12 0 172 KB
Analisis Jurnal
Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dengan Sepsis Neonatorum
OLEH SRI HARTATI RPL F Mitra Husada Medan
Dosen Mata kuliah
: EKA FALENTINA
Mata Kuliah
: ASUHAN NEONATAL
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)MITRA HUSADA MEDAN TAHUN AJARAN 2021/2022
1. JURNAL ASUHAN IBU&ANAK 39-46 1. JUDUL
:
GAMBARAN
FAKTOR
RISIKO
SEPSIS
NEONATORUM
BERDASARKAN WAKTU KEJADIAN DI RUANG NICU RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG. 2. Identitas Jurnal : Ayu Prawesti1, Fanny Adistie2, Cindya Ukhti Isti Angeli3 1 ,2
Fakultas
Keperawatan
Universitas
Padjadjaran
3
Mahasiswa
Fakultas
Keperawatan Universitas Padjadjaran [email protected] 3.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan faktor risiko sepsis neonatal berdasarkan waktu insidensi di ruang NICU Rumah Sakit Dr.Hasan Sadikin Bandung.
4. Fakta Unik Jurnal : Diagnosis awal sepsis sering sulit ditentukan karena faktor risiko klinis dan gejala klinis pada Sepsis Neonatorum Awitan Dini (SNAD) dan Sepsis Neonatorum Awitan Lanjut (SNAL) sangat beragam. 5. Pembahasan Jurnal : Sepsis kini menjadi permasalahan kesehatan utama yang perlu mendapat perhatian karena sepsis merupakan kondisi mengancam jiwa pada anak terlepas dari berbagai penyakit lain yang menyertainya (Roeslani, Amir, & Nasrulloh, 2013). Jika sepsis tidak segera ditangani maka akan mengakibatkan kerusakan berbagai organ dan berujung pada kematian. Pada ruang Intensive Care Unit di dunia pun sepsis masih menjadi penyebab kematian terbanyak (Ramond & Anand, 2005) dan angka insidennya diperkirakan akan terus meningkat (Oscar, et al., 2006). Menurut World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa di dunia, setiap tahunnya terdapat sekitar 5 juta neonatus meninggal. Penyebab utama dari kematian diantaranya 32% karena infeksi yang berat (Rasul, Hasan & Habibullah, 2007). Sedangkan di Indonesia Indonesia berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 melaporkan bahwa AKB (Angka Kematian Bayi) sebanyak 32/1000 kelahiran hidup yang memiliki arti bahwa setiap harinya ditemukan kurang lebih 440 bayi yang meninggal setiap harinya disebabkan oleh berbagai masalah pada neonatal yang banyak dikarenakan oleh infeksi (Kemenkes, 2014). 6. Kesimpulan Jurnal : Diagnosis sepsis harus ditegakkan dengan cepat, dini, dan akurat karena sepsis merupakan keadaan emergensi yang membutuhkan terapi sesegera mungkin. Akan tetapi diagnosa sepsis terlalu sulit jika hanya diberdasarkan gejala klinis yang ada. Selain itu, diagnosa awal sepsis sering kali
sulit untuk ditegakkan karena faktor risiko dan gejala klinis sepsis yang muncul sangat beragam (Liesenfeld, Lehan, Hunfeld, & Kost, 2014). 7. Pertanyaan Yang muncul dari reviewer : Apakah angka resiko sepsis Neonatorum Awitan Dini (SNAD) berkaitan erat pada masa kehamilan atau persalinan? 8. Refleksi : sepsis pada anak dapat terbagi menjadi dua bentuk yakni sepsis awitan dini (early-onset) dan sepsis awitan lanjut (late-onset) (Berry, 2014). Sepsis Neonatorum Awitan Dini (SNAD) merupakan sepsis anak yang terjadi segera pascanatal (kurang dari 72 jam). Sedangkan Sepsis Neonatorum Awitan Lanjut (SNAL) merupakan infeksi yang terjadi karena faktor lingkungan di sekitar bayi setelah 72 jam kelahiran (Aminullah, 2010). TELAAH JURNAL : JUDUL
: Diagnosis awal sepsis sering sulit ditentukan karena faktor
risiko klinis dan gejala klinis pada Sepsis Neonatorum Awitan Dini (SNAD) dan Sepsis Neonatorum Awitan Lanjut (SNAL) sangat beragam. PENULIS
: Ayu Prawesti1, Fanny Adistie2, Cindya Ukhti Isti Angeli3 1 ,
2 Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran 3 Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran [email protected] NAMA JURNAL : JURNAL ASUHAN IBU&ANAK 39-46 TANGGAL PUBLIKASI : NAMA PENELAAH
: Sri Hartati
TANGGAL TELAAH
: 29 – 9 - 2021 DESKRIPSI JURNAL
TUJUAN PENELITIAN HASIL PENELITIAN Tujuan
Utama
mengidentifikasi
KESIMPULAN
PENELITIAN : Hasil Utama : SNAD Nilai Bacaan : A (59,80%)
dan
SNAL
kejadian sepsis awitan (40,20%).
distribusi
dini dan awitan lanjut distribusi
kejadian
serta
mengidentifikasi sepsis
neonatorum
di
gambaran faktor risiko ruang NICU RSUP Dr.
sepsis
neonatorum Hasan Sadikin Bandung
seperti
jenis
kelamin, sebagian besar terjadi
usia gestasi, berat badan dalam rentang 0-3 hari lahir,
nilai
proses penyakit
APGAR, atau
disebut
persalinan, (Sepsis pemicu
SNAD
Neonatorum
dan Awitan
terpasang alat invasive
Dini)
dibandingkan pada
>3
terjadi hari
atau
disebut SNAL (Sepsis Neonatorum Tujuan
Tambahan
Diharapkan penelitian membantu
Lanjut). : Hasil Tambahan : Faktor Pembacaan
dengan risiko ini
Awitan
dapat seperti
pada jenis
perawat laki-laki
membuat keperawatan
dan berat
kelamin (69,10%),
dalam mencegah sepsis prematuritas neonatorum
SNAD Baik
(74,10%),
lahir
perencanaan (70,90%),
rendah memiliki
dengan penyakit
pemicu
memperhatikan kejadian (41,80%), asfiksia berat sepsis pada neonates
(43,60
%),
proses
persalinan
caesar
(52,70%),
dan
pemasangan alat invasif setelah
didiagnosis
sepsis
(58,20%).
Sedangkan pada SNAL seperti
jenis
kelamin
laki-laki
(56,80%),
prematuritas
(73,00%),
berat
lahir
(81,10%),
rendah memiliki
penyakit
pemicu
(48,60%),
asfiksia
:
Sangat
ringan proses
(59,50%).
),
persalinan
normal (54,10%), dan pemasangan alat invasif sebelum
didiagnosis
sepsis (51,40%).
KESIMPULAN Distribusi Klasifikasi Sepsis Neonatorum Klasifikasi f % SNAD (0-3 hari) 55 59,78 SNAL (> 3 hari) 37 40,22 Jumlah 92 100 *SNAD : Sepsis Neonatorum Awitan Dini SNAL : Sepsis Neonatorum Awitan Lanjut Selain itu, penelitian ini juga mendapatkan hasil bahwa persebaran jenis kelamin pada SNAD maupun SNAL sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Disamping itu, distribusi riwayat usia gestasi neonatus pada SNAD maupun SNAL sebagian besar memiliki riwayat preterm atau usia gestasi rendah.
SARAN Berdasarkan hasil dapat dilakukan strategi pencegahan dengan nutrisi dan oksigenasi yang cukup untuk mendukung pematangan organ, penambahan berat badan, dan pemenuhan kebutuhan oksigen.
2. Jurnal Ilmu dan Budaya, Edisi Khusus Fakultas Ilmu Kesehatan,Vol. 40, No.57/ 2016610 | ILMU DAN BUDAYA 1. JUDUL : HUBUNGAN BBLR DENGAN KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015. 2. IDENTITAS JURNAL : Putri Azzahroh1 , Wahyu Ekaningtyas Utami2 1 Fakultas Ilmu Kesehatan, Univeritas Nasional [email protected] 3. Tujuan penelitian : Untuk Mengetahui Hubungan BBLR dengan kejadian sepsis neontorum di RSUD DRAbdul Moeloek Provinsi Lampung. 4. Fakta Unik Jurnal : BBLR merupakan salah satu faktor risiko terjadinya sepsis karena 37% – 80% kasus BBLR merupakan kasus prematuritas. Bayi lahir dengan
prematuritas
menyebabkan
immaturitas
sistem
imun
berupa
penekanan
pembentukkan gamma globulin oleh sistem limfoid. 5. Pembahasan Jurnal : Hubungan BBLR dengan Kejadian Sepsis Neonatorum Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015 Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kelompok kasus sebagian besar bayi mengalami BBLR dan pada kelompok kontrol sebagian besar bayi tidak mengalami BBLR 6. Kesimpulan Jurnal : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan : 1. Prevalensi kejadian sepsis neonatorum Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015 yaitu sebanyak 123 bayi (8,3%) dari 1486 bayi yang dirawat di ruang Perinatologi. 2. Sebagian besar bayi pada kelompok kasus bayi yang mengalami BBLR yaitu sebanyak 63 bayi (67%). 3. Terdapat hubungan antara BBLR dengan kejadian sepsis neonatorum Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. 7. Pertanyaan Yang muncul dari reviewer : Apakah penyebab Pada bayi laki-laki resiko sepsis 2 kali lebih besar dari bayi perempuan? 8. Refleksi : BBLR relatif belum sanggup untuk membentuk antibodi dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan masih belum baik sehingga daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya kadar 19E gammaglobulin akan menimbulkan sepsis. Menurut Raden (2008),
TELAAH JURNAL : JUDUL
: : HUBUNGAN BBLR DENGAN KEJADIAN SEPSIS
NEONATORUM DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015. PENULIS
: Putri Azzahroh1 , Wahyu Ekaningtyas Utami2 1 Fakultas
Ilmu Kesehatan, Univeritas Nasional [email protected] NAMA JURNAL
: Jurnal Ilmu dan Budaya, Edisi Khusus Fakultas Ilmu
Kesehatan,Vol. 40, No.57/ 2016610 | ILMU DAN BUDAYA. TANGGAL PUBLIKASI :6-10-2016
NAMA PENELAAH
: Sri Hartati
TANGGAL TELAAH
: 29 – 9 – 2021 DESKRIPSI JURNAL
TUJUAN HASIL PENELITIAN PENELITIAN Tujuan Utama : Untuk Mengetahui
Hubungan
BBLR dengan kejadian sepsis
neontorum
RSUD Moeloek
DR
di
Abdul Provinsi
Lampung.
Hasil
Utama
Prevalensi
:
KESIMPULAN PENELITIAN Nilai Bacaan : A
kejadian
sepsis neonatorum Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi
Lampung Tahun 2015 yaitu sebanyak 123 bayi (8,3%) dari 1486 bayi yang dirawat di ruang Perinatologi. 2. Sebagian besar bayi pada kelompok kasus bayi yang mengalami BBLR yaitu sebanyak 63 bayi (67%). 3. Terdapat
hubungan
antara BBLR dengan kejadian
sepsis
neonatorum Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung
Tahun 2015. Tujuan Tambahan : KESIMPULAN
Hasil Tambahan :
Pembacaan : Sangat Baik
Prevalensi kejadian sepsis neonatorum Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015 yaitu sebanyak 123 bayi (8,3%) dari 1486 bayi yang dirawat di ruang Perinatologi. 2. Sebagian besar bayi pada kelompok kasus bayi yang mengalami BBLR yaitu sebanyak 63 bayi (67%). 3. Terdapat hubungan antara BBLR dengan kejadian sepsis neonatorum Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. SARAN Setelah dilakukan penelitian, maka dapat disimpulkan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan D-IV Kebidanan Universitas Nasional Bagi fakultas, diharapkan dapat menambahkan buku-buku referensi terbaru yang berkaitan dengan asuhan kegawatdaruratan maternal dan neonatal serta penyulit dalam ilmu kebidanan. Karya Tulis Ilmiah diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dalam bidang kesehatan. 2. Bagi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Bagi rumah sakit, diharapkan dapat melakukan deteksi dini pada antenatal care agar tidak terjadi penyulit pada saat persalinan maupun nifas dan dapat memberikan penyuluhan tentang menjaga kesehatan pada kehamilan serta cara merawat bayi dengan kegawatdaruratan neonatal. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan ilmunya menjadi lebih baik, dapat melanjutkan penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut, dan dalam penelitian diharapkan dapat menambah variabel yang akan diteliti serta memiliki jumlah sampel yang lebih banyak dengan teknik / desain yang berbeda. Hubungan BBLR Dengan Kejadian Sepsis Neonatorum di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. 3. Jurnal Verdure, Vol 3 , No 1, Tahun 2021, Hal 1-7 ISSN : 2714-8696 (Online) 1. Judul : Analisis Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Sepsis Neonatorum di RSUD Taluk Kuantan. 2.
Identitas Jurnal : Youla Sarina Martua
3.
Tujuan penelitian : untuk menganalisis faktor – faktor
yang berhuhungan
dengan kejadian sepsis neonatorum di RSUD Taluk Kuantan Tahun 2020 4.
Fakta Unik Jurnal :. Sepsis neonatorum merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan infeksi sistemik disertai bakterimia yang terjadi pada 28 hari petama kehidupan neonatus (Kumalakannan, 2018).
5.
Pembahasan Jurnal : Metode penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian analitik dengan desain case control. Populasi penelitian ini yaitu populasi kasus sebanyak 76 bayi yang mengalami sepsis neonatorum dan populasi kontrol sebanyak 236 bayi yang tidak mengalami sepsis neonatorum. Cara pengambilan sampel dengan teknik total sampling pada kelompok kasus sebanyak 76 bayi yang mengalami sepsis neonatorum dan purposive sampling pada kelompok kontrol sebanyak 76 bayi yang tidak mengalami sepsis neonatorum.
6. Kesimpulan Jurnal : Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara ketuban pecah dini (KPD) (p=0,044, OR= 1,987), proses Persalinan (p=0,021,OR= 2,150), persalinan prematur (p=0,002,OR= 2,823), bayi berat lahir rendah (BBLR) (p=0,001,OR= 3,068) dengan sepsis neonatorum 7. Pertanyaan Yang muncul dari reviewer : Seberapa akurat hasil penelitian di jurnal ini
dengan lebih banyak jumlah bayi populasi sasus dibandingkan dengan
populasi kontrol 8.
Refleksi : Cara pengambilan sampel dengan teknik total sampling pada kelompok kasus sebanyak 76 bayi yang mengalami sepsis neonatorum dan purposive sampling pada kelompok kontrol sebanyak 76 bayi yang tidak mengalami sepsis neonatorum. TELAAH JURNAL : JUDUL
: Analisis Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Sepsis Neonatorum di RSUD Taluk Kuantan.
PENULIS
: Youla Sarina Martua
NAMA JURNAL
: Jurnal Verdure, Vol 3 , No 1, Tahun 2021, Hal 1-7 ISSN : 2714-8696 (Online) TANGGAL PUBLIKASI :2-7-2019 NAMA PENELAAH
: Sri Hartati
TANGGAL TELAAH
: 26 – 9 – 2021
DESKRIPSI JURNAL
TUJUAN HASIL PENELITIAN PENELITIAN Tujuan Utama : untuk menganalisis faktor – faktor
yang
berhuhungan kejadian
dengan sepsis
neonatorum di RSUD Taluk Kuantan Tahun 2020
Hasil Utama : ada hubungan
yang
signifikan
antara
ketuban
pecah
KESIMPULAN PENELITIAN Nilai Bacaan : A
dini
(KPD) (p=0,044, OR= 1,987),
proses
Persalinan (p=0,021,OR= 2,150), persalinan
prematur
(p=0,002,OR= 2,823), bayi berat lahir rendah (BBLR) (p=0,001,OR= 3,068) dengan
sepsis
neonatorum Tujuan Tambahan :
Hasil Tambahan :
Pembacaan
:
Sangat
Baik KESIMPULAN . Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara ketuban pecah dini (KPD) (p=0,044, OR= 1,987), proses Persalinan (p=0,021,OR= 2,150), persalinan prematur (p=0,002,OR= 2,823), bayi berat lahir rendah (BBLR) (p=0,001,OR= 3,068) dengan sepsis neonatorum. SARAN Dihrapkan bagi ibu hamil agar rutin melakukan pemeriksaan antenatal care sehingga dapat segera terdeteksi penyakit infeksi yang dialami ibu yang dapat mengakibatkan sepsis neonatorum pada bayi..
4.
Jurnal Verdure, Vol 3 , No 1, Tahun 2021, Hal 1-7 ISSN : 2714-8696 (Online) 1. 1. 1. 1. JUDUL
: HUBUNGAN ASFIKSIA NEONATORUM DAN BBLR DENGAN
KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA 2. Identitas Jurnal
: Nazla Farah Nazhifa1, Agustina Rahayu Magdaleni2,
Hendra3 1 Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2 Laboratorium Ilmu Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 3 Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Abdul Wahab Sjahranie Email : [email protected] Dikirim : 25 Maret 2021 Diterima : 18 Mei 2021 Diterbitkan : 15 Juni 2021 3. Tujuan Penelitian : Mengetahuai Hubungan Asfiksia Neonatorum dan BBLR dengan Kejadian Sepsis Neonatorum di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. 4. Fakta Unik Jurnal :. Sepsis neonatorum merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan infeksi sistemik disertai bakterimia yang terjadi pada 28 hari petama kehidupan neonatus (Kumalakannan, 2018). 5. Pembahasan Jurnal : Metode penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian analitik dengan desain case control. Populasi penelitian ini yaitu populasi kasus sebanyak 76 bayi yang mengalami sepsis neonatorum dan populasi kontrol sebanyak 236 bayi yang tidak mengalami sepsis neonatorum. Cara pengambilan sampel dengan teknik total sampling pada kelompok kasus sebanyak 76 bayi yang mengalami sepsis neonatorum dan purposive sampling pada kelompok kontrol sebanyak 76 bayi yang tidak mengalami sepsis neonatorum. 6.
Kesimpulan Jurnal
: Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu ada
hubungan yang signifikan antara ketuban pecah dini (KPD) (p=0,044, OR= 1,987), proses Persalinan (p=0,021,OR= 2,150), persalinan prematur (p=0,002,OR= 2,823), bayi berat lahir rendah (BBLR) (p=0,001,OR= 3,068) dengan sepsis neonatorum 7.
Pertanyaan Yang muncul dari reviewer :
8. Refleksi : Peningkatan risiko infeksi pada BBLR dapat terjadi karena defisiensi transfer IgG maternal melalui plasenta selama trimester ketiga, fagositosis terganggu dan penurunan faktor komplemen (Damanik, 2014). TELAAH JURNAL :
JUDUL
: HUBUNGAN ASFIKSIA NEONATORUM DAN BBLR
DENGAN KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA PENULIS
: Nazla Farah Nazhifa1, Agustina Rahayu Magdaleni2,
Hendra3 1 Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2 Laboratorium Ilmu Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 3 Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Abdul Wahab Sjahranie Email : [email protected] Sarina Martua NAMA JURNAL
: Jurnal Verdure, Vol 3 , No 1, Tahun 2021, Hal 1-7 ISSN : 2714-8696 (Online)
TANGGAL PUBLIKASI
: 2-7-2019
NAMA PENELAAH
: Sri Hartati
TANGGAL TELAAH
: 26 – 9 – 2021 DESKRIPSI JURNAL
TUJUAN HASIL PENELITIAN PENELITIAN Tujuan Utama
:
Mengetahuai Hubungan Asfiksia dan
Neonatorum
BBLR
Kejadian
dengan Sepsis
Neonatorum di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Hasil Utama : Hasil
KESIMPULAN PENELITIAN Nilai Bacaan : A
uji analisis chi square didapatkan sebesar
nilai
0,054
menunjukkan tidak
p
yang bahwa
terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara
asfiksia
neonatorum
dan
sepsis
neonatorum. Tujuan Tambahan :
Hasil
Tambahan
didapatkan
: Pembacaan pada Baik
:
Sangat
kelompok kasus lebih banyak
jenis
kelamin
lakilaki
(57,1%),
Ibu
dengan kelompok usia 20 – 35 tahun (80%), Ibu dengan
multipara
(68,6%),
Ibu
mengalami
tidak ketuban
pecah dini (82,9%), Ibu dengan tidak ada riwayat demam
(94,3%),
Ibu
dengan persalinan SC (71,4%) dan Ibu dengan masa
gestasi
preterm
(71,4%). KESIMPULAN . Dari hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara BBLR dengan kejadian sepsis neonatorum, namun tidak terdapat hubungan antara asfiksia neonatorum dengan kejadian sepsis neonatorum di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. SARAN Diperlukan informasi dan edukasi yang lebih terhadap pasien agar mengenali tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir, sehingga Angka bayi resiko tinggi akibat Sepsis neonatorum dapat di turunkan. 5. Jurnal E-Unsrat 1. Judul : Hubungan Apgar Skor dan Berat Badan Lahir Dengan
Sepsis Neonatoum. 2. Identitas Jurnal : Danamik, S.M
3. Tujuan Penelitian : Hubungan Apgar Skor dan Berat Badan Lahir
Dengan Sepsis Neonatoum. 4. Fakta Unik Jurnal : Sepsis neonatorum merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan infeksi sistemik disertai bakterimia yang terjadi pada 28 hari petama kehidupan neonates. 5. Pembahasan Jurnal : Faktor risiko sepsis neonatorum yang
berhubungan dengan awitan dini dapat disebabkan oleh berat badan lahir rendah, riwayat demam pada ibu 2 minggu sebelum persalinan, cairan ketuban berbau busuk dan bercampur mekonium, ketubah pecah berkepanjangan > 24 jam, persalinan lama dan sulit dengan bantuan
alat,
perinatal
asfiksia
atau
resusitasi
yang
sulit
(Kumalakannan, 2018). Pada awitan lama faktor risiko yang berhubungan antara lain kebersihan tangan yang buruk, berat bayi lahir rendah, prematur, ventilasi invasif, penggunaan nutrisi parenteral, kateter intravena dan lain lain (Kumalakannan, 2018). 6. Kesimpulan Jurnal
: Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu ada
hubungan yang signifikan antara ketuban pecah dini (KPD) (p=0,044, OR= 1,987),
proses
Persalinan
(p=0,021,OR=
2,150),
persalinan
prematur
(p=0,002,OR= 2,823), bayi berat lahir rendah (BBLR) (p=0,001,OR= 3,068) dengan sepsis neonatorum 7. Pertanyaan Yang muncul dari reviewer : Seberapa besarkah factor penyakit bawaan ibu saat hamil mempengaruhi sepsis neonatorum? 8. Refleksi : yang menunjukkan hasil uji statistik chi square didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara BBLR dengan sepsis neonatorum dengan nilai p sebesar 0,601. Bayi dengan BBLR memiliki pusat pernapasan yang belum sempurna dan surfaktan pada paru-paru yang kurang menyebabkan perkembangan paru tidak sempurna. Otot-otot pernapasan dan tulang iga yang masih lemah menyebabkan kurangnya suplai oksigen ke otak sehingga kuman anaerob penyebab infeksi mudah berkembang. (Giofani, Oyong, & Inayah, 2016). TELAAH JURNAL :
:. Hubungan Apgar Skor dan Berat Badan Lahir
JUDUL
Dengan Sepsis Neonatoum. PENULIS
: Danamik, S.M
NAMA JURNAL
: Jurnal E-Unsrat
TANGGAL PUBLIKASI : 10-2019 NAMA PENELAAH
: Sri Hartati
TANGGAL TELAAH
: 26 – 9 – 2021 DESKRIPSI JURNAL
TUJUAN PENELITIAN Tujuan
Utama
:.
Untuk Menganalisis
Hubungan Apgar
HASIL PENELITIAN
Hasil
Utama
:
Persentase (%) Jenis Kelamin
Laki-Laki 17
Skor dan
Berat
20
Badan
Lahir
Perempuan 15 42,9
Dengan
Sepsis
18 51,4 Usia < 20
Neonatoum.
57,1
48,6
tahun 0 0 2 5,7 20 – 35 tahun 28 80 25 71,4 > 35 tahun 7 20 8
22
Paritas
Primipara 8 22,9 15 42,9
Multipara
24
68,6 18 51,4 Grande multipara 3 8,6 2 5,7 Ketuban Pecah Dini Ya 6 17,1 7 20 Tidak 29
82,9
28
80
Riwayat Demam Ya 2 5,7 0 0 Tidak 33 94,3
KESIMPULAN PENELITIAN Nilai Bacaan : A
Tujuan Tambahan :
Hasil
Tambahan
didapatkan
: Pembacaan
:
Sangat
pada Baik
kelompok kasus lebih banyak jenis kelamin lakilaki
(57,1%),
Ibu
dengan kelompok usia 20 – 35 tahun (80%), Ibu dengan multipara (68,6%),
Ibu
mengalami
tidak ketuban
pecah dini (82,9%), Ibu dengan
tidak
riwayat (94,3%),
ada demam
Ibu
dengan
persalinan SC (71,4%) dan Ibu dengan masa gestasi preterm (71,4%). KESIMPULAN . Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara ketuban pecah dini (KPD) (p=0,044, OR= 1,987), proses Persalinan (p=0,021,OR= 2,150), persalinan prematur (p=0,002,OR= 2,823), bayi berat lahir rendah (BBLR) (p=0,001,OR= 3,068) dengan sepsis neonatorum SARAN Diperlukan informasi dan edukasi yang lebih terhadap pasien agar mengenali tanda-tanda bahaya pada Ibu Hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir, sehingga Angka bayi resiko tinggi akibat Sepsis neonatorum dapat di turunkan.