Analisis Bisnis Ikan Gabus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Mata Kuliah Introduksi dan Domestikasi Ikan Berpotensi “Analisis Bisnis Plan Budidaya Ikan Gabus di Wadah Terkontrol dan Dilengkapi Biofilter”



Dosen pengampu : Dr. Ir. Istiyanto Samidjan, MS Kelompok II



1. 2. 3. 4.



Cempaka Afitria Ningsih Muhammad Avisena Voni Lidya Adiningrum Anisa Safira



26020117120043 26020117140051 26020117140062 26020117140058



BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat terselesaikan karya tulis berjudul “Analisis Bisnis Plan Budidaya Ikan Gabus di Wadah Terkontrol dan Dilengkapi Biofilter”. Penulis paham sepenuhnya bahwa karya tulis ini berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.



Kepada Dr. Ir. Istiyanto Samidjan, MS selaku Dosen Pengampu mata



2.



kuliah Introduksi Dan Domestikasi Ikan Berpotensi, Kepada semua anggota Kelompok II yang telah menyelesaikan tugas



3. 4.



dengan maksimal, Keluarga yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi, Sahabat dan teman-teman Akuakultur yang selalu memberikan semangat



5.



dan motivasi, serta Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.



Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sebutan sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhir kata penulis berharap karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca. Semarang, 24 September 2019



Penulis ii



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii DAFTAR ISI.................................................................................................................iii Halaman........................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................3 1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Gabus..................................................................4 2.2 Habitat Ikan Gabus...............................................................................................5 2.3 Kebiasaan Hidup dan Pakan Ikan Gabus..............................................................6 2.4 Potensi Budidaya Ikan Gabus...............................................................................6 2.5 Domestikasi Ikan Gabus.....................................................................................10 2.6 Budidaya Ikan Gabus dengan Biofilter...............................................................11 BAB III ANALISIS BISNIS PLAN............................................................................13 3.1 Deskripsi GABEBI Fresh Fish...........................................................................13 3.2 Tim Manajemen..................................................................................................13 3.3 Proses Produksi..................................................................................................14 3.4 Analisis Pasar dan Pemasaran.............................................................................15 3.5 Gambaran Produk..............................................................................................19 3.6 Gambaran Pasar.................................................................................................19 3.7 Analisis SWOT...................................................................................................19 3.8 Segmentasi dan Target Pasar..............................................................................21 3.9 Strategi Pemasaran.............................................................................................24 3.10 Analisis Pesaing................................................................................................29 3.11 Analisis Produksi..............................................................................................30 3.12 Kapasitas Produksi...........................................................................................33 3.13 Fasilitas dan Perlengkapan...............................................................................33 3.14 Pemasok...........................................................................................................34 iii



3.15 Rencana Anggaran............................................................................................34 3.16 Analisis Sumber Daya Manusia .......................................................................36 BAB IV PENUTUP.....................................................................................................38 3.1 Kesimpulan.........................................................................................................38 3.2 Saran..................................................................................................................39 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................40



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Ikan Gabus (Channa striata) merupakan salah satu komoditas jenis ikan air tawar



yang hidup didaerah rawa-rawa maupun sungai yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain itu ikan gabus diperjualbelikan dengan harga jual percentimeter dari panjang tubuhnya dan sangat bermanfaat dalam dunia medis serta industri. Ikan gabus merupakan ikan air tawar liar dan predator benih yang rakus dan sangat ditakuti pembudidaya ikan. Ikan ini merupakan ikan ikan karnivora yang bersifat predator. Di alam, ikan gabus tidak hanya memangsa benih ikan tetapi juga ikan dewasa dan serangga air lainnya termasuk kodok. Ikan gabus memiliki peluang untuk dibudidayakan karena ikan gabus dapat dimanfaatkan dari benih hingga ukuran dewasa. Pemanfaatan ikan gabus contohnya seperti pembuatan ikan asin, makanan tradisional daerah, atau ikan konsumsi. Pemanfaatan ikan gabus berbagai ukuran dari kecil sampai besar tersebut menyebabkan kebutuhan ikan gabus semakin meningkat. Untuk memenuhi permintaan ikan gabus yang semakin meningkat, maka lntensitas penangkapan ikan ini di alam juga semakin meningkat. Semakin intensifnya penangkapan ikan gabus memberikan dampak terhadap menurunnya populasi ikan gabus di alam. Ikan Gabus memiliki kandungan nutrisi yang baik terutama albumin. Menurut Yanti (2014) bahwa kandungan albumin ikan gabus dimanfaatkan bagi tubuh manusia untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti kekurangan jumlah protein. Dalam hal ini, ikan gabus diperlukan jumlah yang sangat banyak sehingga ikan gabus yang telah dapat didosmestikan perlu dipacu perkembangannya dengan cara pembenihan ikan gabus. Salah satu kendala dalam pembenihan ikan Gabus mahalnya biaya produksi pakan karena keterbatasan pakan alami di alam yang tidak dapat mengoptimalkan jumlah konsumsi pakan dan nilai feed conversion ratio benih ikan gabus. Menurut Hidayat et al., (2013) bahwa terbatasnya pakan alami untuk benih ikan gabus akan terjadi persaingan dalam mendapatkan makanan. Sehingga untuk mengatasi mahalnya biaya produksi pakan alami untuk benih ikan gabus dapat mengganti pakan buatan secara keseluruhan berupa pakan bentuk cake sebagai makanan alternatif untuk benih



1



ikan gabus. Pakan bentuk cake merupakan pakan buatan yang dibuat dengan formulasi dengan campuran-campuran bahan baku pakan dan diolah sesuia kebutuhan ikan. Nilai nutrisi pakan dapat dilihat dari komposisi gizinya seperti 2 protein, lemak, serat kasar, karbohidrat, vitamin dan mineral. Maka dalam pembuatan formulasi pakan bentuk cake perlu diperhatikan kandungan proteinnya yang berasal dari hewani sebagai bahan baku alternatif. Daging Ikan layang (Decapterus sp.) dapat dijadikan sebagai bahan baku hewani karena memiliki kandungan kimia yang terdiri dari yaitu air 66-84%, protein 15-24%, lemak 0,1-22%, Karbohidrat 1-3% dan bahan organik 0,8-24% (Abdillah, 2006). Harga yang ekonomis dan kandungan nutrisinya tinggi membuat daging ikan layang sangat baik untuk dijadikan bahan baku hewani alternatif untuk meningkatkan protein pakan dalam pembuatan pakan bentuk cake sebagai makanan benih ikan Gabus. Berdasarkan nilai nutrisi pakan cake maka perlu dilakukannya penelitian tentang pengaruh pemberian pakan ikan bentuk cake terhadap jumlah konsumsi pakan dan konversi pakan benih ikan Gabus. 1.2 Rumusan Masalah Adapun latar belakang masalah diatas yang peneliti jelaskan, dapat ditarik rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana studi biologis ikan gabus (Channa striata)? 2. Bagaimana penerapan sistem biofilter terhadap budidaya ikan gabus (Channa striata)? 3. Bagaimana potensi bisnis budidaya ikan gabus (Channa striata)? 4. Bagaimana kajian bisnis usaha budidaya ikan gabus (Channa striata) berbasis biofilter ?



1.3



Tujuan Penulisan



2



Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah. Adapun tujuan penulisan makalah, sebagai berikut: 1. Mampu mempelajari dan mengetahui studi biologis ikan gabus (Channa



striata) 2. Mampu mengetahui sistem penerapan biofilter terhadap budidaya ikan gabus



(Channa striata) 3. Mampu mempelajari kajian bisnis budidaya ikan gabus (Channa striata). 1.4



Manfaat Penulisan Hasil yang dapat diharapkan dari adanya penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran tentang budidaya ikan



Gabus (Channa striata) 2. Sebagai inspirasi bagi penulisan atau peneliti selanjutnya dalam membuat suatu



karya tulis dalam hal Domestikasi ikan Gabus (Channa striata)



3



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Gabus



Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah bocek dari riau, aruan, haruan, kocolan, bogo, bayong, bogo, licingan, kutuk, kabos dan lain-lain. Ikan gabus dalam taksonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom



: Animalia



Filum



: Chordata



Kelas



: Actinopterygii



Ordo



: Perciformes



Familia



: Channidae



Genus



: Channa



Species



: Channa striata



Menurut Listiyanto dan Andrianto (2009), Ikan gabus pada umumnya memiliki tubuh berwarna coklat kehitam-hitaman, pada bagian atas berwarna coklat muda dan dibagian perut berwana keputih-putihan, namun sering kali menyerupain lingkungan sekitarnya. ikan gabus sering kali dijuluki “Snake head” karena memiliki kepala



4



seperti ular agak pipih dan terdapat sisik besar diatas kepalanya. Pada kepala bagian kanan sampai 5 ujung ekor berwarna hitam kecoklatan dan agak kehijauan dan pada sisi samping bercoret-coret tebal (striata). Sirip punggung memanjang dengan sirip ekor membulat dibagian ujung. Ikan gabus memiliki mulut yang lebar terminal dan gigi yang sangat tajam. Terdapat dua jenih ikan gabus yaitu cepat tumbuh dan lambat tumbuh. Gabus yang cepat tumbuh biasanya hidup di sekitar danau memiliki warna sisik abu-abu muda dan pada bagian dada berwarna putih keperakan. Menurut Muflikhah (2017), Ikan ini termasuk dalam famili Channidae, mempunyai ciri-ciri seluruh tubuh dan kepala ditutupi oleh sisik sikloid dan ktenoid, bentuk badan di bagian depan hampir bundar dan pipih tegak ke arah belakang sehingga disebut ikan berkepala ular atau Snakehead . Ikan ini memiliki divertikula yaitu suatu alat pernafasan tambahan yang terletak di bagian atas insang sehingga mampu menghirup udara dari atmosfir 2.2 Habitat Ikan Gabus Ikan gabus dapat hidup di daerah yang memiliki kandungan oksigen dan Ph yang rendah seperti sungai, rawa, saluran-saluran air hingga sawah atau bahkan saluran yang tidak dialiri air. Hal ini dikarenakan ikan gabus memiliki toleransi yang tinggi terhadap keadaan lingkungan yang ekstrim. Menurut Astria et al., (2013) ikan gabus sangat toleran terhadap kondisi tanpa air untuk selang waktu tertentu. Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan endemik rawa yang keberadaanya semakin berkurang. Menurut Irmawati et al., (2017), bahwa Ikan gabus di Indonesia merupakan ikan asli di wilayah perairan umum daratan di paparan Sunda (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan) sedangkan ikan gabus yang terdapat di wilayah perairan umum daratan Wallacea (Sulawesi, Sunda Kecil, Maluku) dan Paparan Sahul (Papua) merupakan ikan introduksi. Ikan gabus umumnya didapati pada perairan dangkal seperti sungai dan rawa dengan kedalaman 40 cm dan cenderung memilih tempat yang gelap, berlumpur, berarus tenang, ataupun wilayah bebatuan untuk bersembunyi. Selain itu, spesies ini juga ditemui di danau serta saluransaluran air hingga ke sawah-sawah. Menurut Muthmainah (2013), bahwa lahan rawa merupakan lahan suboptimal yang dapat 5



dioptimalkan fungsinya dengan kegiatan budidaya perikanan dan pertanian. Salah satu jenis ikan lokal yang dapat dibudidayakan di lahan suboptimal ini adalah ikan gabus. Ikan gabus memiliki suatu alat pernafasan tambahan berupa diverticula yang terletak di bagian atas insang yang memungkinkan menyerap oksigen dari udara sehingga mampu hidup di kekeringan dan dapat berjalan jauh di musim kemarau untuk mencari air. 2.3 Kebiasaan Hidup dan Pakan Ikan Gabus Ikan gabus merupakan jenis ikan karnivora yang makanan utamanya adalah daging. Pada fase pasca-larva ikan gabus diberi pakan alami seperti daphnia dan cyclops, sedangkan pada ikan gabus yang sudah dewasa pakan utamanya adalah jenis crustacean, serangga, cacing dan ikan kecil. Tipe perairan seperti sungai kecil, rawa monoton, dan rawa pasut, jenis makanan dalam analisis isi perut ikan gabus didominasikan dari jenis ikan-ikan kecil dan katak.Menurut Webster dan Lim (2002) bahwa benih ikan gabus yang dipelihara secara intensif membutuhkan protein pakan pelet sebesar 8 43%, sementara ikan gabus berumur lebih dari 30 hari membutuhkan 36% protein dalam pakan. Ikan gabus bersifat agresif sehingga pola pertumbuhan bobot dan panjangnya cenderung lebih cepat dibandingkan dengan ikan lain. Ikan ini memangsa berbagai ikan kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan katak. Makanan alami ikan gabus berupa hewan-hewan akuatik seperti ikan-ikan kecil, kodok serta insekta air. Ikan gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin bernama divertikula yang terletak di bagian atas insang sehingga mampu menghirup udara dari atmosfir. Menurut Listiyanto dan Andriyanto (2009), bahwa kan gabus mampu bertahan dalam kondisi perairan rawa dengan kandungan oksigen terlarut rendah dan pH berkisar 4,5--6. Dalam proses pemijahan spesies ini memiliki kebiasaan membangun sarang berbusa di antara vegetasi di lingkungan hidupnya. Ikan gabus membuat sarang yang berbentuk busa di sekitar tanaman air di rawa dan perairan dangkal dengan arus lemah. Busa tersebut berbentuk semacam lingkaran yang berfungsi selain sebagai area pemijahan juga sebagai pelindung telur yang telah dibuahi.



6



2.4 Potensi Budidaya Ikan Gabus Ikan gabus memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, baik dari segi bisnis akuakultur maupun dari segi kuliner seperti memanfaatkan daging ikan gabus untuk dibuat olahan. Ikan gabus mengandung albumin yang dapat digunakan dalam segi kesehatan. Benih ikan gabus juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan hias yang memiliki harga jual tinggi. Menurut Listiyanto dan Andriyanto (2009), bahwa nilai ekonomis ikan gabus untuk konsumsi dalam keadaan segar mencapai Rp 65.000,-/kg s.d 130.000,-/kg untuk jenis ikan gabus seperti Channa micropeltes,Channa striata, dan Channa lucius. Ikan gabus memiliki tingkat mortalitas yang rendah sehingga menghasilkan keuntungan komersil dalam hal transportasi untuk ekspor. Untuk produk olahan seperti ikan asin dijual dengan harga Rp 22.000,- s.d Rp 55.000,-/kg. Menurut Devriani dan Ika (2013), bahwa ikan gabus jenis canna striata sangat kaya akan sumber albumin, salah satu jenis protein penting yang diperlukan tubuh manusia setiap hari. Sumber albumin ikan gabus sangat baik digunakan bagi penderita hipoalbumin (rendah albumin) dan penyembuhan luka pasca operasi maupun luka bakar. Bahkan, di daerah pedesaan, anak laki-laki pasca khitan selalu dianjurkan mengonsumsi ikan jenis ini agar penyembuhan lebih cepat, wanita habis melahirkan, dan pasien pasca operasi dianjurkan mengonsumsi untuk mempercepat penyembuhan luka. Budidaya ikan gabus dapat dikembangkan dengan manipulasi kultur, seperti pemeliharaan secara polikultur dengan ikan mujaer. Sifat karnivora ikan gabus dapat memangsa benih ikan mujaer sehingga suplai makanan secara alami langsung didapatkan dari hasil kegiatan pemeliharaan bersama di kolam. Menurut Tjahjo & Purnomo (1998) bahwa di perairan (rawa) lebih dari 90% makanan ikan gabus adalah anak ikan mujair ukuran 3--5 cm. Pemilihan ikan mujair dikarenakan ikan ini relatif cepat memijah, tidak memerlukan perawatan khusus dalam pemeliharaannya serta mampu menghasilkan banyak anakan yang dapat dimanfaatkan sebagai umpan/mangsa hidup. Menurut Cholik et al. (2005) mengatakan bahwa untuk budidaya ikan gabus digunakan kolam yang luasnya 172 m2 dan 160 m2 dengan kedalaman 100 cm. Kedua kolam itu dipupuk dan ditebari ikan wader (Puntius punctatus) dengan kepadatan 20 ekor/m2 luas lahan sebagai ikan mangsa. Menurut Suryanti et al. (1997) untuk



7



budidaya di keramba digunakan ikan-ikan kecil sebagai pakan dan terdapat enam jenis di antaranya yaitu benih jelawat (Leptobarbus hoeveni), kendia (Thynichthys voilanti), repang (Puntius nini), puyau (Osteochilus hasselti), sepat (Trichogaster spp.), dan biawan (Helostoma temmincki). Padat penebaran ikan gabus selama pembesaran dengan bobot awal 100 g/ekor adalah 50--60 ekor/m2 . Setelah masa pemeliharaan selama 3--5 bulan bobot tubuh mencapai 500 g/ekor. Menurut Suryanti et al. (1997) menyatakan bahwa setelah benih mencapai bobot 10 g/ekor ditebar dalam hapa (keramba) hingga mencapai ukuran 700--1.000 g/ekor dengan masa pemeliharaan berkisar antara 10 sampai 12 bulan. Beberapa produk perikanan dari ikan gabus (Channa striata) diantaranya : a. Tepung Tulang Ikan Selama ini tulang ikan masih menjadi limbah dari sebagian besar industri perikanan. Seperti halnya di Palembang, ikan sebagai bahan baku pembuatan pempek, kerupuk dan makanan sejenis lainnya hanya memanfaatkan dagingnya saja. Sehingga dapat dipastikan bahwa tulang ikan gabus yang belum dimanfaatkan dan hanya akan menjadi limbah oleh setiap industri perikanan di Palembang. Salah satu upaya untuk memanfaatkan limbah tersebut adalah dengan mengolah limbah tulang ikan gabus menjadi tepung tulang kaya kalsium. Diharapkan dengan adanya upaya untuk memanfaatkan tulang ikan gabus sebagai bahan baku tepung tulang, dapat menjadi bahan tambahan makanan kaya kalsium yang siap disubstitusikan ke pangan lain. Hal tersebut sekaligus mampu mengoptimalkan usaha pengolahan hasil perikanan. Selain jumlah kalsium yang cukup dalam makanan yang dikonsumsi, penyerapan kalsium dari makanan juga merupakan faktor penting dalam pemeliharaan dan membangun tulang. Dengan demikian, diperlukan analisis fisiko-kimia dan sensoris pada tepung tulang. Dengan demikian interaksi komposisi zat gizi yang secara sinergis dapat mempengaruhi penyerapan kalsium dan menjamin bahwa bioavailibilitas kalsium dari bahan pangan dapat diharapkan dengan baik. Pembuatan tepung ikan gabus selain bertujuan sebagai substitusi tambahan dalam penyediaan sumber protein (albumin), juga penyedia kalsium sebagai komponen utama



8



pembuatan “food suplemen” dalam menghasilkan pakan yang berkualitas. Prospek bisnis tentunya terletak pada bagaimana memenuhi industri tepung ikan ataupun pakan ikan dalam diversifikasi produk olahan ikan di masa mendatang. Selain itu, kepala dan tulang ikan gabus hasil proses ekstraksi ataupun pengukusan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele ataupun patin. b. Albumin untuk Kesehatan Albumin merupakan salah satu protein plasma darah yang disintesa di hati dan berperan penting menjaga tekanan osmotik plasma, mengangkut molekul-molekul kecil melewati plasma maupun cairan ekstra sel serta mengikat obat-obatan. Selain itu, albumin dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit terutama yang disebabkan berkurangnya jumlah protein darah, seperti luka bakar, patah tulang, pasca operasi, dan infeksi paruparu. Menurut Listiyanto dan Andriyanto (2009), bahwa albumin ikan gabus memiliki kualitas jauh lebih baik dari albumin telur yang biasa digunakan dalam penyembuhan pasien pasca bedah. Ikan gabus sendiri, mengandung 6,2% albumin dan 0,001741% Zn dengan asam amino esensial yaitu treonin, valin, metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin, lisin, histidin, dan arginin. Serta asam amino non-esensial meliputi asam aspartat, serin, asam glutamat, glisin, alanin, sistein, tiroksin, hidroksilisin, amonia, hidroksiprolin, dan prolin. Terkait kandungan albumin yang terdapat ada ikan gabus, diperoleh data bahwa kandungan albumin ikan gabus jantan sebesar 6,7% lebih rendah dibanding ikan gabus betina yang memiliki kadar albumin 8,2%. Upaya pengembangan potensi budidaya ikan gabus dapat juga dilakukan melalui proses budidaya dalam wadah untuk mengembangkan komoditas budidaya. Budidaya ikan gabus dilakukan dengan mengambil indukan dari alam liar yang kemudian di domestikasikan untuk dibudidayakan dalam wadah budidaya. Teknologi budidaya ikan gabus dapat memanfaatkan biofilter sebagai sistem resirkulasi air untuk tetap menjaga kualitas air budidaya dalam wadah budidaya. Beberapa alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan gabus yaitu : a. Pemanfaatan tanaman air dalam kolam pemijahan ikan gabus yaitu untuk



merangsang induk ikan gabus sekaligus mempercepat proses pemijahan.



9



b. Alternatif pakan dapat diganti dengan pellet dicampur dengan keong mas, untuk mengatasi harga ikan rucah yang relatif mahal dan keberadaannya yang semakin sedikit. c. Usaha budidaya dapat dilakukan secara polikultur dengan ikan pemakan plankton



seperti tembakang (Helostoma teminckii), sepat (Tricogaster pectoralis), betok (Anabas testudineus), nila (Oreochromis niloticus). Namun, pemeliharaan bersama dengan ikan mujair akan lebih efisien dan efektif dikarenakan jenis ini lebih cepat memijah, sehingga anakan mujair dapat dimanfaatkan sebagai umpan hidup bagi ikan gabus peliharaan. d. Budidaya dengan sistem minapadi, Ikan gabus yang dikenal sebagai hama ikan



budidaya, pada akhirnya akan menjadi komoditas peliharaan yang secara alami akan memijah (agar lestari) dan membesar (untuk panen) di ekosistem sawah. Dengan demikian, ikan gabus memiliki nilai tambah dalam kegiatan budidaya dengan sistem minapadi. 2.5 Domestikasi Ikan Gabus Domestikasi, yakni upaya menjinakkan ikan liar yang hidup di alam bebas agar terbiasa pada lingkungan baru yang dibuat sedemikian rupa mirip dengan habitat asli ikan gabus oleh manusia serta adanya pemberian pakan. Domestikasi ikan juga bertujuan untuk menambah jumlah jenis (diversifikasi) komoditas budidaya. Spesies yang dipilih untuk domestikasi adalah ikan yang memiliki potensi yang kuat sebagai kandidat komoditas melalui pertimbangan ekonomi dan pasar, dalam hal ini dapat berupa harga yang bernilai ekonomis namun juga memiliki kandungan yang bagus buat kesehatan atau dengan kata lain memiliki beragam manfaat pada tubuh. Ikan gabus memenuhi pertimbangan pertimbangan tersebut. Menurut Muslim dan Syaifudin (2012), bahwa tujuan dari domestikasi adalah supaya ikan gabus liar dapat dijinakan dan selanjutnya dapat dilakukan manipulasi terhadap ikan tersebut supaya dapat dikembangbiakan- Hal ini mengingat banyaknya faktor-faktor penyebab menurunnya populasi ikan gabus di alam. Salah satu penyebabnya adalah aktifitas penangkapan ikan gabus di alam sudah berlebih (over exploitation) dan rusaknya habitat ikan gabus



10



(sungai dan rawa-rawa). Menurut Muflikhah (2007), bahwa domestikasi ikan gabus meliputi aklimasi, aklimatisasi, kultivasi meliputi seleksi induk, pemijahan, pemeliharaan induk, pemeliharaan dan penetasan telur, pemeliharaan larva, pembesaran dan panen. Menurut Muslim (2019), bahwa Ikan gabus yang didomestikasi berukuran larva/benih dan juga ikan dewasa/calon induk. Calon induk ikan gabus yang didomestikasi dalam media kolam beton dapat hidup sampai 100% total ikan yang dipelihara. 2.6 Budidaya Ikan Gabus dengan Biofilter



Biofilter pada akuarium memliki beberapa cara kerja yaitu mekanis, biologis, dan kimia. Secara mekanis, biasanya dengan menggunakan busa/sponge yang diletakan pada urutan pertama sebuah filter dengan cara kerja yaitu dengan menyaring kotorankotoran padat yang terdapat pada akuarium seperti kotoran ikan dan sisa makanan. Secara biologis, yaitu dengan memanfaatkan makhluk hidup seperti bakteri nitrosomonas dan nitrobacter yang berperan mengurai kotoran terlarut di dalam air. Bakteri pengurai іnі secara alami аkаn tumbuh sendiri pada filter akuarium atau bіѕа јugа dі beri bakteri starter уаng dараt dibeli dі toko akuarium. Bakteri pada filter akuarium membutuhkan tempat tinggal, umunya bіѕа berupa bioball, Keramik ring,



11



atau busa filter уаng bіѕа ditempatkan dі urutan kedua box filter. Secara kimia, yaitu dengan menggunakan bahan kimia seperti batu zeolit yang berperan menyerap zat-zat berbahaya yang terlarut dalam air akuarium, contohnya kaporit dan juga berperan mengurangi kesadahan air akuarium. Sistem Akuakultur Resirkulasi ini adalah sebuah sistem yang dapat diterapkan mengingat keuntungan-keuntungan yang dimilikinya. Pada sistem sirkulasi, hal yang terpenting dan menjadi nadi bagi sistem ini adalah biofilter. Biofilter berfungsi sebagai unit pembersihan dan perbaikan kualitas air kembali. Biofilter besar manfaatnya untuk tempat membiakkan bakteri atau dalam perairan air tawa diikenal dengan bakteri nitrosomonas dan nitrocobacter. Tujuan membiakkan bakteri nitrosomonas dan nitrosobakter ini adalah untuk menetralkan kandungan ammonia yang terlarut dalam air hasil dari tambak ikan. Sedangkan dalam perikanan air asin, bakteri ini dikenal dengan nama Nitrosoccoccus dan Nitrococcus yang berfungsi sama seperti pada air tawar yaitu juga untuk menetralkan kandungan ammonia dalam air. Ammonia ini memiliki dua bentuk di dalam sistem akuakultur, yaitu Ionized (NH4 + ) dan unionized (NH3). Bentuk Ammonia unionized sangat beracun bagi ikan, sedangkan ionized tidak Tingginya kadar ammonia dan nitrit dalam air akan mempengaruhi laju pertumbuhan benih ikan karena ikan mengalami stres dan terganggu fungsi organnya. Medium biofilter yang dapat digunakan sangat bervariasi seperti batu kerikil, batu kapur, pastik, mikro bead, pasir dan lainnya dengan bermacam bentuk dan ukuran. Menurut Muhammad et al., (2016), bahwa nilai standar untuk total ammonia < 0,05 mg/l. Sehingga nilai nitrat mampu memberikan perbaikan nilai nitrat pada kolam tanpa biofilter akuaponik sebesar 0,061 menjadi 0,13. Nilai nitrat pada kolam tanpa biofilter akuaponik di atas nilai normal sedangkan pada kolam biofilter akuaponik masih dalam kisaran normal. Nilai nitrat kolam biofilter akuaponik lebih rendah di duga nitrat pada kolam biofiler akuaponik dimanfaatkan oleh tanaman air untuk tumbuh sehingga mampu memberikan nilai nitrat yang lebih baik pada kolam biofilter akuaponik.



12



BAB III ANALISIS BISNIS PLAN 3.1 Deskripsi GABEBI Fresh Fish



Usaha GABEBI Fresh Fish merupakan usaha yang berorientasi kepada usaha industri kreatif dimana usaha nya memerlukan atau memanfaatkan perkembangan teknologi jaman sekarang dan usaha yang belum pernah ada. GABEBI merupakan singkatan dari Gabus Berbasis Biofilter, maka GABEBI Fresh Fish dapat diartikan sebagai ikan gabus segar yang diperoleh dari hasil budiddaya dengan metode biofilter. GABEBI Fresh Fish dijual melalui pemanfaatan sosial media yaitu Instagram dan juga website yang bernama GABEBI Fresh Fish.com. Tersedia dalam dua jenis produk, yaitu produk yang masih hidup dan produk segar. GABEBI Fresh Fish memberikan fasilitas layanan kepada konsumen berupa penyiangan organ dalam gratis dan juga pemotongan ikan, sehingga akan mempermudah konsumen dalam mengolahmya, yaitu tinggal mencuci dan memasaknya. Tidak perlu repot-repot lagi dalam mengiangi dan memotong. 3.2 Tim Manajemen Layaknya usaha lainnya, dalam menjalankan usaha GABEBI Fresh Fish membuat susunan Manajemen tim, agar usaha dapat berjalan seperti semestinya sesuai dengan tugas masing-masing. Pembagian jobdesk tertera pada tabel berikut: No. Indikator 1. Struktur Organisasi 2.



Uraian Tugas



Keuangan Cempaka A. N : CEO Anisa Safira : Chief Technology Officer Voni L. A dan Avisena : Chief Marketing Officer 1. Cempaka Afitria Ningsih Chief Executive Officer Bertanggung jawab atas tercapainya target perusahaan, memastikan berjalannya manajemen usaha yang baik, mengelola kemitraan budidaya, nelayan, dan UMKM. Indikator keberhasilannya adalah mampu menambah jumlah kemitraan minimal 2 mitra kerja dalam sebulan 2. Anisa Safira Chief Technology Officer Bertanggung jawab atas 13



proses produksi, pencatatan aset, dan quality control. Indikator keberhasilannya adalah menekan tingkat kegagalan produksi sebanyak 3% dari jumlah produksi dalam satu bulan. 3. Voni Lidya A. Dan Avisena Chief Marketting Officer Bertanggung jawab pada marketing dan promosi serta pencatatan keuangan. Indikator keberhasilannya adalah mendapatkan 100 3.



Sistem Balas Jasa (Imbalan/Upah)



klien dalam waktu satu bulan. Indofish mempekerjakan pegawai lepas.Ppegawai yang dipekerjakan sebanyak 1 orang. Pegawai tersebut bekerja dalam proses produksi seperti penyiangan, thawing, pengemasan dan pengantar



4.



Promosi



5.



Pengembangan



pesanan dengan upah Rp 1.000.000/bulan - Membuka stand, Bazaar - Menyebarkan pamflet - Word of mouth - Kerjasama Memperluas workshop mengenai dunia perikanan,



Produk



member card dan database konsumen, paid promote



3.3 Proses Produksi a. Seleksi Induk Ikan gabus betina dan ikan gabus jantan yang siap dipijahkan dapat dibedakan dengan cara mengamati tanda-tanda yang terdapat pada tubuhnya. Ciri-ciri ikan betina : bentuk kepala yang membulat, perutnya lembek dan membesar, warna tubuhnya cenderung terang, dan bila diurut akan keluar telur. Ciri-ciri ikan jantan : bentuk kepala yang lonjong, warna tubuhnya cenderung gelap, lubang pada kelamin memerah, serta akan mengeluarkan cairan putih agak bening ketika diurut. Ukuran induk ikan gabus baik jantan maupun betina yang baik untuk dijadikan induk sudah diatas 250 gram/ekor. b. Pembenihan dan Pemeliharaan Benih



14



Setelah ikan gabus bertelur, telur diambil menggunakan sekupnet halus, dan telur siap ditetaskan. Penetasan telur ikan gabus dapat dilakukan dalam waring pemijahan atau dipindahkan dalam kolam terpal yang dibuat untuk media penetasan telur atau dilakukan di dalam akuarium. Penetasan telur dalam akuarium lebih terkontrol dan dapat dilakukan pengaturan suhu media. Suhu air media penetasan telur ikan gabus adalah 28 ± 0,5oC (Afrianto et al., 2016). c. Pemeliharaan larva Pakan yang diberikan ke larva selama masa pemeliharaan berupa pakan alami yakni artemia, dapnia dan cacing sutera. Pemberian naupli Artemia sp. pada umur 4 — 13 hari, Daphnia sp. umur 16 — 21 hari, dan cacing sutera umur 24 — 33 hari (Suparayogi, 2016). 2. Analisis Pasar dan Pemasaran Tujuan dalam mendirikan bisnis adalah mencari laba yang semaksimal. Keberhasilan suatu bisnis dalam mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam bisnis yang sedang dibangun dalam memasarkan produknya, dalam menjual produk yang dijual dapat memberikan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, serta mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran. Oleh karena itu, menarik konsumen untuk melakukan pembelian, maka seorang pebisnis harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti riset dan analisis pasar, keputusan tentang produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi. Agar produk yang dipasarkan dapat berhasil, maka seorang pebisnis harus menggunakan konsep pemasaran yang meliputi manfaat, mutu atau kualitas dan kepuasan antara kebutuhan dengan keinginan. Oleh karena itu seorang pebisnis harus bisa mempengaruhi konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas produknya. Sedangkan, alat yang digunakan untuk memperkenalkan produk dan mendorong masyarakat melakukan pembelian adalah promosi. Hal yang dapat dilakukan terlebih dahulu dapat dilakukan dengan cara menganalisis kondisi pasar untuk menentukan cara pemasaran yang tepat sasaran.



15



Banyak orang yang mengatakan bahwa analisa pasar merupakan salah satu bagian penting dalam manajemen pemasaran. Strategi pemasaran yaitu hal yang sangat penting bagi seorang pebisnis, dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perbisnisan. Dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat, seorang pebisnis akan lebih bisa memahami keadaan pasar yang sesungguhnya sehingga strategi yang dilakukan untuk memasarkan produk bisnis yang dimiliki akan berjalan dengan baik, sehingga keuntungan bisnis akan meningkat. Dengan demikian, kesuksesan bisnis akan berpengaruh terhadap seberapa baik dan tepat analisa pasar yang dilakukan. Analisis pasar sendiri memiliki arti suatu penganalisasisan atau mengkaji suatu data untuk mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pasar akan menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik pasar. Analisa pasar ini menjadi hal penting yang harus diketahui oleh seorang pebisnis dan juga menjadi dasar dan pondasi yang berkaitan dengan strategi pemasaran selanjutnya. Ada beberapa langkah — langkah yang harus ketahui sebelum melakukan analisa pasar agar hasilnya maksimal, antara lain : a. Menentukan pasar yang relevan Dalam melakukan analisa pasar, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami pasarnya terlebih dahulu. Umumnya terdapat banyak jenis produk yang diminati oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagian besar produk yang ada di pasaran memiliki pilihan alternatif lain. Contohnya saja dalam bidang makanan, ayam dan ikan adalah sumber protein hewani yang bisa menjadi subtitusi satu sama lainnya. Sedangkan ikan adalah menjadi pilihan alternatif bidang makanan yang dapat menjadi alternatif untuk sumber protein hewani yang lain. b. Menganalisa permintaan primer Berdasarkan contoh ayam dan ikan tersebut, dapat dilakukan analisa terhadap konsumen tersebut, faktor apa yang menjadikan mereka memilih salah satu bahan makanan tersebut. c. Menganalisa permintaan selektif



16



Dalam hal ini, seorang pebisnis harus bisa melakukan analisa terhadap konsumen yang loyal terhadap salah satu produk, apa yang menjadi dasarnya. d. Menetapkan segmen pasar Apabila semua data sudah terkumpul, seorang pebisnis hanya perlu mengelompokkan konsumen kepada segmen — segmen yang sesuai agar produk yang dimiliki tidak salah sasaran. e. Menganalisa persaingan Seorang pebisnis bisa membandingkan tingkat persaingan terhadap produk yang dimiliki, agar nantinya produk yang dihasilkan tidak kalah bersaing saat berada di pasaran. Cari semua kelebihan dan kelemahan dari produk pesaing, kemudian implementasikan kepada produk yang dimiliki, sehingga memiliki produk yang lebih baik daripada pesaing. f. Identifikasi target potensial Jika semuanya sudah dilakukan, langkah terakhir adalah melakukan identifikasi konsumen yang potensial guna menciptakan konsumen yang puas dan loyal dengan produk yang dimiliki. Perlu diketahui pula bahwa terdapat manfaat yang didapat setelah melakukan langkah — langkah melakukan analisa pasar, antara lain : a. Mendapatkan konsumen Dengan melakukan analisa pasar yang benar, seorang pebisnis akan lebih mudah dalam mendapatkan konsumen. Hal ini dapat terjadi karena produk yang dijual sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. b. Melihat persaingan Ketika seseorang membuka bisnis, bisa jadi sudah ada pesaing yang membuka bisnis yang sama dan dikhawatirkan sudah lebih dahulu. Dengan analisa pasar, seorang pebisnis dapat mengetahui tentang kelemahan dan kelebihan pesaing bisnis, sehingga seorang pebisnis dapat merancang strategi yang tepat untuk mendapatkan pasar pesaing. 17



c. Memanfaatkan peluang Salah satu cara memanfaatkan peluang bisnis yang ada adalah dengan membedakan dengan produk yang sudah ada di pasaran. Dengan melakukan analisa pasar, seorang pebisnis bisa mengetahui peluang apa yang masih jarang persaingannya dan prospek kedepannya baik. d. Mengurangi risiko Setiap pasti ada risikonya masing-masing. Dengan analisa pasar Anda bisa mengurangi risiko yang terjadi mulai dari kegagalan produk hingga risiko gagal bisnis. Tetapi dengan melakukan analisa pasar, risiko tersebut akan berkurang, bahkan bisa Anda hindari. e. Rencana jangka panjang Melakukan analisis pasar, pebisnis akan mengetahui langkah — langkah jangka panjang ke depan untuk menjalankan bisnis. Dengan memiliki rencana bisnis yang baik, pebisnis tidak akan kebingungan dalam menentukan langkah untuk bisa meraih kesuksesan. f. Menjadi tren bisnis Analisa pasar yang dilakukan juga memberikan manfaat bagi bisnis, terutama memunculkan ide-ide baru yang bisa menjadikan seorang pebisnis sebagai trend setter pebisnis lainnya. Jika seseorang sudah menjadi trend setter, penjualan bisnis akan semakin meningkat pesat. g. Mendapatkan keuntungan dengan cepat Manfaat yang terakhir dalam proses analisa pasar adalah mendapatkan keuntungan yang lebih cepat dan maksimal dibanding tanpa melakukan proses analisa pasar. 3.5 Gambaran Produk Produk yang ditawarkan bernama GABEBI Fresh Fish yang berupa ikan gabus ukuran konsumsi. Ikan gabus memiliki daging yang khas kemudian memiliki banyak manfaat untuk pengobatan. Pada produk yang ditawarkan terdapat 2 pilihan, yaitu : 1. Ikan gabus hidup : 60 ribu/kg 2. Ikan gabus segar : 80 ribu/kg



18



NB: Gratis penyiangan organ dalam dan pemotongan ikan Produk — produk tersebut akan dijamin kualitasnya, selain itu untuk usaha ini diberikan tawaran berupa gratis penyiangan orgn dalam dan pemotongan ikan. Seiring berjalannya waktu tidak menutup kemungkinan untuk mengalami perubahan, pertambahan ataupun pengurangan. 3



Gambaran Pasar Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk



dikonsumsi sendiri, bukan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Ini artinya, pasar jenis ini adalah jenis pasar yang lumrah kita jumpai dalam kehidupan rumah tangga (non bisnis). Pada pasar konsumen, perilaku pembelian dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor sosial yang diantaranya terkait keluarga, kelompok acuan, serta peran dan status sosial. Selanjutnya adalah faktor pribadi yang melingkupi usia, pekerjaan, lingkungan ekonomi, dan gaya hidup. Hal-hal ini berpengaruh penting dalam pemasaran karena perilaku konsumen dibentuk melalui hal-hal tersebut. Berdasarkan faktor — faktor tersebut maka pasar utama yang menjadi sasaran dari GABEBI Fresh Fish adalah pengusaha dibidang kuliner, seperti pasar, rumah makan, restoran atau hotel. Selain itu, hasil panen ikan gabus dapat dipasarkan ke berbagai swalayan juga di supermarket. 4 Analisis SWOT Analisa SWOT adalah salah satu cara paling umum dalam penyusunan strategi suatu perusahaan, penjualan produk, maupun ide bisnis yang baru. Secara umum, analisa SWOT dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut meliputi strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan), sedangkan faktor eksternal meliputi opportunities (peluang) dan threats (ancaman). Faktor internal adalah aspek — aspek yang muncul dari dalam perusahaan itu sendiri. Misal yang termasuk faktor internal dalam sebuah perusahaan, seperti aset yang dimiliki, kualitas tenaga kerja, teknologi yang digunakan, dan sebagainya. Faktor eksternal adalah aspek yang mempengaruhi perusahaan/bisnis namun berasal dari luar dan tidak bisa dikontrol oleh perusahaan. Contoh yang termasuk aspek eksternal perusahaan seperti regulasi dari pemerintah, performa kompetitor, perubahan cuaca.



19



Cara mengimplementasi hasil dari analisa SWOT memang tidak mudah. Diantara cara yang umum digunakan adalah melakukan scoring untuk setiap elemen S.W.O.T. Dengan sistem scoring ini, kamu bisa menentukan posisi perusahaan kamu sebenarnya dalam performa baik atau tidak (dibandingkan pesaing). Improvement yang bisa dilakukan diantaranya ialah mengurangi poin-poin minus pada elemen weakness, serta menjadikan opportunity sebagai strength di masa yang akan datang. a. Strength / Kekuatan Strength merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Persaingan yang masih sedikit dalam pasar. Segmentasi pasar yang luas. Konsep produk yang baik, terdapat penggunaan biofilter. Ikan gabus yang ditawarkan hargamya terjangkau. Ikan gabus yang ditawarkan memiliki kualitas baik. Banyak manfaat dari ikan gabus. Memiliki link untuk penjualan ikan gabus yang dijadikan sebagai bahan olahan



makanan. b. Weakness / Kelemahan Weakness merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. 1. 2. 3. c.



Benih masih bergantung pada alam. Masih kurangnya pengetahuan tentang teknik budidaya ikan gabus. Masih kurangnya sumberdaya manusia. Opportunities / Kesempatan Opportunities merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau



kesempatan di luar perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari. 1. Peluang pasar yang cukup besar untuk bisnis budidaya ikan gabus. 2. Mengembangkan teknik budidaya ikan gabus. 3. Menjadi primadona dalam bisnis ikan gabus. d. Threat / Ancaman



20



Threats merupakan ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan atau organisasi yang bisa menghambat laju perkembangan dari perusahaan atau organisasi tersebut. 1. Potensi munculnya bisnis baru yang sama. 2. Adanya berbagai penyakit yang menyerang ikan budidaya kami, sehingga tingkat produktifitas belum dapat memenuhi target kami. 5



Segmentasi dan Target Pasar Segmentasi pasar adalah suatu proses menempatkan konsumen ke dalam



subkelom-pok yang memiliki respons yang sama terhadap suatu program pemasaran. segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. Jadi segmentasi pasar diadakan karena berkaitan terhadap produk yang kita miliki itu cenderung cocok atau lebih banyak dibutuhkan oleh siapa dan ada dikalangan apa. Sehingga segmentasi pasar akan mempengaruhi daya jual atau respon masyarakat terhadap produk yang kita miliki. Apabila dalam penentuan segmentasi pasar salah, maka akan mempengaruhi tingkat penjualan produk. Segmentasi pasar dapat didasarkan atas suatu golongan atau masyarakat yang memiliki kesamaan kebutuhan atau karakteristik, dengan harapan produk yang kita jual mendapatkan respons dari konsumen. Segmentasi pasar pada dasarnya merupakan suatu cara untuk membedakan pasar menurut beberapa karakter dari pelanggan yang secaraumum digolongkan menjadi 4 (empat), yaitu: Geografis, Demografis, Psikografis, dan Tingkah Laku (Ahmadi dan Herlina, 2017). 1. Geografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi pasar



dalam beberapa unit geografis yang berbeda, seperti daerah, populasi, kepadatan dan iklim. 2. Demografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi pasar



dalam beberapa grup dengan basis variabel seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial.



21



3. Psikografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi



konsumen atas beberapa grup yang berbeda dengan basis variabel gaya hidup dan kepribadian. 4. Perilaku: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi konsumen



atas kelompok yang berbeda dengan basis variabel seperti status pengguna, kesetiaan merek, tingkat penggunaan, manfaat yang dicari, kesempatan penggunaan, kesiapan membeli dan sikap terhadap produk. Segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan. Segmentasi juga merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara berbeda dari yang dilakukan pesaing. Setelah segmen pasar dievaluasi, langkah selanjutnya yaitu memilih segmen yang akan dijadikan target atau pasar sasaran. Menurut Widjaya, (2017) adalah target pasar adalah sekumpulan pembeli yang berbagi kebutuhan yang sama atau karakteristik dimana perusahaan putuskan layani. Target pasar dapat dibedakan menjadi 4 keompok yaitu: 1.



Undifferentiated marketing ( atau mass marketing ) : yaitu mengabaikan perbedaan segmen pasar dan memenuhi keseluruhan pasar dengan satu tawaran. Artinya Lebih difokuskan kepada kebutuhan konsumen pada umumnya daripada



2.



yang lain. Differentiated marketing : yaitu menargetkan beberapa segmen pasar dan mendesain tawaran yang terpisah kepada setiap segmen pasar. Dengan melakuka uji coba yaitu pada berbagai segmen pasar dengan harapan diperoleh hasil akhir



3.



yang terdapat banyak peminat . Concentrated (niche) marketing : yaitu hanya fokus memasarkan produknya pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja, sehingga pemasaran produk



4.



hanya ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling berpotensi. Micromarketing:yaitu perusahaan menghasilkan produk untuk menyesuaikan spesifik individu (individual marketing) dan lokasi tertentu (local marketing). Target pasar (targeting) adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan



menjangkau pasar. Produk dari targeting adalah pasar sasaran (target market), yaitu



22



satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran (Anjelisa et al., 2018). Dalam memilih pasar sasaran yang optimal, perlu diperhatikan beberapa kriteria berikut: 1.



Responsif : Pasar sasaran harus responsif terhadap produk atau program-program pemasaran yang dikembangkan. Langkah ini harus dimulai dengan studi segmentasi yang jelas karena tanpa pasar sasaran yang jelas produsen menanggung resiko yang terlalu besar.



2.



Potensi penjualan : Potensi penjualan harus cukup luas. Semakin besar pasar sasaran, semakin besar nilainya. Besarnya bukan hanya ditentukan oleh jumlah populasi tapi juga daya beli dan keinginan pasar untuk memiliki produk tersebut.



3.



Pertumbuhan yang memadai : Pasar tidak dapat dengan segera bereaksi. Pasar tumbuh perlahan-lahan sampai akhirnya meluncur dengan cepat dan mencapai titik pendewasaan.



4.



Jangkauan media : Pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasar tepat memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya. Penjualan produk GABEBI Fresh Fish memiliki Segmentasi dengan orientasi



berupa demografis dan psikografis. Karena, produk yang kita jual yaitu masih dalam keadaan mentah (belum diolah), sehingga dapat dimanfaatkan oleh bergbagai kalangan. Sedangkan target pasar GABEBI Fresh Fish yaitu Undifferentiated marketing yaitu lebih terfokus pada konsumen yang membutuhkan. Konsumen ikan gabus untuk saat ini memang tidaklah sulit, konsumen budidaya ikan gabus cukup besar, mengingat kandungan yang dimiliki ikan gabus sangat bermanfaat bagi tubuh. Sehingga kami pelaku usaha menentukian segmen pasar yang kami bidik adalah dari kalangan remaja hingga dewasa. mulai dari mahasiswa, pekerja, warga (seperti : ibu rumah tangga, Darmawanita, Karang Taruna), mulai dari konsumsi rumah tangga hingga berbagai usaha kuliner yang berada di area Kota Semarang. Pembelian ikan gabus dapat dilakukan dengan mudah dan kami melayani dimana dan kapan saja. Target pasar dari penjualan “GABEBI FRESH FISH” yaitu ke pasar tradisional, rumah makan, restoran atau hotel. Juga dapat memasarkannya ke berbagai swalayan 23



juga di supermarket, sewrta tidak menutup kemungkinan juga kita buka kerjasama dengan Rumah Sakit mengingat ikan gabus memiliki kandungan albumin tinggi yang sangat di anjurkan kepada masyarakat yang telah melakukan operasi agar bisa cepet pulih kembali. Ikan gabus memiliki kandungan proten sangat tinggi dibandingkan dengan ikan tawar lainnya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan (Prastari et al., 2017). Ikan gabus kaya akan kandungan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, terutama protein. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh. Ikan gabus juga memiliki manfaat antara lain meningkatkan kadar albumin dan daya tahan tubuh, mempercepat proses penyembuhan luka dalam atau luka luar (Asikin dan Kusumaningrum, 2017). 6



Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah keseluruhan konsep bagaimana sebuah perusahaan



mengatur dirinya sendiri dan semua kegiatan dengan tujuan agar bisnis yang dijalankan berhasil dalam melakukan persaingan. strategi pemasaran dapat juga diartikan serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan, acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah (Atmoko, 2018). Pelaksanaan strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat besar sebagai penunjang terhadap peningkatan laba dan persaingan perusahaan, perusahaan perlu mengenali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dengan menggunakan analisis SWOT. Kaitannya strategi pemasaran dengan analisis SWOT yaitu dapat digunakan untuk menganalisis data untuk memperoleh alternatif strategi. Menurut Atmoko, (2018) menjelaskan bahwa adanya keterkaitan antara strategi pemasaran dengan analisis SWOT yang dapat dilihat dalam tabel berikut:



24



Strategi pemasaran yang dapat diterapkan dalam strategi bersaing perusahaan



diantaranya positioning dan rebranding yang merupakan strategi pemasaran dimana nama baru,symbol, desain atau kombinasinya diciptakan untuk merek mapan dengan tujuan mengembangkan identitas baru dibedakan dalam benak konsumen, investor, dan pesaing. Sedangkan positioning merupakan tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya (Pitoy et al., 2016). Ikan gabus disini menjadi komuditas utama dalam usaha ini, selain itu kami juga selalu menjaga kebersihan kolam tambak ikan karena kami ingin menyajikan ikan yang selalu bersih dan bebas dari penyakit. a. Strategi Harga



25



Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Dalam bauran pemasaran, harga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pemasaran suatu prosuk. Tinggi rendahnya harga selalu me jadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari suatu produk. Maka dari itu harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa. Berdasarkan kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa strategi penetapan harga sangat berpegaruh terhadap penjualan maupun pemasaran produk yang ditawarkan. Dalam menentukan harga, setiap usaha memiliki strategi yang berbeda — beda. Namun setiap strategi yang dijalankan masih memiliki tujuan yang sama. Pada dasarnya tujuan penetapan harga memiliki empat orientasi, antara lain berorientasi pada laba. Kemudian tujuan berorientasi pada volume, bertujuan menetapkan harga untuk mencapai target volumen penjualan tertentu. Selanjutnya tujuan berorientasi pada citra dan berorientasi pada stabilitas harga. Strategi harga yang kami tawarkan relative jauh lebih murah dari pada harga pasar di lapangan. Harga yang ditawarkan untuk produk kami yaitu ikan gabus hidup 60 ribu/kg, sedangkan ikan gabus segar 80 ribu/kg dengan pelayanan gratis penyiangan organ dalam dan pemotongan ikan. b. Strategi Promosi Strategi Promosi merupakan langkah di bidang pemasaran berupa interaksi/komunikasi yang dijalankan perusahaan dengan konsumen atau pelanggan. Interaksi yang dibentuk pada strategi promosi pemasaran berupa pemberian informasi, mengajak, dan memberi pengaruh mengenai suatu produk. Strategi promosi bisa dibagi menjadi dua yaitu strategi promosi jasa dan strategi promosi barang. Keduanya memiliki sifat yang berbeda. Walaupun demikian kedua strategi promosi tersebut bertujuan dalam peningkatan volume penjualan dengan cara menarik perhatian konsumen atau pelanggan khususnya pada penentuan keputusan pembelian. Tujuan strategi promosi penjualan seperti meningkatkan permintaan, menumbuhkan keinginan konsumen dalam pembelian produk, menciptakan godwill, menstimulus para konsumen untuk melakukan pembelian kembali dengan kuantitas yang lebih banyak, serta menjaga loyalitas konsumen kepada perusahaan. Terdapat program-program



26



yang dapat dilakukan dalam aktivitas strategi promosi penjualan untuk menarik perhatian konsumen. Program tersebut seperti mengadakan kompetisi dengan penyediaan hadiah, kombinasi berbagai penawaran, diskon, dan voucher bagi pelanggan. Penjelasan lain tentang tujuan strategi promosi yaitu memusatkan pada pengaruhnya terhadap keputusan konsumen dalam rangka peningkatan volume penjualan. Strategi ini berlaku bagi strategi promosi produk baik barang maupun strategi promosi jasa. secara umum tujuan akhir dari strategi promosi penjualan yaitu adanya peningkatan permintaan dari client atau konsumen akan produk. Kemudian peningkatan performa kerja perusahaan dan mensinergikan aktivitas sumber daya manusia pada bidang penjualan dan periklanan. Awal dalam mempromosikan atau mempublikasikan bisins ini adalah melalui media interaksi social, yaitu bertatap muka langsung dengan pihak ketiga atau pembeli sesuai dengan target pasar yang akan kami capai. Strategi pemasaran dalam mengusahakan produk GABEBI Fresh Fish sampai ke tangan konsumen dengan mudah, cepat, aman dan terjamin kami menyusun strategi pemasaran sebagai berikut : A.



Pemasaran melalui Online: 1. Pemanfaatan Sosial Media Penjuala dengan metode iklan pada dunia maya dalam hal ini sosial media, memiliki jangkauan yang lebih luas serta lebih mudah dalam mengaksesnya. Karena hampir semua golongan masyarakat pasti menggunakan sosial media, apalagi sekarang keinginannya serba instan dan tidak merepotkan. Sehingga kami selaku pelaku usaha melihat sosial media memiliki peran dan peluang yang sangat besar dalam meningkatkan nilai penjualan apabila dimanfaatkan dengan tepat. Konsumen dapat membeli ikan gabus baik ikan yang masih hidup, ikan segar yang telah di bersihkan ataupun yang telah dipotong melalui jejaring media sosial di Instagram ataupun website, dengan langkah pemesanan sebagai berikut:



27



a. Search “GABEBI Fresh Fish.com” melalui website ataupun sosial media



Instagram b. Klik ikan gabus yang diinginkan dengan harga yang telah tertera. c. Pembelian dapat dilakukan melalui kontak wa yang tertera, dengan menyertakan: Nama:....... Pesanan: misalnya (ikan hidup/ikan segar — 2kg) Alamat: d. Kemudian pembayaran dapat dilakukan via transfer Pengemasan produk akan dilakukan setelah adanya bukti pembayaran dan produk dikirim ke lokasi pemesan. B.



Pemasaran melalui Online: 1. Membuat dan membuka stand yang eye catching. Konsumen datang ke toko kami — memilih produk dan membayar — pengemasan produk — produk dibawa pulang oleh konsumen 2. Menyebarkan Pamflet Promosi ini menggunakan media brosur. Desain yang unik dan menarik menjadi daya tarik masyarakat melihat isi dari sebuah brosur. Oleh karenanya kami menggunakan brosur dengan desain menarik agar masyarakat mengatahui tentang produk kami. Konsumen datang ke toko kami — memilih dan membayar — pengemasan produk — produk kami antarkan ke lokasi sesuai permintaan 3. WOM (Word of Mouth) Pemasaran yang dilakukan dari mulut ke mulut. Pemasaran yang simple, tidak membutuhkan biaya besar namun efektifitasnya sangat besar. 4. Kerjasama Kami akan melakukan bentuk kerjasama dengan pelaksana kegiatan atau acara yang akan menggunakan produk kami melalui sponsor kegiatan. Kerjasama ini berupa potongan harga dengan jumlah yang telah disepakati



bersama. C. Tempat Usaha Tempat Usaha adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan perdagangan, industri, produksi, usaha jasa, penyimpanan-penyimpanan dokumen yang berkenaan dengan perusahaan, juga kegiatan-kegiatan penyimpanan atau pameran



28



barang-barang, termasuk rumah tempat tinggal yang sebagian digunakan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. (Pasal 1 Huruf p UU Nomor 2 Tahun 1981 Tentang Metrologi Legal). Pada usaha kali ini GABEBI Fresh Fish mengambil lokasi di daerah Semarang. 7



Analisis Pesaing Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang,



maka semakin bertambah pula kompetisi diantara usaha-usaha. Sehingga para pelaku usaha berusaha untuk terus meningkatkan kemampuannya untuk dapat bertahan didalam persaingan yang semakin kompetitif. Usaha yang mampu bertahan dalam persaingan adalah usaha yang dapat menyesuaikan diri pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis (Pitoy et al., 2016). Pesaing merupakan pelaku usaha lain yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Sehingga erat kaitannya strategi pemasaran sangat berkaitan dengan kekuatan suatu usaha untuk bertahan dari beberapa pesaing. Strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi persaingan saat ini akan menciptakan strategi bersaing yang tepat sehingga usaha mampu merebut pasar dan mempertahankan pelanggannya. Bisnis dalam usaha GABEBI Fresh Fish masih terbilang jarang dijalankan masyarakat. Sedangkan peminat ikan gabus di pasaran terbilang tinggi. Pesaing dalam penjualan ikan gabus sendiri khusunya di daerah Semarang dan sekitarnya dirasa masih sedikit, dinilai dari susahnya mencari pembudidaya ikan gabus. Hal inilah yang menjadikan prospek usaha penjualan ikan gabus sangat menjanjikan, karena keinginan pasar ada namun stok dan keterjaminan bebas penyakit ikan gabus yang dijual tidak ada. Diperlukan upaya untuk menjaga ketersediaan ikan gabus di pasaran tetap ada, tetapi tetap dengan menjaga kelestarian ikan gabus di habitat aslinya, salah satunya adalah melalui budidaya ikan gabus (Putra et al., 2015). Oleh karena itu, peluang usaha GABEBI Fresh Fish memiliki peluang yang sangat besar,dilihat dari stok alam saat ini dan dilihat dari banyaknya peminat yang ingin merasakan manfaat dari kandungan ikan gabus. 8



Analisa Produksi 29



Proses produksi dari usaha “GABEBI Fresh Fish” untuk saat ini yaitu dengan melakukan proses budidaya ikan gabus sendiri dengan menerapkan metode biofilter dalam pelaksanaan budidayanya. Namun seiring perkembangannya, kita sebagai pelaku usaha melakukan kerjasama dengan mitra-mitra yang sejalan dengan usaha kita, misalnya yaitu kerjasama dengan pengepul ikan gabus, atau kerjasama langsung dengan pembudidaya ikan gabus. Upaya kerjasama yang dilakukan yaitu sebagai stok dan membantu mitra lain untuk lebih mudah dalam memasarkan hasil budidayanya. Ikan gabus yang dijual hanya ikan gabus ukuran konsumsi (tidak menyediakan benih maupun indukan). Ikan gabus yang dijual tersedia dalam 2 jenis yaitu ikan gabus hidup dan ikan gabus segar, dengan fasilitas service yang kita berikan yaitu gratis penyiangan atau pembersihan ikan gabus dari organ dalamnya serta gratis pemotongan ikan gabus. Penjualan tersedia dalam ukuran kilogram. Proses Produksi a. Persiapan Media Menurut Muslim (2017), bahwa media yang digunakan dalam budidaya ikan gabus dapat berupa kolam terpal, fiberglass, maupun bambu. induk ikan gabus dapat menggunakan empang yang terbuat dari anyaman bilah bambu, yang dipasang di lahan rawa. Dalam empang diberi tanaman encek gondok supaya ikan gabus nyaman dan terlindung dari sinar matahari langsung. Wadah untuk memijahkan ikan gabus dapat berupa waring, yang dibuat kerangka dari kayu, dengan penutup atasnya pasang di lahan rawa. Satu waring memijahkan satu pasang ikan gabus (1 ekor ikan jantan, 1 ekor ikan betina) pendederan larva sampai menjadi benih waring, dengan ukuran 4x6x1 meter, diberi tanaman enceng gondok di luar waring. Waring dipasang dalam kolam/lebung tingkat kesuburan tinggi (banyak plankton). b. Persiapan Induk dan Pematangan Gonad Induk ikan gabus yang digunakan berasal dari hasil tangkapan dari alam. Dijinakan terlebih dahulu dalam media pemeliharaan induk selama dua bulan dan diberi pakan berupa ikan kecil. Pemberian pakan ikan kecil sebanyak 2-3 ekor anak ikan per induk ikan gabus yang dipelihara. Menurut Zultamin et al., (2014), bahwa pematangan 30



gonad ikan gabus juga dapat dilakukan dengan penyuntikan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) dengan dosis 300 IU/kg . c. Seleksi Induk



Gambar 3. Induk ikan gabus jantan (kiri) dan betina (kanan) yang telah matang gonad (Kusmini et al., 2015)



Gambar 4. Perbedaan induk gabus jantan dan betina (Kusmini et al., 2015)



Ikan gabus betina dan ikan gabus jantan yang siap dipijahkan dapat dibedakan dengan cara mengamati tanda-tanda yang terdapat pada tubuhnya. Menurut Muslim (2019), Ciri-ciri ikan betina: bentuk kepala yang membulat, perutnya lembek dan membesar, warna tubuhnya cenderung terang, dan bila diurutakan keluar telur. Ciri-ciri ikan jantan : bentuk kepala yang lonjong, warna tubuhnya cenderung gelap, lubang pada kelamin memerah, serta akan mengeluarkan cairan putih agak bening ketika diurut. Ukuran induk ikan gabus baik jantan maupun betina yang baik untuk dijadikan induk sudah diatas 250 gram/ekor d. Pemijahan



31



Menurut Saputra et al., (2015), bahwa pemijahan ikan gabus dilakukan dengan merangsang pemijahan ikan gabus dengan penyuntikan hormon ovaprim dengan dosis terbaik 0,4 mL/kg ikan. Ikan gabus yang sudah disuntik dengan hormon, dimasukan dalam waring pemijahan. Dalam satu waring dikawinkan satu pasang ikan gabus, sex ratio 1 : 1 (satu ekor jantan, satu ekor betina dengan bobot seimbang. Menurut Athhar et al., (2017), bahwa pada lingkungan alami, pemijahan ikan tidak hanya tergantung pada proses gametogenesis tetapi berkaitan erat dengan perilaku seperti migrasi sebelum memijah, seleksi habitat, aktivitas membangun sarang, musim kawin, dan keberadaan pasangannya. Kondisi psikologis reproduksi dan tingkah laku ikan akan memengaruhi regulasi sistem syaraf dan sistem endokrin. Ikan gabus memijah dua sampai tiga kali dalam satu kali musim pemijahan. d. Penetasan Telur Menurut Muslim dan Yonarta (2017), telur ikan gabus diambil menggunakan sekupnet halus, dan telur siap ditetaskan. Penetasan telur ikan gabus dapat dilakukan dalam waring pemijahan atau dipindahkan dalam kolam terpal yang dibuat untuk media penetasan telur atau dilakukan di dalam akuarium. Penetasan telur dalam akuarium lebih terkontrol dan dapat dilakukan pengaturan suhu media. Suhu air media penetasan telur ikan gabus adalah 28±0,5 oC dengan pemberian aerasi 10 jam per hari. e. Pemeliharaan Larva Menurut Suprayogi et al., (2016), bahwa pakan yang diberikan ke larva selama masa pemeliharaan berupa pakan alami yakni artemia, dapnia dan cacing sutera. Pemberian naupli Artemia sp. Pada umur 4–13 hari, Daphnia sp. umur 16–21 hari, dan cacing sutera umur 24–33 hari. f. Pendederan larva/benih ikan gabus Menurut Hidayatullah et al., (2015), bahwa pendederan larva atau benih ikan gabus dapat dilakukan dengan media waring, atau dengan media kolam terpal. Padat penebaran larva ikan gabus untuk pendederan dari umur 7 hari sampai 30 hari sebanyak 2 ekor/liter. Pakan yang diberikan berupa cacing tubifex dikombinasi pakan



32



pellet buatan. Panen Benih Benih ikan gabus yang dihasilkan dari usaha pengembang biakan dapat digunakan untuk kegiatan restocking di alam dengan tujuan untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan gabus di alam, dengan cara menebar benih di alam dan dapat juga dijadikan sumber benih untuk kegiatan budidaya perikanan. Menurut Putra et al., (2015), bahwa kisaran kuaitas air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan gabus yaitu suhu 25-320C, Ph 6,6-7 , DO > 5 mg.L. 9



Kapasitas Produksi Kapasitas produksi dari usaha “GABEBI Fresh Fish” yiatu berkisar atara 50-75



kg setiap harinya. Dimana produksi tersebut diperoleh tidak hanya dari budidaya sendiri melainkan dapat juga melalui kerjsama dengan mitra lain (pengepul ikan gabus, pembudidaya ikan gabus lainnya). Kapasitas produksi tersebut sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Informasi mengenai ketersediaan stok ikan gabus akan disampaikan melalu akun Instagram maupun website dari GABEBI Fresh Fish.com 10 Fasilitas dan Perlengkapan Fasilitas merupakan segala sesuatu yang sengaja disediakan oleh penyedia jasa untuk dipakai serta dinikmati oleh konsumen yang bertujuan memberikan tingkat kepuasan yang maksimal. Fasilitas merupakan segala sesutau yang bersifat peralatan fisik yang disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung kenyamanan konsumen. Kepuasan suatu konsumen dapat dicapai dengan memberikan fasilitas yang baik juga memadahi dan kualitas pelayanan yang optimal. loyalitas bisa terbentuk apabila pelanggan merasa puas dengan merasakan fasilitas yang baik dan memadahi serta kepuasan yang diterima melalui tingkat pelayanan yang diterima (Sofyan et al., 2013). Fasilitas erat kaitannya dengan pembentukan presepsi pelanggan. Presepsi yang terbentuk dari interaksi antara pelanggan dengan fasilitas berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut di mata pelanggan. Fasilitas disediakan oleh penyedia jasa untuk dipakai serta dinikmati oleh konsumen yang bertujuan memberikan tingkat kepuasan yang maksimal.



33



Usaha GABEBI Fresh Fish melakuakan analisa terhadap pelanggan di sera sekarang lebih menyukai segala sesuatu yang instan. Konsumen akan lebih tertarik terhadap produk-produk yang mudah di olah, mudah di gunakan. Sehingga kamu sebagai pelaku usaha GABEBI Fresh Fish akan memberikan Failitas yaitu terkait setiap pembelian produk ikan segar akan memperoleh gratis penyiangan atau pembersihan organ dalam ikan serta pemotongan ikan gabus. Fasilitas tersebut tersedia setiap saat, sehingga bagi pembeli yang sedang sibuk atau tidak mau direpotkan dengan hal tersebut GABEBI Fresh Fish.com solusinya. Sehingga saat ikan gabus sampai, dapat segera di olah cukup dengan mencucinya. 11 Pemasok Untuk saat ini pasokan yang tersedia masih berasal dari hasil budidaya sendiri, sehingga stok nya masih sangat terbatas. Namun, apabila respon pasar (konsumen) menunjukkan antusiame yang sangat tinggi, maka GABEBI Fresh Fish.com akan segera menambah stok dengan melakukan kerjasama terhadap mitra lainnya. 12 Rencana Anggaran Analisa bisnis budidaya ikan gabus Investasi Peralatan



Harga



sewa lahan



Rp.



2.721.000



pengadaan bibit ikan gabus



Rp.



490.500



Drum



Rp.



232.500



wadah dan jerigen



Rp.



88.000



pompa air



Rp.



481.500



Jarring



Rp.



125.000



selang dan paralon



Rp.



92.500



Timba



Rp.



54.800



pembuatan kolam ikan gabus



Rp.



4.080.500



34



peralatan pembersih kolam



Rp.



63.800



Terpal



Rp.



112.600



Peralatan tambahan yang lainnya



Rp.



74.000



Jumlah Investasi



Rp. 8.616.700



Biaya Operasional per Bulan Biaya Tetap Penyusutan sewa lahan 1/12 x Rp. 2.721.000



Rp. 226.750



Penyusutan pengadaan bibit ikan gabus 1/62 x Rp 490.500



Rp.



7.911



Penyusutan drum 1/44 x Rp. 232.500



Rp.



5.284



Penyusutan wadah dan jerigen 1/62 x Rp. 87.000



Rp.



1.403



Penyusutan pompa air 1/62 x Rp 481.500



Rp.



7.766



Penyusutan jaring 1/62 x Rp 125.000



Rp.



2.016



Penyusutan selang dan paralon 1/62 x Rp. 92.500



Rp.



1.492



Penyusutan timba 1/44 x Rp. 54.800



Rp.



1.305



Rp.



65.815



Penyusutan peralatan pembersih kolam 1/44 x Rp.63.800



Rp.



1.450



Penyusutan terpal 1/44 x Rp. 112.600



Rp.



2.559



Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp.74.000



Rp.



1.194



gaji karyawan



Rp.1.400.000



Total Biaya Tetap



Rp.1.724.945



Penyusutan pembuatan kolam ikan gabus 1/62 x Rp 4.080.500



Biaya Variabel



35



Pakan



Rp.



58.060



x



30



=



Rp. 1.741.800



pakan tambahan



Rp.



26.000



x



30



=



Rp.



780.000



Pupuk



Rp.



12.500



x



30



=



Rp.



375.000



bahan lainnya



Rp.



21.700



x



30



=



Rp.



651.000



Vitamin



Rp.



22.000



x



30



=



Rp.



660.000



obat-obatan



Rp.



28.000



x



30



=



Rp.



840.000



Pengemas



Rp.



19.500



x



30



=



Rp.



585.000



biaya angkut



Rp.



29.000



x



30



=



Rp.



870.000



air dan listrik



Rp. 42.000



x



30



=



Rp. 1.260.000



Total Biaya Variabel



Rp. 7.762.800



Total Biaya Operasional Biaya tetap + biaya variable =



Rp. 9.487.745



Pendapatan per Bulan harga ikan gabus 9 Rp.



kg



x Rp. 70.000



=



Rp.



630.000



x



=



Rp. 18.900.000



30 hr



630.000



Keuntungan per Bulan Laba



= Total Pendapatan — Total Biaya Operasional



Rp.



18.900.000



— 9.487.745



=



Rp.



9.412.255



Lama Balik Modal Total Investasi Rp. 18.104.445 : Keuntungan



36



9.412.255



=



2 bln



13 Analisis Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam proses pembudidayaan ikan gabus, oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidang pembenihan, pembesaran, hingga proses pemasarannya. Fungsi Sumber daya manusia yang mumpuni berpengaruh pada hasil yang akan diperoleh baik atau tidaknya, sehingga menjadi parameter suksesi selama proses kegiatan pembudidayaan. Manajemen sumber daya manusia yang terlatih dapat pula menjadi faktor signifikan berpengaruh kepada keberhasilan serta peningkatan kuantitas maupun kualitas produksi pembudidayaan. (Hariandja, 2002) Sumber daya manusia bertujuan juga sebagai faktor yang mendukung kontinuitas suatu kegiatan proses produksi, relasi antara kualitas sumber daya manusia dengan kualitas produksi sangat erat, dimana semakin baik dan semakin bagus kualitas sumber daya manusia yang digunakan, maka semakin baik dan semakin bagus kualitas produksi yang akan dihasilkan. Pemanfaatan dan pemetaan kualitas sumber daya manusia ini perlu di maksimalkan guna mendapatkan hasil optimal. Dalam memaksimalkan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan beberapa strategi atau cara yaitu diantaranya; 1. Pelatihan 2. Penyuluhan 3. Uji Kompetensi Bidang 4. Studi Banding 5. Injeksi Teknologi Lima cara tersebut biasa dilakukan dalam memaksimalkan kualitas sumber daya manusia, namun realitasnya tidak semua berjalan dan menghasilkan hasil yang baik dalam kegiatan proses produksi. Hal yang signifikan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia yaitu mendukung kemajuan dalam bidang teknologi. Teknologi tidak semuanya tergolong harus modern dengan peralatan canggih, namun juga bisa secara sistem wadah budidaya yang akan digunakan. (Rozarie, 2017)



37



Pemaksimalan kualitas sumber daya manusia juga dapat dilakukan dengan strategi sebagai berikut yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, pelayanan, dan kualitas guna mendukung kegiatan proses usaha tersebut



38



BAB IV PENUTUP 3.1 Kesimpulan Ikan Gabus (Channa striata) merupakan salah satu komoditas jenis ikan air tawar yang hidup didaerah rawa-rawa maupun sungai yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah: bocek dari riau, aruan, haruan, kocolan, bogo, bayong, bogo, licingan, kutuk, kabos dan snakehead. Ikan gabus merupakan jenis ikan karnivora yang makanan utamanya adalah daging. Ikan Gabus memiliki kandungan nutrisi yang baik terutama albumin. Pemanfaatan ikan gabus berbagai ukuran dari kecil sampai besar tersebut menyebabkan kebutuhan ikan gabus semakin meningkat. Untuk memenuhi permintaan ikan gabus yang semakin meningkat, maka lntensitas penangkapan ikan ini di alam juga semakin meningkat. Semakin intensifnya penangkapan ikan gabus memberikan dampak terhadap menurunnya populasi ikan gabus di alam. Upaya pengembangan potensi budidaya ikan gabus dapat juga dilakukan melalui proses budidaya. Budidaya ikan gabus dilakukan dengan mengambil indukan dari alam liar yang kemudian di domestikasikan untuk dibudidayakan dalam wadah budidaya. Teknologi budidaya ikan gabus dapat memanfaatkan biofilter sebagai sistem resirkulasi air untuk tetap menjaga kualitas air budidaya dalam wadah budidaya. Peluang usaha dalam budidaya ikan gabus yaitu masih susahnya mencari pengepul atau penjual ikan gabus. Sehingga kami membuat usaha GABEBI Fresh Fish yang merupakan usaha yang berorientasi kepada usaha industri kreatif dimana usaha nya memerlukan atau memanfaatkan perkembangan teknologi jaman sekarang dan usaha yang belum pernah ada. GABEBI merupakan singkatan dari Gabus Berbasis Biofilter, maka GABEBI Fresh Fish dapat diartikan sebagai ikan gabus segar yang diperoleh dari hasil budiddaya dengan metode biofilter. GABEBI Fresh Fish dijual melalui pemanfaatan sosial media yaitu Instagram dan juga website yang bernama GABEBI Fresh Fish.com. Tersedia dalam dua jenis produk, yaitu produk yang masih hidup dan produk segar. GABEBI Fresh Fish memberikan fasilitas layanan kepada konsumen berupa penyiangan organ dalam gratis dan juga pemotongan ikan, sehingga akan



39



mempermudah konsumen dalam mengolahmya, yaitu tinggal mencuci dan memasaknya. Tidak perlu repot-repot lagi dalam mengiangi dan memotong. 3.2 Saran Kami selaku penulis memberikan saran untuk tidak terlalu terfokus pada satu sumber saja dengan kata lain penulis menyarankan kepada pembaca untuk dapat menggali informasi dari berbagai tulisan-tulisan yang lain. karena pada dasarnya dengan banyak membaca akan lebih banyak lagi info yang dapat diperoleh. Sehingga, diharapkan apabila dalam memulai usaha dapat lebih baik dan berhasil.



40



DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, N. K dan Herlina. 2017. Analisis Segmentasi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Eiger di Bandar Lampung. Jurnal Manajemen Magister. 3(1):75-95. Anjelisa., L. Mananeke., dan M. Rogi. 2018. Analisis Pengaruh Strategi Segmentasi, Targeting Dan Positioning (Stp) Terhadap Keputusan Pembelian Produk BpSmart Protection Di Ajb Bumiputera 1912 Cabang Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA. 6(4):4073-4082. Asikin, A. N., dan I. Kusumaningrum. 2017. Edible Portion Dan Kandungan Kimia Ikan Gabus (Channa striata) Hasil Budidaya Kolam Di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jurnal ZIRAAAH. 42(3):158-163. Astria, J., Marsi, Dan Mi. Fitrani. 2013. Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Ikan Gabus (Channa Striata) Pada Berbagai Modifikasi Ph Media Air Rawa Yang Diberi Substrat Tanah. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 1(1):66-75. Ath-Thar, M.H.F., R. Gustiano., I.I. Kusmini., V.A. Prakoso, Dan F.P. Putri. 2017. Induksi Hormonal Maturasi Gonad Ikan Gabus (Channa striata). Jurnal Riset Akuakultur, 12 (1):9-20. Atmoko, T. P. H. 2018. Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Di Cavinton Hotel Yogyakarta. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation. 1(2):83-96. Cholik, F., Jagatraya, A.G., R.P. Poernomo, dan A. Jauzi. 2005. Ikan Gabus (Channa striata). Akuakultur Tumpuan Harapan Masa Depan Bangsa Kerja Sama Masyarakat Perikanan Nusantara Dengan Akuarium Air Tawar, TMMI : 415. Fitriyani, E Dan I. M. Deviarni. 2013. Pemanfaatan Ekstrak Albumin Ikan Gabus (Channa Striata) Sebagai Bahan Dasar Cream Penyembuh Luka. Vokasi. 9(3):166-174. Hariandja, M. T. E. (2002). Manajemen sumber daya manusia. Grasindo. Irmawati, J., Tresnati., Nadiarti, L,. Fachruddin, N., R. Arma, dan A. Haerul. 2017. Identifikasi Ikan Gabus, Channa Spp. (Scopoli 1777) Stok Liar Dan 41



Generasi I Hasil Domestikasi Berdasarkan Gen Cytochrome C Oxidase Subunit I (COI). Jurnal Iktiologi Indonesia. 17(2):165-173. Kusmini, I.I., Gustiano, R., Prakoso, V.A., & Ath-thar, M.H.F. (2015). Budidaya ikan gabus. (1st ed.). Jakarta: Penebar Swadaya. Listyanto, N., dan S. Andriyanto. 2009. Ikan Gabus (Channa Striata) Manfaat Pengembangan Dan Alternatif Teknik Budidayanya. Media Akuakultur. 4(1). 18-25. Muflikhah, N. 2007. Domestikasi Ikan Gabus (Channa Striata). BAWAL. 1(5):169175. Muflikhah,N. 2007. Domestikasi Ikan Gabus (Channa striata). Prosiding Seminar Nasional Tahunan IV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Gadjah Mada. hlm. 1—10. Muhammad, F.M., S. Hastuti, Dan Sarjito. 2016. Pengaruh Sistem Biofilter Akuaponik Terhadap Profil Darah, Histologi Organ Hati Dan Kelulushidupan Pada Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepenus). Journal Of Aquaculture Management And Technology. 5(1):64-72. Muslim, Dan M. Syaifudin. 2012. Domestikasi Calon Induk Ikan Gabus (Channa Striata) Dalam Lingkungan Gan Budidaya (Kolam Beton). Majalah Ilmiah Sriwijaya. 22(15):21-27. Muslim, M. 2019. Teknologi Pembenihan Ikan Gabus (Channa striata). Jurnal Ruaya. 7(2):21-25. Muthmainah, D. 2013. Hubungan Panjang Berat Dan Faktor Kondisi Ikan Gabus (Channa Striata Bloch, 1793) Yang Dibesarkan Di Rawa Lebak, Provinsi Sumatera Selatan. Depik. 2(3): 184-190. Pitoy, C. V., A. Tumbel., dan M. Tielung. 2016. Analisis Strategi Bersaing Dalam Persaingan Usaha Bisnis Document Solution (Studi Kasus Pada Pt. Astragraphia, Tbk Manado). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. 16(3):302-312. Prastari, C., S. Yasni., dan M. Nurimala. 2017. Karakteristik Protein Ikan Gabus Yang Berpotensi Sebagai Antihiperglikemik. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 20(2):413-423. Putra, W. A., A. D. Sasanti., dan F. H. Taqwa. 2015. Pemeliharaan Ikan Gabus (Channa striata) dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Persentase



42



Penebaran yang Berbeda pada Kolam Terpal. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 3(2):91-102. Rozarie, C. R. D., & Indonesia, J. T. N. K. R. (2017). Manajemen sumber daya manusia. Sofyan, I. L., A. Pradhanawati., dan H. S Nugraha. 2013. Pengaruh Fasilitas dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas, Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening pada Star Clean Car Wash Semarang. Diponegoro Journal Of Social And Politic. 1-12. Suryanti, Y., A. Priyadi, dan N. Suhenda. 1997. Pemberian Pakan Buatan Unuk Ikan Gabus (Channa striata) dalam Keramba di Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 3(3):35-40. Tjahjo, D.W.H dan K. Purnomo. 1998. Studi Interaksi Pemanfaatan Pakan Alami Antar Ikan Sepat (Trichogaster pectoralis), Betok (Anabas testudineus), Mujair (Oreochromis mossambicus), dan Nila (O. Niloticus), dan Gabus (Channa striata) di Rawa Taliwang. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 4(3):50-59. Webster, C.D and C. Lim, 2002. Nutrients Requirements and Feeding of Finfish for Aquaculture. CABI Publishing. CAB International Wallingford Oxon OX10 8DE. UK. 418p. Widjaya, P. G. 2017. Analisis Segmenting, Targeting, Positioning dan Marketing Mix Pada Pt.Murni Jaya. Jurnal AGORA. 5(1):1-8. Zultamin, Z., Muslim, M., & Yulisman, Y. (2014). Pematangan gonad ikan gabus betina (Channa striata) menggunakan hormon human chorionic gonadotropin dosis berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 2(2):16217.



43