tetap mampu meneruskan putaran dengan lancar. Mekanisme atau komponen tersebut adalah universal joint atau sering disebut U-joint.



UNIVERSAL JOINT Kondisi jalan mempengaruhi kerja suspensi dan berakibat pada posisi differential selalu berubahubah terhadap transmisi. Universal joint dipakai untuk mengatasi kondisi tersebut agar poros selalu dapat berputar dengan lancar, sehingga universal joint harus mempunyai syarat : dapat mengurangi resiko kerusakan propeller saat poros bergerak naik/ turun, tidak berisik atau berputar



PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 9



dengan lembut, konstruksinya sederhana dan tidak mudah rusak. Dilihat dari konstruksinya, universal joint dibagi dalam beberapa jenis, yaitu : a. Hook Joint



Pada umumnya poros propeller menggunakan konstruksi tipe ini, karena selain konstruksinya yang sederhana tipe ini juga berfungsi secara akurat dan konstan. Konstruksi hook joint adalah seperti gb. 5 di atas. Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup type dan solid bearing cup type. Pada tipe shell bearing cup universal joint tidak bisa dibongkar sedangkan pada tipe solid bearing cup bisa dibongkar. Ilustrasi konstruksi kedua tipe universaL joint tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :



b. Flexible Joint Konstruksi dari universal joint model flexible joint dapat dilihat pada gambar 7 di atas. Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidaK memerlukan minyak/ grease.



c. Trunion Joint Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint dan slip joint, namun hasilnya masih dibawah slip joint sendiri, sehingga jarang digunakan. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini.



PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 10



d. Uniform Velocity Joint Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi getaran dan suara bising. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 9 di bawah ini.



e. Slip Joint Bagian ujung propeller yang dihubungkan dengan poros out-put transmisi terdapat alur-alur untuk pemasangan slip joint. Hal ini memungkinkan panjangnya propeller shaft sesuai dengan jarak output transmisi dengan differential. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 10 di bawah ini.



CENTER BEARING Merupakan unit yang dipasang pada ujung propeller shaft depan (intermediate shaft) dan menempel pada body melalui bracket. Center bearing berfungsi sebagai tumpuan antara pada poros propeller yang panjang (3-joint type) untuk mengurangi kemungkinan poros propeller melengkung/ bengkok, untuk meredam bunyi dan getaran pada saat propeller shaft bekerja.



SISTEM KEMUDI 1. Fungsi. Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. 2. Cara kerja. Bila steering wheel (roda kemudi) diputar, steering coulomn (batang kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear (roda gigi kemudi). Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering lingkage. Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear ke rodaroda depan. Jenis sistem kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang banyak digunakan adalah model recirculating ball dan pada kendaraan ringan yang banyak digunakan adalah model rack dan pinion. Agar sistem kemudi sesuai dengan fungsinya maka harus memenuhi persyaratan seperti berikut : a. Kelincahannya baik b. Usaha pengemudian yang baik c. Recovery ( pengembalian ) yang halus d. Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal mungkin. PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 11



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Steering wheel Steering coloumn Steering gear Pitman arm Idle arm Tie rod Relay rod Knuckle arm



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Steering wheel Steering coulomn Universal joint Housing steering rack Booth steer Tie rod



Sistem Kemudi Recirculating Ball



Sistem Kemudi Rack and Pinion 3. Konstruksi. Pada umumnya konstruksi sistem kemudi terdiri dari tiga bagian utama yaitu : a. STEERING COULOMN. Steering coulomn terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering wheel ke steering gear dan coulomn tube yang mengikat main shaft ke body.Bagian ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi sebagai tempat mengikatkan steering wheel dengan sebuah mur pengikat. Bagian bawah main shaft dihubungkan dengan steering gear menggunakan flexibel joint atau universal joint yang berfungsi untuk menahan dan memperkecil kejutan dari steering gear ke steering wheel yang diakibatkan oleh keadaan jalan. Steering coulomn harus dapat menyerap gaya dorong dari pengemudi dan dipasangkan pada body melalui bracket coulomn tipe breakaway sehingga dapat bergeser turun pada saat terjadinya tabrakan. Pada kendaraan tertentu,steering coulomn dilengkapi dengan : a) Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft. b) Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertikal steering wheel. c) Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang main shaft,agar diperoleh posisi yang sesuai. b. STEERING GEAR Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Steering gear ada beberapa type dan yang banyak di gunakan adalah type recirculating ball dan rack and pinion. Berat ringannya kemudi ditentukan oleh besar kecilnya perbandingan steering gear dan umumnya berkisar antara 18 sampai 20:1. Perbandingan steering gear yang semakin besar akan menyebabkan kemudi semakin ringan akan tetapi jumlah putarannya semakin banyak, untuk sudut belok yang sama. PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 12



1) Tipe Recirculating Ball 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Lengan pitman Sektor Baut kemudi Bantalan peluru Mur kemudi Peluru Batang kemudi



Steering Gear Tipe Recirculating Ball



Cara kerja : Bila roda kemudi diputar, maka gerakan ini diteruskan ke worm shaft/poros cacing, sehingga Nut (mur) kemudi akan bergerak mendatar kekiri atau kanan. Sementara nut bergerak, sektor shaft juga akan ikut berputar menggerakkan pitman arm yang diteruskan ke roda depan melalui batang-batang kemudi/steering linkage 2) Tipe rack and pinion Cara kerja : Bila roda kemudi diputar, maka gerakan diteruskan ke roda gigi pinion. Roda gigi pinion selanjutnya akan menggerakkan roda gigi rack searah mendatar. Gerakan rack ini diteruskan ke steering knuckle melalui tie rod sehingga roda membelok



Steering Gear Tipe Rack and Pinion c. STEERING LINKAGE Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gera ke roda depan. Gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan akurat walaupun mobil bergerak naik turun. Ada beberapa tipe steering linkage yaitu : 1) Steering linkage untuk suspensi rigid Steering linkage tipe ini terdiri dari pitman arm, drag link, knuckle arm, tie rod dan tie rod end. Tie rod mempunyai pipa untuk menyetel panjangnya rod. 2) 2) Steering linkage untuk suspensi independence. Pada tipe ini terdapat sepasang tie rod yaitu yang disambungkan dengan relay rod (pada tipe rack dan pinion, rack berfungsi sebagai relay rod. Untuk menyetel panjangnya rod, maka dipasangkan sebuah pipa diantara tie rod dan tie rod end



PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 13



B. LEMBAR SOAL SISTEM REM A.



ASPEK PENGETAHUAN 1. LEMBAR SOAL TUGAS INDIVIDU Baca buku kelas XI semester genap pinjam di perpustakaan sekolah atau mencari materi sendiri di internet tentang SISTEM REM kemudian kerjakan tugas-tugas di bawah ini dengan baik. 1. Apakah fungsi sistem rem bagi kendaraan ? 2. Jelaskan apa yang dimaksud gesekan kinetik dan stattis pada sistem rem ! 3. Sebutkan dan jelaskan 10 komponen dari Rem Tromol ! 4. Ada berapakah tipe dari rem tromol, sebut dan jelaskan ! 5. Sebutkan dan jelaskan 3 komponen utama dari Rem Cakram 2. LEMBAR SOAL TUGAS KELOMPOK Lakukan pengamatan tentang SISTEM REM yang digunakan pada kendaraan. Sebutkan dan jelaskan fungsi masing – masing komponen yang ada pada sistem rem disertai gambar komponennya.



B.



ASPEK KETRAMPILAN 1. LEMBAR SOAL TUGAS INDIVIDU Jelaskan urutan Pembongkaran, Pemeriksaaan dan Pemasangan kembali Sistem Rem Tromol dan Cakram disertai foto kegiatan yang ada pada Bengkel Prakerin masing-masing ! 2. LEMBAR TUGAS KELOMPOK (Kelompok yang berada dalam 1 tempat PKL) 1) Identifikasi Sistem Rem Tromol dan Cakram pada sebuah kendaraan (Lakukan Praktikum) 2) Buatlah laporan kelompok setelah Identifiksi (Praktikum) Sistem Rem Tomol dan Cakram 3) Format Laporan : A. COVER LAPORAN B. TUJUAN PRAKTEK C. KESELAMATAN KERJA D. ALAT DAN BAHAN E. LANDASAN TEORI F. GAMBAR KERJA G. LANGKAH KERJA H. HASIL PEMERIKSAAN I. KESIMPULAN J. PENUTUP



SELURUH TUGAS DIKERJAKAN PADA LEMBAR KERJA (FOLIO BERGARIS/BUKU BATIK/PRINT) ATAU BISA DIKIRIM LEWAT EMAIL [email protected]



Selamat Mengerjakan !!!



SISTEM POROS PENGGERAK RODA PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 14



A.



ASPEK PENGETAHUAN 1. LEMBAR SOAL TUGAS INDIVIDU Baca buku kelas XI semester genap pinjam di perpustakaan sekolah atau mencari materi sendiri di internet tentang SISTEM PENGGERAK RODA KENDARAAN kemudian kerjakan tugas-tugas di bawah ini dengan baik. 1. Dikelompokan menjadi berapa tipe/jenis, kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenagannya, sebut dan jelaskna ! 2. Apakah fungsi dari propeller shaft ? 3. Dilihat dari konstruksinya Universal Joint dibagi dalam berapa jenis, sebut dan jelaskan ! 4. Jelaskan dan gambar cara pengukuran kebengkokan pada propeller shaft ! 5. Jelaskan pemeriksaaan apa saja yang dilakukan pada unit propeller shaft ! 2. LEMBAR SOAL TUGAS KELOMPOK Lakukan pengamatan propeller shaft/ drive shaft yang digunakan pada kendaraan 4WD, baik yang sebagai penggerak tenaga utama maupun yang sebagai penggerak tenaga mekanisme bantu/ tambahan. Buat gambar sederhana dan jelaskan cara kerjanya !



B.



ASPEK KETRAMPILAN 1. LEMBAR SOAL TUGAS INDIVIDU Jelaskan urutan Pembongkaran, Pemeriksaaan dan Pemasangan kembali Sistem Poros Propeller Shaft disertai foto kegiatan yang ada pada Bengkel Prakerin masing-masing ! 2. LEMBAR TUGAS KELOMPOK (Kelompok yang berada dalam 1 tempat PKL) 1) Identifikasi Sistem Propeler shaft pada sebuah Kendaraan (Lakukan Praktikum) 2) Buatlah laporan kelompok setelah Identifiksi (Praktikum) Sistem Poros Propeller 3) Format Laporan : A. COVER LAPORAN B. TUJUAN PRAKTEK C. KESELAMATAN KERJA D. ALAT DAN BAHAN E. LANDASAN TEORI F. GAMBAR KERJA G. LANGKAH KERJA H. HASIL PEMERIKSAAN I. KESIMPULAN J. PENUTUP



SELURUH TUGAS DIKERJAKAN PADA LEMBAR KERJA (FOLIO BERGARIS/BUKU BATIK/PRINT) ATAU BISA DIKIRIM LEWAT EMAIL [email protected]



Selamat Mengerjakan !!!



PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 15



SISTEM KEMUDI A.



ASPEK PENGETAHUAN 1. LEMBAR SOAL TUGAS INDIVIDU Baca buku kelas XI semester genap pinjam di perpustakaan sekolah atau mencari materi sendiri di internet tentang SISTEM KEMUDI kemudian kerjakan tugas-tugas di bawah ini dengan baik. 1. Apakah fungsi sistem kemudi ? 2. Jelaskan cara kerja sistem kemudi tipe recirculating ball ! 3. Sebut dan jelaskan 8 fungsi komponen dari sistem kemudi tipe recirculating ball ! 4. Pada kendaraan tertentu, steering coloum dilengkapi dengan komponen apa saja ? 5. Apakah fungsi dari steering gear ? 2. LEMBAR SOAL TUGAS KELOMPOK ASPEK PENGETAHUAN Buat gambar sistem kemudi tipe recirculating dan tipe rack and pinion pada kertas polio bergaris jelaskan tentang bagaimana cara kerja, gambar konstruksi dan jelaskan fungsinya.



B.



ASPEK KETRAMPILAN 1. LEMBAR SOAL TUGAS INDIVIDU Jelaskan urutan Pembongkaran, Pemeriksaaan dan Pemasangan kembali Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion disertai foto kegiatan yang ada pada Bengkel Prakerin masing-masing ! 2. LEMBAR TUGAS KELOMPOK (Kelompok yang berada dalam 1 tempat PKL) 1) Identifikasi Sistem Kemudi Tipe Rack and Pinion Kendaraan (Lakukan Praktikum) 2) Buatlah laporan kelompok setelah Identifiksi (Praktikum) Sistem Kemudi 3) Format Laporan : A. COVER LAPORAN B. TUJUAN PRAKTEK C. KESELAMATAN KERJA D. ALAT DAN BAHAN E. LANDASAN TEORI F. GAMBAR KERJA G. LANGKAH KERJA H. HASIL PEMERIKSAAN I. KESIMPULAN J. PENUTUP



SELURUH TUGAS DIKERJAKAN PADA LEMBAR KERJA (FOLIO BERGARIS/BUKU BATIK/PRINT) ATAU BISA DIKIRIM LEWAT EMAIL [email protected]



Selamat Mengerjakan !!!



PSPTKR XI – Teknik Kendaraan Ringan Otomotif



Page | 16