Analisa Swot DLL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KEPERAWATAN ANALISIS SWOT, 5 M, FISHBONE DAN POA



Disusun Oleh : 1. Veranti S. Maweikere (17061045) 2. Findahsari K.P. Suhartono (17061033) 3. Veren Salmon (17061043) 4. Anike Mararu (17061055) 5. Jonatan Kimbal (17061057) 6. Arya Bawole (17061060)



DOSEN PENGAJAR : Grace Polii S.Kep,Ns,M.Kep



FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA DE LA SALLE MANADO 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat serta tuntunan tangan-Nya makalah kami yang berjudul “ANALISIS SWOT, 5 M, FISHBONE DAN POA” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah kami ini.Dalam penyusunan makalah kami ini masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu, kiranya para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang dapat membangun untuk perbaikan makalah ini kedepannya agar dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan mengenai konferensi keperawatan.



Manado, 8 April 2021 Penulis



BAB I PENDAHULUAN



A.       Latar Belakang Hampir semua lembaga dalam pendekatannya banyak menggunakan kajian SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh perusahaan agar supaya lancar didalam operasionalnya. Perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan (Martin, 1989). Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan). Meskipun sebenarnya analisa SWOT banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama sekali baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administraitf .



SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman. Sehubungan dengan penjelasan tersebut di atas penulis akan menyoroti tentang permasalahan yang berkaitan dengan Kajian SWOT dalam surat kabar. B.       Rumusan Masalah Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi tentunya melalui proses yang optimal, seperti halnya di dalam mengelola surat kabar pada suatu bisnis, faktor yang mempengaruhi analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Dari beberapa faktor tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengetahui tentang Analisis SWOT. Masalah tersebut cukup menarik untuk di teliti, dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis. Sesuai dengan tugas yang diberikan, maka penulis akan membatasi pada pokok masalah, yaitu “Analisis SWOT dalam memanajemen surat kabar”. C.        Tujuan Penulisan Maksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT dalam Manajemen surat kabar ini sebagai berikut :: 1.         Untuk mengetahui Proses Perencanaan Strategi Mutu. 2.         Untuk mengetahui lebih dalam masalah lingkungan eksternal dan internal 3.         Untuk mengetahiu sejauh mana ancaman yang dihadapi oleh suatu lembaga pers baik ancaman dari lembaga itu sendiri maupun dari luar lembaga 4.         Untuk mengetahui secara detail tentang Analisis SWOT D.       Manfaat penulisan Semoga makalah ini dapat, memperoleh gambaran dan pemahaman tentang Analis SWOT yang digunakan surat kabar atau media terutama media yang telah dikunjungi.



BAB II PEMBAHASAN 1. KONSEP SWOT A. Pengertian SWOT SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman Analisis SWOT secara sederhana mudah dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. Jika hal ini digunakan dengan benar, maka dimungkinkan bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi perusahaan itu dalam hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga yang lain. Sedangkan pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan. Prakiraan seperti ini diterapkan dengan mulai membuat program yang kompeten atau mengganti program-program yang tidak relevan dengan program yang lebih inovatif dan relevan Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Menurut Johnson (1989) dan Bartol (1991), SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan. Analisa SWOT adalah analisa yang sangat dikenal dalam proses pembuatan strategi bisnis. Penulis mencoba membahas dengan melihat dan memantau pada media yang pernah dikunjungi yaitu Riau Pos, Koran Riau, Media Online Riau Terkini dan Tabloid Azam, dalam hal ini mencakup strategi media dan manajemen surat kabar. 1. Strenghts (S)



Mencerminkan kekuatan yang dimiliki oleh media. Dalam kasus Riau Pos tetap eksis dengan banyaknya persaingan media yang juga berkualitas, namun tetap dapat mengalahkan media-media yang baru dan lebih murah. Inilah yang dimiliki Riau Pos yang memiliki segmen pasar sendiri, dan telah teruji puluhan tahun lamanya. Kekuatan lainnya adalah adanya dukungan dari masyarakat dan pemerintah yang loyal. Begitu juga dengan media yang lain, kekuatan yang paling mencolok adalah kekuatan nilai berita yang berbeda dan mempunyai segmen pasar tersendiri pula. Selain itu, media tersebut juga telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar. 2. Weaknesses (W) Mencerminkan kelemahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam kasus media Riau Pos kelemahan yang dimiliki adalah nilai dari beritanya. Begitu pula dengan media yang lainnya, juga memiliki kelemahan baik itu kelemahaan dari strategi pemasaran maupun dari system. Hal ini boleh jadi merupakan titik lemah ketika selera masyarakat baik itu masyarakat menengah kebawah maupun menengah keatas. 3. Opportunities (O) Mencerminkan peluang yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam kasus media, peluang yang mereka miliki adalah jumlah penduduk Indonesia khusunya Propinssi Riau yang sangat besar dan ini merupakan pasar yang potensial untuk pemasaran media. Dalam kasus Koran Riau, karena ini adalah media baru maka peluang yang dimiliki adalah kebutuhan masyarakat yang membutuhkan informasi yang kritis dan informasi yang sesuai dengan faktanya. Dan permintaan masyarakat yang tinggi akan produk yang murah namun berkualiatas. 4. Threats (T) Mencerminkan ancaman potensial yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Dalam kasus media, pada dasarnya semua perusahaan baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil memiliki ancaman. ancaman yang paling potensial bagi media pada umumnya adalah apabila system pemerintah yang berubah-ubah, bagaimana jika fungsi media dikembalikan kembali pada masa pada zaman pemerintah yang otoriter. Pembatasan iklan pada media tentu akan sangat berdampak negatif pada perusahaan dan pemasaran media. Selain itu, ancaman



lainnya adalah kesadaran masyarakat yang makin tinggi akan munculnya beragam kampanye dan propaganda yang ada pada media tersebut. B. Analisis SWOT Secara umum, analisis SWOT pada tiap media massa dapat dilakukan, seperti yang diterangkan dibawah ini: a. Strengths ( Kekuatan / Kelebihan) 



Tersedianya dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.







Tersedianya undang-undang pers.







Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana media massa.







Adanya promosi yang dapat dilakukan.



b. Weaknesses (Kelemahan/Kekurangan) 



Pelayanan terhadap masyarakat







Mutu/ kualitas sebagian Sumber Daya Manusia (SDM).







Belum optimalnya fungsi pers.







Kurangnya kepedulian pihak swasta terhadap pers.



c. Opportunities (Peluang /Kesempatan) 



Adanya partisipasi dan dukungan masyarakat.







Adanya dukungan pemerintah.







Adanya dunia usaha/industri yang bersedia bekerjasama.







Kebutuhan masyarakat terhadap informasi.



d. Threats ( Ancaman) 



Perilaku dan budaya masyarakat yang kurang mendukung kerja media.







Masih adanya krisis ekonomi yang melemahkan kemampuan masyarakat secara finanasial.







Belum mempunyai dukungan dari pemerintahan yang otoriter







Image sebagian Masyarakat bahwa media tidak menjanjikan masa depan yang lebih baik. Analisis SWOT merupakan salah satu analisis pilihan (strategic chice) yang sudah sangat



populer. Dalam bahasan ini, analisis SWOT akan digunakan sebagai instrument analisis yang dapat memkaiinstrumen lain yang lebih sesuai atau memadai dengan lokus-lokus yang telah di tentukan dalam simulasi.



Uji kekuatan dan kelemahan pada dasarnya merupakan audit internal tentang seberapa efektif performa institusi. Sementara peluang dan ancaman berkonsentrasi pada konteks eksternal atau lingkungan tempat sebuah institusi beroperasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal tersebut di atas: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang. Aktivitas SWOT dapat diperkuat dengan menjamin analisa tersebut berfokus pada kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif tempat beroperasi. Ini adalah dua variable kunci dalam membangun atau mengembangkan strategi jangka panjang institusi. Strategi ini harus dikembangkan dengan berbagai metode yang dapat memungkinkan institusi mampu mempertahankan diri dalam menghadapi kompetisi serta mampu memaksimalkan daya tariknya bagi para pelanggan. Jika pengujian tersebut dipadukan dengan pengaduan visi dan nilai, maka akan ditemukan sebuah identitas yang berbeda dari para pesaingnya. Begitu sebuah identitas disitingtif mampu dikembangkan dalam sebuah perusahaan, maka karakteristik mutu dalam perusahaan tersebut akan menjadi lebih mudah diidentifikasi. Kemudian perlu adanya suatu strategi yang dapat meningkatkan kualitas, penjualan, ataupun tingkat kepercayaan masyarakat. Strategi pada hakekatnya adalah perencanakan (planning) dan manejemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tetapi harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Tidak ada strategi yang terbaik bagi suatu perusahaan sebab setiap perusahaan harus menyusun strategi menurut kompetensi inti yang dipunyai untuk mencapai tujuan. Bahkan dalam suatu perusahaan, strategi yang berbeda dibutuhkan untuk perusahaan yang dimiliki agar unggul dalam persaingan. Menurut Kotler dan Amstrong (1996) ada tiga strategi bersaing untuk menang adalah :



a. Kepemimpinan biaya rendah Disini perusahaan bekerja keras untuk mencapai biaya produksi terendah untuk sehingga dapat menetapkan harga lebih rendah ketimbang pesaingnya dan berhasil merebut pangsa pasar yang lebih besar dari pesaingnya. b. Diferensiasi Disini perusahaan memusatkan perhatian pada penciptakan line product dan program pemasaran berbeda sehingga akhirnya muncul sebagian pemimpin pasar. c. Fokus Disini perusahaan memusatkan perhatiannya pada usaha melayani beberapa segmen pasar yang baik dan bukan mengejar seluruh pasar. Perusahaan yang melakukan dengan baik salah satu strategi diatas kemungkinan akan memperoleh kinerja yang baik. Dan strategi yang lain yang dapat dilakukan juga dapat dengan strategi-strategi SWOT : a. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan lembaga, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. b. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. c. Strategi WO Strategi diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. d. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defisit dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisa SWOT. Yang paling utama adalah membawa berbagai macam pandangan/perspektif bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari hubungan tersebut.



2. Manajemen 5 M Manajemen dibutuhkan setidaknya untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan di antara tujuan- tujuan yang saling bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas Keberhasilan organisasi mencapai tujuan didukung oleh pengelolaan factor-faktor antara lain Man, Money, Machine, Methode dan Material. Pengelolaan yang seimbang dan baik dari kelima factor tersebut akan memberikan kepauasan kepada kostumer baik kostumer internal maupun eksternal. Alat-alat/Unsur dalam manajemen organisasi menurut Abdulsyani (1987:18) dapat dirumuskan dalam 5M, yaitu: 1. Man : Sumber daya manusia; 2. Material : Bahan2 yg diperlukan dalam kegiatan; 3. Method : Cara atau sistem untuk mencapai tujuan 4. Money : Uang yg diperlukan untuk mencapai tujuan 5. Machine : merujuk pada mesin sebagai fasilitas/alat penunjang kegiatan perusahan baik operasional maupun nonoperasional. 3. FISH BONE Ada banyak metode untuk mengetahui akar penyebab dari masalah yang muncul diperusahaan. Metode – metode tersebut antara lain : Brainstorming, Bertanya Mengapa beberapakali (WHY – WHY) dan metode Diagram  Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)/ Ishikawa. Pada kesempatan ini yang dibicarakan adalah metode yang ke 3 yakni Diagram  Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)/ /Ishikawa.      Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool di dalam meningkatkan kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram Sebab-Akibat atau cause effect diagram. Penemunya adalah seorang ilmuwan jepang pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan kelahiran 1915 di Tikyo Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo. Sehingga sering juga disebut dengan diagram ishikawa. Metode tersebut awalnya lebih banyak digunakan untuk manajemen kualitas. Yang menggunakan data verbal (non-numerical) atau data kualitatif. Dr. Ishikawa juga ditengarai sebagai orang pertama yang memperkenalkan 7 alat atau metode pengendalian kualitas (7 tools). Yakni  fishbone diagram, control chart, run chart, histogram, scatter diagram, pareto chart, dan flowchart.       Dikatakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena  memang berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan



sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya. Dikatakan diagram Cause and Effect (Sebab dan Akibat) karena diagram tersebut  menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram sebab-akibat dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) disebabkan oleh



faktor-faktor



penyebab



itu.



Diagram Fishbone telah menciptakan ide cemerlang yang dapat membantu dan memampukan setiap orang atau organisasi/perusahaan dalam menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai ke akarnya. Kebiasaan untuk mengumpulkan beberapa orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian memadai menyangkut problem yang dihadapi oleh perusahaan Semua anggota tim memberikan pandangan dan pendapat dalam mengidentifikasi semua pertimbangan mengapa masalah tersebut terjadi. Kebersamaan sangat diperlukan di sini, juga kebebasan memberikan pendapat dan pandangan setiap individu. Jadi sebenarnya dengan adanya diagram ini sangatlah bermanfaat bagi perusahaan, tidak hanya dapat menyelesaikan masalah sampai akarnya namun bisa mengasah kemampuan berpendapat bagi orang – orang yang masuk dalam tim identifikasi masalah perusahaan yang dalam mencari sebab masalah menggunakan diagram tulang ikan. 4. KONSEP POA 4.1. Pengertian Plan of Action (PoA) Perencanaan adalah proses penyusunan rencana yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan di suatu wilayah tertentu. Suatu perencanaan kegiatan perlu dilakukan setelah suatu organisasi melakukan analisis situasi, menetapkan prioritas masalah, merumuskan masalah, mencari penyebab masalah dengan salah satunya memakai metode fishbone, baru setelah itu melakukan penyuunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK). Plan of Action (PoA) atau disebut juga Rencana Usulan Kegiatan (RUK) merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan. Rencana kegiatan dapat memiliki beberapa bentuk, antara lain: 1. Rangkaian sasaran yang lebih spesifik dengan jangka waktu lebih pendek, 2. Rangkaian kegiatan yang saling terkait akibat dipilihnya alternatif pemecahan masalah 3. Rencana kegiatan yang memiliki jangka waktu spesifik, kebutuhan sumber daya yang spesifik, dan akuntabilitas untuk setiap tahapannya.



Menurut Supriyanto dan Nyoman (2007), Perlu beberapa hal yang dipertimbangkan sebelum menyusun Plan of Action (PoA), yaitu dengan memperhatikan kemampuan sumber daya organisasi atau komponen masukan (input), seperti: Informasi, Organisasi atau mekanisme, Teknologi atau Cara, dan Sumber Daya Manusia (SDM). 4.2 Tujuan Plan of Action (PoA) Tujuan dari Plan of Action (PoA), antara lain: 1. Mengidentifikasi apa saja yang harus dilakukan 2. Menguji dan membuktikan bahwa: a. Sasaran dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah dijadualkan b. Adanya kemampuan untuk mencapai sasaran c. Sumber daya yang dibutuhkan dapat diperoleh 4 d. Semua informasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran dapat diperoleh e. Adanya beberapa alternatif yang harus diperhatikan. 3. Berperan sebagai media komunikasi a. Hal ini menjadi lebih penting apabila berbagai unit dalam organisasi memiliki peran yang berbeda dalam pencapaian b. Dapat memotivasi pihak yang berkepentingan dalam pencapaian sasaran. 4.3 Kriteria Plan of Action (PoA) yang Baik Dalam penerapannya, Plan of Acton (PoA) harus baik dan efektif agar kegiatan program yang direncanakan dapat dijalankan sesuai dengan tujuan. Berikut ini beberapa kriteria Plan of Acton (PoA) dikatakan baik, antara lain: 1. Spesific (spesifik) : Rencana kegiatan harus spesifik dan berkaitan dengan keadaan yang ingin dirubah. Rencana kegiatan perlu penjelasan secara pasti berapa Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan, siapa saja mereka, bagaimana dan kapan mengkomunikasikannya. 2. Measurable (terukur) : Rencana kegiatan harus dapat menunjukkan apa yang sesungguhnya telah dicapai. 3. Attainable/achievable (dapat dicapai) : Rencana kegiatan harus dapat dicapai dengan biaya yang masuk akal. Ini berarti bahwa rencana tersebut harus sederhana tetapi efektif, tidak harus membutuhkan anggaran yang



besar. Selain itu teknik dan metode yang digunakan juga harus yang sesuai untuk bisa dilakukan. 4. Relevant (sesuai) : Rencana kegiatan harus sesuai dan bisa diterapkan di suatu organisasi atau di suatu wilayah yang ingin di intervensi. Harus sesuai dengan pegawai atau masyarakat di wilayah tersebut. 5. Timely (sesuai waktu) : Rencana kegiatan harus merupakan sesuatu yang dibutuhkan sekarang atau sesuatu yang segera dibutuhkan. Jadi waktu yang sesuai sangat diperlukan dalam rencana kegiatan agar kegiatan dapat berjalan efektif. 4.4 Langkah Plan of Action (PoA) 1. Mengidentifikasi masalah dengan pernyataan masalah (Diagram 6 kata: What, Who, When, Where, Why, How), sebagai berikut: a. Masalah apa yang terjadi? b. Dimana masalah tersebut terjadi? c. Kapan masalah tersebut terjadi? d. Siapa yang mengalami masalah tersebut? e. Mengepa msalah tersebut terjadi? f. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? 2. Setelah masalah diidentifikasi, tentukan solusi apa yang bisa dilakukan. 3. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK). Menurut Supriyanto dan Nyoman (2007), beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun Plan of Action atau Rencana Usulan Kegiatan (RUK), antara lain: a. Pembahasan Ulang Masalah Setelah menentukan masalah dan melakukan analisis penyebab masalah, dapat dilihat keadaan atau situasi yang ada saat ini dan mencoba menggambarkan keadaan tersebut nantinya sesuai dengan yang diharapkan. b. Perumusan Tujuan Umum Dengan melihat situasi yang ada saat ini dengan gambaran situasi yang diharapkan nantinya dan juga atas dasar tujan umum pembangunan kesehatan, maka dapat dirumuskan tujuan umum program atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Tujuan umum adalah suatu pernyataan yang bersifat umum dan luas yang menggambarkan hasil akhir (outcome atau dampak) yang diharapkan.



c. Perumusan Tujuan Khusus Tujuan khusus merupakan pernyataan yang bersifat spesifik, dapat diukur (kuantitatif) dengan batas waktu pencapaian untuk mencapai tujuan umum. Bentuk pernyataan dalam tujuan khusus sifatnya positif, merupakan keadaan yang diinginkan. Penentuan indikator tujuan khusus program dapat menggunakan kriteria SMARTS (Smart, Measurable, Attainable, Realistic, Time-bound, Sustainable) d. Penentuan Kriteria Keberhasilan Penentuan kriteria keberhasilan atau biasa disebut indikator keberhasilan dari suatu rencana kegiatan, perlu dilakukan agar organisasi tahu seberapa jauh program atau kegiatan yang direncanakan tersebut berhasil atau tercapai. Menentukan kriteria atau indikator keberhasilan disesuaikan dengan tujuan khusus yang telah ditentukan. Pada program kegiatan yang diusulkan harus mengandung unsur 5W+1H, yaitu: a) Who : Siapa yang harus bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana kegiatan? b) What : Pelayanan atau spesifik kegiatan yang akan dilaksanakan c) How Much : Berapa banyak jumlah pelayanan atau kegiatan yang spesifik? d) Whom : Siapa target sasaran atau populasi apa yang terkena program? e) Where : Dimana lokasi atau daerah dimana aktivitas atau program dilaksanakan? f) When : Kapan waktu pelaksanaan kegiatan atau program? Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, target, waktu, besaran kegiatan (volume), dan hasil yang diharapkan.



BAB III PENUTUP A.       Kesimpulan Kajian SWOT merupakan alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan perusahaan baik itu kemungkinan hal terbaik maupun yang terburuk. Kajian SWOT sebagai alat bantu untuk memeperluas dan mengembangkan visi dan misi suatu organisasi, juga dapat melihat kemungkinan perubahan masa depan suatu perusahaan. Kunci keberhasilan didukung oleh sumber daya manusia, dukungan manajemen yang baik, kualitas media yang baik, pelayanan yang memuaskan, serta harga yang cukup bersaing. Analisis lingkungan internal dan eksternal merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi suatu keberhasilan. Empat komponen utama yaitu efisiensi, inovasi, kualitas serta respon terhadap pelanggan/ masyarakat yang menentukan keunggulan kompetitif.



B.       Saran Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-tahap perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai. Visi dan misi dan nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan mempetimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi, baik lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang kajian SWOT dalam membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.



DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. Kurikulum Pelatihan Manajemen Puskesmas Terintegrasi HIV-AIDS. Diakses Tanggal 08 April 2021 Dari http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_docman&task=doc_download&gi d=931&Itemid=142 Supriyanto, Stefanus dan Damayanti, Nyoman Anita. 2007. Perencanaan dan Evaluasi. Surabaya: Airlangga University Press World Health Organization (WHO). 2003. Materi Pelatihan Plan of Action. Pelatihan Ketrampilan Manajerial SPMK. Diakses tanggal 8 April 2021. Dari www.kmpk.ugm.ac.id/data/.../9-POA(revWas%20&%20Feb'03).doc