9 0 48 KB
Analisis Gap a.
Kekuatan -
Adanya komitmen pimpinan
-
Adanya dukungan masyarakat yang kolaboratif, partisipatif
-
Sarana dan prasarana yang mendukung
-
Adanya produk hukum daerah yang mendukung iklim inovasi (Perwali Inovasi)
-
Desentralisasi kewenangan pimpinan dalam pembangunan
-
tersedianya sapras IT (internet, Komputer PC, Server)
-
Tersedianya peraturan atau regulasi tentang berkaitan TIK
-
tersedianya anggaran
-
Memiliki beberapa aplikasi e Government, yang dlaksanakan oleh Dinas Kominfo maupun OPD lain
b.
-
Sudah tersedia akses jaringan internet ke seluruh OPD maupun kelurahan
-
SDM dan SDA yang memadai
Kelemahan -
Belum terintegrasinya system dan data
-
Ketersediaan anggaran untuk mewujudkan smart city belum memadai
-
Kepedulian masyarakat terhadap pembangunan kurang
-
Belum banyak regulasi kebijakan untuk pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan e-govt yang menjangkau ke seluruh system pemerintah kota
-
SDM praktisi TIK masih belum merata dan dioptimalkan untuk pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan TIK dioptimalkan untuk pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan TIK
c.
-
Belum adanya perda yang mengatur keamanan system aplikasi
-
terbatasnya SDM yang berkopeten dengan bidang kependudukan
-
Belum adanya perda yang mengatur keamanan system aplikasi
-
Belum tersedianya tersedia Master Plan Pengembangan TIK Kota Probolinggo
-
Smart city belum dituangkan dalam RPJP dan RPJM Kota Probolinggo
-
Aspek pendanaan masih terbatas
-
Rendahnya Koordinasi dan Kolaborasi antar OPD
Peluang -
Adanya institusi pendidikan yang mendukung program smart city baik secara jumlah dan kualitas
-
Peningkatan peran e-government dalam pembangunan kota
-
Kerjasama baik dengan lembaga maupun Kab/Kota lain
-
Adanya asosiasi keahlian dan komunitas di elemen masyarakat
-
Tersedianya beragam media (sosial, cetak, elektronik)
-
Banyaknya SDM Kota Probolinggo yang mumpuni dalam menunjang smart city
-
adanya fasilitas pembangunan system IT dari diskominfo
-
Perguruan Tinggi memiliki program Pengabdian Masyarakat yang mendukung Smart City
d.
Aksesibiltas mudah
Ancaman -
Adanya gangguan yang mengancan stabilitas ideology, politik, social, ekonomi, budaya, pertahanan, keaman dan agama
-
adanya peluang penyalahgunaan hak akses data oleh hacker
-
adanya gangguan system (Virus)
-
adanya peluang penyalahgunaan hak akses oleh pegawai non PNS
-
Perkembangan teknologi informasi yang cepat, belum diimbangi dengan kecepatan pembaharuan kapasitas SDM
-
Meningkatnya jumlah urbanisasi yang tidak memiliki keahlian dan pendidikan yang cukup
Untuk mengatasi tingkat ketimpangan antara tujuan masa depan yang ingin dicapai dengan kondisi saat ini yang dapat dilihat pada analisis kesiapan daerah, maka ada beberapa strategi yang perlu dirumuskan sebagai berikut : 1.
Strategi S-O -
Adanya kebijakan pengarahan dari pimpinan daerah untuk meningkatkan peran TIK pada proses birokrasi dan mendorong tercapainya good governance, serta sebagai alat kontrol dan monitoring untuk implementasi e-govt
-
Optimalisasi kewenangan OPD Kominfo untuk melengkapi berbagai regulasi dan SOP untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
-
Pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan TIK yang berlaku untuk semua unit kerja
-
Restrukturisasi Organisasi untuk optimasi fungsi pengembangan dan pengelolaan TIK
-
Peningkatan kerjasama dengan instansi pusat, sesama pemerintah daerah, konsultan profesional dan pihak ketiga untuk pengembangan e-Govt
2.
Strategi S-T -
Optimalisasi pengadaan dan pemanfaatan SDM TIK untuk pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan TIK diseluruh OPD
-
Peningkatan jumlah dan kapabilitas SDM TIK untuk selalu mengikuti perkembangan Trend Teknologi Informasi terbaru
-
Koordinasi antar OPD untuk pengembangan aplikasi eGovernment dan infrastruktur TIK
-
Koordinasi dengan OPD pengelola infrastruktur kota, untuk pelaksanaan instalasi dan pemeliharaan jaringan TIK
-
Perlunya
dibuat
komprehensif
dan
perencanaan
pengembangan
berkesinambungan
yang
disepakati
e-gov oleh
yang
seluruh
OPD
dan disetujui oleh pimpinan daerah 3.
Strategi W-O -
Pengembangan aplikasi eGovernment terintegrasi dalam bentuk system informasi manajemen,
sistem
informasi
eksekutif
dan
sistem
informasi
bantuan pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja aparat pemkot, pengembangan dunia usaha dan layanan masyarakat -
Pengembangan website Pemkot yang terintegrasi dengan beberapa aplikasi sistem pelaporan dan layanan masyarakat
4.
Pengembangan standar data, aplikasi dan perangkat TIK pemko Bogor
Strategi WT
-
Pengembangan
infrastruktur
TIK
yang
optimal
untuk
memberikan
jaminan
akses jaringan layanan TIK pada aparatur Pemko di seluruh SKPD dan layanan masyarakat
-
Koordinasi antar OPD untuk sistem pengamanan informasi
-
Sosialisasi
pemahaman
kepada
seluruh
stakeholder,
aparat
pemerintah
kota serta masyarakat untuk semakin meningkatkan pemanfaatan TIK.
-
Melengkapi
investasi
infrastruktur
TIK
untuk
sistem dan meningkatkan sistem keamanan informasi
menjamin
keberlangsungan