Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Ayak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (Studi Kasus: Perusahaan Food and Beverages periode 2014 – 2016).



USULAN PENELITIAN



OLEH : NAYIROTI SORAYA 0116061801



FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN UNIVERSITAS PEKALONGAN 2017



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Perusahaan menggunakan kinerja keuangan untuk mengukur keberhasilan yang telah dicapai. Kinerja keuangan membantu perusahaan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, dan pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Kinerja keuangan yang baik menunjukkan perusahaan dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Setiap perusahaan mengetahui hasil kinerjanya melalui laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan memberikan informasi posisi dan kinerja keuangan yang telah dicapai perusahaan pada periode waktu tertentu. Oleh karena itu, laporan keuangan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak, seperti: pemilik perusahaan,manajemen, investor, kreditur untuk mengambil keputusan. Laporan keuangan dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan perusahaan dan membantu perusahaan untuk membuat rencana dan meramalkan posisi keuangan di masa datang.Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba – rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Fokus utama laporan keuangan adalah laba, jadi informasi laporan keuangan seharusnya mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba di masa depan. Laba sebagai suatu



pengukuran



kinerja



perusahaan



mereflesikan



terjadinya



proses



peningkatan atau penurunan modal dari berbagai sumber transaksi. Laba perusahaan di harapkan mengalami kenaikan di setiap periodenya. Untuk memprediksi pertumbuhan laba dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan melalui rasio keuangan. Meythi (2005) menyatakan bahwa salah satu cara untuk memprediksi laba perusahaan adalah menggunakan rasio keuangan. Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis dan pihak pemerintah dalam mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan masa lalu, sekarang dan memproyeksikan hasil atau laba yang akan datang. Secara umum, rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Keempat rasio tersebut akan sangat berguna bagi pihak manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya



atau kegiatan perusahaan, terutama dalam melakukan perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Rasio likuiditas tersebut dapat diukur dengan salah satu cara yaitu current ratio (CR). Menurut Martono dan Harjito (2008) current ratio yang tinggi akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan memperoleh laba, karena modal kerja tidak berputar atau mengalami pengangguran. Rasio leverage adalah rasio yang mengukur seberapa besar penggunaan hutang dalam pembelanjaan perusahaan.Salah satu rasio leverage adalah Debt to Asset Ratio (DAR). Menurut Wetson dan Copeland (1999) semakin rendah rasio ini maka kerugian yang diderita semakin kecil saat dilikuidasi. Sedangkan pemilik lebih menyukai rasio hutang yang tinggi karena leverage yang tinggi akan memperbesar laba. Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya atau tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan lainnya). Salah satu rasio aktivitas adalah total asset turnover (TAT).Semakin besar Total Asset Turnover akan semakin baik karena semakin efisien seluruh aktiva digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.Rasio profitabilitas merupakan



rasio



yang



mengukur kemampuan perusahaan untuk



menghasilkan laba dengan menggunakan sumbersumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal, atau penjualan perusahaan. Salah satu rasio profitabilitas adalah net profit margin (NPM).Apabila nilai net profit margin semakin besar mendekati satu, semakin efisien biaya yang dikeluarkan dan semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena industri ini bergerak di bidang kebutuhan pokok. Perusahaan food and beverages adalah bagian dari perusahaaan manufaktur yang bergerak di sektor makanan dan minuman. Sektor industri ini mengalami perkembangan karena minuman dan makanan merupakan kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat setiap hari. Pada tahun 2010 sampai 2012 tercatat terdapat 18 perusahaan food and beverages di Indonesia.Industri ini merupakan salah satu industri yang bertahan di tengah kondisi perekonomian Indonesia. Jumlah perusahaan food and beverages yang semakin bertambah diharapkan memberikan dampak yang



menguntungkan



bagi



berbagai



pihak



termasuk



masyarakat



dalam



memenuhi



kebutuhannya. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut mengenai kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan. Terutama yang berkaitan dengan pertumbuhan laba sehingga dilakukan dengan penelitian yang berjudul “ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA(Studi Kasus: Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2016)”.



1.2 Identifikasi, Batasan, dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Fokus utama laporan keuangan adalah laba, jadi informasi laporan keuangan seharusnya mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba dimasa depan. Laba sebagai suatu pengukuran kinerja perusahaan merefleksikan terjadinya proses peningkatan atau penurunan modal dari berbagai sumber transaksi. Laba perusahaan diharapkan setiap periode akan mengalami kenaikan, sehingga dibutuhkan estimasi laba yang akan dicapaiperusahaan untuk periode mendatang. Salah satu analisis yang bermanfaat untuk mengukur pertumbuhan laba adalah dengan rasio keuangan. Rasio yang digunakan beberapa diantaranya adalah current ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, dan net profit margin. 1.2.2 Batasan Masalah Untuk lebih mengarahkan pembahasan agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam identifikasi masalah, maka diperlukan adanya batasan masalah yang lebih terarah dan sesuai dengan ruang lingkup pembahasan. Dalam hal ini dibatasi pada pengaruh current ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, dan net profit margin terhadap pertumbuhan laba. 1.2.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah current ratio (CR) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan Food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?



2. Apakah debt



to



asset ratio (DAR) berpengaruh terhadap



pertumbuhan laba



perusahaan Food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah total asset turnover (TAT) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan Food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?



1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk Menganalisis pengaruh current ratio terhadap pertumbuhan laba perusahaan. 2. Untuk



Menganalisis pengaruh debt to asset ratio terhadap pertumbuhan laba



perusahaan. 3. Untuk Menganalisis pengaruh total asset turnover terhadap pertumbuhan laba perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1.4.1 Manfaat Praktis Penelitian ini dapat digunakan oleh investor untuk menilai mengenai baik dan buruknya kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan adanya penelitian ini, mempermudah investor untuk mengambil keputusan investasi untuk masa yang akan datang 1.4.2 Manfaat Akademis Sebagai informasi atau bahan masukan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian tentang obyek sejenisnya.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.2.1 Kinerja Keuangan Kinerja memiliki banyak aspek, namun para ekonom biasanya hanya memusatkan pada 3 aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi, dan keseimbangan dalam distribusi. Dan secara sederhana perhitungan efisiensi adalah menghasilkan suatu nilai yang maksimum dengan jumlah input tertentu, baik secara kumulatif fisik maupun nilai ekonomis (harga). Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa sejumlah input yang bersifat bonus dihindari sehingga tidak ada sumber daya yang tidak digunakan dan dibuang. Efisiensi sendiri digolongkan menjadi dua yaitu efisiensi internal dan pengalokasian. Jadi, kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan pada bidang tersebut. (Jaya,1993) Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntasi adalah kuantifikasi dari keefektifa dalam pengoperasian bisnis selama periode tertentu. Kinerja perusahaan secara umum merupakan gambaran prestasi yang dicapai olrh perusahaan dalam operasionalnya. Kinerja keuangan perusahaan merupakan gambaran kondisi keuangan peruasahaan pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan. Kinerja perusahaan dapat di ukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali di gunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo(Siegel & Joek,2000). Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk memprekdisi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu informasi tersebut juga dapat berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Rasio merupakan alat ukur yang digunakan dalam perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio



menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan alat analisa yang berupa rasio keuangan dapat mejelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya(Siegel & Joek,2000) Munawir (2002:50) mendefinisikan kinerja keungan adalah kemampuan dari suatu perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mendapatkan hasil yang maksimal. Dari pengertian tersebut kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari bermacam-macam keputusan yang dibuat secara terua menerus untuk mencapai tujuan tertentu dalam hal keuangan dimana perusahaan perlu melibatjan analisa dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komperatif. 2.2.2