2 Jadwal Konstruksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TS-02 = JADWAL KONSTRUKSI



Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi



Kode : INA.5230.223.23.01.07– Judul : Jadwal Konstruksi



PELATIHAN JURU UKUR (TECHNICIAN SURVEYING)



2007



DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



KATA PENGANTAR Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi. Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain : -



UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi



-



UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja



-



UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).



-



PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).



Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan



dan



kecakapan



agar



dapat



mencapai



tingkat



kompetensi



yang



dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.



Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.



Jakarta, November 2007 Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi



Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE NIP. 110 016 435



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



PRAKATA Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi.



Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.



Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain.



Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Juru Ukur (Technician Surveying) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Juru Ukur bidang cipta karya. Materi pelatihan pada jabatan kerja Juru Ukur (Technician Surveying) ini terdiri dari 1 (satu) modul kompetensi umum 5 (lima) modul kompetensi inti, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Juru Ukur (Technician Surveying).



Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, November 2007



Tim Penyusun



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................



i



PRAKATA ...............................................................................................



iii



DAFTAR ISI.............................................................................................



iv



DAFTAR TABEL .....................................................................................



vi



SPESIFIKASI PELATIHAN ......................................................................



vii



PANDUAN PEMBELAJARAN .................................................................



viii



BAB I : PENDAHULUAN........................................................................



I-1



1.1.Umum .......................................................................................



I-1



1.2.Ringkasan Modul........................................................................



I-2



1.3.Batasan Dan Rentang Variabel ...................................................



I-4



1.4.Panduan Penilaian ....................................................................



I-4



1.4.1. Kualifikasi penilaian .........................................................



I-4



1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ......................................



I-5



1.4.3. Konteks penilaian ............................................................



I-5



1.4.4. Aspek penting penilaian ...................................................



I-6



1.5. Sumber Daya Pembelajaran ....................................................



I-6



BAB II : JADWAL KONSTRUKSI ............................................................



II-1



2.1. Umum ......................................................................................



II-1



2.2. Jadwal Konstruksi.....................................................................



II-1



2.3. Jadwal Pengukuran ..................................................................



II-2



2.4. Mengidentifikasi Jadwal Pekerjaan Pengukuran........................



II-4



2.5. Menyusun Kembali Jadwal Pekerjaan .......................................



II-5



2.6. Mengurutkan Jadwal Pekerjaan Yang Sejenis ...........................



II-5



RANGKUMAN LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



BAB III: JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN UKUR BERDASARKAN JENIS KONSTRUKSI ...........................................



III-1



3.1. Umum .....................................................................................



III-1



3.2. Menyusun Kebutuhan Peralatan ..............................................



III-1



3.3. Mengelompokkan Penggunaan Peralatan Sesuai Pekerjaan .....



III-2



3.4. Membuat Laporan Kebutuhan Peralatan ...................................



III-3



RANGKUMAN LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI



BAB IV: REALISASI PENGGUNAAN PERALATAN UKUR ......................



IV-1



4.1. Umum .............................................................................................



IV-1



4.2. Memeriksa Jadwal Setiap Pekerjaan ..............................................



IV-1



4.3. Menyusun Penggunaan Peralatan ..................................................



IV-2



4.4. Mengajukan Peralatan Yang Diperlukan..........................................



IV-2



RANGKUMAN LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI KUNCI JAWABAN DAFTAR PUSTAKA



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1



Jadwal Pengukuran ...................................................................



II-3



Tabel 2.2



Contoh Identifikasi Jadwal Pengukuran ...........................................



II-4



Tabel 3.1



Kebutuhan Peralatan .......................................................................



III-2



Tabel 3.2



Contoh Pengelompokan Penggunaan Peralatan sesuai Pekerjaan .



III-3



Tabel 4.1



Tabel Form Pengajuan Peralatan ....................................................



IV-3



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



SPESIFIKASI PELATIHAN A.



TUJUAN UMUM 



Tujuan Umum Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu melaksanakan pekerjaanpekerjaan yang berkaitan dengan survey pengukuran dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan konstruksi gedung, meliputi pengoperasian peralatan , membaca gambar desain bangunan serta pelaksanaan stake out.







Tujuan Khusus Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3). 2. Menerapkan jadwal konstruksi 3. Menguasai peralatan ukur 4. Melakukan stake out dan monitoring 5. Melakukan pengukuran dimensi dan perhitungan volume 6. Melakukan pembuatan laporan pengukuran



B.



TUJUAN PEMBELAJARAN Kode / Judul Modul : Penerapan Jadwal Konstruksi mempresentasikan unit kompetensi : “Penerapan Jadwal Konstruksi”. 



Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Jadwal Konstruksi.







Kriteria Penilaian Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Mempelajari secara rinci jadwal konstruksi 2. Mengelompokkan peralatan berdasarkan jenis konstruksi. 3. Menentukan jadwal keperluan Peralatan di proyek



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



PANDUAN PEMBELAJARAN A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR 



Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.







Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.







Konsisten mengacu SKKNI dan SLK







Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat.



B. PENJELASAN SINGKAT MODUL B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini : Nomor Modul



Kode



1



TS – 01



2



TS – 02



3



TS – 03



Penguasaan Peralatan Ukur.



4



TS – 04



Stake out Dan Monitoring Posisi.



5



TS – 05



Pengukuran Dimensi dan Perhitungan Volume.



6



TS – 06



Pembuatan Laporan Pengukuran.



Judul Modul Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K-3).



Penerapan Jadwal Konstruksi.



B.2 Uraian Modul 



Seri / Judul : TS-02 / Penerapan jadwal konstruksi







Deskripsi Modul : Penerapan jadwal konstrukis merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Juru Ukur (Techncian Surveying) dengan harapan dapat: mempelajari secara rinci jadwal konstruksi, mengelompokkan peralatan berdasarkan jenis konstruksi, menentukan jadwal keperluan peralatan di proyek



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



C. PROSES PEMBELAJARAN KEGIATAN INSTRUKTUR 1. Ceramah / Demonstrasi : Pembukaan/ Bab I, Pendahuluan  Menjelaskan tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)  Menjelaskan maksud dan tujuan menghitung kebutuhan bahan.  Menjelaskan pengertian menghitung kebutuhan bahan. Waktu : 5 menit



KEGIATAN PESERTA



 Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif  Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan menghitung kebutuhan bahan .  Mengikuti penjelasan pengertian menghitung kebutuhan bahan .  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.



PENDUKUNG



OHT LCD Flip Chart



2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II, Jadwal Konstruksi Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Umum  Jadwal pengukuran  Jadwal konstruksi  Mengidentifikasi Jadwal Pekerjaan Pengukuran  Menyusun Kembali Jadwal Pngukuran  Mengurutkan Jadwal Pekerjaan yang Sejenis



 Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.



OHT LCD Flip Chart



 Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.



OHT LCD Flip Chart



Waktu : 45menit 3. Ceramah / Demonstrasi : Bab III, Peralatan Berdasarkan Jenis Konstruksi Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Umum  Menyusun Kebutuhan Peralatan  Mengelompokkan Penggunaan Peralatan Sesuai Pekerjaan  Membuat laporan Kebutuhan Peralatan  Waktu : 45 menit



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



4. Ceramah / Demonstrasi : Bab IV, Jadwal Keperluan Alat di Proyek Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Memeriksa jadwal setiap pekerjaan  Menyusun penggunaan peralatan  Mengajukan peralatan yang diperlukan Waktu : 40 menit



 Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.



OHT LCD Flip Chart



MODUL TS-02



BAB I



Penerapan Jadwal Konstruksi



Pendahuluan



BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM Modul TS-02: Penerapan jadwal konstruksi mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Juru Ukur (Technician Surveying) Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsurunsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang



tindih



(overlapping)



terhadap



unit-unit



kompetensi



lainnya



yang



dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Jadwal pengukuran terhadap jadwal konstruksi diperiksa ulang dengan cermat, Jadwal pekerjaan pengukuran terhadap jadwal konstruksi diidentifikasi secara teliti, Jadwal pekerjaan yang sejenis disusun kembali secara berurutan, Kebutuhan peralatan disusun secara rapi, Penggunaan peralatan berdasarkan pekerjaan yang sejenis dikelompokkan, Laporan kebutuhan peralatan dan kelengkapan dibuat, Jadwal setiap pekerjaan diperiksa secara teliti, Penggunaan peralatan yang diperlukan sesuai dengan urutan pekerjaan disusun secara rapi, Peralatan yang diperlukan sesuai jadwal pekerjaan diajukan pada atasan langsung Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam perencanaan Juru Ukur (Technician Surveying)



NO.



Kode Unit



Judul Unit Kompetensi



I.



KOMPETENSI UMUM



1.



INA.5230.223.23.01.07



II.



KOMPETENSI INTI



2.



INA.5230.223.23.02.07



Penerapan Jadwal Konstruksi.



3.



INA.5230.223.23.03.07



Penguasaan Peralatan Ukur.



4.



INA.5230.223.23.04.07



Stake out dan Monitoring.



5.



INA.5230.223.23.05.07



6.



INA.5230.223.23.06.07



Pembuatan Laporan Pengukuran.



III.



KOMPETENSI PILIHAN



-



Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3).



Pengukuran Dimensi dan Perhitungan Volume.



MODUL TS-02



BAB I



Penerapan Jadwal Konstruksi



Pendahuluan



1.2. RINGKASAN MODUL Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut: a. Judul unit : Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya menggunakan kata kerja operasional) b. Deskripsi unit : Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan



dalam



rangka



mencapai



standar



kompetensi



seperti



yang



diungkapkan dalam judul unit. c. Elemen kompetensi : Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi. d. Kriteria unjuk kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian) Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut: 1.



KODE UNIT



:



INA.5230.223.23.02.07



2.



JUDUL UNIT



:



Penerapan jadwal konstruksi.



3.



DESKRIPSI UNIT



:



Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan



dan



sikap



perilaku



yang



diperlukan untuk mampu menerapkan jadwal konstruksi.



MODUL TS-02



BAB I



Penerapan Jadwal Konstruksi



Pendahuluan



ELEMEN KOMPETENSI



KRITERIA UNJUK KERJA



1. Mempelajari secara rinci



1.1



jadwal konstruksi



Jadwal



pengukuran



konstruksi



terhadap



jadwal



ulang



dengan



diperiksa



cermat. 1.2



Jadwal pekerjaan pengukuran terhadap jadwal konstruksi diidentifikasi secara teliti.



1.3



Jadwal pekerjaan yang sejenis disusun kembali secara berurutan.



2. Mengelompokkan peralatan



berdasarkan



2.1



Kebutuhan peralatan disusun secara rapi.



2.2



Penggunaan



jenis konstruksi.



peralatan



berdasarkan



pekerjaan yang sejenis dikelompokkan. 2.3



Laporan



kebutuhan



peralatan



dan



kelengkapan dibuat. 3. Menentukan keperluan proyek.



jadwal Peralatan



3.1



di



Jadwal setiap pekerjaan diperiksa secara teliti.



3.2



Penggunaan peralatan yang diperlukan sesuai dengan urutan pekerjaan disusun secara rapi.



3.3



Peralatan yang diperlukan sesuai jadwal pekerjaan



diajukan



pada



atasan



langsung.



Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK) Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.



MODUL TS-02



BAB I



Penerapan Jadwal Konstruksi



Pendahuluan



1.3. BATASAN / RENTANG VARIABEL Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah : 1.



Kompetensi ini diterapkan secara perorangan.



2.



Jadwal konstruksi tersedia secara lengkap.



3.



Jadwal pengukuran setiap item kelihatan tersedia secara lengkap.



4.



Peralatan pengukuran tersedia di tempat kerja.



1.4. PANDUAN PENILAIAN Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi : -



Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.



-



Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan.



-



Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.



1.4.1. Kualifikasi Penilaian a.



Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain : 



Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)



b.







Melaksankan penilaian dan







Mereview Penilaian.



Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang



akan



didemonstrasi



dan



bila



ada



syarat-syarat



industri



perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk : 



Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.







Memperaktekkan



kecakapan



inter-personal



diperukan dalam proses penilaian.



seperlunya



yang



MODUL TS-02



BAB I



Penerapan Jadwal Konstruksi



c.



Pendahuluan



Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk : 



Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang







Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan







Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai



Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi. Adapun



acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI



adalah sebagai berikut : 1.4.2. Pengetahuan,



keterampilan



dan



sikap



perilaku



untuk



mendemonstrasikan kompetensi terdiri dari : 1. Mengidentifikasi jadwal konstruksi. 2. Memperkirakan jadwal pengukuran. 3. Mengelompokkan peralatan sesuai kebutuhan. 4. Melaksanakan pengukuran 5. Menyusun laporan pengukuran. 1.4.3. Konteks Penilaian 1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya 2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori



MODUL TS-02



BAB I



Penerapan Jadwal Konstruksi



Pendahuluan



3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) 1.4.4. Aspek Penting Penilaian 1. Ketelitian dan kecermatan dalam memahami, mempelajari secara rinci jadwal konstruksi.. 2. Kemampuan



menganalisis



dan



mengidentifikasi



pengelompokan



peralatan berdasarkan jadwal konstruksi. 3. Kemampuan menerapkan penentuan jadwal keperluan peralatan di proyek. 1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori : -



OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.



-



Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.



-



Materi pembelajaran.



b. Sumber daya pembelajaran praktek : -



Melakukan pengecekan kondisi alat ukur



-



Melakukan setting peralatan ukur



-



Mengartikan hasil kalibrasi terhadap kondisi alat ukur



MODUL TS-02



BAB II



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Konstruksi



BAB II JADWAL KONSTRUKSI 2.1. UMUM Di dalam suatu pelaksanaan kegiatan konstruksi, tentu selalu di buat suatu rencanarencana kegiatan. Rencana-rencana kegiatan ini disusun sedemikian rupa sehingga tahapan suatu kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Susunan rencana kegiatan ini dituangkan dalam suatu jadwal atau skedul konstruksi yang memuat jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan serta awal dan akhir pelaksanaan. Semua pihak yang terlibat di dalam pekerjaan ini harus berpegang pada jadwal konstruksi ini.



Langkah-langkah kegiatan yang saling berhubungan memerlukan pengaturan jadwal yang akurat, sehingga tidak menimbulkan kegiatan yang saling tumpang tindih. Seorang juru ukur, di dalam keterlibatannya pada pelaksanaan konstruksi juga berpedoman pada jadwal konstruksi ini, sehingga langkah-langkah yang dilakukan oleh juru ukur tidak menyimpang dari jadwal yang ada. 2.2. JADWAL KONSTRUKSI Jadwal Konstruksi adalah susunan rencana kegiatan konstruksi berdasarkan waktu pelaksanaannya. Dari jadwal konstruksi inilah seorang juru ukur atas instruksi dan arahan dari atasannya menyusun jadwal pengukuran. Jadwal konstruksi memuat awal waktu pelaksanaan dan akhir pelaksanaan pekerjaan. Dengan berdasarkan pada



awal



dan



lamanya



pekerjaan konstruksi



tersebut



juru



ukur



dapat



merencanakan kegiatan-kegiatan pengukuran dan diharapkan menjadi lebih siap dari segi waktu dan peralatan yang akan digunakan. Oleh sebab itu juru ukur sangat perlu untuk mengetahui dan mencermati jadwal konstruksi, tentunya pada jenis-jenis pekerjaan yang ada hubungannya dengan pengukuran. Jadwal konstruksi yang sudah ada juga dapat digunakan untuk melakukan persiapan-persiapan



bagian



pengukuran



untuk



mengidentifikasi



pekerjaan-



pekerjaan mana saja yang memerlukan kegiatan juru ukur serta menyusun kebutuhan-kebutuhan akan peralatan, personil, peralatan pendukung lainnya seta metode-metode pengukuran yang diperlukan, dengan demikian dapat dilakukan persiapan-persiapan yang lebih matang.



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



BAB II



Jadwal Konstruksi



2.3. JADWAL PENGUKURAN Yang dimaksud dengan jadwal pengukuran disini adalah jadwal kegiatan pengukuran yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi baik pada awal pelaksanaan, waktu pelaksanaan dan akhir pelaksanaan. Jadwal ini dibuat dengan berpedoman kepada jadwal keseluruhan kegiatan konstruksi. Karena kegiatan pengukuran yang tidak berpedoman pada jadwal keseluruhan konstruksi hanya akan menyulitkan juru ukur sendiri. Sebagai contoh meskipun seorang juru ukur sudah mengetahui rencana penggalian suatu detil konstruksi, akan tetapi jika juru ukur tersebut melakukan pemasangan tanda-tanda penggalian tidak mengikuti jadwal yang ada, maka hasil kerja juru ukur tersebut bisa saja tergilas oleh kendaraan yang sementara waktu memang dilewatkan daerah yang akan digali tersebut. Oleh sebab itu disini selain pemahaman tentang jadwal konstruksi itu sendiri juga diperlukan komunikasi, koordinasi dan kerjasama tim. Dengan uraian di atas maka kegiatan juru ukur harus selalu berpedoman kepada jadwal konstruksi yang sudah dibuat. Jadwal yang sudah tersusun sedemikian rupa ini perlu dipelajari dan dimengerti oleh seorang juru ukur, sehingga yang bersangkutan dapat mengantisipasi kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengan kegiatan pengukuran Contoh sederhana dari jadwal pengukuran diatas dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut : .



MODUL TS-02



BAB II



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Konstruksi



Tabel.2.1. Jadwal Pengukuran



Jadwal Pengukuran Waktu Pelaksanaan



: 6 Bulan Bulan I



Nomer



Jenis Kegiatan



Mg.I



Mg. II



Mg. III



Bulan II Mg. IV



Mg.I



Mg. II



Mg. III



Bulan III Mg. IV



Mg.I



Mg. II



Mg. III



Bulan IV Mg. IV



Mg.I



Mg. II



Mg. III



Bulan V Mg. IV



Mg.I



Mg. II



Mg. III



Bulan VI Mg. IV



Mg.I



Mg. II



1 Pekerjaan Persiapan



2 Pekerjaan Galian



3 Pekerjaan Konstruksi A



4 Pekerjaan Konstruksi B



5 Pekerjaan Konstruksi C



6 Pekerjaan Konstruksi D



Keterangan : : Jadwal Konstruksi : Jadwal Pengukuran Jakarta, Nopember 2004 Menyetujui



(Chief Juru Ukur)



Juru Ukur (Technician Surveying)



Yang Membuat



( Juru Ukur )



II - 3



MODUL TS-02



BAB II



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Konstruksi



2.4. MENGIDENTIFIKASI JADWAL PEKERJAAN PENGUKURAN Dengan membaca dan mempelajari jadwal konstruksi yang ada, juru ukur dengan arahan dan bimbingan dari atasannya melakukan identifikasi pekerjaan-pekerjaan yang ada hubungannya dengan kegiatan pengukuran. Identifikasi dilaksanakan dan sekaligus memperkirakan waktu, metode, personil dan jenis peralatan yang akan digunakan. Identifikasi jadwal pengukuran juga sangat diperlukan baik untuk menyusun program kegiatan pengukuran juga diperlukan untuk mengetahui kapan juru ukur perlu dimobilisasi dan kapan di demobilisasi. Sebagai contoh sederhana identifikasi jadwal pengukuran dari kegiatan konstruksi dapat dilakukan dengan menggunakan Tabel. 2.2. seperti di bawah ini : Tabel .2.2. Contoh Identifikasi Jadwal Pengukuran



Identifikasi Pekerjaan Pengukuran No.



Kegiatan Konstruksi



1 Pembuatan galian pondasi



2 Pemasangan tiang pancang



3 Pengecoran lantai



4 dan seterusnya



Kegiatan Pengukuran



Peralatan



Personil



Keterangan



a. Pembuatan Mutual Check -0



Waterpass Total Station



2 orang



Waktu mengikuti jadwal konstruksi



b. Pemasangan bowplank



Total Station



1 orang



Waktu mengikuti jadwal konstruksi



c. Pengecekan hasil galian



Waterpass Meteran



1 orang



Waktu mengikuti jadwal konstruksi



a. Stake out horisontal



Total Station



1 orang



Waktu mengikuti jadwal konstruksi



b. Monitoring posisi



Total Station



2 orang



Waktu mengikuti jadwal konstruksi



a. Pengukuran dimensi & elevasi awal



Waterpass 1 orang Total Station / meteran



Waktu mengikuti jadwal konstruksi



b. Stake out vertikal / peil



Waterpass



1 orang



Waktu mengikuti jadwal konstruksi



c.. Pengukuran dimensi & elevasi akhir Waterpass 1 orang Total Station / meteran



Waktu mengikuti jadwal konstruksi



MODUL TS-02



BAB II



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Konstruksi



2.5. MENYUSUN KEMBALI JADWAL PEKERJAAN Setelah jadwal konstruksi dipelajari, jadwal pengukuran dan identifikasi pekerjaan pengukuran dilakukan, maka selanjutnya dilakukan penyusunan kembali jadwal pekerjaan. Jadwal pekerjaan yang dimaksud adalah jadwal pekerjaan pengukuran yang sudah disinkronkan dengan jadwal konstruksi secara keseluruhan. Penyusunan kembali jadwal pekerjaan pengukuran dimaksudkan untuk lebih memantapkan perencanaan kegiatan juru ukur sehingga akan diperoleh suatu keadaan dimana juru ukur tersebut dapat bekerja secara tepat waktu, tepat alat dan tepat metode serta memperoleh hasil yang akurat dan valid, karena jika tidak dilakukan persiapan yang baik maka hasil pekerjaan yang didapat nantinya juga akan kurang baik. Hasil pekerjaan juru ukur yang buruk sangat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang pada dasarnya perlu penentuan posisi dan dimensi yang sangat akurat, dengan sendirinya hasil yang kurang baik dari konstruksi selain mengurangi performa tim secara keseluruhan juga dapat menimbulkan



kerugian



yang



tidak



kecil



semisal



pengulangan



pekerjaan,



pembongkaran serta klaim-klaim yang mungkin muncul karena konstruksi tidak sesuai dengan gambar rencana. 2.6. MENGURUTKAN JADWAL PEKERJAAN YANG SEJENIS Untuk memudahkan bagian pengukuran sendiri di dalam melaksanakan pekerjaan pengukuran perlu kiranya pekerjaan-pekerjaan yang sejenis, dalam arti yang memerlukan kegiatan pengukuran yang sejenis, disusun dan dikelompokkan. Hal ini perlu dilakukan agar dalam pelaksanaan kegiatan nantinya didapat suatu pola yang sudah baku. Yang dimaksud pola yang sudah baku disini adalah keterbiasaan untuk melakukan prosedur pengukuran sesuai dengan kegiatan konstruksi. Sebagai contoh jika suatu pekerjaan detil konstruksi A memerlukan kegiatan pengukuran maka peralatan yang digunakan adalah total station dan waterpass dengan 2 juru ukur, untuk pekerjaan konstruksi B diperlukan peralatan waterpass saja dengan 1 juru ukur dan sebagainya. Dengan terbentuknya suatu pola dan prosedur yang disepakati bersama, dengan sendirinya juru ukur akan lebih reaktif menangani tugas yang harus dilaksanakan. Demikian juga terhadap tenaga-tenaga pembantu juru ukur perlu untuk diarahkan sehingga tenaga-tenaga pembantu inipun juga terbiasa dengan pola dan prosedur yang dilakukan oleh juru ukur sehingga tercipta suatu kesatuan sinergi di dalam tim pengukuran.



MODUL TS-02



BAB II



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Konstruksi



RANGKUMAN Suatu pekerjaan konstruksi tentu selalu mengacu pada rencana-rencana yang disusun secara rapi, cermat dan terpadu. Rencana-rencana ini dituangkan didalam suatu jadwal konstruksi yang harus dipegang dan dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat dalam kegiatan konstruksi ini. Demikian juga dengan juru ukur yang tugasnya adalah menyediakan informasi dan menentukan posisi untuk kepentingan kontruksi harus memegang dan mematuhi jadwal konstruksi ini.



Dari jadwal konstruksi yang ada, juru ukur bersama dengan atasannya menyusun pula jadwal kegiatan bagian pengukuran dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi pekerjaan konstruksi yang memerlukan keterlibatan kegiatan juru ukur atau tim pengukuran. Jadwal pengukuran juga dipergunakan untuk menyiapakan sumber daya manusia dan peralatan yang diperlukan serta metode yang akan diterapkan serta membiasakan suatu langkah kerja kedalam suatu pola atau prosedur yang disepakati.



MODUL TS-02



BAB II



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Konstruksi



ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) 1.



Mempelajari secara jadwal konstruksi 1



LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI



rinci



Jadwal pengukuran terhadap jadwal konstruksi diperiksa ulang dengan cermat.



1. Apakah yang dimaksud dengan pengukuran ? 2. Pedoman apakah yang dipakai menyusun jadwal pengukuran? 3. Mengapa jadwal pengukuran dipegang? 4. Mengapa jadwal pengukuran dipelajari? 5. Apa sajakah yang dimuat pada pengukuran?



jadwal untuk harus perlu jadwal



2



Jadwal pekerjaan pengukuran terhadap jadwal konstruksi diidentifikasi secara teliti.



1. Apa kegunaan mengidentifikasi pekerjaan pengukuran? 2. Siapakah yang perlu mengidentifikasi jadwal pengukuran? 3. Apakah dasar melakukan identifikasi jadwal pengukuran? 4. Kapan juru ukur perlu dimobilisasi? 5. Bagaimanakah jika pekerjaan pengukuran tidak diidentifikasi?



3



Jadwal pekerjaan yang sejenis disusun kembali secara berurutan.



1. Mengapa Jadwal pekerjaan perlu disusun kembali? 2. Jadwal apakah yang perlu disusun kembali? 3. Apa yang bisa diperoleh dari penyusunan kembali jadwal pekerjaan? 4. Sebutkan kemungkinan penyebab hasil kerja juru ukur kurang kurang akurat? 5. Apa yang terjadi dengan buruknya hasil kerja juru ukur?



MODUL TS-02



BAB III



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Penggunaan Peralatan Ukur Berdasarkan Jenis Konstruksi



BAB III JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN UKUR BERDASARKAN JENIS KONSTRUKSI



3.1. UMUM Untuk menangani pekerjaan pengukuran suatu konstruksi, diperlukan ketersediaan peralatan ukur yang sesuai dengan jenis kostruksi. Setiap konstruksi mempunyai cara keterlibatan bagian pengukuran yang mempunyai karakteristik sendiri-sendiri serta penggunaan peralatan yang berbeda pula, meskipun prinsip dasar pengukurannya tetap sama. Hal ini disebabkan suatu jenis konstruksi mempunyai tahapan pelaksanaan yang berbeda.



Pada bagian pengukuran, perlu adanya suatu perencanaan dan penyusunan peralatan pengukuran didalam rangka mendukung kegiatan pengukuran untuk memenuhi keperluan tim pelaksanaan konstruksi. Oleh sebab itu peralatanperalatan yang sesuai dengan jenis konstruksi perlu secara cermat disusun dan dipersiapkan dengan baik termasuk di dalamnya membuat laporan kebutuhan peralatan. Laporan kebutuhan juga perlu dicek pada saat realisasinya agar rencana yang sudah disusun tidak banyak mengalami hambatan. 3.2. MENYUSUN KEBUTUHAN PERALATAN Setelah jadwal konstruksi dipelajari dan dimengerti, juru ukur bersama dengan atasannya yaitu chief juru ukur atau survei engineer menyusun kebutuhan peralatan yang akan dipergunakan sesuai dengan jenis pekerjaan. Penyusunan kebutuhan peralatan ini mengacu kepada aktivitas-aktivitas dari jenis konstruksi yang akan dilaksanakan. Untuk konstruksi yang memerlukan penentuan sudut dan jarak tentu digunakan peralatan yang sesuai semisal theodolith atau total station dan untuk konstruksi yang lebih banyak memerlukan penentuan beda ketinggian menggunakan peralatan waterpass. Disamping itu juga perlu disusun kebutuhan peralataan pendukung lain seperti peralatan komunikasi, peralatan tulis, peralatan penanda titik dan sebagainya. Kebutuhan peralatan disusun dengan jelas dan lengkap baik itu dari segi jenis peralatan,



waktu



dibutuhkan,



spesifikasi



yang



diinginkan



serta



peralatan



MODUL TS-02



BAB III



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Penggunaan Peralatan Ukur Berdasarkan Jenis Konstruksi



pendukungnya. Peralatan pendukung ini meskipun terkesan sepele akan tetapi dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaan pengukuran jika tidak diperhatikan. Contoh dari tabel untuk mempresentasikan penyusunan kebutuhan peralatan di atas dapat dilihat pada Tabel 3.1. berikut ini : Tabel. 3.1. Kebutuhan Peralatan Tabel 3.1. DAFTAR KEBUTUHAN PERALATAN UKUR PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG " X " Waktu Pelaksanaan



: 6 Bulan Bulan I



Nomer



Jenis Peralatan



Jumlah



1 Total Station



2



2 Theodolith



2



3 Waterpass



2



4 Handy Talky



6



5 Roll meter



4



6 Peralatan tulis



ls



7 Alat Penanda



ls



Mg.I



Mg. II



Mg. III Mg. IV



Bulan II Mg.I



Mg. II



Mg. III Mg. IV



Bulan III Mg.I



Mg. II



Mg. III Mg. IV



Bulan IV Mg.I



Mg. II



Mg. III Mg. IV



Bulan V Mg.I



Mg. II



Mg. III Mg. IV



Bulan VI Mg.I



8 dst.



Keterangan : Jakarta, Nopember 2004 Menyetujui



Mengetahui,



(Chief Juru Ukur)



(Bagian Gudang/ Peralatan)



Yang Membuat



( Juru Ukur )



3.3. MENGELOMPOKKAN PENGGUNAAN PERALATAN SESUAI PEKERJAAN Untuk mempermudah langkah kerja bagian pengukuran, perlu dikelompokkan penggunaan peralatan yang sesuai dengan pekerjaan konstruksi yang akan ditangani. Karena disamping untuk mempercepat respon tim juru ukur terhadap permintaan pengukuran pengelompokan ini juga dapat berfungsi untuk mengetahui seberapa banyak kegiatan yang memerlukan penggunaan peralatan ukur jenis yang satu serta kegiatan yang meggunakan peralatan jenis yang lain. Pengelompokan didasarkan pada langkah kerja yang harus dilakukan oleh juru ukur. Sebagai contoh Pengelompokan dapat dilihat pada Tabel 3.2. berikut :



Mg. II



Mg. III Mg. IV



MODUL TS-02



BAB III



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Penggunaan Peralatan Ukur Berdasarkan Jenis Konstruksi



Tabel 3.2. Contoh Pengelompokan Penggunaan Peralatan sesuai Pekerjaan



No.



Pekerjaan



Data yang



Peralatan



diperlukan 1.



Pekerjaan Tanah



Peralatan Pendukung



Sudut



Total station



Roll Meter



Jarak



Waterpass



Cat



Elevasi



Patok Alat Tulis



2.



Pekerjaan



Monitoring



Sudut



Total Station



posisi horisontal



Patok Cat Alat tulis



3.



Pengecoran lantai



Elevasi



Waterpass



Cat Spidol Alat Tulis



4.



Pengukuran luas



Sudut



Total Station



Jarak



Roll meter Patok Alat Tulis



5.



Bowplank



Sudut



Total Station



Roll meter



Jarak Elevasi



Waterpass



Cat Spidol Alat Tulis



6.



Dan seterusnya



Dari tabel yang ada di atas dapat diketahui untuk mengerjakan suatu kegiatan pengukuran pendukung konstruksi diperlukan peralatan-peralatan apa saja. Tabel ini sangat perlu untuk diketahui dan diingat oleh juru ukur maupun pembantu juru ukur sehingga jika tim pengukuran diinstruksikan untuk melakukan pekerjaan pengukuran untuk kegiatan konstruksi tertentu, maka peralatan utama dan peralatan pendukung yang diperlukan segera dapat disiapkan. 3.4. MEMBUAT LAPORAN KEBUTUHAN PERALATAN Setelah kebutuhan peralatan disusun dan pengelompokan penggunaan peralatan sesuai jenis pekerjaan dilakukan, maka juru ukur bersama dengan chief juru ukur membuat laporan kebutuhan peralatan serta dilanjutkan oleh atasan juru ukur mengkoordinasikan dengan bagian peralatan atau pengadaan. Laporan kebutuhan peralatan ini dimaksudkan agar bagian peralatan atau pengadaan dapat menyusun



MODUL TS-02



BAB III



Penerapan Jadwal Konstruksi



serta merencanakan



Jadwal Penggunaan Peralatan Ukur Berdasarkan Jenis Konstruksi



penyewaan maupun pengadaan peralatan, karena hal ini



menyangkut kepada budgeting atau pembiayaan pekerjaan secara keseluruhan. Dengan diajukannya laporan kebutuhan peralatan sesegera mungkin kepada bagian peralatan atau pengadaan , diharapkan peralatan-peralatan tersebut sudah tersedia sebelum tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab juru ukur dilaksanakan. Laporan kebutuhan peralatan tersebut dibuat dengan memuat hal-hal pokok sebagai berikut : 1. Nama alat. 2. Jumlah. 3. Tipe. 4. Spesifikasi. 5. Perkiraan waktu penggunaan. 6. dan sebagainya. Untuk keperluan juru ukur dan tim pengukuran sendiri , maka 1 (satu) copi dari laporan kebutuhan tersebut perlu disimpan. Ini perlu dilakukan karena mungkin saja pengadaan peralatan tersebut tidak terlaksana dalam satu tahap tetapi beberapa tahap, sehingga tim pengukuran atau juru ukur dapat melakukan konfirmasi kepada bagian peralatan menyangkut peralatan yang sudah diadakan maupun yang belum diadakan. Maksud dari uraian di atas adalah untuk melakukan pencatatan terhadap peralatan-peralatan ukur dalam hubungannya dengan jadwal rencana penggunaan peralatan ukur dengan realisasinya. Jika realisasi tidak sesuai dengan rencana maka perlu dilakukan pencermatan terhadap jadwal pengukuran apakah nantinya peralatan yang belum tersedia akan menggangu kelancaran pekerjaan pengukuran dan sejauh mana gangguan yang mungkin timbul dapat diprediksi. Akan tetapi akan menjadi lebih baik jika setelah juru ukur dan atasannya melakukan konfirmasi peralatan-peralatan yang belum tersedia segera diadakan. Oleh sebab itu komunikasi dan koordinasi antara tim pengukuran dengan bagian peralatan sangat perlu untuk dibangun.



MODUL TS-02



BAB III



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Penggunaan Peralatan Ukur Berdasarkan Jenis Konstruksi



RANGKUMAN Setelah jadwal konstruksi dipelajari dan dimengerti, juru ukur bersama dengan atasannya yaitu chief juru ukur atau survei engineer menyusun kebutuhan peralatan yang akan dipergunakan sesuai dengan jenis pekerjaan. Kebutuhan peralatan disusun dengan jelas dan lengkap baik itu dari segi jenis peralatan, waktu dibutuhkan, spesifikasi yang diinginkan serta peralatan pendukungnya. Untuk



mempermudah



langkah



kerja



bagian



pengukuran,



perlu



dikelompokkan



penggunaan peralatan yang sesuai dengan pekerjaan konstruksi yang akan ditangani. Setelah kebutuhan peralatan disusun dan pengelompokan penggunaan peralatan sesuai jenis pekerjaan dilakukan, maka juru ukur bersama dengan chief juru ukur membuat laporan kebutuhan peralatan serta dilanjutkan oleh atasan juru ukur mengkoordinasikan dengan bagian peralatan atau pengadaan. Laporan kebutuhan peralatan tersebut dibuat dengan memuat hal-hal pokok sebagai berikut : 1. Nama alat. 2. Jumlah. 3. Tipe. 4. Spesifikasi. 5. Perkiraan waktu penggunaan. 6. dan sebagainya.



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) 2.



BAB III



Jadwal Penggunaan Peralatan Ukur Berdasarkan Jenis Konstruksi



LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI



Mengelompokkan peralatan berdasarkan jenis konstruksi 1



Kebutuhan peralatan disusun secara rapi.



1. Apakah yang dilakukan setelah jadwal konstruksi dipelajari dan dimengerti? 2. Kebutuhan apa sajakah yang perlu disusun? 3. Sebutkan 3 peralatan pendukung yang diperlukan ? 4. Apakah dasar melakukan penyusunan kebutuhan peralatan? 5. Bagaimana jika perlatan pendukung tidak tersedia?



2



Penggunaan peralatan berdasarkan pekerjaan yang sejenis dikelompokkan.



1. Mengapa kebutuhan peralatan sesuai jenis pekerjaan perlu dikelompokkan? 2. Apa dasar pengelompokan penggunaan peralatan 3. Untuk pemasangan bowplank, peralatan apa saja yang dibutuhkan? 4. Apakah perlu dibuatkan tabel pengelompokan penggunaan peralatan berdasarkan jenis kegiatan konstruksi? 5. Sebutkan 3 contoh pengelompokan pekerjaan sesuai dengan alat yang digunakan!



3



Laporan kebutuhan peralatan dan kelengkapan dibuat.



1. Apakah laporan kebutuhan peralatan itu? 2. Siapakah yang membuat laporan kebutuhan peralatan? 3. Sebutkan 3 contoh hal pokok yang dimuat dalam laporan kebutuhan! 4. Mengapa spesifikasi peralatan perlu diajukan? 5. Mengapa juru ukur perlu menyimpan 1 (satu) copy laporan kebutuhan peralatan?



MODUL TS-02



BAB IV



Penerapan Jadwal Konstruksi



Realisasi Penggunaan Pralatan Ukur



BAB IV REALISASI PENGGUNAAN PERALATAN UKUR 4.1. UMUM Disamping pemahaman akan jadwal konstruksi, penempatan dan pengaturan waktu terhadap penggunaan peralatan-peralatan pada pekerjaan yang akan ditangani juga sangat perlu diperhatikan dan direncanakan. Ini perlu dilakukan agar tercapai kondisi tepat alat dan tepat waktu pada pelaksanaan tugas juru ukur. Penggunaan peralatan di proyek perlu diatur dalam hubungannya dengan pengadaan dan pembiayaan yang perlu diperhitungkan sebagai bagian dari pembiayaan proyek secara keseluruhan, meskipun nilai sewa atau pengadaan peralatan-peralatan ukur tersebut tidak terlalu mahal.



4.2. MEMERIKSA JADWAL SETIAP PEKERJAAN Seorang juru ukur sangat perlu untuk memeriksa jadwal setiap pekerjaan, dalam hal ini tentunya sebatas kegiatan yang sesuai dengan jabatan dan tugas yang dibebankan kepadanya serta keterlibatan bagian pengukuran pada pekerjaan tersebut. Dengan memeriksa jadwal setiap pekerjaan, seorang juru ukur akan dapat mengetahui



kapan



saat



diperlukan



dan



harus



menyiapkan



diri



beserta



perlengkapannya, sehingga tugas yang diberikan kepadanya dapat dilaksanakan secara baik dan terencana serta tepat waktu. Hal ini dimaksudkan selain untuk mempersiapkan diri dan perlengkapannya juga untuk menghindari terjadinya tugas yang saling tumpang tindih. Sebagai contoh bagian penggalian menginginkan juru ukur melakukan pengecekan hasil galian dan pada saat yang bersamaan bagian lainnya menginginkan dilaksanakan stake out dan sebagainya. Di dalam memeriksa jadwal setiap pekerjaan, seorang juru ukur tentu juga melakukan koordinasi dengan atasannya langsung, sehingga jika terdapat jadwal kegiatan pengukuran yang bersamaan dapat diatasi dengan pembagian tugas dengan juru ukur lain yang terlibat di dalam pekerjaan tersebut. Dalam hal ini komunikasi dan koordinasi antara juru ukur dengan atasannya harus selalu dilakukan.



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



BAB IV



Realisasi Penggunaan Pralatan Ukur



4.3. MENYUSUN PENGGUNAAN PERALATAN Di dalam pelaksanaan tugas juru ukur, peralatan ukur merupakan senjata utama yang harus dioperasikan. Karena sesuai dengan jabatan kerjanya sebagai juru ukur, maka tugas utama seorang juru ukur adalah melakukan pengukuran sesuai dengan keperluan pelaksanaan konstruksi. Oleh sebab itu perlu disusun suatu rencana penggunaan peralatan ukur sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga pada saat pekerjaan memerlukan pengukuran beda tinggi maka alat yang tersedia adalah waterpass dan pada saat diperlukan pengukuran sudut maka peralatan yang tersedia adalah theodolith atau total station. Penyusunan penggunaan peralatan perlu dilakukan, karena dimungkinkan dalam pelaksanaan konstruksi terdapat lebih dari 1 (satu) juru ukur. Dengan keadaan ini maka dimungkinkan pada satu kesempatan terjadi benturan kebutuhan peralatan yang akan digunakan, baik itu karena tuntutan waktu karena jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan atau karena peralatan yang tersedia ada yang rusak. Hal lain yang juga perlu diperhatikan, adalah kemungkinan pemusatan konsentrasi suatu jenis pekerjaan tertentu yang perlu dilakukan, karena sebelumnya terjadi hambatan dan harus segera diselesaikan karena tahapan konstruksi yang selanjutnya harus segera dilaksanakan.



4.4. MENGAJUKAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN Setelah mempelajari dan memahami jadwal pekerjaan baik jadwal konstruksi maupun jadwal pengukuran, maka kegiatan dilanjutkan dengan menyusun kebutuhan peralatan dan mengajukannya ke bagian pengadaan. Juru ukur menyusun kebutuhan-kebutuhan peralatan dan perlengkapan secara rinci serta disampaikan kepada atasannya langsung untuk segera dikoordinasikan dengan bagian pengadaan atau bagian peralatan.



Pengajuan peralatan yang diperlukan disampaikan secara rinci dan lengkap disertai dengan jenis dan spesifikasi yang dikehendaki agar maksud serta ketelitian yang diharapkan dari penggunaan peralatan ukur tersebut akan tercapai, dalam hal ini pekerjaan pengukuran dilakukan secara tepat alat. Uraian dari peralatan-peralatan tersebut antara lain : 1. Nama alat 2. Jumlah 3. Tipe ( manual atau elektrik ) 4. Ketelitian Bacaan sudut horisontal



spesifikasi



MODUL TS-02



BAB IV



Penerapan Jadwal Konstruksi



Realisasi Penggunaan Pralatan Ukur



5. Ketelitian bacaan sudut vertikal 6. Ketelitian pengukuran jarak 7. Perkiraan waktu penggunaan 8. dan sebagainya. Contoh dari form pengajuan peralatan di atas dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut : Tabel 4.1 : Tabel Form Pengajuan Peralatan



Pengajuan Peralatan Bagian Pengukuran No.



Nama Alat



Merek



Jenis / Type Jumlah



Spesifikasi Teknis



Waktu (bulan)



1 Alat ukur sudut & jarak



X



Total Station



2 set



bacaan sudut horisontal 1 " bacaan sudut vertikal 1 " jarak 1 mm + 1 ppm prisma doble



6



2 Alat Ukur beda tinggi



Y



Waterpass



2 set



Ketelitian bacan 1 mm Bayangan tegak Kompensator otomatiss



6



3 Meteran



XX



Baja / Fiber



3 buah 50 meter



6



4 Handy Talky



YY



Single band



4 buah Jangkauan 1 km



6 6



5 Palu



-



-



4 buah 1 kg



6 Payung



-



-



3 buah



-



7 dst.



Yang menerima,



Mengetahui,



Maju Jaya, 2 April 2003



( Najib ) Bagian Peralatan



(Budi) Chief Juru ukur



(Muri) Juru Ukur



6



MODUL TS-02



BAB IV



Penerapan Jadwal Konstruksi



Realisasi Penggunaan Pralatan Ukur



RANGKUMAN Hal yang sangat mendukung kinerja dari juru ukur maupun tim pengukuran adalah tersedianya cukup peralatan peralatan sesuai dengan personil juru ukur yang dilibatkan maupun volume pekerjaan pengukuran yang harus ditangani. Dengan memeriksa jadwal pekerjaan pengukuran, maka dapat ditentukan jumlah, jenis dan lama waktu penggunaan peralatan ukur.



Penyusunan penggunaan peralatan perlu dibuat agar nantinya tidak terjadi tumpang tindih penggunaan peralatan ukur antara juru ukur yang dilibatkan. Kebutuhan peralatan baik dari jumlah, jenis, spesifikasi dan lama penggunaan perlu disusun dan disampaikan kepada atasan langsung yang selanjutnya disampaikan kepada bagian peralatan untuk ditindaklanjuti.



MODUL TS-02



BAB IV



Penerapan Jadwal Konstruksi



Realisasi Penggunaan Pralatan Ukur



ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) 3



LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI



Menentukan jadwal keperluan Peralatan di proyek 1



Jadwal setiap pekerjaan diperiksa secara teliti.



2



Penggunaan yang



peralatan



diperlukan



sesuai



dengan urutan pekerjaan disusun secara rapi.



3



Peralatan yang diperlukan sesuai jadwal pekerjaan diajukan langsung.



pada



atasan



1. Mengapa jadwal setiap pekerjaan perlu diteliti? 2. Dengan siapakah koordinasi dalam memeriksa jadwal pekerjaan dilakukan? 3. Bagaimana jika jadwal setiap pekerjaan tidak diperiksa? 4. Bagaimana cara seorang juru ukur mengantisipasi penugasan? 5. Apa yang dilakukan untuk menghindari tumpang tindihnya penugasan? 1. Mengapa penggunaan peralatan perlu disusun? 2. Apa yang terjadi jika penggunaan peralatan tidak disusun? 3. Sebutkan contoh penyusunan penggunaan peralatan! 4. Siapakah yang menyusun penggunaan peralatan? 5. Kepada siapa susunan penggunaan peralatan dikoordinasikan? 1. Kepada siapa peralatan yang diperlukan diajukan? 2. Siapakah yang mengajukan kebutuhan peralatan? 3. Hal-hal apa sajakah yang perlu dicantumkan dalam pengajuan peralatan yang diperlukan? 4. Mengapa ketelitian peralatan ukur perlu dicantumkan? 5. Apakah yang menjadi dasar mengajukan peralatan?



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



DAFTAR PUSTAKA Russel C. Brinker , Paul R Wolf Penerjemah Djoko Walijatun Dasar-Dasar Pengukuran Tanah (Surveying) Edisi ke Tujuh Jilid 1 Erlangga, Jakarta 2000



Ir. Rachmad P.H Ilmu ukur Tanah Jilid 1 Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta 1981



Fandy Ciptono & Anastasia Diana, Total Qualitiy Manajemen, Penerbit Andi offset, Yogyakarta 1995



Istimawan Dipohusodo, Manajemen Proyek dan Konstruksi, Kanisius Yogyakarta, 1996



Mahendra sultan syah, Ir. Manajemen Proyek - Kiat Sukses Mengelola Proyek , PT Gramedia Pusaka Utama, Jakarta, Januari 2004.



Alokasi Waktu dan Penjadwalan Pusat Pembinaan Kompetensi Dan Pelatihan Konstruksi (Pusbin KPK), 2005



MODUL TS-02



BAB II



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Konstruksi



KUNCI JAWABAN BAB II KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) & 1.



JAWABAN Jadwal pengukuran terhadap jadwal konstruksi diperiksa ulang dengan cermat 1



Yang dimaksud jadwal pengukuran adalah jadwal kegiatan yang perlu melibatkan kegiatan pengukuran pada suatu pekerjaan konstruksi



2



Pedoman yang dipakai adalah Jadwal Konstruksi secara keseluruhan



3



Karena jadwal pengukuran yang dibuat sudah disinkronkan dengan jadwal konstruksi.



4



Dengan mempelajari jadwal pengukuran maka juru ukur akan dapat mengantisipasi kapan saat diperlukan kegiatan pengukuran dan persiapan yang harus dilakukan. a. Jenis kegiatan konstruksi b. Awal pekerjaan pengukuran c. Akhir pekerjaan pengukuran



5



KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) & 2.



JAWABAN Jadwal pekerjaan pengukuran terhadap jadwal konstruksi diidentifikasi secara teliti. 1



Kegunaan identifikasi pekerjaan pengukuran adalah untuk mengetahui waktu keterlibatan bagian pengukuran serta menyusun program kegiatan pengukuran.



2



Juru ukur dan atasannya yaitu chief juru ukur atau survei engineer



3



Jadwal konstruksi secara keseluruhan.



4



Sesuai dengan jadwal yang ada dengan mengacu pada hasil identifikasi pekerjaan pengukuran dan jadwal pengukuran yang sudah dibuat



5



Akan terjadi kerancuan di dalam menyusun program baik waktu, metode, jenis peralatan maupun personil juru ukur yang akan dilibatkan.



MODUL TS-02



BAB II



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Konstruksi



KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) & 3.



JAWABAN Jadwal pekerjaan yang sejenis disusun kembali secara berurutan. 1



Untuk lebih memantapkan perencanaan kegiatan juru ukur



2



Jadwal pengukuran yang sudah disinkronkan dengan jadwal konstruksi secara keseluruhan.



3



Akan mempermudah pelaksanaan kegiatan pengukuran.



4



Kurangnya persiapan yang dimungkinkan timbul karena jadwal kerja yang kurang tersusun dan teridentifikasi dengan baik.



5



Akan berakibat buruk juga terhadap hasil kegiatan konstruksi



MODUL TS-02



BAB III



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Penggunaan Peralatan Ukur Berdasarkan Jenis Konstruksi



KUNCI JAWABAN BAB III KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) & 1.



JAWABAN Kebutuhan peralatan disusun secara rapi. 1



Selain menyusun jadwal pengukuran dan mengidentifikasi pekerjaan pengukuran juga diperlukan untuk menyusun kebutuhan peralatan.



2



Kebutuhan peralatan ukur dan peralatan pendukung.



3



Peralatan komunikasi, peralatan penanda dan peralatan tulis.



4



Jadwal Konstruksi, pengukuran.



5



Akan sangat mengganggu kelancaran kegiatan pengukuran.



Jadwal



pengukuran



dan



identifikasi



pekerjaan



KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) & 2.



JAWABAN Penggunaan peralatan berdasarkan pekerjaan yang sejenis dikelompokkan. 1



Untuk mempermudah langkah kerja bagian pengukuran serta untuk mempercepat respon juru ukur akan permintaan kegiatan pengukuran



2



Jenis kegiatan konstruksi dan data yang perlu diukur.



3 4



5



Total station dan waterpass Perlu, sebab pembuatan tabel pengelompokan penggunaan peralatan berdasarkan jenis kegiatan akan mempermudah pemahaman tim pengukuran dalam mempersiapkan peralatan. Pengukuran luas (Total Station), Pengecoran lantai (waterpass) dan pemasangan bowplank (Total station dan waterpass)



MODUL TS-02



BAB III



Penerapan Jadwal Konstruksi



Jadwal Penggunaan Peralatan Ukur Berdasarkan Jenis Konstruksi



KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) & 3.



JAWABAN Laporan kebutuhan peralatan dan kelengkapan dibuat. 1



Laporan yang memuat keperluan peralatan-peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan pengukuran



2



Juru ukur dan atasannya



3



Nama Alat, Jumlah dan spesifikasi



4



Agar maksud penggunaan peralatan ukur dan ketelitian yang diinginkan tercapai.



5



Untuk mengkonfirmasi atas pemenuhan ajuan kebutuhan peralatan



MODUL TS-02



BAB IV



Penerapan Jadwal Konstruksi



Realisasi Penggunaan Peralatan Ukur



KUNCI JAWABAN BAB IV KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) & 1.



JAWABAN Jadwal setiap pekerjaan diperiksa secara teliti 1



Agar juru ukur bersama timnya dapat lebih tepat dalam mempersiapkan peralatan dan personil untuk melaksanakan permintaan kegiatan pengukuran



2



Koordinasi perlu dilakukan dengan atasan langsung pelaksanaan.



3



Akan timbulnya ketidaksiapan bagian pengukuran menangani permintaan pekerjaan pengukuran dan kemungkinan tumpang tindihnya kegiatan pengukuran.



4



Dengan lebih mencermati dan memeriksa jadwal setiap pekerjaan



5



Dengan selalu memeriksa kembali jadwal setiap pekerjaan serta koordinasi dengan bagian pelaksanaan.



dan bagian



KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) & 2.



JAWABAN Penggunaan peralatan yang diperlukan sesuai dengan urutan pekerjaan disusun secara rapi. 1



Agar tercipta kegiatan yang tepat alat dan tepat waktu.



2



Kemungkinan terjadinya benturan waktu penggunaan peralatan ukur.



3



4



Untuk pekerjaan yang memerlukan data sudut saja dikelompokkan menjadi satu dengan peralatan yang disediakan adalah theodolith atau total station. Juru Ukur dan atasannya



5



Kepada atasan langsung dan bagian peralatan



MODUL TS-02



Penerapan Jadwal Konstruksi



BAB IV



Realisasi Penggunaan Peralatan Ukur



KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) & 3.



JAWABAN Peralatan yang diperlukan sesuai jadwal pekerjaan diajukan pada atasan langsung. 1 2 3



Kepada bagian atasan langsung untuk kemudian dikoordinasikan dengan bagian peralatan atau pengadaan. Juru ukur dengan arahan dari atasan langsung.



4



a. Nama Alat b. Jumlah c. Tipe Spesifikasi dan lama pemakaian. Agar data-data yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diminta.



5



Jadwal pekerjaan pengukuran dan penyusunan peralatan yang diperlukan.