2019C 7 Flooding [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODIFIKASI PERILAKU CLASSICAL CONDITIONING: FLOODING



Dosen Pengampu : Dr. Miftakhul Jannah, S.Psi., M.Si.



Disusun oleh : Kanaya Seszhani Sevtin



19010664081



Dialma Restuning Dityo



19010664091



Yunita Ayu Rahmanda



19010664101



Difina Aldiza P.



19010664131



UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PSIKOLOGI 2021



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah yang kami susun berjudul “Classical Conditioning: flooding”. Makalah ini berisi tentang pengertian dari flooding, bagaimana cara penerapan teknik flooding dalam modifikasi perilaku, tahapan-tahapan dalam penerapan teknik flooding serta contoh dalam penerapan teknik flooding untuk memodifikasi perilaku individu. Dalam penulisan makalah ini kami mangalami sedikit kendala. Keterbatasan sumber buku menyebabkan kami kesulitan dalam proses pembuatan makalah ini. Namun, dengan keterbatasan yang ada kami berusaha untuk menyelesaikan makalah ini tepat waktu dan sebaik mungkin. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca ataupun anggota kelompok lainnya. Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Maka, kami sangat mengharapkan dan menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kebaikan makalah ini. Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.



Surabaya, Februari 2021



Tim Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..............................................................................



i



DAFTAR ISI.............................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................... 1 C. Tujuan..................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D.



Pengertian Flooding dalam Kondisioning Klasik............................. Penerapan Teknik Flooding.............................................................. Tahapan-Tahapan Penerapan Teknik Floding.................................. Contoh Penerapan Teknik Flooding.................................................



2 2 2 3



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................. 5 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pada tahun 1950 dan awal 1960 perkembangan pendekatan behavior menjadi awal menentang persepsi psikoanalisis. Pendekatan dengan perjalanan penelitian yang panjang dimulai dari penelitian laboratorium pada binatang hingga pada manusia. Pada perkembangan pendekatan behavioral terdiri dari tiga yaitu kondisioning operan (operant conditioning), kondisioning klasik (classical conditioning) dan terapi kognitif (kognitif therapy). Suatu pandangan behavioral dapat diartikan sebagai perilaku negatif atau perilaku yang tidak sesuai dengan harapan. Perilaku negatif tersebut dapat terbentuk melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Pada makalah ini akan membahas mengenai kondisioning klasik (classical conditioning) flooding. Flooding sebagai teknik modifikasi perilaku berdasarkan teori yang dikemukakan oleh B.F. Skinner. Teknik flooding pada umumnya mengatasi kasus seperti fobia dengan tujuan mengurangi tingkat rasa takut yang berlebih pada individu. Flooding didasarkan pada asumsi bahwa individu dapat bertindak dengan tanggung jawab untuk tindakannya, serta mampu memutuskan terhadap pilihannya sendiri. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan flooding dalam kondisioning klasik? 2. Bagaimana cara penerapan teknik flooding? 3. Bagaimana tahapan-tahapan penerapan teknik flooding? 4. Bagaimana contoh penerapan teknik flooding? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari flooding dalam kondisioning klasik. 2. Untuk mengetahui cara penerapan teknik flooding. 3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan penerapan teknik flooding. 4. Untuk mengetahui contoh dalam penerapan teknik flooding



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Flooding dalam Kondisioning Klasik Menurut  Martin (2015) Flooding adalah sebuah metode untuk menghilangkan rasa takut dengan menghadapkan subjek pada stimulus yang ditakuti untuk periode waktu tertentu. Jika model bagi desensitasi sistematik adalah pengkondisian tandingan, maka model bagi flooding adalah pemunahan. Artinya, asumsi dasar dibalik flooding adalah  jika klien dihadapkan kepada stimulus yang ditakuti, tidak diperbolehkan lolos darinya dan tidak terdapat kejadian aversif yang mengikutinya, maka respon takut terhadap stimulus tersebut akan punah. Pembanjiran atau flooding dapat dilakukan secara in vivo atau lewat pengimajinasian.



B. Cara Penerapan Teknik Flooding Flooding dapat dilakukan secara in vivo atau pun imajeri. Menurut Borden (Garry Martin, 2015: 287), in vivo lebih sering digunakan karena secara teori, harus memaksimalkan generalisasi. Meskipun begitu, kedua cara ini dapat dibuktikan bahwa keduanya sama-sama ampuh. Berikut penjelasan kedua cara tersebut: 1. In vivo Teknik ini dikenal juga dengan nama lain, yaitu pemancaran. In vivo dilakukan dengan menunjukkan klien pada peristiwa nyata yang menyebabkannya trauma, secara intens dan dalam jangka waktu yang panjang. Sering kali cara ini dianggap tidak etis. Tetapi in vivo memiliki kecenderungan lebih cepat dalam mengurangi kecemasan. Penggunaannya didasarkan pada prinsip dan prosedur di mana peristiwa yang diberikan hanya terjadi dalam imajinasi klien, bukan pada kehidupan nyata. 2. Imajeri Imajeri atau membayangkan, dilakukan dengan cara menyelesaikan permasalahan klien secara imaginal, restrukturisasi dalam aspek kognitif. Prosedur cara ini mirip dengan in vivo, kecuali exposure. Imajeri berprinsip untuk sebisa mungkin mengurangi rasa takut klien, dengan menciptakan kembali peristiwa traumatis, tanpa membawa konsekuensi-konsekuensi yang berlawanan bagi klien. Imajeri biasa digunakan untuk kasus fobia, obsesif, psikotik, dan kecemasan akut.



2



C. Tahapan-Tahapan Penerapan Teknik flooding Stampfl (1975; Corey, 2013) mengembangkan sebuah teknik terapi yang berkaitan dengan teknik flooding, yang ia sebut “terapi implosif”. Terapi implosif merupakan sebuah metode yang secara langsung menantang klien untuk melihat semua mimpi buruknya. Menurut Stampfl (1975; Corey, 2013), terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan saat menggunakan teknik flooding dalam terapi implosif, berikut ini langkah-langkahnya : 1. Mencari stimulus yang dapat memicu munculnya gejala. 2. Memperkirakan bagaimana gejala tersebut dapat berkaitan dan bagaimana gejala tersebut dapat membentuk tingkah laku klien. 3. Meminta klien untuk membayangkan dengan jelas apa yang ia uraikan tanpa ada celaan atas kepantasan situasi yang dihadapi. 4. Bergerak mendekati rasa ketakutan paling kuat yang dirasakan oleh klien dan meminta klien untuk membayangkan apa yang paling dihindari oleh klien. 5. Mengulang langkah-langkah tersebut hingga kecemasan tidak muncul lagi pada klien. D. Contoh Penerapan Teknik Flooding Pada penerapan teknik flooding dalam memodifikasi perilaku dapat dilakukan dalam kasus seperti berikut. Mengurangi tingkat ketakutan atau fobia kegelapan dengan teknik flooding. Dina memiliki ketakutan yang sangat tinggi terhadap kegelapan. Ia mengatakan bahwa tidak aman dan merasa terganggu jika berada pada tempat yang gelap, ia juga mengatakan bahwa sejak kecil sudah dibiasakan hidup dengan lampu. Jika ia berada dalam keadaan gelap Dina akan menunjukan respon, seperti jantung berdetak kencang, berkeringat dingin, pusing, perut terasa mulas, seluruh badan terasa lemas hingga tangan bergetar. Oleh karena itu, berikut adalah tahapan penerapan teknik flooding untuk mengurangi fobia kegelapan. a. Mencari stimulus Dina mengatakan ketakutan yang dialami lebih sering terjadi pada malam hari jika ia berada pada suatu ruangan atau tempat yang tidak bercahaya. Ketakutannya juga dapat disebabkan jika terdapat suara seperti langkah kaki yang mengingatkannya dengan cerita tentang hantu. b. Mencari gejala yang ditimbulkan setelah menerima stimulus Dina akan menunjukan gelaja atau respon, seperti jantung berdetak kencang, berkeringat dingin, pusing, perut terasa mulas, seluruh badan terasa lemas hingga tangan bergetar. c. Membayangkan rasa rakut (Tahap Imajeri) Pada tahap ini Dina akan dituntun untuk membayangkan bahwa dirinya sedang berada diruangan gelap dengan mata tertutup. 3



d. Mendekati rasa takut (Tahap Invivo) Pada tahap ini Dina akan dibawa berhadapan langsung dengan ruangan yang gelap. e. Mengulang prosedur Pada tahap ini akan dilakukan pengulangan prosedur dengan tahap yang sama persis. Hal ini dilakukan untuk membuat Dina memiliki rasa lebih siap secara mental dan juga berguna untuk menata bagaiman respon saat berhadapan dengan hal yang sebenarnya. Teknik flooding dalam modifikasi perilaku juga dapat dilakukan untuk individu yang mengalami kecemasan tingkat tinggi jika berbicara didepan umum, Dengan cara peneparan invivo, individu tersebut akan dihadapkan secara langsung dengan situasi bahwa ia harus berbicara didepan umum. Hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang tanpa memberikan reinforcement hingga tingkat kecemasan yang dirasakannya dapat berkurang hingga terhapus. Dengan demikian, teknik flooding bersifat lebih ringan karena tidak menimbulkan konsekuensi yang parah.



4



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa flooding adalah suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan rasa takut dengan menghadapkan seseorang pada stimulus yang ditakuti dalam jangka waktu tertentu. In vivo dan imajeri adalah dua cara penerapan teknik flooding yang dibuktikan bahwa keduanya sama-sama ampuh. In vivo dilakukan dengan cara memaparkan klien peristiwa yang telah menyebabkannya trauma sehingga sering kali dianggap tidak etis. Sedangkan imajeri dilakukan secara imaginal. Imajeri mengurangi rasa cemas klien tanpa harus menimbulkan konsekuensi yang buruk. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan saat menggunakan teknik flooding dalam terapi implosif. Yang pertama adalah mencari stimulus yang dapat memicu munculnya gejala. Yang kedua yaitu memperkirakan bagaimana gejala tersebut dapat berkaitan dan bagaimana gejala tersebut dapat membentuk tingkah laku klien. Yang ketiga yaitu meminta klien untuk membayangkan dengan jelas apa yang ia uraikan tanpa ada celaan atas kepantasan situasi yang dihadapi. Yang keempat yaitu bergerak mendekati rasa ketakutan paling kuat yang dirasakan oleh klien dan meminta klien untuk membayangkan apa yang paling dihindari oleh klien. Dan yang terakhir yaitu mengulangi langkah-langkah tersebut hingga kecemasan tidak muncul lagi pada klien. Contoh penerapan teknik flooding dalam memodifikasi perilaku seseorang adalah mengurangi tingkat ketakutan atau fobia kegelapan pada seseorang dengan teknik flooding. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi ketakutan ini dengan menggunakan teknik flooding. Yang pertama yaitu mencari stimulus penyebabnya, yang kedua mencari gejala yang timbul karena stimulus tersebut, yang ketiga yaitu membayangkan rasa takut tersebut, yang keempat adalah mendekati rasa takut itu, dan yang terakhir yaitu mengulangi tahapan-tahapan tadi. 



5



DAFTAR ISI



Corey, G. 2013. Teori dan Praktek: Konseling & Psikoterapi. Bandung: PT. REFIKA ADITAMA. Faradillah, S. S. 2021. “KONSELING ISLAM DENGAN AYAT KURSI DAN TEKNIK FLOODING UNTUK MENGURANGI FOBIA TERHADAP KEGELAPAN PADA REMAJA DI KELURAHAN LEMAHPUTRO KECAMATAN SIDOARJO”. Skripsi. Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bimbingan dan Konseling Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya. Martin, G., & Pear, J. 2015. Behaviour MODIFICATION: WHAT IT IS AND HOW TO DO IT. New Jersey: Pearson Education, Inc.