Analisis Swot Perusahaan Starbucks [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS SWOT PERUSAHAAN STARBUCKS Devinta Amanda Noor Pratiwi NPM 16118152 Starbucks adalah sebuah Perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal Amerika Serikat yang saat ini berkantor pusat di Seattle, Washington. Melalui Visi dan Misinya, Perusahaan Starbucks berkomitmen untuk tetap menjaga kesehatan dan kesejahteraan mitra (karyawan) dan pelanggan. Sejarah starbucks dimulai pada tahun 1971 di kota Seattle , Amerika , pada saat itu starbucks masih menjajakan kopi dengan menggunakan mini van.Nama starbucks diberikan oleh Herman Meville Moby Dick , seorang pengarang novel klasik. Pada tahun 1982 Howard Schultz bergabung dengan starbucks , dalam perjalanan bisnisnya ke Italia dia mengunjungi sebuah cafe terkenal di Milan. Dia terkesan dengan rasa kopi Italia yang mencampurkan latte dan mocha. Howard kemudian mencoba untuk memperkenalkan rasa kopi yang baru ini ke warga kota Seattle. Dan warga Seattle menyukai rasa kopi ini dan menjadi penggila kopi. Pada tahun 1990 an , starbucks berusaha untuk memperluas pasar dengan membuka banyak gerai starbucks. Dimulai dari seluruh Amerika hingga akhirnya keseluruh dunia. Hingga akhirnya starbucks menjadi gerai kopi no 1 di dunia. Gerai starbucks di Indonesia sendiri dibuka tahun 2002 di bawah manajemen PT Sari Coffe Indonesia Tujuan dibuatnya analisa SWOT pada Perusahaan Starbucks adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan Perusahaan, strategi perusahaan saat terjadi masalah, dan untuk menganalisa komponen pernyataan visi dan misi perusahaan.



STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN STARBUCKS 1. Manufacturer / Selecting and Interacting Kualitas kopi yang dipakai Starbucks harus memenuhi standar yang berkualitas tinggi. Kopi mereka berasal dari pertanian organik.



2. Forecast Starbucks menggunakan strategi pertumbuhan (growth) baik secara internal / eksternal. Internal yaitu terus mengembangkan produk terutama kopi. Eksternal yaitu membuka cabang-cabang di berbagai negara. 3. Starbucks menggunakan strategi demand-oriented pricing agar lebih memahami keinginan dan harapan para konsumennya. Starbucks juga menerapkan value based pricing untuk memaksimalkan keuntungan. Starbucks mempertahankan kurva permintaan yang cukup inelastis, karena hanya daerah tertentu yang ditargetkan untuk setiap kenaikan harga, dan harga bervariasi di seluruh AS (kenaikan terbaru mempengaruhi wilayah Northeast dan Sunbelt, tetapi harga Florida dan California tetap sama). 4. Advertising dan Sales Promotion (Iklan dan Promosi) Starbucks juga berinteraksi dengan para pelanggan mereka di beberapa sosial media, seperti Facebook dan Twitter. Dari sisi visual, mereka juga melakukan strategi pemasaran menggunakan Youtube. Starbucks juga pernah masuk ke film Game of Thrones, sehingga makin banyak lagi pelanggan yang tertarik. 5. Public Relation Starbucks aktif menjaga hubugan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Tak hanya disitu, Starbucks juga mengadakan kontak sosial dengan masyarakat dengan email (isinya biasa tentang promosi, tetapi pelanggan juga dapat memberikan feedback).



ANALISA SWOT PERUSAHAAN STARBUCKS Analisis SWOT dapat digunakan untuk mengetahui situsasi Internal Perusahaan saat ini melalui kekuatan dan kelemahan. Selain itu, peluang dan ancaman juga bisa di analisis dengan teori ini.



1. Internal Strengh and Weakness (Kekuatan dan Kelemahan Internal), External Opportunity (Peluang Eksternal), dan Threat (Ancaman). a. Internal Strengh and Weakness (Kekuatan dan Kelemahan Internal) - Strength (Kekuatan) : 1. Citra merk terkuat dengan motto “The Starbucks Experience” 2. Tersedianya beragam produk yang ditawarkan kepada pelanggan. 3. Menciptakan lingkungan kerja yang baik sehingga memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik dan efektif. 4. Menggelar beberapa pelatihan seperti, pleatihan pembuatan kopi, pengetahuan mengenai kopi, dan lainya. 5. Memiliki kualitas dan konsisten yang tinggi dalam pelayanan untuk meningkatkan daya jual produk. 6. Berkontribusi dengan baik dengan para mitra dengan menyediakan asuransi kesehatan, keamanan, hingga tunjangan pendidikan. 7. Salah satu waralaba terkuat di dunia dengan lebih dari 6500 toko izin dunia. 8. Menerima semua pertanyaan, umpan balik (feedback), dan komentar dimana pelanggan dapat mengirimnya dengan SMS, Email, atau menginformasikannya di Website Starbucks Retail. 9. Interior ruangannya yang cozy dengan nuansa rumah-rumah kopi Italia dengan tambahan music. 10. Produk yang beragam, tidak hanya kopi. 11. Menggunakan jaringan daur ulang.



- Weakness (Kelemahan) 1. Harga yang lumayan tinggi sehingga tidak semua pelanggan dan jenis pasar dapat membeli produk ini. Tingginya harga tersbut dikarenakan Starbucks menggunakan biji kopi pilihan dan semua prosesnya dikerjakan sendiri. 2. Terlalu fokus pada pasar domestik Amerika Serikat 3. Starbucks dianggap ‘Amerika Global’ yang mengeluarkan biaya sentimental bagi pelanggan di beberapa negara.



- Opportunities (Peluang) 1. Secara khusus, Perusahaan berinvestasi mesin Mastrena dan Clover untuk mengurangi waktu pembuatan kopi oleh barista. 2. Perusahaan menmperluas pangsa pasar dengan meluncurkan produk kedua yakni Seattle Best. 3. Tingkat konsumerisme yang tinggi di Indonesia. 4. Tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dan pasar di Indonesia, terutama di perkotaan. 5. Kemajuan Teknologi dan adanya globalisasi memudahkan perusahaa untuk menembus pasar yang lebih luas 6. Bisa dapat mengubah citra negatif kopi menjadi positif.



- Threat (Ancaman) 1. Persaingan di bisnis kopi yang semakin ketat. 2. Krisis keuangan yang membuat masyarakat cenderung tidak menghabiskan terlalu banyak uang.



3. Ancaman produk pengganti dan jasa termasuk barang-barang minuman lain seperti cola, teh atau jus yang dijual di ritel. 4. Adanya kritik yang menyatakan jika Starbucks mengeksploitasi buruh tani di negaranegara.



2. Problems Faced by Company (Masalah yang dihadapi Perusahaan) Perusahaan Starbucks pernah dikabarkan terancam bangkrut karena persoalan toko dan harga. Kalangan analisis Wall Street menilai Starbucks perlu mengatasi kedua permasalahan tersebut. Jumlah toko yang terlalu banyak dapat menimbulkan boomerang karena persaingan dagang semakin ketat sehingga berisiko menurunkan penjualan. Sementara untuk persoalan harga, John meyakini kalau Starbucks memiliki harga jual tinggi. Dalam setahun, harga rata-rata produk Starbucks selalu meningkat. Berbeda dengan produk dari toko lainnya yang bisa menetap selama satu sampai dua tahun. Belum lagi, saat ini banyak pengusaha-pengusaha muda yang mulai membuka kedai kopi dengan harga yang lebih murah. Starbucks harus berjuang lebih dari setahun ini untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan yang diinginkan para investor, demikian dilansir Reuters, Sabtu (3/2). Jajaran eksekutif Starbucks mewanti-wanti pada 2018 ini pertumbuhan mereka diprediksi akan relatif rendah. Dalam laporan kuartalannya, Starbucks menyebut penjualan mereka hanya naik dua persen atau di bawah ekspektasi meski berada di masa libur akhir tahun. Dua tahun lalu, pertumbuhan bisnis Starbucks naik sembilan persen untuk periode yang sama. Starbucks sendiri beralasan hal itu disebabkan lesunya bisnis domestik termasuk turunnya busnis ritel, perubahan program hadiah mereka, hambatan dalam layanan melalui aplikasi ponsel, dan kurang berhasilnya promosi khusus masa liburan. Starbucks juga membantah bila jumlah toko mereka yang berada di 14.163 titik di AS atau 127 toko lebih banyak dari jumlah toko milik McD, tidak kanibal terhadap pangsa penjualan satu toko dengan toko lain.



3. Analisis Komponen pernyataan Visi dan Misi Starbucks Coffee memiliki beberapa visi dan misi dalam menjalankan aktivitas melayani pelanggannya agar selal dapat memuaskan keinginan para pelanggannya. Berikut adalah Visi dan Misi Starbucks Coffee: Visi : 1. Membangun nilai dasar perusahaan sebagai perusahaan yang hanya menggunakan bahan dan menghasilkan yang terbaik. 2. Menciptakan image yang cemerlang yang melekat di dalam pikiran pelanggan 3. Membentuk Starbucks sebagai suatu merek yang terkenal, walaupun orang tidak mengetahui secara jelas bidang usaha yang dijalankan, tetapi masyarakat merasa familiar dengan mereknya. 4. Menjadikan Starbucks sebagai merek yang terkenal dan dihargai. 5. Menjadikan nomor satu atau diatas brand lainnya dalam jangka waktu tak terbatas. Misi : 1. Memahami tentang masalah lingkungan hidup dan berbagai informasi dengan mitra usaha. 2. Menciptakan solusi yang inovatif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan. 3. Bekerja keras untuk membeli, menjual dan menggunakan produk yang ramah lingkungan. 4. Memahami tanggung jawab itu sebagai hal yag penting untuk lingkungan hidup. 5. Menanamkan tanggug jawab lingkungan hidup sebagai nilai dasar perusahaan. 6. Mengukur dan memonitor kemajuan setiap proyek terhadap dampak kepada lingkungan hidup.



7. Mendorong seluruh mitra untuk ikut serta dalam memperjuangkan misinya.



Daftar Pustaka http://entrepreneurmania.blogspot.com/2013/01/strategi-pemasaran.html www.starbucks.co.id/about-us/career-center.