Asal Mula Nusakambangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASAL MULA NUSAKAMBANGAN Teman-teman saya mau bercerita, Konon pada zaman dahulu di wilayah kediri ada seorang raja yang bergelar Prabu Aji Pramosa. Teman-teman,



Prabu Aji



Pramosa itu berwatak keras dan tidak mau tunduk pada siapapun. Namun, ada seorang resi yang terkenal dengan kesaktiannya, nama resi itu adalah resi kano atau Kyai Jamur. Nah Resi Kano mendirikan sebuah Padepokan yang mengajari Ilmu kebaikan dan silat. Melihat hal seperti itu tentu Prabu Aji Pramosa langsung marah “Kalau begitu, segera siapkan prajurit dan serang padepokan ! tangkap kyai jamur dan singkirkan dari muka bumi ini ! Namun sebelumnya, Kyai Jamur jauh-jauh hari sudah mendapat firasat yang buruk, beliau bermimpi padepokannya terbakar habis. Sejak saat itu Kyai Jamur selalu murung sehingga membuat bingung para cantriknya. Hingga pada suatu malam, Kyai Jamur mengumpulkan para cantriknya, “Anak-anakku semua, sebenarnya saya telah mendapat mimpi buruk, “ Mimpi apakah gerangan kyai ? sela beberapa cantriknya serempak. “Sudahlah jangan banyak tanya! sepertinya akan terjadi malapetaka yang hebat! yang penting mulai sekarang kalian harus berhatihati dan masing-masing cari keselamatan! dengan terpaksa, saya juga akan meninggalkan kalian, juga padepokan ini ! Setelah berpamitan kepada para cantriknya, kyai jamurpun pergi meninggalkan padepokan dengan iringan rasa binggung dan kesedihan para cantriknya. Tak lama setelah kepergian Kyai Jamur, datanglah serombongan prajurit yang dipimpin langsung oleh Prabu Aji Pramosa. Karena serangan secara tiba-tiba, maka banyak jatuh korban. Namun demikian, Aji Pramosa tidak puas karena diantara korban tidak terdapat Kyai Jamur. Sementara itu Kyai Jamur terus berjalan dengan perasaan sangat sedih. Dia membayangkan nasib padepokan dan para cantriknya. Dia terus berjalan mencari tempat untuk menentramkan hati. Suatu hari sampailah Kyai Jamur di tepi pantai selatan dan beliau menemukan tempat yang tepat untuk bersemedi. Disatu pihak, beserta senopati pilihannya Prabu Aji Pramosa terus mencari jejak Kyai Jamur. Bahkan Prabu Aji Pramosa sampai bersumpah,’’ Saya tidak akan pulang ke kraton, sebelum bisa menemukan Kyai Jamur!” Karena kegigihannya, akhirnya Aji Pramosa berhasil menemukan persembunyian Kyai Jamur. Manakala



Kyai Jamur tengah bersemedi di atas batu gilang di tengah pulau sebelah Selatan Cilacap, para senopati dari Kediri ingin segera menangkapnya. Namun, sebelum jubahnya tersentuh, Sang Resi telah lenyap bersama munculnya seekor naga raksasa dari tengah samudra. Dengan cekatan, Prabu Aji Pramosa melepaskan panah dari busurnya. Tepat mengenai kepala naga raksasa yang akan menyerangnya itu. Lenyapnya naga berubah menjadi seorang putri rupawan. Dialah Dewi Wasowati yang kemudian berjalan diatas permukaan samudra untuk menghampiri Prabu Pramosa. “Terimaksih, Kisanak. Karena melalui panah itu, aku telah kembali berubah wujud menjadi manusia. Berkat jasa Kisanak, aku hadiahkan kembang Wijayakusuma ini kepadamu. Tetapi ingat! Jangan sampai Wijaya Kusuma ini terlepas dari tanganmu. Karena dengan bunga ini Kisanak akan menurunkan raja-raja di Tanah Jawa “ “Terimakasih, Sang Dewi” “Hendaklah pula Kisanak menjadi saksi, bahwa kelak pulau ini akan dinamakan Pulau Nuswa Kambangan, atau Nusa Kambangan’ Setelah Dewi Wasowati lenyap dari pandangan, Prabu Aji Pramosa bergegas meninggalkan



Pulau



Nuswa



Kambangan



itu



dengan



membawa



Kembang



Wijayakusuma. Namun sial bagi Sang Prabu! Ketika ia baru sampai di tengah Segara Anakan, sampannya tersapu gelombang dahsyat. Kembang Wijaya Kusuma terlepas dari tangannya, terseret arus hanyut kepusaran air. Demikianlah teman-teman cerita asal mula nusa kambangan, Pesan yang bisa kita petik dari cerita ini adalah, janganlah berlaku adigang, adigung, adiguna atau sewenang-wenang



walaupun kita punya kelebihan dan



kekuasaan, karena pasti akan mendapat hukumannya.” Sing sapa nandur, bakal ngundhuh, siapa yang berbuat, dialah yang akan menanggung akibatnya!” Sekian, Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Sekian dan terima kasih