Askep Anak Asma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN NGANNGUAN ASMA BRONCHIALIS



Disusun oleh: 1. 2. 3. 4.



Alan panorama Mia oktaviani Venny syafarina Vina mutiarani.p



AKADEMI KEPERAWATAN SAIFUDDIN ZUHRI Jl.Pahlawan No.45 Indramayu 4212-telp 0234 274357 2019



1



KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa hambatan sesuatu apapun. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-Nya yang telah membimbing kita dari jaman jahiliyah menuju jaman Islamiyah. Dengan adanya makalah ini diharapkan m mahasiswa dapat memetik manfaat dan dapat mengembangkan potensi dirinya. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata kuliah keperawatan anak. Makalah ini tidak akan tersusun tanpa adanya pihak-pihak yang mendukung proses pelaksanaan ini. Kami ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang mendukung penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharap saran dan kritik yang membangun agar lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya. Amin.



DAFTAR ISI 2



BAB 1 PENDAHULUAN 3



1.1 Latar Belakang Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang aman. Praktisi atau teknisi yang memantau untuk mencegah terjadinya penyakit asma bronchial dan membantu melindungi klien dan pekerja keperawatan kesehatan dari penyakit tersebut. Klien dalam lingkungan keperawatan dapat beresiko terkena penyakit asma bronchial jika tidak di antisipasi dengan tepat, dan prosedur invasive dalam fasilitas perawatan akut atau ambulatory, klien dapat terpajan pada penyakit asma bronchial jika tidak di tangani dengan prosedur dini, yang beberapa dari penyakit tersebut. Dengan cara memperaktikan teknik pencegahan penyakit asma bronchial, dan perawat dapat menghindarkan penyebarab penyakit tersebut terhadap klien. 1.2 Rumusan masalah



1.3 Tujuan Mengetahui definisi asma bronchial Mengetahui etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala / manifestasi klinis, diagnose keperawatan, komplikasi, penatalaksanaan,. 3. Mengetahui asma-asma bronchial 1. 2.



BAB II PEMBAHASAN 2.1. DEFINISI 4



Asma bronchial adalah penyakit prnafasan obstruktif yang di tandai oleh spame akut otot polos bronchialus. Hal yang menyebabkan obstruksi aliran udara dan penurunan ventilasi alveolus.(HUDDAK DAN GALLO,1997) Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitmen, reversible dimana trakea dan bronchi berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu (smeltjer,2002:611) Asma adalah obstruktif jalan nafas yang bersifat reversible, terjadi ketika bronkus mengalami inflamasi/ peradangan dan hipperresponsif.(reeves,2001:48) Asma merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan yang banyak dijumpai pada anak-anak maupun dewasa. Menurut global initiative for asthma (GINA) tahun 2015, asma didefinisikan sebagai “ suatu penyakit yang heterogen, yang dikarakteristik oleh adanya inflamasi kronis pada saluran pernafasan. Hal ini ditentukan oleh adanya riwayat gejala gangguan pernafasan seperti mengi, nafas terengah-engah, dada terasa berat/tertekan, dan batuk, yang bervariasi waktu dan intensitasnya, diikuti dengan keterbatasan aliran udara ekspirasi yang bervariasi”, (Kementrian Kesehatan RI, 2017) 2.2. ETIOLOGI Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasitimbulnya serangan asma bronchial. a. Faktor predisposisi Genetik Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karenaadanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus. Selain itu hipersentifisitassaluran pernafasannya juga bisa diturunkan. b. Faktor presipitasi 



Alergen Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan contoh: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi 2. Ingestan, yang masuk melalui mulut contoh: makanan dan obat-obatan 3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit contoh: perhiasan, logam dan jam tangan



 5



Perubahan cuaca



Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhiasma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim,seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungandengan arah angin serbuk bunga dan debu. 











Stress Stress/ gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejalaasma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalamistress/gangguanemosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati. Lingkungan kerja Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. Halini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja dilaboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala inimembaik pada waktu libur atau cuti. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukanaktifitas jasmani atau aloh raga yang berat. Lari cepat paling mudahmenimbulkan serangan asma. Serangan asma karena aktifitas biasanyaterjadi segera setelah selesai aktifitas tersebut.



2.3. PATOFISIOLOGI / PATHWAY Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yangmenyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap bendabenda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asmatipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergimempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormaldalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi denganantigen spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mastyang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebutmeningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast danmenyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin,zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktorkemotaktik eosinofilik dan bradikinin. Efek gabungan dari semua faktor-faktor iniakan menghasilkan adema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresimucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolussehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat.Pada asma , diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripadaselama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksamenekan bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, makasumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkanobstruksi berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya 6



dapatmelakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi.Hal ini menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsional dan volume residu parumenjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkanudara ekspirasi dari paru. Hal ini bisa menyebabkan barrel chest.



2.4. TANDA DAN GEJALA / MANIFESTASI KLINIS 1. Stadium dini.



a. b. c. d. e. f.



7



Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek. Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang timbul. Whezing belum adad. .Belum ada kelainan bentuk thorake. Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E. BGA belum patologis.



Faktor spasme bronchiolus dan edema yang lebih dominanan. a. Timbul sesak napas dengan atau tanpa sputum. b. Whezing. c. Ronchi basah bila terdapat hipersekresi d. Penurunan tekanan parsial O2 2. Stadium lanjut/kronik a. Batuk, ronchi. b. Sesak nafas berat dan dada seolah-olah tertekan c. Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan d. Suara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent Chest) e. Thorak seperti barel chest. f. Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus. g. Sianosis (Halim Danukusumo, 2000, hal 218-229) 2.5. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL. 1. Bersikan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi secret. 2. Gangguan kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia. 4. Kurang pengetahuan Berhubungan dengan kurang informasi / tidak mengenal informasi. 2.6. PEMERIKSAAN PENUNJANG. 1. Spirometri. Untuk menunjukan adanya obstruksi jalan nafas 2. Tes provokasi. a. Untuk menunjang adanya hiperaktifitas bronkus. b. Tes provokasi dilakukan bila tidak dilakukan lewat tes spirometri. c. Tes provokasi bronchial seperti: tes provokasi histamine, metakolin, allergen, kegiatan jasmani, hiperventilasi dengan udara dingin dan inhalasi dengan aqua destilata tubuh. d. Analisa gas darah dilakukan pada asma berat. e. Pemeriksaan eosinophil total dalam darah. f. Pemeriksaan sputum. 2.7.



KOMPLIKASI Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah: 1. Status asmatikus 2. Atelectasis 3. Hipoksemia. 4. Pneumotoraks. 5. Emfisema. 6. Deformitas thoraks. 7. Gagal nafas.



8



2.8.



PENATALAKSANAAN MEDIS Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah: 1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera. 2. Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma. 3. Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenai penyakit asma, baik pengobatannya maupun tentang perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengertitujuan penngobatan yang diberikan dan bekerjasama dengan dokter atau perawat yangmerawatnnya. Pengobatan pada asma bronkhial terbagi 2, yaitu: 1. Pengobatan non farmakologik.  Memberikan penyuluhan  Pemberian cairan  Fisiotherapy  Beri O2 bila perlu 2. Pengobatan farmakologi Bronkodilator : obat yang melebarkan saluran nafas. Terbagi dalam 2 golongan :  Simpatomimetik/ andrenergik (Adrenalin dan efedrin) Nama obat :- Orsiprenalin (Alupent)- Fenoterol (berotec)- Terbutalin (bricasma)  Santin (teofilin) Nama obat :- Aminofilin (Amicam supp)- Aminofilin (Euphilin Retard)- Teofilin (Amilex)



Format 1



PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK I. Biodata A. Identitas Klien



9



1. Nama



: An. B



2. Tempat tgl lahir/ usia



: kebumen, 16 januari 2015, 42 bulan



3. Jenis kelamin



: laki- laki



4. Agama



: islam



5. Pendidikan



:-



6. Alamat



: jl.pemuda no.1 kebumen



7. Tgl pengkajian



: 11 november 2015pukul. 09.30 WIB



8. Diagnosa medis



: asma



B. Identitas Orang tua/ Wali 1. Ayah/ wali



2. Ibu



a. Nama : Tn.Y



a. Nama



: Ny .N



b. Usia



b. Usia



: 42 tahun



: 48 tahun



c. Pendidikan: SMA



c. Pendidikan: SMA



d. Pekerjaan



d. Pekerjaan



:ibu rumah tangga



: wiraswasta



e. Agama



:islam



e. Agama



:islam



f. Alamat



:jl.pemuda no.1 kebumen



f. Alamat



: jl.pemuda no.1



kebumen C. Identita sudara kandung No 1. Jk.J



NAMA



USIA HUBUNGAN 15 th Kakak kandung



STATUS KESEHATAN Tidak memiliki riwayat penyakit



II.



Riwayat kesehatan Saat dikaji pada tanggal 11 November 2015 pukul 11.00 WIB Ibu klien



mengatakan klien sesak nafas sejak 2 hari SMRS, klien tidak batuk, terdapat tarikan dinding dada ke dalam, dan terdengar bunyi wheezing. Klien tampak pucat dan nafsu makan klien menurun. Ibu klien mengatakan klien ada alergi terhadap udara dingin. Klien dan ibu klien tampak gelisah dan cemas. Ibu klien belum mengetahui tentang penyakit asma. A. Riwayat Kesehatan lalu 1. Prenatal care a. Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu: Selama kehamilan klien, ibu klien mengatakan tidak mempunyai masalah khusus, paling hanya mual-mual. Ibu klien selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan secara teratur. b. Imunisasi TT: 2. Natal a. Jenis persalinan



: normal



b. Penolong persalinan : puskesmas c. Komplikasi ibu pada saat dan setelah melahirkan: tidak ada komplikasi pada saat dan setelah melahirkan 3. Postnatal 10



a. Kondisi bayi: _________________________ APGAR Score___________ b. Anak pada saat lahir mengalami:  Pasien pernah mengalami penyakit: tidak ada, usia :- , obat :  Riwayat kecelakaan: tidak pernah mengalami kecelakaan B. Riwayat Kesehatan keluarga Ibu klien mengatakan keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti klien,dan keluarga tidak ada yang mengalami penyakit seperti TBC,DM,HIPERTENSI maupun penyakit serius lainnya. � Genogram



Ket :



: laki-laki



: perempuan



:



…….



: tinggal serumah



: pasien



meninggal



Jelaskan: klien adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara, sekarang umur klien 42 bulan, kedua orang tua dan keluarga klien tidak mempunyai penyakit yang menular,dan tidak mempunyai penyakit keturunan



11



III. Riwayat Immunisasi No. Jenis immunisasi Waktu Frekeunsi Reaksi setelah pemberian Pemberian 1. BCG umur 2 bulan 1 kali Anak menangis 2. DPT (I,II,III) Umur 2 , 1x/ Anak menangis dan merasa 3,4bulan bulan kesakitan 3. Polio (I,II,III,IV) Umur 1,2 ,3 1x/ Anak meringis dan 4 bulan bulan 4. Campak 9 bulan,18 1x Anak meringis bulan kelas 1 sd 5. Hepatitis 12 jam setelah 1 x Anak menangis bayi lahir pemberian IV. Riwayat Tumbuh Kembang A. Pertumbuhan fisik 1. Berat badan : 16kg 2. Tinggi badan : 89.0 Cm 3. Waktu tumbuh gigi 8 bulan, gigi tanggal. belum ada, jumlah gigi 20 buah B. Perkembangan Tiap tahap Usia anak saat 1. Berguling: 5 bulan 2. Duduk : 7 bulan 3. Merangkak: 7 bulan 4. Berdiri : 1 tahun 5. Berjalan : 1,3 tahun 6. Senyum kepada orang lain petama kali: 1 tahun 7. Bicara pertama kali: 1,6 tahun dengan menyebutkan: mama 8. Berpakaian tanpa bantuan : 4 tahun V. Riwayat Nutrisi A. Pemberian ASI ibu klien memberikan asi ekslusif pada An.B pada usia setelah 15 menit lahir hingga 2 tahun B. Pemberian susu formula 1. Alasan pemberian : 2. Jumlah pemberian : 3. Cara pemberian : Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini



Usia



Lama Pemberian



0-6 bulan



Asi ekslusif



8xsehari



6-9 bulan



Makanan lumat( tekstur makanan cair dan lembut) Makanan lunak atau lembek Makanan berbentuk



2-3 kali sehari



1 tahun 2 tahun 12



Jenis Nutrisi



3-4 x sehari 2-3 x sehari



3 tahun



padat Makanan berbentuk padat



2-3 x sehari



VI. Riwayat Psikososial A. Anak tinggal bersama : Ibu, ayah dan kakaknya di rumah B. Lingkungan berada di: perumahan C. Rumah dekat dengan:tetangga., tempat bermain,tidak ada D. Kamar pasien: sama orang tua E. Rumah ada tangga: Tidak ada F. Hubungan antar anggota keluarga: baik G. Pengasuh anak: Tidak ada VII. Riwayat Spiritual A. Support system dalam keluarga B. Kegiatan keagamaan VIII. Aktivitas sehari-hari Kondisi Sebelum sakit Nutrisi: 1. Selera makan Cairan: 1. Jenis minuman 2. Frekuensi minum 3. Kebuthan cairan 4. Cara pemberian Eliminasi (BAB&BAK) 1. Tempat pembuangan 2. Frekuensi(waktu) 3. Konsistensi 4. Kesulitasn 5. Obat pencahar Istirahat tidur 1. Jenis tidur  Siang  Malam 2. Pola tidur 3. Kebiasaan sebelum tidur 4. Kesulitan tidur



makan 3x sehari porsi sedikit



Makan 2 x sehari porsi sedikit



Air putih 5 x sehari



Air putih 4 x sehari



Oral



Oral



Kamar mandi 3 x seminggu Lembek Tidak ada -



Kamar mandi 3 x seminggu Lembek Tidak ada -



4 jam 8 jam



2 jam 7 jam



Mencuci kaki Tidak ada



Mencuci kaki Ada karena sesak nafas



Di bantu orang tua 2 x sehari Gayung,sabun,lap,air hangat,handuk



2. Cuci rambut



Di bantu orang tua 2 x sehari Gayung,sabun,air hangatsikat gigi dan pasta gigi,handuk



 Cara  Frekuensi 3. Gunting kuku



Di bantu orang tua 3.x seminggu



Personal hygiene 1. Mandi  Cara  Frekuensi  Alat mandi



13



Saat sakit



Di bantu orang tua 3 x seminggu -



4. Gosok gigi



1 kali seminggu 2 x sehari



Aktifitas dan mobilisasi 1. Kegiatan sehari-hari Bermain 2. Pengaturan jadual harian Di atur orang tua 3. Penggunaan alat bantu Tidak ada aktifitas 4. Kesulitan pergerakan Tidak ada tubuh Rekreasi 1. Perasaan saat sekolah 2. Waktu luang Bermain 3. Perasaan setelah rekreasi Senang, bahagia 4. Waktu senggang dengan Waktu libur keluarga 5. Kegiatan hari libur Jalan-jalan IX. Pemeriksaan fisik A. Keadaan Umum : Baik B. Kesadaran : Composmentis C. Tanda-tanda vital : TD : 90/60 mmHg Nadi : 80 x/menit Suhu : 37,5 ˚C RR : 36 x/menit D. Antropoemetri : Lingkar Kepala : 54 cm Lingkar Lengan atas : 16 cm BB : 14 Kg TB : 100 cm E. Keadaan Kepala 1. Keadaan rambut dan hygiene kepala a. Warna rambut : Hitam b. Penyebaran : Merata c. Mudah rontok : Tidak d. Kebersihan rambut : Bersih 2. Benjolan/massa : Tidak ada 3. Nyeri tekan : Tidak ada 4. Tekstur rambut : Lembut F. Muka 1. Simetris/ tidak : Simetris 2. Bentuk wajah : Oval 3. Ekspresi wajah : Meringis 4. Nyeri tekan : Tidak ada 5. Data lain : Tidak ada G. Mata 14



2 x sehari Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tiduran Tidak ada



1. Posisi : Simetris 2. Pelpebrae : normal 3. Sclera : Anikterik 4. Conjungtiva : Anemis 5. Pupil : Isokhor 6. Ketajaman penglihatan : Normal 7. Data lain : Tidak ada H. Hidung & sinus 1. Posisi : Simetris 2. Bentuk hidung : lurus 3. Keadaan septum : tidak baik 4. 5. Sekret/cairan : terdapat secret 6. Data lain :I. Telinga 1. Posisi telinga : simetris 2. Ukuran/Bentuk telinga : sejajar dengan mata 3. Aurikel :4. Lubang telinga : terdapat lubang telinga 5. Pemakaian alat bantu : tidak memakai alat bantu 6. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan 7. Pemeriksaan uji pendengaran: Rinne: normal, Weber: normal, Swabach: normal 8. Data lain : tidak ada J. Mulut 1. Gigi : Lengkap 2. Lidah : Merah muda 3. Bibir : Pucat 4. Pemeriksaan uji pengecapan: Manis: normal, Asam/asin: normal, Pahit: normal 5. Data lain : tidak ada K. Tenggorokan 1. Warna mukosa tenggorokan : 2. Nyeri tekan : Tidak ada 3. Nyeri menelan : Tidak ada L. Leher 1. Kelenjar thyroid : Tidak ada 2. Kaku kuduk : Tidak ada 3. Kelenjar Limfe : Tidak ada 4. Data lain : Tidak ada M. Thorax dan pernafasan 1. Bentuk dada : barell chest 2. Irama pernafasan : bunyi ronchi 3. Pergerakan dada/compliance : pergerakan dada cepat, terdapat tarikan dinding dada ke dalam 15



4. Tipe pernafasan 5. Vocal fremitus 6. Massa/nyeri 7. Suara nafas 8. Suara tambahan 9. Data lain N. Jantung 1. Ictus cordis 2. Pembesaran jantung 3. Bunyi Jantung 4. Bunyi Jantung tambahan 5. Data lain O. Abdomen 1. Membuncit/distensi 2. Luka/lesi 3. Massa/nyeri tekan 4. Hepar 5. Lien 6. Peristaltik usus 7. Bunyi perkusi 8. Data lain P. Genetalia dan anus.



: mengi : terdapat vocal fomitus kanan kiri : tidak ada nyeri : wheezing : Tidak ada : Perkusi = sonor : Tampak ictus cordis : Tidak ada : S1 dan S2 bunyi reguler : Tidak ada : Tidak ada : Bentuk datar : Tidak ada : Ada massa, klien belum BAB : Normal : Normal : Bising usus 20 x/menit : Timpani : Tidak ada : Normal



Q. Ekstremitas Atas 1. Pergerakan kanan/kiri : normal 2. Kekuatan otot kanan/kiri : normal 3. Tonus otot kanan/kiri : normal 4. Akral : hangat 5. Reflek : normal 6. Nyeri : tidak ada 7. Turgor kulit : normal Bawah 1. Pergerakan/ gaya berjalan : normal 2. Kekuatan otot kanan/kiri : normal 3. Tonus otot kanan/kiri : normal 4. Akral : hangat 5. Reflek : normal 6. Nyeri tekan : tidak ada 7. Turgor kulit : normal 8. Edema : tidak ada R. Status neurologi 1. Saraf-saraf cranial (Nervus 1 -12) 16



2. Tanda-tanda meningeal 3. Data lainnya H. Pemeriksaan tingkat perkembangan (0-6 tahun) dengan menggunakan DDST I. Test Diagnostik (laboratorium, foto rontgen, CT Scan, EEg,ECG) - Jenis Pemeriksaan:Hemoglobin Hasil: 10.7 gr/dl - Hematokrit Hasil: L31 - leukosit Hasil:14.5 - eritrosit Hasil: 4.1 -Diffferent count Hasil: 0.10/1.40/49.60/40.50/0.40 - MCV Hasil:75# -MCH Hasil: 26 -MCHC Hasil: 35 g/dl J.



Terapi IVFD RL = 20 tetes/menit Oksigen 2 L/menit nasal kanul Nebu : Ventolin 4x2,5 mg L Bio 2x1 sac Diet Gizi seimbang K. Data Fokus Nama pasien :An.B Ruangan : cengkir DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF ★ DS : ★ DO: - Ibu klien mengatakan -RR : 36 x/menit klien sesak nafas - Terdengar suara - Tidak ada batuk wheezing - Terdapat secret yang - Terdapat pernafasan berlebih. cuping hidung - Terdapat tarikan dinding dada ke dalam. ★ DS: ★ DO: - Klien dan Ibu klien - Klien tampak gelisah mengatakan cemas dan rewel. - Klien sulit tidur - Klien susah makan. ★ DS: ★DO: - Klien mengatakan - Keluarga tampak klien dan keluarga belum bingung mengetahui tentang - Ibu klien bertanyapenyakit asma tanya tentang penyakit 17



- Klien dan keluarga tampak cemas



asma



Format 2 ANALISA DATA No. 1.



Data DS : - Ibu klien mengatakan klien sesak nafas - Tidak ada batuk - Terdapat secret yang berlebih DO : - RR : 36 x/menit - Terdengar suara wheezing - Terdapat pernafasan cuping hidung - Terdapat tarikan dinding dada ke dalam



Etiologi Allergen/non allergen



Masalah Ketidak efektifan bersihan jalan nafas



Merangsang respon imun untuk menjadi aktif Meranngsang ig E Menempel pada sel mast Pelepasan histamine,bradikiinah dan prostaglandin Pembentukann mucus Akumulsi secret di trachea dan bronchus



2.



18



DS : - Klien dan Ibu klien mengatakan cemas - Klien sulit tidur - Klien susah makan DO : - Klien tampak gelisah dan rewel



Bersihan jalan napas tidak efektif Brochopasme



Perubahan status kesehatan



Ansietas



Kekurangannya informasi tentang penyakit Mekanisme koping tidak efektif KECEMASAN



3.



DS : - Klien mengatakan klien dan keluarga belum mengetahui tentang penyakit asma - Klien dan keluarga tampak cemas DO : - Keluarga tampak bingung - Ibu klien bertanya-tanya tentang penyakit asma



Sumbatan mucus



Kurang pengetahuan



Obstruksi sal napas (bronchopasme)



Kurang pengetahuan



DIAGNOSA KEPERAWATAN No



1. 2. 3.



19



Diagnosa Keperawatan (diisi berdasarkan prioritas masalah) Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan Ansietas b.d Perubahan status kesehatan Kurang pengetahuan b.d Kurang informasi tentang proses penyakit dan perawatan dirumah



Tanggal ditemukan 11 november 2015 11 november 2015 11 november 2015



Tanggal teratasi



12 November 2015 12 November 2015 12 November 2015



Paraf dan nama jelas



Format 3 RENCANA KEPERAWATAN Tang gal



No.



Diagnosa Keperawatan (PES)



1. Hari ke-1



Hari ke-2



20



Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan



Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan



Tujuan dan kriteria hasil



Rencana Tindakan



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien diharapkan Dalam kriteria hasil : 1. Batuk efektif ( skala 5 meningkat) 2. Produksi sputum (skala 5 menurun) 3.Mengi( skala 5 menurun) 4. Wheezing (skala 5 menurun) 5.Dyspnea( skala 5 menurun) 6.Ortopnea(skala 5 menurun 7. Sulit bicara ( skala 5 menurun) 10. Frekuensi nafas (skala 5 membaik) 11. Pola napas ( skala 5 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan



- latih batuk efektif a. Identifikasi kemampuan batuk. b. Monitor adanya retensi sputum



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien diharapkan Dalam kriteria hasil : 1. Batuk efektif ( skala 5 meningkat) 2. Produksi sputum (skala 5 menurun) 3.Mengi( skala 5 menurun) 4. Wheezing (skala 5 menurun) 5.Dyspnea( skala 5



- manajemen jalan napas a. Monitor bunyi napas tambahan ( mis,gurgling,mengi,wheezing,ro nkhi kering) b. Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)



C. Atur posisi semi Fowler atau fowler d. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien e. Buang sekret pada tempat sputum f. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif -manajemen jalan napas a. Monitor bunyi napas tambahan ( mis,gurgling,mengi,wheezing,ro nkhi kering) b. Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)



- latih batuk efektif a. Identifikasi kemampuan batuk. b. Monitor adanya retensi sputum C. Atur posisi semi Fowler atau fowler



Paraf dan nama jelas



menurun) 6.Ortopnea(skala 5 menurun Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien diharapkan Dalam kriteria hasil : 1. Batuk efektif ( skala 5 meningkat) 2. Produksi sputum (skala 5 menurun) 3.Mengi( skala 5 menurun) 4. Wheezing (skala 5 menurun) 5.Dyspnea( skala 5 menurun) 6.Ortopnea(skala 5 menurun 7. Sulit bicara ( skala 5 menurun) 8. Sianosis ( skala 5 menurun) 9. Gelisah ( skala 5 menurun) 10. Frekuensi nafas (skala 5 membaik) 11. Pola napas ( skala 5 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan



Hari ke-3



Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien diharapkan Dalam kriteria hasil : 1. Batuk efektif ( skala 5 meningkat) 2. Produksi sputum (skala 5 menurun) 3.Mengi( skala 5 menurun) 4. Wheezing (skala 5 menurun) 5.Dyspnea( skala 5



21



d. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien e. Buang sekret pada tempat sputum f. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif



Pemantauan respirasi a. Monitor kemampuan batuk efektif. b. Monitor adanya produksi sputum. c. Monitor adanya sumbatan jalan napas



menurun) 6.Ortopnea(skala 5 menurun 7. Sulit bicara ( skala 5 menurun) 8. Sianosis ( skala 5 menurun) 9. Gelisah ( skala 5 menurun) 10. Frekuensi nafas (skala 5 membaik) 11. Pola napas ( skala 5 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan



Hari ke-1



2.



Ansietas b.d perubahan status kesehatan



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien akan menunjukan pengendalian diri terhadap ansietas. Dengan kriteria hasil: 1. Melanjutkan aktivitas yang di butuhkan meskipun mengalami kecemasan. 2. Menunjukan kemampuan untuk berfokus pada pengetahuan dan keterampilan baru 3.Mengomunikasikan kebutuhan dan perasaan negatif secara tepat. 4. Memiliki tandatanda vital dalam batas normal



1. Pantau kondisi yang menunjukan peningkatan kecemasan klien - monitori tingkat kecemasan pasien - pantau kondisi nadi pasien



Hari ke-2



Ansietas b.d perubahan status kesehatan



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien akan menunjukan



1. Libatkan anak dalam bermain 2. Beri dorongan mengungkapkan ketakutan/masalah 3. Libatkan keluarga untuk



22



Ansietas b.d perubahan status kesehatan



Hari ke-3



3. Hari ke-1



23



Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang



pengendalian diri terhadap ansietas. Dengan kriteria hasil: 1. Melanjutkan aktivitas yang di butuhkan meskipun mengalami kecemasan. 2. Menunjukan kemampuan untuk berfokus pada pengetahuan dan keterampilan baru 3.Mengomunikasikan kebutuhan dan perasaan negatif secara tepat. 4. Memiliki tandatanda vital dalam batas normal secara tepat.



menenangkan klien



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien akan menunjukan pengendalian diri terhadap ansietas. Dengan kriteria hasil: 1. Melanjutkan aktivitas yang di butuhkan meskipun mengalami kecemasan. 2. Menunjukan kemampuan untuk berfokus pada pengetahuan dan keterampilan baru 3.Mengomunikasikan kebutuhan dan perasaan negatif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien diharapkan pasien terjadi



1. Ajarkan teknik menenangkan diri dan pengendalian perasaan negatif yang di rasakan klien. - melakukan tekhnik relaksasi - malukukan nafas dalam 2. Libatkan anak dalam bermain 3. Beri dorongan mengungkapkan ketakutan/masalah 4. Libatkan keluarga untuk menenangkan klien



Kaji tingkat pengetahuan pasien - memberikan promkes bagi keluarga pasien tentang penyakit asma -Seperti pengertian



Hari ke-2



Hari ke-3



24



penyakit dan peningkatan pengobatan pengetahuan mengenai kondisi dan penanganan yang bersangkutan Dalam kriteria hasil : - melaporkan pemahaman mengenai penyakit yang di alami - menanyakan tentang pilihan terapi yang merupakan petunjuk kesiapan belajar



- faktor penyebab - cara mencegahnya



Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang penyakit dan pengobatan



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien diharapkan Dalam kriteria hasil : -Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien diharapkan pasien terjadi peningkatan pengetahuan mengenai kondisi dan peningkatan yang bersangkutan Dalam kriteria hasil : - melaporkan pemahaman mengenai penyakit yang di alami - menanyakan tentang pilihan terapi yang merupakan petunjuk kesiapan belajar



Berikan informasi pada pasien tentang perjalanan penyakitnya - memberikan pencegahan dalam pengobatan yang di lakukan di rumah - melatih pasien dan keluarga untuk batuk efektif



Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang penyakit dan pengobatan



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pasien terjadi peningkatan pengetahuan mengenai kondisi dan



Berikan penjelasan pada pasien tentang setiap tindakan keperawatan yang di berikan - beri tahu pasien dan keluarga tindakan satu persatu sebelum tindakan



penanganan yang besakungkutan Dalam kriteria hasil: -Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien diharapkan Dalam kriteria hasil : - melaporkan pemahaman mengenai penyakit yang di alami - menanyakan tentang pilihan terapi yang merupakan petunjuk kesiapan belajar Dst… .



25



Dst…..



PELAKSANAAN (CATATAN PERKEMBANGAN) Hari ke 3



Bersih an jalan nafas tidak efektif b.d sekres i yang tertaha n



Pemantauan respirasi a. Monitor kemampuan batuk efektif. b. Monitor adanya produksi sputum. c. Monitor adanya sumbatan jalan napas



Hari ke 1



Ansiet as b.d peruba han status keseha tan



Hari ke 2



Ansiet as b.d peruba han status keseha tan



Hari ke 3



Ansiet as b.d peruba han status keseha



1.memantau kondisi yang menunjukan peningkatan kecemasan klien - memonitori tingkat kecemasan pasien Memantau kondisi nadi pasien 2.mengajjarkan teknik menenangkan diri dan pengendalian perasaan negatif yang di rasakan klien. - melakukan tekhnik relaksasi - malukukan nafas dalam 1. Melibatkan anak dalam bermain 2. Memberi dorongan mengungkapkan ketakutan/masalah 3. Melibatkan keluarga untuk menenangkan klien 1. Mengajarkan teknik menenangkan diri dan pengendalian perasaan negatif yang di rasakan klien. - melakukan tekhnik



26



tan



Hari ke 1



Hari ke 2



Hari ke 3



27



relaksasi - malukukan nafas dalam 2. Melibatkan anak dalam bermain 3. Memberi dorongan mengungkapkan ketakutan/masalah 4. Meliibatkan keluarga untuk menenangkan klien Kuran Mengkaji tingkat g pengetahuan pasien penget - memberikan promkes ahuan bagi keluarga pasien b.d tentang penyakit asma kuran Seperti pengertian g - faktor penyebab inform - cara mencegahnya asi tentan g penya kit dan pengo batan Berikan informasi pada pasien tentang perjalanan penyakitnya - memberikan pencegahan dalam pengobatan yang di lakukan di rumah - melatih pasien dan keluarga untuk batuk efektif Berikan penjelasan pada pasien tentang setiap tindakan keperawatan yang di berikan - beri tahu pasien dan keluarga tindakan satu persatu sebelum tindakan



Format 5



EVALUASI No. DX



Hari/tgl/jam Bersihan jalan nafas tidak efektif



28



Evaluasi hasil (SOAP) (mengacu pada tujuan) S:-klien mengatakan sesak nafas berkurang - klien mengatakan secret berkurang O: - Terdengar suara wheezing



Paraf dan nama jelas



Dx.1 b.d sekresi yang tertahan



Ansietas b.d perubahan status kesehatan



S: -klien dan ibu klien mengatakan rasa cemas berkurang -klien sudah bisa tidur dan makan meskipun tidak habis O: klien mengatakan gelisah dan rewel A: masalah teratasi setengah P: intervensi di lanjutkan



Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang penyakit dan pengobatan



S:klien dan keluarga mengatakan sedikit mengetahui tentang penyakitnya O: keluarga tampak bingung A: masalah teratasi P: intervensi di hentikan



Dx. 2



Dx. 3



29



- Terdapat pernafasan cuping hidung - Terdapat tarikan dinding dada ke dalam. - rr : 36 x / mng A: masalah teratasi P: intervensi di hentikan