8 0 871 KB
MANAJEMEN KEUANGAN II PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK TINJAUAN PERUSAHAAN DARI SISI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8 1. AMELLIA WIJAYANTI (1611070163) 2. JHON MAYORS SIHOMBING (1611070167) 3. ABDULLAH RAMADHAN N.R (1611070155) 4. SHYLVINA DEVI (1611070162)
DOSEN : Drs.AKROMUL IBAD,M.M INSTITUTE PERBANAS JAKARTA 2017
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iii ABSTRAK ............................................................................................................................................. iv DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN .................................................................................................... v BAB I ...................................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1 A.
LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 1
B.
BATASAN MASALAH ........................................................................................................ 4
BAB II ..................................................................................................................................................... 5 ANALISA MASALAH ........................................................................................................................... 5 Rasio Likuiditas .................................................................................................................... 12
1. a.
Current Ratio (Rasio Lancar) ........................................................................................ 12
b.
Quick Ratio (Rasio Cepat).............................................................................................. 13 Rasio Aktivitas ...................................................................................................................... 14
2. a.
Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) ........................................................... 14
b.
Rata-rata pengumpulan piutang (Average Collection Period) ............................. 15
c.
Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover) .................................................. 16
d.
Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) .................................................... 17
e.
Rata-Rata Periode Pembayaran Pembelian (Average Payment Period)............ 18 Rasio Solvabilitas (Leverage) ........................................................................................... 18
3. a.
Debt to Total Assets Ratio/ Debt Ratio (Rasio Hutang) ......................................... 19
b.
Debt to Equity Ratio (Perbandingan Hutang Jangka Panjang dengan Modal) 20
c.
Time Interest Earned/Coverage ratio (Rasio Penutup) .......................................... 20
d.
Fixed Charge Coverage/Fixed Payment Coverage ratio ........................................ 21 Rasio Keuntungan (Profitability Ratio) .......................................................................... 22
4. a.
Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin)..................................................................... 22
b.
Rasio Laba Operasi (Operating Profit margin) ......................................................... 23
c.
Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin) ........................................................................ 24
d.
Rasio Pengembalian Aktiva (Return on Assets) ...................................................... 25
e.
Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity) ....................................................... 26
BAB III .................................................................................................................................................. 28 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................................ 28 A.
KESIMPULAN .................................................................................................................... 28
B.
SARAN ................................................................................................................................ 31 ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebihbaiklagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran
dan
kritik
yang
membangun
dari
pembaca
demi
kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, April 2017
Penyusun
iii
ABSTRAK PT Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melakukan usaha terpadu di bidang Layanan telekomunikasi dan jaringan di Indonesia yang beroperasi di dalam negeri dan luar negeri. Pada Karya Tulis ini, kami akan melakukan analisis rasio terhadap Laporan Keuangan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang meliputi Rasio Likuiditas, Aktivitas, Solvabilitas dan Profitabilitas Tahun 2014, 2015 dan 2016 (time series) serta Laporan Keuangan Tahunan PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk sebagai average industries ratio (rasio perusahaan sejenis) untuk menilai Kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
iv
DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN Tabel I : Analisis Rasio Likuiditas PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk Tabel II : Analisis Rasio Aktivitas PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk Tabel III : Analisis Rasio Solvabilitas PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk Tabel VI : Analisis Rasio Profitabilitas PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk
Laporan posisi keuangan konsolidasian PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan entitas anaknya; tanggal 31 Desember 2016 Laporan posisi keuangan konsolidasian PT Smartfren Telecom Tbk dan entitas anaknya; tanggal 31 Desember 2016 Laporan posisi keuangan PT XL Axiata Tbk; tanggal 31 Desember 2016
v
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara umum, kehidupan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 berjalan dengan baik. Perlambatanekonomi global yang menimpa beberapa negara khususnya di kawasan Asia Tenggara tidakmembawa pengaruh signifikan terhadap perekonomian
domestik
perekonomiandengan
Indonesia.
mengeluarkan
Pemerintah berbagai
mendorong
paket
kebijakan
pertumbuhan ekonomiserta
meningkatkan belanja pemerintah diSektor infrastruktur. Akibatnya, perekonomian Indonesia di Indonesia2016 tumbuh 5,02% yang lebih tinggi dari tahun sebelumnyaTumbuh sebesar 4,88%. Secara khusus, Biro Pusat Statistik (BPS)Juga mencatat bahwa sektor komunikasi dan informasi tumbuh dengan sangat baik, jauh di atas pertumbuhanEkonomi nasional, yang berarti sektor komunikasi dan informasi merupakan salah satu pembangkit pertumbuhanEkonomi domestik. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melakukan usaha terpadu di bidang Layanan telekomunikasi dan jaringan di Indonesia yang beroperasi di dalam negeri dan luar negeri. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau biasa disebut dengan Telkom dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia sebanyak 52,09 % dan 47,91% dimiliki oleh publik. Telkom Grup memiliki 12 Anak Perusahaan Langsung (Direct Subsidiaries) termasuk satu anak perusahaan yang tidak beroperasi kembali yaitu antara lain:
1
1. PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) Telkomsel adalah salah satu Operator seluler terkemuka dengan lebih dari173,9 juta pelanggan, 129.033 BTS denganJaringan terluas di Indonesia. 2. PT Telkom Akses (Telkom Akses) Telkom
Akses
menyediakan
Jasa
konstruksiInfrastruktur
jaringan
fixed-
broadband. 3. PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra) Telkom Metra menjalankan kegiatan usahadi bidang jaringan dan manajemen multimedia, meliputi: datalayanan sistem komunikasi, portallayanan dan layanan transaksi online. 4. PT Patra Telekomunikasi (Patrakom) Patrakom
mengelola
bisnis
satelit
broadband
untuk
Maritim,
Energi,Telekomunikasi, Perkebunan, Perbankan danSegmen usaha pemerintah 5. PT Graha Sarana Duta (GSD) GSD merupakan usaha properti Telkom yang melakukan empat jenisBisnis, yaitu manajemen properti,pengembangan properti, sewa properti danfasilitas properti. 6. PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) Mitratel
membangun
dan
mengelolaFasilitas
menara
telekomunikasi
danInfrastruktur sebagaimana empat segmen bisnis utama, membangun sesuai B2S,Kolokasi dan reseller, microcell, layanan yang terkait menara dan proyek. 7. PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra) Telkom Infra memiliki empat portofolio bisnis,yaitu layanan pengelolaan jaringan, service solution, power & engineering solution dankabel bawah laut.
2
8. PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) Telin
merencanakan,
membangun,
mengoperasikan,memasarkan/
menyediakan,
menawarkan
mengembangkan,
/menyewakan
dan
mengelolajaringan danlayananinformasi telekomunikasi Internasional; 9. PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) JALIN fokus pada bisnis dengan sistem pembayaran non tunaiyang mendukung gerbang pembayaran nasional. 10. PT PINS Indonesia (PINS) PINS memiliki portofolio bisnis yang terdiri daritiga kelompok, yaitulayanan mobilitas, LayananCPE, dan layanan IoT / solusi M2M. 11. PT Metranet (Metranet) Metranet saat ini fokus pada Pengembangan bisnis mobile dan media online untukmeningkatkan lalu lintas online, memperkaya layanan, danmengoptimalkan proses monetisasi
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. memainkan peran pentingdalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia.Layanan broadband dengan segala kelebihannya akan dinikmatioleh semua kelas masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, kami ingin melakukan analisis rasio terhadap laporan keuangan tahunan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan yang bergerak di bidang jasa komunikasi tersebut.
3
B. TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan karya tulis ini yaitu: 1. Tujuan Umum 1.1
Untuk mengetahui tentang analasis rasio terhadap laporan keuangan tahunan perusahaan;
1.2
Untuk memahami arti dari masing-masing rasio pada analisis rasio terhadap laporan keuangan;
1.3
Untuk mengetahui kinerja perusahaan dari sisi keuangan.
2. Tujuan Khusus 2.1
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan II;
2.2
Untuk menilai kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. dari sisi keuangan.
C. BATASAN MASALAH
Pada Karya Tulis ini, kami akan melakukan analisis rasio terhadap Laporan Keuangan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang meliputi Rasio Likuiditas, Aktivitas, Solvabilitas dan Profitabilitas Tahun 2014, 2015 dan 2016 (time series analysis)) serta Laporan Keuangan Tahunan PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk sebagai average industries ratio (cross section analysis) untuk menilai Kinerja/performance PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dari sisi keuangan.
4
BAB II ANALISA MASALAH
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang. Tujuan Analisis Laporan Keuangan dikemukakan oleh Kasmir, (2011,p.68) sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset,
kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk
beberapa periode tertentu, 2.
Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan,
3.
Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini,
4.
Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak,
5.
Untuk digunakan sebagai pembanding dengaan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai,
5
Harahap (2008, p. 195) menjelaskan bahwa ada 10 tujuan dari analisis laporan keuangan, antara lain : 1.
Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
2.
Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).
3.
Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4.
Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5.
Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).
6.
Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksud dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga.
7.
Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu yuang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8.
Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
9.
Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.
10. Bisa juga memprediksikan potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.
6
Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari analisis laporan keuangan adalah dapat mengetahui adanya kekuatan atau kelemahan keuangan dari tahun-tahun sebelumnya, dengan cara membandingkan angka rasio laporan keuangan dengan standar yang ditetapkan. Melalui cara tersebut pihak manajemen dapat menilai apakah kinerja perusahaan mengalami penigkatan atau mengalami penurunan pada tahun tersebut, sehingga pihak manajemen dapat mengambil tindakan untuk menanggapi kenaikan danpenurunan tersebut. Apabila perusahaan berada dibawah standar, maka pihak manajemen akan mencari faktor-faktor yang menyebabkan penurunan tersebut untuk pengambilan kebijakan guna menaikkan kembali angka rasio perusahaannya. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan menurut Sofyan Syafri Harapan, sebagai berikut : a. Rasio merupakan angka โ angka atau ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain. d. Bermanfaat
untuk
bahan
dalam
mengisi
model-model
pengambilan
keputusan dan model prediksi. e. Menstandarisasi size perusahaan. f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodic/ time series. g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.
7
Kelemahan Analisi Rasio Keuangan , sebagai berikut : a. Penggunaan rasio keuangan akan memberikan pengukuran yang relative terhadap suatu kondisi perusahaan. b. Analisi rasio keuangan hanya dapat dijadikan sebagai peringatan awal dan bukan kesimpulan akhir. c. Setiap data yang diperoleh dalam menganalisis bersumber dari laporan keuangan perusahaan. Dimana angka-angka yang disajikan tidak memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. d. Pengukuran rasio keuangan bersifat artificial.Perhitungan rasio keuangan dilakukan oleh manusia dan setiap pihak memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam menempatkan ukuran.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko serta tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal : 1.
Menentukan dengan jelas tujuan analisis
2.
Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut
3.
Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah
diatas,baru kemudian melakukan analisis salah satunya yaitu dengan menggunakan Analisis Rasio.Analisa rasio adalah analisis yang menghubungkan perkiraan
8
neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Yang dimaksud dengan โRasioโ dalam laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam Laporan Keuangan. Hubungan antara unsur-unsur tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana, kemudian dibandingkan dengan suatu standar rasio yang layak dijadikan dasar pembanding. Dengan adanya pembandingan ini dapat diketahui apakah perusahaan tersebut terletak diatas average atau dibawah average. Ada beberapa macam pengelompokan angka-angka rasio keuangan tersebut, antara lain sebagai berikut: 1. Berdasarkan sumber data dari mana rasio itu dibuat, rasio tersebut dibedakan menjadi 3 yaitu a. Rasio-rasio Neraca (Balance Sheet Ratios) Yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca seperti current ratio dan quick ratio b. Rasio-rasio Laporan laba Rugi (Income Statement Ratios) Yaitu rasio-rasio yang disusun dari data berasal dari Laporan Laba Rugi seperti net profit margin ratio, gross profit margin dan sebagainya. c. Rasio-rasio antar laporan (Interstatement Ratios) Yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi seperti inventory turnover ratio, fixed assets turnover dan sebagainya. 2. Menurut Hampton (1980:110), rasio keuangan dibedakan menjadi 3 yaitu: a. Rasio Likuiditas
9
bertujuan menguji kecukupan dana, solvency perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi. Yang termasuk dalam rasio ini yaitu current ratio, quick ratio, receivables turnover dan inventory turnover
b. Rasio Profitabilitas bertujuan
mengukur
efisiensi
aktivitas
perusahaan
dan
kemampuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan antara lain yaitu profit margin, gross profit margin, operating assets turnover, return on assets, return on equity, dan return on investment. c. Rasio Kepemilikan Bertujuan membantu pemilik saham dalam mengevaluasi aktivitas dan kebijakan perusahaan yang berpengaruh terhadap harga saham di pasaran yaitu earning pershare, book value pershare, capital structure ratio dan sebagainya. 3. Menurut Weston & Brigham (1981:138), rasio Keuangan dibedakan menjadi 6 (yang selanjutnya akan dibahas dalam karya tulis ini) yaitu: a. Rasio Likuiditas Yaitu mengukur kemampuan dan kekuatan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Meliputi current ratio dan quick ratio. b. Rasio Leverage/Solvabilitas Yaitu mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Meliputi Total debt to total assets ratio/debt ratio, debt to equity ratio, time interest earned,dan fixed charge coverage.
10
c. Rasio Aktivitas Yaitu mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber dana yang ada di perusahaan. Meliputi inventory turnover, average collection period, fixed assets turnover, total assets turnover, average payment periode.
d. Rasio Profitabilitas Yaitu mengukur efektifitas manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Meliputi gross profit margin ratio, operating profit margin ratio, net profit margin ratio, Return on Assets Ratio, Return on Equity Ratio. e. Rasio Pertumbuhan Yaitu mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonomi nya di dalam pertumbuhan ekonomi dan industry. Elemen-elemen yang paling penting dilihat pertumbuhannya yaitu: penjualan, laba bersih, laba per lembar saham, harga pasar per lembar, deviden dan nilai buku saham. f. Rasio Valuasi Yaitu mengukur kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar yang melampaui pengeluaran biaya investasi.
Berikut analisis rasio pada laporan keuangan tahunan tahun 2014,2015 dan 2016 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
11
1. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas bertujuan mengukur kemampuan dan kekuatan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya
dana
menganggur
yang
pada
akhirnya
dapat
mengurangi
kemampuan laba perusahaan.Berikut Liquidity Ratio pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2014 sampai 2016: PT. Telekomunikasi
Condition
Indonesia Tbk. Liquidity
Average
Time
Cross
Ratio
2016
2015
2014
Industries
Series
Section
Overall
Current Ratio
1.20
1.35
1.06
0.46
Average
Good
Good
Quick Ratio
1.18
1.34
1.05
0.43
Average
Good
Good
Tabel I : Analisis Rasio Likuiditas PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk
a. Current Ratio(Rasio Lancar) Current Ratio ini biasa disebut sebagai Rasio Lancar, Working Capital Ratio atau Bankerโs Ratio. Current ratio ini menunjukkan hubungan antara nilai aktiva lancar yang dapat di uangkan dalam waktu satu tahun dibandingkan dengan nilai hutang yang harus dibayar dalam satu tahun tersebut. Semakin besar angka rasio nya maka likuiditas nya semakin baik. Perhitungan Rasio lancar pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (dinyatakan dalam milyaran rupiah) : ๐๐ฎ๐ซ๐ซ๐๐ง๐ญ ๐๐๐ญ๐ข๐จ (๐๐๐ฌ๐ข๐จ ๐๐๐ง๐๐๐ซ) =
๐ช๐๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐ (๐จ๐๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐๐๐) ๐ช๐๐๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ (๐ฏ๐๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐๐๐) 12
๐๐ฎ๐ซ๐ซ๐๐ง๐ญ ๐๐๐ญ๐ข๐จ (๐๐๐ฌ๐ข๐จ ๐๐๐ง๐๐๐ซ) ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐, ๐๐๐
๐๐ฎ๐ซ๐ซ๐๐ง๐ญ ๐๐๐ญ๐ข๐จ (๐๐๐ฌ๐ข๐จ ๐๐๐ง๐๐๐ซ) ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐, ๐๐๐
๐๐ฎ๐ซ๐ซ๐๐ง๐ญ ๐๐๐ญ๐ข๐จ (๐๐๐ฌ๐ข๐จ ๐๐๐ง๐๐๐ซ) ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐. ๐๐๐
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki current ratio 1.20 , 1.35, 1.06 untuk tahun 2016, 2015,dan 2014 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan average industries artinya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki likuiditas lebih tinggi daripada industry-industri sejenisnya.
b. Quick Ratio (Rasio Cepat) Rasio ini dihitung dengan membandingkan kas dan quick assets dengan hutang jangka pendek. Persediaan tidak ikut dihitung karena memerlukan waktu untuk direalisasikan menjadi uang dan tidak ada kepastian apakah bisa terjual atau tidak. Perhitungan
Rasio
cepat
pada
PT.
Telekomunikasi
Indonesia
Tbk.
(dinyatakan dalam milyaran rupiah) : ๐๐ฎ๐ข๐๐ค ๐๐๐ญ๐ข๐จ (๐๐๐ฌ๐ข๐จ ๐๐๐ฉ๐๐ญ) =
๐จ๐๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐๐๐ โ ๐ท๐๐๐๐๐
๐๐๐๐ ๐ฏ๐๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐๐๐
๐๐ฎ๐ข๐๐ค ๐๐๐ญ๐ข๐จ (๐๐๐ฌ๐ข๐จ ๐๐๐ฉ๐๐ญ) ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ โ ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐, ๐๐๐
๐๐ฎ๐ข๐๐ค ๐๐๐ญ๐ข๐จ (๐๐๐ฌ๐ข๐จ ๐๐๐ฉ๐๐ญ) ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ โ ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐, ๐๐๐
๐๐ฎ๐ข๐๐ค ๐๐๐ญ๐ข๐จ (๐๐๐ฌ๐ข๐จ ๐๐๐ฉ๐๐ญ) ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ โ ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐. ๐๐๐
Dalam hal ini PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah perusahaan jasa sehingga jumlah persediaan nya sangat kecil yang mengakibatkan angka quick ratio juga tidak jauh berbeda dengan current ratio nya yaitu 1.18, 1.35, 13
dan 1.05. Dengan current ratio dan quick ratio ini dapat dikatakan bahwa likuiditas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk cukup tinggi dibandingkan dengan industry sejenis (likuid).
2. Rasio Aktivitas Yaitu mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber sumber dana yang ada di perusahaan atau bagaimana efektifitas perusahaan dalam mengoperasikan dana. PT. Telekomunikasi
Condition
Indonesia Tbk. Average
Time
Cross
Series
Section
Activity Ratio
2016
2015
2014
Industries
Inventory Turnover
N/A
N/A
N/A
N/A
Average Collection Period
24.45
27.66
29.62
1.02
0.99
0.95
0.65
0.62
0.63
N/A
N/A
N/A
Bad
Average
Good
Good
Good
Average
Good
Good
-
-
-
0.27
Average Payment Period
Good
0.47
Total Assets Turnover
-
16.02
Fixed Assets Turnover
Overall
N/A
Tabel II : Analisis Rasio Aktivitas PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk
a. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Menunjukkan berapa kali persediaan barang dijual dan diadakan kembali dalam satu periode akuntansi. Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 14
Persediaan terdiri dari komponen yang kemudian dibebankan pada saat pemakaian. Komponen mewakili terminal telepon, kabel dan suku cadang lainnya. Persediaan juga termasuk kartu Subscriber Identification Module (โSIMโ), pesawat telepon, set top box, modem wireless broadbanddan voucher prabayar yang dibebankan pada saat dijual. Biaya persediaan terdiri dari harga pembelian, bea masuk, pajak lainnya, transportasi,penanganan dan biaya lainnya yang langsung melekat pada akuisisinya. Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah perkiraan harga jual dikurangi biaya untuk menjual. Biaya โ biaya tersebut tidak tertulis secara rinci dalam laporan keuangan serta penjualan inventory ini bukanlah usaha utama dari perusahaan ini sehingga dalam hal ini Inventory Turnover tidak kami masukkan ke dalam alat analisis kami.
b. Rata-rata pengumpulan piutang (Average Collection Period) Rata-rata pengumpulan piutang atauAverage Collection Period menunjukkan berapa lama yang dibutuhkan perusahaan untuk menagih piutangnya, semakin rendah angka rasionya
menunjukkan semakin kecil waktu yang
dibutuhkan perusahaan dan semakin efektif dana tersebut. Dalam Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Piutang usaha dibagi menjadi dua yaitu piutang pihak ketiga dan piutang pihak berkorelasi. Angka Pendapatan kami gunakan sebagai pengganti angka penjualan. Berikut perhitungan Average Collection Period pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk.(data keuangan dinyatakan dalam milyaran rupiah): ๐๐๐ญ๐ โ ๐ซ๐๐ญ๐ ๐ฉ๐๐ง๐ ๐ฎ๐ฆ๐ฉ๐ฎ๐ฅ๐๐ง ๐ฉ๐ข๐ฎ๐ญ๐๐ง๐ =
๐ท๐๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐/๐๐๐๐๐๐๐ 15
๐๐๐ญ๐ โ ๐ซ๐๐ญ๐ ๐ฉ๐๐ง๐ ๐ฎ๐ฆ๐ฉ๐ฎ๐ฅ๐๐ง ๐ฉ๐ข๐ฎ๐ญ๐๐ง๐ ๐๐๐๐ =
๐, ๐๐๐
= ๐๐. ๐๐
๐๐,๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐
๐๐๐ญ๐ โ ๐ซ๐๐ญ๐ ๐ฉ๐๐ง๐ ๐ฎ๐ฆ๐ฉ๐ฎ๐ฅ๐๐ง ๐ฉ๐ข๐ฎ๐ญ๐๐ง๐ ๐๐๐๐ =
๐, ๐๐๐
= ๐๐. ๐๐
๐๐๐,๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐
๐๐๐ญ๐ โ ๐ซ๐๐ญ๐ ๐ฉ๐๐ง๐ ๐ฎ๐ฆ๐ฉ๐ฎ๐ฅ๐๐ง ๐ฉ๐ข๐ฎ๐ญ๐๐ง๐ ๐๐๐๐ =
๐, ๐๐๐
= ๐๐. ๐๐
๐๐๐,๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐
Average Collection Period PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yaitu24.45, 27.66 dan 29.62 lebih tinggi jika dibandingkan dengan rasio yang dimiliki perusahaan sejenis yaitu 16.02 artinya PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. memerlukan waktu yang lebih lama untuk menagih piutang-piutangnya. Akan tetapi Average Collection Period PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk menurun dari tahun ke tahun berarti mereka telah memperbaiki kinerja nya dan mempercepat pengumpulan pitang-piutangnya.
c. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover) Perputaran Aktiva Tetap
atauFixed Assets Turnover mengukur seberapa
efisien perusahaan menggunakan investasi nya pada aktiva tetap yang mereka miliki. Semakin tinggi angka rasio nya maka semakin tinggi pula efisiensi
perusahaan
dalam
menggunakan
aktiva
tetapnya
untuk
menghasilkan pendapatan mereka. Berikut perhitungan Fixed Assets Turnover pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. (data keuangan dinyatakan dalam milyaran rupiah): ๐๐๐ซ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐๐ซ๐๐ง ๐๐ค๐ญ๐ข๐ฏ๐ ๐ญ๐๐ญ๐๐ฉ =
๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐ ๐ป๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐๐
๐๐๐ซ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐๐ซ๐๐ง ๐๐ค๐ญ๐ข๐ฏ๐ ๐ญ๐๐ญ๐๐ฉ ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐, ๐๐๐ 16
๐๐๐ซ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐๐ซ๐๐ง ๐๐ค๐ญ๐ข๐ฏ๐ ๐ญ๐๐ญ๐๐ฉ ๐๐๐๐ =
๐๐๐, ๐๐๐ ๐. ๐๐ ๐๐๐, ๐๐๐
๐๐๐ซ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐๐ซ๐๐ง ๐๐ค๐ญ๐ข๐ฏ๐ ๐ญ๐๐ญ๐๐ฉ ๐๐๐๐ =
๐๐๐, ๐๐๐ ๐. ๐๐ ๐๐๐, ๐๐๐
Fixed Assets TurnoverPT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.yaitu 1.02, 0.99 dan 0.95 lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu 0.47 artinya PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk lebih effisien dalam menggunakan investasi mereka pada aktiva tetapnya. Peningkatan efisiensi ini juga terlihat dari meningkatnya angka Fixed Assets Turnover-nya dari tahun ke tahun.
d. Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan investasi nya pada total aktiva yang mereka miliki. Semakin tinggi angka rasio nya maka semakin tinggi pula efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset-asset nya untuk menghasilkan pendapatan mereka. Berikut perhitungan Total Assets Turnover pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. (data keuangan dinyatakan dalam milyaran rupiah) ๐๐๐ซ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐๐ซ๐๐ง ๐๐จ๐ญ๐๐ฅ ๐๐ค๐ญ๐ข๐ฏ๐ =
๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ป๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐
๐๐๐ซ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐๐ซ๐๐ง ๐๐จ๐ญ๐๐ฅ ๐๐ค๐ญ๐ข๐ฏ๐ ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐๐, ๐๐๐
๐๐๐ซ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐๐ซ๐๐ง ๐๐จ๐ญ๐๐ฅ ๐๐ค๐ญ๐ข๐ฏ๐ ๐๐๐๐ =
๐๐๐, ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐๐, ๐๐๐
๐๐๐ซ๐ฉ๐ฎ๐ญ๐๐ซ๐๐ง ๐๐จ๐ญ๐๐ฅ ๐๐ค๐ญ๐ข๐ฏ๐ ๐๐๐๐ =
๐๐๐, ๐๐๐ ๐. ๐๐ ๐๐๐, ๐๐๐
17
Total Assets TurnoverPT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.yaitu 0.65, 0.62 dan 0.63 lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu 0.27 artinya PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk lebih effisien dalam menggunakan investasi mereka pada aktivanya. Peningkatan efisiensi ini juga terlihat dari meningkatnya angka Total Assets Turnover-nya dari tahun ke tahun (akan tetapi ada sedikit penurunan di tahun 2015). e. Rata-Rata Periode Pembayaran Pembelian (Average Payment Period) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. merupakan perusahaan jasa sehingga tidak ada data pembelian pada laporan keuangannya. Sehingga pada karya tulis ini kami tidak menggunakan analisis rasio rata-rata periode pembayaran. ๐๐๐ญ๐ โ ๐ซ๐๐ญ๐ ๐ฉ๐๐ซ๐ข๐จ๐๐ ๐ฉ๐๐ฆ๐๐๐ฒ๐๐ซ๐๐ง =
๐ผ๐๐๐๐ ๐
๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐ โ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐
3. Rasio Solvabilitas (Leverage) Rasio ini mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang atau disebut juga untuk kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya saat dilikuidasi. PT. Telekomunikasi
Condition
Indonesia Tbk. Solvability
Average
Time
Cross
Ratio
2016
2015
2014
Industries
Series
Section
Overall
Debt Ratio
19%
22%
17%
43%
Average
Good
Good
Average
Good
Good
Average
Good
Good
Debt to Equity Ratio
0.33
0.40
0.27
1.46
Time Interest Earned
22.84
23.04
23.59
2.23
18
Fixed Charge Coverage
N/A
N/A
N/A
-
-
N/A
Tabel III : Analisis Rasio Solvabilitas PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk
a.
Debt to Total Assets Ratio/ Debt Ratio (Rasio Hutang) Debt Ratio atau Rasio Hutang menunjukkan seberapa banyak perusahaan menggunakan pendanaan dari selain Modal Pemilik (Pinjaman) untuk mendanai pembelian asset nya. Dana Pinjaman ini menimbulkan pengaruh keuangan pada perusahaan (financial leverage). Semakin besar angka rasio nya
maka
semakin
besar
juga
ketergantungan
perusahaan
pada
pembiayaan non-pemilik (pinjaman). Berikut perhitungan Debt Ratio pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. (data keuangan dinyatakan dalam milyaran rupiah) ๐ซ๐๐๐ ๐น๐๐๐๐ (๐น๐๐๐๐ ๐ฏ๐๐๐๐๐) =
๐ป๐๐๐๐ ๐ฏ๐๐๐๐๐ ๐ป๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐
๐ซ๐๐๐ ๐น๐๐๐๐ (๐น๐๐๐๐ ๐ฏ๐๐๐๐๐)๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐๐, ๐๐๐
๐ซ๐๐๐ ๐น๐๐๐๐ (๐น๐๐๐๐ ๐ฏ๐๐๐๐๐)๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ ๐ ๐๐๐% = ๐๐% ๐๐๐, ๐๐๐
๐ซ๐๐๐ ๐น๐๐๐๐ (๐น๐๐๐๐ ๐ฏ๐๐๐๐๐)๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐๐, ๐๐๐
Debt Ratio PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 19%, 22% dan 17% artinya perusahaan dibiayai oleh hutang sebesar 17 hingga 22 persen. Angka Rasio tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu 43% artinya PT. Telekomunikasi Indonesi Tbk. hanya sedikit menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari pinjaman untuk mendanai aktivanya. 19
b. Debt to Equity Ratio (Perbandingan Hutang Jangka Panjang dengan Modal) Merupakan Perbandingan antara hutang jangka panjang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan. Rasio ini sering digunakan untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Semakin tinggi angka Debt to Equity Ratio maka diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi. Berikut perhitungan Debt to Equity Ratio pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. (data keuangan dinyatakan dalam milyaran rupiah): ๐ซ๐๐๐ ๐๐ ๐ฌ๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐๐ =
๐ป๐๐๐๐ ๐ฏ๐๐๐๐๐ ๐ฑ๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐ (๐ณ๐ป๐ซ) ๐ป๐๐๐๐ ๐ด๐๐
๐๐ (๐ฌ๐๐๐๐๐)
๐ซ๐๐๐ ๐๐ ๐ฌ๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐๐ ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐, ๐๐๐
๐ซ๐๐๐ ๐๐ ๐ฌ๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐๐ ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐, ๐๐๐
๐ซ๐๐๐ ๐๐ ๐ฌ๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐๐ ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ = ๐. ๐๐ ๐๐๐, ๐๐๐
Debt to Equity Ratio PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 0.33, 0.40 dan 0.27 jauh dibawah rata-rata perusahaan sejenis yaitu 1.46. Angka Rasio dibawah 1.00 artinya jumlah hutang perusahaan lebih kecil daripada jumlah ekuitas nya.
c.
Time Interest Earned/Coverage ratio (Rasio Penutup) Time Interest Earned/Coverage ratio atau Rasio Penutup mengukur kemampuan perusahaan membayar beban bunga nya dari laba operasi 20
perusahaan. Semakin tinggi angka rasionya menunjukkan kemampuan membayar beban bunganya dengan tepat waktu.Berikut perhitungan Time Interest Earned pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. (data keuangan dinyatakan dalam milyaran rupiah): ๐ช๐๐๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐๐(๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐) =
๐ณ๐๐๐ ๐บ๐๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐ (๐ฌ๐ฉ๐ฐ๐ป) ๐ฉ๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐
๐ช๐๐๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐๐(๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐)๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ = ๐๐. ๐๐ ๐, ๐๐๐
๐ช๐๐๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐๐(๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐) ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ = ๐๐. ๐๐ ๐, ๐๐๐
๐ช๐๐๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐๐(๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐)๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ = ๐๐. ๐๐ ๐, ๐๐๐
Time Interest EarnedPT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 22.84, 23.04 dan 23.59 lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu 2.23 artinya PT. Telekomunikasi Indonesi Tbk. dapat membayar bunganya dari laba operasi perusahaan serta lebih tepat waktu dari pada perusahaan sejenis.
d. Fixed Charge Coverage/Fixed Payment Coverage ratio Rasio ini mengukur apakah perusahaan dapat membayar kewajiban tetap nya sesuai jadwal. Semakin rendah rasio maka semakin tinggi resiko baik bagi yang meminjamkan maupun pemilik (resiko bangkrut). Pada Laporan Keuangan Tahunan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. tidak terdapat data Pembayaran leasing sehingga Rasio ini tidak termasuk dalam alat analisis laporan keuangan ini.
21
4. Rasio Keuntungan (Profitability Ratio) Yaitu mengukur efektivitas manajemen dari laba yang dihasilkan terhadap penjulan dan investasi perusahaan. PT. Telekomunikasi
Condition
Indonesia Tbk.
Profitability Ratio
2016
2015
2014
Average
Time
Cross
Industries
Series
Section
Overall
-
-
-
Average
Good
Good
Gross Profit Margin
N/A
N/A
N/A
N/A
Operating Profit margin
34%
32%
33%
8%
Net Profit Margin
25%
23%
24%
-26%
Average
Good
Good
Return on Assets
16%
14%
15%
8%
Average
Good
Good
Return on Equity
35%
31%
31%
-14%
Good
Good
Good
Tabel VI : Analisis Rasio Profitabilitas PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk
a. Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin) Rasio ini mengukur seberapa besar perusahaan melakukan โmark upโ terhadap Harga Pokok Penjualan mereka. Semakin tinggi Gross Profit Margin maka semakin baik dan secara relative semakin rendah Harga Pokok Penjualannya. Pada Laporan Keuangan Tahunan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. tidak terdapat data Harga Pokok Penjualan (karena PT Telekomuniakasi Indonesia Tbk. merupakan perusahaan Jasa) sehingga Rasio ini tidak termasuk dalam alat analisis laporan keuangan ini. ๐น๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐ ๐ฒ๐๐๐๐ =
๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ต๐๐๐๐ โ ๐ฏ๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ต๐๐๐๐
22
b. Rasio Laba Operasi (Operating Profit margin) Rasio ini mengukur keuntungan perusahaan setelah dikurangi dengan harga pokok penjualan dan beban-beban operasi. Semakin tinggi rasio nya maka semakin besar pula profitabilitas perusahaan dan control yang lebih baik terhadap besarnya beban yang harus dikeluarkan perusahaan. Berikut perhitungan Operating Profit Margin pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. (data keuangan dinyatakan dalam milyaran rupiah) ๐น๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐ ๐ถ๐๐๐๐๐๐ =
๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ต๐๐๐๐ โ ๐ฏ๐ท๐ท โ ๐ฉ๐๐๐๐ ๐๐
๐. & ๐ข๐๐ข๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ต๐๐๐๐
๐น๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐ ๐ถ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ โ ๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐, ๐๐๐
๐น๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐ ๐ถ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ =
๐๐๐, ๐๐๐ โ ๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐๐, ๐๐๐
๐น๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐ ๐ถ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ =
๐๐๐, ๐๐๐ โ ๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐๐, ๐๐๐
Operating Profit MarginPT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 34%, 32% dan 33% artinya perusahaan menghasilkan keuntungan32 hingga 24 persen. Angka Rasio tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu 8%. Hal ini menunjukkan kinerja yang baik dari perusahaan tersebut dan control yang baik terhadap beban-beban yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatannya. Di tahun 2015 terdapat sedikit penurunan pada operating profit margin akan tetapi secara keseluruhan laba yang dihasilkan terus meningkat dari tahun ke tahun.
23
Sumber : Annual Report PT.Telekomunikasi Tbk.
c. Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin) Rasio ini mengukur keuntungan perusahaan setelah dikurangi seluruh beban yang ditanggung oleh perusahaan dalam satu periode. Semakin tinggi rasio nya maka semakin besar pula profitabilitas perusahaan dan control yang lebih baik terhadap besarnya beban yang harus dikeluarkan perusahaan.Berikut perhitungan Net Profit Margin pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. (data keuangan dinyatakan dalam milyaran rupiah) ๐น๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐๐ =
๐ณ๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐๐ ๐บ๐๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐
๐น๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐, ๐๐๐
๐น๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐๐, ๐๐๐
๐น๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐๐, ๐๐๐
Net Profit MarginPT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 25%, 23% dan 24% artinya perusahaan menghasilkan keuntunganbersih 23 hingga 25 persen per tahun. Angka Rasio tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu -26%. Data perusahaan sejenis yang kami gunakan
24
adalah PT. XL Axiata Tbk. dan PT Smartfren Telecom Tbk. yang pada tahun 2016 mengalami kerugian sehingga net profit marginnya negative. Di tahun 2015 terdapat sedikit penurunan pada net profit marginakan tetapi secara keseluruhan laba yang dihasilkan terus meningkat dari tahun ke tahun.
d. Rasio Pengembalian Aktiva (Return on Assets) Return on Assets merupakan ukuran keseluruhan keefektifan managemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia atau seberapa banyak yang yang dihasilkan perusahaan dari investasinya pada aktiva-aktivanya sehingga menghasilkan laba usahanya. Semakin tinggi Return on Assets maka semakin baik/semakin menguntungkan.Berikut perhitungan Return on Assets pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. (data keuangan dinyatakan dalam milyaran rupiah) ๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐ (๐น๐ถ๐จ) =
๐ณ๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐๐ ๐บ๐๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐ ๐ป๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐
๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐ (๐น๐ถ๐จ)๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐๐, ๐๐๐
๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐ (๐น๐ถ๐จ) ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐๐, ๐๐๐
๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐ (๐น๐ถ๐จ) ๐๐๐๐ =
๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐๐, ๐๐๐
Return on AssetsPT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 16%, 14% dan 15% artinya dari sejumlah yang telah diinvestasikan ke dalam asset-asset nya dapat menghasilkan return sebanyak 14 sampai 16 persen pertahun nya. Angka Rasio tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu 8%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada asset yang dilakukan perusahaan dapat menunjang perusahaan untuk menghasilkan 25
pendapatan yang diharapkan. Di tahun 2015 terdapat sedikit penurunan pada return on assetsakan tetapi secara keseluruhan ROA yang dihasilkan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari laporan tahunan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. terlihat bahwa jumlah Asset perusahaan terus mengalami kenaikan.
Sumber : Annual Report PT.Telekomunikasi Tbk. 2016
e. Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity) Return on Equity merupakan ukuranhasil yang akan diperoleh pemilik atas investasi (investor) di perusahaan. Semakin tinggi Return on Equity nya maka semakin besar return yang akan diterima oleh pemilik investasi.Berikut perhitungan Return on Equity pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. (data keuangan dinyatakan dalam milyaran rupiah): ๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ด๐๐
๐๐ (๐น๐ถ๐ฌ) =
๐ณ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐ฌ๐๐๐๐๐๐ ๐บ๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐
๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ด๐๐
๐๐ (๐น๐ถ๐ฌ) =
๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐, ๐๐๐
๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ด๐๐
๐๐ (๐น๐ถ๐ฌ) =
๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐, ๐๐๐ 26
๐น๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ด๐๐
๐๐ (๐น๐ถ๐ฌ) =
๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐% = ๐๐% ๐๐, ๐๐๐
Return on Equity PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 35%, 31% dan 31% artinya perusahaan dapat memberikan return kepada investor sebanyak 31 hingga 31 persen pertahun. Angka Rasio tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu -14%. Data perusahaan sejenis yang kami gunakan adalah PT. XL Axiata Tbk. dan PT Smartfren Telecom Tbk. yang pada tahun 2016 mengalami kerugian sehingga return on equity nya negative. Secara keseluruhan return yang dihasilkan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. terus meningkat dari tahun ke tahun.
27
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN Analisis keuangan sangat penting untuk diterapkan dalam sistem suatu
perusahaan. Karena dengan menggunakan analisis keuangan ini perusahaan dapat mengetahui keuntungan dan kerugian yang dicapai perusahaan dalam suatu periode. Analisis laporan keuangan tahunan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. ini untuk mengevaluasi dan menilai kinerja/performance perusahaan dari sisi keuangan. Secara keseluruhan, dari Analisis rasio terhadap Laporan Keuangan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Tahun 2014, 2015 dan 2016 yang mencakup Rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas dan profitabilitas menunjukkan bahwa performance PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. sangat baik. Seperti yang telah disampaikan oleh Board DirectorPT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. dalam Laporan Tahunan-nya โAs an overview, we see that the performance of the Board of Directors in 2016 was exceptional, which records a double-digit growth for Revenue, EBITDA and Net Profit or triple double digit. The Board of Directors was capable to prepare and execute strategies, determine priorities as well as making adjustments over the strategies based on the characteristic of the very dynamic telecommunication industryโ. Direksi dinilai mampu mempersiapkan dan melaksanakan strategi, menentukan prioritas serta melakukan penyesuaian atas strategi berdasarkan karakteristik Industri telekomunikasi yang sangat dinamis. Hal tersebut terbukti dengan rasio-rasio keuangan nya yang cenderung stabil atau berubah menjadi lebih baik dari tahun ke tahun. 28
29
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Analisis Rasio
2016
2015
Current Ratio
1.20
1.35
2014
Condition Average Industries
Time Series
Cross Section
0.46
Average
Good
Good
0.43
Average
Good
Good
Overall
Liquidity Ratio Quick Ratio
1.18
1.06
1.34
1.05
Activity Ratio Inventory Turnover Average Collection Period Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Average Payment Period
N/A
N/A
N/A
N/A
24.45
27.66
29.62
16.02
1.02
0.99
0.95
0.47
0.65
0.62
0.63
0.27
N/A
N/A
N/A
N/A
Debt Ratio
19%
22%
Debt to Equity Ratio
0.33
0.40
Solvability Ratio 17% 43% 0.27
1.46
Time Interest Earned
22.84
23.04
23.59
N/A
N/A
Gross Profit Margin
N/A
N/A
N/A
Good
Bad
Average
Good
Good
Good
Average
Good
Good
-
-
-
Average
Good
Good
Average
Good
Good
Average
Good
Good
-
-
-
-
-
-
Average
Good
Good
2.23
Fixed Charge Coverage
-
N/A
Provitability Ratio N/A N/A
Operating Profit margin
34%
32%
33%
8%
Net Profit Margin
25%
23%
24%
-26%
Average
Good
Good
Return on Assets
16%
14%
15%
8%
Average
Good
Good
Return on Equity
35%
31%
31%
-14%
Good
Good
Good
Secara Likuiditas, PT telekomunikasi Indonesia Tbk. dinilai cukup likuid dan dapat membayar hutang-hutang jangka pendek nya dengan tepat waktu. Secara aktivitas, perusahaan dinilai cukup efektif menggunakan sumber sumber dana yang ada di perusahaan (mengoperasikan dana dengan baik). Dalam hal solvabilitas, rasio hutang perusahaan ini pun cukup rendah jika dibandingkan dengan industri sejenis
30
nya sehingga financial laverage nya dinilai cukup rendah artinya perusahaan tidak tergantung pada pinjaman/hutang. Dalam hal profitabilitas, perusahaan ini juga dinilai dapat memberikan return yang layak untuk para investor. Pendapatan perusahaan pun semakin meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dalam analisis laporan keuangan agar laporan keuangan agar dapat diperbandingkan (comparable) yaitu melibatkan beberapa perbandingan terhadap perusahaan sejenis ataupun laporan keuangan pada tahun-tahun sebelumnya. Dalam hal ini kami menyadari bahwa hanya menggunakan 2 perusahaan sejenis untuk average industry dinilai kurang mewakili kondisi sebenarnya (kondisi ideal) untuk analisis rasio pada industri tersebut.
B.
SARAN Laporan Keuangan selain menjadi acuan untuk menilai kinerja perusahaan
juga dapat menjadi sarana komunikasi bagi para Investor. Bagaimana Investor dapat menilai seberapa baik atau menguntungkan industry yang mereka jalankan. Akan lebih baik jika laporan keuangan tersebut di sajikan dengan bentuk sesuai standar sehingga akan lebih mudah dalam proses analisisnya. PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk.
telah
menyajikan
laporan
Keuangan
nya
dengan
sangat
baik
dan
lengkap.Annual Report PT Telekomunikasi Indonesia Tbk juga disajikan dengan lengkap dan sangat informatif. Perusahaan diharapkan dapat mempertahankan kinerjanya dan menjamin kelangsungan usaha organisasi sesuai dengan prinsip โgoing concernโ.
31
DAFTAR PUSTAKA
Martin,Titman Keown ,2014. Financial Management Principles and Application.Twelfth Edition.Pearson. K.R Subramanyam dan John J.Wild, 2014. Analisi Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Drs.Djarwanto Ps,2010.Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM. Fahmi,Irham,2015.Pengantar Manajemen Keuangan:Teori dan Soal Jawab.Bandung: Alfabeta. http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx http://www.telkom.co.id/en/hubungi-kami/pt-telekomunikasi-indonesia-tbk/investorrelations/laporan-tahunan/laporan-laporan/laporan-tahunan https://www.xl.co.id/aboutus/en/investor/information/annual-report.html http://www.smartfren.com/id/annual-report/ http://enemy12.blogspot.co.id/2015/03/makalah-analisis-laporan-keuangan.html?m=1 http://dewiasmaranii.blogspot.co.id/2014/12/analisis-laporan-keuangan.html?m=1
32