Asesmen Pengembangan Bahasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI ASESMEN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI Dosen Pengampu : Ruli Hafidah., S.Pd., M.Hum



Disusun Oleh : 1. Ajeng Anggit Ganarsih



(K8116006)



2. Clara Dewi Larasati



(K8116016)



3. Devi Nur Lintang



(K8116018)



4. Frisca Oktaviany



(K8116031)



5. Irfan Nurdiansyah



(K8116035)



3A PG PAUD



PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2017 i



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak dosen mata kuliah yang senantiasa membimbing kami dengan baik. Makalah ini memuat tentang Assesmen Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini yang sangat penting untuk kita pelajari. Walaupun makalah ini kurang sempurna tetapi memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Penyusun,



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2 C. Tujuan ............................................................................................................................. 2 D. Manfaat ........................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3 A. Pengamatan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dalam Kelas ................................. 3 B. Screening Keterlambatan Bahasa pada Anak ............................................................... 12 BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 16 A. Kesimpulan ................................................................................................................... 16 B. Saran ............................................................................................................................. 16 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbahasa untuk anak usia dini merupakan suatu kegiatan yang meliputi kemampuan mengungkapkan sesuatu, mendengar, dan memahami. Bahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap orang, termasuk anak-anak, anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya (social skill) melalui berbahasa dengan lingkungan sosial yang dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa, melalui berbahasa anak dapat mengekspresikan pikirannya sehingga orang lain dapat mengerti dan menangkap hal yang dipikirkan oleh anak tersebut serta dapat menciptakan suatu hubungan social, dengan kemampuan berbahasa anak juga dapat mengembangkan kemampuan lain yang berhubungan dengan kemampuan bahasa yaitu menulis, membaca, berhitung (Conny SR: 2008). Perkembangan bahasa anak usia dini tidak terlepas halnya dengan assesmen atau penilaian. Penilaian bahasa anak usia dini bertujuan untuk mengukur sejauh mana anak berkembang tentang bahasa nya sesuai dengan tahapan usianya. Menurut Linn dan Grounlund ( Uno dan Satria, 2012), asesmen merupakan istilah umum tentang belajar siswa (observasi, rata-rata pelaksanaan tes tertulis) dan format penilaian kemajuan belajar. Proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam rangka membuat keputusan-keputusan mengenai siswa, kurikulum, program, dan kebijakan-kebijakan , metode atau instrument oleh suatu badan/lembaga serta institusi resmi yang menyelenggarakan aktivitas tertentu. Penilaian/ asesmen merupakan hal yang penting, assesmen berfungsi sebagai proses mengumpulkan bukti dan menelaah kebutuhan, keunggulan, kemampuan/abilitas dan deskripsi pencapaian perkembangan dan belajar peserta didik dalam kegiatan di lembaga Pendidikan anak usia dini. Asesmen meliputi semua metode yang biasanya dipakai untuk mengukur unjuk kerja anak didik secara perseorangan atau kelompok kecil. Asesmen dapat merujuk pda banyak sumber bukti dan aspek dari pengetahuan, pengertian, sikap dan keterampilan anak didik. Asesmen perkembangan bahasa pada anak usia dini meliputi : Pengamatan perkembangan bahasa dalam kelas dan screening keterlambatan bahasa anak. Asesmen perkembangan bahasa ini sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, dengan asesmen ini guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan anak dalam perkembangan bahasanya, sehingga guru dapat dengan mudah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak supaya dapat tumbuh secara optimal. 1



B. Rumusan Masalah Dari latar belakang tentang Asesmen Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini, dapat kami ambil masalah yang mendasar terhadap Asesmen Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini, antara lain: 1. Bagaimana pengamatan tentang perkembangan bahasa dalam kelas ? 2. Apa yang dimaksud screening keterlambatan bahasa anak ? C. Tujuan Dari rumusan masalah Asesmen Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini tujuan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui tentang perkembangan bahasa dalam kelas 2. Mengetahui tentang screening keterlambatan bahasa pada anak D. Manfaat 1. Bagi penulis makalah ini memberikan manfaat yang sangat besar, karena dengan adanya penyusunan makalah mengenai Asesmen Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini, peserta didik dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Asesmen Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. 2. Bagi pembaca khususnya para mahasiswa, makalah ini dapat memberikan wawasan mengenai Asesmen Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. Dengan adanya makalah ini dapat berpartisipasi dalam meningkatkan kemampuan Asesmen Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengamatan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dalam Kelas Perkembangan bahasa anak usia dini kini telah mengalami inovasi dalam model penyampaiannya, dalam metode penyampaian bahasa untuk anak usia dini di dalam kelas, ada beberapa metode yang dilakukan oleh guru supaya ank didik tidak bosan. Menyampaikan materi mengenai bahasa dapat dilakukan dengan belajar sambal bermain, dalam sub bab ini kami mengambil metode yang sering digunakan guru berdasarkan penelitian, adapun metode yang digunakan guru untuk menyampaikan materi tentang bahasa yakni : Jurnal Sumber



1



(Pengembangan



Kemampuan



Bahasa



dengan



Menggunakan Media Roda Pintar pada Anak Kelompok A TK Waru 01 Kebakramat Karanganyar TA 2012/2013)



Subjek



dan



Jenis Kelompok A dan jenis pengembangan bahasa



pengembangan



(kemampuan



mendengar, berbicara, menulis, dan membaca)



Media pengembangan Media Roda Pintar Klasifikasi media



1. Media roda pintar merupakan sebuah media pembelajaran. 2. Media ini digunakan karena anak kurang mampu dalam mempelajari dan mengungkapkan bahasa. 3. Dilakukan dengan 2 siklus karena untuk mencapai indikator yang maksimal.



Diskripsi dan Cara penggunaan media



- Media roda pintar adalah merupakan media untuk memahami katakata yang diucapkan dan roda pintar dapat digunakan sebagai alat untuk mempersiapkan dasar untuk membangun kemampuan berbahasa, berbicara, pengertian, pengekspresian,serta kosakata. - Cara Penggunaan media roda pintar 1. Memutar anak panah petunjuk pada gambar yang diinginkan. 2. Pastikan anak panah petunjuk berada pada gambar yang dituju. 3. Setelah tepat, maka anak akan melihat gambar dan juga keterangan mengenai gambar. 3



4. Untuk keterangan lebih lanjut, guru akan menerangkan kembali kepada anak didiknya.



Hasil



Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelompok A TK Weru 01 Kebakramat, Karanganyar diketahui hasil bahwa pengembangan kemampuan berbahasa pada anak dapat dilakukan dengan media roda pintar. Hal tersebut diketahui dengan adanya proses atau siklus yang menunjukan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berbahasa pada anak setelah pembelajaran menggunakan media roda pintar.



Jurnal 2 (Ketrampilan Berbicara Melalui Penggunaan Media Sumber



Subjek



dan



Gambar pada TK Indriyasana Barico Yogyakarta TA 2012/2013)



Jenis Kelompok A1 dan jenis pengembangan bahasa (kemampuan berbicara)



pengembangan Media pengembangan Media Gambar Klasifikasi media



1. Media gambar merupakan suatu konsep pembelajaran yang membantu guru. 2. Media ini digunakan karena kurang mampunya anak dalam kemampuan berbicara dan pengenalan huruf. 3. Pembelajaran menjadi terpusat pada anak serta anak diminta untuk lebih aktif lagi. 4. Gambar disajikan dengan berbagai jenis yang lebih bervariatif, sehingga anak akan tertarik



Diskripsi dan Cara penggunaan media



- Media gambar merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam mengkaitkan pengalaman dan pengertian yang lebih luas, tidak mudah dilupakan, serta lebih konkrit dalam ingatan. - Cara penggunaan metode roda pintar : 1. Menunjukan gambar yang ingin dilihatkan kepada anak didik. 2. Pastikan anak melihat gambar yang telah ditunjukan.



4



3. Setelah anak melihat gambar, guru memberi penjelasan mengenai gambar tersebut. 4. Selanjutnya guru memberi kesempatan pada anak untuk menyebutkan nama dari gambar tersebut. Hasil



Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelompok A TK Indriyasana Barico Yogyakarta dapat diketahui bahwa pengembangan kemampuan berbahasa pada anak terutama dalam hal ini adalah kemampuan berbicara dapat dilakukan dengan mengunakan media gambar. Peningkatan pengembangan kemampuan berbicara ini dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa anak mampu untuk menyebutkan huruf dengan baik dan mampu untuk berbicara dengan lebih lancar setelah penggunaan media gambar tersebut.



Jurnal 3 (Pengembangan Kemampuan Berbahasa dengan Metode Barmain Peran pada PAUD Nurul Ikhlas Bandar Lampung TA



Sumber



Subjek



dan



2012/2013)



Jenis Kelompok B (5-6 th) dan jenis pengembangan bahasa ( kemampuan



pengembangan



berbicara)



Metode



Metode Bermain Peran



pengembangan Klasifikasi metode



1. Metode bermain peran berfungsi untuk mengarahkan siswa memperoleh pengalaman belajar. 2. Metode ini digunakan karena anak kurang mampu untuk bersosialisasi dengan rekan sebayanya. 3. Penyajian tema yang berbeda pada setiap pertemuan. 4. Memupuk kreatifitas siswa, disiplin siswa serta keluwesan siswa.



5



Diskripsi dan Cara Metode bermain peran merupakan salah satu bentuk pembelajaran, penggunaan metode



dimana peserta didik ikut terlibat aktif memainkan peran-peran tertentu. Bermain peran (role playing) merupakan sebuah permainan di mana para pemain memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama. - Cara Penggunaan metode bermain drama 1. Memberitahu mengenai tema drama yang akan dimainkan oleh anak. 2. Guru memberikan contoh drama yang akan diperankan oleh anak sesuai dengan tema. 3. Guru meminta anak untuk menirukan drama yang sudah dicontohkan sebelumnya. 4. Selanjutnya guru memberi kesempatan pada anak untuk maju kedepan dan memerankan drama yang telah dicontohkan



Hasil



Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelompok B (5-6 th) dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan kemampuan berbahasa terutama dalam hal bersosialisasi dapat dikembangkan dengan menggunakan metode bermain drama. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menyebutkan bahwa adanya ketertarikan anak untuk bemain peran dan juga bersosialisasi dengan teman yang lain melaui kegiatan bermian peran tersebut.



Jurnal 4 (Meningkatkan Perkembangan Kemampuan Berbahasa Sumber



Subjek



dan



dengan Metode Bercerita dengan Panggung Boneka Anak Usia Dini Kelompok A TK Bina Bunga Bangsa Rungkut Surabaya)



Jenis Kelompok A dan jenis pengembangan bahasa ( kemampuan berbicara)



pengembangan Metode



Metode Bercerita dengan Panggung Boneka



pengembangan



6



Klasifikasi metode



a. Menarik,



kriteria



ini



digunakan



dalam



pengertian



mengasyikkan dan bagus. b. Hebat yaitu cerita yang menampilkan atau menggambarkan kesaktian tokoh-tokohnya. c. Fantastis yaitu suatu cerita yang berkaitan dengan hal-hal yang menakjubkan atau mengagumkan, misalnya cerita yang menceritakan tentang dunia khayal. d. Sedih yaitu merupakan istilah anak-anak untuk menyatakan keharuan yang dirasakannya dalam sebuah kisah atau cerita. e. Penokohan dalam cerita yaitu tokoh-tokoh yang sedang dikagumi anak-anak ataupun tokoh-tokoh yang sangat dekat dengan dunia anak-anak. Diskripsi dan Cara Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang penggunaan metode



perbuatan, pengalaman atau suatu kejadian yang sungguh-sungguh terjadi maupun rekaan belaka. Sedangkan panggung boneka adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mementaskan atau menampilkan suatu cerita dengan tokoh-tokoh boneka yang memerankannya. - Cara penggunaan metode bercerita dengan panggung boneka a. Mengkomunikasikan tujuan tema dalam kegiatan bercerita kepada anak. b. Mengatur tempat duduk anak usia dini serta bahan dan alat yang akan digunakan. c. Pembukaan kegiatan bercerita d. Pengembangan cerita yang dituturkan guru e. Guru menetapkan rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak. f. Langkah menutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.



7



Hasil



Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelompok A dapat diketahui bahwa untuk mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak dapat dilakukan dengan menggunakan metode bercerita menggunakan boneka panggung. Hal tersebut dapat dilihat pada perkembangan setiap siklus perkembangan anak. Selain dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dengan metode ini dapat menyampaikan materi dengan baik dari guru kepada muridnya.



Jurnal Sumber



5 (MeningkatkanKemampuan Berbahasa pada Anak



Melalui Permainan Gambar dalam Bak



Pasir di TK Bina



Anaprasa Mekar Sari Padang) Subjek



dan



Jenis Kelompok A dan jenis pengembangan bahasa ( kemampuan berbicara)



pengembangan Metode



Metode Permainan Gambar dalam Bak Pasir



pengembangan Diskripsi dan Cara Permainan gambar dalam bak pasir merupakan permainan yang penggunaan metode



dirancang untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak, terutama mengembangkan kemampuan bahasa lisan yaitu memperkaya kosakata anak. Cara penggunaan metode bermain gambar dalam bak pasir a. Menyiapkan



bak



pasir



yang



akan



digunakan



dalam



pembelajaran. b. Memberi petunjuk pada anak mengenai bagaimana cara menggunakan perainan. c. Mengajak anak untuk mencobanya dengan diberi bak pasir per masing-masing anak. d. Anak diberi intruksi untuk menggambar pada bak pasir, dan guru menanyakan apa gambar yang digambar oleh anak tersebut.



8



Hasil



Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelompok A dapat diketahui bahwa bermain dengan menggunakan bak pasir dapat meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak. Hal tersebut terlihat dengan adanya perubahan hasil pada percobaan di siklus 1 dengan di siklus kedua. Anak mampu untuk mengembangkan kemampuan kosa katanya, meniru kata-kata, dan menyebutkan kata-kata.



Jurnal



Sumber Subjek



dan



6 (Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui



Kegiatan Bercerita Di PAUD Nurul Hidayah Aceh Besar ) Jenis Kelompok B dan jenis pengembangan bahasa ( kemampuan bercerita)



pengembangan Metode



Metode bercerita



pengembangan Diskripsi dan Cara Dengan metode bercerita ini anak-anak dapat mengembangkan penggunaan metode



kemampuan berbahasa dengan baik, anak-anak akan semakin percaya diri untuk bercerita mengenai fakta-fakta yang pernah dialami oleh masing-masing anak. Cara penggunaan : 1. Anak disuruh untuk unjuk jari tangannya sewaktu disuruh untuk bercerita. 2. Anak disuruh maju ke depan. 3. Menyemangati anak supaya anak dapat percaya diri dan menceritakan dengan penuh ekspresif tanpa ragu-ragu. 4. Anak akan senang dan bahagia setelah menceritakan hal yang dialami kepada teman-temannya.



Hasil



Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelompok B dapat diketahui bahwa bercerita dapat membantu anak dalam hal Bahasa, dengan bercerita anak semakin banyak mengeluarkan kosa kata, semakin percaya diri, anak dapat berimajinasi, dan anak dapat dengan mudah menyusun kalimat walaupun masih sederhana, dengan demikian melalui



metode



bercerita



dapat



mengembangkan kemampuan berbahasa.



9



membantu



anak



dalam



Jurnal Sumber



7 (Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui



Metode Bermain Kartu Huruf di TK PSM 2 Kawedanan Magetan Tahun Ajaran 2014/2015)



Subjek



dan



Jenis Kelompok A2 dan jenis pengembangan bahasa ( kemampuan mengenal



pengembangan



huruf/aksara)



Metode



Metode Bermain Kartu Huruf



pengembangan Diskripsi dan Cara Dengan metode bermain kartu huruf ini, anak-anak dapat mengeal leih penggunaan metode



mendalam dan lebih mendetail mengenai huruf dan lambing/ bentuk huruf. Cara penggunaan : 1. Menentukan



indicator



(dapat



berupa



tulisan



angka/gambar/benda/kata) 2. Menyebutkan nama benda yang diperlihatkan (mengungkapkan bahasa) 3. Menjabarkan indicator kegiatan (menjelaskan tentang materi kepada anak) 4. Menceritakan tema utama dengan media pendukung (gambar, tulisan dsb). 5. Bermain kartu huruf dengan membagi anak menjadi beberapa kelompok. Hasil



Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelompok A2 tentang metode bermain kartu huruf sangat membantu anak dalam pengembangan bahasa, karena pada metode ini anak diberikan kesempatan untuk mengembangkan imajinasi sesuai dunianya sesuai kecakapan yang ada pada dirinya. Anak dapat memahami gambar, bentuk dan huruf dengan mudah dan teliti karena anak dapat menyaksikan dan memperagakan secara langsung.



10



Dari beberapa jurnal penelitian yang sudah kami telaah, kami dapat menarik kesimpulan tentang perkembangan berbahasa dalam kelas yakni : Perkembangan berbahasa merupakan perkembangan dalam bermacam hal, baik itu membaca, menulis, menyimak, bercerita, dan lain sebagainya. Perkembangan bahasa yang dimiliki oleh anak memiliki kriteria dan perkembangan yang berbeda-beda ditiap tahap perkembangan usia anak. Adanya kriteria merupakan suatu acuan dasar sejauh mana anak sudah mampu atau melewati tahap perkembangannya. Pengamatan merupakan suatu upaya untuk melihat, menganalisis dan mengamati tentang suatu hal yang terjadi di dalam lingkungan kelas. Banyak hal yang dapat terjadi di dalam kelas terutama dalam hal perkembangan bahasa yang dimiliki oleh anak, karena bahasa merupakan hal penting bagi anak untuk mengungkapkan perihal yang ia rasakan. Masalah tentang perkembangan pasti ditemui dalam suatu pembelajaran yang diterapkan oleh guru, antara lain masalah kesulitan membaca, masalah kesulitan berbicara, kesulitan dalam pemahaman kosa-kata, kesulitan dalam menulis dan lain sebagainya. Kesulitan-kesulitan tersebut merupakan suatu masalah yang timbul dalam setiap tahap perkembangan anak. Suatu masalah bukan suatu hal sulit untuk menyelesaikannya. Karena dalam setiap masalah selalu ada solusi untuk menyelesaikannya. Pengamatan perkembangan bahasa dalam kelas merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mengetahui kemampuan anak melewati tahap perkembangan bahasanya. Pengamatan tersebut kami kutip dari jurnal-jurnal yang menunjukan sebuah penelitian yang menunjukan suatu masalah dan juga solusi dari berbagai masalah tersebut. Solusi yang ditawarkan dari berbagai jurnal bermacam-macam, ada yang berupa kegiatan bercerita, metode menggambar, metode bercerita dengan boneka dalam panggung boneka, media roda pintar, metode bermain peran, metode bercerita, metode bermain kartu huruf dan lain sebagainya. Metode dan juga media tersebut merupakan solusi dari berbagai permasalahan yang ditemui di dalam kelas yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh anak. Guru dapat juga menggunakan metode-metode tersebut untuk menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar sehari-hari supaya anak tidak bosan dan jenuh.



11



B. Screening Keterlambatan Bahasa pada Anak Perkembangan bahasa setiap anak memiliki keunikan tersendiri dan kecepatan pencapaian perkembangan tiap anak berbeda-beda. Seorang anak dapat mengalami keterlambatan perkembangan di satu ranah perkembangan saja, atau dapat pula lebih dari satu ranah perkembangan. Menurut Bernie Endyarni Medise (Ikatan Dokter Anak Indonesia), menghimbau untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini atau screening. Salah satunya dengan mengenal tanda bahaya (red flags) agar dapat mengetahui seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangannya atau tidak, tanda bahaya tersebut diantaranya : a. Tanda bahaya bahasa (Ekspresif) 1. Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan. 2. Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah usia 24 bulan 3. Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan b. Tanda bahaya bahasa (Reseptif) 1. Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil tidak memberi respon. 2. Kurang kemampuan berbagi perhatian serta ketertarikan dengan orang lain (join attention) pada usia 20 bulan. 4. Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan Menurut Rumini, Sri dan Siti Sundari (2004:43-44) memaparkan sembilan faktor yang mempengaruhi perkembangan bicara anak diantaranya: 1. Kecerdasan Hurlock (1978:190) bahwa anak yang IQ-nya tinggi biasanya lebih mudah, lebih tertarik, dan lebih lancar berbicara ketimbang anak yang kurang cerdas, karena kemampuan mereka berbicara, orang dewasa dan teman sebaya mendorong mereka berbicara lebih banyak, ketimbang teman sebaya mereka yang kurang cerdas yang biasanya kurang berminat ikut serta dalam percakapan. 2. Jenis disiplin Jenis disiplin ini berkaitan dengan kedisiplinan yang orang tua terapkan saat mengajarkan bahasa pada anak. Semakin tinggi kedisiplinan yang diterapkan akan semakin membantu anak untuk belajar.



12



3. Posisi urutan anak Anak pertama dengan anak kedua tentu akan berbeda dalam perkembangan bahasanya. Anak kedua cenderung lebih cepat dan lancar karena mereka memiliki objek percontohan dalam hal berbicara. Berbeda dengan anak pertama maupun anak tunggal. 4. Besarnya keluarga Besarnya keluarga menyangkut jumlah individu yang tinggal dalam suatu keluarga. Anak yang hidup di keluarga inti yaitu hanya ayah, ibu, dan anak akan sangat berbeda perkembangan bahasanya dengan anak yang tinggal dalam keluarga besar. Hubungan yang terjadi dalam keluarga juga menentukan perkembangan bahasa anak. Menurut Yusuf (2010:122) mengatakan bahwa hubungan yang sehat antara orangtua dan anak (penuh perhatian, dan kasih sayang dari orangtua), memfasilitasi perkembangan bahasa anak, sedangkan hubungan yang tidak sehat mengakibatkan anak mengalami kesulitan atau kelambatan dalam perkembangan berbahasanya. 5. Status ekonomi sosial dan ras Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai Pendidikan, cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide untuk pemberian asuhan terhadap anak. Sehingga dari pola asuhan yang baik perkembangan yang dialami anak akan semakin baik. 6. Berbahasa dua (dwi bahasa) Penggunaan bahasa kedua yang menyebabkan anak bingung serta salah dalam mengekspresikan perasaan mereka terhadap teman sebaya maupun orang dewasa yang ada disekitarnya sehingga menjadikan mereka menarik diri dari lingkungan sosialnya. Sesuai dengan pernyataan Hurlock (1976:194) bahwa jika anak besar dalam rumah yang berbahasa dua yang keluarga tersebut tidak berbahasa ibu, kosa kata bahasa ibu mereka mungkin sangat terbatas pada waktu mereka berbicara dengan orang-orang di luar rumah. 7. Suara yang sangat gaduh Lingkungan sangat menentukan perkembangan bahasa anak. Suara yang gaduh akan membuat anak kesulitan untuk fokus mendengar kata yang orang dewasa atau orang disekelilingnya ucapkan sehingga sulit bagi anak untuk menirukan. 8. Gaya bicara Gaya bicara/model yang ditiru subjek saat berada di sekolah tidak sejalan dengan di rumah, dikarenakan pola pengasuhan yang diterapkan di rumah cenderung 13



mengikuti kemauan anak serta penggunaan bahasa yang tidak konsisten yang menyebabkan anak terlambat dalam berbicara. hubungan keluarga dan faktor kesehatan. Hurlock (1976:185) mengatakan bahwa agar anak tahu mengucapkan kata dengan betul, kemudian menggabungkannya menjadi kalimat yang betul, maka mereka harus memiliki model bicara yang baik untuk ditiru. Menurut Hurlock (1978:186-187) faktor yang melatarbelakangi anak speech delay yaitu: anak kembar dan jenis kelamin. Sedangkan Yusuf (2010:2) menambahkan satu faktor lagi yaitu faktor kesehatan. Menurut Hurlock (1976:186) bahwa anak yang sehat, lebih cepat belajar daripada anak yang tidak sehat, karena motivasinya lebih kuat untuk menjadi anggota kelompok sosial dan berkomunikasi dengan anggota kelompok tersebut. Selain ada tidaknya kecacatan fisik pada organ bicara anak juga mempengaruhi perkembangan bahasanya. Strategi/Teknik sederhana yang dapat dilakukan oleh guru dan orangtua dalam mengatasi anak yang terlambat berbicara : 1. Melatih anak berbicara dengan benar, pelan dan berulang-ulang. Hal ini sesuai dengan teori Santrock (2009:74) mengatakan bahwa di dalam atau di luar sekolah, dukungan terhadap perkembangan bahasa bahkan latihan dan ulangan merupakan kuncinya. 2. Saat berbicara selalu memperhatikan tata bahasa yang diucapkan. Hal ini sesuai dengan teori Roger Brown (Santrock 2009:73) mengatakan bahwa orangtua mendorong anakanak mereka untuk berbicara dengan tata bahasa yang benar. 3. Selalu melibatkan anak berbicara pada setiap keadaan dengan memperbaiki pengucapan anak yang masih keliru. Hal ini sesuai dengan pernyataan Santrock (2009:74) mengatakan bahwa anak-anak mendapatkan manfaat ketika orangtua dan guru mereka secara aktif melibatkan mereka dalam percakapan, mengajukan pertanyaan kepada mereka, dan menekankan bahasa interaktif dibandingkan bahasa direktif. 4. Penggunaan media teknologi yang mendukung pembendaharaan kata anak-anak. Hal ini didukung oleh Miller, 2001 (Santrock, 2009:79) terdapat tiga cara dalam mendukung pembendaharaan kata anak-anak dengan menggunakan tiga jenis teknologi yaitu seperti: komputer, buku audio, dan televisi pendidikan. 5. Konsultasi rutin untuk mengetahui perkembangan anak pada Dokter dan Psikolog anak.



14



Kesimpulan : Pemeriksaan deteksi dini atau screening untuk anak sangatlah penting dilakukan oleh orang tua atau guru agar anak tidak mengalami kesulitan dalam perkembangan bahasanya seperti pengenalan tanda bahaya (red flags) dalam tahap perkembangan diusianya. Faktorfaktor seperti kecerdasan, pola asuh orang tua, kesehatan serta lingkungan sangat berpengaruh terhadap cepat lambatnya perkembangan bahasa anak. Adapun strategi yang dapat orang tua atau guru terapkan untuk membina, membimbing dan mengajarkan kepada anak untuk mencapai tahap perkembangan bahasa sesuai dengan usianya.



15



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengamatan perkembangan bahasa anak usia dini dalam kelas dapat dilakukan dengan penerapan metode-metode seperti : metode bercerita, metode menggambar, metode bercerita dengan boneka dalam panggung boneka, media roda pintar, metode bermain peran, metode bercerita, metode bermain kartu huruf dan lain sebagainya. Pemeriksaan deteksi dini atau screening untuk anak sangatlah penting dilakukan oleh orang tua atau guru agar anak tidak mengalami kesulitan dalam perkembangan bahasanya seperti pengenalan tanda bahaya (red flags) dalam tahap perkembangan diusianya. B. Saran Orang tua dan guru juga dapat mempengaruhi aspek perkembangan bahasa untuk anak usia dini, baik secara konkrit maupun abstrak. Sebaiknya, pengamatan perkembangan bahasa anak usia dini dan screening keterlambatan bahasa pada anak dapat berlangsung secara optimal jika adanya kerjasama antara pihak orang tua dan guru, karena dari dua aspek tersebutlah kemampuan bahasa anak dapat diketahui dan mendapatkan data yang sesuai.



16



DAFTAR PUSTAKA Delfita R. 2010. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa pada Anak Melaui Permainan Gambar dalam Bak Pasir di TK Bina Anaprasa Mekar Sari Padang. Padang. Dhienni, Nurbiana, dkk. 2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka. Fakhriah, Fitriani D, Marputri R. 2016. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Kegiatan Bercerita Di PAUD Nurul Hidayah Aceh Besar. Universitas Syiah Kuala Darussalam. Hasan, Maimunah. 2009. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Yogyakarta: Diva Press. Khoiriyah, Anizar Ahmad, Dewi Fitriani. 2016. Model Pengembangan Kecakapan Berbahasa Anak Yang Terlambat Bicara (Speech Delay). Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala Darussalam. Lestari, Puji. 2014. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Metode Bermain Kartu Huruf di TK PSM 2 Kawedanan Magetan Tahun Ajaran 2014/2015. IKIP PGRI MADIUN. Lestariningrum A, P.W. Intan, 2012. Meningkatkan Perkembangan Kemampuan Berbahasa dengan Metode Bercerita dengan Panggung Boneka Anak Usia Dini Kelompok A TK Bina Bunga Bangsa Rungkut Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Bahasa Anak Dan Remaja. Jakarta : Rineka Cipta Rusniah. 2015. Meningkatkan Perkembangan Bahasa Indonesia Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Metode Bercerita pada Kelompok A di TK Malahayati Neuhen tahun Ajaran 2015/2016. Suhartini. 2010. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dengan Metode Bercerita dengan Panggung Boneka Anak Usia DiniKelompok A TK Bina Bunga Bangsa Rungkut Surabaya. Universitas Negeri Surabaya Suyamti, Sri. 2012. Pengembangan Kemampuan Bahasa dengan Menggunakan Media Roda Pintar pada Anak Kelompok A TK Waru 01 Kebakramat Karanganyar TA 2012/2013. Universitas Muhammadiyah Surakarta.



17