5 Laporan Pendahuluan Gangguan Reproduksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI DURIAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Stase Keperawatan Maternitas



Koordinator Mata Kuliah: Ns. Revani Hardika, M.Kep



Disusun Oleh: RIZKI UTARI MAULIDIYA NIM. 201133059



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK JURUSAN KEPERAWATAN PONTIANAK PRODI PROFESI NERS TAHUN 2020



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENDAHULUAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI



Mata Kuliah : Praktek Klinik Keperawatan Maternitas Semester



: I (Ganjil)



Institusi



: Poltekkes Kemenkes Pontianak



Prodi



: Profesi Ners



Pontianak, 16 Januari 2021 Mahasiswa



Rizki Utari Maulidiya NIM. 201133059



Mengetahui,



Clinical Teacher (CT)



Clinical Instructor (CI)



Ns. Revani Hardika, M.Kep NIK. 1990032320180502



Harry Susilo, S.Kep., Ns NIP. 198612232017101001



VISI DAN MISI PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK VISI "Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di Tingkat Regional Tahun 2020"



MISI 1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis  Kompetensi. 2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis Penelitian. 3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis IPTEK dan Teknologi Tepat Guna. 4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri, Transparan dan Akuntabel. 5. Mengembangkan kerjasama baik lokal maupun regional.



KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan rasa puji dan syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas asuhan keperawatan ini dapat terselesikan tepat pada waktunya. Terselesainya makalah ini berkat kerja sama dari berbagai pihak untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ns. Revani Hardika M.Kep dan tim selaku koordinator Praktik Klinik Matenitas, serta tidak lupa pula kami berterimaksih kepada : 1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak 2. Ibu Nurbani, S.Kp, M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Singkawang Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak 3. Ibu Ns. Puspa Wardhani, M.Kep selaku Ketua Prodi Ners Keperawatan Pontianak Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak 4. Bapak Harry Susilo, S.Kep.,Ns selaku pembimbing klinik puskesmas sungai durian 5. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Profesi Ners Keperawatan Pontianak yang telah bekerja sama dengan baik dalam penyusunan laporan dan melaksanakan pengabdian masyarakat stase komunitas. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari sisi penulisan maupun sistem penulisan, karena keterbatasan pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf dan mengucapkan terimakasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga apa yang disajikan pada makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Pontianak, 16 Januari 2021



Penulis



iii



DAFTAR ISI



LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i KATA PENGANTAR..........................................................................................iii DAFTAR ISI..........................................................................................................ii BAB I KONSEP DASAR.......................................................................................1 A. Definisi Penyakit...................................................................................1 B. Etiologi..................................................................................................1 C. Patofisiologi..........................................................................................2 D. Komplikasi............................................................................................3 E. Klasifikasi.............................................................................................4 F. Pemeriksaan Diagnostik........................................................................4 BAB II KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.................................................5 A. Pengkajian.............................................................................................5 B. Masalah Keperawatan...........................................................................8 C. Perencanaan Keperawatan....................................................................8 D. Intervensi Keperawatan.........................................................................9 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11



BAB I KONSEP DASAR A. Definisi Penyakit Leukorea atau flouralbus atau keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina yang bersifat berlendir dan bukan merupakan darah. Leukorea atau flour albus atau keputihan bukan penyakit tetapi merupakan gejala penyakit, sehingga sebab yang pasti perlu ditetapkan. Oleh karena itu untuk menentukan penyakit dilakukan berbagai pemeriksaan cairan yang keluar tersebut. Lakukan sebagai gejala penyakit dapat ditentukan melalui berbagai pertanyaan yang mencakup kapan dimulai, berapa jumlahnya, apa gejala penyertanya (gumpalan atau encer, ada luka disekitar alat kelamin, pernah disertai darah, ada bau busuk, menggunakan AKDR), adakah deman, rasa nyeri di daerah kemaluan. Pada wanita disarankan untuk tidak menganggap remeh atau biasa dengan



adanya



pengeluaran



cairan



“leukorea”



sehingga



dianjurkan



pemeriksaan khusus atau rutin sehingga dapat menetapkan secara dini penyebab leukorea. B. Etiologi a.



Konstitusional Pada keadaan ocheni, anemia, nepritis dan pada bendungan umum (Decompensatio, cordis, cerosis, hepatitis)



b. Kelainan endokrin Seperti pada fungsional bleeding (kadar estrogen tinggi). Pada kehamilan (karena hidraemia dan pengaruh endokrin) c. Infeksi d. Vulvitis-vulva vaginitis e. Vaginitis (kolpitis) f. Cervivitis



h. Endometritis i. Salpingitis C. Patofisiologi Patofisiologi leukorrhea dapat berkaitan dengan kondisi fisiologis, perubahan komposisi flora normal vagina, dan infeksi. 1.



Kondisi Fisiologis (Leukorrhea Fisiologis) Leukorrhea fisiologis pada wanita usia produktif ditandai dengan keluarnya discar vagina sebanyak kurang lebih 1 – 4 ml dalam 24 jam. Pada umumnya, leukorrhea ini bening (transparan) atau putih hingga kekuningan, serta tidak berbau. Pada kondisi tinggi estrogen (contoh: kehamilan, penggunaan KB yang mengandung estrogen, dan saat terjadi ovulasi), leukorrhea fisiologis dapat keluar lebih banyak.



2.



Bakterial Vaginosis Bakterial vaginosis dulu lebih sering dikenal dengan Gardnerella vaginitis karena disebabkan oleh kuman Gardnerella vaginalis. Bakterial vaginosis terjadi akibat disbiosis pada vagina. Pada kondisi ini, jumlah flora normal Lacobacilli yang memproduksi hydrogen peroksida berkurang digantikan dengan Gardnerella vaginalis, Prevotella sp., dan Mobiluncus sp yang meningkatkan pH menjadi basa.



3.



Candidiasis Vaginalis Candidiasis vaginalis disebabkan oleh jamur Candida albicans (paling sering) dan Candida glabrata (7 – 16% kasus). Candidiasis dapat menyerang pada vulva dan menyebabkan peradangan sehingga dikenal sebagai candidiasis vulvovaginitis. Candidiasis menyebabkan reaksi peradangan karena menyerang lapisan mukosa pada vagina. Reaksi peradangan ini didominasi dengan sel polimorfonuklear dan makrofag.



4.



Klamidia Infeksi klamidia pada genitalia wanita disebabkan oleh spesies Chlamydia trachomatis yang merupakan bakteri patogen intraselular obligat golongan gram negatif dan ditularkan melalui hubungan seksual.



Klamidia berpotensi menimbulkan komplikasi antara lain infeksi asendens yang menyebabkan penyakit radang panggul, komplikasi kehamilan dan peningkatan risiko terjadinya kanker serviks. C. trachomatis menyerang sel-sel epitel dan membuat reaksi peradangan. Respon peradangan ini dapat merusak jaringan dan dapat berujung pada terjadinya jaringan parut (scarring). Komplikasi pada kehamilan yang dapat



timbul



adalah



ketuban



pecah



dini,



kelahiran



prematur,



korioamnionitis, hingga infeksi postpartum dan neonates. 5.



Gonorrhea Bakteri yang menyebabkan timbulnya leukorrhea adalah Neisseria gonorrhea. N. gonorrhea yang merupakan bakteri diplokokus intraselular yang bersifat parasit obligat. Penyakit ini lebih sering dikenal dengan gonorrhea. N. gonorrhea menginvasi traktus urogenital setelah ditularkan saat hubungan seksual. Faktor virulensi yang dimiliki oleh N. gonorrhea adalah pili, protein Opa, protein Por, lipooligosakarida, dan IgA1 protease. Sitokin-sitokin yang dapat menyebabkan inflamasi akan datang ke tempat infeksi dan membuat terjadinya pengeluaran duh pustular. Gonorrhea yang tidak diobati pada wanita dapat menimbulkan komplikasi seperti salfingitis, penyakit radang panggul, dan sepsis. Kondisi ini dapat berujung pada infertilitas dan kehamilan ektopik.



6.



Trikomoniasis Trikomoniasis disebabkan oleh infeksi protozoa Trichomonas vaginalis yang menyerang jaringan epitel skuamosa pada genitalia dan merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual. T. vaginalis merupakan parasit obligat yang dapat melakukan fagositosis terhadap bakteri.



D. Komplikasi Komplikasi fluor Albus adalah: 1.



Puritis.



2.



Eksema.



3.



Candylomata acuminata sekitar vulva.



E. Klasifikasi a. Leukorea Fisiologis (normal) Dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitara fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi. Juga terjadi pada pasangan sexual b. Leukorea Abnormal Dapat terjadi pada semua infeksi alat kelamin (infeksi labia, liang senggama, mulut rahim, rahin dan jaringan penyangganya serta pada infeksi penyakit hubungan kelamin) (Manuaba, 1999 : 99). F. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk membedakan organisme penyebab, misalnya dengan tes whiff dan sediaan apus vagina



BAB II KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian 1.



Data Subyektif a. Biodata 1) Nama: nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan menghindari terjadinya kekeliruan. 2) Umur: ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35 tahun. 3) Agama: ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan. 4) Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan carapendekatan serta pemberian asuhan. 5) Pendidikan: untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam memberikan asuhan. 6) Pekerjaan: untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi



klien



dan



apakah



pekerjaanibu/suami



dapat



mempengaruhi kesehatan klien/tidak. 7) Penghasilan: untuk mengetahui status ekonomi penderita dan mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan klien. 8) Alamat: untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.



b. Keluhan Utama Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu. c. Riwayat Kesehatan Lalu Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak. d. Riwayat Kesehatan Sekarang Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor. e. Riwayat Kesehatan Keluarga Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama: 1) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis. 2) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa, asma. 3) Riwayat



kehamilan



kembar.



Faktor



yang



meningkatkan



kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu. f. Riwayat Haid Ditanyakan mengenai menarche, siklus haid, lamanya haid, keluhan yang dirasakan, dan keputihan.



g. Riwayat Perkawinan Ditanyakan tentang Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah. h. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya. i. Riwayat Kehamilan Sekarang Ditanyakan mengenai berapa kali periksa dan dimana, gerakan janin, keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan, imunisasi TT, pemberian vitamin, zat besi, riwayat kehamilan sekarang. j. Riwayat KB Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB/tidak, apa macamnya, ada keluhan/tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa. 2.



Data Obyektif a.



Pemeriksaan Umum - Keadaan umum: Baik/cukup/lemah. - Kesadaran: Composmentis/apatis/samnolen. - Tinggi badan: Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit - Berat badan sebelum hamil: Mengetahui perubahan berat badan sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau penurunan berat badan. - Berat badan sekarang: Selama kehamilan TM II dan III pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg.



- Lingkar lengan atas: Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk, sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR - Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur.



B. Masalah Keperawatan Beberapa masalah keperawatan yang dapat muncul yaitu: 1.



Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari perubahan hormone.



2.



Kurang pengetahuan mengenai perawatan kehamilan berhubungan dengan kurangnya informasi.



3.



Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.



C. Perencanaan Keperawatan Luaran (outcome) keperawatan merupakan aspek yang dapat diobservasidan diukur meliputi kondisi: perilaku atau dari persepsi pasien keluargaatau komunitas sebagai respon terhadap intervensi keperawatan. Luaran/outcome keperawatan yang diharapkan berdasarkan pada kasus/permasalahan di atas yaitu: 1.



Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari perubahan hormone Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x6 jam, diharapkan ketidaknyamanan berkurang/hilang. Kriteria hasil: a.



Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang tepat



b.



Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan



2.



Kurang pengetahuan mengenai perawatan kehamilan berhubungan dengan kurangnya informasi Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x6 jam, diharapkan wawasan/pengetahuan tentang perawatan kehamilan ibu meningkat. Kriteria hasil:



3.



a.



Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan



b.



Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan



c.



Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan



Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x6 jam, diharapkan masalah gangguan tidur teratasi. Kriteria hasil: a.



Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur



b.



Klien mendaptkan istirahat yang maksimal



D. Intervensi Keperawatan Tindakan/intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan masalah di atas yaitu: 1.



Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari perubahan hormone -



Kaji faktor pencetus perasaan tidak nyaman yang dirasakan klien



-



Kaji TTV klien



-



Atur posisi klien senyaman mungkin saat dilakukan pengkajian/ pemeriksaan



-



Ajarkan klien /ibu untuk meminimalkan ketidaknyamanan saat berada dirumah dengan



mengatur posisi tubuh, porsi makan (6 x



dengan porsi sedikit), dan aktivitas



-



Berikan



lingkungan



yang



nyaman



bagi



klien



saat



pengkajian/pemeriksaan 2.



Kurang pengetahuan mengenai perawatan kehamilan berhubungan dengan kurangnya informasi -



Kaji tingkat pendidikan ibu



-



Berikan penjelasan tentang perubahan-perubahan biologis dan psikologis normal pada ibu hamil



-



Lakukan



diskusi



tentang



penyakit-penyakit



yang



dapat



mempengaruhi kehamilan, resiko komplikasi kehamilan, dan hal-hal yang dapat membahayakan janin. 3.



Jelaskan rencana perawatan dan pengobatan.



Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan -



Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan



-



Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat 1-2 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari



-



Kaji insomnia, anjurkan teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan penurunan aktivitas



-



Anjurkan tidur pada posisi semi fowler



DAFTAR PUSTAKA Ikke, N. S. (2018). Asuhan Kebidanan Contuinity Of Care Pada Ny M Pada Masa Hamil Sampai Dengan Keluarga Berencana Di Pmb Ny Muryati S.st. http://eprints.umpo.ac.id/4028 Talo, I. M. (2018). Asuhan keperawatan Intra Natal Care Pada Ny. S Di Puskesmas Bakunase Kota Kupang. Poltekkes Kemenkes Kupang, 15(2). http://repository.poltekeskupang.ac.id/371/