Ahmad Khomarudin 183112351650136 Sempro Skripsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UNIVERSITAS NASIONAL



PERANAN PRODUSER DALAM MENINGKATKAN KINERJA VOICE OVER DALAM PROGRAM ACARA “SHARE LOC” DI NUSANTARA TV JAKARTA PUSAT



PROPOSAL SKRIPSI



Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom)



Ahmad Khomarudin NPM. 183112351650136



FAKULTAS ILMU SOSISAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 2022



DAFTAR ISI DAFTAR ISI......................................................................................................................i BAB I................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.............................................................................................................1 1.1



Latar Belakang.................................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah............................................................................................7



1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................7 1.4



Kegunaan Penelitian........................................................................................7



1.5



Sistematika Penulisan......................................................................................8



BAB II.............................................................................................................................10 KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................10 2.1 Penelitian Terdahulu............................................................................................10 2.2 Kerangka Konsep.................................................................................................12 2.2.1 Media Massa..................................................................................................12 2.2.2 Jenis-Jenis Media Massa...............................................................................13 2.2.3 Televisi............................................................................................................16 2.2.4



Sejarah Penyiaran di Indonesia.............................................................17



2.2.5



Fungsi Televisi........................................................................................19



2.2.6



Karakteristik Televisi.............................................................................19



2.2.7



Program Siaran......................................................................................20



2.2.8



Jenis Program Siaran.............................................................................21



2.2.9



Produser..................................................................................................22



2.2.10



Peran.......................................................................................................25



2.2.11



Teori Peran (role theory)........................................................................26



2.2.12



Voice Over...............................................................................................28



2.3 Kerangka Pemikiran............................................................................................30 BAB III...........................................................................................................................31 METODELOGI PENELITIAN....................................................................................31 3.1 Pendekatan Penelitian..........................................................................................31 3.2



Penentuan Informan......................................................................................34



i



3.3



Teknik Pengumpulan Data............................................................................34



3.4



Teknik Pengolahan dan Analisis Data..........................................................36



3.5



Lokasi dan Jadwal Penelitian........................................................................37



DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................38



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini media komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks dari waktu sebelumnya, terutama setelah mencapai komunikan atau orang yang menerima pesan. Teknologi sangat memudahkan manusia untuk mengetahui apa yang terjadi di dunia dengan begitu cepat, sehingga media elektronik memiliki jaringan yang sangat luas dan mampu menyajikan gambar yang jelas dan dapat memberikan manfaat dan sumber pengetahuan dan hiburan kepada masyarakat. Media komunikasi massa merupakan elemen terpenting untuk mengakses berbagai macam isu. Sebab media massa ialah jembatan antara informasi menggunakan masyarakat. Semakin berkembangnya arus informasi di seluruh dunia, dengan berbagai macam peristiwa, media massa juga di tuntut lebih cepat serta lugas dalam menyajikan isu. Media massa merupakan salah satu alat yang di gunakan untuk berkomunikasi setiap hari, kapan saja dan dimana saja antara satu dengan orang lain. Setiap orang akan memerlukan media massa untuk menerima isu tentang peristiwa yang terjadi di kehidupan mereka, dengan media massa juga akan mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan pada saat tertentu mereka



1



menginginkan informasi. Disisi lain pada wilayah yang berbeda dapat melakukan pertukaran informasi melalui peristiwa di sekitar mereka melalui media massa. Menurut Soehadi dalam buku Jurnalistik Media (2017) media massa merupakan sarana penyampaian pesan yang berhubungan langsung dengan mayarakat luas seperti radio, televisi, dan surat kabar. Kata media sendiri merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang memiliki arti “tengah” atau perantara antara massa dengan audiencenya. Dengan demkian pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain.



1



Media penyiaran adalah lembaga atau organisasi yang menyebarkan informasi berupa produk budaya atau informasi lain yang dapat mempengaruhi dan mencerminkan sosial budaya di masyarakat. Media penyiaran terbagi menjadi dua yaitu penyiaran radio dan penyiaran televisi. Kedua jenis penyiaran tersebut dalam perpektif komunikasi termasuk kedalam kategori komunikasi massa. Menurut Romli (2003:34), arti dasar berita adalah laporan peristiwa atau peristiwa yang dilaporkan melalui media massa. Sebuah peristiwa yang tidak dapat disebut berita jika tidak dipublikasikan di media massa, sehingga diketahui orang banyak. Namun, tidak semua layak dilaporkan ke publik melalui media massa. Setiap detik terjadi peristiwa, mulai dari peristiwa kecil hingga peristiwa besar.2



1



Rana Akbari Fitriawan, Reni Nuraeni : Jurnalis Media ( Yogyakarta): CV Budi Utama (2017). Hal 84 2



Mahi M. Hikmat, Jurnalistik Literary Journalism (Jakarta Timur) : Prenandamedia Group (2018)



2



Televisi merupakan media elektronik yang jangkauannya paling luas dalam menjangkau penggunanya. Televisi dapat menyajikan informasi seluruh dunia dan dapat melihat secara langsung pada saat yang bersamaan. Televisi juga merupakan salah satu bentuk media sebagai alat komunikasi massa. Sedangkan menurut Adi Badjuri (2010 : 39) Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar, yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut. 3 Hampir semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja dewasa, sampai orang tua menerima siaran TV. Selain untuk memenuhi kebutuhan informasi, serta untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan pendidikan, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan penonton sendiri. Ketiga fungsi memiliki memiliki peran penting dalam pembentukan sikap, perilaku dan opini publik. Di indonesia, perkembangan pertelevisian di awali dengan salah satu stasiun TV yaitu TVRI yang sangat prematur. Disebut demikian karena TVRI belum waktunya untuk dilahirkan, tetapi terpaksa menetas karena ambisi dan kepentingan popularitas seorang pemimpin negara. TVRI sendiri membuka siaran pertamanya pada tanggal 17 Agustus 1962, siaran percobaan itu bertepatan dengan acara pembukaan Sea Games ke-4 di Jakarta. Barulah pada tanggal 24 Agustus 1962 TVRI memulai siaran rutin. Tanggal itu di tetapkan sebagai tanggal kelahiran TVRI.



3



Rana Akbari Fitriawan, Reni Nuraeni : Jurnalis Media ( Yogyakarta): CV Budi Utama (2017). Hal 113



3



Kemudian pada tanggal 24 agustus 1989 munculah stasiun telvisi kedua di Indonesia yaitu Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang menjadi stasius televisi swasta pertama dengan pemilik Bambang Trihatmodjo. Kemudian selanjutnya pada tahun 1990 stasiun televisi ketiga lahir kembali, yaitu Surya Citra Televisi. Tidak hanya sampai di situ pada tahun 1991 PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), yang kini menjadi MNCTV juga lahir pada saat itu, lalu di susul oleh, Andalas Televisi (ANTV), Indosiar, Trans, TV7, Lativi, Global TV dan juga stasiun-stasiun televisi lokal. Semakin banyak stasiun televisi lahir maka smakin ketat pula persangian kerja yang harus di hadapi, dimana kinerja seseorang haruslah dapat di pertahankan dengan baik. 4 Produser memiliki peran penting dalam melakukan pekerjaannya, seorang produser harus memiliki kemampuan menyalurkan ide/pemikiran dalam satu tulisan untuk suatu program secara baik dan sistematis dan harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi dan bisa bekerjasama dengan seluruh kerabat kerja dan berbagai unsur produksi lainnya. Dengan melakukan pekerjaannya produser tindak sendirian melainkan harus bekerjasama dengan timnya. Pada program siaran televisi Share Loc yang program informasi seputar olahraga, hal yang tidak kalah penting dari tugas seorang produser adalah tugas seorang voice over



atau pengisi suara/dubbing. Voice over termasuk bagian



terpenting dalam memproduksi suatu program acara. Voice over adalah seseorang yang berprofesi sebagai pengisi suara untuk menjelaskan sebuah latar video.



4



http://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/capture/article/viewFile/497/501



4



Bahkan, voice over sering digunakan untuk produksi film, animasi, hingga periklanan. Seorang voice over harus memiliki pelafalan yang jelas, pelafalan mengacu pada kemampuan untuk mengucapkan kata kata secara baik. Selain pelafalan voice over juga harus memahami tempo ketika berbicara, voice over tidak boleh berbicara secara terburu-buru karena akan membuat pendengar kesulitan untuk memahami apa yang sudah di sampaikan. Peran adalah sesuatu yang di mainkan atau dilakukan definisi peran sebagai aktifitas yang di perankan atau dimaikan oleh seseorang yang memiliki kedudukan atau status sosial dalam suatu organisasi. Menurut terminologi, peran adalah seperangkah tingkah atau perilaku yang diharapkan dimiliki oleh mereka yang berkedudukan dimasyarakat. Dalam bahasa inggris peran di sebut “role” didefinisikan sebagai “person’s task or duty in undertaking” artinya tugas atau kewajiban seseorang dalam suatu bisnis atau pekerjaan. Definisi peran perilaku yang di miliki oleh sekelompok orang yang di harapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Sedangkan peranan adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. Dalam hal ini, kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi kinerja peran yang di jalankan. Peran yang di mainkan pada dasarnya tidak dapat dibedakan, baik di mainkan atau diperankan oleh pemimpin atas, menengah maupun yang berada di bawah akan mempunyai peran yang sama jika ia



5



menduduki peran tertntu. Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa, peran adalah sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak orang terhadap seseorang yang memiliki status atau kedudukan tertentu.5 Oleh karena itu, peran produser penting dalam meningkatkan kinerja timnya, salah satunya adalah voice over, karena seorang voice over berada di bawah naungan produser. Produser juga selalu mengawasi setiap pekerjaan voice over ketika voice over sedang rekaman suara tentu produser harus selalu memerhatikan apa yang diucapkan seorang voice over. Peranan produser yang lain adalah menulis script atau naskah berita yang akan di pakai oleh seorang voice over untuk di baca lalu membuat rekaman suara. Dengan hal itu makan voice over dapat mengembangkan kinerjanya sesuai dengan kebutuhan program acara tersebut. Maka dengan kinerja yang baik akan menghasilkan program acara yang menarik untuk di tonton oleh khalayak. Peneliti ingin mengetahui apakah produser sudah bisa menjalankan tugas sebagai produser dengan baik dan ingin mengetahui rencana serta peran yang dilakukan agar berhasil miningkatkan kinerja anggota setimnya terutama pada voice over. 6 Dari berbagai stasiun televisi yang ada di kota Jakarta, peneliti memilih dan menfokuskan penelitian pada Nusantara TV (NTV) yang memiliki kantor pusat di Jakarta Pusat. Maka dari itu, peneliti akan meneliti peranan produser dalam meningkatkan kinerja voice over pada program acara “share loc” di Nusantara TV Jakarta Pusat. 5



https://core.ac.uk/download/pdf/225831349.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/58714/1/SKRIPSI%20LENGKAP%20KECUALI%20BAB%20V %20HASIL%20DAN%20PEMBAHASAN.pdf 6



6



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di tarik rumusan masalah yang hendak dikaji dalam penulisan penelitian ini yaitu : Bagaimana Peran Dan Cara Produser Dalam Meningkatkan Kinerja Voice Over Pada Program Acara ”Share Loc” Di Nusantara TV Jakarta Pusat. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran dan Cara Produser Dalam Meningkatkan Kinerja Voice Over dalam Program Acara Share Loc di Nusantara TV Jakarta Pusat? 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah peneliti paparkan diatas maka di harapkan peneliti ini memberikan kegunaan penelitian sebagai berikut : a. Kegunaan Teoritis : 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata di bidang ilmu komunikasi khususnya di konsentrasi jurnalistik (media penyiaran) yaitu tentang Peranan Produser Dalam Meningkatkan Kinerja Voice Over Pada Program Acara Share Loc di Nusantara TV Jakarta Pusat.



7



2. Untuk bahan referensi atau masuka, khususnya untuk mahasiswa di bidang ilmu komunikasi dan para peneliti yang sedang mengadakan penelitian terhadap peran produser. b. Kegunaan Praktis : 1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan yang berarti bagi dunia pertelevisian umumnya dan khususnya kepada produser Nusantara TV Jakarta Pusat. 2. Penelitian ini juga sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana ilmu komunikasi (S.Ikom) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional Jakarta. c. Kegunaan Akademis : 1. Penelitian ini di harapkan mampu memberikan informasi ilmu bersangkukan dan sebagai literatur untuk penelitian selanjutnya khususnya pada Studi Ilmu komunikasi FISIP Universitas Nasional.



1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian kegunaan penelitian secara teoritis, praktis, maupun akademis, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA



8



Bab ini berisi penelitian terdahulu, pengertian dari kajian kepustakaan seperti studi pustaka, kerangka teori atau teori pendukung lainnya, serta kerangka pemilkiran BAB III METODELOGI PENELITIAN Berisi tentang penjelasan mengenai pendekan penelitian yang digunakan, penentuan informan, teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, serta ada teknik pengolahan analisis data, lalu menentukan lokasi dan jadwal penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan yang sebagai hasil yang didapat dari penelitian ini melalui dari teknik pengumpulan data yang dilakukan didalam penelitian ini. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang menjelaskan mengenai temuan-temuan penelitian berdasarkan hasil penelitian yang didapat dari pengumpulan data, sehingga pada akhirnya berisi jawaban akan pertanyaan penelitian dari rumusan masalah. Dan bab ini juga berisi saran yang didapat dari hasil penelitian yang telah dilakukan.



9



BAB II KAJIAN PUSTAKA



2.1 Penelitian Terdahulu Setelah peneliti melakukaan telaah terhadap penelitian, ada beberapa yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian pertama yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Adlina Wahyuni (2019) yang berjudul “Peranan Produser Dalam Meningkatkan Kinerja News Anchor Pada Program Acara Kompas Sumut Di Kompas TV Medan” . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dan cara produser



dfskompas TV Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa



menurut produser kemampuan kerja dari seorang news anchor sangatlah di perlukan karena ketentuan ini mutlak dimiliki oleh setiap news anchor kompas TV medan, khususnya pada program acara Kompas SUMUT. Penelitian yang kedua yang berhasil peneliti temukan Penelitian yang dilakukan oleh Tomi Kardova (2022), yang berjudul “Peranan Produser Dalam Proses Produksi Program Sapa Riau di Kompas TV Riau”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peran produksi dalam proses program sapa Riau di Kompas TV Riau. Hasil penelitian ini menunjukkan tahapan proses produksi program sapa Riau sama seperti proses 10



program televisi pada umumnya yaitu meliputi : tahap pra produksi, tahapan produksi, dan tahapan pra produksi. Penelitian ketiga yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Ulfa Widyaningrung (2008) yang berjudul “tugas produser dan pelaksanaan produksi pogram acara televisi di stasiun Jogja TV” Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tugas produser dan pelaksaan produksi pada program acara televisi di stasiun Jogja TV. Hasil penelitian ini menunjukkan sebuah penyelengaraan siaran televisi membutuhkan banyak tenaga ahli dan profesional dibidangnya, alat-alat yang canggih dan membutuhkan banyak sumber daya manusia yang saling berkaitan, bekerja sama dan berkoordinasi dalam penyelenggaraan sebuah siaran televisi agar berjalan dengan baik. Penelitian keempat yang peneliti temukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Yayang Prilli Wandari (2021) yang berjudul “peran aliansi jurnalis independen (AJI) Kota Medan dalam meningkatkan Profesionalisme jurnalis di Kota Medan”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peran aliansi jurnalis independen (AJI) Kota Medan dalam meningkatkan profesionalisme jurnalis di Kota Medan, mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung AJI Kota Medan dalam meningkatkan profesionalisme jurnalis. Hasil penelitian ini menunjukkan AJI Kota Medan telah menjalankan perannya sebagai organisasi jurnalis dengan sangat baik, adapun beberapa peran aliansi jurnalis independen



11



(AJI) Kota Medan dalam meningkatkan profesionalisme jurnalis di Kota Medan yaitu pertama, sebagai wadah untuk meningkatkan keterampilan jurnalis, kedua sebagai wadah bagi jurnalis untuk menguasai bidang liputa. Penelitian kelima yang peneliti temukan adalah penelitian dari Eni Kusti Rahayu yang berjudul “peranan produser dalam produksi program percikan dharma untuk mempertahankan ranting and share di RCTI” Tujuan dari penelitian ini adalah. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui proses produksi program acara percikan dharma di RCTI, mengetahui peran produser program acara percikan dharma dalam mempertahankan rating and share di RCTI. Hasil penelitian ini menunjukkan produksi program percikan dharma ada tiga langkah atau tahapan yang dilakukan yaitu tahap praproduksi, produksi, dan pasca produksi. Untuk mempertahankan rating and share program percikan dharma adalah dengan melakukan publikasi, penguatan karakter hindu, dan fokus pada isu-isu kekinian. 2.2 Kerangka Konsep



2.2.1 Media Massa Media massa merupakan sarana untuk menyebarkan informasi/pesan kepada masyarakat luas. Menurut Bungin (2006:72) media massa diartikan sebagai media komunikasi dan informasi secara masal dan dapat di akses oleh masyarakat banyak, ditinjau dari segi makna, media massa merupakan alat atau



12



sarana untuk menyebar luaskan isi berita, opini, komentar, hiburan, dan lain sebagainya. Kata media berasal dari bentuk jamak yaitu “medium” yang berarti “tengah” atau perantara antara massa dengan audiencenya. Makan dapat disimpulkan pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain (Soehardi, 1978:38). Ada 6 jenis media massa yang sangat mempengaruhi perkembangan zaman yaitu surat kabar, majalah, radio, televisi, film, internet.7 2.2.2 Jenis-Jenis Media Massa Media massa terbagi menjadi beberapa jenis yaitu : a) Printed media Media ini merupakan media massa yang di cetak dengan media kertas, jenis media yang menggunakan kertas antara lain seperti koran atau surat kabar, tabloid, majalah, buku, newsletter, dan bulettin. b) Electronic media Jenis media ini merupakan media yang mengunakan teknologi elektro sperti radio, televisi dan film. c) Media online Media ini di kenal juga sebagai cybermedia dimana media massa ini ditemukan seiring denganberkembangnya teknologi internet.



7



Rana Akbari Fitriawan, Reni Nuraeni : Jurnalis Media ( Yogyakarta): CV Budi Utama (2017). Hal 84



13



2.2.3 Peran Media Massa Media massa merupakan sarana komunikasi massa, perannya adalah sebagai komunikator serta agen of change yaitu pelopor perubahan lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi khalayak melalui pesan berupa informasi, hiburan, pendidikan, maupun pesan-pesan lainnya dan dapat dijangkau masyarat dengan mudah. Dewasa ini, globalisasi yang semakin cepat, peran media massa tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pandangan, media massa memiliki tempat yang begitu penting dalam kehidupan masyarakat sehingga berhasil dalam menjalankan perannya sebagai komunikator, dapat dilihat dari semakin berkembangnya media massa, bertahannya media massa hingga saat ini, dan semakin bertambahnya stasiun, perusahaan hingga website dan program yang disuguhkan oleh pengelola media cetak elektronik. Apabila dilihat secara menyeluruh, Denis McQuail (1987) mengemukakan sejumlah peran yang jalankan media massa selama ini, yakni : a) Industri yang menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lainnya yang utama dalam periklanan atau promosi. b) Sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat. c) Lokasi atau forum untuk menampilkan peristiwa dimasyarakat. d) Wahana pengembangan kebudayaan tatacara, mode, gaya hidup, dan norma.



14



e) Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat. Sebuah media bisa disebut media massa jika memiliki karakteristik tertentu, berikut adalah karakteristik media massa yang paling umum dalam kegiatannya : a) Publisitas, media massa merupakan media yang bisa menyebarluaskan berita kepada publik,khalayak, atau orang banyak. b) Universalitas, media massa pesannya bersifat umum, tentang semua aspek kehidupan dan peristiwa diberbagai penjuru tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak. c) Periodelitas, media massa memiliki periode tetap atau berkala, seperti harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari. d) Kontinuitas, sudah selayaknya berkesinambung atau terus-menerus sesuai periode jadwal terbit. e) Aktualitas, media massa bersifat ter-update jadi sudah selayaknya cepat tajam dan terpercaya, dan up to date. Adapun karakteristik media massa menurut Djafar H. Assegaf (1991) diantaranya : I.



Komunikasi yang terjadi dalam media massa bersifat searah. Komunikan tidak



dapat



memberikan



tanggapan



secara



langsung



kepada



komunikatornya yang biasa disebut dengan tanggapan yang tertunda (delay feedback).



15



II.



Media massa menyajikan rangkaian atau aneka pilihan materi yang luas dan bervariasi. Ini menunjukkan bahwa pesan yang ada dalam media massa berisi rangkaian dan aneka pilihan materi yang luas bagi khalayak atau para komunikatornya.



III.



Media massa dapat menjangkau sejumlah besar khalayak. Komunikan dalam media massa berjumlah besar dan menyebar di mana-mana, serta tidak pernah bertemu dan berhubungan secara personal.



IV.



Media massa menyajikan materi yang dapat mencapai tingkat intelek ratarata. Pesan yang disajikan dengan bahasa umum sehingga dapat dipahami oleh seluruh lapisan intelektual baik komunikan dari kalangan bawah sampai kalangan atas.



V.



Media massa diselenggarakan oleh lembaga masyarakat atau organisasi yang terstruktur, penyelenggara atau pengelola media massa adalah lembaga masyarakat atau organisasi yang teratur dan peka terhadap permasalahan kemasyarakatan. 8



2.2.3 Televisi Televisi adalah sebuah teknologi yang sangat berpengaruh pada perkembangan teknologi informasi di penjuru dunia. Di awal perkembangannya, televisi adalah gabungan teknologi optik mekanik dan elektronik yang di rancang untuk merekam, menampilkan dan meyiarkan gambar visual. Televisi sendiri di 8



Rana Akbari Fitriawan, Reni Nuraeni : Jurnalis Media ( Yogyakarta): CV Budi Utama (2017). Hal 84-86



16



gagas oleh paul Nikpow dari Jerman (1884) dimana saat itu munculah istilah electruche teleskop (televisi elektris) dan ini menjadi fenomena di abad 20. Televisi secara audio visual seharusnya menjadi sarana untukk orang menerima kebenaran informasi dengan keaktraktifannya. Televisi bisa dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga secara langsung, sehingga penyampaian faktanya benar benar bisa langsung melalui mata kamera. Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat telah mengembalikan kounikasi audiovisual sebagai modus komunikasi terpenting masa kini, dan hal tersebut telah menyebabkan kesediaan media komunikasi audiovisual dapat melayani kebutuhan manusia.9 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa televisi adalah media komunikasi massa yang mengutamakan suatu proses kerja unit yang dapat mengirimkan pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya pada saat bersamaan dan ditunjukan kepada sejumlah orang atau masyarakat dengan jujur agar pesan tersebut dapat diterima dan diadopsi oleh masyarakat selaku komunikan.



2.2.4



Sejarah Penyiaran di Indonesia



Di indonesia, perkembangan pertelevisian di awali dengan salah satu stasiun TV yaitu TVRI yang sangat prematur. Disebut demikian karena TVRI belum waktunya untuk dilahirkan, tetapi terpaksa menetas karena ambisi dan 9



Rana Akbari Fitriawan, Reni Nuraeni : Jurnalis Media ( Yogyakarta): CV Budi Utama (2017). Hal 113



17



kepentingan popularitas seorang pemimpin negara. TVRI sendiri membuka siaran pertamanya pada tanggal 17 Agustus 1962, siaran percobaan itu bertepatan dengan acara pembukaan Sea Games ke-4 di Jakarta. Barulah pada tanggal 24 Agustus 1962 TVRI memulai siaran rutin. Tanggal itu di tetapkan sebagai tanggal kelahiran TVRI. Kemudian pada tanggal 24 agustus 1989 munculah stasiun telvisi kedua di Indonesia yaitu Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang menjadi stasius televisi swasta pertama dengan pemilik Bambang Trihatmodjo. Kemudian selanjutnya pada tahun 1990 stasiun televisi ketiga lahir kembali, yaitu Surya Citra Televisi. Tidak hanya sampai di situ pada tahun 1991 PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), yang kini menjadi MNCTV, khusus untuk TPI, dengan label pendidikan yang di pakai olehnya, stasiun televisi ini bisa menggunakan jaringan dari TVRI di seluruh indonesia untuk melakukan penyiaran. 10 Selain itu masih ada ANTV yang didirikan oleh Aburizal Bakri dan Indosiar oleh Antony Salim. Dari bayang-bayang pengaruh Soeharto, bisa ditebak kalau stasiun televisi swasta ini dapat dengan mudah beroperasi. Bisnis dengan bau KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) inilah yang memberikan keleluasaan bisnis industri televisi oleh kelompok-kelompok tertentu (Wirdono,2006:8). Setelah undang-undang penyiaran di sahkan pada tahun 2002, jumlah televisi di Indonesia diperkirakan akan terus bermunculan, khususnya di daerah lokal yang terbagi menjadi empat kategori yaitu televisi publik, swasta, 10



https://core.ac.uk/download/pdf/225831349.pdf



18



berlangganan dan komunitas. Hal ini berkaitan dengan Undang-Undang penyiaran No. 32 tahun2002 Pasal 31 ayat 5 yang di berbunyi “stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah jangkauan terbatas pada lokasi tersebut”. 2.2.5



11



Fungsi Televisi



Terdapat 3 fungsi dari televisi yaitu sebagai hiburan, penyebaran informasi, dan pendidikan. Ketiga fungsi tersebut saling tumpang tindih satu dengan yanglainnya sehingga batas batasnya tidak dapat dijelaskan secara tajam. Sesuai dengan Undang Undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran pada Pasal 4 ayat 1 yang berbunyi “penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial.” 2.2.6



Karakteristik Televisi



Ciri utama televisi adalah sifatnya yang audio visual, dimana stimulasi alat indra bukan hanya satu seperti siaran radio, surat kabar dan majalah, televisi mempunya semua itu sifat televisi adalah dapat di dengar, di lihat dan dibaca sekaligus. Secara lebih khusus, sutisno menyebutkan karakteristik televisi adalah sebagai berikut : 1) Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh rangsang pengelihatan khalayak. 11



https://core.ac.uk/download/pdf/225831349.pdf



19



2) Dapat menghadirkan obyek yang kecil atau besar, berbahaya, atau langka. 3) Menyajikan pengalaman secara langsung kepada penonton. 4) Dapat dikatakan “meniadakan” perbeaan jarak dan waktu. 5) Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi, dan proses dengan baik 6) Dapat mengkoordinasikan pemanfaatan berbagai media lain, seperti foto, film dan gambar dengan baik. 7) Dapat



menyimpan



banyak



data,



informasi,



dan



serentak



menyebarluaskannya dengan sangat cepat ke berbagai tempat yang berjauhan. 8) Mudah di tonton tanpa perlu menggelapkan ruang. 9) Membangkitkan rasa intim atau media personal.12



2.2.7



Program Siaran



Di indonesia, program siaran televisi banyak diproduksi oleh siaran televisi yang bersangkutan. Sehingga mereka bisa memproduksi beritanya sehingga dikenal dengan in house production. Namun ada juga beberapa televisi yang membeli program melalui pihak ketiga atau production house. Dalam dalam dunia pertelevisian dan radio, sebutan reporter sudah tidak asing lagi sebagai profesi yang digunaan dalam media massa. Dalam media cetak lebih cenderung



12



http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7878/6/BAB%20II.pdf



20



menggunakan istilah wartawan. Dalam pertelevisian, reporter juga bisa berfungsi sebagai produser untuk liputan yang sedang di embannya. Secara teknis program televisi dapat di artikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari dan dari jam ke jam setiap harinya. (Soenarto, 2007 : 1). Maka dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa program televisi sangat berpengaruh pada keberhasilan suatu acara yang akan di produksi. Program acara televisi juga menunjukkan siapa target yang akan menonton acara tersebut dan bagaimana cara menyajikannya agar dapat diterima dan dinikmati oleh penonton yang menjadi terger tersebut. 2.2.8



Jenis Program Siaran



Menurut Morissan (2008: 207) dapat di bagi menjadi dua, antara lain : 1) Program Informasi Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan kepada khalayak audien. Dalam hal ini progam informasi terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras ( hard news) dan berita ringan (soft news). -



Berita keras (hard news) Sebuah berita yang sajiannya berisi tentang segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiar karena sifatnya untuk dinikmati oleh khalayak.



-



Berita ringan (soft news)



21



Sebuah berita yang menyajikan informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita ini termasuk kategori di tayangkan pada satu program sendiri diluar program berita.



2.2.9



13



Produser



Produser adalah orang yang bertanggung jawab mengubah ide atau gagasan kreatif didalam konsep kreatif dan dapat dijual. Produser harus mendapatkan dukungan keuangan agar terlaksanannya produksi program TV serta mampu mengelola keseluruhan proses produksi termasuk melaksanakan penjadwalan. Produser juga terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan setiap harinya (produser executive). Produser harus mampu menerjemahkan keinginan dan pandangan para pendukung modal (investor), clien, atasan, dan juga audien melalui proses produksinya.14 Menurut Morissan (2008) produser televisi adalah orang yang bertanggung jawab mengubah ide/gagasan kreatif kedalam konsep yang praktis dan dapat dijual. Produser terkadang ikut terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan setiap harinya. Ide merupakan hasil pemikiran dari seorang perencana program siaran yang dalam hal ini perencana tersebut merupakan seorang produser atau dari orang lain.15 13



https://www.academia.edu/26351456/Pengertian_televisi_Menurut_Para_Ahli https://jom.fikom.budiluhur.ac.id/index.php/Pantarei/article/download/54/36/ 15 https://core.ac.uk/download/pdf/225831349.pdf 14



22



Kinerja seorang produser adalah kunci keberhasilan sebuah program acara. Meskipun sister kerja stasiun televisi adalah kerja kolektif, tapi dibutuhkanlah kemampuan seni yang dimiliki oleh seorang produser dalam memimpin sebuah tim, mengorganisasikan tim kerja yang mempunyai keahlian, karakter, latar belakang yang berbeda-beda. Menyatukan dalah satu visi dan misi yang sama dan tujuan program yang menjadi tanggung jawab seorang produser. Tugas seorang produse dalam memproduksi acara yang akan disiarkan pada hakekatnya sama saja, kalaupun terdapat perbedaan, ini dikarenakan perbedaan jenis acara yang disajikan. Menurut effendy perbedaan tugas produser yang diklarifikasikan berdasarkan jenisnya ada empat yaitu : 1) Produser drama 2) Produser aneka ria 3) Produser wicara 4) Produser siaran luar Seorang produser harus dituntut memiliki kemampuan menuangkan ideide yang kreatif dalam suatu tulisan proposal untuk program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai jiwa kepemimpinan dan bisa bekerja sama dengan seluruh kerabat kerja dan semua unsur produksi yang terkait. Menurut suprapto (2006:62) tugas produser secara umum antara lain : 1) Menciptakan dan mengembangkan ide untuk produksi siaran. 2) Membuat desain produksi. 3) Menentukan tim kreatif.



23



4) Menentukan satuan kerja produksi. 5) Bersama pengarah acara menentukan dan memilih pengisi suara. 6) Menyusun anggaran biaya produksi. 7) Melakukan koordinasi, promosi dan publikasi. 8) Melakukan evaluasi terhadap acara yang di tangani.16 Dalam melaksanakan tugasnya, produser dan beberapa orang lainnya memiliki tugas dan tanggung jawab. Produser dalam empat tahap yaitu : 1) Pra Produksi Pra produksi adalah tahapan paling awal yaitu pelaksanaan pembahasan dan pencarian ide, gagasan, perencanaan, pemilihan pengisi acara, lokasi dan tim kerja (kru). 2) Set up dan Rehearsal Untuk pelaksanaan rehearsal tidak hanya dilakukan kepada pengisi acara, namu juga terhadap kru yang bertugas. Sebelum dimulainya rehearsal akan dilakukan brifing atau pertemuan singkat untuk memberikan pengarahan acara kepada kru dan para pengisi suara.



2. Produksi Setelah perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan produksipun dimulai. Proses produksi adalah menjalakan apa yang dilaksanakan dalam



16



https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/9556/MjIzMDc=/Tugas-produser-danpelaksanaan-produksi-program-acara-televisi-di-stasiun-Jogja-TV-abstrak.pdf



24



tulisan (shooting script), menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Berikut adalah beberapa jenis teknik produksi program televisi : a. Taping, taping adalah kegiatan merekam adegan yang akan ditayangkan pada waktu berbeda dengan peristiwa, misalnya rekaman yang dilakukan pada hari sabtu malam, di tayangkan untuk hari minggu siang. Pelaksanaan rekaman dilakukan pada sabtu siang hari dan disiarkan pada minggu malam. b. Live atau siaran langsung, siaran langsung adalah segala bentuk program siaran yang di tayangkan tanpa menunda waktu. Siaran langsung di persiapkan lebih detail dibanding program rekaman. Hal ini dikarenakan dalam program live tidak boleh terjadi kesalahan sehingga sebelum siaran berlangsung dilakukan check and recheck seluruh fasilitas produksi dan kesiapan seluruh pengisi acara dan kru yang bertugas. 3. Pasca produksi Tahap yang terakhir adalah tahap pasca produksi program on air . dalam tahapan ini program yang sudah ada atau yang sudah direkam harus melalui beberapa proses, diantaranya, editing offline, online, insert graphic, narasi, effect visual dan audio serta mixing.17 2.2.10 Peran Definisi peran dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat. Sedangkan peran merupakan bagian dari tugas utama yang 17



http://repository.stikomyogyakarta.ac.id/159/1/0-2.pdf



25



dilaksanakan. Peran adalah deskripsi sosial tentang siapa kita dan kita siapa. Peran menjadi lebih bermakna ketika dikaitkan dengan seseorang, komunitas sosial atau politik. Peran adalah kombinasi antara posisi dan pengaruh. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1996:751). Menurut Biddle dan Thomas dalam arisandi, peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertent, misalnya dalam keluarga, perilaku ayah dalam keluarga diharapkan bisa jadi panutan untuk anak-anaknya dalam memimpin rumah tangga atau yang lainnya. 2.2.11 Teori Peran (role theory) Teori peran adalah teori yang digunakan dalam sosiologi termasuk studi dalam ilmu komunikasi, psikologi antropologi merupakan gabungan dari berbagai teori, orientasi dan disiplin ilmu. Teori peran adalah perspektif dalam sosiologi dan psikologi sosial untuk sebgian besar kegiatan sehari-hari menjadi pemeran dalam kategori sosial. Pemeran dalam konteks kategori status sosial ini dinyatakan sebagai kedudukan, status atau pekerjaan seseorang dalam perannya di masyarakat misalnya ibu, manajer, guru, murid, dokter, dan wartawan. Setiap peran sosial adalah seperangkat hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku.18 Teori peran (role theory) mengemukakan bahwa peranan adalah sekumpulan tingkah laku yang dihubungkan dengan suatu posisi tertentu. Peran yang berbeda memiliki jenis tingkah laku yang berbeda pula. Tetapi apa yang 18



http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/14943/MUHAMMAD%20ISYA %201820040012.pdf?sequence=1



26



membuat tingkah laku itu susuai dalam suatu situasi dan ridak sesuai dalam situasi lain relatif bebas pada seseorang yang menjalan kan peran tersebut (Soekanto,2002:221). Peran adalah aspek dinamis yang berupa tindakan atau perilaku yang dilaksanakan oleh seseorang yang menempati atau memangku suatu posisi dan melaksanakan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya. Jika seseorang menjalankan peranan tersebut dengan baik, dengan sendirinya akan berharap bahwa apa yang dijalankan sesuai



keinginan



dari



lingkungannya



(Soekanto,2002:223).19 Menurut Horton dan Hunt (1993), peran (role) adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu status, berbagai peran yang tergabung dan terkait pada suatu status ini oleh Merton (1968) dinamakan perangkat peran (role set). Dalam kerangka yang lebih besar, organisasi masyarakat atau disebut struktur sosial ditentukan oleh hakekat (nature) dari peran-peran ini, hubungan antara peran peran tersebut, dan alokasi sumber daya yang jarang diantara mereka yang memainkannya. Masyarakat yang berbeda merumuskan, mengorganisasikan, dan memberi imbalan atau reward terhadap aktivitas-aktivitas masyarakat memiliki struktur sosial yang berbeda pula. 20 2.2.12 Voice Over voice over atau yang sering disalah artikan sebagai dubbing memiliki pengertian sebagai ”teknik produksi suara dengan membacakan naskah oleh voice 19



https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44491 http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/14943/MUHAMMAD%20ISYA %201820040012.pdf?sequence=1 20



27



talent untuk menyampaikan pesan. Banyak digunakan dimedia radio,produksi televisi, film, games dan banyak lainnya” ada beberapa jenis voice over di antaranya yaitu ADR, dubbing, dan voice character. -



ADR Automated Dialogue Replacement adalah proses merekam ulang



dialog yang memang rusak atau tidak dapat direkam pada proses perekaman suara dilapangan. Hal ini sering tterjadi dalam proses syuting film, yang mana proses perekaman suara yang terekam di lapangan mendapat noice seperti suara kendaraan bermotor, benda jatuh, angin dan sebagainya. -



Dubbing Dubbing adalah proses sulih suara, dimana istilah ini lekat dengan proses mengubah bahasa dari sebuah film, ke bahasa lainnya. Dubbing banyak dilihat pada serial yang tanyang di televisi nasional. Seperti contohnya



film



Naruto



yang



dimana



suara



aslinya



adalah



menggunakan bahasa jepang lalu diubah menjadi suara yang berbahasa indonesia agar mudah di tonton. Tantangan yang sering didapat oleh seorang



dubbing



adalah



episodenya



yang



banyak



sehingga



memerlukan waktu untuk produksi serta hasil naskah yang tidak pas pergerakan bibir artis dalam video. -



Voice character Voice character atau voice acting adalah seni melakukan voice over, yang ditunjukkan untuk memainkan peran atau untuk menyediakan



28



informasi atau gambaran emosi sebuah cerita. Voice character memerlukan latihan dan keahlian tersendiri, biasanya seorang voice talent diharapkan mampu memainkan 3-5 peran karakter yang berbeda. Voice over adalah narasi tambahan yang berupa suara manusia yang bembacakan sebuah cerita atau narasi dan berkaitan dengan video serta menjelaskan suatu video yang di buat. Dalam kaitannya voice over sering dipasangkan sound effect sebagai latar belakangnya, dikarenakan agar video tersebut lebih menarik dan tidak membuat bosan para penontotn. Tugas seorang voice over tentu sangat penting dalam proses produksi, berikut beberapa tugas voice over : 1) Voice over harus lancar membacakan naskah dalam sebuah script dan mampu



membawa



kehidupan



dan



emosi



pada



naskah



sambil



mempertahankan sikap dan nada yang benar dan dapat dipercaya oleh pendengar. 2) Voice over juga harus bisa menentukan nada dalam membuat suara khusus ketika membaca naskah agar para pendengar ikut terbawa emosi pada saat menonton. 3) Voice over mampu menyampaikan pesan yang tepat agar para pendengar tidak salah menangkap apa yang di ucapkan.21



21



T.Waiwai,Dunia Voice Over, Jakarta W Publishing, 2018.



29



2.3 Kerangka Pemikiran



KOMUIKASI MASSA



MEDIA PENYIARAN



TELEVISI



NUSANTARA TV



PRODUSER



VOICE OVER



PROGRAM TELEVISI



PROGRAM SHARE LOC



30



BAB III METODELOGI PENELITIAN



3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah segala cara atau kegiatan dalam suatu penelitian yang dimulai dengan perumusan masalah sampai membuat suatu kesimulan. Manfaat dari adanya pendekatan penelitian adalah untuk membantu peneliti mencari atau menentukan rumusan masalah. Pendekatan penelitian harus selaras dengan keperluan dalam menentukan dan menjawab suatu pertanyaa penelitian. Menurut Deirdre D. Jhonston dan Scott W. Vanderstoep, pendekatan merupakan desain prosedur dan rencana yang dimulai dari tahap hipotesis yang berlanjut pada penghimpunan data, analisis dan kesimpulan. Sejatinhya pendekatan penelitian telah diklarifikasikan menjadi dua yaitu pendekatan analisis dan penghimpunan data. Pendekatan data dapat diklarifikasikan menjadi dua yakni pendekatan kuantitatif dan kualitatif.



22



Metode penelitian yang di pakai peneliti adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang dianalisis didalamnya berbentuk deskriptif dan tidak berupa angka-angka seperti pada penelitian kuantitatif. Dalam upaya melakukan analisis tersebut, penulis berpandangan lebih tepat dikaji dengan menggunakan metode kualitatif, sehingga dapat ditemukan masalah-masalah yang



22



https://penerbitdeepublish.com/pendekatan-penelitian/



31



terjadi di lapangan yang akan dideskripsikan, dianalisa serta mengidentifikasi segala kendala yang ada. Penelitian deskriptif ditunjukan untuk mendeskrpsikan suatu kejadian atau fenomena-fenomena apa adanya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berfokus terhadap maslah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi yang meliputi kegiatan penelitian sikap atau pendapat terhadap suatu individu, dari suatu populasi yang meliputi kegiatan penelitian sikap atau atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan ataupun prosedur. Penelitian menggambarkan



deskriptif dan



adalah



metode



menginterpresentasikan



penelitian objek



yang



dengan



berusaha



apa



adanya



(Creswell,2004). Penelitian ini sering disebut penelitian non-eksperimen karena penelitian tidak melakukan kontrol dan tidak manipulasi variabel penelitian. Tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan secara sistematis fakta, objek, atau subjek apa adanya dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek penelitian yang didapat. 23 Menurut strauss and corbin (1997), seperti yang dikutif oleh basrowi dan sukidin (2002:1), bahwa qualitative research (riset kualitatif) merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat di capai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara kuatifikasi lainnya. Penelitian kualitatif ini dapat dipergunakan untuk penelititan kehidupan masyarakat, sejarah,tingkah laku, fungsional organisasi, peristiwa tertentu, pergerakanpergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan dalam keluarga. 23



Dr. Sudaryono, Metodelogi Penelitian (Depok) : PT Rajagrafindo Persada (2017). Hal 82



32



Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan dengan cara deskrisi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Dalam melakukan penelitian dengan metode kualitatif berjutuan untuk menjelaskan



suatu



fenomena



dengan



sedalam-dalamnya



dengan



cara



mengumpulkan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang di teliti. Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif tidak berfokus pada angka atau nilai pengukuran variabelnya.



3.2



Penentuan Informan Informan adalah orang yang memberikan informasi yang benar-benar



mengetahui atau menguasai masalah dan terlibat langsung dengan suatu masalah yang diteliti. Informan atau narasumber yang ambil dalam penelitian ini yaitu : a. Produser Nusantara TV b. Voice Over nusantara TV



33



3.3



Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam



penelitian karena tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang relevan. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yaitu data yang di dapatkan langsung dari objek yang di teliti melalui prosedur dan teknik pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara mendalam (depth interview), dan dokumentasi pada setiap subjek penelitian a. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang secara sistematis mengamati dan mencatat gejala-gejala yang diteliti. Observasi juga mengacu pada metode pengumpulan data dengan mengamati secara sistematis dan secar langsung atau tidak langsung dari fenomena yang diteliti. Kelebihan metode observasi dibandingkan dengan survei, bahwa data yang dikumpulkan pada umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan lebih rinci, serta bebas dan respon bias. Peneliti melakukan observasi dengan cara melibatkan diri atau menjadi bagian lingkungan sosial. Tengah di amati melalui tknik partisipasi dapat memperoleh data lebih akurat dan lebih banyak, karena peneliti secara langsung mengamati perilaku dan kejadian atau peristiwa dalam lingkungan tertentu.



b. Wawancara Mendalam (depth interview)



34



Wawancara mendalam adalah metode yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Penggunaan in-depth interviews sangat signifikan dalam memahami secara lebih mendalam tentang persepsi masing-masing masing individu terhadap fenomena yang sedang diteliti. In-depth interviews terdiri dari unstructured interviewdan semistructured interview. Dalam



unstructured-interviews,



peneliti



tidak



menyiapkan



pertanyaan pertanyaan penuntun sebelum melakukan wawancara, tetapi hanya menyiapkan tema umum yang hendak didalami informan. Dalam semi-structured interviews, peneliti menyiapkan pertanyaan-pertanyaan penuntun untuk dijadikan panduan utama ketika melakukan wawancara. Kedua model yang sudah disebutkan tadi sama-sama menggunakan pertanyaan terbuka. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran sebuah sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang di tulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan (Herdiyansyah,dalam haris,2009 ; 143) . Dokumentasi bisa berupa gambar, tulisan, video, atau karya-karya momental dari seseorang. Studi dokumentasi itu melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain tentang subjek.



24



24



Rasady Rulsan, Penelitian Public Realations dan Komunikasi, Jakarta : PT raja Grafindo Persada (2013). Hal 84-85



35



3.4



Teknik Pengolahan dan Analisis Data Analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah



kumpulan data atau sekelompok data untuk memperoleh informasi. Artinya proses analisis dirancang untuk memperoleh informasi yang jelas. Data yang diperoleh dalam jumlah banak dan bervariasi tentunya mempunyai banyak sekali informasi. Semua data ini kemudian dikelompokkan untuk diproses lebih lanjut untuk menarik kesimpulan. Melalui pengumpulan data yang diolah ini, informasi dapat di peroleh. Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini adalah : a. Reduksi Data Tahap reduksi data adalah tahap mereduksi atau menyederhanakan data yang didapat agar bisa sesuai dengan kebutuhan. Reduksi data itu, merangkum, memilih hal-hal yang pokok, berfokus pada hal penting sehingga dapat mempermudah melakukan pengumpulan data selanjutnya. b. Penyajian Data Penyajian data akan memudahkan penulis untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah penulis pahami. (Sugiyono,2017). c. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotsis yang diajukan itu ditolak atau diterima.. Data yang sudah disusun dan dikelompokkan kemudian disajikan dengan suatu teknik atau pola bisa



36



ditarik kesimpulannya. Kesimpulan ini menjadi informasi yang bisa disajikan dalam laporan penelitian dan ditempatkan dibagian penutup. 25



3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini mengambil data dengan wawancara. Wawancara dilakukan dengan satu key informan dan satu informan lalu penelitian ini dilaksanakan pada : Hari/tanggal



:



Waktu



:



Wawancara dilakukan dengan cara mendatangi langsung narasumber yang berlokasi di Jalan Cempaka Putih Raya No. 7, Jakarta Pusat, Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA Amir, S. M. (2018). Jurnalistik teori dan praktik. Yogyakarta: Tajuk Entri Utama. 25



Agustinus Bandur, Penelitian Kualitatif (Metodelogi,Desain, dan teknik analisis data dengan NVIVO 11 Plus), Jakarta: Mitra Wacana Media (2016) hal 106



37



Andry Oktaviansyah, N. V. (t.thn.). PERAN PRODUSER DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PROGRAM ACARA VARIETY SHOW THE NEW EAT BULAGA . Arifianto.S. (2018). praktik budaya media digital dan pengaruhnya. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Bandur, A. (2016). penelitian kualitatif (metodelogi,desain,dan teknik analisis data). Jakarta: Mitra wacana media. Boer, K. M. (2020). Analisis Framing Pemberitaan Generasi Milenial dan. Volume 4 Nomor 1 (2020), 85-104. Eribka Ruthellia David, M. S. (2017 ). Pengaruh Konten Vlog dalam Youtube terhadap Pembentukan Sikap Mahasiswa Ilmu. Volume VI. No. 1. Tahun 2017 , 1-18. Habibie, D. K. (2018). Dwi Fungsi Media Massa. Vol. 7, No. 2, Desember 2018, pp. 79 – 86, 7 , 79-86. Khatimah, H. (2018). POSISI DAN PERAN MEDIA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT . Volume 16, No. 1, Desember 2018 , 119-135. Rahman, A. (2016). Teknik dan etika profesi TV presenter. Jakarta: yayasan pustaka obor indonesia. Rana Akbari Fitriawan, R. N. (2017). Jurnalistik Media . Yogyakarta: CV BUDI UTAMA. Ruslan, R. (2013). penelitian public relation dan komunikasi. Jakarta: PT rajagrafindo persada. Sanityastuti, M. S. (2007). PROBLEMATIKA DAN PERKEMBANGAN TELEVISI INDONESIA:DARI REGULASI HINGGA LITERASI. Volume 2, Nomor 1, Oktober 2007, 189 - 296. Usman, B. (2013). PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA FAKULTAS EKONOMI . Vol. 10, No.1, April 2013, 1-18.



38