9 0 329 KB
Pertemuan IX-X
Penentuan Mutu Kayu Praktikum Pemanenan Hutan
Fakultas Kehutanan dan Lingkungan | Departemen Manajemen Hutan
Penetapan Hasil Pengukuran Kayu Bulat
Panjang sebenarnya (m)
Panjang setelah pembulatan (m)
Panjang yang dicatat (m)
8,19
8,10
8,00
8,10
8,10
8,00
8,09
8,09
7,90
8,62
8,60
8,50
8,65
8,60
8,50
Contoh Tabel Hasil Pengukuran Kayu Bulat
1 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Contoh Hasil Pengukuran Log Diameter ujung terpanjang
29,60 cm
Diameter ujung terpendek
26,60 cm
Diameter pangkal terpanjang
33,70 cm
Diameter pangkal terpendek
28,30 cm
Panjang log
219,60 cm
2 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Contoh Pengukuran
Diameter log =
𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑙+ 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑢𝑗𝑢𝑛𝑔 2
=
( 29,60 + 26,60 +(33,70 + 28,30) 2
= 29,55 cm – 4 cm (pengukuran dengan kulit perlu pengurangan sebesar 4 cm) = 25,55 cm = 0,02555 m
3 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Contoh Pengukuran
Masukkan nilai diameter ke dalam rumus Brereton =
V
= 0,7854 x diameter2 x panjang (m) = 0,7854 x 0,02555 2 x 2,196 m = 0,001126 m3
4 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Contoh Pengukuran
Masukkan nilai volume ke dalam rumus Smalian =
V
= (Bp+Bu)/2)*L = (((0,25*3,14*0,281^2)+(0,25*3,14*0,31^2))/2)*2,196 = 0,15089 m^3 Keterangan
Bp
= LBDS Pangkal
Bu
= LBDS Ujung
L
= Panjang sortimen
5 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Syarat-Syarat Kualitas Kayu Rimba Indonesia Jenis Kayu
Diameter (cm)
Panjang (m)
Bentuk kayu
Badan kayu
Bontos
Kayu Utama (Prime/P)
≥ 60
Minimum 2,50
Segar;
Panjang pecah < 10%;
Lurus;
Mata kayu sehat;
Silindris;
Diameter maksimum mata kayu 4 cm;
hati rapuh atau retak hati dlm lingkaran bontos maks 1/3 diameter kayu;
Serat lurus; Bontos siku.
Pecah busur, pecah gelang dlm lingkaran bontos maks 1/3 diameter jarak antar mata kayu < 2 bontos m, Panjang linier < ½ Tidak ada mata kayu diameter bontos, busuk tdk ada gerowong dan busuk hati Jumlah mata kayu tidak lebih dari 1 tiap 2 m,
6 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Syarat-Syarat Kualitas Kayu Rimba Indonesia Jenis Kayu
Kayu Pertukangan I (First/F)
Diameter (cm)
≥ 60
Panjang (m)
Bentuk kayu
Badan kayu
Minimum 2,50
Segar;
Tidak ada gubal busuk, pecah busur, lobang gerek dan lobang pecah gelang dlm cacing. lingkaran bontos panjang linier < ¾ Panjang pecah < 20%; diameter bontos; mata kayu sehat Diperkenankan ada Diameter maksimum gerowong atau mata kayu 6 cm; busuk hati, asalkan < 15% luas bontos. Jumlah mata kayu tidak lebih dari 1 tiap 2 m,
Lurus; Hampir silindris; Serat lurus; Bontos siku.
Bontos
Jarak antar mata kayu < 1,5 m, Tidak ada mata kayu busuk
7 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Syarat-Syarat Kualitas Kayu Rimba Indonesia Jenis Kayu
Kayu Pertukangan II (Second/S)
Diameter (cm)
≥ 50
Panjang (m)
Bentuk kayu
Badan kayu
Bontos
Minimum 2,50
Segar;
Tdk ada gubal busuk, lobang cacing, lobang gerek besar < 3 buah tiap 1 m.
pecah busur, pecah gelang dlm lingkaran bontos panjang linier < 4/4 diameter bontos;
Boleh tidak lurus/tidak silindris; Bontos tidak siku/siku.
panjang pecah < 30%; mata kayu sehat; diameter maksimum mata kayu 8 cm; jumlah mata kayu tidak lebih dari 1 tiap 2 m, jarak antar mata kayu < 1 m,
Diperkenankan ada gerowong atau busuk hati, asalkan < 30% luas bontos.
Tidak ada mata kayu busuk
8 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Syarat-Syarat Kualitas Kayu Rimba Indonesia Jenis Kayu
Kayu Pertukangan III (Third/T)
Diameter (cm)
≥ 50
Panjang (m)
Bentuk kayu
Badan kayu
Bontos
Minimum 2,50
Segar;
Tdk ada gubal busuk, lobang cacing, lobang gerek besar < 6 buah tiap 1 m.
pecah busur, pecah gelang dlm lingkaran bontos panjang linier < 1/5 diameter bontos;
Boleh tidak lurus/tidak silindris; Bontos tidak siku/siku.
panjang pecah < 40%; mata kayu sehat; diameter maksimum mata kayu 10 cm; jumlah mata kayu tidak lebih dari 1 tiap 2 m, jarak antar mata kayu tidak ada batasan,
Diperkenankan ada gerowong atau busuk hati, asalkan < 40% luas bontos.
Tidak ada mata kayu busuk
9 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Syarat-Syarat Kualitas Kayu Rimba Indonesia Jenis Kayu
Diameter (cm)
Kayu Lokal
< 50
Panjang (m)
Bentuk kayu
Badan kayu
Bontos
< 2,50
Tidak ada batasan
di luar syarat P, F, S dan T
Cacat dalam bontos < 60% luas bontos
Kesimpulan
1. Diketahui bahwa diameter log berukuran 25,55 cm dan panjang 2,196 m 2. Apabila dilihat dari tabel Syarat Kualitas Kayu Rimba Indonesia, log tersebut termasuk dalam kategori Kayu Lokal.
10 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Tabel Kelas Diameter Kayu Bundar Jati (BSN 2011) Sortimen
Kelas Diameter (cm)
Batas Atas dan Batas Bawah Kelas Diameter (cm)
Titik Tengah Kelas Diameter (cm)
Batas Atas dan Bawah Keliling Ujung dalam cm Penuh
KBK (AI)
4 7 10 13 16 19
3,00 – 5,99 6,00 – 8,99 9,00 – 11,99 12,00 – 14,99 15,00 – 17,99 18,00 – 20,99
4,5 7,5 10,5 13,5 16,5 19,5
9 – 18 19 – 27 28 – 37 38 – 46 47 – 56 57 – 65
KBS (AII)
21 22 23 24 25 26 27 28 29
21,00 – 21,99 22,00 – 22,99 23,00 – 23,99 24,00 – 24,99 25,00 – 25,99 26,00 – 26,99 27,00 – 27,99 28,00 – 28,99 29,00 – 29,99
21,5 22,5 23,5 24,5 25,5 26,5 27,5 28,5 29,5
66 – 68 69 – 71 72 – 74 75 – 77 78 – 80 81 – 83 84 – 86 87 – 90 91 – 93
11 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Tabel Kelas Diameter Kayu Bundar Jati (BSN 2011) Sortimen
Kelas Diameter (cm)
Batas Atas dan Batas Bawah Kelas Diameter (cm)
Titik Tengah Kelas Diameter (cm)
Batas atas dan batas bawah keliling ujung dalam cm penuh
KBB (AIII)
30 31 32 33 34 35 dst
30,00 – 30,99 31,00 – 31,99 32,00 – 32,99 33,00 – 33,99 34,00 – 34,99 35,00 – 35,99 dst
30,5 31,5 32,5 33,5 34,5 35,5 dst
94 – 96 97 – 99 100 – 103 104 – 106 107 – 109 110 – 112 dst
Tabel kayu jati dapat dibandingkan dengan rumus Smalian 12 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
Sumber Pustaka
BSN. 2011. Kayu Bundar Jenis Jati – Bagian 3 Pengukuran dan Tabel Isi. Jakarta (ID) : Gd. Manggala Wanabakti
13 Pertemuan 9-10 | Penentuan Mutu Kayu
KASIH