15 0 3 MB
ALUR LAYANAN KT HIV TIPK Rahmannur Syam KONSELOR HIV ABD. RISAL
Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu : 1. Menjelaskan alur tes HIV untuk diagnosis 2. Memberikan informasi kunci tentang HIV ADS 3. Menjelaskan tentang konfidensialitas
09/03/15
2
KEGIATAN TIPK di unit DOTS Pemberian KIE mengenai kaitan TB dengan HIV
Memeriksa tandatanda IO lain pada kasus TB Rujukan pasien TB kelayanan tes HIV dengan menggunakan form rujukan Penyampaian hasil tes HIV kepada pasien TB dan rujukan sesuai kebutuhan ( KTS / PDP ) Pengisian format pencatatan ( rekam medis, register, dll ) pada setiap akhir layanan
09/03/15
3
ALUR LAYANAN KTIP
Rujuk ke VCT
KLIEN P I N T U M A S U K
-Datang Sendiri -Dampingan LSM -Kader kesehatan -R. Gawat Darurat -Poli Umum -Poli KIA -KB -Rg Nifas -Poli Spesialis -Poli Gigi -Rujukan Program (TB,Gizi,KIA) -PTRM -LJSS / NEP -Rujukan
TINGKAT KESADARAN RENDAH atau KLINIS (+) / PERILAKU BERESIKO
PITC
VCT LABORATORIU M HASIL
Puskesmas lain REAKTIF
-Rujuk CST -PMTCT
NON REAKTIF - Konseling Perubahan Perilaku - Konseling Resiko - Testing 3 Bln berikutnya
INDETERMINATED -Testing Ulang 2 mgg berikutnya
KLIEN P I N T U M A S U K
- Poli rawat jalan Dampingan LSM Datang sendiri - Poli Paru / DOTS - R. Rawat Inap -Poli KIA/ KB/ -Kamar Bersalin -Rg Nifas - R.Rawat Khusus - Gawat Darurat REAKTIF - Inf. Centre -HCU,ICU -Rujuk -Rujukan Sarkes CST -Rujukan -Program PMTCT
TINGKAT KESADARAN RENDAH atau KLINIS (+) / PERILAKU BERESIKO
PITC
VCT LABORATORIU M HASIL
NON REAKTIF - Konseling Perubahan Perilaku - Konseling Resiko - Testing 3 Bln berikutnya
INDETERMINATED -Testing Ulang 2 mgg berikutnya
DUA KATEGORI PITC (WHO)
TES DIAGNOSTIK bagian dari proses klinis untuk menentukan diagnosis pasien, dan mengacu pada kondisi medis dari pasien (misalnya TB) atau gejala klinis (misalnya IO atau pengurangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya) yang mengidikasikan secara kuat HIV sebagai penyakit yang mendasarinya
PENAWARAN RUTIN Menawarkan tes HIV kepada semua pasien dewasa yang berobat ke sarana kesehatan tanpa memandang alasan berobatnya
09/03/15
7
PERTIMBANGAN INISIASI TES HIV
Semua layanan kesehatan harus berdasarkan atas kepentingan pasien
Seseorang akan melakukan suatu tindakan apabila ia mengetahui bahwa tindakannya mempunyai dampak baik bagi dirinya
Petugas kesehatan akan berhasil memotivasi pasiennya untuk menjalani suatu tindakan medis apabila ia mampu membantu menyelesaikan kendala yang dihadapi pasiennya
09/03/15
8
INFORMASI MINIMAL
Alasan menawarkan tes-HIV dan konseling
Keuntungan dari aspek klinis dan pencegahan dari tes-HIV dan potensi risiko yang akan dihadapi, seperti misalnya diskriminasi, pengucilan, atau tindak kekerasan.
Layanan yang tersedia bagi pasien baik yang hasil tes HIV negatif ataupun positif, termasuk ketersediaan terapi antiretroviral
Informasi bahwa hasil tes akan diperlakukan secara konfidensial dan tidak akan diungkapkan kepada orang lain selain petugas kesehatan yang terkait langsung pada perawatan pasien tanpa seizin pasien
09/03/15
9
Konfidensialitas ► Seluruh
hasil hanya disampaikan kepada klien setelah diperiksa ► Hasil dapat diperlihatkan pada pihak ketiga hanya dengan ijin dari klien ► Shared confidentiality: – Di tatanan klinik, status HIV pasien dapat diberitahukan kepada petugas kesehatan lain demi kepentingan pasien dengan seijin pasien
INFORMASI MINIMAL…
Kenyataan bahwa pasien mempunyai hak untuk menolak menjalani tes-HIV. Tes akan dilakukan kecuali pasien menggunakan hak tolaknya tersebut.
Kenyataan bahwa penolakan untuk menjalani tes-HIV tidak akan mempengaruhi akses pasien terhadap layanan yang tidak tergantung pada hasil tes HIV.
Dalam hal hasil tes HIV–positif, maka sangat dianjurkan untuk mengungkapkannya kepada orang lain yang berisiko untuk tertular HIV dari pasien tersebut.
Kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada petugas kesehatan
09/03/15
11
PRAKTEKKAN KOMUNIKASI MENAWARKAN TES HIV BAGI PENDERITA HIV
09/03/15
12
PEMERIKSAAN HIV
09/03/15
13
STRATEGI TES HIV Deteksi antibodi (Strategi 3) Biakan virus Deteksi antigen : p24 Deteksi materi genetik : DNA provirus /
PCR
RNA
09/03/15
14 14
Pemakaian strategi penyaring
A1
Strategi III
A1 +
Diagnosis
A2
Anggap indeterminate
Anggap Negatif
A1+A2+
A1 Laporkan negatif
A1+A2Ulangi A1 dan A2
Risik o tingg i
Risiko rendah
A1+A2+ A1+A2- A1-A2A3
A1+ A2- A3-
A1+ A2+ A3-
A1+ A2- A3+
Anggap indeterminate
Laporkan negatif A1+ A2+ A3+ Laporkan positf
Bagan Alur Tes Cepat HIV di Layanan Tes dan Konseling HIV
Diagnosis HIV ► Ditemukannya
antibodi HIV dalam
darah ► Jenis tes antibodi HIV – Rapid Test – ELISA – Western Blot
Tes apa saja tersedia
? result
Positive
ELISA PLATE
Controls Negative
Tes apa saja tersedia
Test antibodi HIV tidak bisa digunakan utk diagnosis: Infeksi HIV akut,
Infeksi HIV pada bayi baru lahir (< 18 bln)
Pemilihan reagensia untuk diagnosis ► Pertama
(A1)
– sensitivitas tertinggi ( 99 %) ► Berikutnya
(A2 ):
– spesifisitas lebih 98 % ► Berikutnya
(A2 ):
– spesifisitas lebih 99 % ► Asal
antigen atau prinsip tes berbeda
Hasil pemeriksaan antibodi HIV
Non reaktif (negatif) Reaktif (Positif) Negatif palsu (fals -) Positif palsu (fals+) Hasil negatif palsu dapat disebabkan ; -orang yang di tes dalam masa jendela -serokonversi pada aids lanjut -agammaglobulinemia -kesalahan tehnik pemeriksaan Hasil positif palsu dapat disebabkan ; - autoantibodi - Orang yang mendapat vaksin HIV - kesalahan pemeriksaan
Alur pemeriksaan anti-HIV untuk diagnosis ► Untuk
hasil yang indeterminate, perlu diulang dengan bahan baru yang diambil sedikitnya 14 hari sesudah yang pertama ► Bila hasil tetap indeterminate dengan bahan baru, lakukan pemantauan ulang pada 3, 6 atau 12 bulan. Bila setelah 1 tahun hasil tetap “indeterminate”, dianggap tidak terinfeksi HIV
4. PASCA TES
Konseling pasca-tes merupakan bagian integral dari proses tes-HIV
Penjelasan tentang hasil tes, termasuk penjelasan tentang periode jendela
Informasi dasar tentang cara mencegah terjadinya penularan HIV
Pemberian kondom laki-laki atau perempuan
09/03/15
26
LANGKAH PENYAMPAIAN HASIL TES HIV
Nilailah kesiapan pasien menerima hasil tes.
Sampaikan dan tafsirkan hasil tes HIV: Sampaikan hasil tes dengan segera, dengan penjelasan mengenai makna hasil tes tersebut.
Beri kesempatan meledaknya reaksi emosional: Dengan hening sejenak setelah menyampaikan hasil, pasien diberi kesempatan untuk mengolah gejolak emosinya
09/03/15
27
LANGKAH PENYAMPAIAN HASIL TES HIV… Berikan
arahan tindak lanjut/informasi medis seperlunya
Tawarkan
rujukan dan pilihan tindak lanjut
09/03/15
28
PASIEN DENGAN HASIL TES NEGATIF Berikan kesempatan pada pasien untuk merasa lega atau bereaksi positif yang lain. Berikan konseling tentang pentingnya tetap negatif dengan cara menggunakan kondom secara benar dan konsisten, atau perilaku seksual yang lebih aman lainnya. Buat rencana pengurangan perilaku berisiko bersama pasien 09/03/15
29
PASIEN DENGAN HASIL TES NEGATIF
09/03/15
Terangkan kemungkinan bahwa pasien sedang dalam masa jendela
Mengajak pasangan seksualnya untuk melakukan tes HIV melalui VCT
30
PASIEN DENGAN HASIL TES POSITIF
Memberikan informasi hasil tes HIV kepada pasien secara sederhana dan jelas, dan beri kesempatan kepada pasien sejenak untuk mencerna informasi tersebut
Beri kesempatan pasien untuk bertanya
Bantu pasien untuk mengatasi emosi yang timbul karena hasil tes positif
09/03/15
31
PASIEN DENGAN HASIL TES POSITIF…. Berikan konseling pasca-tes dan dukungan
Berikan konseling pasca-tes dan dukungan
Tawarkan perawatan berkelanjutan dan rencanakan kunjungan lanjut Berikan nasehat pentinganya melakukan perilaku seks aman agar tidak menularkan kepada orang lain dan terhindar dari IMS lain Buat rencana pengurangan perilaku berisiko bersama pasien 09/03/15
32
5. LANGKAH EFEKTIF DALAM MERUJUK
Lakukan rujukan ke sumber yang sudah dikenal dan terpercaya: rujukan yang paling efektif adalah rujukan kepada penyelenggara layanan yang telah bekerja sama baik dengan anda atau lembaga anda;
Tawarkan rujukan sebagai salah satu pilihan : dalam pendekatan yang berpusat kepada pasien, pasien ditawari rujukan sebagai salah satu sumber yang mungkin dapat dimanfaatkannya;
09/03/15
33
LANGKAH EFEKTIF DALAM MERUJUK
Nilai reaksi pasien atas rujukan: perlu diperhatikan bahwa kadang-kadang pasien mempunyai pengalaman buruk dengan salah satu lembaga tempat mereka akan dirujuk, seperti stigma atau diskriminasi
LANGKAH EFEKTIF DALAM MERUJUK...
Minta pasien dan persiapkan pasien untuk menyetujui pelayanan lembaga yang anda beri rujukan: berikan informasi khusus tentang kelengkapan yang perlu dibawa, kendaraan yang harus dinaiki untuk ke sana, dan dukungan yang dapat diperoleh dari lembaga tersebut
09/03/15
35
LANGKAH EFEKTIF DALAM MERUJUK... Nilai jenis bantuan yang diperlukan pasien agar rujukannya efektif: untuk pasien yang sudah berdaya hanya perlu sedikit arahan karena sudah mampu untuk mengikutinya, tapi untuk pasien lain kadang perlu dibantu membuat janji pertemuan atau disusunkan rencana bantuan yang diperlukan.
LANGKAH EFEKTIF DALAM MERUJUK...
Lakukan tindak lanjut dengan pasien dan sumber rujukan seperlunya: tentukan mekanisme untuk mengetahui bahwa pasien memang mengikuti arahannya dan sejauh mana keberhasilan rujukannya baik dari pasien atau institusi rujukan
09/03/15
37
Terima