4 - Laporaan Kas Dan Laporan Sumber Modal Kerja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KEUANGAN



Laporan Sumber dan Penggunaan Kas Serta Penggolongan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja



Dosen Pengampu : Dra. Ni Ketut Purnawati, M.S.



Oleh KELOMPOK 6 Nama Anggota : Maria M. Virginia De Pazzi



2007531039



Ni Luh Gede Ayu Sri Sedani



2007531043



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2021/2022



PENDAHULUAN Laporan Keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi operasi-operasi perusahaan baik pada masa lalu maupun yang sedang terjadi saat ini. Laporan tentang sumber dan penggunaan dana akan memungkinkan seorang manajer keuangan untuk menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana secara historis yang terdapat dalam perusahaan. Analisis sumber dan penggunaan dana atau sering disebut aliran dana, merupakan alat analisis finansial yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana dana digunakan. Dengan menganalisa aliran dana dapat menambah informasi terkait dengan bagaimana suatu perusahaan mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya, analisis ini juga dapat memberi pemahaman yang lebih terhadap operasi keuangan perusahaan. Oleh sebab itu analisis aliran dana merupakan alat penting bagi para manajer keuangan dan para kreditur untuk menilai kinerja kerja perusahaan dalam mengatur dana perusahaan. Pemahaman tentang pola pemakaian dana pada masa lampau akan memungkinkan seorang manajer keuangan untuk membuat rencana-rencana yang lebih baik sehubungan dengan kebutuhan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Aliran dana dalam suatu periode dapat diketahui melalui laporan keuangan untuk dua periode atau dua titik waktu. Analisis ini dimulai dari penyusunan laporan perubahan neraca dan informasi laba dari laporan laba rugi kemudian disusunlah laporan sumber dan penggunaan dana. Pengertian dana dapat berbeda-beda tergantung pada tujuan analisis. Dalam hal ini pengertian dibagi dalam dua kategori yaitu dana dalam pengertian kas dan dana dalam pengertian modal kerja, Oleh sebab itu materi yang akan dijelaskan dalam ringkasan ini, yaitu : A. Penggolongan Sumber dana B. Membuat / menyusun laporan sumber dan penggunaan kas C. Penggolongan sumber dan penggunaan modal kerja D. Membuat / menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja E. Pembahasan kasus



2



PEMBAHASAN A. Penggolongan Sumber Dana Penggolongaan



sumber dana dapat dibedakan menjadi 2 yaitu menurut



asalnya dan menurut jangka waktunya. a. Sumber dana menurut asalnya •



Sumber intern: dana yang dihasilkan sendiri dalam perusahaan seperti, laba ditahan dan penyusutan







Sumber eksternal : dana yang berasal dari luar perusahaan seperti, supplier bank dan pasar modal



b. Sumber dana menurut jangka waktunya •



Sumber dana jangka pendek : sumber dana yang tertanam di perusahaan maksimum satu tahun seperti, utang dagang, utang bank, dan lain-lain







Sumber dana jangka menengah : sumber dana yang tertanam di perusahaan antara 1-10 tahun seperti, term loan, equipment loan dan modal ventura







Sumber dana jangka panjang : sumber dana yang tertanam di perusahaan lebih dari 10 tahun seperti, obligasi, saham preferen dan saham biasa.



B. Membuat / Menyusun Laporan Sumber dan Penggunaan Kas Laporan Sumber dan Penggunaan Kas atau Laporan Perubahan Kas ( cash flow statement ) disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode dan menunjukan darimana sumber-sumber kas serta penggunaannya. Laporan Sumber dan Penggunaan Kas dapat digunakan juga sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas dimasa yang akan datang. Penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Kas, diperlukan langkahlangkah sebagai berikut (Riyanto,2002): a. Membandingkan dua Neraca untuk menyusun perubahan pada masing-masing elemen Neraca b. Mengelompokan perubahan-perubahan tersebut dalam kelompok perubahan yang memperbesar kas dan kelompok yang memperkecil jumlah kas. c. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan Sumber dan Penggunaan Kas Elemen-elemen



dari



Neraca



yang



penggolongan sebagai berikut : a. Elemen-elemen aktiva lancar selain kas



3



selalu



diperhatikan



berdasarkan



b. Elemen-elemen aktiva tetap c. Elemen-elemen dari modal sendiri dan modal asing d. Keuntungan perusahaan yang berasal dari koperasi Adanya sumber kas dapat ditandai dengan: a. Berkurangnya aktiva lancar selain kas



.



b. Berkurangnya aktiva tetap c. Bertambahnya hutang-hutang d. Bertambahnya modal e. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan Sebaliknya perubahan yang efeknya memperkecil kas merupakan penggunaan kas yang ditandai dengan: a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas b. Bertambahnya aktiva tetap c. Berkurangnya hutang d. Berkurangnya modal e. Dividen tunai dibayarkan dari laba neto sesudah pajak f. Adanya kerugian Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Kas adalah sebagai berikut.



4



Berdasarkan Neraca dan Laporan Laba/Rugi tersebut, maka selanjutnya dapat dimulai langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana dan yang dianalisis adalah sumber dan penggunaaan tahun 2012. Langkah pertama adalah menyusun laporan perubahan neraca dan perubahan elemen-elemennya ke dalam perubahan yang meningkatkan kas (sumber dana) dan perubahan yang menurunkan kas (penggunaan dana).



Langkah berikutnya perlu menghitung danan yang bersumber dari operasi. Dana dari operasi bersumber dari laba bersih 2011 sebesar Rp 330.000 juta dan penyusutan Rp 100.000 juta. Dana tersebut sebagian digunakan untuk membayar dividen, yang dapat dibuktikan dari laporan laba ditahan 2012, yang dapat dirinci seperti berikut ini dalam jutaan. Laba ditahan awal 2012 (akhir 2011) Rp 460.000 Laba bersih 2012 Rp 330.000 Laba ditahan yang tersedia 2012 Rp 790.000 Laba ditahan 2012 Rp 500.000 Dividen tunai 2012 Rp 290.000 Langkah terakhir dapat disusun laporan sumber dan penggunaan dana, yaitu :



5



Berdasarkan Laporan Sumber dan Penggunaan Kas tesebut dapat diperoleh beberapa cataran. Penggunaan kas yang utama adalah untuk menambah aktiva tetap, membayar dividen dan membayar hutang (hutang dagang, hutang wesel dan hutang jangka panjang). Penggunaan kas ini terutama dibelanjai dari operasi (laba bersih dan penyusutan), terjualnya persediaan dan tertagihnya piutang. Ternyata penggunaan kas lebih besar Rp 2.000 juta sehingga kas berkurang sebesar Rp 2.000 juta pula. C. Penggolongan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Laporan sumber dan penggunaan modal kerja merupakan laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian yang lebih luas. Berdasarkan laporan ini dapat diketahui dari mana saja sumber-sumber modal kerja dan untuk apa saja penggunaannya. Berdasarkan pengelompokkan komponen neraca dapat dijelaskan, bahwa yang merupakan sumber-sumber modal kerja adalah : -



Berkurangnya aktiva tetap



-



Bertambahnya utang jangka Panjang



-



Bertambahnya modal



-



Keuntungan dari operasi



◼ Pengunaan Modal Kerja Penggunaan modal kerja yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar adalah sebagai berikut: -



Pengeluaran biaya jangka pendek dan pembayaran utang-utang jangka pendek (termasuk utang dividen).



-



Adanya pemakaian prive yang berasal dari keuntungan (pada perusahaan perseorangan dan persekutuan).



-



Kerugian usaha atau kerugian insidentil yang memerlukan pengeluaran kas.



-



Pembentukan dana untuk tujuan tertentu seperti dana pensiun pegawai, pembayaran bunga obligasi yang telah jatuh tempo, penempatan kembali aktiva tidak lancar.



6



-



Pembelian tambahan aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan investasi jangka panjang.



-



Pembayaran utang jangka panjang dan pembelian kembali saham perusahaan.



Transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan bentuk aktiva lancar tetapi tidak mengubah jumlah aktiva lancar adalah: -



Pembelian tunai surat-surat berharga.



-



Pembelian tunai barang-barang dagangan.



-



Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang lainnya, misalnya dari piutang dagang menjadi piutang wesel.



D. Membuat / Menyusun Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja : 1) Menyusun laporan perubahan modal kerja 2) Mengelompokkan perubahan unsur-unsur non current account yang dapat memperbesar dan memperkecil modal kerja 3) Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan laba/rugi dan laba ditahan kedalam kelompok perubahan yang memperbesar dan memperkecil modal kerja 4) Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja Penyusunan Laporan Modal Kerja : PT PERMANA LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA Keterangan Aktiva Lancar Kas Surat-surat Berharga Piutang Persediaan Total Aktiva Lancar Hutang Lancar Hutang Dagang Hutang Wesel Hutang Bank Hutang Pajak Hutang Lainnya Total Hutang Lancar Berkurangnya Modal



2008



2009



Bertambah (Berkurang)



Rp 32,000,000 Rp 75,000,000 Rp 250,000,000 Rp 650,000,000 Rp 1,007,000,000



Rp Rp Rp Rp Rp



30,000,000 70,000,000 200,000,000 400,000,000 700,000,000



Rp 2,000,000 Rp 5,000,000 Rp 50,000,000 Rp 250,000,000 Rp 307,000,000



Rp Rp Rp Rp Rp Rp



Rp 40,000,000 Rp 150,000,000 Rp 425,000,000 Rp 120,000,000 Rp 25,000,000 Rp 760,000,000



-Rp 47,000,000 -Rp 60,000,000 Rp 25,000,000 -Rp 5,000,000 -Rp 87,000,000 Rp 220,000,000



87,000,000 210,000,000 400,000,000 125,000,000 25,000,000 847,000,000



Dengan demikian Selama 2011-2012 terjadi penurunan modal kerja sebesar Rp 220.000.000. ini menunjukan bahwa penggunaan modal kerja lebih besar dari pada sumbernya. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja dapat disusun dengan



7



melihat Kembali laporan perubahan neraca dan perhitungan dana dari operasi cash dividend. PT PERMANA LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERIODE 2011-2012 Sumber Penggunaan Dana dari Operasi Laba Bersih Penyusutan Penurunan Modal Kerja Jumlah



Rp Rp Rp Rp



330,000,000 Dividen 100,000,000 Penambahan Aktiva Tetap 220,000,000 Penurunan Hutang Jangka Panjang 650,000,000 Jumlah



Rp 290,000,000 Rp 300,000,000 Rp 60,000,000 Rp 650,000,000



Dari laporan tersebut dapat dilihat bahwa penurunan modal kerja sebesar Rp 220.000.000 diantaranya adalah untuk menambah aktiva tetap.



E. Pembahasan Kasus PT. DAMITEX mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut : PT DAMITEX Laporan Perubahan Neraca 31/12/2019 - 31/12/2020 2019 2020 AKTIVA: Kas Efek Piutang Dagang Persediaan Sewa dibayar dimuka Mesin Akm. Depr. Mesin Bangunan Akm.Depr.Bangunan Tanah Total Aktiva HUTANG DAN MODAL: Hutang Dagang Hutang Wesel Obligasi Hipotik Modal Saham Laba ditahan Total Hutang dan Modal



DEBIT



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



20.400.000 41.200.000 22.100.000 30.000.000 33.500.000 102.900.000 21.850.000 129.000.000 37.300.000 100.000.000 419.500.000



Rp 24.200.000 Rp 39.400.000 Rp 49.100.000 Rp 42.500.000 Rp 20.900.000 Rp 141.000.000 Rp 41.500.000 Rp 134.300.000 Rp 53.200.000 Rp 130.000.000 Rp 486.700.000



Rp 3.800.000



Rp Rp Rp Rp Rp Rp



47.900.000 36.700.000 151.200.000 24.800.000 77.000.000 82.350.000



Rp 68.900.000 Rp 32.600.000 Rp 140.700.000 Rp 48.000.000 Rp 107.500.000 Rp 89.000.000



Rp 21.000.000



KREDIT



Rp 1.800.000 Rp 27.000.000 Rp 12.500.000 Rp 12.600.000 Rp Rp Rp Rp Rp



38.100.000 19.650.000 5.300.000 15.900.000 30.000.000



Rp 4.100.000 Rp 10.500.000 Rp 23.200.000 Rp 30.500.000 Rp 6.650.000



Rp 419.950.000 Rp 486.700.000 Rp 131.300.000 Rp 131.300.000



PT. DAMITEX membagi deviden kepada pemegang saham Rp 74,250,000. Adapun laba operasi yang didapat pada periode tersebut sebesar Rp 80,900,000. Buatlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja beserta analisisnya !



8



1. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Kas. PT. DAMITEX Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Kas 31/12/2019 - 31/12/2020 Sumber Jumlah Penggunaan Jumlah Laba Operasi Rp 80.900.000 Cash Dividen Rp 74.250.000 Efek Rp 1.800.000 Kas Rp 3.800.000 Sewa dibayar dimuka Rp 12.600.000 Piutang Dagang Rp 27.000.000 Akm.Depr. Rp 19.650.000 Persediaan Rp 12.500.000 Akm.Depr. Rp 15.900.000 Mesin Rp 38.100.000 Hutang Dagang Rp 21.000.000 Bangunan Rp 5.300.000 Hipotik Rp 23.200.000 Tanah Rp 30.000.000 Modal Saham Rp 30.500.000 Hutang Wesel Rp 4.100.000 Obligasi Rp 10.500.000 Total Rp 205.550.000 Total Rp 205.550.000



Analisis : Dari laporan sumber dan penggunaan dana tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2002 penggunaan dana yg paling menonjol adalah untuk cash deviden, mesin dan tanah. 2. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Modal Kerja. PT. DAMITEX Laporan Perubahan Modal Kerja 31/12/2019 - 31/12/2020 Aktiva Lancar 2019 Kas Rp 20.400.000 Efek Rp 41.200.000 Piutang Rp 22.100.000 Persediaan Rp 30.000.000 Sewa dibayar dimuka Rp 33.500.000 Total Aktiva Lancar Rp 147.200.000 Hutang Lancar Hutang Dagang Hutang Wesel Total Hutang Lancar Bertambahnya modal kerja Perubahan modal kerja Total



Rp Rp Rp Rp Rp Rp



47.900.000 36.700.000 84.600.000 62.600.000 12.000.000 74.600.000



Rp Rp Rp Rp Rp Rp



2020 24.200.000 39.400.000 49.100.000 42.500.000 20.900.000 176.100.000



Rp Rp Rp Rp



68.900.000 32.600.000 101.500.000 74.600.000



Rp 74.600.000



Analisis : Dapat diketahui bahwa terjadi penambahan modal dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2002 yaitu sebesar Rp 12,000,000, dengan rincian pada tahun 2001 modal kerjanya sebesar Rp 62,600,000 dan pada tahun 2002 modal kerjanya sebesar Rp 74,600,000.



9



PT. DAMITEX Laporan Perubahan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Modal Kerja 31/12/2019 - 31/12/2020 Sumber Jumlah Penggunaan Jumlah Laba Operasi Rp 80.900.000 Cash Dividen Rp 74.250.000 Akm. Depr Rp 19.650.000 Mesin Rp 38.100.000 Akm. Depr Rp 15.900.000 Bangunan Rp 5.300.000 Hipotik Rp 23.200.000 Tanah Rp 30.000.000 Modal Saham Rp 30.500.000 Obligasi Rp 10.500.000 Modal Kerja Baru Rp 12.000.000 Total Rp 170.500.000 Rp 170.500.000



Analisis : Karena jumlah sumber > Penggunaan yaitu sebesar Rp 12,000,000, maka sebesar Rp 12,000,000 tersebut mempunyai efek positif terhadap modal kerja, dan berarti ada kenaikan modal kerja sebesar Rp 12,000,000.



10



PENUTUP • Kesimpulan : A. Penggolongan Sumber dana Penggolongan sumber dana dapat dibedakan menjadi dua yaitu menurut asalnya dan menurut jangka waktunya. Dana menurut asalnya terdiri dari dana intern dan ekternal. Sedangkan menurut jangka waktunya terdiri dari dana jangka pendek, dana jangka menengah, dana jangka panjang. B. Membuat / menyusun laporan sumber dan penggunaan kas Laporan Sumber dan Penggunaan Kas disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode dan menunjukan darimana sumber-sumber kas serta penggunaannya. Laporan ini juga digunakan untuk menaksir kebutuhan kas dimasa yang akan datang. Untuk menyusun laporan ini dilakukan beberapa langkah-langkah (Riyanto,2002). C. Penggolongan sumber dan penggunaan modal kerja Berdasarkan materi ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya laporan sumber dan penggunaan modal kerja dapat mempermudah manajer keuangan dalam mengatur keuangan perusahaannya. Hal ini dikarenakan dengan adanya laporan sumber dan penggunaan modal kerja maka pihak manajer dapat mengetahui dari mana saja sumber-sumber modal kerja dan untuk apa saja penggunaannya. Sehingga manajer keuangan dapat dengan mudah menganalisis modal kerja perusahaan. Dengan demikian dapat mempermudah manajer keuangan dalam membuat keputusan keuangan. D. Membuat / menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja Berdasarkan materi ini dapat disimpulkan bahwa apabila modal kerja sekarang lebih besar dibandingkan dengan modal kerja sebelumnya, maka terjadi kenaikan modal kerja. E. Pembahasan kasus 1. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Kas. Pada kasus ini bisa kita simpulkan dengan membuat laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas, dapat mempermudah manajer keuangan dalam mengetahui pengeluaran-pengeluaran apa saja yang sudah dilakukan oleh perusahaan dalam suatu periode. 2. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Modal Kerja.



11



Berdasarkan kasus ini kita dapat mengetahui bahwa jika dalam laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian modal diketahui jumlah sumber lebih besar dari penggunaannya maka dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan modal kerja.



12



DAFTAR PUSTAKA Wiagustini, Ni Luh Putu, 2014, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Udayana Press, Denpasar Kanshu (2015). Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Diakses Pada 27/09/2021. Melalui Link : https://literateerswain.wordpress.com/2015/03/23/sumber-dan-penggunaanmodal-kerja/ Lubis (2016). Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Dalam Meningkatkan Likuiditas Perusahaan. Diakses Pada 27/09/2021. Melalui Link : https://core.ac.uk/download/154178656.pdf Herispon. BAB IV Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Diakses Pada 27/09/2021. Melalui Link : https://www.academia.edu/35838889/BAB_IV_ANALISIS_SUMBER_DAN_PE NGGUNAAN_MODAL_KERJA Arifin (2019). Makalah Analisis sumber Penggunaan Kas. Diakses pada 28/09/2021. Melalui link : https://kalendermahasiswa.blogspot.com/2019/10/makalah-analisis-sumberpenggunaan kas.html Farniyanti (2017). Analisis Sumber dan Penggunaan Dana. Diakses pada 28/09/2021. Melalui link : http://farniyantiyusuf.blogspot.com/2017/04/analisis-sumber-dan-penggunaandana_3.html



13



TUGAS KELOMPOK (Tambahan) Menghitung Analisis Rasio (Halaman 100, No. 5 & 6) 5. Pada Tahun 2012 PT Andika Jaya Mempunyai data Sebagai Berikut : a. Laba Operasi Rp 75.000.000 b. Profit Margin yang diperoleh 20% c. Laverage 25% d. Perusahaan merencanakan untuk menambah asset sebesar Rp50.000.000 sehingga menjadi Rp 250.000.000 e. Harga Pokok dan Biaya operasi naik sebesar Rp 45.000.000 f. Bunga Modal Asing 12 % dan Tingkat Pajak 30 % Ditanyakan : a) Profit Margin ➢ Mencari besarnya penjualan tahun 2012 menggunakan profit margin 2012 sebesar 20 % 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 20 % =



𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 × 100% 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛



75.000.000 × 100% 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛



20 75.000.000 100 = × 100 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 100 1 75.000.000 = ×1 5 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 = 375.000.000 ➢ Laba Bersih sebelum pajak



= Penjualan – Biaya Operasi – Harga Pokok = 375.000.000 – 45.000.000 – 45.000.000 = 285.000.000



14



➢ Mencari Besarnya Profit Margin 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = =



𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 × 100% 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛



285.000.000 375.000.000



Profit Margin = 0,76 Dari Perhitungan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nilai profit margin dari PT Andika Jaya adalah sebesar 0,76 atau 76%. Hal ini menunjukan bahwa pada setiap 1 rupiah aset yang digunakan, PT Andika Jaya memperoleh keuntungan 0,76 Rupiah. b) Return on Investment/Earning Power ROI



=



=



Laba Bersih Sebelum Pajak Total Aktiva 285.000.000 250.000.000



× 100%



× 100%



= 114 %



Oleh karena nilai ROI 132% maka dapat disimpulkan bahwa setiap 1 rupiah modal yang ditanamkan menghasilkan keuntungan sebesar 1,14 rupiah keuntungan. c) Return on Equity bila tambahan dana dibelanjai dari modal asing 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 × 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖



➢ Mencari besarnya laba bersih dengan asumsi bahwa tambahan modal sebesar 50.000.000 berasal dari modal asing dan tingkat pajak 30 % Laba Sesudah Pajak =285.000.000 – ((50.000.000x12%)+(285.000.000x30%)) = 285.000.000 – (6.000.000+85.500.000) = 193.500.000 ➢ Mencari Besarnya jumlah utang menggunakan rumus Total Debt to Total Asset dengan Leverage sebesar 25 % 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 = 25 % =



𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 × 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎



𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 × 100% 250.000.000



25 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 100 = × 100 250.000.000 100



15



1 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 = ×1 4 250.000.000 250.000.000 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 = 4 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 = 62.500.000 ➢ Mencari Besarnya Modal Sendiri Menggunakan Rumus Long Term Debt To Equity dengan Leverage sebesar 25 %, dengan asumsi bahwa jumlah utang yang didapat sebelumnya merupakan utang jangka Panjang. 𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑇𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 25 % =



𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖



62.500.000 × 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖



25 62.500.000 100 = × 100 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 100 1 62.500.000 = ×1 4 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 = 62.500.000 × 4 = 250.000.000



Karena tambahan dana dari modal asing sebesar 50.000.000, maka besarnya modal sendiri yaitu: Modal Sendiri = 250.000.000 – 50.000.000 = 200.000.000 ➢ Mencari nilai ROE 𝑅𝑂𝐸 =



𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 × 100% 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖



Laba Bersih Sesudah Pajak = 193.500.000 𝑅𝑂𝐸 =



193.500.000 × 100% 200.000.000



ROE = 96,8 % Oleh karena nilai ROE 96,8 % maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan PT Andika Jaya dalam mengelola ekuitas perusahaan untuk meraih keuntungan sebesar 96,8%. d) Mencari Besarnya EVA dan MVA apabila diketahui : -



Total Ekuitas = 250.000.000



-



Total Utang Jangka Panjang = 62.500.000



-



Total Utang Jagka Pendek = 10.000.000



-



Nilai Pasar = 250.000.000



-



Ekuitas Pemegang Saham = 200.000.000



-



Beban Bunga = 50.000.000



16



◼ MVA 𝑀𝑉𝐴 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 − 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 Tahun 2010 𝑀𝑉𝐴 = 250.000.000 − 200.000.000 𝑀𝑉𝐴 = 20.000.000 Perhitungan diatas mendapatkan nilai MVA untuk tahun 2010 bernilai positif atau diatas 1. Tampak pada perhitungan diatas MVA tahun pada tahun 2010 sebesar 20.000.000. Analisis : MVA > 0 memiliki arti bahwa PT Andika Jaya mampu memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. PT Andika Jaya dapat menghasilkan jumlah ekuitas yang lebih besar ketimbang nilai pasar sahamnya. Hal ini menunjukan perusahaan mampu menghasilkan nilai tambah. ◼ EVA EVA = NOPAT – (WACC x IC) •



NOPAT



= 193.500.000







WACC



= (D x Rd) (1-tax) + (E x Re)



D = Tingkat Modal 𝐷=



E = Tingkat Modal dna Ekuitas



𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠



𝐷=



𝐸=



72.500.000 × 100% = 22,4 % 72.500.000 + 250.000.000



Rd = Cost of Debt 𝑅𝑑 =



𝐸=



50.000.000 × 100% = 80% 62.500.000



WACC



50.000.000 × 100% = 15,5% 72.500.000 + 250.000.000



Re = Cost Of Equity



𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔



𝑅𝑑 =



𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠



𝑁𝑜𝑝𝑎𝑡 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 193.500.000 𝑅𝑒 = × 100% = 77,4 % 250.000.000 𝑅𝑒 =



= (22,4% x 80%)(1-30%) + (15,5% x 77,4%) = (0,179)(0,7) + (0,119) = 0,224







IC



= (Total Hutang + Ekuitas) – Utang Jangka Pendek = (72.500.000 + 250.000.000) – 10.000.000 = 312.500.000







EVA



= 193.500.000 – (0,244 x 312.500.000) = 193.500.000 – 76.250.000



EVA



= 117.250.000



17



Analisis nilai EVA : Kesimpulannya, EVA > 0 atau bernilai positif, artinya PT Andika Jaya mengalami nilai tambah ekonomi di tahun 2010. Berarti perusahaan dapat menghasilkan tingkat pengembalian operasi yang melebihi biaya modal. Dengan kata lain perusahaan mampu memberikan nilai tambah.



6. Neraca dan Laporan Rugi Laba PT WISTARINI per 31 Desember 2011 sampai 2010 adalah berikut ini 31 Desember (Rp 000.000) 2011 2012 150 250 860 840 420 560 30 60 1,460 1,710 4,750 4,620 6,210 6,330



Pos - pos Kas Piutang Persediaan Aktiva Lancar Lain-lain Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tidak Lancar Jumlah Aktiva Utang Jangka Pendek Utang Jangka Panjang Jumlah Utang Modal Saham Laba Ditahan Jumlah Modal Jumlah Utang dan Modal Pos - pos Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Penjualan Biaya Penjualan Biaya Administrasi Biaya Operasi Laba Operasi Pendapatan Lain-lain Pendapatan Neto



660 350 1,010 3,400 1,800 5,200 6,210



670 200 870 3,400 2,060 5,460 6,330



31 Desember (Rp 000.000) 2011 2012 5,740 6,260 3,550 3,830 2,190 2,430 500 550 250 260 750 810 1,440 1,620 100 70 1,540 1,690



Ditanyakan : a. Untuk tahun 2011 dan 2012 hitunglah rasio dan interpretasikan hasilnya ! Penyelesaian : 1. Current Ratio



𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100% 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟



18



2011 =



1460 × 100% = 221% = 2,21 660



2012 =



1710 × 100% = 255% = 2,55 670



Oleh karena nilai current ratio PT Wistarini pada tahun 2011 = 2,21 lebih kecil dari nilai current ratio 2012 = 2,55, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah aset lancar yang dibutuhkan untuk menutupi utang lancar telah mengalami peningkatan sebesar 0,34 kali (selisih antara Current Ratio 2011 dan 2012). Berarti PT Wistarini dianggap memiliki kemampuan untuk melunasi utang jangka pendeknya. 2. Quick Ratio



2011 =



𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 × 100% 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟



1460 − 420 1710 − 560 × 100% = 158% = 1,58 2012 = × 100% = 172% = 1,72 660 670



Oleh karena nilai Quick Ratio 2012 = 1,72 lebih besar dibandingkan dengan nilai quick ratio tahun 2011 = 1,58 maka dapat disimpulkan bahwa Aset Lancar yang dimiliki oleh PT Wistarini untuk menjamin utang lancar mengalami peningkatan sebesar 0.14 kali (selisih antara nilai Quick Ratio 2012 dan 2011) Berarti PT Wistarini dianggap memiliki kemampuan untuk melunasi utang jangka pendeknya. 3. Cash Ratio



2011 =



𝐾𝑎𝑠 + 𝑆𝑢𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 × 100% 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟



150 × 100% = 23% = 0,23 660



2012 =



250 × 100% = 37% = 0,37 670



Oleh karena nilai Cash Ratio yang dimiliki PT Wistarini pada tahun 2012 = 0,37 lebih besar dari nilai Cash Ratio pada tahun 2011 = 0,23 maka dapat disimpulkan bahwa kas yang diperlukan PT Wistarini untuk menutupi utang lancar meningkat sebesar 0,14 (selisih Cash Ratio tahun 2011 dan 2012). Berarti PT Wistarini dianggap memiliki kas yang dapat digunakan untuk melunasi utang jangka pendeknya. 4. Total Debt To Equity Ratio 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 2011 =



350 × 100% = 7% 5200



2012 =



19



200 × 100% = 3% 5460



Oleh karena nilai Debt To Equity Ratio tahun 2011=7% lebih besar dibandingkan dengan tahun 2012=3% maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan utang PT Wistarini mengalami penurunan sebesar 4 % (selisih DER tahun 2012 dan 2011). 5. Total Debt To Total Asset Ratio



2011 =



𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 × 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎



1010 × 100% = 16% 6210



2012 =



870 × 100% = 14% 6330



Oleh karena nilai Debt To Total Asset Ratio pada tahun 2011=16% lebih besar dibandingkan dengan tahun 2012=14% maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan utang untuk memperoleh aset telah mengalami penurunan sebesar 2% (selisih antara nilai DAR 2011 dan 2012) berarti pada tahun 2012 14% dari total aset perusahaan dibiayai oleh utang sisanya sebesar 86% berasal dari modal (ekuitas). 6. Receivable Turnover 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 2011 =



5740 = 13,35 430



2012 =



6260 = 14,9 420



Oleh karena nilai RTO tahun 2012 = 14,9 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011 = 13,35 maka dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 1,55 kali (selisih antara RTO tahun 2011 dan 2012). Berarti perputaran piutang yang terjadi pada tahun 2012 yaitu 14,9 kali. 7. Inventory Turnover



𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎



5740 2011 = = 27,3 210



2012 =



6260 = 22,36 280



Oleh karena nilai Inventory Turnover pada tahun 2011=27,3 lebih besar dibandingkan dengan nilai IT pada tahun 2012=22,36 maka dapat disimpulkan bahwa pengembalian persediaan PT Wistarini mengalami penurunan sebesar 4,94 kali (selisih antara IT tahun 2011 dan 2012) berarti pengembalian perseduaan nilai perputaran persediaan PT Wistarini sebanyak 22,36 kali ditahun 2012.



20



8. Total Asset Turnover 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 5740 2011 = = 0,92 6210



2012 =



6260 = 0,99 6330



Oleh karena nilai Total Aset Turnover 2012=0,99 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011=0,92 maka dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan dalam mengelola semua aset yang dimiliki untuk memperoleh pendapatan mengalami peningkatan sebesar 0,07 kali. Berarti PT Wistarini pada tahun 2012 setiap rupiah yang diinvestasikan untuk membeli total aset perusahaan akan menghasilkan return atau pendapatan sebanyak 0,99 kali lipat. 9. Profit Margin



2011 =



𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 × 100% 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 1440 × 100% = 25% 5740



2012 =



1620 × 100% = 26% 6260



Oleh karena nilai Profit Margin pada tahun 2012=26 % lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011=25 % maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan PT Wistarini dalam memperoleh laba pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 1 %, berarti setiap satu rupiah yang diperoleh dari penjualan menghasilkan laba bersih sebesar 26 % pada tahun 2012. 10. Return On Equity 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 × 100% 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟



2011 =



1540 × 100% = 45% 3400



2012 =



1690 × 100% = 49% 3400



Oleh karena nilai ROE pada tahun 2012 = 49% lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011 = 45 % maka dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan dalam mengelola ekuitas untuk meraih pendapatan bersih meningkat sebesar 4 %. Berart kemampuan PT Wistarini dalam mengelola ekuitas perusahaan untuk meraih keuntungan sebesar 49% pada tahun 2012.



11. Return On Investment/Return On Assets 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎



21



2011 =



1440 × 100% = 23% 6210



2012 =



1620 × 100% = 25% 6330



Oleh karena nilai ROI pada tahun 2012 = 25% lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011 = 23% maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan PT Wistarini dalam mengelola aset untuk memperoleh keuntangan mengalami peningkatan sebesar 2 %.



b. Hitunglah nilai MVA dan EVA apabila diketahui : -



Tingkat Pajak (Tax) = 13 %



-



Beban Bunga = 100



-



Nilai Pasar Saham 2011 = 6100



-



Nilai Pasar Saham 2012 = 6230



1. MVA (Market Value Edit) 𝑀𝑉𝐴 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 − 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 Tahun 2011



Tahun 2012



𝑀𝑉𝐴 = 6100 − 3400



𝑀𝑉𝐴 = 6230 − 3400



𝑀𝑉𝐴 = 2700



𝑀𝑉𝐴 = 2830



Perhitungan diatas mendapatkan nilai MVA untuk tahun 2011 dan 2012 semua nilainya bernilai positif atau diatas 1. Tampak pada perhitungan diatas MVA tahun 2011 sebesar 2700 dan pada tahun 2012 sebesar 2830. Analisis : MVA > 0 memiliki arti bahwa PT Wistarini selama 2 tahun mampu memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. PT Wistarini dapat menghasilkan jumlah ekuitas yang lebih besar ketimbang nilai pasar sahamnya. Hal ini menunjukan perusahaan mampu menghasilkan nilai tambah.



2. EVA (Economic Value Edit ) EVA = NOPAT – (WACC x IC) a. EVA 2011 •



NOPAT



= EBIT x (1-Tingkat Pajak) = 1440 x (1-0,13) = 1253







WACC



= (D x Rd) (1-tax) + (E x Re)



22



D = Tingkat Modal 𝐷=



E = Tingkat Modal dna Ekuitas



𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠



𝐷=



1010 × 100% = 16,3 % 1010 + 5200



Rd = Cost of Debt 𝑅𝑑 =



𝐸=



𝑁𝑜𝑝𝑎𝑡 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 1253 𝑅𝑒 = × 100% = 24,1 % 5200 𝑅𝑒 =



100 × 100% = 28,6% 350



WACC



100 × 100% = 1,6% 1010 + 5200



Re = Cost Of Equity



𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔



𝑅𝑑 =



𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠



𝐸=



= (16,3% x 28,6%)(1-13%) + (1,6% x 24,1%) = (0,163 x 0,286)(1 – 0,130) + (0,016 x 0,241) = 0,044







= (Total Hutang + Ekuitas) – Utang Jangka Pendek



IC



= (1010 + 5200) – 660 = 5550 •



= 1253 – (0,044 x 5550)



EVA



= 1253 – 244,2 EVA



= 1008,8



Analisis nilai EVA : Kesimpulannya, EVA > 0 atau bernilai positif, artinya PT Wistarini mengalami nilai tambah ekonomi di tahun 2011. Berarti perusahaan dapat menghasilkan tingkat pengembalian operasi yang melebihi biaya modal. Dengan kata lain perusahaan mampu memberikan nilai tambah.



b. EVA 2012 •



NOPAT



= EBIT x (1-Tingkat Pajak) = 1620 x (1-0,13) = 1409







WACC



= (D x Rd) (1-tax) + (E x Re)



D = Tingkat Modal 𝐷=



E = Tingkat Modal dna Ekuitas



𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠



𝐷=



870 × 100% = 13,7 % 870 + 5460



Rd = Cost of Debt



𝐸=



𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠



𝐸=



100 × 100% = 1,6% 870 + 5460



Re = Cost Of Equity



23



𝑅𝑑 =



𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔



𝑅𝑑 =



WACC



100 × 100% = 50% 200



𝑁𝑜𝑝𝑎𝑡 × 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 1409 𝑅𝑒 = × 100% = 25,8 % 5460 𝑅𝑒 =



= (13,7% x 50%)(1-13%) + (1,6% x 25,8%) = (0,137 x 0,5)(1 – 0,13) + (0,016 x 0,258)







WACC



= 0,064



IC



= (Total Hutang + Ekuitas) – Utang Jangka Pendek = (870 + 5460) – 670 = 5660







EVA



= 1409 – (0,064 x 5660) = 1409 – 362,2 = 1046,8 Analisis nilai EVA : Kesimpulannya, EVA > 0 atau bernilai positif,



artinya PT Wistarini mengalami nilai tambah ekonomi di tahun 2012. Berarti perusahaan dapat menghasilkan tingkat pengembalian operasi yang melebihi biaya modal. Dengan kata lain perusahaan mampu memberikan nilai tambah.



24