21.04.317 Bab1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1



Gambaran Umum Perusahaan



Bittersweet By Najla merupakan industri food and beverage yang menjadi pelopor bisnis dessert box sukses di Indonesia. Pendiri dari Bittersweet By Najla sendiri bernama Najla Bisyir seorang ibu rumah tangga biasa yang menyukai kegiatan baking di rumah untuk anak-anaknya. Awalnya hanya menjual produk cinnamon roll yang hanya dijual ke lingkungan sekitar hingga pada akhirnya diluncurkan Bittersweet By Najla karena respon yang baik. Bittersweet By Najla pertama kali diluncurkan padan tahun 2016 yang pada awalnya menjual cinnamon roll hingga merambah sampai hokkaido tart, cake slice, dan cake jar.



Gambar 1.1 Logo Bittersweet By Najla (Sumber: https://www.bittersweetbynajla.com diakses pada 7 November 2020) Pada tahun 2017 diciptakan dessert box berukuran 10x10 sentimeter sebagai alternatif cake jar yang terlalu kecil. Pada tahun 2018 awal terutama, dessert box Bittersweet by Najla ini sukses mencuri perhatian penikmat makanan manis. Hingga pada tahun 2018, pendiri Bittersweet By Najla yaitu Najla Bisyir memberanikan diri untuk membuka toko kecil di jalan Kalibata Timur yang dikhususkan untuk pemesanan online saja. (Sumber: https://www.bittersweetbynajla.com/news/7503 diakses pada 7 November 2020). Saat ini Bittersweet By Najla terus berkembang dan terus melakukan inovasi dalam produknya. Bittersweet By Najla menjual lebih dari 50 varian produk yang dibagi kedalam beberapa kategori, yaitu brow box, dessert box, monogram cake, cheese cake, slice cake, hingga menu kopi yang sebagian hanya bisa didapatkan di toko offline Bittersweet by Najla. Dari semua produk yang dirilis, produk unggulan 1



dari bittersweet by najla yaitu Turkish dessert box, Lotus Browbox, dan Milk Bath. (Sumber:https://kumparan.com/millennial/bisnis-dessert-box-legit-ala-bittersweetby-najla-yang-tak-asal-viral-1uQu0Hi9z52 diakses pada 7 November 2020). Bittersweet By Najla memiliki lebih dari 40 reseller yang tersebar di seluruh Indonesia. 90 persen penjualan Bittersweet by Najla dilakukan secara online dan pada saat ini Bittersweet by Najla memiliki toko offline yang berada di Kalibata, Kemang, Bogor, Rawamangun, Depok, dan Sunter. Dalam melakukan kegiatan pemasarannya di media sosial Instagram, Bittersweet By Najla dalam setiap unggahannya selalu mencantumkan hastag #bittersweetbynajla. Penggunaan hastag tersebut memudahkan para pengguna untuk mengetahui informasi mengenai produk Bittersweet By Najla dan juga postingan promosi dari para celebrity endorser yang diunggah kembali di akun instagram Bittersweet By Najla. Jumlah hastag #bittersweetbynajla yang sudah digunakan yaitu berjumlah 14.546 kiriman hingga tanggal 7 November 2020.



Gambar 1.2 Unggahan Hastag #bittersweetbynajla (Sumber: Instagram Bittersweet By Najla diakses pada tanggal 7 Novermber 2



2



1.2



Latar Belakang



Di era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat. Kelahiran internet merupakan bentuk nyata yang dapat membantu orang memperoleh informasi dan berkomunikasi dengan mudah dengan orang lain. Biasanya, internet adalah jaringan komputer yang menghubungkan seluruh wilayah dunia. Dengan bantuan internet, komunikasi menjadi tidak ada habisnya antara ruang dan waktu dan memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan siapapun kapanpun dan dimanapun.



Gambar 1.3 Data Tren Internet dan Media Sosial Tahun 2020 (Sumber: https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia diakses pada 9 November 2020) Berdasarkan riset We Are Social yang dikutip oleh datareportal.com 2020, pengguna internet di Indonesia mengalami penetrasi sebesar 64% yaitu dengan total 175,4 juta penduduk di Indonesia dari jumlah total populasi masyarakat Indonesia sebanyak 272,1 juta penduduk. Data ini menunjukan bahwa lebih dari setengah jumlah populasi penduduk di Indonesia merupakan pengguna internet. Dalam data yang dilaporkan oleh We Are Social yang berjudul Indonesian Digital Report 2020 menunjukan bahwa pengguna aktif media sosial aktif di Indonesia berjumlah 160 juta atau sekitar 59% populasi penduduk di Indonesia.



3



Gambar 1.4 Waktu Mengakses Media (Sumber: https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia diakses pada 9 November 2020) Dalam riset yang sama, We Are Social menunjukan data mengenai rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan waktunya di media sosial. Untuk penggunaan internet, masyarakat di Indonesia menghabiskan waktu selama 7 jam 59 menit. Selanjutnya, untuk penggunaan media sosial menghabiskan waktu selama 3 jam 26 menit. Data yang lainnya menunjukan waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi yaitu selama 3 jam 4 menit, waktu yang dihabiskan untuk streaming music selama 1 jam 30 menit dan waktu yang dihabiskan untuk games console selama 1 jam 23 menit. Hasil riset tersebut menunjukan bahwa manusia saat ini hidup berdampingan dengan media sosial dan internet karena didapatkan banyaknya kemudahan dari media sosial dan internet dalam memudahkan kehidupannya seharihari. Media sosial saat ini merupakan bagian penting dari strategi penjualan, pelayanan, komunikasi serta pemasaran yang lebih besar dan lengkap karena dapat merefleksikan serta menyesuaikan diri dengan produk dan jasa yang ditawarkan karena adanya interaksi satu dengan lainnya (Mileva & Fauzi, 2018). Internet merepresentasikan perkembangan pesat jaringan sosial di seluruh dunia. Media sosial dianggap sebagai media interaksi online dengan menggunakan teknologi berbasis internet. Instagram adalah salah satu jejaring sosial paling populer di dunia. Instagram adalah salah satu layanan web foto sosial online yang paling cepat berkembang di mana pengguna berbagi gambar kehidupan mereka dengan pengguna lain (Sheldon & Bryant, 2016). 4



Media sosial Instagram adalah suatu aplikasi yang dapat dengan cepat mengunggah informasi, berupa foto atau video, yang memungkinkan pengguna untuk mengelola foto atau video, mengedit foto atau video dan membagikannya di jejaring sosial lain, kemudian mengunggahnya ke halaman beranda Instagram. Instagram selalu meng-update fitur berdasarkan perkembangan terkini. Salah satu fitur yang disediakan oleh Instagram adalah Instagram stories dimana pengguna dapat membagikan video berdurasi 15 detik dan akan bertahan selama 24 jam untuk dapat dilihat.



Gambar 1.5 Peringkat Negara Jangkauan Instagram Terbesar (Sumber: https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia diakses pada 10 November 2020) Pada gambar diatas dapat dilihat peringkat jangkauan pengguna aktif instagram terbesar didunia yang disajikan oleh We Are Social dengan Indonesia berada diperingkat ke empat terbesar didunia setelah Amerika Serikat, India, dan Brazil. Dalam tabel tersebut disajikan, Indonesia memiliki 63 juta jangkauan pengguna aktif instagram. Menunjukan bahwa Indonesia memiliki antusisasme yang cukup tinggi dengan instagram dibandingkan negara yang lainnya.



5



Gambar 1.6 Pengguna Instagram di Indonesia Tahun 2020 (Sumber: https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia diakses pada 10 November 2020) Pengguna media sosial Instagram di Indonesia cukup signifikan yaitu menunjukkan angka sebesar 63 juta pengguna aktif. Hal ini menunjukan bahwa pengguna aktif media sosial Instagram mencapai 30% dari jumlah total populasi penduduk di Indonesia yang berjumlah 272,1 juta jiwa. Dari total 63 juta jumlah pengguna media sosial instagram di Indonesia, 50,8% diantaranya persentase pengguna aktif Instagram berjenis kelamin perempuan dan 49,2% persentase pengguna aktif Instagram berjenis kelamin laki-laki. Media sosial Instagram kini menjadi alternatif bagi industri yang memasarkan produk atau jasa melalui Instagram. Instagram digunakan sebagai wadah untuk memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan yang merupakan salah satu saluran pemasaran, dan muncul istilah toko online untuk menjual produk secara online. Dalam dunia bisnis, penggunaan media sosial Instagram digunakan untuk dapat menjangkau target pasar dan menyampaikan informasi baru mengenai produk atau layanan yang ditawarkan. Dalam penggunaan instagram, tidak ada batasan waktu dan jarak ketika sedang melakukan suatu kegiatan pemasaran. Bagi masyarakat Indonesia hal ini tentunya merupakan potensi yang sangat besar terutama bagi para pengusaha yang ingin memanfaatkan internet sebagai produk iklan untuk mengembangkan usaha atau jasa yang mereka sediakan, seperti bidang fashion, kosmetik, hingga bidang kuliner. Melihat pertumbuhan media saat ini yang sangat berpengaruh serta kehadiran internet yang semakin memudahkan masyarakat, hal tersebut pun berdampak pada perkembangan industri kreatif 6



khususnya pada bidang kuliner yang kemudian memanfaatkan media sosial dan internet sebagai bentuk baru media pemasaran. Industri food and beverage di Indonesia sangat berperan penting pada sektor ekonomi. Data yang menunjukkan bahwa bisnis di sektor kuliner memiliki kontribusi PDB Ekonomi paling tinggi menurut survei yang dilakukan oleh Badan Ekonomi Kreatif. Sektor kuliner menyumbang kontribusi sebesar 41.69% dan menduduki peringkat pertama, yang kemudian disusul oleh sektor fashion dengan persentase 18.15% dan sektor kriya sebesar 15.70%



Gambar 1.7 Data Kontribusi Kreatif (Sumber: www.kemenparekraf.go.id diakses pada 10 November 2020) Selain data diatas, subsektor di bawah kategori ekonomi kreatif ternyata memiliki kontribusi devisa yang tinggi bagi produk domestik bruto (PDB). Dari 17 subsektor di ekonomi kreatif, tiga di antaranya menjadi penyumbang terbesar struktur PDB dan ekspor. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memaparkan bahwa ketiga subsektor itu adalah produk fashion, kuliner, dan kriya. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Wishnutama memaparkan bahwa kontribusi masing-masing subsektor itu adalah 41 persen untuk kuliner, fashion berkontribusi sebesar 17 persen dan kriya sebesar 14,9 persen (sumber: https://ekonomi.bisnis.com diakses pada 10 November 2020). Di Indonesia sendiri, sudah banyak produk kuliner yang dijual atau dipasarkan melalui internet dan secara spesifik menggunakan media sosial 7



Instagram. Salah satunya dibidang kuliner yaitu usaha dessert box atau yang biasa dikonsumsi sebagai makanan penutup. Rasanya yang manis dan variasi yang disajikan beragam, membuat jenis makanan penutup ini digemari oleh sebagian besar orang. Karena itu, jenis usaha makanan penutup ini memenuhi dunia daring. Seperti yang dilansir oleh cosmopolitan.co.id yang menjelaskan mengenai jumlah pengikut pada media sosial Instagram mengenai tujuh rekomendasi dessert box kekinian pada tabel di bawah (https://www.cosmopolitan.co.id diakses pada 10 November 2020): Tabel 1.1 Daftar Brand Dessert Box No



Brand



Akun Instagram



Jumlah Pengikut



1



Bittersweet by najla



@bittersweet_by_najla



1.000.000



2



AA Dessert Box



@aadessertbox



25.900



3



Honeybun bakery&cake



@honeybunbakery.id



8.463



4



Bonbites



@bon.bonbites



4.831



5



The cream fairy



@thecreamfairy.id



3.276



6



The Dessert Story



@thedessertstory



7.609



7



Daepurkuu



@daepurkuu



2.387



(Sumber: cosmopolitan.co.id, 2020) Berdasarkan tabel 1.1 menyatakan bahwa berdasarkan jumlah pengikut di Instagram, Bittersweet By Najla menduduki peringkat pertama dengan jumlah pengikut instagram sebesar 1.000.000 pengikut. Jika dibandingkan dengan enam usaha sejenis yang dilihat dari media sosial Instagram masing-masing, Bittersweet By Najla memiliki konten yang lebih menarik dari kolaborasi dengan brand lain. Bittersweet By Najla disebut sebagai pelopor dessert box pertama di Indonesia akibat kepopulerannya di media sosial menurut cosmopolitan.co.id. Dalam Cheah, et al (2019) , promosi inovatif sangat penting untuk berkomunikasi dengan pelanggan, serta untuk mengubah perilaku pembelian dan dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Seperti yang dilakukan oleh Bittersweet By Najla yang semakin dikenal karna review yang dilakukan oleh para influencer atau celebrity endorser dan juga varian rasa dessert box yang beragam. Dalam komunikasi pemasaran di media sosial Instagram, orang-orang yang memiliki atau mempunyai pengaruh terhadap konten yang dibagikannya biasa disebut dengan seorang ‘celebgram’ atau yang diartikan sebagai celebrity endorser 8



Instagram. Seorang celebgram identik dengan kekuatannya dalam mempengaruhi masyarakat pengguna Instagram. Adanya sebutan selebgram di media sosial instagram merupakan hal fenomenal yang diketahui orang-orang saat ini. Seorang celebgram harus mampu untuk menunjukkan keunikannya masing-masing agar menimbulkam ketertarikan masyarakat pengguna Instagram dan dapat terlihat menonjol dibandingkan yang lain. Celebrity endorser didefinisikan sebagai adalah kepribadian terkenal yang dikenal masyarakat umum dengan nama dan wajahnya (Schimmelpfennig, 2018). Saat ini, penggunaan celebrity endorser instagram dalam mempromosikan suatu produk menjadi tren yang dilakukan oleh para penjual bisnis online karena dinilai menjadi efektif dan efisien. Dalam penggunaan celebrity endorser dapat dimanfaatkan sebagai seorang juru bicara dalam memasarkan produk para penjual bisnis online yang menjadi pemasang iklan karena pengaruhnya yang kuat dikalangan masyarakat pengguna instagram serta khalayak yang cenderung memperhatikan segala sesuatu yang berkaitan dengan produk yang sedang digunakan atau yang sedang di review. Kondisi ketika seorang celebrity endorser melakukan sebuah ulasan terhadap produk yang ia bagikan atau share, dalam teori pemasaran dapat dikupas dengan teori AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share) seperti yang sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu seperti Cheah, et al (2019) mengenai The Effect of Selfie Promotion and Celebrity Endorsed Advertisement On Decision Making Processes. Proses perubahan perilaku konsumen dari Attention, Interest, Search, Action, dan Share mungkin untuk terjadi pada kegiatan promosi yang dilakukan oleh celebrity endorser terhadap produk Bittersweet By Najla. Berdasarkan penelitian terdahulu dalam jurnal Cheah, et al (2019) mengenai The Effect of Selfie Promotion and Celebrity Endorsed Advertisement On Decision Making Processes permasalahan terjadi karena tidak adanya bukti konkret yang mengartikulasikan efek promosi selfie pada proses pengambilan keputusan dan juga banyak organisasi bisnis masih menghabiskan ribuan dan jutaan dollar untuk iklan media tradisional untuk mempromosikan produk dari merek mereka sehingga dinilai kurang efektif. Penelitian tersebut juga menghasilkan bahwa iklan yang didukung selebriti tetap relevan dengan pelanggan dan dalam proses pengambilan keputusan, efek dari promosi selfie sebanding dengan dukungan selebriti. Oleh karena itu 9



peneliti menilai pengambilan keputusan metode AISAS ini adalah metode yang tepat digunakan sebagai variabel untuk melihat apakah tahap pengambilan keputusan konsumen menggunakan AISAS yang melibatkan celebrity endorsed advertisement dapat digunakan oleh Bittersweet By Najla. Metode AISAS yang pertama, menurut Sugiyama dan Andre (2011) menyatakan bahwa Attention adalah khalayak memperhatikan produk, layanan, dan iklan. Pada tahap Attention seiring berjalannya waktu, perkembangan di bidang kuliner khususnya makanan penutup (dessert) terus bermunculan inovasi atau trend terbaru untuk menarik minat dari khalayak. Banyaknya bisnis online bermunculan untuk menjual produk makanannya melalui instagram. Saat ini dessert box yang menjadi tren baru di dunia dessert. Rasanya yang manis dan bentuknya yang menggemaskan membuat kudapan ini digandrungi banyak orang. Bittersweet By Najla merupakan usaha dessert box yang memiliki pengikut terbanyak diantara usaha sejenis yang lain, yaitu sebesar 1 juta pengikut. Penggunaan artis atau selebriti sangat sering dan disukai pemilik brand ataupun biro iklan, karena para pemasang iklan dengan bangga menggunakan kaum selebriti dalam periklanan karena atribut popular yang mereka miliki, sehingga konsumen berpikir bahwa merek yang dibawa selebriti tersebut memiliki sifat- sifat menarik yang serupa dengan sifat-sifat yang dimiliki selebriti tersebut (Kertamukti, 2015:74). Penggunaan Celebrity Endorser dalam periklanan merupakan cara produsen untuk membuat iklan menjadi menarik dan kreatif, sehingga iklan yang ditampilkan audience menjadi efektif. Celebrity yang dipilih oleh bittersweet by najla adalah celebrity Instagram (selebgram) yang sedang naik pada masa nya. Artikel yang dirilis oleh linetoday menjelaskan bahwa bittersweet by najla menggunakan celeb endorser sebagai salah satu cara promosi. Penggunaan celebrity endorser pada Bittersweet By Najla bertujuan untuk mempengaruhi khalayak dalam menarik perhatian (Attention) terhadap produk hingga akhirnya mengajak khalayak kembali membagikan pengalamannya (Share) membeli produk Bittersweet By Najla. Salah satu penilaian dari celebrity endorser/selebgram yaitu dinilai dari banyaknya followers yang mengikuti akun Instagram selebgram tersebut, dengan otomatis popularitas seorang selebgram dilihat dan dapat ditentukan dengan seberapa banyak followers atau penggemar yang dimiliki oleh selebgram tersebut. Berikut adalah tabel data beberapa selebriti yang 10



melakukan endorse pada produk Bittersweet by Najla di Instagram :



Tabel 1.2 Data Akun Celebrity Endorser Di Instagram Bittersweet By Najla No



Nama



Pengikut



1



Anya Geraldine



6,4 M



2



Rachel Vennya



5.1 M



3



Jharna Bhagwani



3,7 M



4



Keanuagl



2,9 M



5



Fadil jaidi



2,1 M



(Sumber: Data olahan penulis 2020) Berdasarkan Tabel 1.2 di atas rata–rata jumlah dari followers selebgram yang digunakan oleh Bittersweet By Najla berkisar dari 2juta–6juta jumlah followers. Untuk periode dalam penggunaan endorser Bittersweet By Najla di Instagram menggunakan bayaran per-postingan dan per-unggahan story. Range harga dalam penggunaan endorser per-postingan bervariasi sesuai ketentuan masing-masing celebrity endorser. Dalam kegiatan bisnis modern dimana para pemilik usaha mengendorse para celebrity selanjutnya melakukan testimoni dan mempromosikan melalui media social instagramnya. Dengan me-mention akun instagram online store disalah satu postingan celebrity endorser, keberadaan suatu produk tersebut dapat diketahui oleh calon konsumen.



11



Gambar 1.8 Foto Endorse Bittersweet By Najla (Sumber: Instagram Bittersweet By Najla diakses pada 10 November 2020)



Kedua, menurut Sugiyama dan Andree (2011) Interest merupakan Sikap tertarik oleh khalayak terhadap produk atau layanan yang telah dilihatnya. Pada tahap Interest mulai adanya ketertarikan konsumen terhadap suatu produk. Dapat dilihat jumlah pengikut Bittersweet By Najla mengalami kenaikan setiap bulannya. Pada bulan September meningkatnya pengikut instagram bittersweet by najla hingga total sebanyak 827.126 followers sampai saat ini (3 November 2020) sudah mencapai 1 Juta pengikut.



Gambar 1.9 Total Pengikut Bulanan Instagram Bittersweet By Najla (Sumber: Socialblade 2020) 12



Grafik di atas memperlihatkan data dari pengikut bulanan dari instagram Bittersweet By Najla dari bulan Januari 2019 hingga bulan September 2020. Dari grafik tersebut bisa dilihat bahwa terdapat ketertarikkan masyarakat terhadap produk Bittersweet by najla. Melalui media sosial Instagram, Bittersweet by najla telah membagikan foto mengenai produk yang dijual. Jumlah postingan yang saat ini dibagikan oleh instagram Bittersweet By Najla berjumlah 3.803 postingan. Jumlah tayangan dan komentar disalah satu postingan yang dipromosikan oleh celebrity endorser yang di posting kembali oleh akun bittersweet by najla telah ditonton sejumlah 100.111 views dan memiliki 277 komentar. Dari pantauan penulis, melihat bahwa calon konsumen bittersweet by najla menggunakan media sosial instagram sebagai media penyampaian ketertarikan terhadap produk bittersweet by najla yang dipromosikan oleh celebrity endorser.



Gambar 1.10 Jumlah Tayangan dan Komentar (Sumber: Instagram Bittersweet By Najla diakses pada 10 November 2020) Dengan jumlah komentar yang cukup banyak ditulis oleh khalayak, ditemukan beberapa komentar yang juga menunjukan potensi masalah dalam tahap Interest pada postingan celebrity endorser di akun instagram Bittersweet By Najla yaitu ketertarikan khlayak kepada produk tetapi terhalang dalam harga produk Bittersweet By Najla yang cukup mahal. Hal ini dapat berpotensi menjadi penghambat dalam melakukan tahap selanjutnya.



13



Gambar 1.11 Komentar dalam postingan celebrity endorser dalam akun Instagram Bittersweet By najla (Sumber: Instagram Bittersweet By Najla) Ketiga, menurut Sugiyama dan Andree (2011) Search merupakan Pencarian dan pengumpulan informasi oleh konsumen dalam rangka mempelajari produk atau layanan terlebih dahulu. Pada tahap Search calon konsumen mulai melakukan pencarian informasi atas inisiatifnya dalam rangka mengetahui produk lebih jauh. Dalam berbagai komentar yang ditulis oleh beberapa orang yang sudah melakukan pencarian mengenai informasi seputar produk telah melewati tahap interest (tertarik) dan menuliskan komentar mengenai hasil pencarian yang didapatkan. Dilihat dari komentar yang ditemukan, terdapat beberapa potensi masalah yang terjadi pada calon konsumen yang tertarik ingin melakukan pembelian yaitu produk yang dicari tidak dapat ditemukan atau kehabisan didaerah masing-masing maupun di aplikasi delivery makanan. Hal ini juga berpotensi menjadi penghambat dalam melakukan tahap pembelian (Action).



14



Gambar 1.12 Komentar Masyarakat Terhadap Pencarian Produk (Sumber: Instagram Bittersweet By Najla diakses pada 10 November 2020) Keempat, menurut Sugiyama dan Andree (2011) Action merupakan tindakan konsumen terkait dengan aktivitas pembelian produk atau layanan. Pada tahap Action tindakan yang dilakukan konsumen setelah mendapatkan informasi yaitu melakukan tindakan pembelian produk. Dalam artikel id.investing.com dalam wawancara bersama admin Bittersweet By Najla yang menyatakan bahwa Bittersweet by Najla memiliki penjualan tertingginya sebesar 2000 box per hari yang terdapat pada tanggal 2 Juli 2020. Tindakan dalam membuat konsumen bergerak untuk membeli produk Bittersweet By Najla berhasil apabila dilihat dari banyaknya jumlah Bittersweet By Najla yang laku terjual dalam per-harinya. Kelima, menurut Sugiyama dan Andree (2011) Share merupakan tindakan konsumen berupa membagi informasi dan pengalamannya tentang produk atau layanan. Pada tahap Share, tindakan dari konsumen yang telah melakukan pembelian yaitu membagikan pengalamannya terkait produk yang sudah dibeli kepada konsumen yang lain melalui komentar maupun gambar secara sukarela. Beberapa unggahan konsumen mengenai produk Bittersweet By Najla yang dibeli dan diunggah lewat sosial media instagram masing-masing



15



Gambar 1.13 Postingan Konsumen Bittersweet By Najla (Sumber: Instagram Bittersweet By Najla diakses pada 10 November 2020) Dari pantauan penulis, melihat bahwa konsumen Bittersweet By Najla menggunakan media sosial Instagram sebagai media penyampaian kepuasan dan keluhan terhadap Bittersweet By Najla. Mereka mengunggah foto produk Bittersweet By Najla dan menandai ke Instagram Bittersweet By Najla. Berdasarkan pemaparan beberapa fenomena Metode AISAS di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa pada tahap Attention Bittersweet By Najla celebrity endorser digunakan dalam menarik minat khalayak. Pada tahap selanjutnya yaitu interest, mulai ada ketertarikan khalayak pada produk Bittersweet By Najla dengan jumlah pengikut yang semakin meningkat serta komentar mengenai keluhan mengenai harga produk Bittersweet By Najla yang cukup mahal yang berpotensi menjadi penghambat dalam melakukan tahap salanjutnya. Tahap selanjutnya yaitu Search, khalayak mencari informasi seputar produk 16



dan ditemukan beberapa potensi masalah yang berpotensi menjadi penghambat dalam melakukan tahap salanjutnya yaitu pembelian (Action), yaitu terjadi pada calon konsumen yang tertarik ingin melakukan pembelian yaitu produk yang dicari tidak dapat ditemukan. Tahap selanjutnya yaitu Action, konsumen melakukan tindakan pembelian produk. Dan yang terakhir yaitu tahap Share, konsumen yang telah melakukan pembelian yaitu membagikan pengalamannya terkait produk yang sudah dibeli kepada konsumen yang lain melalui komentar atau gambar. Berdasarkan kesimpulan tersebut, Model AISAS ini digunakan sebagai variabel dalam proses pengambilan keputusan dengan melibatkan celebrity endorser sebagai konteks dalam penelitian pada Bittersweet By Najla, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Decision Making Processes Dengan Menggunakan Model AISAS (Attention, Interest, Search, Action, dan Share) Pada Celebrity Endorsed Advertisement Bittersweet By Najla” untuk mengetahui apakah model AISAS dapat digunakan dalam decision making konsumen



Bittersweet



By



Najla



dengan



melibatkan



Celebrity



Endorsed



Advertisement.



1.3



Rumusan Masalah



Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana decision making process (Attention, Interest, Search, Action, dan Share) konsumen Bittersweet By Najla? b. Bagaimana pengaruh Attention terhadap Interest pada konsumen Bittersweet By Najla? c. Bagaimana pengaruh Interest terhadap Search pada konsumen Bittersweet By Najla? d. Bagaimana pengaruh Search terhadap Action pada konsumen Bittersweet By Najla? e. Bagaimana pengaruh Action terhadap Share konsumen Bittersweet By Najla?



1.4



Tujuan Penelitian



Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: a. Decision making process (Attention, Interest, Search, Action, dan Share) 17



konsumen Bittersweet By Najla b. Pengaruh Attention terhadap Interest pada konsumen Bittersweet By Najla c. Pengaruh Interest terhadap Search pada konsumen Bittersweet By Najla d. Pengaruh Search terhadap Action pada konsumen Bittersweet By Najla e. Pengaruh Action terhadap Share konsumen Bittersweet By Najla



1.5



Kegunaan Penelitian



Adapun kegunaan dalam penelitian ini diantaranya: a. Aspek Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian selanjutnya sebagai sumber atau acuan dalam melakukan penelitian. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat di bidang pemasaran, khususnya mengenai proses decision making dengan melibatkan celebrity endorsed advertisement. b. Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi brand food&beverage di Indonesia, khususnya Bittersweet By Najla sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melibatkan celebrity endorser pada kegiatan pemasarannya.



1.6



Waktu dan Periode Penelitian



Penelitian ini dilakukan dengan mengambil objek pada Bittersweet By Najla, periode penelitian selama enam bulan Oktober 2020 – Januari 2021



1.7



Sistematika Penulisan



Dalam rangka menjawab permasalahan pada penelitian ini dan untuk mempermudah dalam memberikan gambaran dalam penelitian ini, maka penyusunan bab pada penelitian secara sistematis sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi penjelasan mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18



Pada bab ini berisi mengenai kajian pustaka dan uraian umum tentang teori-teori yang digunakan serta literatur yang berkaitan dengan penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi mengenai jenis penelitian, variabel operasional, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan dengan jelas mengenai hasil penelitian dan analisis data serta pembahasan berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil-hasil yang didapatkan dari penelitian, dan juga diberikan saran-saran baik untuk perusahaan ataupun untuk penelitian selanjutnya.



19