Alat Non-Gelas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Alat-alat non-gelas 1. Penjepit Tabung



Prinsip Kerja : menekan penekan pada penjepit untuk dapat menepit tabung reaksi. Fungsi : Alat Lab ini digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat dipanaskan. Prosedur kerja : Tekan penekan pada penjepit tabung kemudian jepit tabung reaksi pada saat akan melakukan pemanasan. K3 :  Pada saat menggunakan penjepit tabung pastikan penjepit tabung tidak longgar sehingga tabung reaksi tidak jatuh atau bergoyang saat dijepit.  Pada saat melakukan pemanasan jangan arahkan mulut tabung reaksi pada wajah untuk mencegah larutan yang dipanaskan terpercik mengenai wajah. 2. Kertas saring Prinsip Kerja : Menyaring/ memisahkan larutan yang berbentuk serbuk. Fungsi : Untuk menyaring/memisahkan larutan. Prosedur kerja : Siapkan dan letakkan kaki tiga pada tempat yang datar. Letakkan kawat kasa diatas kaki tiga tersebut,sehingga proses pemanasan dapat dilakukan. K3 : kertas saring sangat tipis sehingga rentan untuk rusak. Sehingga penggunaannyapun harus berhati-hati.



3. Tourniquet



Prinsip kerja : Tentukan titik tengah antara sistolik dan diastolik . Tahan tekanan manset di titik tengah itu selama 5 menit. Interpretasi positif bila petechiae >10 per inchi kuadrat (2,5x2,5 cm). Cara Hess (Alfred Fabian Hess): Tentukan titik tengah antara sistolik dan diastolik . Tahan tekanan manset di titik tengah selama 10 menit . Positif bila petechiae >15 dalam lingkaran diameter 5 cm. Fungsi : Untuk membendung lengan atas pada proses pengambilan darah vena sehinnga vena kelihatan. Prosedur Kerja : Ikatkan tourniquet pada lengan bagian atas(sebelah kiri)dengan kuat pada saat pengambilan darah. K3 : jangan mengikatkan torniquet terlalu keras dan terlalu lama pada lengan pasien. 4. Spuit



Prinsip kerja : Alat suntik atau spuit adalah pompa piston sederhana untuk menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri dari tabung dengan piston didalamnya yang keluar dari ujung belakang.adapun ujung depannya dilegkapi dengan jarum hipodermik untuk membantu mengalirkan aliran kedalamm atau keluar tabung. Kapasitas alat suntik atau spuit antaralain 1 ml, 3 ml, 10 ml dan yang lainnya. Fungsi : untuk menginjeksi atau menyuntik atau untuk pengambilan darah pada pembuluh darah vena dan untuk memasukkan cairan kedalam tubuh.



Prosedur kerja :  Bersihkan lokasi pengambilan darah dengan alkohol 70 %.  Pasang touniquet 3 cm diatas lokasi pengambilan darah.  Bukalah tutupan spuit dan tusukkan jarum pada vena dengan lubang jarum menghadap keatas.  Tunggu hingga darah masuk dengan sendirirnya.  Tarik piston dan ambil darah sesuai kebututhan.  Lepas tourniquet, cabut jarum secara perlahan.  Tutuplah lubang bekas tusukan dengan kapas kering. K3 : 1) Perhatikan saat mengambil darah usahakan jangan samapai tabung vakum berisi udara karena dapat merusak eritrosit. 2) Penusukan berkali-kali dapat menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengakibatkan pembekuan dan berpotensi menyebabkan hematom 3) Usahakan kulit yang ditusuk tidak basah oleh alkohol karena dapat menyebabkan hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh alkohol, rasa terbakar dan nyeri pada pasien saat dilakukan penusukan. 5. Blood Lancet



prinsip kerja : Melakukan penusukkan pada bagian ujung jari secara aseptis untuk mendapatkan sempel darah kapiler untuk diperiksa. fungsi : Digunakan sebagai jarum untuk pengambilan contoh darah berkaitan dengan pemeriksaan darah seperti gula darah,asam urat dan kolesterol . Prosedur kerja :  Masukan lanset darah ke dalam autoclic holder kemudian tutup kembali autoclic holder dan putar penutupnya untuk menentukan kedalaman berdasarkan nomor atau skala yang ada tertulis di tutupan  Buka kembali penutupnya lalu letakan pada jari pasien lalu tekan tombol yang ada pada dinding autoclic holder maka secara otomatis jarum pada lanset darah akan keluar dan menusuk sesuai kedalamanya yang di inginkan. K3 :



1) Lanset darah yang sebaiknya dipakai ialah yang dibuat untuk sekali pakai saja (disposable). 2) Jika ingin digunakan berkali-kali maka sebelum digunakan lanset darah harus disterilkan terlebih dahulu. 3) Cara mensterilkan harus dilakukan dengan otoklaf, agar terjamin bebas hama. 4) Memasak lanset di dalam air tidak dapat dibenarkan karena bahaya memindahkan virus tidak terindar. Merendam lanset dalam alkohol, apalagi sekedar menghapusnya dengan kapas basah alkohol sama sekali tidak dapat dibenarkan.



6. Yellow Tip Fungsi : untuk mengambil cairan dalam jumlah sedikit dan akurat. Digunakan pada mikropipet Prosedur Kerja :  Pilih tip sesuai untuk alokasi volume yang diinginkan  Pasangkan pada mikropipet untuk memulai pengambilan cairan Prinsip kerja : mengambil cairan dengan bantuan mikropipet.



7. Ose atau sengkelit Fungsi : Untuk mengambil dan memindahkan bakteri Prinsip: Memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali Keterangan : Ada 2 jenis ose yaitu : 1) Ose jarum -> memindahkan dengan cara menusukan 2) Ose bulat -> memindahkan dengan cara menggores. Prosedur : Pegang bagian pangkal ose kemudian gerakan ujung ose pada biakan lalu goreskan.



K3 : Pada saat srerilisasi sebaiknya memegang dengan hati-hati tidak boleh menyentuh bagian kawat.sterilisasi mulai dari bagian pangkal perlahan-lahan ke bagian ujung. 8. Kaki Tiga



Fungsi : Besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Untuk penyangga pembakar spiritus. Prosedur kerja :  



Letakkan kaki tiga diatas meja atau tempat yang datar Kemudian letakkan pembakar spiritus ditengah-tengah kaki tiga dan letakkan kawat kasa diatasnya 9. Rak Westergen



Fungsi : untuk meletakan atau menjaga pipet wetergen pada saat melakukan pemeriksaan Prinsip kerja : mencegah pipet westergreen dari goncangan pada saat melakukan pemeriksaan. Prosedur :  Letakan rak ditempat yang rata dan datar  Pasang karet dibagian bawah rak ( pada lubang yang sudah tersedia )  Letakan pipet dalam keadaan tegak lurus  Angkat sedikit bagian atas pipet dan jepit dengan penjepit yang ada 10. Micro tube non heparin



Fungsi : untuk mengukur nilai hematokrit dalam darah arteri ditambahkan dengan anti koagulan menggunakan dengan mikrometode. Prosedur :  Ujungnya ditambah dumpul (kreosol).  Ambil darah ¾ tabung.  Dicentrifuge.