3.7 & 4.7 RPP Laju Reaksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

F-01/PK-PROSES-03/03



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN



: KIMIA



KELAS /SEMESTER



: XI/GANJIL



PROGRAM



: MIPA



MATERIPOKOK



: LAJU REAKSI



TAHUN PELAJARAN



: 2019/2020



PENYUSUN



: Sri Kusniawati



SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 KOTA SERANG - BANTEN 2019



1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LAJU REAKSI Sekolah



: SMA Negeri 4 Kota Serang



Mata pelajaran



: Kimia



Kelas/Semester



: XI MIA/Ganjil



Program



: Wajib



Materi Pokok



: Laju Reaksi



Alokasi Waktu



: 4 x 45 Menit



Tahun Pelajaran



:2019/2020



Jumlah Pertemuan



: 2 Pertemuan



A. Kompetensi Inti: KI 1 :







Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.



KI 2 :







Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.



KI 3 :







Memahami,



menerapkan



dan menganalisis



pengetahuan



faktual,



konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 :







Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.



B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian (IPK): Kompetensi



Indikator Pencapaian Kompetensi



Dasar 3.7 Menentukan orde



3.7.1 Siswa dapat mejelaskan orde reaksi dan persamaan reaksi



reaksi dan tetapan



3.7.2 Siswa dapat menentukan harga dan satuan tetapan laju reaksi



laju reaksi



berdasarkan analisis data yang diperoleh melalui percobaan



berdasarkan data



3.7.3 Siswa dapat menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan



hasil percobaan 4.7.Merancang,



analisis data yang diperoleh melalui percobaan 4.7.1. Membersihkan alat percobaan mengenai faktor-faktor yang



melakukan,



dan mempengaruhi laju reaksi 2



menyimpulkan serta menyajikan percobaan



4.7.2 Merancang suatu percobaan mengenai faktor-faktor yang



hasil mempengaruhi laju reaksi. faktor- 4.7.3. Melakukan percobaan berdasarkan hasil rancangannya untuk



faktor



yang menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laju reaksi



mempengaruhi



laju 4.7.4. Melengkapi dan mempresentasikan hasil percobaannya



reaksi dan orde reaksi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laju reaksi. C. Tujuan Pembelajaran: Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dan eksperimen dengan pendekatan saintific peserta didik dapat melakukan percobaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi serta persamaan laju reaksi untuk menguatkan sikap tanggung jawab, rasa ingin tahu, percaya diri, dan kerja sama. 1.



Materi Pembelajaran 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 2. Orde Reaksi dan Persamaan Laju Reaksi



2.



Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran Pendekatan



: Saintific



Metode



: Ceramah, Diskusi dan Penugasan



Model



: Koopertaif dan Eksperimen



3. Media Pembelajaran Media : 



Kartu Soal







Lembar penilaian



Alat/Bahan : 



Spidol, papan tulis







Laptop & infocus



4. Sumber Belajar



5.







Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.







Buku Kimia Siswa Kelas XI, Kemendikbud, tahun 2013







Referensi lain yang relevan (internet, majalah, dan lainnya)







Sudarmo, U. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga



Kegiatan Pembelajaran PERTEMUAN KE : 1



Kegiatan



Deskripsi



Pendahuluan Pendahuluan  Menjawab salam dan berdo’a.  Meriksa kehadiran siswa. 3



Alokasi Waktu 15 Menit







Dikondisikan



untuk



berkelompok



sesuai



dengan



pembagian kelompok yang telah diatur. Apersepsi  Meninjau kembali materi pada pertemuan sebelumnya mengenai percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Motivasi  Memperhatikan penjelasan singkat guru mengenai faktor-faktor penentu laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari.  Untuk menjawab pertanyaan tersebut siswa diberikan informasi



mengenai



Percobaan



materi



Sederhana



pembelajaran,



Faktor-Faktor



yaitu yang



Mempengaruhi Laju Reaksi Mengamati 



Melakukan beberapa demonstrasi mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi dibantu dengan guru.



Menanya 



Diharapkan mengajukan pertanyaan mengenai kendala demonstrasi.







Memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan siswa



Mengumpulkan Data 



Dibagi



dalam



4



kelompok,



setiap



kelompok



mendapatkan masing-masing faktor laju reaksi beserta LKSnya



Inti



60 Menit



1. Kelompok 1: pengaruh suhu 2. Kelompok 2 : pengaruh konsentrasi 3. Kelompok 3 : pengaruh katalis 4. Kelompok 4 : pengaruh luas permukaan 



Membaca dan menelaah LKS yang telah diberikan oleh guru.







Mengerjakan soal-soal pada LKS berdasarkan hasil praktikum.



Mengasosiasi 



Menganalisis mengenai demosntrasi yang dilakukan



Mengkomunikasikan Penutup



 Memaparkan hasil demonstrasi yang telah dilakukan  Menyerahkan LKS praktikum yang telah dikerjakan.  Diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan materi



4



15 Menit



pembelajaran yang masih belum jelas.  Menyimpulkan materi pembelajaran.  Diberi tugas untuk membaca tentang materi selanjutnya mengenai Orde Reaksi dan Persamaan Laju Reaksi.  Berdo’a.  Menjawab salam penutup. PERTEMUAN KE : 2



Kegiatan



Alokasi



Deskripsi



Waktu



Pendahuluan  Menjawab salam dan berdo’a.  Meriksa kehadiran siswa.  Memberikan soal pre-test 



Dikondisikan



untuk



berkelompok



sesuai



dengan



pembagian kelompok yang telah diatur. Apersepsi  Siswa meninjau kembali materi pada pertemuan Pendahuluan



sebelumnya mengenai laju reaksi.



10 Menit



Motivasi  Diberikan fakta bahwa dalam mempelajari laju reaksi tidak selesai hanya dengan memahami faktor-faktor penentunya saja, melainkan laju reaksi akrab dengan orde reaksi. Langkah pertama dalam penentuan laju reaksi adalah menentukan terlebih dahulu orde reaksi.  Diberikan informasi mengenai materi pembelajaran, Inti



yaitu Orde Reaksi dan Persamaan Laju Reaksi. Mengamati  Mengamati penjelasan guru mengenai penentuan orde reaksi, grafik orde reaksi, dan penulisan persamaan laju reaksinya. Menanya 



Diharapkan mengajukan pertanyaan: ”Bagaimana menentukan orde reaksi dan persamaan laju reaksi dari data hasil percobaan yang berbeda?”



Mengumpulkan Data  Setiap kelompok menerima LKS non eksperimen yang dibagikan oleh guru.  Menganalisis dan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru secara berkelompok. Mengasosiasi 5



65 Menit



 Menyimpulkan hubungan orde reaksi dengan persamaan laju reaksi. Mengkomunikasikan  Setiap



kelompok



menyampaikan



hasil



diskusi



kelompoknya secara lisan dan tertulis di depan kelas.  Setiap kelompok mengumpulkan catatan hasil diskusinya  Diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami/ belum jelas Penutup



 Menyimpulkan materi pembelajaran



15 Menit



 Memberikan soal post-test  Berdo’a  Menjawab salam penutup I. Penilaian 1. Teknik Penilaian: a. Penilaian Sikap



:



Observasi



b. Penilaian Pengetahuan



:



Tes Tertulis



c. Penilaian Keterampilan



:



Produk hasil percobaan



2. Bentuk Penilaian



:



a. Penilaian Sikap



: Lembar Observasi



b. Penilaian Pengetahuan



: LKPD yang telah diberikan



c. Penilaian Keterampilan : LKS yang telah diberikan 3. Instrumen Penilaian dan pedoman penskoran (terlampir)



Kota Serang, 23 September 2019 Guru Mata Pelajaran Kimia,



Mahasiswa PPLK,



Dede Hendrayani, M.Pd.,



Sri Kusniawati



NIP.198111012006042016



NIM: 2282160005



LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. I.



MATERI PEMBELAJARAN Hukum Laju



6



Hukum laju (persamaan laju) menyatakan hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi dari reaktan dipangkatkan bilangan tertentu. Untuk reaksi: aA + bB → cC + Dd Hukumnya adalah: v = k[A]x [B]y Dimana nilai konstanta laju, k dan nilai x dan y ditentukan berdasarkan eksperimen, bukan berdasarkan koefisien stoikiometri persamaan reaksi setara. Untuk reaksi tersebut, dikatakan reaksi orde ke-x terhadap A, orde ke-y terhadap B, dan orde reaksi total sama dengan x + y. II.



Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi



Reaksi kimia dapat dipercepat atau diperlambat dengan cara memberi perlakuan tertentu. Beberapa perlakuan yang dapat mempengaruhi kecepatan terjadinya reaksi dinamakan faktorfaktor yang berpengaruh terhadap laju reaksi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya reaksi. Faktor-faktor tersebut antara lain luas permukaan,konsentrasi, suhu, tekanan dan volume, serta katalisator. Dalam bab ini akan dibahas beberapa faktor saja seperti luas permukaan, konsentrasi, suhu, tekanan, dan katalis. 1. Luas Permukaan Mengapa ketika ibu memasak daging sapi, daging tersebut harus dipotong-potong terlebih dahulu? Mengapa adik kalian yang masih kecil ketika minum obat, obatnya dalam bentuk serbuk (puyer) bukan berupa pil? Contoh lain adalah pada proses peragian singkong untuk pembuatan tape. Ragi gelondong harus dihancurkan dahulu kemudian ditaburkan pada singkong. Beberapa peristiwa tersebut, semua menggambarkan perbedaan ukuran partikel dari zat yang bereaksi. Tujuan dari pengunyahan, pemotongan daging, bentuk obat serbuk, dan penghalusan ragi untuk memperkecil ukuran partikel. Jika ukuran partikel semakin kecil, maka reaksi akan berjalan semakin cepat. Mengapa demikian? Dengan semakin kecil ukuran suatu materi, maka mengandung arti memperluas permukaan sentuh materi tersebut.



Jika ukuran partikel suatu benda semakin kecil, maka akan semakin banyak jumlah total permukaan benda tersebut. Oleh karena itu, luas permukaan semakin banyak maka kemungkinan terjadinya tumbukan antarpermukaan partikel akan semakin sering. Hal ini dapat mempercepat terjadinya reaksi. 2. Konsentrasi



7



Telah diuraikan dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat berpengaruh pada laju suatu reaksi. Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi. Bila partikel makin banyak, akibatnya lebih banyak kemungkinan partikel saling bertumbukan yang terjadi dalam suatu larutan, sehingga reaksi bertambah cepat. Perhatikan gambar berikut ini apa yang terjadi bila dalam suatu kolam makin banyak perahu yang berjalan? Pasti akan terjadi banyak kemungkinan saling bertabrakan.             3. Katalis Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga energi aktivasi (Ea).



Katalis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan suatu katalis. Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak mempengaruhi perbedaan energi antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain, penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi. Berdasarkan fasenya katalis terdiri dari katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai fase sama dengan fase zat pereaksi. 4. Temperatur Setiap partikel selalu bergerak, dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) suatu partikel ikut meningkat sehingga semakin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas energi aktivasi (Ea). Maka molekul-molekul tersebut bergerak lebih cepat, sehingga lebih besar kemungkinan terjadi tumbukan antar molekul zat reaktan. Dengan demikian, kenaikan suhu akan memperbesar laju reaksi. III.



Orde Reaksi dan Persamaan Orde Reaksi 1. Orde Reaksi Dalam persamaan laju reaksi terdapat variable orde reaksi. Orde reaksi menyatakan seberapa



besar pengaruh konsentrasi pereaksi terhadap laju reaksi. Nilai orde reaksi tidak selalu sama dengan koifisien reaksi zat yang bersangkutan. Orde suatu reaksi merupakan penjumlahan dari 8



orde reaksi setiap zat yang bereaksi. Atau orde reaksi adalah jumlah dari pangkat-pangkat setiap konsentrasi reaktan yang ada dalam hukum laju (Chang, 2004). Orde reaksi dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Reaksi Orde Nol Untuk reaksi orde nol, kecepatan reaksi tetap dan tidak tergantung dari konsentrasi pereaksi. Penambahan maupun pengurangan konsentrasi reaktan tidak mengubah laju reaksi. Laju reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan: v = k [A]⁰ atau v = k Contoh reaksi orde nol adalah proses heterogen yang terjadi pada permukaan zat misalnya dekomposisi gas NH3 pada kawat tungsten, reaksinya sebagai berikut: 2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g) Oleh karena itu, persamaan laju dapat dinyatakan dengan r = k [NH3]⁰. Hal ini dapat digambarkan dengan grafik orde reaksi nol



b. Reaksi Orde Satu Apabila besarnya laju reaksi berbanding lurus dengan besarnya konsentrasi pereaksinya maka reaksi kimia tersebut dikatakan memiliki orde satu. Reaksi orde satu adalah reaksi yang lajunya bergantung pada konsentrasi reaktan dipangkatkan dengan satu (Chang, 2004). Laju reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan: v = k [A]1 atau v = k [A] Contohnya pada persamaan berikut. 2CO2(g) → 2CO(g) + O2(g) Maka persamaan laju reaksinya dapat dinyatakan dengan v = [CO2] Artinya, jika konsentrasi pereaksi CO2 dinaikkan dua kali dari konsentrasi semula maka laju reaksi akan meningkat dua kali semula. Hal ini dapat digambarkan dengan grafik orde reaksi satu



c. Reaksi Orde Dua



9



Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi reaktan itu. Laju reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan: v = k [A]2 Contohnya pada persamaan reaksi berikut . 2HI(g) → H2(g) + I2(g) Maka persamaan laju reaksinya dapat dinyatakan dengan v = k [HI] 2 artinya, jika konsentrasi pereaksi HI dinaikkan dua kali semula maka laju reaksi akan meningkat empat kali semula. Hal ini dapat digambarkan dengan grafik orde reaksi dua



2. Penentuan Orde Reaksi berdasarkan Data Hasil Percobaan Orde reaksi dapat ditentukan dengan cara membandingkan data laju reaksi sebagai fungsi dari konsentrasi pereaksi. Simaklah cara penentuan orde reaksi pada reaksi pembentukan NOBr dengan persamaan reaksi dan data percobaan sebagai berikut. 2NO(g) + Br2(g) → 2NOBr(g) No 1. 2. 3. 4.



[NO] (M) 0.1 0.1 0.1 0.2



r (Ms-1) 12 x 10-3 24 x 10-3 36 x 10-3 48 x 10-3



[Br2] (M) 0.1 0.2 0.3 0.1



Dimisalkan, persamaan laju reaksi v = k [NO]x [Br2]y. Cara mencari orde reaksi NO (x) adalah dengan memilih data konsentrasi Br2 yang sama, yaitu data (1) dan (4). r1 = k1 . [NO]1x [Br2]1y r4



k4 [NO]4x [Br2]4y



Harga k (1) = k (2) ( karena suhu tetap), dan Br2 (1) = Br2 (2) sehingga [Br2]1y [Br2]4y dapat dihilangkan (bernilai 1). 12 x 10-3 Ms-1 = [0,1 M]1x [0,1 M]1y = 1 = 1 48 x 10-3 Ms-1 [0,2 M]4x [0,1 M]4y



4



2



x



, X= 2



Jadi, orde reaksi terhadap NO = 2 Untuk menentukan orde reaksi Br2 (y), cari data konsentrasi NO yang sama, yaitu data nomor (1) dan (2) atau data nomor (1) dan (3). r1 = k1 . [NO]1x [Br2]1y r2



k2 [NO]2x [Br2]2y 10



12 x 10-3 Ms-1 = [0,1 M]1x [0,1 M]1y = 1 = 24 x 10-3 Ms-1



[0,1 M]2x [0,2 M]2y



1



2



2



y



,Y=1



Orde reaksi total = orde reaksi NO + orde reaksi Br 2 = 2 + 1 = 3. Jadi, orde reaksi total dari reaksi tersebut adalah 3. 2.



INSTRUMEN PENILAIAN dan PEDOMAN PENSKORAN



A. Penilaian Pengetahuan (Kognitif) Tujuan Pembelajaran a. Menentukan



Soal 1. Jika reaksi A → B merupakan reaksi orde ke-0,



persamaan laju



tuliskan persamaan laju reaksinya dan tentukan satuan



reaksi berdasarkan



tetapan laju reaksinya.



Skor 10



analisis data yang diperoleh melalui percobaan b. Menentukan orde reaksi dari hasil



2. Data percobaan penentuan laju reaksi C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)



percobaan No



[O2]



[C3H8] (M)



v(Ms-1)



. 1 2 3 4 5



(M) 0,04 0,02 0,04 0,08 0,04



0,03 0,06 0,02 0,03 0,04



6 x 10-3 10 x 10-3 12 x 10-3 24 x 10-3 48 x 10-3



Tentukanlah: a. Orde reaksi O2 b. Orde reaksi C3H8 c. dan orde total 3. Dari reaksi aA + bB → cC + dD diperoleh data sebagai berikut. c. Menentukan harga dan satuan tetapan laju reaksi berdasarkan



[A] (M)



[B] (M)



v (Ms-1)



0,1 0,2 0,1 0,4 0,6



0,1 0,4 0,2 0,4 0,3



2 x 10-3 1 x 10-3 8 x 10-3 4 x 10-3 6 x 10-3



analisis data yang diperoleh melalui percobaan



Tentukanlah: a. Orde reaksi A b. Orde reaksi B c. Orde total 11



10



d. dan nilai ketetapan 4. Dari reaksi: 2Fe3+(aq) + 3S2-(aq)



10



S(s) + 2FeS(s) diperoleh data



eksperimen pada suhu tetap: [Fe3+] (M)



[S2-] (M)



v (Ms-1)



0,1 0,1 0,2 0,3



2 8 16 54



0,1 0,2 0,2 0,2 Tentukanlah:



a. Orde reaksi Fe3+ b. Orde reaksi S2c. dan orde total 5. Pada reaksi: 2NO(g) + O2(g)



N2O4(g)



10



diperoleh data sebagai berikut: [Fe3+] (M) 0,1 0,2 0,2 Tentukan:



[S2-] (M)



v (Ms-1)



0,1 0,1 0,2



2 8 16



a. Orde raksi b. Rumus laju reaksi c. Nilai tetapan reaksi dan satuannya



Rubrik Penilaian Kognitif Nomor



Skor



Soal Tidak



Jawaban



Jawaban benar, tetapi



Jawaban lengkap dan



1.



diisi 0



salah 10



belum sempurna 35



benar 45



2.



0



10



40



55



Jumlah



100



Nilai Terendah = 0 Nilai Tertinggi = 100 Skor=skor yang diperoleh× 100 % Skor total



12



Soal 1.



Tidak diisi -



Jawaban salah a. Orde O2



Jawaban benar, tetapi belum sempurna a. Orde O2 v1 = k1 [O2]1x [C3H8]1y



v1 = k1 [O2]1x [C3H8]1y



v4 k5 [O2]5x [C3H8]5y



v4 k4 [O2]4x [C3H8]4y



v4 k4 [O2]4x [C3H8]4y



6 x 10-3 Ms-1 = [0,04 M]1x [0,03 M]1y



6 x 10-3 Ms-1 = [0,04 M]1x [0,03 M]1y



6 x 10-3 Ms-1 = [0,04 M]1x [0,03 M]1y



24 x 10-3 Ms-1



24 x 10-3 Ms-1



24 x 10-3 Ms-1



1=



1



4



2



[0,08 M]4x [0,03 M]4y



x



1=



1



4



2



[0,08 M]4x [0,03 M]4y



x



1=



1



4



2



[0,08 M]4x [0,03 M]4y



x



X =8



X =2



X =2



b. Orde C3H8



b. Orde C3H8



b. Orde C3H8



v2 = k2 [O2]2x [C3H8]2y



v3 = k3 [O2]3x [C3H8]3y



v3 = k3 [O2]3x [C3H8]3y



v4 k4 [O2]4x [C3H8]4y



v5 k5 [O2]5x [C3H8]5y



v5 k5 [O2]5x [C3H8]5y



12 x 10-3 Ms-1 = [0,04 M]2x [0,02 M]2y



12 x 10-3 Ms-1 = [0,04 M]3x [0,02 M]3y



12 x 10-3 Ms-1 = [0,04 M]3x [0,02 M]3y



48 x 10-3 Ms-1



48 x 10-3 Ms-1



48 x 10-3 Ms-1



1=



1



4



2



[0,04 M]4x [0,04 M]4y



y



1=



1



4



2 Y=2



c. Orde total 8 + 8 = 16 a. Orde A



y



[0,04 M]5x [0,04 M]5y



1=



1



4



2



[0,04 M]5x [0,04 M]5y



y



Y=2 c. Orde total



Orde O2 + Orde C3H8 -



a. Orde O2



v1 = k2 [O2]2x [C3H8]2y



Y=8



2.



Jawaban lengkap dan benar



Orde O2 + Orde C3H8 a. Orde A 13



2+2=4 a. Orde A



v1 = k1 [A]1x [B]1y



v2 = k2 [A]2x [B]2y



v2 = k2 [A]2x [B]2y



v5 k5 [A]5x [B]5y



v4 k4 [A]4x [B]4y



v4 k4 [A]4x [B]4y



1 x 10-3 Ms-1 = [0,2 M]2x [0,2 M]2y



1 x 10-3 Ms-1 = [0,2 M]2x [0,2 M]2y



1 x 10-3 Ms-1 = [0,2 M]2x [0,4 M]2y



4 x 10-3 Ms-1



4 x 10-3 Ms-1



4 x 10-3 Ms-1



1=



1



4



2



[0,4 M]4x [0,2 M]4y



x



1=



1



4



2



[0,4 M]4x [0,2 M]4y



x



1=



1



4



2



X =4



X =2



X =2



b. Orde B



b. Orde B



b. Orde B



[0,4 M]4x [0,4 M]4y



x



v2 = k2 [O2]2x [C3H8]2y



v1 = k1 [O2]1x [C3H8]1y



v1 = k1 [O2]1x [C3H8]1y



v4 k4 [O2]4x [C3H8]4y



v3 k3 [O2]3x [C3H8]3y



v3 k3 [O2]3x [C3H8]3y



2 x 10-3 Ms-1 = [0,1 M]1x [0,1 M]1y



2 x 10-3 Ms-1 = [0,1 M]1x [0,1 M]1y



2 x 10-3 Ms-1 = [0,1 M]1x [0,1 M]1y



8 x 10-3 Ms-1



8 x 10-3 Ms-1



8 x 10-3 Ms-1



1=



1



4



2



[0,1 M]3x [0,2 M]3y



y



, Y=4



1=



1



4



2



c. Orde total



[0,1 M]3x [0,2 M]3y



y



, Y=2



1=



1



4



2



[0,1 M]3x [0,2 M]3y



y



, Y=2



c. Orde total



Orde A + orde B



Orde A + orde B



4+4=8



2+2=4 d. Nilai k r = k [A3]2 x [B3]2 8 x 10-3 Ms-1 = k [0,1 M]2 x [0,2 M]2 14



8 x 10-3 Ms-1 = k [0,01 M] x [0,04 M] k = 8 x 10-3 Ms-1 4 x 10-4 M k = 20 d.



c.



e.



15



16



1. Penilaian Afektif Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan terkait materi orde reaksi



No



Kriteria penilaian Tanggung jawab Kerja sama keaktifan 0 1 2 0 1 2 0 1 2



Nama Siswa



1. 2. 3.



Rubrik Penilaian Afektif



Indikator Tanggung jawab



Kerja sama



Keaktifan



0 Hanya menyelesaikan



Deskripsi 1 Hanya menyelesaikan



2 Hanya menyelesaikan



satu tugas dan tidak



sebagian tugas dan



semua tugas dan teliti



teliti Mengerjakan tugas



kurang teliti Mengerjakan tugas sesuai Mengerjakan tugas



tidak sesuai tanggung



tanggung jawab, tidak



sesuai tanggung jawab,



jawab, egois dan



egois tetapi kurang



tidak egois dan saling



kurang membantu Tidak pernah bertanya



membantu Tidak pernah bertanya



membantu Rajin bertanya dan dapat



dan tidak menjawab



tetapi dapat menjawab



menjawab pertanyaan



pertanyaan dari guru



pertanyaan dari guru



dari guru



Skor=skor yang diperoleh× 100 % Skor total



2. Penilaian Psikomotorik Aspek yang dinilai SB 17



Baik



Nilai Kurang



SK



Skor: 4



Skor: 3



1. Siswa menyiapkan alat dan bahan dengan tepat. 2. Siswa membersihkan dan mengeringkan alat sebelum praktikum. 3. Siswa menyusun alat sesuai petunjuk praktikum. 4. Siswa mengambil dan memasukkan bahan menggunakan spatula. 5. Siswa membaca skala pada alat gelas atau termometer dengan benar. 6. Siswa mencatat laju perubahan yang terjadi pada pemberian kondisi yang berbeda-beda. 7. Siswa



membersihkan



alat



setelah



praktikum. 8. Siswa melakukan percobaan tepat waktu. Jumlah Jumlah Total:



18



Skor: 2



Skor: 1



LAMPIRAN 1A Tanggal Praktikum



:



Kelompok



:



Anggota Kelompok



:



LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI TERHADAP KECEPATAN REAKSI Tujuan: Siswa dapat menyimpulkan pengaruh penambahan konsentrasi yang berbeda-beda terhadap kecepatan reaksi kimia. A. Dasar Teori Perubahan konsentrasi pereaksi per satuan waktu dapat dimanipulasi agar lebih cepat atau lebih lambat, bahkan reaksi dihentikan. Untuk melakukan manipulasi kecepatan reaksi, Anda perlu mengetahui faktor-faktor apa yang dapat memengaruhi kecepatan sutau reaksi. Faktorfaktor tersebut adalah konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu reaksi, dan katalisator. Jika dalam suatu reaksi, konsentrasi molar salah satu pereaksi diperbesar atau diperkecil, bagaimana pengaruhnya terhadap kecepatan reaksi? B. Alat dan Bahan 19



 Alat  Gelas kimia 3 buah  Pipet tetes 2 buah  Gelas ukur 1 buah  Bahan  Larutan HCl 0.5 M 10 mL  Larutan HCl 1 M 10 mL  Larutan HCl 2 M 10 mL  Pita Mg 3 buah C. Prosedur Kerja 1. Siapkan 3 buah gelas kimia masing-masing diberi nomor 1 – 3. 2. Isilah masing-masing gelas kimia dengan larutan HCl 0.5 M gelas kimia 1 sebanyak 10 mL, larutan HCl 1 M gelas kimia 2 sebanyak 10 mL dan larutan HCl 2 M gelas kimia 3 sebanyak 10 mL. 3. Masukkan pita Mg sebanyak 1 buah ke dalam masing-masing gelas kimia. 4. Pasang balon di mulut botol. 5. Tuangkan soda kue secara bersamaan 6. Hitung waktu reaksi dengan Stopwatch pada saat soda kue dimasukkan ke dalam larutan sampai perubahan tersebut terlihat. 7. Amati yang terjadi. D. Hasil Pengamatan Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut: Nomor Tabung Reaksi



Pereaksi +



Waktu



20



+ E. Pertanyaan 1. Berdasarkan pengamatan Anda, apa yang dapat dijadikan indikator terjadinya reaksi? 2. Tuliskan besaran yang menjadi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol pada percobaan yang telah dilakukan! 3. Komposisi manakah yang selesai bereaksi lebih cepat? 4. Buatlah grafik hubungan antara konsentrasi CH3COOH terhadap waktu! F.



Kesimpulan Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan! ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________



21



LAMPIRAN 1B Tanggal Praktikum



:



Kelompok



:



Anggota Kelompok



:



LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP KECEPATAN REAKSI Tujuan: Siswa dapat menyimpulkan pengaruh penambahan suhu terhadap kecepatan reaksi kimia. a.



Dasar Teori Perubahan konsentrasi pereaksi per satuan waktu dapat dimanipulasi agar lebih cepat atau lebih lambat, bahkan reaksi dihentikan. Untuk



melakukan manipulasi kecepatan reaksi, Anda perlu mengetahui faktor-faktor apa yang dapat memengaruhi kecepatan sutau reaksi. Faktorfaktor tersebut adalah konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu reaksi, dan katalisator. Apakah suhu berpengaruh terhadap kecepatan reaksi? b. Alat dan Bahan  Geals kimia 50 mL



1 buah



 Stopwatch



1 set



22



c.



 Larutan Na2S2O3 0,1M



20 mL



 Larutan HCl 0,1M



20 mL



 Pembakar spiritus



1 buah



 Kertas putih



1 lembar



 Spidol



1 buah



 Termometer



1 buah



Prosedur Kerja 1. Letakkan gelas kimia 50 mL diatas kertas putih yang diberi tanda silang dengan spidol. 2. Masukkan 20 mL larutan Na2S2O3 0,1M ke dalam gelas kimia tersebut. 3. Ukur suhu larutan HCl 0,1 M menggunakan termometer, catat dalam tabel pengamatan. 4. Masukkan 20 mL larutan HCl 0,1M ke dalam gelas kimia berisi Na2S2O3 tersebut. 5. Hitunglah waktu mulai dari penuangan HCl sampai tanda silang pada kertas tidak terlihat. 6. Ulangi langkah tersebut dengan larutan Na2S2O3 dan HCl yang dipanaskan sampai 50⁰C dan 70⁰C dengan pembakar spiritus.



d. Hasil Pengamatan Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut: Percobaan ke-



e.



Pereaksi + + +



Suhu HCl(aq)



Pertanyaan 23



Waktu



1.



Perubahan apakah yang terjadi dalam reaksi tersebut?



2.



Tuliskan besaran yang menjadi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol pada percobaan yang telah dilakukan!



f.



3.



Dari ketiga reaksi, manakah reaksi yang memiliki kecepatan reaksi paling tinggi?



4.



Buatlah grafik hubungan antara suhu dan laju reaksi.



Kesimpulan Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan! ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________



24



LAMPIRAN 1C Tanggal Praktikum



:



Kelompok



:



Anggota Kelompok



:



LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENGARUH PERBEDAAN LUAS PERMUKAAN BIDANG SENTUH TERHADAP KECEPATAN REAKSI Tujuan: Siswa dapat menyimpulkan pengaruh penambahan suhu terhadap kecepatan reaksi kimia. A. Dasar Teori Perubahan konsentrasi pereaksi per satuan waktu dapat dimanipulasi agar lebih cepat atau lebih lambat, bahkan reaksi dihentikan. Untuk melakukan manipulasi kecepatan reaksi, Anda perlu mengetahui faktor-faktor apa yang dapat memengaruhi kecepatan sutau reaksi. Faktor-faktor tersebut adalah konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu reaksi, dan katalisator. Luas permukaan dalam reaksi kimia adalah luas permukaan zat-zat pereaksi yang bersentuhan untuk menghasilkan reaksi. Dalam reaksi kimia, tidak semua luas permukaan zat yang bereaksi dapat bersentuhan hingga terjadi reaksi. Bagaimana pengaruh perbedaan luas permukaan bidang sentuh terhadap kecepatan reaksi? 25



B. Alat dan Bahan 



Gelas kimia 100 mL



1 buah







Gelas ukur 100 mL



1 buah







Stopwatch



1 set







Pisau



1 buah







Spatula



1 buah







Batang pengaduk



1 buah







Tablet redoxon



3 butir







Air



C. Prosedur Kerja 1.



Isilah gelas kimia dengan 50 mL air.



2.



Masukkan 1butir tablet redoxon ke dalam air.



3.



Ukur waktu reaksi menggunakan stopwatch mulai dari saat pemasukan tablet hingga tablet tidak tersisa lagi dalam larutan.



4.



Ulangi langkah tersebut menggunakan tablet redoxon yang dipotong menjadi 4 bagian, dan tablet redoxon yang ditumbuk halus.



D. Hasil Pengamatan Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut: Percobaan ke-



Pereaksi



Waktu



+ + 26



+ E. Pertanyaan



F.



1.



Apakah yang menjadi indikator terjadinya reaksi?



2.



Tuliskan besaran yang menjadi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol pada percobaan yang telah dilakukan!



3.



Bentuk tablet yang manakah yang luas permukaannya lebih besar?



4.



Pada percobaan ke berapa tablet redoxon mudah larut?



Kesimpulan Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan! ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________



27



LAMPIRAN 1D Tanggal Praktikum



:



Kelompok



:



Anggota Kelompok



:



LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENGARUH PENAMBAHAN KATALIS TERHADAP KECEPATAN REAKSI Tujuan: Siswa dapat menyimpulkan pengaruh penambahan katalis terhadap kecepatan reaksi kimia. 3.



Dasar Teori Perubahan konsentrasi pereaksi per satuan waktu dapat dimanipulasi agar lebih cepat atau lebih lambat, bahkan reaksi dihentikan. Untuk melakukan manipulasi kecepatan reaksi, Anda perlu mengetahui faktor-faktor apa yang dapat memengaruhi kecepatan sutau reaksi. Faktor-faktor tersebut adalah konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu reaksi, dan katalisator. Katalis adalah zat yang ditambahkan dalam jumlah sedikit ke dalam suatu sistem reaksi untuk mempercepat reaksi. Pada akhir reaksi, katalis diperoleh kembali dalam bentuk zat semula.



4.



Alat dan Bahan 



Tabung reaksi



2 buah







Gelas ukur 10 mL



1 buah 28



5.



6.







Pipet tetes



3 buah







Larutan H2O2 3%



8 mL







Serbuk MnO2







Larutan sabun



Prosedur Kerja 1.



Campurkan 4 mL larutan H2O2 3% dan 1 tetes larutan sabun ke dalam tabung reaksi.



2.



Kocok dan amati perubahan yang terjadi.



3.



Ulangi langkah-langkah tersebut, kemudian tambahkan sedikit serbuk MnO2.



Hasil Pengamatan Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut: Percobaan ke-



Pereaksi



Pengamatan



+ +



7.



+



Pertanyaan 1.



Apakah terjadi perubahan setelah reaksi berlangsung?



2.



Apakah bisa dijadikan indikator berlangsungnya reaksi kimia?



3.



Bandingkan hasil pengamatan antara reaksi dengan MnO2 dan tanpa MnO2. Manakah reaksi yang berlangsung lebih cepat? 29



8.



Kesimpulan Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan! ________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________________________________________ ____________



30