Amphibi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“Amphibi”



Amphibia merupakan suatu kelas hewan bertulang belakang (vertebrata) yang mencakup hewan salamander, cacing, kodok, dan bangkong. Istilah ampibhia berarti “kehidupan rangkap”, yaitu kehidupan yang menyangkut cara hidup hewan ini di air maupun di darat. Perbedaan antara amphibia dan reptilia sebagai kerabat terdekatnya, terletak pada kulitnya yang lembut, basah dan tidak tertutup oleh apa – apa serta kulit telurnya yang tidak terdiri atas kulit yang keras dan lentur yang dapat mencegah telur jadi kering. Oleh karena itu telur amphibia hanya dapat hidup di air atau di tempat basah. Kita mengenal kira – kira 3000 spesies amphibia yang msih hidup yang dapat dibagi menjadi 3 ordo yaitu : pertama, Apoda atau salamander cacing (kira – kira 150 spesies) yang “bagian besar masa hidupnya ada dalam tanah; kedua, Cudata atau salamander (250 spesies); dan ketiga, Anura atau kodok dan bangkong (2600 spesies) yang kaki belakangnya panjang. Sesuai dengan kebiasaannya untuk melompat. Kata amphibi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu “Amphi” (rangkap) dan “bios” (hidup). Atau dapat diartikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hi dup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. Katak, bangkong, salamander,dan triton adalah contoh binatang amfibi. Mereka dapat hidup biak di darat ataupun di air. Beberapa binatang amfibi purba hidup di laut, tetapi saat ini seluruh amfibi hidup di air tawar dan di tengah daratan. Jeis amfibi yang hidup di darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Bayi amfibi disebut kecebong, bentuknya mirip dengan ikan-ikan kecil dan mereka hidup di dalam air. Amfibiu adalah binatang yang berdarah dingin. Amfibi adalah vertebrata yang memiliki dua fase kehidupan pada dua lingkungan yang berbeda. Walaupun angota – anggotanya mempunyai 2 fase kehidupan yaitu fase kehidupan di air dan fase kehidupan di darat. Adanya perpindahan habitat tersebut menyebabkan terjadinya perubahan pola – pola untuk penyesuaian hidup pada lingkungan air dan daratan. Pada saat hidup di air, anggota amphibia bernafas dengan insang dan bergerak dengan cara berenang. Setelah indah ke habitat darat dikembangkanlah kaki sebagai alat gerak, paru – paru untuk bernafas sebagai pengganti insang dan nares (nostril – lubang hidung) untuk pengambilan gas – gas pernafasan.



Ciri – Ciri Amphibia Adapun ciri-ciri umum anggota amphibia adalah sebagai berikut: 1. Memilliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus, kecuali pada apoda yang anggota geraknya terduksi. 2. Tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi ada beberapa anggota amphibia yang pada ujung



jarinya



mengalami



penandukan



membentuk



kuku



dan



cakar,



contoh Xenopus sp.. 3. Kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa dan atau kelenjar berbintil ( biasanya beracun). 4. Pernafasan dengan insang, kulit, paru-paru. 5. Mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa saluran auditory dan dikenal dengan tympanum. 6. Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi palatum. 7. Merupakan hewan poikiloterm. 8. Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang dengan 4 – 5 jari atau lebih sedikit dan bersirip. 9. Amphibia mempunyai 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Pada lubang hidung tertentu terdapat klep yang mencegah masuknya air pada saat hewan tersebut berada di dalam air. 10. Mata amphibia berkelopak dan kelopak tersebut dapat digerakkan. 11. Mulut amphibi bergigi dan berlidah (lidahnya dapat dijulurkan pada saat menangkap mangsa). 12. Rangka tubuh amphibi sebagian besar tersusun atas tulang keras, tengkoraknya memiliki due kondil. Apabila, amphibi bertulang rusuk maka tulang rusuk tersebut tidak menempel pada tulang dada. 13. Jantung amphibi terbagi atas tiga ruang (2 atrium dan 1 ventrikel) dan memiliki satu pasang atau tiga pasang lengkung aorta, sel darah merahnya berbentuk oval dan berinti. Selain dengan paru – paru, amphibi dewasa bernafas dengan kulit dan selaput rongga mulut. 14. Otak amphibi memiliki 10 pasang saraf kranialis. 15. Amphibi melakukan fertilisasi eksternal atau internal, kebanyakan anggotanya bertelur (ovipar). Telur mempunyai kuning telur dan terbungkus zat gelatin. 16. Mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya



Amphibia merupakan tetrapoda atau vertebrate darat yang paling rendah. Amphibia tidak diragukan lagi berasal dari satu nenek moyang dengan ikan, mungkin hal itu terjadi pada zaman devon. Transisi dari air ke darat tampak pada : a. Modifikasi tubuh untuk dapat berjalan di darat, di samping masih memiliki kemampuan berenang dalam air. b. Tumbuhnya kaki sebagai pengganti beberapa pasang sirip. c. Merubah kulit hingga memungkinkan menghadapi suasana udara. d. Penggantian insang oleh paru – paru. e. Merubah sistem sirkulasi untuk keperluan respirasi dengan paru – paru dan kulit. f. Alat sensorisnya memiliki fungsi di udara maupun di air. Habitat dan persebaran Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm atau berdarah dingin. Amphibi memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas ke tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri. Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan di wilatah tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh indonesia. Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga amphibi yang hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang hidupnya. Amphibi banyak ditemukan di areal sawah, daerah sekitar sungai, rawa, kolam, bahkan di lingkungan perumahan pun bisa ditemukan. Struktur dan Fungsi Pada kepala terdapat : rims oris yang lebar untuk masuknya makanan, nares externs mempunyai peranan dalam pernafasan, sepasang arganon visus (mata) yang bulat. Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk menerima getaran suara. Pada akhir tubuh terdapat anus yang berfungsi sebagai pintu pelepas faeces, urine dan sel kelamin. Extremitas muka yang berupa kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas : brachium (lengan atas) yang berupa humerus, antibracium (lengan bawah) yang berupa radioulna, carpus (pergelangan tangan), menus (telapak tangan) yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari – jari); pada telapak tangan terdapat palm, di bawah jari pada hewan jantan terdapat penebalan terutama pada musim kawin.



Extremitas belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha), crus (bagian kaki bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula, tarsus (pergelangan kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan phalangus (jari – jari). Katak adalah bilateral simetris. Alat pencernaan yang tampak dari luar yaitu cavum oris, dibatasi oleh maxillae (rahang atas) atap pada sebelah atas, sedang di sebelah bawah di batasi oleh mandibula (rahang bawah) dan oshyoid. Kemudian dilanjutkan oleh pharynx, oesophagus, ventricullus dan intestinum yang terletak di dalam rongga tubuh. Lingula (lidah) yang pipih berpangkal pada dasar di sebelah anterior mulut. Pada permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil, dilapisi oleh lendir, dapat dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap mangsa. Lingula disokong oleh oshyoid (yang berupa tulang rawan) yang memungkinkan lidah tegar tapi lemas. Pada maxillae sebelah luar terdapat denta maxillaris (gigi maxillaris), sedang pada atap cavum oris terdapt denta vomerin terdapat dua lubang nares interns yang berhubungan dengan narens externs. Glottis terletak pada medium ventral pharynx sebelah belakang lingula, merupakan pintu menuju ke pulmo (paru – paru). Di belakang mata di dekat sudut mulut terdapat ostium pharyngeum dari tuba auditiva eustachii yang menghubungkan cavum oris dengan ruang telinga dalam. Klasifikasi Adapun kedudukan amphibia dalam sistem klasifikasi yaitu: Kerajaan    : Animalia Filum         : Chordata Upafilum   : Vertebrata Superkelas : Tetrapoda Kelas         : Amphibia Anggota amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Apoda (Caecilia), Urodela (Salamander), dan Anura ( katak dan kodok), Proanura (telah punah). 1.  Ordo Caecilia Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor.



Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal. Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae,



Scolecomorphiidae,



dan



Caecilidae.



Famili



Caecilidae



mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae.



Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota famili ini yang ditemukan di indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di propinsi DIY. A.



Ciri-ciri Menurut Rahayu (2008) Ordo Apoda memiliki ciri-ciri sebagai berikut :



a. Tubuh menyerupai cacing. b. Kloaka terletak di dekat ujung badan. c. Mempunyai kulit yang lembut dan berwarna gelap. d. Di dalam kulit terdapat sisik dari kalsit. e. Tidak bersegmen. f. Kulit memiliki banyak lipatan berbentuk cincin. g. Memiliki tengkorak yang kuat.



h. Memliki moncong yang meruncing. i. Mulut berada di bagian bawah kepala. j. Kerangka dan otot bertindak sebagai piston di dalam kulit dan otot luar. k. Mempunyai dua perangkat otot untuk menutup rahang yang pada vertebrata lain ada sepasang. i. Mata berukuran kecil dan ditutupi kulit. m. Memiliki sepasang tentakel yang berada di anatra mata dan lubang hidung n. Paru-paru kiri lebih kecil daripada paru-paru kanan



B. Fisiologi Ordo Apoda 1. Sistem Respirasi Fase larva ordo apoda hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mereduksi dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau lingkungan akuatik 2. Sistem Reproduksi Sistem reproduksi ordo apoda secara ovipar dan secara vivipar. Terjadi fertilisai secara internal (phallodeum). Spesies jantan memiliki alat kopulasi. Caecilians jantan memiliki penis seperti organ yang phallodeum yang dimasukan kedalam kloaka betina selama 2 sampai 3 jam. 25% dari spesies yang bertelur, telur dijaga oleh betina. Untuk beberapa spesies caecilians muda sudah bermetamorfosis ketika mereka menetas sebagai larv



C. Habitat Ditemukan di daerah hutan-hutan, tempat-tempat yang basah atau lembab. Di tepitepi sungai atau parit, di bawah tumpukan batu, kayu atau serasah yang bertimbun dan di dekat kolam atau rawa



D. Penyebaran Ditemukan di wilayah tropis di Asia tenggara, Afrika, kepulauan Seychelles dan Amerika Selatan. Di Amerika Selatan penyebaran meluas ke daerah sejuk di utara Argentina



E. Klasifikasi Ordo Apoda Ordo Apoda terdiri atas 5 famili: 1.1 Famili Ichtyopiidae



Gambar 16. Ichtyophis sp Kingdom: Animalia Phylum : Chordata Kelas : Amphibi Ordo : Urodela Family : Ichtyopiidae Genus : Ichtyophis Spesies : Ichtyophis sp



a. Ciri-ciri family Ichtyopiidae Menurut Soetyanto (1997) family Ichtyopiidae memiliki ciriciri sebagai berikut : 1) Bentuk tubuh panjang dan bersegmen 2) Mata yang kecil dan ditutupi dengan kulit, dan persepsi visual mereka terbatas untuk menentukan antara terang dan gelap. 3) Mampu mengambil O2 dari kulit dan paru-paru 4) Memiliki ekor yang pendek dan kloaka di ujung tubuh. 5) Memiliki 2 tentakel sensori kecil yang berada di kepala yang dapat membantu dalam menemukan sumber makanan



b. Habitat Ichtyophis hidup ditanah yang lembab dan sampah dedaunan). c. Penyebaran Spesies amfibi tersebar di Florida, Mexico Utara, Mexico Selatan, dan Indonesia d.



Keunikan Memiliki masa kehamilan berlangsung sekitar 220 hari



e. Peranan Sebagai pakan untuk vertebtrata lainkarena banyak mengandung protein



1.2 Family Uraeotyphilidae



Gambar 17. Uraeotyphlus



Kingdom: Animalia Phylum : Chordata Kelas : Amphibi Ordo : Urodela Famili : Uraeotyphilidae Genus : Uraeotyphlus Spesies :Uraeotyphlus peters



a. Ciri-ciri family Uraeotyphilidae Menurut Denton (1985) family Uraeotyphlus memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Berukuran relative kecil (23-30 cm) 2) Memiliki ekor 3) Memiliki struktur tengkorak yang kompleks 4) Mulut tersembunyi di bawah moncong



b. Habitat Hidup didalam tanah di wilayah hutan hujan tropis). c. Penyebaran Spesies amfibi tersebar di seluruh pegunungan Jawa d. Keunikan Uraeotyphlus peters memiliki mekanisme adducting rahang ganda e. Peranan Berperan dalam mengatur populasi serangga dan menjaga kesuburan tanah.



1.3 Family Scolecomorphidae



Gambar 18. Scolecomorphus vittatus



Kingdom: Animalia Phylum : Chordata Kelas : Amphibi Ordo : Urodela Family : Scolecomorphidae Genus : Scolecomorphus Spesies : S. Vittatus



a. Ciri-ciri family Scolecomorphidae Menurut Hickman (2001) family Scolecomorphidae memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Mata melekat pada dasar tentakel di bawah moncong 2) Hanya memiliki annuli primer 3) Tubuhnya panjang dan bersegmen



b. Habitat Habitat umum dari Scolecomorphus vittatus yaitu hidup didalam tanah c. Penyebaran Tersebar di wilayah Mexico Utara dan Florida. d. Keunikan Keunikan Scolecomorphus vittatus yakni tidak memiliki stapes tulang telinga bagian tengah e. Peranan Berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah



1.4. Family Caecilidae



Gambar 19. Caecilia tentaculat Regnum:Animalia Phylum :Chordata Kelas :Amphibi Ordo :Urodela Family :Caecilidae Genus :Caecilia Spesies :Caecilia tentaculat



a. Ciri-ciri family Caecilidae Menurut Hickman (2001) family Caecilidae memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Tubuh menyerupai cacing dan ada pula yang menyerupai ular 2) Ekornya pendek dan kloaka dekat akhir tubuh 3) Kulit halus dan berwarna gelap



b. Habitat Spesies kebanyakan tinggal dan bersembunyi di dalam tanah c. Penyebaran Spesies tersebar di wilayah Asia Tenggara d. Keunikan Spesies merupakan satu-satunya amphbi yang melakukan fertilisasi secara internal.



e. Peranan Berperan penting untuk mengatur populasi serangga



2.Ordo Urodela (Caudata) Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo



Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa.  Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae. Salamander memiliki tubuh yang memanjang dan memiliki ekor. Sebagian besar Salamander memiliki empat kaki, meskipun tungkai pada beberapa spesies akuatik jelas sekali mereduksi. Ada 2 kecenderungan yang cukup menonjol dalam proses evolusi



Salamander



yaitu



hilangnya



(mereduksi)



paru-paru



serta



adanya



paedomorphosis (adanya karakteristik larva pada Salamander dewasa)



Sangat mengherankan jika suatu hewan terestrial dapat bertahan hidup tanpa adanya



paru-paru



akan



tetapi



pada



family



terbesar



Salamander



yaituPlethodontidae memiliki karakteristik tidak adanya paru-paru. Tidak adanya paru-paru



mungkin



terjadi



pada



Salamander



karena



kulit



Salamander



memungkinkan terjadinya pertukaran gas. Beberapa penjelasan telah disusun untuk menunjukkan keuntungan dari hilangnya paru-paru pada Plethodontidae,



hipotesis yang paling mudah diterima berkaitan dengan evolusi hilangnya paruparu adalah spesialisasi dari apparatus hyoideus yang terdapat di dalam tenggorokan sebagai suatu mekanisme dalam menjulurkan lidah untuk menangkap mangsa. Kartilago hyoideus merupakan bagian dari alat bantu pernapasan pada Salamander yang memiliki paru-paru. Jadi pada Plethodontidae, apparatus hyoideus yang seharusnya berperan sebagai alat bantu pernapasan jika dia memiliki paru-paru mengalami modifikasi menjadi mekanisme penjuluran lidah untuk



menangkap



mangsa



dikarenakan



paru-paru



mereduksi.



Anggota



dari Pletodhontidae yang mampu menjulurkan lidah lebih jauh daripada panjang kepala dan tubuh dikelompokkan dalam Bolitoglossine Paedomorphosis adalah salah satu contoh dari fenomena evolusi yang disebut dengan heterochrony. Herterochorny terkait dengan perubahan waktu dan tingkat dari proses perkembangan (terutama dalam masa embryonik) yang merubah bentuk tubuh hewan dewasanya. Hewan dewasa yang paedomorphic biasanya memiliki habitat aquatic dan memiliki karakteristik larva seperti adanya insang luar, hilangnya kelopak mata serta perubahan pola gigi dewasanya. Paedomorphosis merupakan karakteristik pada beberapa Salamander aquatic seperti Proteidae. Pada family lain, seperti Ambystomatidae, beberapa spesies paedomorphic tetap bermetamorfosis menjadi Salamander dewasa yang terrestrial Caudata atau Urodela mempunya anggota sekitar 350 spesies, tersebar terbatas di belahan bumi utara; Amerika Utara, Amerika Tengah, Asia tengah (Cina, Jepang) dan Eropa. Bentuk tubuh setiap anggota Salamander sangat berbeda, sehingga mudah untuk mengidentifikasi. Kebanyakan familyfamily dari urodela terdapat di amerika dan tidak terdapat di Indonesia. Sebagian besar masa hidupnya di darat. Pembuahan ada yang eksternal dan ada yang internal. Reproduksinya ovipar dan ovovivipar. Ciri yang lainnya yaitu tidak memiliki tympanum, mempunyai insang atau tanpa insang dan mata kecil atau mereduksi. Salamander merupakan kelompok Amphibia yang berekor. Semua Anggota dari family ini memiliki ekor yang panjang, tubuh silinder yang memanjang serta kepala yang berbeda. Sebagian besar memiliki tungkai yang berkembang dengan baik, biasanya pendek tergantung pada ukuran tubuh. Tengkoraknya mereduksi dikarenakan adanya beberapa bagian yang menghilang. Sebagian besar anggotanya memiliki fertilisasi internal meski tak satu pun anggota dari family ini yang memiliki organ kopulasi. Fertilisasi internal terjadi ketika jantan mendepositkan spermatopora yang



kemudian akan diterima oleh betina melalui bibir kloakanya. A. Ciri-ciri Menurut (Djuhanda, 1982) Ordo Urodella memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a) Bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak b) Tubuh dapat dibedakan atas kepala, leher dan badan. c) Pada bagian kepala terdapat mata kecil, dan pada beberapa spesies matanya mengalami reduksi. d) Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernapas dengan paru-paru. e) Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa



B. Anatomi dan Fisiologi



Gambar 21. Anatomi 1. Sistem Respirasi Fase berudu hidup di perairan dan bernafas dengan insang dan bergerak mengggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan menggunakan paru-paru, bergerak dengan menggunakan kaki. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyababkan menghilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan 2. Sistem Pencernaan Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh kloaka. Pada bagian dari tractus digertoria mempunyai struktur dan ukuran yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oelh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan masuk melalui pharynx, esophagues yang menghasilkan sekresi alkalis dan mendorong makanan masuk dalam fentrikulus yang berfungsi sebagai gudang pencernaan 3. Sistem Reproduksi Sebagian besar ordo urodella memiliki fertilisasi internal meski tak satu pun anggota ordo urodella yang memiliki organ kopulasi.



Fertilisasi internal terjadi ketika jantan mendepositkan spermatopora yang kemudian akan diterima oleh betina melalui lubang kloakanya 4. Sistem Rangka



Gambar 22. Tulang Rangka Urodela Jumlah tulang tengkorak berkurang dan menyatu bersama, mulut adalah ceruk di bagian bawah kepala. Otot-otot ordo urodella di adaptasi untuk mendorong jalan melalui tanah, dengan kerangka dan otot-otot yang bertindak sebagai sebuah piston didalam kulit dan otot-otot luar 5. Sistem Saraf Sistem saraf pada ordo urodella terdiri atas saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat tersusun atas otak dan tali spinal, sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf kranial dan saraf spinal. Otak dan tali spinal dibungkus oleh dua membran yang tebal yaitu durametel yang berbatasan dengan tulang dan pipiameter yang berbatasan dengan jaringan saraf



Menurut Eprilurahman (2007), Ordo Urodela terdiri atas beberapa famili yaitu: 2.1 Subordo Cryptobranchoidea Sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu: 1. Familia Cryptobranchidae



Gambar 23. Andrias aslan



Kingdom : Animalia Phylum



: Chordata



Class



: Amphibia



Ordo



: Salamander



Family



: Cryptobranchidae



Genus



: Andrias



Spesies : Andrias aslan



a. Ciri-ciri family Cryptobranchidae Menurut Hickman (2001) family Cryptobranchidae memiliki ciri-ciri sebagai berikut :  Ukuran tubuh 1,44 meter  Makanan berupa ikan dan sejenis udang-udangan,  Hidup selama lebih dari 50 tahun di penangkaran



b. Habitat Hidup di daerah pinggiran sungai dan kolam



c. Penyebaran Tersebar di Amerika serikat, Cina dan Jepang



d. Keunikan Terkenal dengan tubuh besar sehingga disebut Salamander raksasas dengan panjang mencapai hingga 1,44 m (4,7 ft) dan dapat hidup selama lebih dari 50 tahun



e. Peranan Berperan dalam memakan hewan di air



2. Familia Hynobiidae



Gambar 24. Hynonibus amare



Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class



: Amphibia



Ordo



: Salamander



Family



: Hynobiidae



Genus



: Hynonibus



Spesies : H. Amare



a. Ciri-ciri Famili Hynobiidae Menurut Jasin (1987) family Hynobiidae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:  Panjang dapat melebihi 1,5 meter.  Spesies fosil mencapai ukuran yang lebih besar bahkan, melebihi 2



meter panjang tubuhnya.  Metamorfosis adalah sebagian, insang eksternal yang hilang pada



dewasa tetapi kelopak mata tidak mengembangkan dan ekor tetap lateral



b. Habitat Spesies dapat ditemukan di cekungan bawa batu dan sepanjang aliran sungai c. Penyebaran Tersebar di Florida dan utara Mexico sampai selatan Kanada d. Keunikan Betina dapat bertelur hingga 70 telur dalam satu waktu e. Peranan Berperan penting untuk mengatur populasi serangga. Amphibi juga merupakan makanan bagi berbagai vertebrata lain



2.2 Subordo: Salamandroidea Menurut Eprilurahman (2007), Sub ordo Salamandroidea memiliki beberapa famili yaitu: 1. Familia Salamandridae



Gambar 25. Triturus cristatus



Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class



: Amphibia



Ordo



: Salamander



Family : Salamandridae Genus



: Triturus



Spesies : Triturus cristatus a. Ciri-ciri famili Salamandridae Menurut Hickman (2001) family Salamandridae memiliki ciri-ciri sebagai berikut :  Memiliki pola warna-warna cerah dan kontras.  Memiliki empat anggota badan berkembang dengan baik.  Memiliki empat jari kaki pada forelimbs,dan lima jari pada



hindlimbs.  Ukuran tubuh berbeda-beda dari 7 cm sampai 30 cm b. Habitat Terdapat didaerah berlumpur dan rawa-rawa c. Penyebaran Tersebar di daerah beriklim dingin seperti Jepang, Korea Utara, dan Australia d. Keunikan Dapat terbang di air, atau berjalan diatas air



2.Familia Proteidae



Gambar 26. Proteidae necturus



Kingdom : Animalia Phylum Class



: Chordata :



Amphibia Ordo



: Salamander



Family



: Proteidae



Genus



: Proteidae



Spesies



: Proteidae necturus



a. Ciri-ciri famili Proteidae Menurut Djuhanda (1982) family Uraeotyphlus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :



   



Bentuk tubuh memanjang Mata kurang berkembang Bersifat nocturnal Kurang pigmentasi kulit



b. Habitat Menempati daerah seperti Gua c. Penyebaran Tersebar di daerah Semenanjung Balkan, Eropa Utara dan Amerika Utara d. Keunikan Spesies ini tampak seperti Albino karena kurangnya pigmentasi kulit e. Peranan Family yang mampu menyeimbangkan populasi serangga



3. Familia Ambystomatidae



Gambar 27. Ambystoma lacanus Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class



: Amphibia



Ordo



: Salamander



Family



: Ambystomatidae



Genus



: Ambystoma



Spesies : Ambystoma lacanus



a. Ciri-ciri family Ambystomatidae Menurut Hikman (2001) family Ambystomatidae memiliki ciri-ciri sebagai berikut :



 Memiliki 3 pasang insang eksternal di belakang kepaladan di atas celah insang.  Larva memiliki ekor sirip yang memanjang dari belakang kepala ke ekor.  Kaki tumbuh segera setelah menetas, dengan empat jari pada lengan, dan lima jari di hindlegs.  Mata sepasang yang lebar.  Selama metamorfosis, insang larva menghilang, seperti halnya sirip b. Habitat Speseis ini hidup didaerah lembab dan daerah berlumpur seperti rawa-rawa c. Penyebaran Spesies ini tersebar hampir di seluruh Indonesia terutama daerah kepulauan Bangka Belitung d. Keunikan Memiliki telur yang besar serta Larva dari beberapa spesies (terutama di selatan, dan salamander harimau) dapat mencapai ukuran dewasa mereka sebelum menjalani metamorfosis e. Peranan Dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan karena memiliki warna yang unik, tetapi racun dalam tubuhnya harus dikeluarkan terlebih dahulu



4. Familia Amphiumidae



Gambar 28. Necturus maculosus Kingdom : Animalia Phylum



: Chordata



Class



: Amphibia



Ordo



: Salamander



Family



: Amphiumidae



Genus



: Necturus



Spesies



: Necturus maculosus



a. Ciri-ciri family Amphiumidae Menurut Zug (2008) family Amphiumidae memiliki ciri-ciri sebagai Berikut:  Kepala berbentuk lonjong  Tidak memiliki kaki  Tubuh licin  Tubuh relatif besar menyerupai ular b. Habitat Menghabiskan sebagian besar waktu untuk bersembunyi di daerah yang sangat bervegetasi badan permanen air yang bergerak lambat, seperti rawa, kolam dan danau c. Penyebaran Spesies ini tersebar hampir di seluruh Indonesia dan Australi d.



Keunikan Tidak ada kelopak mata dan tulang maxilary di rahang atas



e. Peranan Berperan sebagai pakan vertebrata lain



3. Ordo Anura Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal.



Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:  Ascaphidae                             Leiopelmatidae   Bombinatoridae                      Discoglossidae  Pipidae                                    Rhinophrynidae  Megophryidae                         Pelodytidae  Pelobatidae                             Allophrynidae  Bufonidae                               Branchycephalidae  Centrolenidae                          Heleophrynidae  Hylidae,Leptodactylidae        Myobatrachidae  Pseudidae                                Rhinodermatidae  Sooglossidae                           Arthroleptidae  Dendrobatidae                        Hemisotidae  Hyperoliidae                          Microhylidae,  Ranidae                                  Rachoporida Ciri-ciri Menurut Jasin (1987) Ordo Anura memiliki ciri-ciri sebagai berikut :







Memiliki empat anggota gerak (tetrapoda) untuk mcelompat (saltation).







Struktur tulang telah termodifikasi untuk melompat







Kepala dan badan menyatu







Di mulut terdapat lidah yang dapat dijulurkan







Tidak memiliki ekor.







Mata berbentuk bulat dengan pupil horizontal atau vertikal







Memiliki kelopak mata yang dapat ditutup.







Memilliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus







Tidak memiliki kuku dan cakar



Ada 5 Famili yang terdapat di indonesia yaitu Bufonidae, Megophryidae, Ranidae, Microhylidae dan Rachoporidae. Adapun penjelasan mengenai kelima famili tersebut adalah sebagai berikut: a. Bufonidae Famili ini sering disebut kodok sejati. Ciri-siri umumnya yaitu kulit kasar dan berbintil, terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum dan terdapat pematang di kepala. Mempunyai tipe gelang bahu arciferal.



Sacara diapophisis melebar, Bufo mempunyai mulut yang lebar akan tetapi tidak memiliki gigi. Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai



depan



dan



jari-jari



tidak



mempunyai



selaput. Fertilisasi



berlangsung secara eksternal. Famili ini terdiri dari 18 genus dan kurang lebih 300 spesies. Beberapa contoh famili Bufo yang ada di Indonesia antara lain: Bufo asper, Bufo biporcatus, Bufo melanosticus dan Leptophryne borbonica.



(Bufo melanostictus)



Kingdom



: Animalia



Phylum



: Chordata



Kelas



: Amphibi



Ordo



: Anura



Family



: Bufonidae



Genus



: Bufo



Spesies



: Bufo calamita



a. Ciri-Ciri Famili Bufonidae Menurut Hickman (2001) family Bufonidae memiliki ciri-ciri sebagai berikut :  Memiliki kulit kasar dan berbintil  Mempunyai tipe gelang bahu arciferal  Mempunyai mulut yang lebar dan tidak memiliki gigi



 Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai depan  Jari-jari tidak mempunyai selaput  Fertilisasi berlangsung secara eksternal



b. Habitat Family ini mendiami berbagai lingkungan, dari daerah kering ke hutan c. Penyebaran Spesies family ini tersebar di daerah-daerah tropis d. Keunikan Terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum



b.  Megophryidae Ciri khas yang paling menonjol adalah terdapatnya bangunan seperti tanduk di atas matanya, yang merupakan modifikasi dari kelopak matanya. Pada umumnya famili ini berukuran tubuh kecil. Tungkai relatif pendek sehingga pergerakannya lambat dan kurang lincah. Gelang bahu bertipe firmisternal. Hidup di hutan dataran tinggi. Pada fase berudu terdapat alat mulut seperti mangkuk untuk mencari makan di permukaan



air.



Adapun



contoh



spesies



anggota



adalah Megophrys montana danLeptobranchium hasselti.



Megophrys montana



famili



ini



Kingdom: Animalia Phylum : Chordata Kelas



: Amphibi



Ordo



: Anura



Family : Megophrydae Genus : Megophys Spesies : Megophys montana a. Ciri-Ciri Famili Megophrydaex Menurut Danang (2011) family Megophrydaex memiliki ciri-ciri sebagai berikut :  Ukuran tubuh pendek dan agak gendut  Memiliki kepala besar  Ukuran katak jantan lebih kecil dibandingkan dengan katak betina  Bagian punggung berkulit halus  Memiliki selaput renang kaki yang pendek b. Habitat Tinggal serasan hutan, di lantai hutan dan di pinggiran sungai c. Penyebaran Philippines (Palawan, Mindanao, Leyte, Samar, Bohol) termasuk Indonesia d. Keunikan Fase berudu mulut berupa corong, biasanya ditemukan di bagian sungai yang menggenang atau yang kurang berarus



e. Ranidae Famili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif ramping. Tungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk membantu berenang. Kulitnya halus, licin dan ada beberapa yang berbintil. Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak ada pematang seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagian maxillanya. Sacral diapophysis



gilig. Fertilisasi secara eksternal dan



bersifat ovipar. Famili ini terdiri dari 36 genus. Adapun contoh spesiesnya adalah: Rana chalconota, Rana hosii, Rana erythraea, Rana nicobariensis, Fejervarya cancrivora, Fejervarya limnocharis, Limnonectes kuhli, Occidozyga sumatrana.  



Rana temporaria



Kingdom



: Animalia



Phylum



: Chordata



Kelas



: Amphibi



Ordo



: Anura



Family



: Ranidae



Genus



: Rana



Spesies



: Rana pipiens



a. Ciri-Ciri Famili Ranidae Menurut Hickman (2001) family Ranidae memiliki ciri-ciri sebagai berikut :  Memiliki kaki yang kuat dan paha berotot  Panjang tubuh 70 nm-150 nm  Warna tubuh coklat terang hingga kehitam-hitaman  Kulit punggung yang halus  Sisi bawah selaput renang berwarna hitam b. Habitat Spesies tinggal di antara bebatuan c. Penyebaran Spesies tersebar di sekitaran sungai dari pusat Afrika Barat dari Kamerun Selatan ke bagian Guinea d. Keunikan Katak jantan mampu menghisap udara ke siulan untuk menarik perhatian betina e. Peranan Family ranidae banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lauk/dikonsumsi karena mengandung protein yang banyak dan dapat dimanfaatkan sebagai penelitian



f. Microhylidae Famili ini anggotanya berukuran kecil, sekitar 8-100 mm. Kaki relatif panjang dibandingkan dengan tubuhnya. Terdapat gigi pada maxilla dan mandibulanya, tapi beberapa genus tidak mempunyai gigi.



Karena



anggota famili ini diurnal, maka pupilnya memanjang secara horizontal. Gelang bahunya firmisternal. Contoh spesiesnya adalah: Microhyla achatina.



Microhyla achatina



g. Rachoporidae Famili ini sering ditemukan di areal sawah. Beberapa jenis mempunyai kulit yang kasar, tapi kebanyakan halus juga berbintil. Tipe gelang bahu firmisternal. Pada maksila terdapat gigi seperti parut. Terdapat pula gigi palatum. Sacral diapophysis gilig Berkembang biak dengan ovipar dan fertilisasi secara eksternal. 2. Ordo Proanura Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah punah. Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa. Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar



dan paru-paru mengalami sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan adanya dua bentuk dalam daur hidupnya.