8 0 490 KB
APBD KABUPATEN MALANG
AKUNTANSI PEMERINTAHAN Nama : Khairul Ikhwan Dalimunthe (8335101902)
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga tugas ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada tugas ini. Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan tugas ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan. Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki tugas kami di masa datang. Sehingga semoga tugas berikutnya dan tugas lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
DAFTAR ISI Peta Kabupaten/Kota Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan Bab II Analisis APBD 3 tahun terakhir A. Analisis Keuangan B. Analisis Trend C. Analisis Kualitatif D. Analisis Pengakuan E. Analisis Pengkuran F. Penyajian Laporan Keuangan Bab III Lampiran APBD 2008 APBD 2009 APBD 2010 BAB IV Kesimpilan dan Saran A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
Paparan ini terdiri dari 3 bagian yaitu Analisi Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan menggunakan analisis Keuangan, Tren, Kualitatif, Pengakuan, Pengukuran dan Penyajian Laporan Keuangan. Persediaan dan Investasi. 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana keuangan tahunan daerah yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan dengan perarturan masingmasing daerah. Bagian ini melihatkan perubahan dalam komponen pendapatan maupun belanja untuk pemerintah daerah kabupaten kaur, faktor faktor yang mengakibatkan perubahan baik itu dalam jenis pendapatan atau belanja sehingga dapa diketahui jika ada satu komponen yang berubah relatif terhadap komponen lain.
2. Persediaan Bagian ini menunjukkan perkembangan aset yang sangat penting dalam perhitungan akuntansi pemerintahan, contohnya barang yang dibeli atau disimpan, barang yang digunakan dalam proses produksi, barang hasil proses produksi, barang yang disimpan atau dijual kepada masyarakat, dana abrang yang disimpan untuk tujuan cadangan strategis.
3. Ivestasi
Pos ini menggambrakan investasi yang dilakukan oleh pemerintah yang
mempunyai tujuan untuk memperoleh manfaat sosial yang doharapkan maupun mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
BAB II ISI ANALISIS APBD 3 TAHUN TERAKHIR
I.DATA PERHITUNGAN RASIO
Tahun
Account 2008
2009
2010
Current Asset
117.853.965.781.21
149.198.216.875,97
197.262.396.310,52
Current Liabilities
11.490.492.327.07
17.248.772.604,80
16.965.351.436,42
Inventory
9.408.531.581.83
9.031.041.762,60
16.336.208.046,46
Account Receivable
6.470.731.581
567.095.261,97
22.072.001.015,40
Total Asset
3.703.473.273.128.46
4.045.971.473.206,13 4.314.479.738.177,12
Net fixed asset
3.469.914.894.430.24
3.731.328.941.673,32 3.971.727.359.406,10
total debt
11.835.689.825.32
Common equity
3.691.637.583.303.14
17.137.950.185,54
17.248.772.604,80
4.028.833.523.020,59 4.297.230.965.572,32
A. ANALISIS RATIO LAPORAN KEUANGAN DAN TREND 1.Current ratio
CURRENT RATIO rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancer dapat menutupi kewajiban-kewajiban lancer. Apa bila ratio 1 : 1 atau 100% maka aktiva lancer dapat menutupi hutang lancar. Current ratio merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas ( solvabilitas jangka pendek) yaitu kemampuan perusahaan membayar hutang harus yang segera harus di penuhi dengan aktiva lancar.
Rumus : Current Ratio =
13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
10.26
2008
11.62 8.54
2009
2010
Dari diagram diatas menunjukkan : 2008 = Rp117.853.965.781,21/Rp11.490.492.327,07 =10,26 2009 = Rp149.198.216.875,97/Rp17.248.772.604,80 = 8,54 2010 = Rp197.262.396.310,52/Rp16.965.351.436,42 =11,62
Current Ratio (times)
Kesimpulan: Current ratio pada Kab.Malang pada setiap tahunnya naik turun. Diantara ketiga tahun ini , current ratio yang paling baik adalah tahun 2010 yaitu 11,62 . dimana untuk setiap Rp 1 hutang lancar di jamin oleh aktiva lancer sebesar 11,62 . kemampuan membayar hutang lancar pada tahun 2010 lebih tinggi di banding tahun laiinnya.
Dari informasi ini dapat disimpulkan bahwa Kab.Malang sudah cukup baik dalam kemampuan membayar hutang-hutang jangka pendek karena current rationya lebih dari 1 setiap tahunnya.
2.Acid test ratio/ Quick ratio Kemampuan untuk membayar utang yang segera dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick asset)quick ratio, sama seperti current asset tanpa menghitung persediaan (persediaan tidak likuid karena tidak mudah dijual) Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid yang mampu menutupi hutang lancar.semakin besar rasionya maka semakin baik.pada rasio ini persediaan dianggap membutuhkan waktu yang relative lama untuk di realisasikan menjadi uang
Rumus : Acid Test Ratio =
20 10
Acid Test Ratio (times)
16.76 8.12
0
2008
2009
10.66
2010
Dari diagram diatas menunjukkan : 2008 = (Rp117.853.965.781,21-Rp9.408.531.581.83)/Rp11.490.492.327,07 =16.76 2009 = (Rp149.198.216.875,97-Rp9.031.041.762,60)/Rp17.248.772.604,80 =8,12 2010 = (Rp197.262.396.310,52-Rp16.336.208.046,46)/Rp16.965.351.436,42 =10,66
Kesimpulan : Aced tes ratio pada pada Kab.Malang ini naik turun setiap tahunnya. Pada tahun 2010 current asset dikurang persediian hamper dapat menutupi jumlah hutang lancar perusahaan. 1 : 0,92 dari informasi ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini dapat membayar hutang lancar dengan baik
3.Debt ratio Debt ratio menunjukkan berapa banyak utang yang digunakan untuk membiayai assets perusahaan
Rumus: Debt Ratio =
Debt Ratio 100.00% 50.00% 0.00%
30.00%
236,08%
250,13%
2008
2009
2010
Dari diagram diatas menunjukkan : 2008 = Rp11.835.689.825.32/Rp3.703.473.273.128.46 =0,31%
Debt Ratio
2009 = Rp17.137.950.185,54/Rp4.045.971.473.206,13 =0,42% 2010 = Rp17.248.772.604,80/Rp4.314.479.738.177,12 =0,40% Rasio hutang,, menurum setiap tahun hamper sepuluuh persen ,, menunjukkan aktivitas perusahaan yang lancer dan dapat membayar hutang” perusahaan dengan baik sebesar sekitar 10 % setiap tahun Rasio hutang kab,malang menurun setiap tahunnya menunjukan bahwa penggunaan hutang untuk meningkatkan keuangaan pemerintah semakin meningkat semakin kecil deprasio maka semakin baik artinnya pemerintah mampu mengurangi hutangnyaa untuk membiayai belanja dareahnya. Dilihat dari toatal debt yg dari tahun 2008-2010 yg mengalami penurunan sedangkan pada total asset setiap tahunnya mengali signifikan
B.ANALISIS TREND
a. Pendapatan Daerah 1) Pendapatan Asli Daerah
Tabel1. Pendapatan Asli Daerah Tahun
2009
2010
2011
Rata-
%
rata Pajak Daerah
1.010
1.553
1.603
1388.6
13,8
Pajak Retribusi 2.177
2.013
2.111
2100.3
21
Pengelolaan
1.500
2.500
2.000
2000
20
Lain-lain PAD
2.954
4.935
1.554
3147.6
31,4
Total
7.641
11.001
7.268
8638.6
86,3
Kekayaan Dipisahkan
Pendapatan Asli Daerah 10000 0 2009
2010
2011
Pajak Daerah
Pajak Retribusi
Hasil Pengelolaan
Lain-lain PAD
Chart1. Pendapatan Asli Daerah
2) Pendapatan Transfer Tabel2. Pendapatan Transfer Tahun
2009
2010
2011
Rata-
%
rata Dana bagi
24.388
28.388
22.688
25154.6
251,5
204.914
229.146
248.927
227662.3 2276,6
49.004
39.574
36.428
100720.6 1007.2
278.307
297.108
308.044
678096.3 6780.9
hasil pajak/bkn Dana Alok Umum Dana Alok Khusus Total
Pendapatan Transfer 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 2009
2010
2011
Dana bagi hasil pajak/bkn pajak Dana alokasi Umum Dana alokasi Khusus
Chart2. Pendapatan Transfer
3) Lain-lain pendapatan Sah
Tabel 3. Lain-lain pendapatan Sah Tahun
2009
2010
2011
Rata-
%
rata Dana bagi hasil pajak 3.530
6.446
8.885
6.278
62,7
9.862
98.6
17.332
17.332
173.3
26.216
15.351
153.5
dr prop/pemda Hibah
9.862
Dana Penyesuain&otonomi Khusus Total
3.530
16.308
Lain-lain Pendapatan Sah 20,000 15,000 10,000 5,000 0 2009 2010 2011 Dana bagi hasil pajak dr prop/pemda Hibah Dana Penyesuain&otonomi Khusus
Chart3. Lain-lain pendapatan Sah
4) Total Pendapatan Daerah
Tabel 4. Total Pendapatan Daerah Tahun
2009
2010
2011
Rata-rata
%
Total
289.478
324.417
341.528
318.417
3.18
Pendapatan
Total
Pendapatan Daerah 360 340 320 300 280 260
2009 2010 2011 2009
2010
2011
Tahun
Chart4. Total Pendapatan Daerah
b. Belanja Daerah 1) Belanja Tidak Langsung
Tabel5. Belanja Tidak Langsung Tahun
2009
2010
2011
Rata-rata
%
Belanja
106.126
132.830
161.310
133.422
1334.22
1.910
31.429
17624.5
176.24
13.204
13.204
132.04
Pegawai Belanja Hibah Belanja Bunga Belanja
12.055
14.436
15.304
31592.3
315.9
1.000
3.920
2.000
2.306.6
23
122.806
185.310
294.224
200.780
2007.8
Bantuan Belanja Tak duga Total
Belanja Tidak Langsung 200,000 150,000 100,000 50,000 0 2009
2010
Belanja Pegawai
Belanja Hibah
Belanja Bunga
Belanja Bantuan
2011
Belanja Tak Terduga
Chart5. Belanja Tidak Langsung
2) Belanja Langsung
Tabel6. Belanja Langsung Tahun
2009
2010
2011
Rata-rata
%
Belanja
15.871
16.500
20.878
17749.6
177.4
76.674
65.556
67.918
70049.3
700.4
104.186
66.823
72.645
81.218
812.8
196.731
148.880
161.441
169.017.3
1690.1
Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal Total
Belanja Langsung 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 2009
2010
Belanja Pegawai
2011
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Chart6. Belanja Langsung
3) Total Belanja Daerah
Tabel7. Total Belanja Daerah Tahun
2009
2010
2011
Rata-rata
%
Total
319.537
334.190
355.665
336.464
3.36
Belanja
Belanja Daerah Total
360 340
2009
320
2010
300 2009
2010
2011
2011
Tahun
Chart7. Total Belanja Daerah
c. Surplus/Defisit
1) Surplus/Defisit
Tabel8. Surplus/Defisit Tahun
2009
Surplus/Defisit -30.059
2010
2011
Rata-rata
%
-9.773
-14.137
-17.989
-17.9
Surplus/Defisit 0 -5,000
2009
2010
2011
-10,000 -15,000 -20,000 -25,000 -30,000 -35,000 2009
2010
2011
Chart8. Surplus/Defisit
d. Pembiayaan
1) Penerimaan
Tabe9. Penerimaan Tahun
2009
2010
2011
Rata-rata
%
Penerimaan
33.059
11.000
16.332
20130.3
201.3
Total
Penerimaan 40,000 30,000 20,000 10,000 0 2009
2010
2011
SiLPA
Chart9. Penerimaan
2) Pengeluaran
Tabel10. Pengeluaran Tahun
2009
2010
2011
Rata-rata
%
Penyertaan
3.000
1.000
1.686
4.562
45.62
227
509
368
3.68
1.227
2.195
2140.6
21.4
Modal Dasar Pembayaran Pokok Utang Total
3000
Pengeluaran 4,000 3,000 2,000 1,000 0 2009
2010
Penyertaan Modal Dasar
2011 Pembayaran Pokok Utang
Chart10. Pengeluarann
C. ANALISIS KUALITATIF Analisis kualitatif adalah aktivitas intensive yang memerlukan pengertian yang mendalam, kecerdikan, kreativitas, kepekaan konseptual, dan pekerjaan berat. Analisa kualitatif tidak berproses dalam suatu pertunjukan linier dan lebih sulit dan kompleks dibanding analisis kuantitatif sebab tidak diformulasi dan distandardisasi. Analisis Kualitatif: Pertimbangan-pertimbangan Umum Tujuan dari analisis data, dengan mengabaikan jenis data yang dimiliki dan mengabaikan tradisi yang sudah dipakai pada koleksinya, apakah untuk menentukan
Jadi, dari data pada tahun 2008 itu D. ANALISIS PENGAKUAN & PENGUKURAN
E. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN