Aktivitas Bisnis [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Rina
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Aktivitas bisnis Sebuah Perusahaan menjalankan berbagai aktivitas untuk menyediakan produk dan jasa yang dapat dijual dan menghasilkan pengembalian investasi yang memuaskan. Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat aktivitas utama perusahaan: perencanaan, pendanaan, investasi, dan operasi. Masingmasing aktivitas bisnis utama ini penting untuk dipahami sebelum kita dapat menganalisis laporan keuangan perusahaan secara efektif. 



Aktivitas Perencanaan



Sasaran dan tujuan perusahaan terdapat dalam rencana bisnis (Business Plan) yang mendiskripsikan maksud dan tujuan perusahaan, strategi, dan taktik untuk aktivitasnya. Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang diharapkan. Pandangan ke dalam rencana bisnis sangat membantu analisis lingkungan bisnis dan strategi. Mencari informasi tentang tujuan perusahaan dan taktiknya, permintaan pasar, analisis kompetitif, strategi penjualan (penetapan harga, promosi dan distribusi), kinerja manajemen, dan proyeksi keuangan. Dua sumber informasi penting tentang rencana bisnis perusahaan adalah pada sambutan Presiden Direktur serta Management’s Discussion Analysis (MD&A). Analisis laporan keuangan membantu kita mengestimasi tingkat risiko, atau ketidakpastian, dan menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi. 



Aktivitas Pendanaan



Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah metode yang digunakan dalam perusahaan untuk mendapatkan uang guna membayar kebutuhan-kebutuhan perusahaan. Terdapat dua sumber pendanaan eksternal yaitu investor ekuitas (pemilik atau pemegang saham) dan kreditor (pemberi pinjaman). Keputusan tentang komposisi aktivitas pendanaan tergantung pada kondisi di pasar keuangan. Pasar keuangan merupakan sumber potensial untuk pendanaan. Investor menyediakan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi, setelah mempertimbangkan pengembalian yang diharapkan (expected return) dan risiko. Pengembalian (return) adalah bagian dari investor ekuitas atas laba atau reinvestasi laba. Distribusi laba (earning distribution) adalah pembayaran dividen kepada pemegang saham. Dividen dapat dibayar langsung dalam bentuk tunai atau dividen saham, atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali saham. Pembayaran dividen (dividend payout) mengacu pada proporsi laba yang didistribusikan, yang sering dinyatakan dalam rasio atau prosentase, yaitu rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio). Reinvestasi laba (earnings reinvestment) atau laba ditahan mengacu pada penahanan laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam bisnis perusahaan; yang disebut pula pendanaan internal (internal financing). Reinvestasi laba sering diukur dengan rasio penahanan. Rasio laba ditahan (earnings retention ratio) mencerminkan proporsi laba ditahan, yang didefinisikan sebagai satu dikurangi dividend payout ratio. Selain dari investor, perusahaan juga bias memperoleh pendanaan dari kreditor. Terdapat dua jenis kreditor: (1) kreditor hutang, yang secara langsung meminjamkan uang kepada perusahaan, dan (2) kreditor operas, yang



meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari operasinya. Pendanaan hutang sering terjadi melalui pinjaman (loan) atau melalui penerbitan efek seperti obligasi. Pemberi hutang meliputi organisasi seperti bank, institusi simpan pinjam, dan institusi keuangan atau non keuangan lainnya. Pendanaan kreditor berbeda dengan pendanaan ekuitas dalam hal perjanjian atau kontrak, yang umumnya mensyaratkan pembayaran kembali pinjaman dengan bunga pada tanggal tertentu. Bunga tidak selalu dinyatakan dalam kontrak tersebut melainkan secara implicit. Periode pinjaman bervariasi dan tergantung pada keinginan kreditor dan perusahaan. Pinjaman dapat berjangka waktu 50 tahun atau lebih, atau kurang dari seminggu. Seperti investor ekuitas, kreditor berkepentingan atas pengembalian dan risiko, namun berbeda dari investor ekuitas, pengembalian kreditor umumnya ditentukan dalam kontrak pinjaman. Sedangkan pengembalian dari investor ekuitas tidak dijamin dan tergantung pada tingkat laba di masa depan. Risiko kreditor adalah kemungkinan kegagalan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman dan bunga. 



Aktivitas Investasi



Aktivitas investasi (investing activities) mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam tanah, bangunan, peralatan, haklegal (paten, lisensi, hak cipta), persediaan, modal tenaga kerja (manajer dan karyawan), sistem informasi, dan aktiva sejenis adalah untuk menjalankan operasi bisnis perusahaan. Aktiva-aktiva ini disebut sebagai aktiva operasi (operating assets). Perusahaan juga sering secara temporer atau permanen menginvestasikan kelebihan



kasnya dalam bentuk efek seperti saham ekuitas perusahaan lain, obligasi perusahaan dan pemerintah, dan reksa dana. Aktiva ini disebut aktiva keuangan (financial assets). Informasi aktivitas pendanaan dan investasi membantu kita mengevalusasi kinerja bisnis. Perhatikan bahwa nilai investasi selalu sama dengan nilai pendanaan yang diperoleh. Kelebihan pendanaan yang tidak diinvestasikan dilaporkan sebagai kas (atau aktiva non kas lainnya). Jumlah komposisi investasi tiap perusahaan berbeda-beda. Banyak perusahaan membutuhkan investasi dalam jumlah sangat besar untuk memperoleh, mengembangkan, dan menjual produk mereka, sementara perusahaan memerlukan sedikit investasi. Besarnya investasi tidak menentukan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan operasinya yang menentukan laba dan pengembaliasn kepada pemilik. Keputusan investasi melibatkan beberapa faktor seperti jenis investasi yang diperlukan (termasuk intensitas teknologi dan tenaga kerja), jumlah yang dibutuhkan, waktu perolehan, lokasi aktiva, dan perjanjian kontraktual (beli, sewa, dan sewa guna usaha). Seperti aktivitas pendanaan, keputusan aktivitas investasi menentukan struktur organisasi perusahaan (sentralisasi atau desentralisasi), memengaruhi pertumbuhan, dan memengaruhi risiko operasi. Investasi dalam aktiva jangka pendek disebut aktiva lancar (current assets). Aktiva ini diharapkan terkonversi menjadi kas jangka pendek. Investasi dalam aktiva jangka panjang disebut aktiva tak lancar (noncurrent assets). 



Aktivitas Operasi



Aktivitas operasi (operating activities) mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas



pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan lima komponen yaitu penelitian dan pengembangan (litbang), pembelian, produksi, pemasaran, dan administrasi. Aktivitas operasi perusahaan merupakan sumber utama laba perusahaan. Laba mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam membeli dari pasar input dan menjual dalam pasar output. https://sijenius.wordpress.com/2009/05/08/aktivitas-bisnisdalam-laporan-keuangan-dasar-analisis-bisnis/



ERANGKA DASAR ANALISIS BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN LAPORAN KEUANGAN I.



Kerangka Dasar Analisis Bisnis dengan Menggunakan Laporan Keuangan



A. Pihak yang mengatasi masalah di pasar modal 1. Pihak Perantara keuangan: bank, reksadana, perusahaan asuransi, perusahaan modal ventura. 2. Pihak perantara informasi: auditor, analis keuangan, pirating obligasi, wartawan keuangan. B. Fungsi perantara informasi 1. Pengumpul informasi à penelitian dan pengumpulan informasi mengenai perusahaan yang tidak langsung tersedia. 2. Interpretasi informasi à menginterpretasi informasi dengan cara yang berarti dan ekonomis. 3. Analisis prospektif à melakukan analisis usaha dan analisis laporan keuangan. 4. Rekomendasi à rekomendasi untuk membeli/menahan/menjual suatu saham dan obligasi C. Aktivitas bisnis dan laporan keuangan 1. Aktivitas bisnis perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi dan strategi usaha. 2. Lingkungan ekonomi perusahaan à pasar input dan output, dan undangundang yang mengatur aktivitas perusahaan. 3. Strategi usaha perusahaan à bagaimana perusahaan menempatkan posisinya dalam lingkungannya untuk memperoleh keuntungan kompetitif. D. Fitur sistem akuntansi mempengaruhi kualitas data laporan keuangan 1. Akuntansi Akrual 2. Standar Akuntansi dan Auditing 3. Strategi Pelaporan Manajer E. Laporan Keuangan untuk Analisis Bisnis 1. Tahap analisis 1: Analisis Strategi Bisnis



à Mengidentifikasi aktivitas penghasil keuntungan utama dan resiko bisnis, menilai potensi keuntungan perusahaan secara kualitatif. 2. Tahap analisis 2: Analisis Akuntansi à Mengevaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan dapat menangkap realitas usaha yang mendasarinya. 3. Tahap analisis 3: Analisis Keuangan à Menggunakan data keuangan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan saat ini dan masa lalu, menilai sejauh mana kinerja dapat dipertahankan. 4. Tahap Analisis 4: Analisis Prospektif à Peramalan dan penilaian laporan keuangan F. Analisis Aktivitas Bisnis Utama 1. Aktivitas Perencanaan à tujuan, strategi, dan taktik aktivitasnya. 2. Aktivitas Pendanaan à Metode yang digunakan perusahaan untuk memperoleh dana yang dibutuhkan. 3. Aktivitas Investasi à Pengeluaran investasi yang ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa, investasi dari kelebihan kas. 4. Aktivitas Operasi à Penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran, dan administrasi http://bachilius.blogspot.com/2012/09/kerangka-dasar-analisis-bisnis-dengan.html



Hubungan antara Aktivitas Bisnis dengan Laporan Keuangan Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa aktivitas bisnis suatu perusahaan meliputi aktivitas: pendanaan, investasi, dan operasi dimana ketiga aktivitas ini memiliki hubungan satu sama lain seperti secara grafis ditunjukkan pada Gambar 3.2 di atas. Selanjutnya, juga telah dijelaskan bahwa ketiga aktivitas bisnis tercermin dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, terdapat hubungan antara aktivitas bisnis dengan laporan keuangan sebagaimana ditunjukkanpada Gambar 3.6. Berdasarkan Gambar 3.6 di bawah menunjukkan bahwa aktivitas pendanaan tercermin pada neraca bagian kewajiban dan ekuitas; kemudian aktivitas investasi tercermin pada neraca bagian aktiva; sedangkan aktivitas operasi tercermin pada laporan laba rugi perusahaan.



Gambar 3.6. Hubungan antara aktivitas bisnis dengan laporan keuangan



Analisis Aktivitas Pendanaan Sebagaimana



telah



dikemukakan



sebelumnya



bahwa



aktivitas



pendanaan



perusahaan merupakan aktivitas yang berkaitan dengan perolehan dana untuk membiayai aktivitas investasi perusahaan. Oleh karena itu, analisis aktivitas pendanaan akan difokuskan pada analisis terhadap komponen-komponen pembentuk struktur pendanaan dalam arti sempit disebut struktur modal. Eksistensi analisis terhadap aktivitas pendanaan perusahaan merupakan suatu tindakan yang sangat penting bagi perusahaan karena masalah pendanaan merupakan masalah yang strategis bagi perusahaan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan bagi manajemen merupakan keputusan yang strategis karena berimplikasi jangka panjang bagi perusahaan. Keputusan pendanaan dalam perusahaan menimbulkan berbagai konsekuensi finansial bagi perusahaan, baik berupa beban finansial atau kewajiban finansial, seperti adanya beban operasi, beban bunga, pengembalian atas pinjaman, beban dividen; maupun konsekuensi non finansial berupa beban psikologis. Tentu hal ini akan



menimbulkan dampak pada perusahaan, baik dampak jangka pendek maupun dampak jangka panjang. Dampak jangka pendek dapat mempengaruhi kegiatan operasi, dan perolehan laba, maupun arus kas bagi perusahaan. Sedangkan dampak jangka panjang dapat mempengaruhi keberlanjutan (sustainabilitas) operasi perusahaan. Kesalahan dalam mengambil keputusan pendanaan dapat menimbulkan kesulitan keuangan (financial distress) bagi perusahaan, baik berkaitan dengan likuiditas maupun solvabilitas. Oleh karena itu, keputusan pendanaan membutuhkan pertimbangan yang akurat bagi manajemen sebagai pengambil keputusan. Keputusan pendanaan perusahaan berkaitan dengan pemilihan jenis pendanaan dan sumbernya. Secara garis besar, ada tiga jenis pendanaan bagi perusahaan yaitu: 1. Pendanaan hutang Pendanaan hutang (debt financing) disebut juga kewajiban bagi perusahaan yang dibangun melalui transaksi pinjam-meminjam. Oleh karena itu,



pembentukan



pendanaan hutang melibatkan berbagai pihak antara lain pihak pertama adalah perusahaan sebagai peminjam (debitur), pihak kedua sebagai pemberi pinjaman (kreditur), serta pihak ketiga sebagai penjamin. Menurut Subramanyam dan Wild (2009) bahwa kewajiban merupakan kewajiban pendanaan yang membutuhkan pembayaran di masa yang akan datang, baik berupa uang, jasa, atau aktiva lain. Kewajiban dapat berupa kewajiban pembiayaan dan kewajiban operasi. Kewajiban pembiayaan (financing liabilities) adalah seluruh bentuk pendanaan kredit, seperti hutang bank dan obligasi jangka panjang, pinjaman jangka pendek, dan leasing. Jenis pendanaan ini tergolong pendanaan yang berisiko tinggi bagi pengguna dana karena adanya beban tetap yang harus ditanggung oleh pengguna dana. Sedangkan kewajiban operasi (operating liabilities) merupakan kewajiban yang timbul dari kegiatan operasi, seperti kreditor perdagangan. Kewajiban bagi perusahaan meliputi kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar. 1) Kewajiban lancar Kewajiban lancar atau kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan penggunaan aktiva lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Periode yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban lancar adalah maksimum satu tahun. Terdapat dua jenis kewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi yang meliputi hutang pajak, pendapatan diterima dimuka, uang muka, hutang usaha, dan akrual beban operasi lainnya. Jenis kedua kewajiban lancar timbul



dari aktivitas pendanaan yang meliputi pinjaman jangka pendek dan bagian utang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. 2) Kewajiban tidak lancar Kewajiban tidak lancar atau kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu lebih satu tahun atau lebih satu siklus operasi. Kewajiban ini meliputi hutang bank jangka panjang, dan obligasi. Oleh karena kewajiban merupakan klaim terhadap perusahaan, maka diperlukan keyakinan bahwa perusahaan telah mencatatnya dengan tepat. Pencatatan ini meliputi pengungkapan jumlah dan tanggal jatuh tempo, termasuk kondisi, halangan, dan batasan yang diberlakukanpada perusahaan. Menurut Subramanyam dan Wild (2009) bahwa beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis kewajiban adalah: 1)



Syarat (termin) hutang, seperti maturitas (jatuh tempo), tingkat suku bunga, pola pembayaran, dan jumlahnya.



2) Pembatasan atas penyebaran sumber daya dan pengejaran aktivitas bisnis. 3) Kemampuan dan fleksibilitas dalam mengejar pendanaan lebih lanjut. 4) Kewajiban bagi modal kerja, hutang terhadap ekuitas, dan bentuk-bentuk keuangan lainnya. 5) Larangan atas pengeluaran seperti dividen. Untuk menjelaskan analisis kewajiban ini, sebagai ilustrasi digunakan data keuangan PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan tahun 2009 sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Analisis kewajiban PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan tahun 2009 Uraian Kewajiban lancar: Pinjaman bank jangka pendek



-



Hutang usaha: Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain – pihak ketiga Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan



Nilai (Rp juta)



Keterangan



31.200 Kewajiban pendanaan 3.842.143 Kewajiban operasi 322.173 100.012 541.435 664.172 210.143



Kewajiban operasi Kewajiban operasi Kewajiban operasi Kewajiban operasi Kewajiban operasi



-



Pendapatan tangguhan Kewajiban diestimasi Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang: Pinjaman bank Sewa pembiayaan Pinjaman-pinjaman lain



Jumlah kewajiban lancar Kewajiban Tidak Lancar: Kewajiban lain-lain Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban diestimasi



-



Uraian Hutang jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek: Pinjaman bank Sewa pembiayaan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pinjaman-pinjaman lain



Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban



124.482 Kewajiban operasi 52.690 Kewajiban operasi



869.478 Kewajiban 212.979 pendanaan 255.059 Kewajiban pendanaan Kewajiban pendanaan 7.225.966 34.603 Kewajiban operasi 497.932 Kewajiban operasi 295.159 Kewajiban operasi



Nilai (Rp juta)



Keterangan



1.433.242 Kewajiban 363.689 pendanaan Kewajiban 32.766 pendanaan 570.391 Kewajiban pendanaan Kewajiban pendanaan 3.227.782 10.453.748



Sumber: Lampiran 1. Neraca PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan



Berdasarkan Tabel 3.2 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2009, keputusan pendanaan hutang yang diambil oleh manajemen PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan meliputi: 1) Kewajiban lancar sebanyak 12 komponen senilai Rp 7.225.966.000.000,00 yang terdiri dari empat komponen sebagai kewajiban pendanaan senilai 18,94% dari kewajiban lancar serta delapan komponen sebagai kewajiban operasi senilai 81,06% dari kewajiban lancar. Ini mengindikasikan bahwa pendanaan jangka pendek perusahaan lebih didominasi oleh pendanaan yang tidak memiliki beban finansial berupa bunga. 2) Kewajiban tidak lancar sebanyak tujuh komponen dengan nilai Rp 3.227.782.000.000,00 yang terdiri dari empat komponen sebagai kewajiban pendanaan senilai 74,36% dari kewajiban tidak lancar serta tiga komponen sebagai kewajiban operasi senilai 25,64%



dari kewajiban tidak lancar. Ini mengindikasikan bahwa pendanaan jangka panjang perusahaan lebih didominasi oleh pendanaan yang memiliki beban finansial berupa bunga. 3) Keseluruhan pendanaan hutang perusahaan terdiri dari 19 komponen pendanaan senilai Rp 10.453.748.000.000,00 yang meliputi 12 komponen pendanaan jangka pendek senilai 69,12% dari keseluruhan nilai pendanaan dan tujuh komponen pendanaan jangka panjang senilai 30,88% dari keseluruhan nilai pendanaan. Ini mengindikasikan bahwa pendanaan hutang perusahaan lebih dominan memiliki masa jatuh tempo satu tahun. Ini juga mengindikasikan kebijakan pendanaan yang ketat. 2. Pendanaan ekuitas Pendanaan ekuitas (equity financing) biasa juga disebut pendanaan dari pemilik atau pemegang saham. Pendanaan ekuitas merupakan jenis pendanaan jangka panjang bagi perusahaan. Secara umum, pendanaan ekuitas terdiri atas saham biasa, saham preferen, laba ditahan, dan ekuitas lainnya. Pendanaan ekuitas juga dapat dibentuk dari beberapa komponen, seperti setoran pemegang saham, penyesuaian nilai, dan laba perusahaan. Penggunaan atas pendanaan ekuitas menimbulkan beban finansial berupa dividen. Pendanaan ekuitas tergolong jenis pendanaan yang berisiko rendah karena tidak adanya beban tetap yang harus ditanggung oleh pengguna dana kecuali saham preferen. Namun, nilai saham preferen biasanya relatif kecil. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis pendanaan ekuitas adalah: 1) Harga pasar saham di pasar modal sebagai sinyal respon investor 2) Pengembalian saham oleh investor Untuk menjelaskan analisis ekuitas ini, sebagai ilustrasi digunakan data keuangan PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan tahun 2009 sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Analisis ekuitas PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan tahun 2009 Uraian Modal saham Tambahan modal disetor Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak



Nilai (Rp juta) 831.720 3.781.563 135.504 132.981



-



perusahaan Akumulasi penyesuaian nilai wajar investasi Saldo laba: Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas



65.691 166.344 8.729.907 13.843.710



Sumber: Lampiran 1. Neraca PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan



Berdasarkan Tabel 3.3 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2009, keputusan pendanaan ekuitas PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan meliputi tujuh komponen. Dari ketujuh komponen ini dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu: 1)



Pendanaan ekuitas yang bersumber dari setoran pemegang saham senilai Rp 4.613.283.000.000,00 atau 33,32% dari nilai ekuitas keseluruhan.



2) Pendanaan ekuitas yang bersumber dari re-evaluasi atau penyesuaian senilai Rp 334.176.000.000,00 atau 2,42% dari nilai ekuitas keseluruhan. 3) Pendanaan ekuitas yang bersumber dari laba perusahaan senilai Rp 8.896.251.000.000,00 atau 64,26% dari nilai ekuitas keseluruhan. Ini mengindikasikan bahwa pendanaan ekuitas PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan pada tahun 2009 dominan bersumber dari laba perusahaan. 3. Pendanaan lain Selain pendanaan hutang dan pendanaan ekuitas, biasanya perusahaan juga memiliki jenis pendanaan lain, seperti hak minoritas. Pendanaan dari hak minoritas merupakan dana yang milik anak perusahaan yang ditempatkan pada perusahaan induk. Sebagai ilustrasi, digunakan data keuangan PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan. Berdasarkan data diketahui bahwa pada tahun 2009, PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan menggunakan dana hak minoritas senilai Rp 107.370.000.000,00 atau 0,44% dari keseluruhan pendanaan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pendanaan yang digunakan oleh PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan pada tahun 2009 meliputi: pendanaan hutang sebesar 43%, pendanaan ekuitas sebesar 57%, dan hak minoritas sebesar 0%. Secara ringkas ditunjukkan pada Gambar 3.7.



Gambar 3.7. Analisis common-size pendanaan PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan Tahun 2009



Gambar 3.7 di atas mengindikasikan bahwa pada tahun 2009, PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan menggunakan pendanaan yang dominan berisiko rendah.



Analisis Aktivitas Investasi Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa aktivitas investasi perusahaan merupakan aktivitas yang berkaitan dengan pengalokasian dana untuk membiayai aktiva (investasi) perusahaan. Oleh karena itu, analisis aktivitas investasi akan difokuskan pada analisis terhadap komponen-komponen pembentuk struktur aktiva perusahaan. Menurut Subramanyam dan Wild (2009) bahwa aktiva merupakan sumber daya yang dikendalikan oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menghasilkan laba. Eksistensi analisis terhadap aktivitas investasi perusahaan merupakan suatu tindakan yang sangat penting bagi perusahaan karena masalah investasi merupakan masalah yang strategis bagi perusahaan. Oleh karena itu, keputusan investasi bagi manajemen merupakan keputusan yang strategis karena berimplikasi jangka panjang bagi perusahaan. Keputusan investasi dalam perusahaan akan berimplikasi terhadap aktivitas operasi perusahaan. Tentu hal ini akan menimbulkan dampak pada perusahaan, baik dampak jangka pendek maupun dampak jangka panjang. Dampak jangka pendek dapat mempengaruhi kegiatan operasi, dan perolehan laba bagi perusahaan. Sedangkan dampak jangka panjang dapat mempengaruhi keberlanjutan (sustainabilitas) operasi



perusahaan. Kesalahan dalam mengambil keputusan investasi dapat mengganggu keberlanjutan operasi perusahaan. Oleh karena itu, keputusan investasi membutuhkan pertimbangan yang akurat bagi manajemen sebagai pengambil keputusan. Keputusan investasi perusahaan berkaitan dengan pemilihan jenis aktiva. Apabila dipandang dari kompetensi perusahaan maka jenis investasi (aktiva) ada dua yaitu: 1. Investasi (aktiva) yang berkaitan langsung dengan bisnis inti (core business) suatu perusahaan. Aktiva ini secara langsung digunakan dalam operasi perusahaan, misalnya kas, piutang, persediaan, peralatan, dll. 2. Investasi (aktiva) yang tidak berkaitan dengan bisnis inti (core business) suatu perusahaan. Aktiva ini tidak digunakan dalam operasi perusahaan, misalnya investasi pada sekuritas jangka pendek, deposito bank (komitmen investasi), investasi pada sekuritas jangka panjang, dll. Berbagai pertimbangan yang mendasari keputusan investasi ini antara lain adalah: (1) adanya dana menganggur, (2) adanya peluang investasi yang bersifat menguntungkan, dan (3) adanya upaya untuk meminimalisir risiko (portofolio). Menurut Subramanyam dan Wild (2009) bahwa aktiva dikategorikan ke dalam dua kelompok yaitu: aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva lancar merupakan sumber daya yang dengan mudah dialihkan menjadi kas dalam siklus operasi perusahaan, seperti kas dan setara kas, piutang, persediaan, dan biaya dibayar dimuka. Aktiva tidak lancar merupakan sumber daya yang diperkirakan memberikan manfaat bagi perusahaan melebihi periode berjalan, seperti peralatan, bangunan, investasi jangka panjang, dll. Selanjutnya, untuk kepentingan analisis, aktiva juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1) aktiva finansial (financial assets), seperti surat-surat berharga, dan berbagai aktiva non operasi lainnya, dan (2) aktiva operasi (operating assets), seperti kas, persediaan, piutang, peralatan, bangunan, dll. 1. Aktiva Lancar Pada dasarnya, aktiva lancar (current assets) merupakan investasi jangka pendek bagi perusahaan. Investasi ini akan jatuh tempo dalam satu siklus operasi perusahaan sehingga dapat menghasilkan keuntungan dalam satu siklus operasi perusahaan. Menurut Subramanyam dan Wild (2009) bahwa siklus operasi perusahaan merupakan sejumlah waktu mulai dari kas untuk membeli sampai pengumpulan kas sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa. Hal ini sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.8.



Gambar 3.8. Siklus operasi perusahaan



Aktiva lancar juga berkaitan dengan modal kerja. Apabila menggunakan konsep modal kerja bruto maka besarnya modal kerja suatu perusahaan adalah sebesar aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tersebut. Sedangkan apabila menggunakan konsep modal kerja netto maka besarnya modal kerja suatu perusahaan adalah selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar perusahaan tersebut. Komponen utama aktiva lancar suatu perusahaan meliputi: kas dan setara kas, piutang, dan persediaan. Sehubungan dengan analisis terhadap aktiva lancar, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan ditunjukkan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis aktiva lancar perusahaan No



Aktiva Lancar



Faktor-faktor yang perlu diperhatikan



1



Kas dan setara kas



Ketersediaan kas dan setara kas



2



Piutang



Periode penagihan dan risiko penagihan



3



Persediaan



Periode



penyimpanan



dan



risiko



penyimpanan 2. Aktiva Tidak Lancar Aktiva tidak lancar (incurrent assets) biasa juga disebut sebagai aktiva jangka panjang. Pada dasarnya, aktiva tidak lancar merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan. Investasi ini masa jatuh tempo lebih dari satu kali siklus operasi perusahaan. Aktiva tidak lancar suatu perusahaan meliputi: aktiva tetap, seperti tanah



dan bangunan, peralatan, kendaraan, dll. Sehubungan dengan keperluan analisis, maka beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada aktiva tidak lancar adalah: 1) Kapitalisasi 2) Penyusutan dan amortisasi 3) Nilai sisa Untuk menjelaskan analisis aktivitas investasi perusahaan, maka sebagai ilustrasi digunakan data keuangan PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Analisis aktivitas investasi PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan Tahun 2009 Aktiva Lancar



-



Aktiva lancar: Kas dan setara kas Piutang usaha: Pihak ketiga Pihak yang mempunyai istimewa



Nilai (Rp juta)



Keterangan



2.769.187 Aktiva operasi



hubungan



Aktiva Lancar Piutang lain-lain – pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Uang muka dan pembayaran dimuka Jumlah aktiva lancar Aktiva tidak lancar: Kas dan deposito berjangka Piutang lain-lain – pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan Investasi jangka panjang Aset tetap Properti investasi Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Beban tangguhan Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva



4.419.648 Aktiva operasi 42.958 Aktiva operasi



Nilai (Rp juta) 86.960 3.966.358 506.224 177.666 11.969.001



Keterangan Aktiva operasi Aktiva operasi Aktiva operasi Aktiva operasi



7.057 Aktiva finansial 75.986 Aktiva operasi 32.367 306.292 11.835.726 22.291 88.894



Aktiva operasi Aktiva finansial Aktiva operasi Aktiva operasi Aktiva operasi



67.214 Aktiva operasi 12.435.827 24.404.828



Sumber: Lampiran 1. Neraca PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan



Berdasarkan Tabel 3.5 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2009, keputusan investasi yang diambil oleh manajemen PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan meliputi: 1) Aktiva lancar sebanyak tujuh komponen senilai Rp11.969.001.000.000,00 yang seluruhnya merupakan aktiva operasi senilai 100% dari aktiva lancar. Ini mengindikasikan bahwa investasi jangka pendek perusahaan seluruhnya merupakan aktiva yang secara langsung mendukung operasi perusahaan. 2) Aktiva tidak lancar sebanyak delapan komponen dengan nilai Rp12.435.827.000.000,00 yang terdiri dari dua komponen sebagai aktiva finansial senilai 2,52% dari keseluruhan aktiva tidak lancar serta enam komponen sebagai aktiva operasi senilai 97,48% dari keseluruhan aktiva tidak lancar. Ini mengindikasikan bahwa investasi jangka panjang perusahaan lebih didominasi oleh aktiva yang mendukung secara langsung aktivitas operasi perusahaan. 3) Keseluruhan aktivitas investasi perusahaan terdiri dari 15 komponen investasi senilai Rp 24.404.828.000.000,00 yang meliputi tujuh komponen investasi jangka pendek senilai 49% dari keseluruhan nilai investasi dan delapan komponen investasi jangka panjang senilai 51% dari keseluruhan nilai investasi. Ini mengindikasikan bahwa aktivitas investasi perusahaan relatif sama antara yang memiliki masa jatuh tempo satu tahun dan yang lebih dari satu tahun. Secara ringkas ditunjukkan pada Gambar 3.9.



Gambar 3.9. Analisis common-size aktivitas investasi PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan tahun 2009



Gambar 3.9 di atas mengindikasikan bahwa pada tahun 2009, PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan menggunakan pendanaan yang dominan berisiko rendah.



Analisis Aktivitas Operasi



Aktivitas operasi (operating activities) merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan output berupa barang atau jasa yang kemudian menjualnya untuk menghasilkan pendapatan, dan akhirnya dari pendapatan akan dihasilkan laba setelah memperhitungkan biaya-biaya dan beban-beban. Oleh karena itu, analisis aktivitas operasi akan difokuskan pada analisis terhadap laba rugi dan komponen-komponen pembentuknya, seperti pendapatan dan biaya-biaya atau beban. Laba merupakan selisih antara pendapatan bersih dikurangi biaya-biaya dan bebanbeban. Menurut Subramanyam dan Wild (2009) bahwa konsep laba ada dua yaitu laba ekonomi (economic income) dan laba permanen (permanent income). Laba ekonomi mengukur perubahan bersih kemakmuran para pemegang saham selama satu periode dan secara khusus sama dengan arus kas periode tersebut ditambah perubahan nilai sekarang atas ekspektasi arus kas yang akan datang. Sedangkan laba permanen adalah suatu estimasi terhadap rata-rata laba yang diperkirakan akan dihasilkan seumur hidupnya. 1. Analisis Pendapatan Pendapatan (revenue) merupakan hasil penjualan barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Pendapatan ini disebut sebagai pendapatan operasi atau pendapatan usaha. Di samping pendapatan usaha, perusahaan juga dapat memperoleh pendapatan lain yang bersumber aktivitas non operasi, seperti hasil investasi pada pasar keuangan, hasil penjualan properti perusahaan, dsb. Sejalan dengan analisis pendapatan maka faktor-faktor yang perlu menjadi perhatian bagi para analis adalah: 1) Jenis-jenis pendapatan yang dimiliki perusahaan 2) Fluktuasi pendapatan yang menggambarkan stabilitas pendapatan perusahaan. 2. Analisis biaya dan beban Biaya dan beban (costs/expenses) merupakan pengeluaran yang terjadi dalam perusahaan sehubungan dengan aktivitas operasi dan aktivitas non operasi. Biaya dan beban meliputi: harga pokok penjualan bagi perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa/dagang), seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead (biaya tidak langsung); beban-beban operasi, seperti beban penjualan,



beban administrasi dan umum; serta beban-beban lain, seperti beban pendanaan dan beban pajak. Untuk menjelaskan analisis aktivitas operasi perusahaan, maka sebagai ilustrasi digunakan data keuangan PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.6. Tabel 3.6. Analisis aktivitas operasi PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan tahun 2009 Analisis Nilai Uraian Common-size (Rp juta) (%) Pendapatan bersih 29.241.883 100 Beban pokok pendapatan (22.570.824) 77 Laba kotor 6.671.059 23 Beban usaha: Beban penjualan (272.315) 1 Beban umum dan adminisitrasi (1.230.000) 4 Jumlah beban usaha (1.502.315) 5 Laba usaha 5.168.744 18 Penghasilan/(beban) lain-lain 266.390 1 Bagian laba bersih perusahaan 9.104 0 asosiasi Laba sebelum pajak 5.444.238 19 penghasilan Beban pajak penghasilan (1.594.543) 5 Laba sebelum hak minoritas 3.849.595 13 Hak minoritas (32.154) 0 Laba bersih 3.817.541 13 Sumber: Lampiran 1. Laporan laba rugi PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan



Tabel 3.6 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2009, PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan menghasilkan pendapatan usaha bersih senilai Rp 29.241.883.000.000,00. Dari pendapatan ini dihasilkan laba kotor sebesar 23%, laba usaha sebesar 18%, laba sebelum pajak penghasilan sebesar 19%, laba sebelum hak minoritas sebesar 13%, serta laba bersih juga sebesar 13%. Berdasarkan hasil perhitungan di atas mengindikasikan bahwa besarnya beban pokok penjualan cukup signifikan mempengaruhi laba kotor; sementara beban usaha tidak cukup signifikan mempengaruhi laba usaha; laba sebelum pajak penghasilan lebih besar dari laba usaha karena pendapatan non operasi bersih mengalami surplus.



Selanjutnya, analisis terhadap struktur biaya dan beban keuangan PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan pada tahun 2009 ditunjukkan pada Gambar 3.10. Gambar 3.10. Analisis struktur biaya dan beban keuangan PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan



Gambar 3.10 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2009, PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan mengeluarkan beban pokok pendapatan sebesar 87% dari keseluruhan biaya dan beban, beban usaha dan beban pajak penghasilan masingmasing 6%, beban bunga dan keuangan sebesar 1%, dan hak minoritas besarnya tidak signifikan. Ini mengindikasikan bahwa pengeluaran terbesar untuk aktivitas operasi adalah untuk kegiatan produksi/operasi.



http://irmajhe.blogspot.com/2016/11/analisis-aktivitas-bisnis-perusahaan.html



Kerangka bisnis A. Pihak yang mengatasi masalah di pasar modal Pihak Perantara keuangan: bank, reksadana, perusahaan asuransi, perusahaan modal ventura. Pihak perantara informasi: auditor, analis keuangan, pirating obligasi, wartawan keuangan. B. Fungsi perantara informasi 



Pengumpul informasi penelitian dan pengumpulan informasi mengenai perusahaan yang tidak langsung tersedia.  Interpretasi informasi menginterpretasi informasi dengan cara yang berarti dan ekonomis.  Analisis prospektif melakukan analisis usaha dan analisis laporan keuangan.  Rekomendasi rekomendasi untuk membeli/menahan/menjual suatu saham dan obligasi C. Aktivitas bisnis dan laporan keuangan  Aktivitas bisnis perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi dan strategi usaha. Lingkungan ekonomi perusahaan pasar input dan output, dan undang-undang yang mengatur aktivitas perusahaan.  Strategi usaha perusahaan bagaimana perusahaan menempatkan posisinya dalam lingkungannya untuk memperoleh keuntungan kompetitif. D Fitur sistem akuntansi mempengaruhi kualitas data laporan keuangan 1. Akuntansi Akrual 2. Standar Akuntansi dan Auditing 3. Strategi Pelaporan Manajer Laporan Keuangan untuk Analisis Bisnis Tahap analisis 1: Analisis Strategi Bisnis Mengidentifikasi aktivitas penghasil keuntungan utama dan resiko bisnis, menilai potensi keuntungan perusahaan secara kualitatif. Tahap analisis 2: Analisis Akuntansi Mengevaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan dapat menangkap realitas usaha yang mendasarinya. Tahap analisis 3: Analisis Keuangan Menggunakan data keuangan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan saat ini dan masa lalu, menilai sejauh mana kinerja dapat dipertahankan. Tahap Analisis 4: Analisis Prospektif Peramalan dan penilaian laporan keuangan



F. Analisis Aktivitas Bisnis Utama 1. Aktivitas Perencanaan tujuan, strategi, dan taktik aktivitasnya. 2. Aktivitas Pendanaan Metode yang digunakan perusahaan untuk memperoleh dana yang dibutuhkan. 3. Aktivitas Investasi Pengeluaran investasi yang ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa, investasi dari kelebihan kas. 4. Aktivitas Operasi Penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran, dan administrasi Analisis Strategi dan Analisis Akuntansi Dalam menganalisis potensi perusahaan menghasilkan keuntungan, perlu menilai potensi profitpada industri, dimana perusahaan beroperasi karena tingkat profitabilitas berbagai industri berbeda secara sistematis. A. Lima kekuatan yang mempengaruhi tingkat profitabilitas suatu industry 1. Persaingan antarperusahaan dalam industri  tingkat pertumbuhan industri  konsentrasi dan keseimbangan persaingan  tingkat perbedaan produk dan biaya penggantian produk  rasio beban tetap terhadap beban variabel  kelebihan kapasitas dan rintangan untuk berhenti produksi 2. Ancaman dari pendatang baru  skala ekonomis  keuntungan perusahaan pelapor  akses terhadap saluran distribusi  rintangan hukum 3. Ancaman dari produk subsitusi  produk yang sama  produk dengan fungsi yang sama 4. Kekuatan tawar-menawar konsumen  Sensitivitas harga  Kekuatan tawar-menawar 5. Posisi tawar-menawar pemasok Pemasok memiliki posisi yang kuat jika produk atau jasanya sangat diperlukan dalam bisnis konsumen B. Analisis Strategi Persaingan Sumber keunggulan dalam persaingan



keuggulan biaya pengendalian biaya yang ketat diferensiasi  memiliki keunikan dalam industrinya dan dimensi lain yang diminati oleh pelanggan  Cara mendapatkan dan mempertahankan keunggulan persaingan  harus memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan dan mempertahankan strategi yang telah dipilih C. Pengantar Analisis Akuntansi 1. Analisis akuntansi : mengevaluasi sejauh mana kebijakan akuntansi perusahaan mencerminkan realitas usahanya. 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 3. Kerangka Pelaporan Keuangan : laporan keuangan yaitu laporan laba rugi,neraca dan laporan arus kas perusahaan, yang disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual. 4. Tanggung jawab manajemen 5. Pilihan kebijakan akuntansi yang diberikan pada manajer sangat bermanfaat untuk mencerminkan kondisi perusahaan pada laporan keuangan. 6. Prinsip akuntansi berlaku umum (PABU) 7. Standar akuntansi yang seragam bertujuan untuk mengurangi kemungkinan manajer mencatat transaksi yang sama dengan cara yang berbeda dan untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas akuntansi  gangguan aturan akuntansi à karena sulit membatasi pilihan manajer tanpa mengurangi kualitas informasi data akuntansi  keslahan prediksi à tidak dapat memprediksi konsekuensi masa depan atas transaksi saat ini.  pilihan kebijakan akuntansi oleh manajer. D. Tahapan Analisis Akuntansi 1. Mengidentifikasi kebijakan akuntansi utama mengidentifikasi dan mengevaluasi kebijakan dan estimasi yang digunakan perusahaan untuk mengukur faktor dan resiko penting perusahaan. 2. Menilai fleksibilitas akuntansi manajer yang mempunyai fleksibilitas untuk memilih kebijakan dan estimasi, maka angka akuntansi memiliki potensi informatif. 3. . Mengevaluasi strategi akuntansi Mengevaluasi bagaimana perusahaan mengkomunikasikan situasi ekonomi perusahaan atau menyembunyikan inerja sesungguhnya. 4. Mengevaluasi kualitas pengungkapan Manajer memiliki kebebasan untuk memilih sejauh mana pengungkapan dilakukan dengan terikat pada peraturan akuntansi yang mewajibkan sejumlah pengungkapan minimum 5. Mengidentifikasi tanda bahaya Mencari kualitas akuntansi yang meragukan.



HUNUNGAN LAPORAN KEUANGAN – ANALISIS BISNIS Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat aktivitas utama perusahaan: Perencanaan Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang diharapkan. Pandangan ke dalamam rencana bisnis membantu analisis atas prospek perusahaan kini dan nanri, dan merupakan bagian dari analisis lingkungan bisnis dan strategi.kita mencari informasi tentang tujuan perusahaan dan taktiknya. Permintaan oasar, kinerja manajemen, analisis kompetitif, strategi penjualan, kinerja manajeman,dan proyeksi keuangan. Informasi ini bisa di dapat di laporan keuangan ( Management discussion dan analysis) dan juga tersedia memalui media yang kurang formal seperti pernyatan pers,publikasi industri, bulletin analisis, dan berita keuangan . Pendanaan Adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayara kebutuhan-kebutuhannya. Terdapat dua sumber pendanaan,yaitu: a.Investor ekuitas( pemegang saham) Investor memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi mereka, setelah mempertimbangkan pengembalian yang di harapkana dan resiko. Pengembalian adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba (pembayaran diveden kepada pemegang saham langsung, deviden dapat diberikan dalam bentuk tunai atau deviden saham atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali saham.pembayaran diveden mengacu pada proporsi laba yang di distribusikan yang sering di nyatakan dalam rasio atau persentase) atau reinvestasi laba ( mengacu padan penahana laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam bisnis perusahaan. Sering diukur dengan rasio penahanan/rasio laba di tahan= 1- dividen payout rasio) Pendanaan ekuitas dapat berupa uang tunai,aktiva atau jasa yang di kontribusikan kepada perusahaan sebagai penukar saham. Penawaran saham privat melibatkan penjualan ke individu atau organisasi. Untuk Penawaran saham ke public berbiaya besar karena termasuk pemenuhan oeraturan pemerintah, persyaratan pencatatan di bursa, dan komisi untuk agen penjual. Tetapi manfaat utama nay adalah potensi untuk mensapatkan dana dalam jumlah besar untuk aktivitas bisnis. b.Kreditor (pemberi pinjaman) Terdapat dua jenis kreditor,yaitu  kreditor utang, yang secara langsung meminjamkan uang. Biasanya pendanaannya terjadi melalui pinjaman atau melalui pemberian efek atau obligasi. Pemberi utang meliputi bank,institusi pemberi pinjaman, institusi keuangan dan non keuangan,







kreditor operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari operasinya. Kreditor opersi meliputi pemasok,karyawan,pemerintah dan pihak lainnya yang meminjamkan uang kepada perusahaan pendanaan kreditor berbeda dengan pendanaan ekuitas dalam hal perjanjian atau kontrak, pada umumnya mensyatkan pembayaran kembali pinjaman dengan bunga pada tanggal. Pengembalian kreditor umumnya ditentukan dalam kontak pinjaman. Resiko kreditor adalah kemungkinan kegagalan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman dan bunga.dalam situasi ini, kreditor mungkin tidak menerima uang mereka yang jatoh tempo, dan menyebabkan kebangkrutan atau penanganan legal lainnya. Penangana tersebut menimbulakan biaya bagi kreditor. Investasi Mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujian menjual produk dan menyediakan jasa dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kasbiasanya dalam bentuk aktiva operasi(bangunan, peralatan, hak paten, persediaan, modal manusia(karyawan& manajer), system informasi) dan aktiva keuangan dalam bentuk efek( saham ekuitas perusahaan lain, obligasi dan reksa dana) Operasi Mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan 5 komponen,yaitu: penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran penjualan. Manajemen harus menentukan baurab yang palling efisien dan efektif untuk keunggulan kompetitif perusahaan. Aktifitas operasi perusahaan merupakan sumber utama laba perusahaan. Analisis atas angka laba dan bagian komponennya, mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara efisien dan efektif. Aktivitas Perencanaan Sasaran dan tujuan perusahaan terdapat dalam rencana bisnis (Business Plan) yang mendiskripsikan maksud dan tujuan perusahaan, strategi, dan taktik untuk aktivitasnya. Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang diharapkan. Pandangan ke dalam rencana bisnis sangat membantu analisis lingkungan bisnis dan strategi. Mencari informasi tentang tujuan perusahaan dan taktiknya, permintaan pasar, analisis kompetitif, strategi penjualan (penetapan harga, promosi dan distribusi), kinerja manajemen, dan proyeksi keuangan. Dua sumber informasi penting tentang rencana bisnis perusahaan adalah pada sambutan Presiden Direktur serta Management’s Discussion Analysis (MD&A). Analisis laporan keuangan membantu kita mengestimasi tingkat risiko, atau ketidakpastian, dan menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi.



Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah metode yang digunakan dalam perusahaan untuk mendapatkan uang guna membayar kebutuhan-kebutuhan



perusahaan. Terdapat dua sumber pendanaan eksternal yaitu investor ekuitas (pemilik atau pemegang saham) dan kreditor (pemberi pinjaman). Keputusan tentang komposisi aktivitas pendanaan tergantung pada kondisi di pasar keuangan. Pasar keuangan merupakan sumber potensial untuk pendanaan. Investor menyediakan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi, setelah mempertimbangkan pengembalian yang diharapkan (expected return) dan risiko. Pengembalian (return) adalah bagian dari investor ekuitas atas laba atau reinvestasi laba. Distribusi laba (earning distribution) adalah pembayaran dividen kepada pemegang saham. Dividen dapat dibayar langsung dalam bentuk tunai atau dividen saham, atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali saham. Pembayaran dividen (dividend payout) mengacu pada proporsi laba yang didistribusikan, yang sering dinyatakan dalam rasio atau prosentase, yaitu rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio). Reinvestasi laba (earnings reinvestment) atau laba ditahan mengacu pada penahanan laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam bisnis perusahaan; yang disebut pula pendanaan internal (internal financing). Reinvestasi laba sering diukur dengan rasio penahanan. Rasio laba ditahan (earnings retention ratio) mencerminkan proporsi laba ditahan, yang didefinisikan sebagai satu dikurangi dividend payout ratio. Selain dari investor, perusahaan juga bias memperoleh pendanaan dari kreditor. Terdapat dua jenis kreditor: (1) kreditor hutang, yang secara langsung meminjamkan uang kepada perusahaan, dan (2) kreditor operas, yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari operasinya. Pendanaan hutang sering terjadi melalui pinjaman (loan) atau melalui penerbitan efek seperti obligasi. Pemberi hutang meliputi organisasi seperti bank, institusi simpan pinjam, dan institusi keuangan atau non keuangan lainnya. Pendanaan kreditor berbeda dengan pendanaan ekuitas dalam hal perjanjian atau kontrak, yang umumnya mensyaratkan pembayaran kembali pinjaman dengan bunga pada tanggal tertentu. Bunga tidak selalu dinyatakan dalam kontrak tersebut melainkan secara implicit. Periode pinjaman bervariasi dan tergantung pada keinginan kreditor dan perusahaan. Pinjaman dapat berjangka waktu 50 tahun atau lebih, atau kurang dari seminggu. Seperti investor ekuitas, kreditor berkepentingan atas pengembalian dan risiko, namun berbeda dari investor ekuitas, pengembalian kreditor umumnya ditentukan dalam kontrak pinjaman. Sedangkan pengembalian dari investor ekuitas tidak dijamin dan tergantung pada tingkat laba di masa depan. Risiko kreditor adalah kemungkinan kegagalan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman dan bunga. Aktivitas Investasi Aktivitas investasi (investing activities) mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam tanah, bangunan, peralatan, haklegal (paten, lisensi, hak cipta), persediaan, modal tenaga kerja (manajer dan karyawan), sistem informasi, dan aktiva sejenis adalah untuk menjalankan operasi bisnis



perusahaan. Aktiva-aktiva ini disebut sebagai aktiva operasi (operating assets). Perusahaan juga sering secara temporer atau permanen menginvestasikan kelebihan kasnya dalam bentuk efek seperti saham ekuitas perusahaan lain, obligasi perusahaan dan pemerintah, dan reksa dana. Aktiva ini disebut aktiva keuangan (financial assets). Informasi aktivitas pendanaan dan investasi membantu kita mengevalusasi kinerja bisnis. Perhatikan bahwa nilai investasi selalu sama dengan nilai pendanaan yang diperoleh. Kelebihan pendanaan yang tidak diinvestasikan dilaporkan sebagai kas (atau aktiva non kas lainnya). Jumlah komposisi investasi tiap perusahaan berbeda-beda. Banyak perusahaan membutuhkan investasi dalam jumlah sangat besar untuk memperoleh, mengembangkan, dan menjual produk mereka, sementara perusahaan memerlukan sedikit investasi. Besarnya investasi tidak menentukan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan operasinya yang menentukan laba dan pengembaliasn kepada pemilik. Keputusan investasi melibatkan beberapa faktor seperti jenis investasi yang diperlukan (termasuk intensitas teknologi dan tenaga kerja), jumlah yang dibutuhkan, waktu perolehan, lokasi aktiva, dan perjanjian kontraktual (beli, sewa, dan sewa guna usaha). Seperti aktivitas pendanaan, keputusan aktivitas investasi menentukan struktur organisasi perusahaan (sentralisasi atau desentralisasi), memengaruhi pertumbuhan, dan memengaruhi risiko operasi. Investasi dalam aktiva jangka pendek disebut aktiva lancar (current assets). Aktiva ini diharapkan terkonversi menjadi kas jangka pendek. Investasi dalam aktiva jangka panjang disebut aktiva tak lancar (noncurrent assets). Aktivitas Operasi Aktivitas operasi (operating activities) mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan lima komponen yaitu penelitian dan pengembangan (litbang), pembelian, produksi, pemasaran, dan administrasi. Aktivitas operasi perusahaan merupakan sumber utama laba perusahaan. Laba mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam membeli dari pasar input dan menjual dalam pasar output. http://ifan-nurfianto.blogspot.com/2014/04/tugas-alk-analisis-bisnis.html



Aktivitas Bisnis dalam Hubungannya dengan Laporan Keuangan Ada empat aktivitas utama perusahaan yaitu: (1) Aktivitas perencanaan, (2) Aktivitas pendanaan, (3) Aktivitas investasi dan (4) Aktivitas operasi 1. Aktivitas Perencanaan Dalam aktivitas perencanaan, sasaran dan tujuan perusahaan terdapat dalam rencana bisnis yang mendeskripsikan maksud perusahaan, strategi dan taktik untuk aktivitasnya. Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasikan kesempatan dan rintangan yang diharapkan, hal ini sangat membantu analisis atas prospek perusahaan kini, nanti dan merupakan bagian dari analisis lingkungan bisnis dan strategi 2. Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan merupakan metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayar kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena ukuran dan potensi aktivitas pendanaan dalam penentuan kesuksesan atau kegagalan perusahaan, perusahaan berhati-hati dalam perolehan dan pengelolaan sumber daya keuangan. Ada dua sumber pendanaan eksternal: investor ekuitas (pemegang saham) dan kreditor. Keputusan tentang komposisi aktivitas pendanaan tergantung pada kondisi di pasar keuangan.



3. Aktivitas Investasi Aktivitas investasi mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Itnvestasi dalam tanah, bangunan dan peralatan, hak hokum (paten, lisensi, hak cipta), persediaan, modal manusia, system informasi, dan Aset sejenis untuk menjalankan operasi bisnis perusahaan. 4. Aktivitas Operasi Aktivitas operasi mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan lima komponen yaitu: penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi dan pemasaran dan administrasi. Bauran yang tepat atas komponen-komponen aktivitas operasi tergantung pada jenis bisnisnya, rencananya serta pasar input dan output.



http://jannahjhen-ak.blogspot.com/