ANTIKOAGULAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II “ANTIKOAGULAN” DOSEN PENGAMPUH : Yuni Andriani M,SI.Apt



KELOMPOK 8 ( SHIFT 2 4 B ) 1. Shella



1748201103



2. Trya Sukmawati



1748201121



3. Vina Shalsabina



1748201125



4. Vira Sri Wulan D.



1748201126



PROGRAM STUDI FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI TAHUN AJARAN 2019



1



DAFTAR ISI DAFTAR ISI .......................................................................................... ....2 BAB I PENDAHULUAN.............................................................................3 1.1 Prinsip ................................................................................................... 3 1.2 Tujuan ............................................................................................. ......3 BAB II TEORI............................................................................................5 2.1 Teori Dasar ............................................................................................. 5 BAB III METODE KERJA.........................................................................8 3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 8 3.2 Metode Kerja......................................................................................... 9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................10 3.1 Hasil ................................................................................................... 10 3.2 Pembahasan ......................................................................................... 10 BAB IV PENUTUP.................................................................................12 4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 13



2



LAMPIRAN ............................................................................................. 14



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Tujuan 1. Mengetahui dan memahami mekanisme kerja yang mendasari manifestasi efek toksisitas antikoagulan dan koagulansia. 2. Memahami bahaya penggunaan obat-obat tersebut diatas dan obat lain yang berefek pada pembentukan darah. 1.2 Prinsip Peristiwa terjadinya pembekuan darahadalah untuk menutup bagian pembuluh darah yang rusak,namun bila bekuan yang timbul mengakibatkan aliran darah ke jaringan darah tersumbat, akan terjadi suatu penyakit yaitu trombosis. Trombosis adalah terbentuknya bekuan darah dalam pembuluh darah . bekuan darah ini biasa disebut trombus dan dapat terbentuk vena artei,jantung,atau mikrosirkulasi yang dapat menyebabkan komplikasi akibat obstruksi atau emboli.



4



BAB II TEORI 2.1 Teori Dasar Hemostatis merupakan proses penghentian pendarahan pada pembuluh darah yang cedera. Proses ini melibatkan banyak faktor seperti pembuluh darah, trombosit, dan faktor pembeku darah. Dalam garis besar proses pembekuan darah itu sendiri meliputi : a. Pembentukan tromboplastin b. Pembentukan trombin dan protrombin c. Pembentukan fibrin dan fibrinogen Peristiwa terjadi pembekuan darah adalah untuk menutup bagian pembuluh darah yang rusak (fisiologik normal), namun bila bekuan yang timbul mengakibatkan aliran darah ke jaringan darah tersumbat, akan terjadi sautu penyakit yaitu trombosis. Trombosis adalah terbentuknya bekuan darah dalam pembuluh darah. Bekuan darah ini biasa disebut trombus dan dapat terbentuk pada vena, arteri, jantung atau mikrosirkulasi yang dapat menyebabkan komplikasi akibat obstruksi atau emboli. Dalam hal ini dibutuhkan obat untuk mencegah trombus. Obat yang dimaksud adalah golongan antikoagulan, antitrombosit, dan trombositik, dan obat untuk mengatasi pendarahan termasuk hemostatik. Obat antikoagulan ideal adalah yang dapat mencegah trombosis



5



patologik dan membatasi cedera referfusi, tetapi memungkinkan tubuh melakukan respon normal terhadap cedera vaskular dan membatasi pendarahan. Anti koagulan adalah zat untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Antikoagulan dapat pula digunakan pada penderita serangan jantung yang disebabkan oleh trombosis atau gumpalan di arteri koroner. Antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk serta meluasnya trombus dan emboli, obat golongan ini juga diperlukan untuk mencegah bekunya darah in vitro pada pemeriksaan laboratorium dan tranfusi. Antikoagulan oral dan herparin menghambat pembentukan fibrin dan digunakan sebagai profilaktik untuk mengurangi insiden tromboemboli terutama pada vena. Kedua macam antikoagulan ini juga bermanfaat untuk pengobatan trombosis arteri karena mempengaruhi pembentukkan fibrin yang digunakan untuk mempertahankan gumpalan trombosit. Pada trombus yang sudah terbentuk, antikoagulan hanya mencegah pembesaran trombus dan mengurangi kemungkinan terjadinya emboli, tetapi tidak memperkecil trombus. Ada dua metode yang dapat digunakan dalam menentukan aktivitas antikoagulan yaitu motode lee-white dan apusan darah. Metode lee-white digunakan untuk menentukan lamanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku, sedangkan metode apusan darah untuk membantu melihat profil sel darah merah yang mengalami koagulasi maupun yang tidak mengalami koagulasi.



6



Kedua metode ini lebih mudah untuk dilakukan dan mendapatkan hasil yang lebih cepat.



7



BAB III METODE KERJA



3.1 Alat dan Bahan Alat : 1. Alat suntik 1 ml 2. Stopwatch 3. Timbangan hewan 4. Sonde oral 5. Gunting bedah 6. Gelas beker 7. Termometer 8. Kapas basah Bahan : 1. Mencit 3 ekor 2. Vitamin K 3. Asetosal 4. Natrium sitrat 5. Air hangat 37°C



8



3.1 Metode Kerja Timbang dan tandai hewan mencit tiap kelompok, hitung dosis untuk masingmasing mencit. Mencit 1 diberi obat Natrium sitrat, mencit 2 Vitamin K secara intraperitonial dan mencit 3 diberi obat Asetosal secara oral dengan sonde diberi sebanyak 0,2 ml. Injeksi ketiga hewan tersebut kemudian tunggu selama 15 menit ,potonglah ekor mencit dengan alat pemotong yang tajam kira-kira 1 cm dari ujung paling distal. Setelah ekor dipotong, cepat celupkan akor didalam air hangat dengan suhu 37°C catat waktu sampai pendarahan berhenti. Darah yang sedikit diletakkin ke objek glass kemudian dibuat sampai kental dan catat waktu nya, bahaslah hasil percobaan.



9



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil Waktu Hewan Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3



Berat



obat



25,05 gr 24,61 gr 23,29 gr



Direndam air panas



Di objek glass



Natrium sitrat



50 detik



4 menit



Vitamin K



40 detik



3 menit



Asetosal



2 menit



6 menit



Ket : Dari setiap obat yang digunakan memiliki waktu yang berbeda



4.2 Pembahasan Pada percobaan ini dilakukan pengamatan dalam mengenai Antikoagulan terhadap 3 ekor mencit yang telah diinduksi dengan berbagai macam obat. Mencit pertama disuntik secara intraperitonial dengan Natrium sitrat, pada saat ekor direndam dengan air panas memiliki waktu 50 detik untuk darah berhenti mengalir, vitamin K disuntik secara intraperitonial memiliki waktu 40 detik dalam pemberhentian darah, sedangkan pada obat asetosal disuntik secara oral karena larutan bersifat kental dan mengalami koagulan selama 2 menit. Dapat dilihat dengan diinduksikannya Asetosal obat bekerja lama didalam air sehingga diketahui asetosal merupakan induksi yang lumayan baik. Dapat dilihat juga dari



10



mekanisme asetosal yaitu menghambat sintesis tromboksin A2(TXA2) didalam trombosit dan prostaskin dipembuluh darah dengan menghambat secara ireversibel enzim siklooksigenase (akan tetapi siklooksigenase dapat dibentuk kembali oleh sel endotel). Sebagai akibatnya terjadi pengurangan agregasi trombosit(Rahmawati, Fawwas, Razak, & Islamiati, 2019). Pada kaca objek, darah tersebut di kentalkan menggunakan lidi untuk melihat darah yang mana yang cepat mengental ataupun kering , dimana percobaan ini untuk mengetahui antikoagulan yang ditandai dengan darah sampai terbentuk benang fibrin ataupun dalam proses pembekuan. Pada data yang ada vitamin K memiliki waktu 3 menit, natrium sitrat 4 menit, dan asetosal memiliki waktu 6 menit.



11



BAB V PENUTUP



5.1 Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang ada dapat disimpulkan bahwa Asetosal ialah obat koagulansi , dimana koagulansi adalah zat ataupun obat yang dapat menghambat proses pengumpalan darah. Asetosal bekerja dengan waktu yang lama dalam hal tersebut.



12



DAFTAR PUSTAKA



Arifin, H., Agustina, & Rizal, Z. (2013). Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji Merah (Psidiumguajava L.) Terhadap Jumlah Sel Eritrosit, Hemoglobin, Trombosit dan Hematokrit pada Mencit Putih. Jurnal Sains Dan Teknologi Farmasi, 10(7), 43. https://doi.org/10.2527/jas2012-5761 Rahmawati, R., Fawwas, M., Razak, R., & Islamiati, U. (2019). Potensi Antikoagulan Sari Bawang Putih (Allium sativum) Menggunakan Metode LeeWhite dan Apusan Darah. Majalah Farmaseutik, 14(1), 42. Novianti, Tita, constantia, dewinuraini , deden gugy p, khairul yudha p, ariska suseno. (2016). Aktivitas Hemostatik Ekstrak Etanol. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 16, 118–125. Utara, U. S., Utara, U. S., & Utara, U. S. (2013). Efek Antiagregasi Platelet Ekstrak Etanol Buah Nanas ( Ananas comusus Merr ) pada Mencit Putih Jantan. Wulandari, M. (2010). Universitas Diponegoro Tahun 2010. Universitas Stuttgart.



13



LAMPIRAN



Ket : Hewan ditimbang



Ket : disuntik secara ip masing-masing obat



Ket : disuntik secara oral obat asetosal



14



Ket : dipotong ujung ekor 1 cm



Ket : ditetesin darah ke objek gelas di obat natrium sitrat



Ket :dicelupkan ke dalam air panas



Ket : darah diobjek glass pada obat Vitamin K



Ket : darah pada ekor obat asetosal



15