All Essay - LPDP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SUKSES – SEBUAH PERJALANAN PADA PENCAPAIAN Kutipan “jika ada kemauan, pasti ada jalan” merupakan pedoman hidup sederhana saya dalam meniti kesuksesan. Saya bukanlah seorang yang cerdas dengan banyak prestasi. Akan tetapi, kemauan, kerja keras, dan mimpi yang membuat saya berkembang. Menurut saya mimpi adalah starting point saya dalam meraih kesuksesan. Hal ini dikarenakan, mimpi adalah harapan hati yang ingin diwujudkan melalui usaha dan kerja keras. Kekuatan mimpi pun adalah hal yang faktual karena sejarah banyak mencatat tokoh-tokoh hebat dan ternama yang sukses atas mimpimimpinya. Saya selalu berasumsi bahwa sukses adalah sebuah perjalanan pada pencapaian. Ketika saya menginginkan sesuatu dan memperjuangkan hal tersebut dengan sungguh-sungguh, maka ketika saya mencapainya, itu adalah kesuksesan. Saya percaya bahwa sesuatu tidak datang begitu saja, orang miskin pun tidak akan bisa mendadak menjadi kaya, semua butuh proses. Orang bisa sukses karena memiliki pencapaian, misalnya Eleanor Roosevelt yang mengawali keberhasilannya memperjuangkan hak asasi manusia dan pembentukan PBB dari sebuah mimpi. Atas perjuangan tersebut, mantan Presiden Amerika Serikat, Harry S. Truman menyebutnya sebagai “First Lady of the World”. Di samping itu, Thomas Alva Edison yang terdaftar dalam jajaran pemimpi besar. Meskipun ribuan kali gagal, bukan hanya bola lampu yang ditemukannya, tetapi lebih dari 1000 paten lain yang membuatnya menjadi penemu terbesar dalam sejarah. Napaktilas kehidupan pribadi saya sangat berbeda dengan pencapaian hidup yang saya impikan. Saya bukanlah seseorang yang berasal dari keluarga pendidik. Kehidupan desa pun membatasi pola pikir keluarga saya tentang pendidikan. Ketika lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) saya diberikan kesempatan oleh keluarga saya untuk melanjutkan studi di tingkat D-3. Namun, ketika hendak melanjutkan studi pada tingkat S-1, keluarga kurang setuju karena mereka menginginkan saya untuk lebih baik bekerja. Hal ini diakui keluarga saya tentang kesulitan mendanai studi saya jika mengambil S-1. Karena kesuksesan adalah perjalanan pada pencapaian, maka impian saya tidak surut, saya tetap bekerja seperti yang diinginkan keluarga saya, tetapi saya bekerja sembari mengumpulkan uang untuk mendanai kuliah S-1 saya kelak. Ketika uang sudah terkumpul, saya resign dari kantor kemudian mendaftarkan diri ke ITS. Saya memberitahukan kepada keluarga ketika saya dinyatakan lulus sebagai mahasiswa S-1 Lintas Jalur di ITS. Keluarga Nampak kaget namun tetap menghargai keputusan saya. Untuk mengurangi kekhawatiran orang tua tentang hidup saya selama kuliah, saya terpaksa menjadi structural freelancer untuk membiayai kebutuhan hidup selama kuliah. Alhamdulillah, berkat hasil kerja keras dan kemauan yang kuat, saya lulus tepat waktu dengan IPK 3,62. Hal inilah yang merupakan pencapaian terbesar dalam hidup saya hingga saat ini. ITS – sebuah kampus sederhana yang mengubah pola pikir saya tentang pendidikan, membuat saya ingin tetap melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Kontribusi dosen dalam bidang riset pun merupakan salah satu pertimbangkan bagi saya untuk menjadi seorang pengajar. Track record saya selama menjadi mahasiswa S-1 membuat yakin kedua orang tua saya tentang rencana saya melanjutkan studi di tingkat magister. Anggapan mereka, ketertarikan saya pada bidang rekayasa struktur merupakan hal yang patut diperjuangkan. Karena dasar itulah saya merasa perlu melanjutkan studi ke jenjang S-2 sehingga pemahaman saya dalam bidang rekayasa struktur jauh lebih baik dan saya dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam kemajuan infrastruktur di Indonesia. 1/1 



PERAN RESEARCHER TERHADAP KEMAJUAN INFRASTURKUR NEGARA Perkembangan infrastruktur di Indonesia merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan karena fungsinya sangat vital untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur terkait bangunan dan sarana transportasi memiliki andil yang besar dalam upaya mendukung kemajuan suatu negara. Beberapa contoh konkret yang dapat dilihat adalah bagaimana perkembangan infrastruktur yang berkelanjutan dalam mengatasi berbagai permasalahan internal negara, seperti pembuatan saluran drainase yang baik agar dapat mereduksi intensitas banjir pada wilayah yang rawan, pembuatan sistem transportasi massal yang efektif agar kemacetan dapat diminimalisasi, atau perubahan desain konstruksi gedung dan jembatan yang lebih ekonomis namun tetap mampu menahan beban layan yang bekerja. Pentingnya kemajuan infrastruktur tersebut dapat dilihat dengan realisasi investasi pembangunan infrastruktur melalui alokasi APBN 2013 yang mencapai Rp.203 triliun atau naik16,4% dari tahun 2012 sebesar Rp.174,9 triliun. Berdasarkan APBN 2014, alokasi belanja infrastruktur ditargetkan sebesar Rp.208 triliun dan diperkirakan akan terus mengalami kenaikan dilihat dari perkembangan infrastruktur saat ini. Kekuatan Indonesia berpusat pada ukuran pasar. Akan tetapi, Indonesia masih lemah dalam aspek labor market efficiency, technological readiness dan infrastructures. Di bidang infrastruktur, Indonesia masuk peringkat ke-61 terhadap lebih dari 100 negara dalam The Global Competitiveness Index 2013-2014, World Economic Forum. Lemahnya infrastruktur menyebabkan biaya logistik Indonesia mencapai 17% dari total produksi. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan tenaga ahli, akademisi maupun praktisi yang mempuni dibidangnya agar permasalahan infrastruktur dapat teratasi secara bertahap dan efektif. Hal tersebut akan menjadi permasalahan yang krusial apabila tenaga ahli yang diperlukan tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar. Total pengeluaran akan memangkas alokasi pembangunan infrastuktur yang harusnya bisa diminimalisasi. Apalagi perekonomian Indonesia tidak hanya berfokus pada perkembangan infrastruktur saja, melainkan masih banyak sektor yang masih harus diperhatikan. Namun, ketika sektor infrastruktur dapat berkembang secara efisien dan terkelola dengan baik, maka keseimbangan perekonomian di Indonesia akan terjaga. Isu lain yang harus diperhatikan adalah perhatian pemerintah Indonesia terhadap hasil temuan peneliti sangat minim. Seharusnya, pembangunan infrastruktur di Indonesia banyak melibatkan para researcher sesuai dengan bidang keahlian yang dikerjakan sehingga kerjasama antara researcher dan pemerintah berjalan secara sustainable yang akan berimplikasi pada perkembangan infrastruktur yang modern serta memiliki novelty yang berkualitas. Sebagai contoh, pembangunan struktur SFT (Submerged Floating Tunnel) merupakan infrastruktur jembatan yang belum pernah diaplikasikan di Indonesia yang memiliki keunggulan tanpa menggunakan pier/column sehingga menghemat biaya pembangunan. Oleh karena itu, peran researcher diperlukan untuk melakukan studi awal secara eksperimental dalam skala laboratorium dan diverifikasi melalui numerical modeling untuk mengetahui perilaku kompleks dari struktur SFT tersebut. Researcher juga akan memiliki andil secara langsung dalam proses pembangunan, desain, maupun quality control dari perkerjaan sehingga tetap ada kerjasama antara researcher dan pemerintah. Berdasarkan fakta di atas, maka para researcher yang bergerak dibidang rekayasa sipil memegang peranan penting terhadap kemajuan infrastruktur negara, yang akan mendorong perekonomian dari segi pembangunan infrasturktur Indonesia. Di samping itu, teknologi riset dan penelitian perlu ditingkatkan untuk menunjang proses pembangunan infrastruktur. Kedua hal tersebut akan mendukung tingkat kemajuan infrastruktur yang meningkatkan aset dan devisa negara baik secara langsung ataupun tidak langsung. Berdasarkan riset dan implementasi rill di bidang ini, kemajuan teknologi infrasturktur akan berkembang pesat dan terevaluasi hingga menjadi acuan pembangunan nasional. Pelaksanaan konstruksi yang tadinya masih dilakukan secara konvensional, bisa ditingkatkan ke tahapan lain dengan menggunakan sistem dan teknologi yang lebih efektif. 1/1



RENCANA STUDI CALON PENERIMA BEASISWA MASTER LPDP Saya Indra Komara, alumni D-3 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) pada tahun 2008 sampai dengan 2011 dengan Tugas Akhir (TA) terkait pada pengembangan teknologi beton dengan judul “Studi Penambahan Bahan Tambah Silicafume dan SCC terhadap Sifat-Sifat Beton Mutu Tinggi”. Pada jenjang S-1 (2012-2014) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, saya mengambil TA di bidang struktur yang terkait pada pengembangan teknologi infrastruktur yaitu “Studi Konfigurasi Posisi Kabel Submerged Floating Tunnel (SFT)”. Pada jenjang D-3, mahasiswa hanya ditekankan untuk memahami ilmu praktis dengan pendekatan empiris sehingga principal background terkait dengan desain konstruksi masih kurang dipahami. Pada jenjang S-1, pemahaman materi kuliah terkait bidang ketekniksipilan dikaji dengan metode SCL (Student Center Learning), di mana mahasiwa aktif dalam mencari informasi terkait dengan masalah desain/konstruksi yang dikerjakan, sehingga mahasiswa mampu memahami secara radikal tentang konsep desain suatu struktur, baik dari segi teori/prinsip kerja, analisis perilaku, maupun implementasinya. Berdasarkan latar belakang pendidikan tersebut, saya tertarik untuk memahami lebih detail tentang disiplin ilmu yang saya tekuni. Hal ini dikarenakan materi kuliah yang diajarkan pada jenjang S-2 merupakan kelanjutan dan pendalaman dari ilmu teknik sipil pada S-1. Kegiatan organisasi merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam peningkatan soft skill. Berawal di Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, saya selalu terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi di samping kegiatan akademik. Saya percaya bahwa soft skill harus selalu bersinergi dengan hard skill yang diperoleh dari kegiatan akademik. Di POLBAN, saya di amanatkan sebagai Wakil Ketua Divisi Luar Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa, Koordinator Kreatifitas Himpunan, dan Ketua Even Entrepreneur Dana Usaha Asosiasi Mahasiswa Islam. Selain itu, untuk menyalurkan hobi trecking, saya aktif dalam kegiatan pecinta alam kampus sebagai pendaki bebas. Di tingkat S-1 saya mengikuti kegiatan seperti mentoring, free speaking class dan kegiatan international office. Pengalaman kerja pertama saya adalah sebagai asisten lapangan di PT. PP (Persero) sebagai mahasiswa praktik (2010) dan sebagai pengawas lapangan di PT. Yudha Bhakti Menggala (2011). Setelah lulus D-3 (2011) saya diterima sebagai Junior Engineer di PT. SRI (Astra Group) divisi Engineering Building. Job desk utama saya adalah untuk mendukung produksi dari segi pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur bangunan, termasuk menganalisa/mendesain struktur, membuat penawaran hingga pengawasan. Selama kuliah di ITS (2012-2014) saya aktif sebagai structural freelancer dan bergabung dalam tim riset mengenai SFT sebagai pengembangan teknologi transportasi di kepulauan seribu. Saya juga membantu jalannya akreditasi S2 dan S3 jurusan teknik sipil (2014-2015) sebagai staff pekerja. Sebagai engineer yang memberikan pengaruh pada perkembangan infrastruktur secara langsung. Saya termotivasi untuk belajar lebih jauh di jenjang magister dengan mengambil bidang keahlian rekayasa struktur. Saya memilih ITS karena saya masih memiliki ketertarikan untuk mengkaji lebih dalam tentang pengembangan konstruksi SFT. Pemilihan topik penelitian tersebut didasari dengan pertimbangan bahwa struktur SFT dapat mengkaji beberapa faktor penting terkait dengan kekuatan, keamanan dan stabilitas dari suatu struktur. Oleh karena itu, dari studi ini saya berhadap dapat memberikan kontribusi berupa penyelesaian-penyelesaian baru dari sudut pandang yang lebih komprehensif sebagai ahli struktur yang mampu merencanakan, 1/2 



menghitung dan mengevaluasi bukan hanya dari segi kekuatan dan keamanan saja melainkan dari segi keekonomisan strukturnya. Berikut rencana rincian mata kuliah yang akan saya ambil : No. 



Periode 



  1  September 2015 – Februari 2016  2  3  4        1  Maret – Agustus 2016  2  3  4        1  September – Februari 2017  2        1  Maret – Agustus 2017     



Nama Mata Kuliah (MK)  SEMESTER I  Matematika Rekayasa  Teori Elastisitas  Perilaku Daktail Elemen Beton  Perilaku Daktail Struktur Baja Jumlah SKS  SEMESTER II  Metodologi Penelitian dan Laporan Ilmiah  Keandalan Struktur  Dinamika Struktur  Metode Elemen Hingga  Jumlah SKS  SEMESTER III  Teknologi Material  Perencanaan Struktur Khusus  Jumlah SKS  SEMESTER IV  Tesis  Jumlah SKS 



Sifat 



SKS 



Wajib  Wajib Wajib Wajib  



3  3  3  3 12 



Wajib Wajib Pilihan Pilihan  



3  3  3  3  12 



Pilihan Pilihan  



3  3  6 



Wajib   



6  6 



Adapun harapan-harapan setelah menyelesaikan studi: 1. Mampu melakukan analisa, menghitung, merencanakan dan mengevaluasi dalam bidang struktur bangunan dan infrastruktur sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan cepat, efisien dan ekonomis; 2. Mampu meneliti perilaku struktur yang lebih kompleks baik secara eksperimen maupun numerik. 3. Mampu memahami perilaku struktur sehingga dapat memberikan masukan terkait dengan sistem perkuatan/perbaikan. 4. Mampu membagikan dan mengajarkan ilmu yang didapat kepada orang lain sebagai disiplin ilmu khususnya di dunia keteniksipilan; Cara untuk merealisasikannya, yakni: 1. Menjadi tenaga ahli sebagai dosen dan peneliti di program studi teknik sipil yang dapat memfasilitasi atau mendukung riset dibidang struktur. Seperti dalam bidang bangunan konstruksi jembatan, bangunan tahan gempa dan lain-lain. 2. Begabung dengan komunitas dan forum keteniksipilan seperti himpunan ahli konstruksi Indonesia (HAKI) dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). 3. Menjadi praktisi atau tenaga ahli strutur yang terlibat dalam proyek-proyek pembangunan gedung, jalan dan jembatan. 4. Aktif dalam seminar atau konferensi ketekniksipilan dengan publikasi paper terkait dengan riset yang dikerjakan 5. Aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan penyelesaian isu, seperti seminar atau kegiatan sosial lainnya dalam sosialisasi penanggulangan bangunan-bangunan. 6. Melanjutkan studi pada jenjang S-3 untuk meninggkatkan kompetensi di bidang struktur 2/2