5 0 442 KB
Lampiran 2. Defnisi operasional dokumentasi Kajian Near miss/kematian Ibu Dokumentasi Kajian Near Miss/Kematian Ibu Alamat : Nama : Ny. _( th) /Tn ( th) no. MR : MRS : tgl /jam Waktu kematian: tgl /jam Pendidikan tertinggi : (istri) (suami) Pekerjaan : (istri) (suami) DPJP : Diagnosis Rujukan Asal Rujukan Diagnosis Awal (RS) 1. BPM Diagnosis saat pasien diterima di RS 2. Bidan Desa Diagnosis dari 3. RB perujuk Diagnosis Akhir (RS) (lingkari yang 4. Puskesmas Diagnosis akhir setelah perawatan di RS sesuai) 5. RS 6. Dokter Umum/Praktik 7. Dokter spesialis 8. Dukun Kriteria Near miss 9. Kader/MKIA Kondisi pasien ybs yang sesuai dengan 10. Datang sendiri / keluarga kriteria near miss 11. Lainnya 00 Tidak ada data A. Kinerja Rujukan 1. Dirujuk didampingi oleh (petugas 1. bidan Jika bukan kasus kesehatan) : 2. perawat rujukan lanjut ke (lingkari yg sesuai) 3. dokter 4. tidak didampingi penanganan 00 Tidak ada data emergensi 2. Tindakan stabilisasi yang diberikan Penanganan Umum Bagian ini (lingkari yang sesuai) 1. Membebaskan jalan nafas menjelaskan 2. Pemberian oksigen Poin penanganan ini terdiri dari faktor-faktor 3. Pemasangan Infus 1 jalur penanganan umum dan khusus dari kinerja terkait kasus rujukan. Penanganan Penanganan Khusus rujukan yang umum adalah penanganan minimal Syok/HPP 1. Posisi syok dapat yang dapat diberikan dalam kondisi mempengaruhi emergensi. Penanganan khusus 2. Pemberian Oksigen keluaran dari 3. Infus jalur ke-2 adalah penangnanan yang lebih penanganan khusus sesuai dengan penyebab 4. Resusitasi cairan, sebutkan RL NaCL kasus kedaruratan. Ketidak lengkapan dari cc dalam jam setiap langkah penanganan khusus 5. Kompresi bimanual uterus mengarahkan kepada upaya-upaya 6. Pemberian uterotonika peningkatan kualitas pelayanan di Oksitosin drip metyl ergometrin injeksi masa yang akan datang. misoprostol rektal/sublingual 7. Kondom kateter Preeklampsia Berat/Eklampsia 1. Pemberian anti hipertensi, sebutkan 2. Pemberian anti kejang MgSO4 Dosis awal dosis rumatan 3. Pemberian anti kejang lain, sebutkan
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
35
Prematuritas 1. Pemberian antenatal kortikosteroid 2. Pemberian tokolitik salbutamol nifedipin Sepsis Maternal 1. Pemberian Antibiotika, sebutkan Lain-lain sebutkan _
3. Menggunakan lembar stabilisasi (pra rujukan) Lembar stabilisasi adalah sebuah daftar tilik yang berfungsi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan klinik/alat bantu kerja (jobaids) 4. Komunikasi Pra Rujukan
B. Penanganan emergensi di RS Bagian ini menjelaskan respon/penanga nan kondisi emergensi di Rumah Sakit. Selain itu bagian ini juga memberikan gambaran tingkat keparahan pasien serta penanganan yang sesuai.
Adalah setiap komunikasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Puskesmas/BPM kepada faskes tingkat lanjut/rujukan, lingkari cara komunikasi yang sesuai 1. Apakah ibu datang dalam keadaan gawat darurat Adalah ibu yang mengalami kegawat daruratan sejak sebelum tiba di RS. Jika YA maka langsung jawab no.4 Jika ibu tidak datang dalam keadaan darurat maka lanjutkan dengan pertanyaan berikut. 2. Saat timbul kondisi gawat darurat adalah waktu antara timbulnya kondisi gawat darurat sejak ibu datang ke RS hingga timbulnya kondisi gawat darurat 3. Tempat terjadi kondisi gawat darurat Adalah lokasi/ruang terjadinya gawat darurat. Lingkari yang sesuai
00 1. 2. 00
Tidak ada Data YA TIDAK Tidak ada data
1. YA, menggunakan Hotline RS SMS SIJARI EMAS HP petugas RS 2. TIDAK ADA 00 Tidak ada data 1. YA, langsung ke no.4 jam 2. TIDAK, lanjut ke no.2
_ jam setelah admisi
1. 2. 3. 4. 5.
IGD R Rawat Kamar Bersalin Kamar Operasi RR
6. HCU 7. ICU 8. Lainnya: 00 Tidak ada Data
36
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
4. Kondisi gawat darurat yg ditemukan (lingkari yg sesuai) Adalah kondisi gawat darurat yg ditemukan, dapat lebih dari 1 (satu)
5. Saat kejadian gawat darurat
6. Saat keputusan klinik
7. Saat tindakan diambil
8. Tanda Vital saat gawat darurat (lingkari yg sesuai) Jawab semua pertanyaan di kolom kanan, dan I kondisi yang sesuai. Apabila data yang diminta tidak ada maka beri keterangan TA = Tidak Ada
9. Mobilisasi tim emergensi apakah terjadi mobilisasi tim emergensi di RS dan berikan keterangan jika ditemukan hambatan2. 10. Asesmen awal saat terjadi kondisi gawat darurat oleh: (jabatan tertinggi) Adalah petugas (jabatan tertinggi) yang pertama kali mengumpulkan semua informasi dan menegakkan diagnosis kerja
1. Penurunan kesadaran 2. Apnu/arrest 3. Perdarahan/ Syok
7. 8. 9. 10.
Ruptura Uteri demam tinggi Gawat janin lain2, sebutkan
_
4. Hipertensi 00 Tidak ada data 5. Sesak nafas 6. Kejang Jika keadaan gadar yg terjadi lebih dari satu sebutkan semuanya pukul berapa kejadian gadar dikenali 1) 2) dst Adalah saat ketika pengambilan keputusan klinik (PKK) ditetapkan (termasuk setelah jika memerlukan konsultasi dengan bidang lain), sebutkan semuanya pukul berapa PKK ditetapkan 1) 2) dst Adalah saat ketika terapi defnitif dimulai atau tindakan dilakukan sesuai dengan PKK masing2 1) 2) dst 1. Keadaan Umum baik sedang lemah buruk 2. Kesadaran compos mentis sopor koma 3. tekanan darah _ / mmHg 4. nadi kali/mnt isi/tegangan cukup kurang lemah 5. RR kali/mnt 6. Suhu _ _ ◦C 1. YA, hambatan: (sebutkan) _ 2. TIDAK 7. 00 Tidak ada data
1. Bidan/perawat 2. dokter umum 3. dokter spesialis, sebutkan 00 Tidak ada data
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
37
11. Tindakan awal untuk mengatasi kondisi gawat darurat di Rumah Sakit Poin penanganan ini terdiri dari penanganan umum dan khusus terkait kasus rujukan yg dilakukan di Rumah Sakit. Penanganan umum adalah penanganan minimal yang dapat diberikan dalam kondisi emergensi. Penanganan khusus adalah penanganan yang lebih khusus sesuai dengan penyebab kedaruratan. Ketidak lengkapan dari setiap langkah penanganan khusus mengarahkan kepada upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan di masa yang akan datang.
Penanganan Umum 1. Airway tidak ada masalah intubasi 2. Breathing O2 nasal O2 sungkup ambu bag 3. Circulation IV line tambahan resusitasi cairan vena perifer vena sentral 4. Resusitasi Jantung Paru Penanganan Khusus Syok/HPP 1. Posisi syok 2. Resusitasi cairan, sebutkan RL NaCL cc dalam jam 3. Kompresi bimanual uterus 4. Pemberian uterotonika Oksitosin drip metyl ergometrin injeksi misoprostol rektal/sublingual 5. Kondom kateter 6. Pengambilan sampel darah 7. Pemeriksaan cross match Preeklampsia Berat/Eklampsia 1. Pemberian anti hipertensi, sebutkan 2. Pemberian anti kejang MgSO4 Dosis awal dosis rumatan 3. Pemberian anti kejang lain, sebutkan Prematuritas 1. Pemberian antenatal kortikosteroid 2. Pemberian tokolitik salbutamol nifedipin Sepsis Maternal 1. Pemberian Antibiotika, sebutkan 2. Ekplorasi sumber infeksi 3. Pengambilan sampel darah 4. Pemeriksaan kultur darah urine lokia dasar luka Lain-lain 1. Pemberian diuretika 2. Lain-lain
12. Adakah hambatan dalam melakukan tindakan awal untuk mengatasi kondisi gawat darurat? Jelas
1. YA 2. TIDAK, lanjut ke no 11. 00 Tidak tahu
38
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
13. Hambatan dalam memberikan tindakan awal untuk mengatasi kondisi emergensi Pilih/lingkari hal mana yang menjadi hambatan dalam upaya tindakan awal untuk mengsi kondisi emergensi
1. Terlambat/Tidak dikenali kondisi gawat darurat 2. Faktor pengetahuan petugas 3. Faktor keterbatasan jumlah petugas 4. Faktor peralatan 5. Faktor bahan habis pakai/obat 6. Faktor alur konsultasi/komunikasi 7. Faktor peraturan/administrasi 8. Faktor lain, sebutkan _ _
14. Pengawasan selama kondisi emergensi Adalah bagaimana pengawasan dilakukan selama perawatan di Rumah Sakit. Jawab semua nomer dengan melingkari setiap hal yang bersesuaian.
1. Menggunakan lembar observasi Ya tidak 2. Pengawasan tiap 15 menit atau kurang ya tidak 3. Dicatat tanda vital ya tidak 4. Dicatat Diuresis ya tidak 5. Dibuat balans cairan setiap 6 jam atau kurang ya tidak 6. Dibuat analisis secara teratur setiap 8 jam atau kurang ya tidak 00 Tidak ada data/keterangan 1. YA 2. TIDAK, lanjut ke no 14 00 Tidak ada data/keterangan
15. Adakah hambatan dalam observasi Hambatan dalam observasi adalah jika observasi yang dilakuan tidak lengkap dan tidak terdokumentasi dengan baik. Tidak ada data/keterangan adalah jika tidak ditemukan dalam medikal rekord atau tidak diketahui dari investigasi yang dilakukan adanya hambatan dalam observasi 16. Hambatan dalam observasi Pilih/lingkari yang menyebabkan hambatan dalam observasi
17. Adakah hambatan dalam kebutuhan akan pemeriksaan penunjang di RS? adalah hambatan dalam memenuhi kebutuhan akan pemeriksaan penunjang. Tidak ada data/keterangan adalah jika tidak ditemukan dalam medikal rekord atau tidak diketahui dari
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kekurangan lembar observasi terlalu banyak pasien petugas berkurang (cuti/absen dll) petugas tidak tahu tugasnya tidak ada supervisi kelalaian lain2
00 tidak ada data/keterangan 1. YA 2. TIDAK, lanjut ke no 14 00 Tidak ada data
_
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
39
investigasi yang dilakukan adanya hambatan dalam kebutuhan akan pemeriksaan penunjang 18. Macam hambatan dalam kebutuhan akan pemeriksaan penunjang di RS Adalah macam pemeriksaan penunjang yang tidak terpenuhi
1. 2. 3. 4.
Laboratorium darah Radiologi USG Lain2, sebutkan__
00 Tidak ada data/keterangan 19. Penyebab hambatan dalam dalam kebutuhan akan pemeriksaan penunjang di RS Pilih/lingkari yang menyebabkan hambatan dalam memenuhi kebutuhan akan pemeriksaan penunjang
1. Petugas terlambat meminta pemeriksaan penunjang 2. Sarana tidak tersedia 3. Alat rusak 4. Petugas tidak tersedia 5. Komunikasi antar bagian tidak adekuat 6. Tidak didanai oleh BPJS 7. Lain2, sebutkan _ _ 00 Tidak ada data/keterangan
20. Adakah hambatan dalam penyediaan darah Adalah hambatan dalam pengadaan darah ketika dibutuhkan. TIDAK BERHUBUNGAN adalah ketika kasus ini tidak membutuhkan transfusi darah
1. YA 2. TIDAK, lanjut ke no 16 3. TIDAK BERHUBUNGAN, lanjut ke no 16 00 Tidak ada data
21. Hambatan dalam penyediaan darah Pilih/lingkari yang menyebabkan hambatan dalam memenuhi kebutuhan akan darah
22. Adakah hambatan dalam konsultasi dg SpOG saat terjadi kegawat daruratan Adalah hambatan yang ditemui saat harus menghubungi dokter spesialis Obgyn
1. Petugas terlambat mengajukan permintaan darah 2. Proses permintaan darah 3. tidak tersedia golongan darah 4. tidak tersedia jenis sediaan darah 5. petugas Bank Darah tidak ada 6. tidak ada Bank Darah 7. lain2, sebutkan _ 1. 2. 3. 00
YA TIDAK, lanjut ke no 22 TIDAK DIPERLUKAN, lanjut ke no 22 Tidak ada data/keterangan
40
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
23. Konsultasi dg SpOG saat terjadi kegawat daruratan menggunakan adalah bagaimana metode konsultasi dengan dokter SpOG berjalan, lingkari yang sesuai
1. 2. 3. 4. 00
hadir telepon RS telepon genggam SMS Tidak ada data/keterangan
24. Hambatan konsultasi Pilih/lingkari yang menyebabkan hambatan dalam melakukan konsultasi dengan dokter SpOG
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Terlambat konsultasi Faktor pengetahuan petugas Faktor alur konsultasi/komunikasi Faktor teknis (telepon rusak dll) Faktor individu Faktor lain, sebutkan _
25. Adakah hambatan konsultasi dg Spesialis lain saat terjadi kegawat daruratan Adalah hambatan yang ditemui saat harus menghubungi dokter spesialis lain
1. 2. 3. 00
YA, sebutkan: Sp _ TIDAK, lanjut ke no 25 TIDAK DIPERLUKAN, lanjut ke no 25 Tidak ada data/Keterangan
26. Konsultasi dg Spesialis lain saat terjadi kegawat daruratan menggunakan adalah bagaimana metode konsultasi dengan dokter spesialis lain berjalan, lingkari yang sesuai
1. 2. 3. 4. 00
hadir telepon RS telepon genggam SMS Tidak ada data/keterangan
27. Hambatan konsultasi Pilih/lingkari yang menyebabkan hambatan dalam melakukan konsultasi dengan dokter Spesialis lain
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
28. Apakah membutuhkan rujukan ke luar RS? Adalah ketika ibu perlu dilakkukan rujukan ke luar RS 29. Alasan membutuhkan rujukan ke luar RS Adalah alasan/indikasi dari rujukan tersebut, lingkari yang sesuai dan beri tanda √ pada pilihan yang bersesuaian
_
Terlambat konsultasi Faktor pengetahuan petugas Faktor alur konsultasi/komunikasi Faktor teknis (telepon rusak dll) Faktor individu Tidak tersedia tenaga ahli terkait Faktor lain, sebutkan _ _
1. YA 2. TIDAK, lanjut ke bagian C 00 Tidak ada data/keterangan
1. Tidak tersedia tenaga Ahli, terkait Obstetri Non Obstetri: _ _ 2. Tidak tersedia keahlian sub spesialistik terkait Obstetri Non Obstetri: _
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
41
3. 4. 5. 6. 7.
30. Dilakukan stabilisasi sebelum merujuk Adalah tindakan stabilisasi yang dilakukan sebelum pasien dirujuk ke RS lain
31. Asesmen dan Keputusan merujuk dilakukan oleh: Adalah petugas (jabatan tertinggi) yang memutuskan untuk merujuk
obat-obatan peralatan ICU administratif lain2, sebutkan
00 Tidak ada data/keterangan YA TIDAK Sebutkan
_
_ _ _ _ _ _
1. dokter jaga/residen 2. dokter SpOG 3. dokter spesialis lain;
_
sebutkan 00 Tidak ada data/keterangan
Evaluasi Pelaksanaan SOP/SPM Apakah untuk beberapa situasi/keadaan diperlukan SOP tertentu; jika sudah tersedia SOP apakah telah dikerjakan sesuai dengan SOP; apakah diperlukan SOP/SPM baru sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi
Ada SOP/SPM (sebutkan SOP/SPM dimaksud) sesuai SOP/SPM bila telah ada SOP/SPM dan dilaksanakan dengan sesuai sebutkan SOP/SPM dimaksud belum sesuai SOP/SPM bila telah ada SOP/SPM tapi belum dilaksanakan dg sesuai SOP/SPM Alasan: diisi jika pelaksanaan belum sesuai SOP/SPM dan berikan keterangan/alasan yang menghambat pelaksanaan SOP/SPM dari aspek input – proses dan lain2 Input : petugas – peralatan – kebijakan Proses : alur – komunikasi – dokumnetasi lain-lain/ uraikan : belum ada SOP/SPM bila belum tersedia SOP/SPM –sebutkan SOP/SPM dimaksud
Faktor yang mendukung keberhasilan penatalaksanaan tindakan kedaruratan Menjelaskan faktor apa saja yang sudah ada di faskes yang mendukung bagi keberhasilan penanganan pasien dengan kasus ini termasuk aspek medis – non medis - etik
Medis terkait teknis medis
_ _ _ Non Medis terkait hal non medis yang mendukung penatalaksanaan _ _ _
42
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
Etik terkait autonomy, equal, benefcence, non-malefcence
Faktor lain yang menghambat keberhasilan penatalaksanaan tindakan kedaruratan Menjelaskan faktor apa saja yang ada di faskes yang menghambat keberhasilan penanganan pasien dengan kasus ini termasuk aspek medis – non medis - etik
C. Riwayat persalinan Adalah riwayat persalinan, isilah dengan melingkari jawaban yg sesuai dan memberikan jawaban sesuai dengan keadaan
Medis terkait teknis medis
_ _ _ Non Medis terkait hal non medis yang mendukung penatalaksanaan _ _ _ Etik terkait autonomy, equal, benefcence, non-malefcence
Faktor risiko yang telah ada sebelumnya
Medis
Adalah kondisi/kelainan yang berpotensi untuk terjadinya komplikasi yang terjadi saat ini, yang telah ada sebelumnya, baik dikenali maupun tidak dikenali
Non Medis Etik
_ _ _ _ _
1. Tempat persalinan Rumah Rumah bidan Poskesdes Polindes Puskesmas 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
ditolong Dukun BPM Bidan Puskesmas dokter umum SpOG mulai persalinan tgl jam_ Lama persalinan Kala 1 jam Kala 2 _ jam Kala 3 _jam Kala 4 jam Induksi persalinan 1. YA, ballon oksitosin misoprostol 2. TIDAK 00 Tidak ada data Jenis persalinan Spt VE FE sungsang SC belum dilahirkan Lahir bayi, BBL__ _ gram, AS _ _/_ _ lahir mati Robekan jalan lahir 1. YA, robekan perineum robelan portio ruptur uteri 2. TIDAK 00 Tidak ada data Plasenta lahir spontan Manual Lengkap Tidak Lengkap belum lahir Terjadi perdarahan 1. YA, estimasi perdarahan _ml 2. TIDAK 00 TIDAK ADA DATA Total Perdarahan _ ml
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
43
D. Ringkasan Riwayat Pra Rujukan dan AnteNatalCare
Tuliskan ringkasan riwayat pra rujukan termasuk riwayat selama hamil, asuhan anternatal yang diterima dan proses rujukan
E. Tindakan Pembedahan
1. Membutuhkan tindakan operatif
1. YA
2. Waktu antara keputusan klinik – Tindakan
1. 2. 00 1. 2. 00 1. 2. 3. 4. 5.
3. Adakah hambatan dengan Kamar Operasi? 4. Hambatan dengan Kamar Operasi terkait:
2. TIDAK, lanjut ke bagian E
Keputusan Tindakan jam_ Tindakan jam__ Tidak ada data/keterangan YA TIDAK, lanjut ke 5 Tidak ada data/keterangan Petugas tidak siap 24jam Peralatan Obat-obatan Menunggu Kamar Operasi (over load) Lain2, sebutkan _ _
00 Tidak ada data/keterangan 5. Apakah terjadi komplikasi durante operasi
1. YA 2. TIDAK, lanjut ke bagian E
6. Komplikasi durante operasi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
perdarahan kejang perlukaan organ lain henti jantung/napas komplikasi anestesi lain-lain, sebutkan _
_
00 Tidak ada data/keterangan 7. Upaya menangani komplikasi durante operasi
1. Ditangani langsung oleh operator 2. Ditangani langsung oleh Sp Anestesi 3. Ditangani dengan konsultasi sesama SpOG 4. Ditangani dengan konsultasi spesialis lain 5. Membutuhkan perawatan intensif 6. membutuhkan rujukan ke luar RS 00 Tidak ada data/keterangan 8. Adakah hambatan dalam menangani 1. YA komplikasi durante operasi? 2. TIDAK, lanjut ke E 9. Hambatan penanganan komplikasi
1. Keahlian, terkait Obstetri Non Obstetri: _
(sebutkan)
44
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
2. 3. 4. 5. 6.
Kurang tenaga obat-obatan peralatan ICU lain2, sebutkan
_
00 Tidak ada data/keterangan
F. Pengawasan selama perawatan
Faktor yang mendukung keberhasilan tindakan operatif Menjelaskan faktor apa saja yang sudah ada di faskes yang mendukung bagi keberhasilan tindakan operatif pasien dengan kasus ini termasuk aspek medis – non medis - etik
Medis terkait teknis medis
Faktor lain yang menghambat keberhasilan tindakan operatif
Medis
Menjelaskan faktor apa saja yang ada di faskes yang menghambat keberhasilan tindakan operatif pasien dengan kasus ini termasuk aspek medis – non medis - etik
Non Medis
Faktor risiko yang telah ada sebelumnya
Medis
Adalah kondisi/kelainan yang berpotensi untuk terjadinya komplikasi yang terjadi saat ini, yang telah ada sebelumnya, baik dikenali maupun tidak dikenali
Non Medis
1. Tempat perawatan sebelum terjadi emergensi
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 00
2. Petugas yang melakukan observasi langsung selama perawatan di no.1
_ _ _ Non Medis terkait hal non medis yang mendukung penatalaksanaan _ _ _ Etik terkait autonomy, equal, benefcence, non-malefcence
_ _ _ _
Etik _
_ _ _ _
Etik _ di luar RS 6. Kamar Bersalin R Rawat 7. HCU/ICU IGD 8. lain2, Kamar Operasi RR 00 Tdk ada data mahasiswa Akbid/Akper bidan/perawat mahasiswa kedokteran dokter umum/PPDS Tidak ada data/keterangan
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
45
3. Supervisi petugas no.2 dilakukan oleh
1. 2. 3. 00
4. Kualitas Observasi sebelum/sesaat sebelum terjadi emergensi
1. Menggunakan lembar observasi yang sesuai ya tidak 2. Menggunakan partograf ya tidak ts 3. Dicatat tanda vital ya tidak 4. Dicatat kemajuan persalinan ya tidak ts 5. Dibuat diuresis ya tidak ts 6. Dicatat refeks patella ya tidak ts 7. Dibuat analisis secara teratur setiap 8 jam atau kurang ya tidak ts 00 Tidak ada data/keterangan ts= tidak sesuai
5. Adakah hambatan dalam observasi
1. YA 2. TIDAK, lanjut ke no 7 00 Tidak ada data/keterangan
6. Hambatan dalam observasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 00
Kekurangan lembar observasi terlalu banyak pasien petugas berkurang (cuti/absen dll) petugas tidak tahu tugasnya tidak ada supervisi kelalaian tidak ada data/keterangan
7. Temuan dalam monitoring dilaporkan kepada (atasan langsung)
1. 2. 3. 4. 5. 00
bidan/perawat jaga dokter jaga dokter PPDS konsulen jaga tidak segera dilaporkan tidak ada data/keterangan
8. Respon time dari kejadian gawat darurat dan tindakan awal penanganan gawat darurat
Dikenali gawat darurat jam _ _ Pengambilan Keputusan Klinik jam 00 Tidak ada data/keterangan
9. Ada keterlambatan dalam melaporkan kondisi emergensi
1. YA 2. TIDAK 00 Tidak ada data/keterangan
bidan/perawat jaga dokter jaga konsulen jaga tidak tahu
46
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
Faktor yang mendukung keberhasilan dalam monitoring pasien Menjelaskan faktor apa saja yang sudah ada di faskes yang mendukung bagi keberhasilan monitoring pasien dengan kasus ini termasuk aspek medis – non medis - etik
Medis terkait teknis medis
Faktor lain yang menghambat keberhasilan dalam monitoring pasien
Medis
Menjelaskan faktor apa saja yang ada di faskes yang menghambat keberhasilan monitoring pasien dengan kasus ini termasuk aspek medis – non medis - etik
Non Medis
F. HAL TERKAIT PASIEN Masalah yang terkait dengan pasien/keluarga adalah masalah yang terkait dengan pasien atau keluarganya dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan serta masalah komunikasi antara petugas kesehatan dan pasien atau keluarganya. yang mengakibatkan kehilanga peluang
Masalah Pribadi
G. HAL TERKAIT SISTEM ADMINISTRASI Masalah sistem logistik adalah masalah-masalah seperti transportasi dan mekanisme komunikasi, seperti
Masalah Transportasi
_ _ _ Non Medis terkait hal non medis yang mendukung penatalaksanaan _ _ _ Etik terkait autonomy, equal, benefcence, non-malefcence
Etik _
Masalah Keluarga Masalah Masyarakat
Masalah Hambatan untuk Rawat Inap di RS Masalah Kurangnya Akses atau Keterjangkauan Kurangnya fasilitas asuhan kesehatan (termasuk berfungsinya fasilitas) Masalah komunikasi
_ _ _ _
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
47
ketersediaan telepon dan lainlain, termasuk masalah dalam pembiayaan/adm pembiayaan H. KESIMPULAN PENYEBAB KEMATIAN
□ Penyebab Obstetrik Primer kondisi atau penyakit awal yang menjadi penyebab near miss/kematian maternal, disebut dengan Penyebab Obstetrik Primer (mendasari) Hanya ada 1 (satu) penyebab Obstetrik Primer □ Penyebab Akhir Kematian _ kejadian apa yang akhirnya menyebabkan terjadinya near miss/kematian, disebut dengan Penyebab Akhir near miss/kematian. Hanya ada 1 (satu) penyebab akhir near miss/kematian. Penting untuk membedakan antara Penyebab Akhir kematian dan modus kematian. Contohnya setiap orang pada akhirnya akan mati ketika jantungnya berhenti berdetak, jadi henti jantung disebut dengan modus kematian. Kejadian yang menyebabkan terjadinya henti jantung itulah yang disebut dengan Penyebab Akhir kematian. □ Faktor Penyumbang (atau yang ikut berperan) _ dalam kematian _ _ pada beberapa kasus mungkin ditemukan satu atau beberapa Faktor Penyumbang yang turut berperan dalam menyebabkannear miss/ kematian. Faktor Penyumbang sama klasifikasinya dengan Penyebab Akhir near miss/kematian. Klasifikasi ini bertujuan untuk mengetahui sistem atau organ yang gagal berfungsi sehingga menyebabkan near miss/kematian, dan kemudian dapat digunakan untuk menentukan sumber daya yang diperlukan guna mencegah terjadinya near miss/kematian □
Penyebab Non-Obstetrik : _ Tuliskan penyebab non obstetrik yang mengakibatkan kematian.
48
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
Catatan Tambahan: (bila diperlukan tuliskan di halaman belakang) _ _ _ _
Rekomendasi
49
Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut RTL Penanggungjawab
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
_ _ _ _
Waktu
Tempat, tanggal – bulan - tahun Dipresentasikankan oleh TT
Mengetahui TT
(Moderator)
(presenter)
Notulis TT (nama) Rencana Pengkajian lanjutan Level 2 3 Tanggal : _ Tembusan: 1. Direktur 2. Komite Medik 3. Arsip PONEK
50
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
Daftar Hadir Kajian Kasus Near Miss/Kematian Ibu
Tim Audit isi nama peserta kegiatan kajian kasus serta jabatannya NO Nama Jabatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Tanda tangan
Lampiran 3. Dokumentasi Pengkajian Kasus Rujukan/Kematan Maternal
Dokumentasi Pengkajian Kasus Rujukan/Kematian Maternal Nama : Ny. ( _th) /Tn ( th) no. RM : harus diisi untuk memudahkan jika membutuhkan data tambahan, jika Puskesmas belum mempunyai nomor rekam medis (RM) maka didorong agar Puskesmas mulai menerapkan nomor pada catatan rekam medis Puskesmas catatan Rekam Medis harus dibawa saat melakukan kajian kasus Tgl masuk Puskesmas : Diagnosis Awal Diagnosis saat pasien diterima Alasan Merujuk Kondisi ibu ketika tiba di Puskesmas
Kondisi yang menjadi alasan/indikasi perujukan pasien 1. G P A__ jelas 2. Usia kehamilan minggu jelas 3. Janin lingkari pernyataan yang sesuai Tunggal ganda presentasi kepala Bukan kepala hidup mati
4. Status persalinan: (pilih yang sesuai) beri tanda X dan lingkari yg sesuai Ante natal hamil belum inpartu hamil inpartu, kala 1 2 3 4 nifas hari ke_
5. Tanda Vital lingkari pernyataan yang sesuai dan isi hasil pemeriksaan yang sesuai, beri tanda “tidak diukur” jika tidak dilakukan pengukuran Keadaan Umum baik sedang lemah buruk Kesadaran compos mentis penurunan kesadaran Tekanan Darah / _mmHg Nadi _kali/menit isi & tegangan cukup kurang halus Pernafasan kali/menit Suhu _ derajat Celcius
Asal Rujukan jelas
1. Dukun 2. Bidan Praktek Mandiri 3. Bidan desa 4. Kader/MKIA 5. Keluarga 6. Puskesmas lain 7. RB Lainnya, sebutkan _
Respon time penanganan di Puskesmas (evaluasi respon tme sejak pasien mengalami kedaruratan – UGD
telepon/SMS dari perujuk pukul _ diisi jika perujuk menghubungi Puskesmas sebelum merujuk datang di IGD pukul _ waktu saat ibu tiba di Puskesmas kejadian gawat darurat pukul_ saat terjadi kejadian gawat darurat, kejadian gawat darurat dapat timbul sejak sebelum tiba
Puskesmas/PONED – keputusan klinik – tndakan/ penanganan kedaruratan (jk ada) – stabilisasi sebelum merujuk – selama rujukan (dapat terjadi lebih dari satu emergensi pada pasien, dan beri tanda emergensi no.1 dst) Catatan kronologis : (komunikasi pra Puskesmas) Jelaskan jika ada saat komunikasi pra puskesmas terjadi, menggunakan metode apa, dan sampaikan jika komunikasi ini membuat rujukan menjadi lebih berkualitas termasuk penggunaan DST oleh bidan perujuk (saat datang, kondisi dan tanda vital, penanganan awal emergensi) Jelaskan hasil pemeriksaan awal saat pasien diterima di Puskesmas dan tindakan yg dilakukan, termasuk pemeriksaan penunjang dan komunikasi dengan dokter Puskesmas/dokter spesialis yang mungkn terjadi ( hal-hal yang terjadi diseputar kejadian emergensi, terkait input – proses – output, termasuk monitoring selama perawatan di Puskesmas) Keterangan terutama jika kondisi emergensi terjadi setelah pasien dirawat di Puskesmas, misalnya pasca melahirkan di kamar nifas, dll, tuliskan kronologis dan halhal yang terjadi di seputar kejadian emergensi terutama terkait monitoring) (tindakan untuk stabilisasi rujukan: langkah dan kronologis, penggunaan DST, tantangan dalam melakukan tindakan stabilisasi, perencanaan transport dan pembiayaan, dll) Keterangan tentang kronologi dan langkah ketika akan melakukan rujukan, baik upaya stabilisasi di Puskesmas – selama perjalanan, termasuk perencanaan transpot dan pembiayaan
di Puskesmas, saat tba di Puskesmas atau tmbul beberapa waktu setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas. Jika terdapat lebih dari satu kegawatdaruratan uraikan dengan nomor: 1)…… 2)….. 3) dst keputusan klinik pukul _ jika ada keputusan klinik yang diambil terkait kejadian gawat darurat baik untuk tujuan definitf maupun sebagai bagian dari upaya stabilisasi. Jika lebih dari satu kegawatdaruratan uraikan dengan nomor: 1) pukul…. 2)….. 3) dst tndakan pukul _ saat tndakan sesuai PKK dilakukan jika lebih dari satu jelaskan: 1) pukul…. 2)… keputusan merujuk pukul _ saat keputusan untuk merujuk diambil rujukan pukul_ waktu sesungguhnya pasien dirujuk ke faskes rujukan Catatan kronologis : Kronologis hendaknya dibuat dengan singkat tetapi jelas, dengan mencantumkan waktu yang menggambarkan sekuens serta kapan kondisi emergensi terjadi, apakah dikenali atau tidak, apakah didiagnosis dengan benar dan ditatalaksana dengan baik Keterangan yang perlu disampaikan − − − −
komunikasi pra Puskesmas. saat datang, kondisi dan tanda vital, penanganan awal emergensi. hal-hal yang terjadi diseputar kejadian emergensi, terkait input – proses – output, termasuk monitoring selama perawatan di Puskesmas. tindakan untuk stabilisasi rujukan: langkah dan kronologis, penggunaan DST, tantangan dalam melakukan tindakan stabilisasi, perencanaan transport dan pembiayaan, dll.
Kondisi Ibu sebelum dirujuk
1. Status persalinan: (pilih yang sesuai) Ante natal hamil belum inpartu hamil inpartu, kala 1 2 3 4 nifas hari ke_
2. Tanda Vital Keadaan Umum baik sedang lemah buruk Kesadaran compos mentis penurunan kesadaran Kejang ya tidak Tekanan Darah _/_ mmHg Nadi _ kali/menit isi & tegangan cukup kurang halus Pernafasan kali/menit Suhu _ derajat Celcius
3. Stabilisasi yang diberikan (pilih yang sesuai) Oksigen nasal kanul oksigen sungkup infus 1 jalur infus 2 jalur Oksitosin drip misoprostol KBE/KBI kondom kateter MgSO4 dosis awal MgSO4 dosis rumatan ant hipertensi kortkosteroid antenatal Antibiotka injeksi lain-lain (sebutkan) Pelaksanaan Penggunaan DST dan protap/SPM (evaluasi penggunaan DST rujukan dan protap/SPM, jika tdak sesuai analisis penyebabnya dari komponen input dan proses, sebutkan hal lain yang ditemukan menjadi penyebab tdak sesuainya stabilisasi di luar komponen input dan proses pada kolom lain2)
belum ada DST rujukan/protap/SPM bila belum tersedia protap/SPM Protap/SPM yang diperlukan: sebutkan protap/SPM yang diperlukan
Ada DST rujukan/Protap/SPM, dan pelaksanaan sudah sesuai bila telah ada Protap/SPM dan dilaksanakan dengan sesuai sebutkan Protap/SPM dimaksud Ada DST rujukan/Protap/SPM, dan pelaksanaan belum sesuai bila telah ada Protap/SPM tapi belum dilaksanakan dg sesuai SPM Alasan ketidak sesuaian pelaksanaan DST rujukan/Protap/SPM: diisi jika pelaksanaan belum sesuai protap/SPM dan berikan keterangan/alasan yang menghambat pelaksanaan protap/SPM dari aspek input – proses dan lain2 Input : petugas – peralatan – kebijakan Proses : alur – komunikasi – dokumentasi lain-lain/ uraikan :
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
53
Faktor yang mendukung keberhasilan penatalaksanaan tindakan kedaruratan Menjelaskan faktor apa saja yang sudah ada di faskes yang mendukung bagi keberhasilan penanganan pasien dengan kasus ini termasuk aspek medis – non medis - etk
Medis terkait teknis medis
Faktor lain yang menghambat keberhasilan penatalaksanaan tindakan kedaruratan
Medis
Menjelaskan faktor apa saja yang ada di faskes yang menghambat keberhasilan penanganan pasien dengan kasus ini termasuk aspek medis – non medis - etk
Etk
Faktor risiko yang telah ada sebelumnya
Medis
Adalah kondisi/kelainan yang berpotensi untuk terjadinya komplikasi yang terjadi saat ini, yang telah ada sebelumnya, baik dikenali maupun tdak dikenali
Non Medis terkait hal non medis yang mendukung penatalaksanaan
Etk terkait autonomy, equal, beneficence, non-maleficence
Non Medis
Non Medis Etk
54
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
Penyebab Obstetrik Primer (mendasari) :
(Sebutkan)
kondisi atau penyakit awal yang menjadi penyebab near miss/kematian maternal, disebut dengan Penyebab Obstetrik Primer (mendasari) Hanya ada 1 (satu) penyebab Obstetrik Primer Penyebab Akhir: (sebutkan) kejadian apa yang akhirnya menyebabkan terjadinya near miss/kematian, disebut dengan Penyebab Akhir near miss/kematian. Hanya ada 1 (satu) penyebab akhir near miss/kematian. Penting untuk membedakan antara Penyebab Akhir kematian dan modus kematian. Contohnya setiap orang pada akhirnya akan mati ketika jantungnya berhenti berdetak, jadi henti jantung disebut dengan modus kematian. Kejadian yang menyebabkan terjadinya henti jantung itulah yang disebut dengan Penyebab Akhir kematian. Faktor Penyumbang (atau yang ikut berperan): (Sebutkan) pada beberapa kasus mungkin ditemukan satu atau beberapa Faktor Penyumbang yang turut berperan dalam menyebabkannear miss/ kematian. Faktor Penyumbang sama klasifikasinya dengan Penyebab Akhir near miss/kematian. Klasifikasi ini bertujuan untuk mengetahui sistem atau organ yang gagal berfungsi sehingga menyebabkan near miss/kematian, dan kemudian dapat digunakan untuk menentukan sumber daya yang diperlukan guna mencegah terjadinya near miss/kematian
Ringkasan riwayat Pra Puskesmas dan Ante natal
Pertanyaan 1-11 harus terisi, jika tidak ada informasi terkait hal yang ditanyakan maka harus dituliskan “TIDAK DIKETAHUI”
Tuliskan ringkasan riwayat pra rujukan termasuk riwayat selama hamil, asuhan anternatal yang diterima dan proses rujukan 1. Pencarian penyakit –Penyakit yang dapat diidentifkasi
2. Promosi kesehatan
3. Persiapan persalinan termasuk rencana persalinan 4. Persiapan kedaruratan
5. TIDAK SESUAI (bila tidak mendapat ANC)
Sebutkan dalam kolom ini penyakit2 yang berhasil diidentifikasi selama ANC, sepert penyakit2 metabolik kronis, penyakit menular spesifik, dll. Jika tdak ditemukan, tuliskan TIDAK ADA Jika tdak diketahui/tdak dicari, tuliskan TIDAK TAHU Sebutkan dalam kolom ini promosi kesehatan yang diberikan, baik dalam bentuk edukasi maupun pemberian intervensi yang sesuai terutama yang berkaitan dengan kondisinya saat ini Sebutkan dalam kolom ini persiapan persalinan yang disampaikan terutama yang ternyata menimbulkan hambatan dalam kehamilan/persalinannya saat ini. Sebutkan dalam kolom ini persiapan kedaruratan yang disampaikan kepada ibu dan keluarga, termasuk perlu disampaikan keterlibatan keluarga dalam kesiapan kedaruratan ini
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
55
Kondisi risiko yang ditemukan pada saat pemeriksaan antenatal CUKUP JELAS
Ya
Tidak
Tidak diperiksa
Usia kehamilan pada saat ditemukan kondisi risiko
Tindakan/rujukan, obat, tindakan lain oleh siapa?
1. Perdarahan jalan lahir 2. Hemoglobin < 8 g % 3. Letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu 4. Letak sungsang pada primigravida 5. Kehamilan ganda 6. Perkiraan janin besar 7. Edema muka/tangan 8. Tekanan darah Sistolik >140 mmHg, Diastolik >90 mmHg 9. Sakit kepala yang tidak hilang 10. Penyakit kronis, sebutkan: 11. Lain-lain, sebutkan:
Faktor yang dapat dihindarkan, kehilangan peluang dan asuhan yang tidak memenuhi standar Pertanyaan berikut harus terisi, jika tidak ada informasi terkait hal yang ditanyakan maka harus dituliskan “TIDAK DIKETAHUI” jika tidak ditemukan faktor apapun yang mempengaruhi dituliskan “TIDAK ADA”
‘Kehilangan peluang’ adalah kejadian dimana suatu tndakan yang mungkin dapat membantu mencegah kematian tdak dilakukan, atau dimana suatu tndakan mengakibatkan, secara langsung maupun tak langsung, terjadinya kematian. “Pelayanan substandar” digunakan guna mengikutsertakan tdak hanya kegagalan pelayanan klinis, namun juga beberapa faktor yang mendasari yang mungkin menjadi penyebab rendahnya kualitas pelayanan kepada pasien. Termasuk di dalamnya adalah situasi yang terkait dengan pasien, atau keluarganya, yang mungkin berada di luar kendali petugas kesehatan yang merawat. Selain itu, turut diperhitungkan juga kekurangan sumber daya manusia; kegagalan administrasi pelayanan persalinan dan fasilitas penunjang sepert pelayanan dokter jaga 24 jam, konsultasi dengan dr spesialis dll Hal terkait PASIEN Masalah yang terkait dengan pasien/keluarga adalah masalah yang terkait dengan pasien atau keluarganya dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan serta masalah komunikasi antara petugas kesehatan dan pasien atau keluarganya. yang mengakibatkan kehilanga peluang Masalah Pribadi Masalah Keluarga Masalah Masyarakat
56
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
Kegagalan sistem administrasi/kesehatan Masalah sistem logistk adalah masalah-masalah sepert transportasi dan mekanisme komunikasi, sepert ketersediaan telepon dan lain-lain Masalah fasilitas kesehatan berhubungan dengan kurangnya fasilitas sepert ketersediaan tempat tidur di ICU, peralatan sepert ventlator serta obat dan lain-lain. Masalah petugas kesehatan berhubungan dengan tenaga yang tersedia di pelayanan kesehatan (kekurangan sumber daya manusia) dan manajemen pasien Masalah transportasi Hambatan untuk rawat-inap di rumah sakit atau klinik Kurangnya akses atau keterjangkauan Kurangnya fasilitas asuhan kesehatan (termasuk berfungsinya fasilitas) Kurangnya petugas atau staf Kurangnya petugas/staf yang mendapat pelatihan yang diperlukan (termasuk berfungsinya petugas) Masalah komunikasi
Asuhan/layanan medik Untuk mengkaji masalah dalam pelayanan maternal, sebaiknya merujuk ke standar-standar yang berlaku di Indonesia, baik untuk menilai standar pelayanan oleh bidan dan perawat, menilai pelayanan standard yang diharapkan bagi petugas kesehatan dan dokter umum, untuk penilaian dokter spesialis, maupun untuk menilai standar yang diperlukan untuk insttusi kesehatan terkait. Masalah untuk mendapat asuhan antenatal secara rutin Masalah untuk asuhan intrapartum Masalah untuk asuhan postpartum Masalah terhadap kejadian gawatdarurat Masalah resusitasi Masalah anestesi Tindakan kurang professional atau mengabaikan keselamatan pasien
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan
57
Catatan Tambahan: (bila diperlukan tuliskan di lembar kosong di balik) tuliskan catatan tambahan yang dapat menambah pemahaman terhadap rangkain peristwa yang terjadi sepert kronologis singkat dll, gunakan lembar sebaliknay bila dianggap perlu Rekomendasi
Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut RTL Penanggungjawab
Tim Audit isi nama peserta kegiatan kajian kasus serta jabatannya NO Nama Jabatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Waktu
Tanda tangan
Mengetahui
Tempat, tanggal – bulan - tahun Dipresentasikankan oleh TT
TT
(Moderator)
(presenter)
Tembusan: 1. Arsip Puskesmas/Tim PONED 2. Tim AMP Kabupaten
58
Panduan Teknis Pelaksanaan Kajian Kasus Near Miss Dan Kematian Maternal di Fasilitas Kesehatan