13 0 150 KB
2.9 Analisa SWOT Pasca Intervensi 2.9.1
Table Scoring
2.9.1.1 Analisa Swot M1 (Man) Faktor Strategi Internal
Bobot
Rating
BxR
1. Jenis ketenagaan Keperawatan a. S1 Keperawatan = 1 orang b. S1 Keperawatan + Ners = 5 orang c. DIII Keperawatan = 5 orang
0,3
3
0,6
2. Adanya perawat yang mengikuti pelatihan dan seminar
0,3
4
1,2
3. Kebutuhan harian tenaga perawat telah
0,4
4
1,6
Skor
Strength
S-W 3,4 – 2= 1,4
tercukupi Total
1
3,4
Weakness( Kelemahan)
Bobot
Rating B x R
1. Tidak Semua perawat diRuang Mawar A RS.UMM mengikuti pelatihan BCLS/BCTLS dan PPI
0,5
2
1
2. Sebagian besar perawat belum mengikuti peatihan MAKP
0,5
2
1
Total
1
Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Bobot
Rating B x R
1. Adanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
0,5
4
2
2. Adanya program akreditasi RS dari pemerintah dimana MAKP merupakan salah satu penilaian
0,5
4
2
Total
1
2
Skor
Opportunity (O)
4
O–T
4,0 - 3,0= 1,0 Threat (T)
Bobot
Rating B x R
1. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
0,5
3
1,5
2. Di ruang Mawar A jumlah perawat 13 orang denga jumlah SI keperawatan berjumlah 7 orang dan DIII Keperawatan berjumlah 6 orang.
0,5
3
1,5
Total
1
3,0
2.9.1.2 Analisa Swot M2 (Material) Fator strategi Internal (IFAS)
Bobot
Rating
BxR
1. Sudah mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk pasien, tenaga kesehatan dan keluarga pasien, termasuk sarana dan prasarana universal precaution untuk perawat
0,3
3
0,9
2. Sudah terdapat bak sampah infeksius, non infeksiun dan bak sampah khusus botol infus
0,3
2
0,6
3. Tersedianya nurse station
0,2
4
0,8
4. Alat kesehatan di ruangan dalam keadaan baik
0,2
3
0,6
Total
1
Strength (Kekuatan)
2,9
S–W 2,9– 1,4= 1,5
Weakness (Kelemahan)
Bobot
Rating B x R
1. Masih ada yang mencampur antara sampah infeksius dan non infeksius
0,2
1
0,2
2. Tersedianya papan struktur organisasi di ruangan tetapi tidak digunakan secara maksimal
0,2
1
0,2
3. Terdapat papan langkah-langkah mencuci tangan tetapi tidak dipajang
0,2
2
0,4
4. Tidak tersedia sabun disetiap kamar mandi pasien
0,2
1
0,2
5. Tidak tersedianya handscrup di setiap bed pasien
0,2
2
0,4
Total
1
Faktor strategi Eksternal (EFAS)
Bobot
Rating B x R
1. Pengadaan sarana dan prasarana ditunjang dari rumah sakit
0,5
3
1,5
2. Perbaikan sarana dan prasarana yang rusak diperbaiki oleh pihak penunjang medis di Ruah Sakit
0,5
3
1,5
Total
1
1,4
Skor
Opportunity
3,0
O–T 3,0 – 3,2 =
Threat
Bobot
Rating B x R
1. Kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang ada
0,3
3
0,9
2. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana prasarana
0,3
3
0,9
3. Ruangan yang lain seperti seruni sudah dilengkapi dengan kipas angin, dan tv di setiap kamar pasien
0,2
3
0,6
4. Ruang seruni sudah di lengkapi dengan sabun di setiap kamar mandi pasien
0,2
3
0,6
Total
1
-0,2
3,2
2.9.1.3 Analisa Swot M3(Method) MAKP Faktor strategi internal (IFAS)
Bobot
Rating B x R
0,1
2
Skor
Strength MAKP
1. Model MAKP yang diterapkan di ruangan yaitu MAKP fungsional
0,2 S–W
2. Tugas karu sudah dilakukan dengan baik
0,2
4
0,8
3. Tugas PJ sudah dilakukan dengan cukup
0,1
3
0,3
4. Tugas PP sudah dilakukan dengan baik
0,1
4
0,4
5. Timbang terima sudah dilakukan dengan
0,1
2
0,2
0,1
3
0,3
0,1
4
0,4
0,2
2
0,4
3,0 – 1,5= 1,5
baik
baik sesuai dengan SOP
6. RS memiliki visi, misi, dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan pelayanan.
7. Perawat segera mendatangi pasien apabila dibutuhkan
8. Catatan perkembangan pasien diisi oleh perawat dengan lengkap Total
1
3,0
Weakness (Kelemahan) 1. Belum adanya perawat yang mengikuti pelatihan manajemen keperawatan
0,5
2
1,0
2. Belum ada kejelasan mengenai MAKP yang diterapkan di ruangan
0,5
1
0,5
total
1
1,5
Faktor strategi Eksternal (EFAS) Opportunity 1. Adanya mahasiswa keperawatan praktik manajement
0,5
2. Diperlukannya pelatihan dan seminar tentang makp.
0,5
Total
1
3
1,5 O–T
3
1,5 3,0
Threat 1. Ruangan mawar Sudah menerapkan metode tim dalam MAKP
1
Total
1
1
1 1
3,0 – 1 = 2,0
Sentralisasi obat Faktor strategi internal (IFAS)
Bobot
Rating B x R
1. Tersedia sarana dan prasarana untuk pengelolaan sentralisasi obat
0,2
4
0,8
2. Sudah dilakukan sentralisasi obat oleh perawat berkolaborasi dengan depo farmasi
0,1
4
0,4
3. Adanya buku obat yang bekerja sama dengan depo farmasi
0,2
3
0,6
4. Tersedianya loker obat untuk masing masing pasien
0,1
4
0,4
5. Loker untuk obat injeksi dan oral disendirikan
0,2
2
0,4
6. Sudah diterapkan UDD (Unit Daily Dose)
0,2
3
0,6
Total
1
Weakness
Bobot
Rating Skor
1. Saat dilakukan pemberian obat injeksi ke pasien belum dilakukan tanda tangan persetujuan keluarga/pasien
0,4
1
0,8
2. Pendokumentasian keluar masuknya obat kurang optimal, sehingga kadang di ruangan kekurangan obat.
0,3
2
0,6
3. Loker obat pasien tidak dicantumkan nama dan nomer register. Hanya dicantumkan nomer ruang dan nomor bed
0,3
2
0,6
Total
1
Faktor strategi Eksternal (EFAS)
Bobot
Rating
Skor
1. Perawat memberi etiket kepemilikan tentang penyimpanan obat
0,3
2
0,6
2. Sudah tersedianya lembar injeksi dan
0,4
4
1,6
Skor
Sentralisasi obat Strength
S–W
3,2
2,0
Opportunity
3,2 – 2 ,0 = 1,2
lembar pemberian obat oral
O–T
3. Sudah tersedia lembar UDD (Unit Daily Dose)
0,3
Total
1
2
0,6
2,8– 3 = -0,2
2,8
Threat 1. Semakin tingginya pengetahuan masyarakat tentang hukum
1
Total
1
3
3 3
Superfisi Faktor strategi internal (IFAS)
Bobot
Rating
Skor
1. Kepala ruangan melaksanakan supervisi
0,5
2
1,0
2. Supervisi dilakukan setiap hari
0,5
1
0,5
S–W
Total
1
1,5
1,5– 2 = 1,5
Supervisi Strength
Weakness 1. Supervisi jarang dilakukan secara resmi
1
2
2
Total
1
Eksternal faktor (EFAS)
Bobot
Rating
Skor
1. Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang tidak melaksanakan tugas dengan baik
0,5
3
1,5
2. Hasil supervisi bisa digunakan untuk daftar penilaian prestasi pegawai
0,5
2
Opportunity O–T 2,0 – 3 = -1,0 1
0,5
(DP3) Total
1
Treathened
Bobot
Rating
Skor
1
3
3
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen
2,0
untuk mendapatkan pelayanan yang profesional Total
1
3
Timbang terima Internal Faktor (IFAS)
Bobot
Rating
Skor
1. Adanya klarifikasi tanya jawab dan validasi terhadap semua yang ditimbang terimakan
0,2
4
0,8
2. Semua perawat tau hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam timbang terima
0,2
4
0,8
3. Timbang terima merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan
0,2
4
0,8
4. Selalu ada interaksi dengan pasien selama timbang terima
0,2
3
0,6
5. Adanya buku khusus untuk pelaporan timbang terima
0,2
4
0,8
Total
1
Timbang terima Strength
3,8
Weakness 1. Timbang terima dilakukan dengan baik tetapi belum bersifat formal
0,4
3
1,2
2. Saat timbang terima perawat tidak menyebutkan rekam medis pasien
0,3
3
0,9
3. Belum tersedianya SOP baku untuk timbang terima
0,3
1
0,3
Total
1
2,4
S–W 3,8 – 2,4 = 1,4
Eksterna faktor (EFAS)
Bobot
Rating Skor
1
4
Opportunity 1. Adanya kesempatan untuk melakukan timbang terima yang sesuai dengan formal dan sesuai SOP Total
1
4
4 O–T 4-3 = 1
Treathened 1. Adanya tuntutan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang profesional Total
1
3
1
3
3
Discharge Planning Internal Faktor (IFAS)
Bobot
Rating Skor
1. Tersedianya sarana dan prasarana discharge planning pasien untuk pulang di ruangan
0,3
1
0,3
2. Adanya surat control berobat
0,4
4
1,6
3. Perawat memberikan pendidikan kesehatan (KIE) kepada pasien atau keluarga selama di rawat dan pulang
0,3
4
1,2
Strength
Total
S–W 1
3,1
Weakness 1. Tersedia leaflet/brosur tetapi diberikan saat pasien pulang
tidak
0,5
1
0,5
2. Pemberian pendidikan kesehatan (KIE) dilakukan secara lisan pada setiap pasien/keluarga
0,5
3
1,5
Total
Eksternal Faktor Strategy(EFAS)
2,0
Bobot
Rating Skor
3,1 – 2,0 = 1,1
Oppurtunity 1. Adanya staff bidang PKRS yang membuat leaflet untuk diberikan kepada pasien
0,5
2
1,0
2. Tersedianya berbagai macam leaflet di ruangan
0,5
4
2,0
Total
1
O–T 3– 3 = 0
3,5
Threat 1. Makin tinggi kesadaran masyarakat tentang kesehatan
1
Total
1
3
3 3
Ronde Keperawatan Interna Faktor Strategi (IFAS)
Bobot Ratin g
Skor
0,5
2
1,0
2. Laporan pershift tertulis dengan baik
0,5
4
2,0
Total
1
Strength 1. Ruangan mendukung adanya ronde
keperawatan
S–W 3,0 - 1,5 =1,5
3,0
Weakness 1. Karakteristik tenaga medis belum merata
0,5
2
1
2. Ronde keperawatan belum dilaksanakan oleh perawat diruangan
0,5
1
0,5
Total
Eksternal Faktor Strategy (EFAS)
1,5
Bobo t
Rating Skor
1. Adanya kesempatan dari kepala ruangan untuk mengadakan ronde keperawatan pada mahasiswa praktik dan juga perawat yang ada diruangan
1
4
Total
1
Opportnity 4
4,0
O–T
4,0 – 3,0 = 1,0 Threat 1. Adanya tuntutan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang professional
0,5
3
1,5
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
0,5
3
1,5
Total
1
3,0
Bobot Ratin g
Skor
1. Ada dokumentasi SOR (Source Oriented Resource) yaitu lembar penilaian berisi biodata, lembar dokter, lembar riwayat medis atau penyakit, catatan perawat, catatan perkembangan/evaluasi.
0,4
1,6
2. Dokumentasi keperawatan yang dilakukan meliputi pengkajian serta diagnose keperawatan sampai dengan evaluasi dengan menggunakan SOAP
0,3
4
0,8
3. Perawat mengerti apa saja yang harus dikerjakan pada pendokumentasian
0,3
4
1,6
Total
1
Dokumentasi Internal Faktor Strategi (IFAS) Strength 4
S–W 4–2=2
4
Weakness 1. Format anamnesa belum spesifik dalam system head to toe.
1
Total
1
2
Eksternal faktor Strategy (EFAS)
Bobot Ratin g
Skor
Opportunity
4
4
O–T
1. Adanya program pelatihan
0,5
2
1,0
2. Adanya Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan
0,5
4
2,0
Total
1
3,0 – 3= 0,5
3,0
Threat 1. Meningkatnya kesadaran masyarakat
1
3
3
tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan Total
1
3
Bobot Ratin g
Skor
1. Adanya pemberian gaji bagi perawat sebagai hak yang dimilikinya
0,5
4
2
2. Ada pendapatan dari jasa pelayanan medis
0,3
4
1,2
3. Tiap perawat memperoleh pendapatan dari rumah sakit berupa kupon makan di kantin Rumah Sakit
0,2
4
0,8
Total
1
Weakness
Bobot
Rating
Skor
1. Sebagian besar perawat di ruangan masih bersetatus pegawai tidak tetap
1
4
4
Total
1
4
Bobot Ratin g
Skor
2.9.1.4 Analisa Swot M4 (Money) Faktor Strategi Internal (IFAS)
Strength
4–4= 0
4
Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Opportunity
S–W
1. Pengeluaran sebagian dibiayai oleh institusi
0,5
3
1,5
2. Adanya kesempatan untuk menggunakan 0,5 alat instrument medis dengan sterilisasi sehingga menghemat pengeluaran
4
2
3,5 – 3= 0,5
Total
1
Threat
Bobot
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 1
O–T
3,5
Rating
Skor
3
3
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih professional sehingga membutuhkan pendanaan yang lebih besar untuk mendanai sarana prasarana. Total
1
3
2.9.1.5 Analisa Swot M5 (Mutu) Faktor Strategi Internal Strength (Kekuatan) BOR di Ruang Mawar-A telah sesuai standar menurut Depkes 2011 ALOS di Ruang Mawar-A sesuai standar menurut Depkes 2011 sebaanyak 3 hari Kepuasan di ruang Mawar-A yang telah diukur dengan metode kuesioner menurut nursalam didapatkan 64% dari 100 % pasien mengatakan sangat puas dengan pelayanan di Ruang Mawar A
Bobot
Rating
0,4
3
1,2
0,2
3
0,6
0,4
4
1,6
Total Faktor Strategi Internal Weaknesss (Kelemahan) Pengetahuan terhadap cuci tangan didapatkan 60% memiliki pengetahuan yang kurang Total
1 Bobot
Rating
1
1
Faktor Strategi Eksternal Opportunity (O) 1. Kepercayaan pasien dan masyarakat terhadap RS sudah cukup baik
Bobot
Rating
0,5
4
Total
Skor
S-W 3,4-2,5= 0,9
1
1
3,4 Skor 1,0
1,0
Skor 2,0 2,0
O-T 2,0 -3= -1,0
Faktor Strategi Eksternal Threat (T) Adanya peningkatan standar masyarakat yang harus dipenuhi Persaingan Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan keperawatan. Total
2.9.2 Diagram Layang
Bobot
Rating
Skor
0,5
3
1,5
0,5
3
1,5 3
O 3,0 2,2
MAKP
2,0 1,8 1,6 1,4 1,2
M1
1,0 0,8 0,6 0,4 0,2
TT
RK
M4 DP
DOK
W
S -2,2 -2,0 -1,8 -1,6 -1,4 -1,2 -1,0 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2
-0,2
0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0 3,0 3,5 4,0
-0,4
SO
M2
-0,6 -0,8 -1,0
SV
M5
-1,2 -1,4 -1,6 -1,8 -2,0 -2,2
T
Keterangan : M1 (Man) : (1,4), (1,0) M2 (Material) : (1,5), (-0,2) MAKP : (1,5), (2,0) TT (Timbang Terima) : (1,4) (1,0) SV (Supervisi) : (-0,5) (-1,0) RK (Ronde Keperawatan) : (1,5) (1,0)S SO (Sentralisasi Obat) : (1,2) (-0,2) DP (Discharge Planning) : (1,1), (0,0) DOK (Dokumentasi) : (2,0), (0,0) M4 (Money) : (0,0), (0,5) M5 (Mutu) : (0,9), (-1,0)
2.9.3 Interpretasi Diagram Layang INTERPRETASI
STRATEGI
M1 (Man) 1
Seluruh Perawat Di Ruang Mawar A Mengikuti Belum Makp,
Pernah
Melakukan
Sehingga
Dalam
M2 (Material)
MAKP
yang
Pelatihan diselenggarakan oleh pihak yang berwenang. Praktek
Keseharian Di Ruangan Belum Maksimal Dalam Hal Manajemen.
pelatihan
1. Tidak Adanya Papan Struktur Organisasi
1. Mengkoordinasikan kembali pembuatan
Ruangan, Sehingga Orang Lain Tidak
papan struktur organisasi ruangan, agar orang
Mengetahui Pembagian Kerja Dan
lain maupun keluarga mengetahui jumlah
Jumlah Perawat
perawat beserta jabatannya
2. Kurangnya Kepedulian Untuk Mengganti
2. Mengkoordinasikan kembali kepada perawat
Jadwal Jaga Di Papan Yang Sudah
jaga untuk mengganti jadwal jaga dalam
Disediakan, Sehingga Membingungkan
setiap harinya, agar keluarga dapat
Peserta Magang Maupun Keluarga Pasien
mengetahui perawat yang dinas pada hari tersebut
3. Terdapat handrub yang banyak tetapi setiap bed beberapa tidak disediakan 3. Mengkordinasikan kembali untuk memasang handrub di setiap bed pasien
4. Tidak Terdapat Sabun Cair Di Tiap Kamar Mandi Pasien.
4. Menyediakan 1 sabun cair di tiap kamar mandi pasien.
5. Tidak ada buku tanda-tanda vital dan buku inventaris
5. Menyediakan buku tanda-tanda vital dan buku inventaris minimal dalam bentuk soft copy M3 (Method)
-
1. Makp -
terima dan melakukan Post-Conference
Minimalnya Jumlah Perawat
setelah timbang terima
Sehingga Tidak Bisa Menerapkan -
KIE keluarga pasien dan pasien mengenai 6
Makp Tim
langkah cuci tangan dan 5 momen cuci
2. Sentralisasi Obat -
Melakukan Pre-Conference sebelum timbang
Tempat Untuk Obat Yang Telah Disiapkan Tidak Menggunakan Nama Dan No Rm Hanya Berdasarkan Nomer Ruangan Dan
tangan
Bed Pasien 3. Supervisi -
Supervisi Dilakukan bersamaan dengan datanya dokterpenanggung jawab
4. Timbang Terima -
Perawat Melakukan PreConference Tetapi Jarang Melakukan Post-Conference
-
Timbang Terima Sudah Dilakukan Dengan Baik.
5. Ronde Keperawatan -
Ruangan Mawar A Belum Pernah Melakukan Ronde Keperawatan
6. Discharge Planning -
Perawat Tidak Memberi Leaflet Pada Pasien Yang Akan Pulang
7. Pendokumentasian Keperawatan -
Pendokumentasian Keperawatan Sudah Dilakukan Dengan Baik
8. Penerimaan Pasien Baru -
Kurangnya Kie Cara Pencegahan Infeksi Dengan Melakukan 6 Langkah Cuci Tangan Dan 5 Momen Melakukan Cuci Tangan
M4 (Money) Tidak ada masalah M5 (Mutu) 1. Kurangnya edukasi tentang penyakit yang di derita pasien dan Tidak adanya tempat
Memberikan KIE kepada pasien tentang
khusus untuk penyimpanan obat high alert
pengertian penyakitnya dan membuat penyimpanan obat high alert.
2.9.4 Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan Prioritas cara pemecahan masalah dilakukan dengan memperlihatkan aspek: 1. besarnya masalah yang diselesaikan (Magnitude=Mg) 2. pentingnya cara penyelesaian masalah (Importancy=I) 3. sensitivitas penyelesaian masalah (vulnerability=V) 4. Efisiensi biaya (Efficiency=E) Dengan cara pemberian skor dengan rentang 1 – 5(Nilai 1= sangat kurang penting,nilai 2= kurang penting, nilai 3= cukup penting, nilai 4= penting dan nilai 5 sangat penting)
No
M1
M1
M1
M2
M2
M2
M2
M3
M3
M3
Alternatif penyelesaian masalah
Tidak adanya struktur organisasi dan struktur manajemen keperawatan
Kriteria Efektivitas
Total
Eficiency
M
I
V
E
5
4
4
4
Prioritas
MxIx V/E 5x4x4/4
3
20
Perawat masih 5 mengerjakan yang bukan tindakan keperawatan seperti administrasi
5
Tidak ada yang menjabat 5 sebagai kepala ruang
4
Disetiap kamar mandi 5 pasien sudah terdapat wastafel, namun tidak terdapat sabun pencuci tangan
5
Tidak ada buku tanda- 4 tanda vital dan buku inventaris
5
Beberapa bed pasien 5 tidak terdapat handrub
3
Apar perlu di perbaharui 3 karna sudah kadaluarsa
3
Masih belum ada SOP 5 timbang terima di ruangan
4
Ronde keperawatan 5 tidak sesuai jadwal (belum dilakukan)
4
Discharge Planning
4
5
5
5
5x5x5/5
2
25
4
3
5x4x4/3
1
26,6 4
4
5x5x4/4
2
25
3
3
4x5x3/3
3
20 4
3
5x3x4/3
3
20 2
3
3x3x2/3
3
6 3
3
5x4x3/3
3
20 3
3
5x4x3/3
3
20 3
3
5x4x3/3
3
20 M5
Tidak adanya khusus
tempat 3 untuk
4
2
3
3x4x2/3
4
penyimpanan obat high alert
12
I= rata2 dari P+S+RI+PC+du+pc Keterangan : I
: importancy (penting tidaknya masalah tersebut diatasi)
P
: prevalence (kejadian)
S
: severity (akibat buruk yang timbul bila masalah tidak diatasi)
PC
: political climate (kondisi politik)
RA
: resources availability (ketersediaan tenaga dalam mengatasi masalah itu)
T
: technical feasibility (kemungkinan secara tehknis)
RI
: rate of increase (kecepatan peningkatan)
pc
: public concern (perhatian public)
du
: degree of unmeet needs (derajat kebutuhan
Prioritas Masalah 1. Ketidaksesuaian jumlah perawat yang sudah mengikuti pelatihan urologi dengan 10 diagnosa terbanyak ruang Mawar 2. Kurangnya edukasi yang diberikan kepada pasien maupun keluarga terkait peraturan ruangan dan tempat pembuangan sampah yang benar 3. Penerimaan pasien baru kurang sesuai SOP