Analisa Kadar Fe Pada Sampel Air Sumur Metode [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisa Kadar Fe pada Sampel Air Sumur Metode AAS Posted on 14 June 2012 by Nabila Amandasari



Air merupakan salah satu materi alam yang penting dalam kehidupan manusia karena dapat dipergunakan untuk keperluan rumah tangga, kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan dan industri. Penggunaan air rumah tangga khususnya digunakan sebagai air minum, masak, mandi dan mencuci. Sumber air yang dipergunakan di rumah tangga biasanya berasal dari PDAM, sumur pompa, sumur terbuka, sumur artesis, kolam, mata air dan lain-lain. Dalam jaringan hidup, air merupakan medium berbagai reaksi dan proses eksresi. Tubuh manusia terdiri dari 60-70% air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air, seperti halnya unsur hara dalam tanah hanya dapat diserap oleh akar dalam bentuk larutannya. Oleh karena itu kehidupan ini tidak mungkin dapat dipertahankan tanpa air. Air konsumsi sebaiknya mengandung mineral yang sangat penting dalam tubuh. Zat besi (Fe) adalah salah satu kandungan mineral yang terdapat dalam air. Kadar Fe dalam jumlah sedikit memang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Tetapi, kalau terlalu tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan, seperti munculnya warna coklat pada air. Fe dapat larut, sehingga berapapun tidak akan menimbulkan kekeruhan. Tapi, kalau sudah kontak dengan udara akan terjadi oksidasi menjadi Fe . Endapannya akan menimbulkan warna kekuningkuningan pada air. Pengaruh kadar Fe yang tinggi pada rumah tangga yaitu dapat menyebabkan lantai atau dinding bak kamar mandi berwarna merah jika terkena air ini terus menerus. Selain itu pakaian akan berwarna merah atau kuning jika digunakan untuk mencuci. 2+



3+



Kadar maksimal kandungan Fe (ferum/zat besi) pada air minum, menurut persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri



Kesehatan No 416/Menkes/Per/IX/1990, maksimal 0,3 mg per liter. Jika air yang dikonsumsi manusia mempunyai kadar Fe berlebihan, bisa menimbulkan kerusakan pada syaraf, gangguan pada ginjal dan lain sebagainya. Sumur merupakan salah satu sumber air yang digunakan di rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama sebagai air konsumsi. Beberapa sumur yang akan diuji kadar Fe nya adalah sumur warga yang terletak ±10 m dan ±100 m dari lahan persawahan daerah jalan Wonosari km.9,5 Berbah. Untuk menguji kadar Fe dalam air sumur dilakukan dengan metode spektrofotometri serapan atom (SSA/AAS). Metode analisis AAS didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar (ground state). Pengujian kadar Fe dalam air sumur ini berfungsi untuk membandingkan kadar Fe dari beberapa sampel air sumur yang terletak ditempat yang berbeda-beda, apakah masih memenuhi standar baku mutu yang telah ditentukan. Sehingga apabila telah diketahui kadar Fe nya dapat dilakukan tahap selanjutnya. Apabila kadar Fe melebihi baku mutu, maka perlu dilakukan proses pengurangan/penurunan kadar. Apabila kandungan Fe dalam air sumur tidak melebihi standar baku mutu, maka tidak perlu dilakukan proses penurunan kadar. Cara menurunkan kadar Fe yang umum digunakan yaitu dengan cara dioksidasi. Air dikontakkan sebanyak mungkin dengan udara (aerasi). Dengan cara ini maka air sumur yang mempunyai kadar Fe tinggi dapat diturunkan kadarnya sehingga baik untuk dikonsumsi. B. Tujuan Percobaan Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan kandungan Fe dari beberapa sampel air sumur warga baik yang berada di dekat sungai maupun yang terletak di dekat lahan persawahan. Dengan mengetahui kadar Fe dari tiap-tiap sampel air sumur, maka dapat ditentukan apakah kadar Fe dalam air sumur tersebut memenuhi standar baku mutu yang telah ditentukan sebagai air konsumsi atau tidak.



Selain itu percobaan ini bertujuan untuk menguji kompetensi siswa dalam analisis kimia menggunakan instrument AAS dari proses pengambilan sampel, preparasi sampel hingga mengoperasikan alat AAS. A. Alat dan Bahan 1. Labu takar 100 ml 2. Beaker glass 3. Pipet ukur 4. Corong gelas 5. Pemanas Listrik 6. Gelas ukur 7. Seperangkat alat AAS 8. Sampel air sumur 9. Aquadest 10. Kertas saring 11. HNO pekat 12. Larutan standar Fe (Besi)Larutan pengencer (Aquadest ditambah HNO sampai pH 2) B. Langkah Kerja (SNI 06 – 6989 – 4 – 2004) 1. Pembuatan larutan standar Fe 100 mg/L A. Dipipet 10 ml larutan standar Fe 1000 mg/L ke labu takar 100 ml B. Diencerkan hingga tanda batas dengan larutan pengencer. 3



3



2. Pembuatan kurva kalibrasi 1. Dipipet berturut-turut larutan standar Fe 100 mg/L masingmasing sebanyak 0; 0,5; 1; 2; 3 dan 5, kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. 2. Diencerkan hingga tanda batas dengan larutan pengencer. 3. Diukur serapannya pada AAS 4. Ditentukan persamaan garis yang diperoleh. 5. Pengukuran sampel A. Dimasukkan 50 ml sampel uji yang sudah dikocok sampai homogen ke dalam beaker glass 100 ml. B. Sampel tersebut diberi 5 ml asam nitrat pekat dalam lemari asam. C. Larutan tersebut dipanaskan di pemanas listrik sampai larutan contoh kering (2 ml).



D. Dinginkan kemudian ditambah 10 ml aquadest, lalu dimasukkan kedalam labu takar 50 ml sambil disaring. E. Diencerkan hingga 50 ml dengan larutan pengencer. F. Diukur serapannya pada AAS. Dihitung konsentrasi Fe (mg/L) C. Perhitungan Persamaan kurva kalibrasi : A = ax + b Dimana : x = konsentrasi A = Absorbansi Plotkan hasil pengukuran absorbansi sampel ke dalam kurva kalibrasi sehingga diperoleh konsentrasi sampel. Tabel Data Pengamatan 1. Deret standar No.



Konsentrasi (mg/L)



1



0



2



0,5



3



1



4



2



5



3



6



5



Absorbansi



1. Sampel No.



1 2



Nama Sampel



Air sumur ±10 m dari lahan persawahan jl. Wonosari km.9,5 BerbahAir sumur ±100 m dari lahan persawahan jl. Wonosari km.9,5 Berbah



Absorbansi