Alter Ego [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Penjelasan Alter Ego dalam Gangguan Kepribadian Ganda Bagi orang awam istilah alter dan ego mungkin sangat tidak familiar. Namun bagi para pecinta film yang berbau psikologi, mungkin tidak akan asing dengan istilah yang satu ini. Yaps yang biasa fitemui dalam film dengan tokoh yang memiliki gangguan kepribadian ganda. Oke, kita bahas satu per satu ya apa itu alter ego dan apa itu gangguan kepribadian ganda. Apa itu alter ego? Alter ego berasal dari bahasa Latin yang berarti "aku yang lain" , yaitu diri yang lain yang dipercaya berbeda daripada kepribadian yang sebenarnya. Istilah ini pertama kali digunakan pada abad kesembilan belas bertepatan dengan gangguan pemecahan kepribadian pertama kali dijelaskan oleh psikolog. Dalam sejarah, adanya alter ego telah pertama kali dikenal pada tahun 1730 an. Pada saat itu Anton Mesmer mencoba menggunakan hipnotis untuk memisahkan alter ego. Dalam percobaan ini menemukan bahwa adanya pola perilaku yang berbeda dari kepribadian individu dalam keadaan sadar dibandingkan dalam kondisi saat terhipnotis. Apa itu gangguan kepribadian ganda? Gangguan kepribadian ganda disebut juga dengan gangguan identitas disosiatif, yaitu gangguan jiwa yang disebabkan oleh trauma yang parah pada masa kanak-kanak (umur 3 -11 tahun) dan remaja (umur 12 -18 tahun). Keadaan trauma yang dimaksud adalah pengalaman traumatis yang cukup ekstrem dan terjadi secra berulang sehingga mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda dalam satu tubuh. Masing-masing kepribadian diciptakan memiliki ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku, pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri yang berbeda dengan kebridian utama. Dalam prosesnya, setidaknya ada dua kepribadian secara berulang memegang kendali penuh atas tubuh individu dengan gangguan ini. Apa saja penyebab dari gangguan kepribadian ganda? Berikut terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkankan gangguan identitas disosiatif pada diri seseorang : 1. Adanya kemampuan bawaan untuk mudah memisahkan kepribadian. 2. Pelecehan seksual pada masa kecil yang terjadi secara berulang. 3. Kurang adanya nya sososk yang melindungi ataupun menghibur dari pengalaman buruk yang dialami. 4. Pengaruh dari anggota keluarga lain yang juga memiliki gangguan psikologis. Berdasarkan empat factor penyebab di atas, sebenarnya penyebab utama gangguan ini adalah adanya trauma berkepanjangan yang dialami penderita pada masa kanak-kanak. Trauma tersebut dapat berupa penyiksaan dan pelecehan, seperti: penyiksaan dan pelecehan seksual, kekerasan fisik, kekerasan secara psikologis, dan juga keterlibatan pada ritual-ritual aneh yang menyakiti penderita (satanic ritual abuse). Bagaimana mendiagnosis orang dengan gangguan disosiatif? Dalam membuat diagnosis untuk gangguan identitas disosiatif perlu memakan waktu yang lama dan tidaklah mudah. Diagnosis bisa dilakukan menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara terstruktur dan beberapa tes psikologi. Berikut dibawah ini adalah kriteria diagnosis berdasarkan DSM V :



1. Kehadiran dua atau lebih kepribadian. 2. Ketidakmampuan dalam mengingat informasi penting melebihi kelupaan pada normalnya. 3. Kepribadian tersebut dapat mengendalikan perilaku yang dapat menggganggu di lingkungan sosial, pekerjaan, dan berbagai fungsi penting lainnya. 4. Gangguan tidak merupakan bagian dari praktik budaya atau agama tertentu secara luas. 5. Gangguan bukan karena efek dari fisiologis langsung yang disebabkan oleh suatu zat atau kondisi medis umum lainnya. Selain dengan DSM V, berikut beberapa panduan diagnosis untuk mendiagnosa gangguan kepribadian ganda: 1. ICD-10 dengan kode F44.9. 2. PPDGJ III dengan kode F60.2 .



Apa saja gejala dari gangguan kepribadian ganda? Beberapa gejala yang biasa dimiliki oleh orang dengan gangguan kepribadian ganda adalah sebagai berikut : 1. Depersonalisasi Depersonalisasi menandakan bahwa penderita merasa terpisah dari diri sendiri baik secara fisik maupun mental dan seolah-olah mereka sedang menonton diri mereka sendiri layaknya dalam sebuah film. 2. Distorsi waktu, amnesia, dan penyimpangan waktu Penderita sering kali mengalami kehilangan waktu, yang mana terkadang mereka menemukan sesuatu yang tidak diketahuinya, atau juga tersadar di suatu tempat yang tidak dikenal, sementara mereka tidak mengingat kapan mereka pergi ke tempat itu. 3. Sakit kepada dan keinginan untuk bunuh diri Penderita kerap kali merasakan sakit kepala, dan juga mendengar banyak suara yang mengganggu di dalam kepalanya. Suara ini berasal dari beberapa kebridian yang berada dalam kepala si penderita, bahkan beberapa kepribadian bisa mendorong si penderita untuk melakukan bunuh diri. 4. Fluktuasi tingkat kemampuan dan gambaran diri Fluktuasi atau perubahan yang sangat tampak bagi penderita saat saat satu kepribadian bertukar dengan kepribadian lain. Hal ini akan tercermin dalam tingkat kemampuan maupun gambaran diri penderita. 5. Perilaku menyakiti diri sendiri Beberapa dari kepribadian, terutama kepribadian yang cenderung kekanakan akan lebih bersikap sembrono dan kurang hati-hati dengan lingkungan sekitar, sehingga tubuh dari si penderita akan cenderung menyakiti dirinya sendiri. Selain kepribadian anak-anak, biasanya terdapat juga kepribdian yang suka mencari-cari masalah yang dapat membuat tubuh penderita terluka dan juga kepribdaian yang cenderung memaksa untuk bunuh diri. 6. Kecemasan dan depresi



Kecemasan dan depresi akan ditemukan pada penderita, karena ia berkali kali mengalami hal-hal yang tidak diingatnya dan juga sangat mengganggu kehidupannya. Apa saja pengobatan yang dapat ditempuh untuk gangguan kepribadian ganda? Pengobatan untuk gangguan ini dapat terdiri atas sebagai berikut :



1. Hipnosis dan psikoterapi Selama proses hypnosis, terapis akan berupaya utnuk mengungkap dan menemukan semua kepribadian yang terdapat dalam diri penderita. Dalam prosesnya saat terhipnosis, individu akan masuk ke dalam kondisi ambang, sehingga terapis dapat memanggil atau bertemu dengan kepribadian-kepribadian lainnya. Berikut lebih lanjut Peran terapis pada saat penderita terhipnotis yaitu: a. Memahami peran serta fungsi masing-masing dari kepribadian, b. Berusaha untuk membangun hubungan baik dan juga efektif dengan setiap kepribadian. c. Berusaha menjadi sosok yang dapat dipercaya dan memberikan perlindungan kepada setiap kepribadian. d. Meyakinkan dan membuat kepribadian aslinya untuk bisa menerima dan membuka diri dengan adanya kepribadian lainnya. 2. Farmakologi Alternative penyembuhan yang biasanya ikut serta dalam proses psikoterapis yaitu penggunaan obatobatan medis, seperti anti depresan dan anti psikotik. Bagaimana prognosis dari gangguan kepribadian ganda? Prognosis adalah peramalan dari kemungkinan atau akhir suatu penyakit, sebuah perkiraan kemungkinan hasil akhir dari gangguan, baik dengan atau tanpa pengobatan. Untuk prognosis individu dengan gangguan ini tergantung pada gejala dan fitur yang mereka alami. Misalnya utnuk kasus orang yang juga memiliki tambahan gangguan kesehatan mental yang serius, seperti adanya gangguan kepribadian, gangguan makan, gangguan perasaan, dan gangguan penyalahgunaan zat, memiliki prognosis yang lebih buruk. Beberapa ahli mempercayai bahwa prognosis pemulihan akan sangat baik jika pengobatan dilakukan saat anak-anak. Selain tentang usia, secara umum juga diketahui bahwa semakin baik pengobatan dan semakin lama proses pengobatan yang dilakukan, maka akan semakin baik juga prognosis untuk kedepannya. Namun, hal-hal yang perlu untuk diketahui adalah, penderita mungkin akan mengalami gangguan dari gejala-gejala ini saat memasuki usia empat puluh tahunan. Selain itu, stres atau penyalahgunaan zat juga dapat berperan penting akan kambuhnya simtom-simtom dari gangguan ini.



Sumber referensi: https://wikipedia.co.id. Maslim, R. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III dan DSM 5. Jakarta: PT Nuh Jaya.