AKU HIDUP DARI LUKA - Naskah Skenario Film [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NASKAH SKENARIO KELOMPOK 2



PRESENT



AKU HIDUP DARI LUKA



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYA PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2019



1



Stage Manager



: 1. Inggrid Ayuparaswati 2. Rahma Aulia



Manager Produksi



: Tiara Akhwatunnisa



Sutradara



: Kamila



Asisten Sutradara



: Muhammad Raihan Ikbal



Casting Director



: 1. Kamila 2. Muhammad Raihan Ikbal 3. Indy Maya 4. Aura Fariha



Script Writer



: 1. Amilina Nurhakim 2. Tiara Khapsari Puspa Negara 3. Inggrid Ayuparaswati



Editor



: Muhammad Fikri Sunarto



Cameraman



: Iqbal Renaldi



Penata Rias



: 1. Amilina Nurhakim 2. Aullya Fauzia Shalsabila 3. Haifa Amalia Sholiha



Penata Artistik



: 1. Naufal Abyan Rasyid 2. Tiara Khapsari Puspa Negara 3. Nadya Fenelycia



Penata Musik



: 1. Wulan Qodriani 2. Salsabila 3. Muhammad Iqbal



2



TOKOH : Hasbi



: Muhammad Iqbal



Amirah



: Inggrid Ayuparaswati



Salma



: Salsabila



Bapak Hasbi



: Muhammad Fikri Sunarto



Ibu Hasbi



: Rahma Aulia



Bapak Amirah



: Noval Abyan Rasyid



Ibu Amirah



: Amilina Nur Hakim



Aceng



: Muhammad Raihan Ikbal



Bibi Imas



:



Amirah kecil



: Wulan Qodriani



SINOPSIS : Kehilangan untuk yang kedua kalinya mengajarkan Hasbi untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya. Pertemuannya dengan Amirah, sosok gadis yang ceria, sabar dan baik hati mampu membuat



Hasbi



mengingat



sosok



ibunya



yang



lebih



dulu



pergi



meninggalkan Hasbi dan ayahnya. Amirah



mengajarkan Hasbi



melupakan lukanya



dan mengajarkan



Hasbi menatap masa depan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Lewat dialah, rahmat Allah turun kepada Hasbi. Amirah berhasil membuat luka Hasbi menjadi pelajaran hidup dan perlahan



lahan



luka



Hasbi



menghilang.



Namun



sesuatu



terjadi,



Amirah sang penyembuh luka Hasbi tiba tiba menjadi luka baru untuk Hasbi. Akankah kehidupan Hasbi baik-baik saja? Luka apakah yang akan ditimbulkan oleh Amirah? Akankah kehidupan mereka berdua akan berakhir sesuai keinginan mereka?



3



AKU HIDUP DARI LUKA SCENE 1. EXT. PERKOTAAN. Menyorot latar perkotaan disesuaikan dengan isi monolog tanpa diperlihakan tokohnya. CREDIT TITLE: presented by…, nama pemeran dan nama tokoh. - MONOLOG HASBI (suara saja) HASBI :



Detik jam yang terus berputar tanpa lelah mengitari



rumahnya.// Bumi tanpa henti selalu berputar mengelilingi mentari



tua//



atau/



bulan



nan



genit



yang



berputar



mengitari bumi// dan begitu juga hidup ini,/ banyak yang bilang bahwa hidup itu juga berputar,/ dan memang banyak orang yang percaya tentang hal itu.// Bagaimana tidak?/ Sebagian



besar



orang



pasti



mengalami



pengalaman



itu./



Misalnya,/ orang miskin kemudian menjadi orang kaya/ atau bisa juga sebaliknya.// Seperti layaknya yang terjadi pada semua



alur



didalam



film,/



novel,/



atau



drama.//



Perkenalan,/ awal konflik,/ klimaks,/ anti klimaks/ dan perleraian.// Babak demi babak ini pasti berputar pada hidup manusia juga,/ yang kadang/ menumbuhkan luka dalam hati,/ hingga mengubah segalanya.// Namun,/ hanya Allah yang tahu,/ bahwa mereka bisa lepas/ atau malah terjerat dengan luka tersebut selama sisa hidup/ hingga akhirnya ia memejamkan matanya untuk yang terakhir kalinya,/ meninggal dunia.// CUT TO: FLASHBACK HASBI. INT-RUMAH HASBI



4



Adegan



yang



berusaha



menampilkan



beberapa



kali



bagaimana untuk



Ibu



menelpon



Hasbi



meninggal.



Bapaknya,



namun



Hasbi tidak



dijawab juga, sedangkan kondisi ibunya sedang sekarat di tempat tidur dengan wajah Hasbi yang panik. Kemudian Ibu Hasbi tak terselamatkan, beralih ke adegan foto yang menampilkan gambar keluarga Hasbi yang jatuh dan kaca pada bingkai foto tersebut pecah, dengan suara sirine ambulans). HASBI-MONOLOG



:Namun,/



benakku



mengajukan



pertanyaan,/



bagi



mereka yang berhasil lepas dari luka tersebut,/ yaitu// bagaimana mereka bisa melepaskan diri dari luka yang tumbuh dalam hati?// dan/ bagaimana bisa meraka



menjadikan



luka



itu



sebagai



pelajaran



hidup/ yang mendampinginya untuk mengubah sikap menjadi manusia yang lebih baik?// CUT TO : MAIN TITLE “AKU HIDUP DARI LUKA” Menampilkan latar dengan dinding mural, dengan Hasbi yang sedang berjalan melewati dinding mural tersebut, dan muncul MAIN TITTLE dibelakang Hasbi yang sedang berjalan. (Kamera tepat di tengah sebrang dinding mural). CUT TO / INTERCUT



SCENE 2. INT. RUMAH HASBI (PAGI) CAST : HASBI DAN BAPAK HASBI Hasbi melewati ruangan yang terdapat foto keluarga dengan kaca yang diselotip. Ketika ingin berpergian ia menghampiri bapaknya yang



sedang



bapaknya



membaca



terlibat



koran



untuk



perselisihan.



kenakalan yang hasbi lakukan. DIALOG : 5



berpamitan, Kemudian



namun



bapaknya



hasbi



dan



mengungkit



HASBI



:(berjalan keluar rumah tanpa pamit)



BAPAK HASBI : MAU KEMANA LAGI? BARU JUGA PULANG. HASBI



: Kemana aja yang penting gak lupa keluarga kayak bapak. (langsung pergi)



BAPAK HASBI : MAU SAMPAI KAPAN KAMU CUEKIN BAPAK TERUS? Menyorot Hasbi yang berjalan keluar rumah dan tidak mempedulikan omongan bapakanya dari sudut pandang mata bapak Hasbi. CUT



TO



/



INTERCUT



SCENE 3. EXT. WARKOP. (pagi) CAST : HASBI DAN ACENG Setelah pergi dari rumah, hasbi menuju ke warkop dekat rumahnya. Aceng datang ke warkop dan melihat hasbi sedang murung. Lalu aceng menghampiri Hasbi. DIALOG : HASBI



: (duduk di Warkop dengan wajah murung)



Kemudian Aceng datang. ACENG



: (menepuk Pundak Hasbi) Kenapa sih pagi-pagi udah murung aja lu?



HASBI



: Ngurusin orang aja lo, tumben lo pagi-pagi udah disini?



ACENG



: Eh bi gue kemarin nemu tempat yang sering dilewatin orang dan kalo malem sepi banget. jadi cocoklah buat mural.



HASBI CUT



: Yaudahlah TO



/



ayo, nanti malem kesana.



INTERCUT



6



SCENE 4 EXT. LOKASI MURAL. (malam) CAST : HASBI DAN ACENG Malam



harinya



di



lokasi



mural,



Hasbi



sedang



menunggu



Aceng



datang, namun tiba- tiba Aceng menelpon hasbi dan berkata bahwa ia tidak bisa datang karna mempunnyai urusan mendadak. mau tidak mau hasbi mural sendiri karena sudah terlanjur berada di lokasi. DIALOG : HASBI



: Mana nih Aceng? Kenapa belum dateng juga? (berdiri sambil menengok kanan kiri)



Tiba-tiba



telpon



Hasbi



berdering,



Hasbi



mengambil



teleponnya



yang ada di saku celana, dan memperlihatkan layar telepon yang menampilkan bahwa ada panggilan dari Aceng. (PERCAKAPAN DALAM TELEPON) HASBI



: Woy ceng lu dimana? gue udah sampe lokasi nih.



ACENG



: Sorry bi! gue ga bisa dateng, gue lagi ada urusan mendadak jadi gak bisa ke sana.



HASBI



: yaah! PHP lu, yaudah kalo gitu gue sendiri aja dah muralnya, tanggung udah sampe sini.



ACENG



: Yaudah, terserah lu. Tapi gak baper kan?



HASBI



: Emang lu kira gua cewe, jadi cepet banget bapernya! (Hasbi langsung mematikan teleponnya)



ACENG



: Yah… Tiba-tiba dimatiin. Baper juga nih anak. Dasar! (Aceng geleng-geleng)



CUT TO / INTERCUT 7



SCENE 5. EXT. PINGGIR JALAN. (malam) CAST : HASBI, AMIRAH DAN BEBERAPA ANAK JALANAN. Setelah selesai bermural. Hasbi berjalan di sekitar lokasi, saat sedang



berjalan



ia



melihat



seorang



perempuan



yang



sedang



bercanda dengan anak jalanan. Hasbi memperhatikannya sebentar. Karna merasa diperhatikan, perempuan itu menatap Hasbi. Hasbi langsung



membuang



muka



dan



berlalu.



Kemudian



perempuan



itu



mngernyitkan dahi, bingung. CUT TO / INTERCUT



SCENE 6 EXT. TAMAN. (Sore) CAST : AMIRAH, SALMA DAN HASBI Amirah meminta tolong salma untuk membawakan makanan yang sudah disiapkan amirah di mobil untuk anak jalanan. Lalu mereka tidak sengaja bertabrakan dengan Hasbi. DIALOG : HASBI



:(berjalan



tergesa



sambal



pandangan



memandang



hpnya,



kemudian menabrak Amirah) AMIRAH



:(terjatuh) Aduh..! (meratapi makanan yang terjatuh)



SALMA



: Jalan pake mata dong!



HASBI



: Udah pake mata, temen lo aja yang jalannya gak bener.



SALMA



: Jelas-jelas lo yang nabrak.



AMIRAH



: Udah Salma, aku yang salah. Bantuin aku sal untuk beresin makanan yang jatuh ini. 8



HASBI SALMA



:(langsung pergi dengan perasaan yang tidak bersalah) : Apa-apaan lo main pergi aja, liat nih gara-gara lo semuanya jadi berantakan, enak banget main pergi aja tanpa merasa bersalah.



HASBI



: Kan temen lo sendiri yang bilang kalo itu emang salahnya dia, jadi buat apa gue bantu beresin makanan yang berantakan.



SALMA



: Seenggaknya punya rasa kemanusiaan dong. bantuin kek!



HASBI



: (Membantu memberaskan walaupun dengan rasa tidak



ikhlas) AMIRAH



: Makasih ya kamu, udah mau bantuin.



SALMA



: Lagi rah ngapain si bawa makanan sebanyak ini emang disana banyak anak-anaknya?



AMIRAH



: Iya sal banyak banget. kemarin aku bawa setengah dari nasi box yang aku bawa sekarang dan kurang, jadinya aku tambahi lagi porsinya



SALMA



: HADUH KERJAAN LO EMANG YA SENENG BANGET NGEREPOTIN DIRI SENDIRI.



AMIRAH



: Tidak apa-apa sal. Tidak merepotkan sama sekali selama hal ini bermanfaat buat mereka dan diri sendiri.



HASBI



: (monolog-dalam hati)Eh dia bukannya yang kemarin gua liatin lagi main sama anak jalanan ya? (Menatap wajah Amirah dengan tatapan kagum)



SALMA



: Heh, mas!!! malah liatin temen gue. Udah ayo Amirah, cepetan! keburu kesorean nih.



9



AMIRAH



:



sekali



lagi



assalamualaikum.



terima



kasih



(mengangguk



ya.



pelan



Saya



pada



duluan,



Hasbi



dan



berlalu) Amirah dan Salma pergi, namun Hasbi masih memperhatikan mereka dari belakang. CUT TO / INTERCUT



SCENE 7 EXT. TAMAN. (Malam) CAST : HASBI DAN AMIRAH Hasbi duduk di bangku taman sengaja untuk menunggu Amirah lewat. Setelah tadi bertabrakan di taman, Hasbi merasa bahwa ia perlu untuk mengenal Amirah lebih jauh. DIALOG : HASBI-monolog



:(sambil tengak-tengok ke kanan dan ke kiri) cewe yang tadi bakalan lewat sini lagi kan ya? (tersadar sesuatu, kemudian menepuk dahi)ASTAGA HASBI LO NGAPAIN COBA DISINI? MENDING GUE PULANG AJALAH.



Saat hasbi ingin pergi, bertepatan juga dengan Amirah yang lewat sendirian, lalu Hasbi menghampirinya. DIALOG : HASBI



:(Menghampiri Amirah)Hai!



AMIRAH



: Eh kamu yang tadi sorekan? kok masih disini?



HASBI



: Nama gue Hasbi, lu? (sambil menjulurkan tangan, hendak bersalaman)



AMIRAH



: Eh? (menatap bingung)



10



HASBI



: Nama gue Hasbi, nama lu siapa? (menggoyangkan tangannya yang terjulur ke Amirah)



AMIRAH



: Oh maaf, aku Amirah. ( sambil menolak bersalaman dengan Hasbi dengan menangkupkan tangan)Maaf ya tadi ga sempet kenalan, aku sibuk ngurusin kotak makannya.



HASBI



: (menghela nafas melihat Amirah tidak ingin bersalaman, memasukan tangannya ke saku celana) Lah kenapa malah minta maaf? Besok ke sini lagi?



AMIRAH



: Insya allah, iya.



HASBI



: Sampe ketemu besok. (sambil melengos pergi)



AMIRAH



: (Memandangi Hasbi dengan pandangan heran.)



CUT TO / INTERCUT



SCENE 8 EXT. RUMAH AMIRAH. (MALAM) CAST : AMIRAH DAN BI IMAS Menampilkan rumah Amira. Ketika sampai rumah, Amirah mendapati rumahnya kosong tidak ada orang hanya ada pembantunya. karena Amirah mempunyai orang yang sibuk, hampir tidak mempunyai waktu untuk berkumpul bersama. AMIRAH



: Asssalamualaikum.



BI IMAS : wa’alaikumsalam. Eh.. neng Amirah sudah pulang. Ayo neng masuk. AMIRAH



: Sudah bi, bibi udah makan?



BI IMAS : Ih si eneng kebalik atuh aturan bibi yang nanya, eneng udah makan apa belom?



11



AMIRAH



: Oh sudah bi. Ayah dan Ibu belum pulang bi? (menengok kekanan dan kekiri, mencari orang tuanya)



BI IMAS : Belum neng, sepertinya orang tua neng pulang larut malam lagi. AMIRAH



: (menghela napas) yasudah bi, aku ke kamar ya.



BI IMAS : Iya neng Amirah, silakan. Amira berlalu ke kamarnya dan bibi menatap Amirah sedih. CUT TO / INTERCUT



SCENE 9 INT. KAMAR AMIRAH. (Malam) CAST : AMIRAH Di hadapan meja belajar, Amirah duduk melamun. AMIRAH-Monolog



: Kapan Ayah dan Ibu punya waktu senggang ya? Setiap hari selalu saja berkutat dengan pekerjaan. Bahkan untuk urusan kepada Allah pun mereka masih saja tidak sempat.



CUT TO : FLASHBACK AMIRAH Karena kedua orang tuanya sibuk dan tidak peduli dengan ajaran agama yang ada, bahkan untuk sholat pun kedua orang tuanya tidak melakukannya AMIRAH FLASHBACK 1 INT. RUANG MAKAN. (pagi) CAST : AYAH, IBU, AMIRAH (versi kecil) DAN BI IMAS Ibu



dan



Amirah



sedang



berada



di



ruang



makan.



Amirah



sedang



memakan makanannya tetapi ibu belum menyentuh makanannya sama sekali karena terlalu sibuk dengan ponsel.



12



AMIRAH : (duduk di meja makan sambil memakan sarapannya) AYAH



: (Melewati meja makan sambil melirik ibu yang sedang sibuk dengan ponsel) Taruh dulu kali hapenya kalo lagi di meja makan.



IBU



: (Tidak menggubris omongan ayah dan tetap berbicara di telepon) oooh, kliennya sudah datang ya? oke,



saya



akan segera ke sana. (pergi tanpa pamit kepada Amirah) BI IMAS



: (Datang menghampiri Amirah dan merangkul amirah) Ayo neng berangkat, itu pak dadang udah nunggu di depan.



CUT TO / INTERCUT AMIRAH FLASHBACK 2 INT. RUANG SOLAT. (malam) CAST : AMIRAH (versi kecil) DAN BI IMAS Amirah mencari bibinya di dapur, namun tidak tidak menemukan bibinya. Lalu ia mencari bibinya di kamar. AMIRAH



: Bi… (menghampiri Bi Imas dan duduk di samping Bi Imas)



BI IMAS : (Menutup Al-Quran) iya neng, ada apa? AMIRAH BI IMAS



: Itu apa bi? bibi lagi baca apa? : Ini namanya Al-Quran, neng. kitab suci agama islam. Neng, udah bisa baca Al-Quran? ini kan pedoman umat islam.



AMIRAH



: Tapi ibu dan ayah tidak pernah membacanya. Mereka pun tidak pernah menyuruhku untuk membaca Al-Quran.



BI IMAS : Mau saya ajarin, neng? mulai besok tiap abis magrib mau ya bibi ajarin ngaji. AMIRAH



: (mengangguk dengan tatapan semangat) Iya mau bi



CUT TO / INTERCUT 13



SCENE 10 INT. KAMAR AMIRAH. (malam) CAST : AMIRAH Tiba-tiba Amirah terbatuk dan membuatnya terbangun dari lamunan. DIALOG : AMIRAH : (masih terbatuk berusaha untuk minum air putih yang ada dihadapannya, kemudian menghela nafas) Dulu dan sekarang sama saja, tidak ada bedanya. Untuk berkumpul bersama pun orang tuaku masih tidak mempunyai waktu. CUT TO / INTERCUT



SCENE 11 EXT. TAMAN. (siang) CAST : AMIRAH DAN HASBI Hasbi sedang duduk di taman untuk menunggu Amirah dan akhirnya yang ditunggu-tunggu datang. Amirah datang sambil membawa buku, dan Hasbi pun mengambil sebagian buku yang dibawa Amirah. DIALOG : HASBI



:(berjalan, berusaha menjejarkan langkahnya dengan Amirah dan tiba-tiba merebut buku yang dipegang Amirah)



AMIRAH : Astagfirullah (Kaget) 14



HASBI



: Mau dibawa kemana nih bukunya?



AMIRAH : Eh kamu ngapain disini? HASBI



: Kan kemaren udah gue bilang sampai ketemu besok. Udahlah jangan banyak tanya. mau di bawa kemana ini bukunya?



AMIRAH : Eh iya, tolong dibawa kesana saja bukunya (sambil menunjuk tempatnya) HASBI



:(berjalan meninggalkan Amirah)



AMIRAH : (Menatap punggung Hasbi sambil menggeleng-gelengkan kepala, heran) CUT TO / INTERCUT



SCENE 12 EXT. ANGKRINGAN. (siang menuju sore) CAST : AMIRAH, HASBI, DAN BEBERAPA ANAK JALANAN Menampilkan adegan Amirah sedang mengajar anak jalanan sambil di perhatikan oleh Hasbi hingga Amira selesai mengajar. CUT TO / INTERCUT



SCENE 13 EXT. ANGKRINGAN (sore) CAST : AMIRAH DAN HASBI Setelah selesai mengajar anak jalanan, Amirah menghampiri Hasbi untuk



mengucapkan



terima



kasih.



Namun,



Amirah



merasa



ucapan



terima kasih saja tidak cukup maka ia beriat untuk membelikan Hasbi makanan. DIALOG : AMIRAH



: Hasbi makasih ya, tadi udah mau bantuin bawa buku dan nemenin juga. 15



HASBI



: Makasih mulu, laper gue dengernya.



AMIRAH



: Hasbi laper?



HASBI



: Iyalah capek kan nungguin lo dari pagi.



AMIRAH



:(Tersenyum)hih boong banget kalo kamu nungguin aku dari pagi, untuk apa coba? Lagi pula, bilang aja si kalo kamu minta ditraktir. Ayo deh aku emang ada niatan mau traktir kamu juga.



HASBI



: Ya iyalah boong ngapain juga gue nungguin lu dari pagi mendingan juga tidur di rumah (terkekeh). Yaudah ayo! ngomong terus, ga jalan-jalan ini. Tapi kita mau makan dimana? gue gatau makanan enak yang ada di daerah sini. (menatap Amirah)



AMIRAH



: Makan disana aja yuk! (menunjuk warung ketoprak) Aku pernah makan di sana dan rasa ketopraknya enak.



HASBI



: Ayo! awas aja sampe gaenak ya.



CUT TO / INTERCUT



SCENE 14 EXT. KETOPRAK PINGGIR JALAN. (sore) CAST : AMIRAH, HASBI DAN ABANG KETOPRAK Ketika



mereka



makan,



muncul



pertanyaan



dibenak



Amirah



untuk



mengetahui lebih dalam tentang kehidupan Hasbi. DIALOG : AMIRAH



: Bi. Kamu beneran nungguin aku?



HASBI



: (Ekspresi Datar) ya enggalah buat apaan gue nunguin lo (berbohong dengan dilanjutkan berdehem)



AMIRAH



: Ohhh (sambil mengangguk) lalu ada keperluan disini? 16



HASBI



: Banyak tanya lu (Tersenyum)



AMIRAH



: (memasang ekspresi marah yang di buat buat) Bi, udah mau magrib nih. Aku duluan ya.



HASBI



: Yaudah. Sampe ketemu besok makasih loh ketopraknya. (menoleh ke Amira sambil tersenyum)



Amira langsung berdiri, dan berjalan ke abang ketoprak untuk membayar ketopraknya. AMIRA



: Ini Bang, ketopraknya 2(menyodorkan uang) sama anak laki-laki yang disana ya!(Amira menunjuk Hasbi yang sedang memperhatikannya)



ABANG KETOPRAK : (menengok ke arah yang ditunjukan oleh Amira) oh, iya neng. Amira kemudian langsung berlalu HASBI



: (Berteriak) ASSALAMUALAIKUM…!!!



AMIRA



: (Tetap berlalu, tanpa menoleh) walaikumsalam (berkata pelan sambil tersenyum)



CUT TO / INTERCUT



SCENE 15 INT. RUMAH HASBI. (malam) CAST : BAPAK HASBI DAN HASBI Hasbi



pulang



larut



malam,



ketika



pulang



Hasbi



membuka



pintu



dengan menendang pintu cukup keras ini adalah kebiaasaan hasbi. Mendengar



tendangan



pintu



tersebut



kamarnya. DIALOG :



17



Bapak



Hasbi



keluar



dari



BAPAK HASBI : Pulang kok bikin ribut aja dan kenapa sampe larut begini?



Kamu



abis



corat-coret



tembok



gak



jelas



lagi ya? Hah?(berteriak marah) HASBI BAPAK



: (Melewati bapaknya, tidak peduli) HASBI



:



Abis



dari



mana



kamu



Hasbi?



(berteriak



sambil



menarik lengan Hasbi) HASBI



: Aaaahhh Bawel banget sih (Sambil melepaskan pegangan tangan bapaknya)



BAPAK HASBI : Kamu kenapa susah banget si buat sekedar jawab omongan bapak? (berteriak) HASBI



: Peduli apa si bapak sama hasbi? Ga usah sok peduli pak karna udh telat! kenapa ga peduli sama hasbinya dari



dulu



aja



waktu



ibu



masih



hidup?(langsung



berlalu masuk kekamar Hasbi) BAPAK HASBI : Lagi lagi masa lalu yang kamu ungkit! ingat hasbi ini udah mau 7 tahun mau sampai kapan kamu ungkitungkit masa lalu terus! CUT TO / INTERCUT



Scene 16 EXT. PINGGIR JALAN. (malam) CAST : AMIRAH, HASBI, ACENG DAN BEBERAPA TEMAN ACENG Malam hari berikutnya Hasbi dan Aceng dkk., sedang duduk di pinggir jalan sambil merokok dan minum-minum alkohol. Kemudian tiba-tiba



Amirah



lewat



di



depan



mereka.



menggoda Amirah, namun Hasbi tetap cuek. DIALOG :



18



Teman-teman



Hasbi



AMIRAH



: (Lewat di depan Hasbi dan teman-temannya, sambil membawa buku)



ACENG



: Assalamualaikum Ukhti, mau kemana nih?



TEMAN ACENG : Sendirian aja neng? Mau dianterin ga? AMIRAH



: Engga mass terimakasih (melirik sebentar, terkejut melihat Hasbi)



ACENG



: Buru buru amat. sini dulu lah (tiba-tiba memegang tangan Amirah)



AMIRAH



: Eh.. (Terkejut karna tiba-tiba tangannya dipengang dan berusaha melepaskan pegangan itu, namun tidak bisa)



HASBI



: (membuang rokoknya dengan kasar dan marah pada Aceng) ga usah pegang bisa sih gak ceng? kan tadi dia udah bilang gamau(menarik kerah baju Aceng)



ACENG



: Lahh kenapa jadi lo yang marah? (melepaskan tangan Amirah, kemudian berusaha melepaskan pegangan tangan hasbi di kerah bajunya)



HASBI



: Karna lo udah kebangetan sampe megang-megang segala.



AMIRAH



: sudah-sudah(berusaha melerai mereka)



HASBI



: (merebut buku di tangan Amirah dan kemudian pergi meninggalkan teman-temannya) Ayo Amirah! (langsung berlalu)



AMIRAH



: eh… mau kemana Hasbi? (mengejar Hasbi, menengok ke belakang sekali)



Aceng dan yang lainnya hanya bisa menatap bingung kearah Amirah dan Hasbi yang sudah berlalu. CUT TO / INTERCUT 19



SCENE 17 EXT. TAMAN. (malam) CAST : AMIRAH DAN HASBI Hasbi mengajak Amirah ke taman yang biasa digunakan Amirah untuk mengajar. DIALOG : AMIRAH



: Kamu ngapain sama mereka?



HASBI



: Main



AMIRAH



: Berarti kamu dan mereka sering godain cewe yang lewat dong? Sering merokok dan minum juga?



HASBI



: (mengusap wajah dengan kasar dengan ekspresi panik) e.. eng.. enggak kok! aku cuman duduk-duduk aja gak ikutikutan mereka (berusaha tak menatap Amirah)



AMIRAH



: Terus tadi apa? aku liat kamu megang rokok sama di meja kamu ada botol minuman loh. (menghela napas) Hasbi, dalam



Al-Qur’an



surah



Al-Maidah



ayat



91



dijelasakan



bahwa minuman keras dan judi menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu serta menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan solat. Maka tidak kah kamu mau berhenti? HASBI



: Iya, gak bakal begitu lagi kok.



AMIRAH



: Janji?



HASBI



: Iya, iya (sambil tersenyum menatap Amirah)



AMIRAH



: Kasian loh orang tua kamu, kalo tahu kamu minum-minum dan godain cewe begini.



20



HASBI



:(Buang muka dan bergumam pelan) Bapak gue aja gak peduli sama gue



AMIRAH



:(mendengarkan gumaman Hasbi)Hah? Kamu bilang apa?



HASBI



: Enggak bilang apa-apa kok. Yaudah yuk kita pulang, udah malem nih (berdiri, lalu berlalu)



AMIRAH-Monolog-dalam



hati



:



Apakah



janjinya?



benar



dia



Sepertinya



akan



menepati



aku



harus



memantau dia. CUT TO / INTERCUT



SCENE 18 EXT. PINGGIR JALAN. (siang) CAST : AMIRAH Menampilkan adegan Amirah yang sepanjang hari melewati tempat biasa



Hasbi



nongkrong.



Mencoba



memantau



Hasbi.



Namun,



dalam



beberapa hari Amirah tidak mendapati Hasbi ada di tempat biasa ia nongkrong. CUT TO / INTERCUT



SCENE 19 EXT. PINGGIR JALAN. (siang) CAST : AMIRAH DAN HASBI suatu hari Amirah menemukan Hasbi yang hampir merokok dan minum lagi. DIALOG :



21



AMIRAH-Monolog : Itu Hasbi? Kok dia mau merokok dan minum lagi, bukannya ia sudah janji tidak akan begitu lagi. (Amirah Langsung menghampiri Hasbi) HASBI



: (hendak menyalakan rokok)



AMIRAH



: HASBI!



HASBI



: Eh… (Hasbi terkejut hingga rokok dan koreknya terjatuh, lalu mendongak, menatap Amirah)



AMIRAH



:



kamu



lagi



apaaa?



katanya



janji



gak



akan



begini



lagi.Kamu ngingkar janji? ngikar janji itu ga baik tau. HASBI



: Maaf Amirah, merokok itu sudah menjadi kebiasaanku, jadi



susah



buat



untuk



menghilangkannya.



Sumpah!



aku



serius banget waktu janji untuk gak ngerokok dan minumminum lagi.



AMIRAH



: Kalau kamu serius, pasti kamu gak akan ingkar janji seperti ini. Coba kamu tanamkan niat dalam hati untuk tidak merokok, pasti



bisa kok. Kasian loh orang tua



kamu, coba pikirkan mereka. HASBI



: Buat berhenti ngerokok itu gak segampang yang kamu bayangkan Amirah, gak semudah membalikan telapak tangan. Asal kamu tau aja, lagipula Ayahku tidak peduli denganku apalagi dengan kesehatanku, jadi tidak usah bawa-bawa keluargaku. Aku ingin berubah untuk diri sendiri bukan untuk siapa-siapa (berteriak marah)



AMIRAH : Maaf Hasbi kalo aku menyinggung perasaanmu. Aku tidak bermaksud sama sekali untuk menyakiti perasaanmu. Aku hanya ingin kamu menjadi orang yang lebih baik daripada 22



kemarin.



Nih,



aku



kasih



kamu



sesuatu.



(menyodorkan



permen untuk hasbi) HASBI



: (menerima permen dari Amirah) permen? untuk apa?



AMIRAH : Dari pada kamu ngerokok mendingan makan permen. Jadi kalo kamu mempunyai keinginan untuk ngerokok kamu makan permen



aja. kalaupun masih tidak bisa, coba lupakan



untuk tidak merokok dengan kegiatan positif. Kamu boleh ikut aku kok memberi makan dan mengajari belajar anakanak jalanan. HASBI



:



Memangnya



aku



boleh



ikut



kamu



memberi



makan



dan



mengajari belajar anak-anak jalanan? AMIRAH : Boleh kok, Kalau kamu mau dan kalo memang kamu ingin melakukan hal baik, bisa datang ke masjid besok pagi, akan



ada



kajian



disana.



Ingat!



Coba



niatkan



dengan



sepenuh hati dan lakukan dengan ikhlas kalo kamu memang mau berubah. HASBI



: Oke (sambil mengangguk paham)



CUT TO / INTERCUT



Scene 20 EXT. MASJID. (siang) CAST



: AMIRAH, HASBI DAN SALMA



Hari esoknya Hasbi telat mengikuti kajian yang diberitahu oleh Amirah. Amirah



Sehingga keluar



ia



masjid



menunggu dengan



Amirah menuruni



di



luar



tangga,



masjid.



Ketika



wajahnya



pucat,



terbatuk dan mulai tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya. DIALOG AMIRAH



: : (satu tangan memegang kepala dengan satu tangan lagi tetap memegang pegagangan tangga) 23



HASBI



: (menghampiri Amirah dengan wajah panik) kamu gak apaapa Amirah? Muka kamu pucat.



AMIRAH



: Hasbi? Kamu kok sudah di luar saja? kamu baru datang?



HASBI



: Jawab pertanyaan gue dulu kenapa si lo. seneng banget ngalihin topik pembicaraan, itu muka lo pucet banget, lo gapapa?



AMIRAH



: Aku gapapa Hasbi, kamu kenapa sudah datang tapi tidak masuk kedalam?



HASBI



: (pegang dahi amira dan ternyata panas) Amirah tolong lah! badan lo panas gini, mukanya jugaa pucet. apanya yang gapapa? lo tunggu di sini gue beli minum sama obat dulu.



AMIRAH



: (masih dengan wajah pucat) Tidak usah Hasbi. Tadi sebelum selesai kajian aku sudah hubungi Salma untuk datang menjemputku, mungkin salma sudah menungguku di depan gang sekarang.



HASBI



: Yaudah kalo gitu, sampe rumah nanti jangan lupa minum obat ya Amirah jangan sampe engga. Ayo aku anter kamu sampe ketemu salma.



AMIRAH



: Eh barusan kamu ngomong aku? kayaknya aku harus sakit dulu deh biar Hasbi gak ngomong pake bahasa kasar lagi (terkekeh)



HASBI



: Yeeee, kondisi kaya gini masih sempet-sempetnya aja bercanda.



AMIRAH



: Eh itu salma (sambil melihat salma di depan gerbang), Hasbi aku pulang duluan yaa.



HASBI



: Hati-hati rah, Kalau sudah sampai hubungi aku ya. Eh maksudnya kalo udah sampe hubungin gue yaa. 24



AMIRAH



: Iya Hasbi, terima kasih ya, aku duluan! Oh iya Hasbi, lain kali kalaupun kamu dating terlambat di kajian, sebaiknya



kamu



masuk



tetap



masuk



saja.



Lebih



baik



terlambat daripada tidak sama sekali. Assalamualaikum. HASBI



: iya bu guru, wa’alaikumsalam. Woi salma! Jagain Amirah ya, yang bener jagainnya, jangan sampe dia pingsan. Awas lo!



SALMA



: IHH BAWEL! (langsung berlalu sambil menuntun Amirah)



HASBI



: (terkekeh, kemudian menatap kepergian mereka)



CUT TO / INTERCUT



SCENE 21 INT. KAMAR AMIRAH. (siang) CAST : AMIRAH DAN HASBI Amirah duduk di meja belajarnya, mengambil Hp di tas hendak mengabari Hasbi. PERCAKAPAN DALAM TELEPHONE : AMIRAH



: Assalamualaikum Hasbi. Aku mau mengabari kalau aku sudah sampai rumah.



HASBI



:(Hasbi menjawab Amirah) Wa’alaikumsalam, alhamdulillah kalau sudah sampai rumah. Gimana masih pusing? udah minum obat? Apa perlu periksa ke dokter?



25



AMIRAH



: Alhamdulillah sudah baikan kok, tidak perlu minum obat apalagi



periksa



ke



dokter.



Cuma



pusing



biasa



kok,



mungkin karna aku tidak sarapan. Aku mau tanya sesuatu boleh tidak? HASBI



: Ga boleh ah, lo kalo nanya pertanyaanya pasti ngejebak.



AMIRAH



: Ih Hasbi mahh.



HASBI



: Iya iya karna lo lagi sakit jadi boleh deh nanya, satu pertanyaan aja yaa, ga boleh banyak-banyak.



AMIRAH



: Kenapa reaksi kamu takut sekali saat melihatku pusing



tadi? HASBI



: Semua orang pasti khawatirlah raa, muka lo tadi pucet banget kaya hantuu. Ada yang salah? bukannya wajar ya?



AMIRAH



: Gabisa dibilang wajar bi. tadi muka kamu tuh panik banget sampe keringetan gitu. Kamu punya trauma kah?



HASBI



: Kan gue bilang cuma mau jawab 1 pertanyaan doang. Udahudah jangan mikirin apa-apa lagi. Istirahat sana!



AMIRAH



:Iya-iya. Aku istirahat nih ya, assalamu’alaikum Hasbi. (memutuskan panggilan)



HASBI



: Wa’alaikumsalam (menghela napas, kemudian menatap foto keluarganya)



CUT TO / INTERCUT



SCENE 22 INT. KAMAR. (malam) CAST : AMIRAH DAN BI IMAS Setelah memutuskan sambungan telepon, Amirah mulai merasa pusing kembali dan terbatuk parah, hingga mengeluarkan darah. Ia juga



26



mulai kehilangan kesadaran, hingga ia tidak sengaja menyenggol jam yang ada di mejanya. DIALOG : AMIRAH



:(terbatuk parah dan tidak sengaja menyenggol jam)



BI



:(Mendengar



IMAS



suara



barang



jatuh



dari



kamar



Amirah)



Astagfirullah, suara apa itu neng? apa yang jatuh? (mulai menghampiri kamar Amirah) AMIRAH



:



(tidak



menjawab



karena



masih



terbatuk



hingga



mengeluarkan darah dan terkejut melihat darah) BI IMAS



: (masuk ke kamar Amirah dan terkejut) Astagfirullah! Neng Amirah kenapa? (memegang tubuh Amirah)



AMIRAH



:(buru-buru menyembunyikan darah yang ada di tangan dari Bi Imas) Gak apa-apa kok bi. Cuma lemes aja, kayaknya kurang istirahat.



BI IMAS : Yaudah neng Amirah, Bibi tuntun ke tempat tidur ya? (menuntun Amirah ke tempat tidur) mau bibi pijitin neng? AMIRAH BI



IMAS



: (sambil tiduran) tidak perlu bi. Terima kasih ya bi. :



iya



neng



tidurnya



Amirah.



ya



Bibi



neng,



tinggal



jangan



ya. lupa



Yang baca



nyenyak doa.



Assalamualaikum. AMIRAH BI IMAS



: Wa’alaikumsalam Bi. : (Keluar dari kamar Amirah dan menutup pintu kamar



Amirah) AMIRAH-MONOLOG-dalam



hati



:(memastikan



bibi



kemudian



melihat



terdapat



darah



27



sudah



keluar,



tangannya dari



yang



mulutnya)



sepertinya aku harus periksa ke rumah sakit. CUT TO / INTERCUT



SCENE 23 INT. RUANG TUNGGU RUMAH SAKIT. (siang) CAST : AMIRAH DAN HASBI Adegan menampilkan Amirah sedang membuka surat dari dokter di ruang tunggu rumah sakit. DIALOG : AMIRAH : (duduk di ruang tunggu rumah sakit sambil membaca surat vonis dokter-Sorot surat dokter-kemudian terkejut) aku divonis TBC? Bagaimana bisa? Bagaimana aku memberitahu orang tua ku? Apakah mereka akan percaya? Dan kapan aku bisa memberitahu mereka? Mereka kan selalu saja sibuk dengan



pekerjaan.



(bicara



dalam



hati



sambil



memegang



kepala) Tiba-tiba



telpon



Amirah



berbunyi



dan



menampilkan



bahwa



Hasbi



menelponnya. PERCAKAPAN DALAM TELEPON AMIRAH



: Assalamualaikum Hasbi. Ada perlu apa ya menelpon ku?



HASBI



: Waalaikumsalam Amirah. Lo sekarang dimana?



AMIRAH



:(melihat sekeliling dengan bingung mencar jawaban) e.. ee… aku ada di…. (melihat kanan kiri sekali lagi) aku ada di rumah, Hasbi. Memangnya kenapa?



HASBI



: Katanya mau ngajak gue buat ngajarin anak-anak jalanan? Kapan?



28



AMIRAH



: (mengangguk) oooohh. Kalau kamu bisa sore ini, kamu bisa langsung datang kesana saja. Aku akan tunggu kamu di sana.



HASBI



: Oke. Eh ra lupa, gimana pusingnya? udah ilang?



AMIRAH



: Udah nih bi. kan aku bilang aku cuma kecapean aja, jadi kalo dibawa isirahat pasti ilang pusingnya dan Hasbi maaf, kamu yakin mau mengajari anak-anak dengan bahasa lo gue? Mereka akan meniru kamu loh.(tersenyum)



HASBI



:



Iya



iya.



nanti



gue



ganti



jadi



pake



aku



kamu



(menggesekkan kaki ke tanah) aku akan kesana sore hari ini ya bu guru. Assalamualaikum. AMIRAH



: (terkekeh) waalaikumsalam (menutup telpon dan menatap surat dokter lagi dan menghela napas)



AMIRAH-MONOLOG-dalam hati : lebih baik aku tidak bilang siapasiapa



dulu



dalam



waktu



dekat



ini,



termasuk Hasbi. CUT TO / INTERCUT



SCENE 24 INT. MASJID. (sore) CAST : AMIRAH DAN HASBI Setelah selesai mengajar anak-anak, Sambil Hasbi membantu Amirah membereskan buku-buku yang tergeletak di lantai, mereka berdua bercakap-cakap. DIALOG : HASBI



: (melihat sekeliling untuk mengecek ada orang lain atau tidak) Rah aku mau ngomong boleh?



AMIRAH : Mau ngomong apa bi? (Masih sibuk membereskan buku, tidak memperhatikan Hasbi) 29



HASBI



: Aku suka sama kamu rah.



AMIRAH : (Kaget) eh…. emmm. aku juga suka sama Hasbi, Hasbi baik, suka bantuin Amirah kalo Amirah lagi kesusahan (menoleh kearah Hasbi, kemudian tersenyum) HASBI



:(mengela napas sambil menggelengkan kepala) bukan suka yang kaya gitu ra. Aku suka sama kamu, aku mau kita punya hubungan yang lebih dari sekarang.



AMIRAH



:



Tapii..



(menatap



Hasbi



dengan



mengernyitkan



dahi,



bingung) HASBI



: Aku tau ra pasti kamu ga mau pacaran gitu-gitu kan. Ga usah dijawab ra, aku cuma mau nyatain perasaan aku ke kamu doang. Aku ga berharap buat kamu balas perasaanku.



AMIRAH : Tapi maaf Hasbi, Apa yang membuat kamu suka sama akau bi? (masih menatap Hasbi dengan wajah bingung) HASBI



: Kamu mengingatkan aku akan ibuku ra. Dari sifat, tingkah laku, semuanya. Tapi (wajahnya menunduk berubah sedih, menghela



napas,



kemudian



menatap



Amirah)



ibuku



sudah



meninggal karena penyakit TBC. AMIRAH :(terkejut dengan tangan kanan menutup mulut) inalillahi AMIRAH-MONOLOG-dalam hati : Tapi aku baru saja divonis terkena TBC,



apa



sebaiknya



aku



bilang



padanya? Tapi bagaimana jika hal itu membuatnya bertambah sedih? Haruskah aku menjauhinya mulai sekarang? HASBI



: Amirah! Amirah!



AMIRAH :(Tidak merespon karena melamun) HASBI



: AMIRAH! (berteriak) 30



AMIRAH : Hah? Apa? HASBI



: Tidak usah sampai dipikirkan kali. Semua sudah terjadi. Lagipula aku sudah tidak sesedih dulu karena ada kamu disampingku (terkekeh) Ibuku juga sudah tenang di atas sama bersama Allah. (tersenyum) Kita pulang yuk, sudah mau magrib nih.



AMIRAH



:(mengangguk,



perasaan



berslah



karena



membuat



hasbi



menyukainya) iya. CUT TO / INTERCUT



SCENE 25 EXT. PINGGIR JALAN, MASJID, TAMAN. (siang) CAST : AMIRAH DAN HASBI Menampilkan beberapa adegan Amirah yang selalu saja menghindari Hasbi. Setelah Hasbi menyatakan perasaanya, Hasbi merasa jika Amira menjauhinya. Amirah sudah tidak datang ke masjid untuk kajian,



sudah



tidak



datang



lagi



untuk



mengajari



dan



memberi



makan anak jalanan. CUT TO / INTERCUT



SCENE 26 EXT. PINGGIR JALAN. (siang) Cast : AMIRAH, HASBI, DAN BEBERAPA ANAK JALANAN suatu waktu Hasbi melihat Amira yang sedang ngobrol dengan anak jalanan, langsung saja Hasbi menemui Amira dan bertanya kenapa beberapa hari ini amira susah di hubungi dan menghilang. DIALOG : AMIRAH



: (sedang mengobrol dengan anak jalanan)



31



HASBI



:



(menghampiri



Amira,



dan



menepuk



pundak



Amira



dari



belakang) Ra kemana aja kamu?. AMIRAH : (terkejut) eh.. Hasbi? Kamu ngapain ke sini? Oh iya, ada yang harus aku kerjakan, aku sibuk, aku harus pergi. Aku duluan



ya



Hasbi.



Assalamu’alaikum(pergi



meninggalkan



Hasbi) HASBI



: Tunggu Amirah! (menarik tangan Amirah)



AMIRAH : Aduh sakit Hasbi (muka memelas, melepaskan tangannya dari Hasbi). HASBI



: Kamu kenapa sih, Amirah? Kenapa menghindar terus? Kalau aku



punya



salah,



kasih



tau



aku.



Bukan



malah



menghindariku. Apa ini karena kemarin aku menyatakaan perasaanku? AMIRAH



:Bukan



Hasbi,



bukan



begitu.



(membuang



muka,



Nampak



berpikir) HASBI AMIRAH



:Terus kenapa hah? :(menghela napas, kemudian kembali menatap Hasbi) Ada banyak hal yang ingin ku miliki dalam hidupku dan salah satunya itu adalah memilikimu. Namun aku sadar, jika aku tidak layak untuk kamu Hasbi (mata Amirah mulai berkaca-kaca).



Semakin



hari,



entah



kenapa



ada



rasa



ingin memilikimu dan itu semakin memuncak. Namun disisi lain, ada rasa yang membuatku takut bahwa kau akan menyakitimu. Aku takut, aku sangat takut Hasbi. Kenapa semua luapan perasaan ini sangat membuatku gila? HASBI



: Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan Amirah. (mengernyitkan dahi)



32



AMIRAH



: Aku wanita jahat bi, aku akan menyakitimu. Kau pasti akan



mengerti



pada



waktunya.



Maka,



sebelum



hal



itu



terjadi, biarkan aku pergi menjauh darimu, biarkan aku untuk tidak memberimu sebuah harapan dan biarkan aku mencintaimu dengan caraku Hasbi, Aku mohon. (menunduk, tidak mentap Hasbi) Aku harap ini akan jadi pertemuan terakhir



kita.



Aku



permisi,



Assalamualaikum.



(mengangguk dengan menatap kebawah, kemudian berbalik dan



menampilkan



wajah



Amirah



yang



menangis



sambil



berlalu) HASBI



: Tunggu Amirah! maksud kamu apa si rah? Bagaimana aku bisa



mengerti



kalau



kamunya



saja



bicara



tidak



jelas



begini, Amirah!. (berteriak sambil mengernyitkan dahi) AMIRAH : (tak menggubris ucapan Hasbi dan terus berlalu) HASBI



: (melihat Amirah yang pergi dengan wajah kebingungan atas jawaban Amirah)



Setelah



melihat



Amirah



yang



sudah



tak



nampak



lagi,



Hasbi



berbalik, masih dengan wajah bingung, berjalan sambil memikirkan Amirah. CUT TO : FLASHBACK HASBI Menampilkan adegan kebersamaan Amirah dan Hasbi. Hasbi berusaha mengingat-ngingat lagi momen kebersamaan mereka berdua. Setelah flashback, Hasbi menggumamkan sesuatu. HASBI-MONOLOG



:



Matahari



mengajarkan



pertemuan perpisahan



yang yang



kita



bahwa



hangat indah,



pada



terdapat



tapi



apa



ini



setiap sebuah Amirah?



pertemuan kita sangat hangat namun kata-kata perpisahan



yang



menyakitkan



dan 33



keluar tidak



dari ada



mulutmu



kesan



sangat



Indah



sama



sekali.



Aku



harus



bertemu



denganmu



lagi



dan



menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, kenapa kamu harus pergi? aku butuh alasan yang jelas Amirah. CUT TO / INTERCUT SCENE 27 EXT. HALAMAN RUMAH AMIRAH, TAMAN (siang) CAST : HASBI Menampilkan



Adegan



Hasbi



yang



sedang



mencari



Amirah.



setelah



Amirah meninggalkan Hasbi di taman, Hasbi berpikir untuk menemui Amirah lagi. Hasbi mencari Amirah kemana-mana, namun Hasbi lagilagi



tidak



menemukan



jejaknya.



Ia



sampai



harus



menunggu



di



taman, barangkali saja Amirah tiba-tiba datang ke taman ini dan menjelaskan maksud perkataan yang keluar dari mulutnya. Hasbi frustasi



dia



memutuskan



untuk



menemui



Amirah



langsung



kerumahnya. Namun pada saat Hasbi datang kerumah Amirah, rumah Amirah nampak sepi, tidak terlihat ada orang di dalamnya. Hasbi memecet bel berkali-kali tapi tidak ada yang menjawab. CUT TO / INTERCUT



SCENE 28 EXT. HALAMAN RUMAH HASBI. (siang) CAST : HASBI Satu



bulan



berlalu



hasbi



tetap



tidak



mendapatkan



kabar



dari



Amirah, satu pesan muncul di Handphone Hasbi dari Amirah HASBI



: (sedang memakai sepatu)



Tring!(suara handphone Hasbi) HASBI



:(melihat



hpnya



dan



terkejut



ketika



melihat



bahwa



mendapatkan pesan dari Amirah dan langsung membukanya)



34



ia



MENAMPILKAN PESAN AMIRAH : Assalamualaikum Hasbi, bisa tolong kerumah? Ada yang mau diomongin. HASBI



: (langsung bergegas ke rumah Amirah)



SCENE 29 EXT. HALAMAN RUMAH AMIRAH. (sore) CAST : HASBI DAN BI IMAS Hasbi sampai ke rumah Amirah dan di depan gerbang sudah terlihat bi Imas yang kelihatannya memang menunggu Hasbi datang. DIALOG : BI IMAS : (berdiri di depan gerbang sambil terus menatap surat yang dipegangnya) HASBI



: Assalamualaikum bi. saya Hasbi saya tadi di sms oleh Amirah kalau saya disuruh datang ke sini untuk bertemu dengan Amirah.(melihat tangan Bi Imas dan melihat Hp Amira yang sdi pegang Bi Imas) Amiranya ada bi? (menatap Bi Imas dengan tatapan penuh harap)



BI IMAS : Hasbi, Amira menitipkan ini kepada Bibi (memberi surat kepada Hasbi) Amirah sangat menyayangimu Hasbi tapi dia gak mau membuat luka baru untuk kamu. HASBI



: Amirahnya kemana? kenapa dia ga ngasih langsung ke saya bi? (menatap bingung)



BI IMAS : Amirah sudah tidak ada. Dia sudah pergi. Bibi harap Hasbi tidak mencari Amirah lagi. Amirah takut kalo kamu akan terluka, mangkanya ia menjauh dari hidup kamu. Untuk menjelaskan semuanya, dia menulis surat ini untuk kamu Hasbi.



35



HASBI



: (menerima surat dengan tatapan bingung)



BI IMAS : Sudah ya Hasbi, Bibi masih ada banyak pekerjaan. Hanya itu



yang



dengan



bisa



bibi



terpaksa,



meninggalkan



sampaikan.



kemudian



Hasbi



yang



(mengangguk,



menutup



pintu



kebingungan



tersenyum



gerbang



sambil



dan



memegang



surat)



SCENE 30 EXT. HALAMAN RUMAH AMIRAH (siang) CAST : HASBI Menampilkan Hasbi yang membuka surat dari Amirah dengan masih menatap bingung. Hasbi membaca surat tersebut-dengan isi surat disuarakan



oleh



suara



Amira-dan



berusaha



untuk



mengerti



kata



demi kata dari surat itu. HASBI : (membuka surat dari Amirah) ISI SURAT-dengan suara Amirah : Hasbi ini Amirah. Aku minta maaf ya kalo terakhir kali kita bertemu aku berbicara seperti itu kepadamu. Aku saat itu juga bilangkan bahwa aku juga suka padamu. Aku senang sekali, waktu kamu menyatakan perasaanmu padaku. Rasanya seperti terbang ke langit ke 7. Aku sepenarnya ingin memberi tahu alasan kenapa aku menjauh dari



hidup



Hasbi,



namun



tidak



berani



ku



katakana



langsung.



Layaknya Ibu Hasbi, Amirah juga punya penyakit yang sama. Amirah ga punya cukup waktu yang banyak. Amirah mau cerita ini ke Hasbi, namun Amira takut malah menimbulkan luka baru ke hasbi. Amirah sebenarnya ingin membangun sebuah kesan yang akan tertanam di benakmu. Kesan bahwa aku adalah gadis yang cantik, riang gembira,



36



bukan malah kesan Amirah yang penyakitan dan tidak mempunyai cukup waktu untuk bertahan hidup. Aku mau bilang terima kasih, karna telah hadir dalam kisah hidupku, dalam takdirku. Terima kasih juga, Hasbi mau dengerin kata-kata Amirah. Hasbi, aku sangat bahagia sekali di sini, jadi Hasbi harus bahagia juga ya di sana. kalau Hasbi gak bahagia, hasbi ga



boleh nemuin



Amirah. Hasbi harus bahagia baru



bisa



menemui pusara Amirah dan ceritain semua kebahagian Hasbi ya ya yaaa!. Amirah tunggu ya cerita bahagianya. Jangan sampe engga cerita



Amirah



bakalan



marah



banget!



Janji



ya?



Ingat!



Kalau



berjanji harus diniatkan dalam hati, jangan hanya sekedar guratan lidah. Terakhir, maaf banget ya hasbi. Amirah ga bisa selalu ada untuk Hasbi, gabisa nepatin janji juga buat bimbing hasbi buat jadi orang yang lebih baik. Tapi Amirah percaya kok sama hasbi kalo tanpa adanya Amirahpun Hasbi bisa jadi orang yang lebih baik lagi. Assalamualaikum Hasbi jangan lupa bahagia yaaa! HASBI : (menangis hingga jatuh berlutut) CUT TO / INTERCUT



SCENE 31 EXT. KUBURAN AMIRAH. (siang) CAST : HASBI 5



tahun



kemudian,



Hasbi



datang



ke



kuburan



Amirah



dan



menceritakan seluruh kebahagiaanya 5 tahun terkhir. DIALOG : HASBI



:



Assalamualaikum



sekarang.



Amirah,



Kehilangan



menghancurkanku.



untuk



Namun



maaf yang



berkat



37



aku



baru



kedua



surat



bisa



kesini



kalinya



sangat



yang



kamu



tulis



untukku, mau tidak mau aku harus bahagia sehingga bisa datang kesini. Rah, makasih sudah menjadi luka yang membuatku hidup menjadi



lebih



baik.



Aku



bahagia



rah



disini



seperti



permintaanmu di dalam surat dan sampai sekarangpun aku masih merindukanmu dan akan terus merindukanmu.. Aku datang kesini ingin menceritakan kisah bahagia ku, aku sudah menikah rah dan mempunyai 1 malaikat laki laki dan 1 malaikat perempuan. Kau tahu? Aku memberi nama anak laki-lakiku, Amir. Sedangkan yang perempuan, Mirah. Kalau digabung akan menjadi namamu kan, Amirah. Dan Istriku cantik sekalih rah, sangat cantik seperti kamu



dan



2



anakku



hidup



sehat,



mereka



berdua



aktif



sekali. Hubunganku dengan ayahku juga sangat baik rah aku selalu menuruti perkataan ayahku dan tidak pernah membantahnya lagi. Rah



aku



sudah



menceritakan



menepati



cerita



janjiku



bahagiaku



ke



untuk kamu,



bahagia sekalih



dan lagi



terima kasih karena sudah mengajarkanku untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan oh iya, aku hampir lupa (mengeluarkan



surat



dari



sakunya)



surat



tersimpan dengan baik loh. (tersenyum) CUT TO / INTERCUT



SCENE 32 EXT. KUBURAN AMIRAH. (siang) CAST : HASBI DAN ISTRINYA



38



darimu



masih



Setelah bercerita pada pusara Amira, istri Hasbi menghampirinyatidak menampilkan wajah istri Hasbi sama sekali, hanya tampilan belakangnya saja. DIALOG : ISTRI HASBI : Sudah mas? HASBI



:(mendongak dan tersenyum) sudah (berdiri, kemudian memberikan surat tersebut)



ISTRI HASBI : Apa ini mas? (menerima surat tersebut)



HASBI



: Akan aku buang semua bagian sedih dan menyakitkan antara kita dan hanya menyisakan semua bagian yang indah



saja.



untuk



itu,



akan



ku



ceritakan



sebuah



kisah tentang pusara ini. (tersenyum) CUT TO : menyorot Hasbi dan istrinya dari jauh, lalu perlahan menyorot langit yang ada di atasnya dan menampilkan TEXT “the end” CUT TO / INTERCUT-CREDIT TEXT. END.



39