Akuntansi Manajemen Biaya Standar Dan Analisis Varian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKUNTANSI MANAJEMEN Perhitungan Biaya Standar: Alat Pengendalian Manajerial Makalah Ini Disusun guna untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Dosen Pengampu : Ibu Yusro R, M.Si.



Disusun Oleh: Lidya Herman Putri Amalia Ramadhanti Arif Muhamad Irfan AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur kami atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Mnajemen “Perhitungan Biaya Standar: Alat Pengendalian Manajerial” ini sesuai dengan harapan dan selesai tepat pada waktunya. Dibuatnya makalah ini bertujuan agar setiap pembaca dapat mengerti dan menambah pengetahuannya. Penulis menyadari segala kekurangan dari makalah ini, baik materi maupun bahasa, namun demikian penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih bagi setiap pembaca. Kami sebagai penulis makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang ada kaitannya dengan penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan kami perhatikan dan pertimbangkan guna perbaikan di masa datang. Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada para pemakainya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb



Ciputat, 15 April 2019



Penulis



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Standar adalah tolok ukur atau norma dalam pengukuran kerja. Standar dapat ditemukan dimana saja. Dokter mengevaluasi berat badan menggunakan standar yang telah ditetapkan. Makanan yang dijual di restoran harus disiapkan dengan standar kebersihan khusus. Bangunan yang kita huni harus sesuai dengan standar yang ditetapkan. Standar juga sering digunakan dalam akuntansi manajerial di mana standar tersebut terkait dengan kuantitas dan biaya input yang digunaan dalam produksi barang dan penyediaan jasa. biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan dan standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar 1.2 Rumusan Masalah Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki beberapa rumusan masalah, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Apa pengertian dari standar unit? Apa pengerian dari biaya produk standar? Apa pengertian dari analisis variansi? Bagaimana cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja? Bagaimana cara menghitung analisis variansi biaya overhead? Bagaimana jurnal dalam akuntansi untuk variansi?



1.3 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya untuk Fakultas Ekonomi Dan Bisnis mengetahui tentang : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Mengetahui pengertian dari standar unit. Mengetahui pengertian dari biaya produk standar. Mengetahui pengertian analisis variansi. Mengetahui cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja. Mengetahui cara menghitung analisis variansi biaya overhead. Mengetahui bentuk jurnal dalam akuntansi untuk variansi.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Standar Unit Total biaya perunit dihitung sebagai berikut. Biaya per unit= total biaya/total unit Untuk menentukan biaya standar per unit dalam input yang terbatas, 2 keputusan berikut harus dibuat.  



Keputusan kuantitas; jumlah harga input yang seharusnya digunakan untuk setiap output. Menghasilkan standar kuantitas. Keputusan penetapan harga; jumlah yang seharusnya dibayarkan untuk kuantitas input yang digunakan. menghasilkan standar harga.



Biaya standar per unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar berikut. Biaya standar perunit= standar kuantitas x standar harga



Bagaimana Standar Dikembangkan Berikut disajikan tiga sumber potensial dari standar kuantitatif.   



Pengalaman sebelumnya Studi teknis Masukan dari karyawan operasional



Jenis-jenis Standar  



Standar ideal mengharuskan efensiesi maksimum dan dapat diraih hanya jika semuanya beroperasi secara sempurna. Standar yang dapat dicapai saat ini dapat diraih dengan kondisi operasi yang efesiensi.



Mengapa Sistem Biaya Standar Diadopsi 1.



Perencanaan dan Pengendalian Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran kinerja. 2. Keputusan Beretika



Perhitungan biaya standard an analisis varian untuk pengendalian biaya dan evaluasi kinerja dapat memiliki implikasi etika yang kuat. 3. Perhitungan Biaya Produk Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga harga pokok produksi: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Pendekatan Pembebanan Biaya



Bahan langsung Tenaga langsung overhead



Sistem perhitungan Sistem perhitungan Sistem perhitungan biaya standar biaya normal biaya aktual Actual Actual baku Standar kerja Standar Standar



Actual



Actual



Dianggarkan



Actual



2.2 Standard Product Cost Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Menggunaka biaya-biaya tersebut, biaya standar per unit (standard cost per unit) akan dihitung. Kertas kerja biaya standar (standard cost sheet) memberikan data produksi yang di butuhkan untuk menghitung biaya per unit standar. Kertas kerja biaya standar juga memperlihatkan kuantitas input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu unit output. Standar kuantitas per unit dapat digunakan untuk menghitung jumlah input yang diperkenankan untuk jumlah output actual. Perhitungan tersebut adalah komponen dasar dalam menghitung variasi efisiensi. Seorang manajer harus mampu menghitung kuantitas bahan baku standar yang diperkenankan (standard quantity of materials allowed-SQ) dan jam standar yang diperkenankan (standard hours allowed-SH) untuk jumlah output actual, dimana: SQ= standar kuantitas per unit x output actual



Dan



SH= standar tenaga kerja per unit x output actual Kertas Kerja Biaya Standar untuk Keripik jagung Keterangan



Harga Pemakaian Biaya Subtotal Standar Standar Standar



Bahan baku langsung: Jagung kuning Minyak goring Garam Limau Kantong Total bahan baku langsung



$ 0,01 0,03 0,01 0,50 0,05



Tenaga kerja langsung: Pemeriksaan Operator mesin Total tenaga kerja langsung



8,00 10,00



Overhead: Overhead variable Overhead tetap Total overhead Total biaya per unit standar Dihitung dengan mengalikan antara harga dan pemakaian.



18 ons 2 ons 1 ons 0,04 ons 1 kantong



$ 0,18 0,06 0,01 0,02 0,05 $ 0,32



0,01 jam 0,01 jam



$ 0,08 0,10 0,18



4,00 15,00



0,02 jam 0,02 jam



0,08 0,30 0,38 $ 0,88



Menghitung Kuantitas Standar yang Diperkenankan (SQ dan SH) Mengapa: Standar unit digunakan untuk menghitung total input yang diperkenankan untuk output actual (dengan mengalikan antar standar kuantitas per unit dan output actual yang diproduksi). Manajer dapat menggunakan kuantitas standar yang diperlukan untuk perencanaan (misalnya, untuk menentukan berapa yang diperlukan dalam proses produksi yang direncanakan) atau untuk pengendalian dengan membandingkan input yang diperkenankan dengan input yang sebenarnya digunakan. Informasi: Asumsikan bahwa 100.000 paket keripik jagung diproduksi sepanjang minggu pertama Maret. Ingat kembali dari Tampilan 10.3 bahwa standar kuantitas unit adalah 18 ons jagung kuning untuk setiap paket dan standar kuantitas unit untuk operator mesin adalah 0,01 jam per paket yang diproduksi. Diminta: Berapa banyak jagung kuning dan jam operator yang seharusnya digunakan untuk output actual sejumlah 100.000 paket?



Solusi: Jagung kuning yang seharusnya digunakan: SQ = standar kuantitas unit x output actual = 18 x 100.000 = 1.800.000 ons Jam operator yang seharusnya digunakan: SH = standar tenaga kerja unit x output actual = 0,01 x 100.000 = 1.000 jam tenaga kerja langsung



2.3 Analisis Varian : Deskripsi Umum SP adalah standar harga per unit suatu input dan SQ adalah kuantitas standar input yang diperkenankan untuk output actual standar, biaya input yang direncanakan atau dianggarakan adalah SP x SQ. Biaya input aktual adalah AP x AQ yakni AP adalah biaya aktual per unit dan AQ adalah kuantitas input aktual yang digunakan. A. Varian Harga Dan Varian Pemakaian Varian total anggaran (total budget variance) adalah selisih antara biaya input aktual dan biaya yang direncanakan. Untuk penyederhanaan, kita akan merujuk pada Varian total anggaran sebagai Total varian. Total varian



= Biaya Aktual – Biaya yang dianggarkan atau direncanakan = (AP x AQ) – (SP x SQ)



Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, total varian dibagi menjadi varian harga dan pemakaian. Varian harga/tarif (price/rate variance) adalah selisih antara harga input per unit aktual dan yang direncanakan dikalikan dengan jumlah input yang digunakan. Varian harga = (AP - SP) x AQ Varian pemakaian/efisiensi (usage/efficiency variance) adalah selisih antara kuantitas input aktual dan input standar dikalikan dengan input per unit standar. Varian pemakaian = (AQ - SQ) x SP Menunjukkan total varian adalah jumlah varian harga dan pemakaian.



Total varian



= varian harga + varian pemakaian = (AP – SP)AQ + (AQ – SQ)SP = [(AP x AQ) – (SP x AQ)] + [(SP x AQ) - (SP x SQ)] = (AP x AQ) – (SP x AQ) + (SP x AQ) – (SP x SQ) = (AP x AQ) – (SP x SQ)



Tampilan 1 menampilakan diagram tiga cabang yang menggambarkan proses ini. Total varian biasanya dibagi dalam komponen harga dan efisiensi untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Varian yang tidak menguntungkan (Unfavorable- U variances) muncul ketika harga aktual atau pemakaian input aktual lebih besar dari harga atau pemakaian standar. Ketika hal berlawanan yang muncul, varian yang menguntungkan (Favorable-F variances) diperoleh. Varian yang menguntungkan dan tidak menguntungkan tidak sama dengan varian yang baik dan buruk. Istilah tersebut hanya menunjukkan hubungan harga aktual atau kuantitas dengan standar harga dan kuantitasnya. Baik atau buruknya varian itu bergantung pada penyebab munculnya mereka. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa pengkajian.



Tampilan 1



B. Keputusan Untuk Mengkaji Kinerja aktual jarang memenuhi standar yang ditetapkan secara tepat dan manajemen tidak berharap demikian. Hal yang diharapkan adalah varian acak seputar standar. Oleh karena itu, manajemen seharusnya memiliki pemikiran tingkat kinerja yang dapat diterima. Pada kasus yang faktor – faktornya tidak dapat dikendalikan, manajer perlu merevisi standar. Setelah memahami penyebab pentingnya pengkajian varian, kita perlu mengetahui kapan pengkajian perlu dilakukan. Mengkaji penyebab varian dan mengambil tindakan perbaikan seperti pada semua aktivitas, memiliki biaya yang berhubungan dengannya sebagai prinsip umum, suatu pengkajian seharusnya dilakukan hanya jika manfaat yang diperkirakan lebih banyak daripada biaya yang diperkiraan. Karena biaya dan manfaat analisis varian dengan dasar kasus per kasus sulit dinilai, banyak perusahaan menggunakan petunjuk umum untuk mengkaji varian, yaitu jika varian berada di luar tingkat yang dapat diterima. Varian-varian tidak akan dikaji, kecuali jika mereka



sangat diperhatikan. Mereka harus disebabkan oleh sesuatu yang lain daripada hanya faktor acak, dan cukup besar (dalam rata-rata) menilai biaya pengkajian dan mengambil tindakan korektif. Kisaran yang dapat diterima adalah standar ditambah atau dikurangi suatu deviasi yang diperkenankan. Kisaran ukuran teratas dan terbawah yang diperkenankan disebut batas pengendalian (control limits). Batas pengendalian atas adalah standar ditambah deviasi yang diperkenankan dan batas pengendalian bawah adalah standar dikurangi deviasi yang diperkenankan. Batas pengendalian sering dinyatakan dalam persentase dari standar dan jumlah dolar absolut.



2.4 Analisis Varian : Bahan Baku Dan Tenaga Kerja Total varian mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja, serta biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual. Total varian untuk pengukuran bahan baku adalah selisih antara biaya bahan baku aktual dan biaya bahan baku yang dianggarkan dalam tingkat aktivitas aktual. Total varian bahan baku = (AP x AQ) – (SP x SQ) Total varian tenaga kerja, mengukur selisih antara biaya aktual tenaga kerja dan biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual. Total varian tenaga kerja = (AR x AH) – (SR x SH) Keterangan:



AH = Jam tenaga kerja langsung yang digunakan aktual SH = Jam standar yang diperkenankan AR = Tarif upah per jam aktual SR = Tarif upah per jam standar



Contoh Penghitungan: Untuk mengilustrasikannya, pertimbangkanlah data Crunchy chips dari minggu pertama Maret. Produksi aktual



48.500



Biaya aktual jagung



780.000 ons seharga $0,015 = $11.700



Biaya aktual pegawai bagian pemeriksa



360 jam pada upah $8,35 = $3.006



Hitunglah total varian untuk jagung dan total varian tenaga kerja bagi pegawai bagian pemeriksaan untuk minggu pertama Maret. Solusi:



Untuk Jagung



Biaya Aktual AP X AQ $11.700



Biaya yang dianggarkan* SP X SQ $8.730



Total Varian (AP x AQ) – (SP x SQ) $2.970 U



*Standar kuantitas untuk bahan baku dan tenaga kerja dihitung sebagai standar kuantitas unit yang diberikan dalam kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung. Jagung: SQ = 18 x 48.500 = 873.000 ons. Mengalikan kuantitas standar dengan harga per unit standar yang diberikan dalam kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung, sehingga menghasilkan jumlah anggaran. Jagung: $0,01 x 873.000 = $8.730.



Untuk Pegawai Bagian Pemeriksaan



Biaya Aktual AR X AH $3.006



Biaya yang dianggarkan* SR X SH $3.880



Total Varian (AR x AH) – (SR x SH) $874 F



*Kuantitas standar bagi pegawai bagian pemeriksaan dihitung sebagai standar kuantitas until dalam tampilan kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung. Tenaga kerja: SH = 0,01 X 48.500 = 485 jam. Kalikan kuantitas standar tersebut dengan harga standar per unit yang terdapat dalam kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung, sehingga diperoleh jumlah yang dianggarkan yng terdapat dalam kolom tersebut. Tenaga kerja: $8,00 x 485 = $3.880. A. Varian Bahan Baku Langsung Untuk membantu mengendalikan biaya bahan baku, varian harga dan varian penggunaan perlu dihitung. Varian harga dan penggunaan bahan baku biasanya harus dihitung dengan menggunakan formula varian. Namun, pendekatan tiga kolom digunakan saat pembelian bahan baku sama dengan penggunaan bahan baku. Variansi harga bahan baku dapat dihitung terpisah. Variansi harga bahan baku (material price variance-MPV) mengukur perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa biaya yang secara aktual dibayar. MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ) atau MPV = (AP-SP) AQ Ket.



AP = harga aktual per unit SP = harga standar per unit AQ = kuantitas aktual bahan baku yang dipergunakan



Variansi penggunaan bahan baku (material usage variance—MUV) mengukur perbedaan antara bahan baku langsung yang secara aktual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output aktual.



MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ) atau MUV = (AQ – SQ) SP Ket.



AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan SQ = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual, SP = harga standar per unit



Contoh Penghitungan: Hasil aktual selama seminggu pertama Maret adalah: Produksi aktual



48.500 kantong keripik jagung



Biaya jagung aktual



780.000 ons @ $0,015



Hitung varian harga dan pemakaian bahan baku langsung dengan menggunakan pendekatan tiga kolom dan formula. Solusi: 1. Pendekatan formula (pendekatan yang disarankan untuk varian bahan baku karena bahan baku yang dibeli mungkin berbeda dari bahan baku yang digunakan): MPV = (AP-SP) x AQ = ($0,015 - $0,01) x 780.000 = $3.900 U Crunchy chips membeli dan menggunakan 780.000 ons jagung pada minggu pertama maret. Harga pembelian $0,015 per ons. Jadi, AP adala $0,015, AQ adalah 780.000 ons dan SP adalah $0,01. MUV = (AQ – SQ) x SP = (780.000 – 873.000) x $0,01 = $930 F Crunchy chips menggunakan 780.000 ons jagung untuk memproduksi 48.500 bungkus keripik jagung. Oleh karena itu, AQ adalah 780.000. Kita dapat melihat SP sebesar $0,01 per ons jagung. Perincian yang mendasari penghitungan perlu dikaji ulang. Ingat bahwa SQ adalah produk kuantitas standar unit dan unit aktual yang di produksi. Standar unit adalah 18 ons jagung untuk tiap bungkus keripik jagung. Jadi SQ adalah 18 x 48.500 atau 873.000 ons. 2. Pendekatan kolom (pendekatan ini dapat digunakan jika bahan baku yang dibeli sama dengan bahan baku yang digunakan):



Menggunakan Informasi Varian Bahan Baku Menghitung varian bahan baku merupakan langkah pertama. Menggunakan informasi varian untuk melakukan pengendalian adalah poin dasar dalam sistem biaya standar. Tanggung jawab harus dialokasikan, varian yang signifikan harus dinilai, dan varian harus dihitung dan diungkapkan pada akhir tahun. 1. Tanggung jawab terhadap varian harga bahan baku. Tanggung jawab untuk mengendalikan varian harga bahan baku biasanya berada di tangan karyawan bagian pembelian. Harus diakui bahwa harga bahan baku sulit untuk dikendalikan oleh karyawan bagian pembelian, tetapi varian harga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kualitas, potongan harga karena beli borongan, jarak pemasok, dan sebagainya. 2. Analisis varian harga bahan baku. Langkah awal dalam analisis varian adalah memutuskan apakah varian tersebut signifikan atau tidak. Jika varian dinilai tidak signifikan, tidak ada langkah berikutnya yang perlu diambil. Varian harga bahan baku sebesar $3.900 tidak menguntungkan, adalah sekitar 45% dari biaya standar ($3.900/$8.730). Sebagian besar manajer akan menilai bahwa varian tersebut signifikan. Langkah selanjutnya ialah mencari penyebab mengapa varian tersebut terjadi, lalu tindakan perbaikan dapat dilakukan jika diperlukan dan dimungkinkan. 3. Tanggung jawab terhadap varian penggunaan bahan baku. Manajer produksi biasanya bertanggung jawab terhadap pemakaian bahan baku. Meminimalkan bahan baku yang terbuang dan pengerjaan ulang adalah cara-cara yang dapat dilakukan oleh manajer untuk memastikan bahwa standar dapat dipenuhi. 4. Analisis varian pemakaian bahan baku. Varian bahan baku diperkirakan sebesar 11% dari biaya standar ($930/$8.730). deviasi yang lebih besar dari 10% dinilai signifikanoleh karena itu, diperlukan adanya



pengkajian. Pengkajian mengungkapkan bahwa varian penggunaan bahan baku yang menguntungkan adalah hasil dari jagung berkualitas yang lebih tinggi yang dibeli oleh bagian pembelian. 5. Akuntansi dan penempatan varian bahan baku. Mengakui varian harga untuk bahan baku pada saat pembelian juga berarti bahwa persediaan bahan baku dicatat pada biaya standar. Varian bahan baku tidak dikapitalisasi dan biasanya ditambahkan ke beban pokok penjualan jika tidak menguntungkan dan dikurangkan dari beban pokok penjualan jika menguntungkan. B. Varian Tenaga Kerja Langsung Jam tenaga kerja tidak dapat dibeli dan disimpan untuk penggunaan di masa depan seperti yang dilakukan dengan bahan baku (yaitu tidak terdapat selisih antara jumlah tenaga kerja yang dibeli dan jumlah tenaga kerja yang digunakan). Oleh karena itu, tidak seperti total varian bahan baku, varian tarif upah tenaga kerja dan varian efisiensi tenaga kerja akan selalu menambahkan total varian tenaga kerja. Total varian tenaga kerja = varian tarif upah tenaga kerja + varian efisiensi tenaga kerja Varian tarif upah (harga) dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat dihitung, baik dengan menggunakan pendekatan kolom maupun pendekatan formula. Varian tarif upah tenaga kerja (labor rate variance—LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya di bayar. LRV = (AR x AH) – (SR x AH) atau LRV = (AR – SR) x AH Ket.



AR = tarif upah aktual per jam SR = tarif upah standar per jam AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan



Varian efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance—LEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam kerja yang seharusnya digunakan. LEV = (AH x SR) – (SH x SR) atau LEV = (AH – SH) SR Ket.



AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan SH = jam standar kerja langsung yang seharusnya diguanakan SR = tarif upah standar per jam



Contoh Penghitungan:



Hasil aktual minggu pertama Maret adalah: Produksi aktual



48.500 kantung keripik



Biaya aktual dari pegawai bagian pemeriksaan



360 jam @ $8,35



Hitunglah varian upah tenaga kerja dan varian efisiensi tenaga kerja dengan menggunakan pendekatan tiga kolom dan formula. Solusi: 1. Formula LRV



= (AR – SR) x AH = ($8,35 - $8,00) x 360 = $126 U Kita mengetahui 360 jam di gunakan untuk pengawasan selama minggu pertama bulan maret. Upah aktual per jam yang dibayarkan untuk pengawasan adalah $8,35. Tarif upah standar adalah $8,00. Jadi, AH adalah 360, AR adalah $8,35, dan SR adalah $8,00. = (AH – SH) x SR = (360 – 485) x $8,00 = $1.000 F Crunchy chips menggunakan 360 jam kerja langsung untuk pengawasan saat memproduksikan 48.500 bungkus keripik jagung. Tarif 0,01 jam per bungkus keripik berbiaya $8 per jam seharusnya telah digunakan. Jam standar = yang diperbolehkan untuk pengawasan adalah 485 (0,01 x 48.500) jadi AH adalah 360 , SH adalah 485 dan SR adalah $8. LEV



2. Kolom



Menggunakan informasi varian tenaga kerja 1. Tanggung jawab terhadap varian upah tenaga kerja. Tarif-tarif tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal, seperti pasar tenaga kerja dan kontrak persatuan buruh. Tarif upah aktual jarang mengacu pada tarif standar. Munculnya variansi tarif tenaga kerja biasanya disebabkan olef tarif upah rata-rata yang di gunakan sebagai tarif standar. Selain itu, tenaga kerja yang memiliki keahlian dan gajinya lebih tinggi lebih banyak digunakan untuk tugas yang membutuhkan keahlian lebih sedikit. 2. Analisis Varian Tarif upah Tenaga Kerja. Varian tarif upah tenaga kerja untuk Crunchy chips hanya sebesar 3% dari biaya standar ($126/$3.880). Meskipun varian sebesar 3%, kecil kemungkinan akan dinilai signifikan. Jika diasumsikan pengkajian dilaksanakan, maka harus melakukan tindakan perbaikan. 3. Tanggung Jawab Terhadap Varian Efisiensi Tenaga Kerja. Secara umum dapat dikatakan bahwa manajer produksi bertanggung jawab atas penggunaan tenaga kerja langsung secara produktif. Akan tetapi, sebagaimana yang berlaku pada semua variasi, begitu penyebab ditemukan, tanggung jawab mungkin dapata dibebankan pada bidang lain. Sebagai contoh, kerusakan mesin dapat menyebabkan gangguan dan penggunaan non produktif tenaga kerja. Akan tetapi, tanggungjawab pada kerusakan ini bisa jadi merupakan kesalahan pada pemeliharaan. Jika benar, manajer pemeliaharaan seharusnya dibebankan dengan variansi efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan ini. 4. Analisis Varian Efisiensi Tenaga Kerja. Varian efisiensi tenaga kerja untuk Crunchy chips sebesar 26% dari biaya standar ($1.000/$3.880). Varian yang menguntungkan tersebut ukup signifikan sehingga pengkajian harus dilaksanakan.



2.5 Analisis Varian Overhead Varian pengeluaran overhead variable, mengukur pengaruh gabungan dari selisih antara tariff OH variable aktual (AVOR) dan tariff OH variable standar (SVOR). AVOR = overhead variabel aktual/jam aktual Varian pengeluaran OH variable



= (AH x AVOR) – (AH x SVOR) = (AVOR – SVOR) x AH



Varian efisiensi Overhead Variabel, mengukur perubahan biaya OH variable aktual (VOH) yang terjadi karena penggunaan efisien atau tidak efisien dari tenaga kerja langsung. Varian efisiensi OH variable = (AH – SH) x SVOR Contoh Penghitungan:



Informasi: Tarif OH variabel standar (SVOR)



$5,00 per jam tenaga kerja langsung



Biaya OH variabel aktual (AH)



$705



Jam standar yang diperkenankan per unit



0,12 jam



Jam tenaga kerja langsung aktual (AH)



150 jam



Produksi aktual



1.200 unit



Diminta: Hitunglah tarif OH variabel aktual dan total varian OH variabel. Solusi: 1. Tarif OH variabel aktual (AVOR) = Biaya OH aktual/ Jam tenaga kerja langsung aktual = $705/150 jam = $4,70 2. OH variabel aktual



$705



OH variabel yang diperkenankan*



720



Total varian OH variabel



$(15) F



*SH x SVOR = (0,12 jam per unit x 1.200 unit) x $5 Informasi: Tarif OH variabel standar (SVOR)



$5,00 per jam tenaga kerja langsung



Tarif OH variabel aktual (AVOR)



$4,70



Jumlah jam kerja aktual (AH)



150 jam



Jumlah kaos yang diproduksi



1.200 unit



Jam yang diperkenankan untuk produksi (SH)



144 jam*



*0,12 x 1.200 Diminta:



Hitunglah varian pengeluaran OH variabel dan varian efisiensi OH variabel. Solusi:



Kolom Formula: =(AVOR – SVOR) x AH



Varian Pengeluaran OH variable



=($4,70 - $5,00) x 150 =$45 F =(AH – SH) x SVOR



Varian Efisiensi OH variable



=(150 – 144) x $5,00 =$30 U



AKUNTANSI VARIAN Ayat Jurnal untuk Varian Bahan Baku Langsung 1. Varian Harga Bahan Baku Dengan asumsi MPV yang tidak menguntungkan dan AQ adalah bahan baku yang dibeli. Bahan Baku Varian Harga Bahan Baku



SP X AQ (AP-SP) X AQ



Utang Dagang



AP X AQ



Contoh, jika AP sebesar Rp.0,0069 per ons jagung, SP sebesar Rp.0,0060 per ons, dan 780.000 ons jagung dibeli maka ayat jurnalnya sebagai berikut. Bahan Baku (Rp.0,0060 X 780.000) Varian Harga Bahan Baku Utang Dagang (780.000 X Rp.0.0069)



4.680 702 5.382



2. Varian Penggunaan Bahan Baku Dengan asumsi MUV yang menguntungkan, adalah sebagai berikut. Persediaan dalam Proses Varian Penggunaan Bahan Baku Bahan Baku



SP X SQ (AQ – SQ) X SP SP X AQ



Misalnya, jika AQ adalah 780.000 ons jagung, SQ adalah 873.000 ons, dan SP adalah Rp.0.006, maka ayat jurnalnya sebagai berikut. Persediaan dalam Proses (Rp.0,006 X 873.000) Varian Penggunaan Bahan Baku Bahan Baku (Rp.0,006 X 780.000)



5.238 558 4.680



Ayat Jurnal untuk Varian Tenaga Kerja Tidak seperti bahan baku, ayat jurnal untuk mencatat kedua jenis varian tenaga kerja dilakukan secara bersamaan. Asumsi varian upah tenaga kerja tidak menguntungkan dan varian efesiensi tenaga kerja tidak menguntungkan. Persediaan dalam proses Varian Upah Tenaga Kerja Varian Efesiensi Tenaga Kerja Utang Gaji



SR X SH (AH – SH) X SR (AR – SR) AH AR X AH



Perhatikan bahwa hanya jam standar dan tarif upah standar yag digunakan untuk membebankan biaya ke Persediaan dalam Proses. Harga Aktual atau kuantitas aktual tidak digunakan.



Contohnya, asumsikan bahwa AR sebesar Rp.7,35 per jam, SR sebesar Rp.7,00 per jam, AH sebesar 360 jam pemeriksaan, dan SH adalah 339,5 jam. Berikut ini ayat jurnal untuk mencatat varian tenaga kerja. Persediaan dalam Proses (Rp.7,00X 339,5) 2.376,50 Varian Upah Tenaga Kerja ((360 – 339.5) X Rp.7,00) 143,50 Varian Efesiensi Tenaga Kerja((Rp.7,35 – Rp.7,00) X 360)126,00 Utang Gaji (Rp.7,35 X 360) 2.646,00



Penempatan Varian Bahan Baku dan Tenaga Kerja Di akhir tahun, varian bahan baku dan tenaga kerja biasanya ditutup ke Beban Pokok Penjualan. (Praktik tersebut dapat diterima jika jumlah varian tidak material). Dengan menggunakan data sebelumnya, ayat jurnal yang dibuat untuk menutup varian bahan baku dan tenaga kerja adalah sebagai berikut. Beban Pokok Penjualan Varian Harga Bahan Baku Varian Efesiensi Tenaga Kerja Varian Upah Tenaga Kerja Varian Penggunakan Bahan Baku Baban Pokok Penjualan



971,50 702,00 143,50 126,00 558,00 558,00



PENUTUP 3.1 Kesimpulan Biaya standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk barang atau jasa. Standar yang dibuat ditetapkan berdasarkan pengalaman historis, studi teknis, dan input dari personel operasional, pemasaran dan akuntansi. Standar yang saat ini dapat dicapai adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien. Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalaian serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk. Dengan membandingkan hasil aktual dengan standar dan membagi variansi dalam komponen harga dan kuantitas, respons balik tersedia bagi para manajer. Informasi ini memungkinkan para manajer untuk menerapkan tingkat kendali yang lebih besar terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal arau aktual. Keputusan seperti penawaran juga dibuat lebih mudah ketika sistem perhitungan biaya standar digunakan.



Referensi Mowen Maryanne M, dkk. 2009. Dasar-dasar Akuntansi Manajerial Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat