12 0 179 KB
ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG ASMA
Kelompok 2A
CI LAHAN (
CI INSTITUSI )
)
YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR PROFESI NERS MAKASSAR 2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
I.
DATA UMUM 1. Identitas Klien Nama
: An. K
Tempat tgl lahir
: Makassar, 09 – 11- 2011 Jenis kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Suku
: Makassar
Pendidikan
: SD
Dx.Medis
: ASMA
Alamat
: Harmony Residen A/25
Telp
:-
Tgl masuk RS
:-
Ruangan
:-
Golongan darah
:-
Sumber info
: Orang tua
Umur
: 10 Tahun
2. Identitas Orang tua Ayah Nama
: Tn. M
Umur
: 40 Tahun
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Alamat
: Harmony Residen A/25
Telp.
:-
Nama
: Ny. N
Umur
: 38 Tahun
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Harmony Residen A/25
Telp.
:-
Ibu
Lain – lain (hubungan keluarga) Nama
:-
Umur
:-
Pendidikan
:-
Pekerjaan
:-
Alamat
:-
3. Identitas Saudara Kandung No
1.
NAMA
An. A
USIA
7 tahun
HUBUNGAN
Adik kandung
STATUS KESEHATAN
Sehat
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI 1. Keluhan Utama
: Batuk, kadang demam, sesak nafas dan susah tidur
2. Alasan masuk RS
:
III. Riwayat penyakit Provocative/Palliative : Quality/quantitas
:
Region/radiasi
:
Severity/scale
:
Timing
:
IV. RIWAYAT KESEHATAN LALU (KHUSUS UNTUK ANAK USIA 0 – 5 TAHUN) 1. Prenatal care a. Pemeriksaan kehamilan
:
b. Keluhan selama hamil
:
c. Riwayat terkena radiasi
:
d. Kenaikan berat badan selama hamil
:
e. Imunisasi TT
:
f. Golongan darah ibu :
Golongan darah ayah :
2. Natal a. Tempat melahirkan
: Rumah Sakit Bersalin Bunda
b. Lama dan jenis persalinan
: Normal
c. Penolong persalinan
: Dokter
d. Cara untuk memudahkan persalinan
:
e. Komplikasi waktu lahir
:
3. Post natal a. Kondisi bayi
: BB lahir : 2600 gram PB
b. Apakah anak mengalami
:
: 48 Cm
(Untuk semua Usia) a. penyakit yang pernah dialami
: sesak nafas karena asma
b. Riwayat kecelakaan
: Tidak ada
c. Pernah : dioperasi , dirawat di RS
: Pernah dirawat di rumah sakit dengan
Tifoid d. Allergi
: alergi terhadap debu dan cuaca yang
dingin e. Konsumsi obat-obatan bebas
: Tidak
f. Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : Normal 4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Genogram GI G II
60
X
44
43
37
42
36
34
32
30
38
40
GIII
58
59
10
7
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Meninggal : Pasien Identifikasi : Generasi I
: Kakek dari garis keturunan ayah pasien sudah meninggal di usia 60 tahun karena stroke.
Generasi II
: Orang tua pasien masih hidup dan ada Riwayat penyakit yang sama pada ayah pasien yaitu penyakit asma.
Generasi III
: Pasien An. K saat ini sedang mengalami batuk dan sesak nafas ringan, namun tidak dirawat di rumah sakit.
V. RIWAYAT IMMUNISASI (IMUNISASI LENGKAP) NO
Jenis immunisasi
1. 2. 3. 4. 5.
BCG DPT (I,II,III) Polio (I,II,III,IV) Campak Hepatitis
Waktu
Frekuensi
pemberian
Reaksi setelah pemberian
Keterangan
-
VI. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG A.
Pertumbuhan Fisik 1.
Berat badan
2.
Tinggi badan
3.
Waktu tumbuh gigi
B.
: Kg : cm : umur 1 tahun
Perkembangan Tiap tahap Usia anak saat 1.
Berguling
:
2.
Duduk
3.
Merangkak
4.
Berdiri
:
5.
Berjalan
:
6.
Senyum kepada orang lain pertama kali :
7.
Bicara pertama kali :
8.
Berpakaian tanpa bantuan :
: :
VII.RIWAYAT NUTRISI A. Pemberian ASI 1. Pertama kali disusui
: Pada saat anak lahir
2. Cara pemberian
: Terjadwal setiap 2 jam
3. Lama pemberian
: Sampai usia 1 tahun
B. Pemberian susu formula 1. Alasan pemberian bekerja
: untuk menggantikan ASI saat ibu sedang
2. Jumlah pemberian
: 150 cc
3. Cara pemberian
: dot
C. Pemebrian makanan tambahan 1. Pertama kali diberikan usia
: 6 bulan
2. Jenis
: bubur susu, pisang
, lain- lain
D. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini Usia 1. 0 – 6 bln
Jenis Nutrisi ASI
2. 6 – 12 bln
Bubur dan Susu Formula
3. Saat ini
Nasi dan lauk keluarga
Lama Pemberian
Sampai sekarang
VIII. RIWAYAT PSIKOSOSIAL 1. Anak tinggal bersama
: Orang Tua
2. Lingkungan berada di
: Kompleks Perumahan
3. Rumah dekat dengan
: Tetangga
4. Rumah ada tangga
: Tidak ada
5. Hubungan antar anggota keluarga : Baik 6. Pengasuh anak
: Tidak ada
IX. RIWAYAT SPRITUAL
X.
1. Support sistem dalam keluarga
: Mendoakan anaknya agar cepat sembuh
2. Kegiatan keagamaan
:-
REAKSI HOSPITALISASI A. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap 1. Ibu membawa anaknya ke RS karena : 2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : 3. Bagaimana perasaan orang tua saat ini : Cemas 4. Apakah orang tua selalu berkunjung ke RS : 5. Siapa yang akan tinggal dengan anak : Orang Tua B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap 1. Mengapa keluarga / orang tua membawa kamu ke RS : 2. Menurutmu apa penyebab kamu sakit
:-
3. Apakah dokter menceritakan keadaanmu : 4. Bagaimana rasanya dirawat di RS
:-
XI. AKTIVITAS SEHARI-HARI A. Nutrisi 1.
Kondisi Selera makan
Sebelum Sakit Baik
Saat Sakit Nafsu makan Menurun
2.
Menu makan
Nasi dan snak
Bubur
3.
Frekuensi makan
3x sehari
2x sehari dengan porsi sedikit-sedikit
4.
Makanan
yang
disukai 5.
Makanan pantangan
Coklat dan snak
Buah-buahan
Minuman yang
Gorengan,permen karet
manis-manis
dan makanan cepat saji Pagi dan sore
6.
Pembatasan
pola
makan 7.
Cara makan
Tidak ada
lewat oral
Lewat oral
membacakan buku cerita
Tidak ada
8. Ritual saat makan B. Cairan 1.
Kondisi Jenis minuman
2.
Frekuensi minum
6-8 gelas/hari
6-8 gelas perhari
3.
Kebutuhan cairan
1800 ml/hari
1800 ml/ hari
Tidak ada
Tidak ada
Sebelum Sakit Toilet
Saat Sakit Toilet
2x sehari (Pagi dan
2x sehari (pagi dan
malam)
malam)
Warna kuning
Warna kuning
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Sebelum Sakit
Saat Sakit
4. Kesulitan C. Eliminasi (BAB&BAK) 1.
Kondisi Tempat pembuangan
2.
Frekuensi (waktu)
3.
Konsistensi
4.
Kesulitan
5. Obat pencahar D. Istirahat tidur Kondisi Jam tidur
1.
2.
Sebelum Sakit Air putih, susu dan jus
Saat Sakit Air hangat
-
Siang
2 jam
Tidak menentu
-
Malam
8 jam
Tidak menentu
Teratur
Tidak teratur
Pola tidur
3.
Kebiasaan
sebelum
tidur
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Susah tidur karena batuk
4. Kesulitan tidur E. Olah Raga
dan sesak
1.
Kondisi Program olah raga
Sebelum Sakit -
Saat Sakit -
2.
Jenis dan frekuensi
-
-
3.
Kondisi setelah olah
-
-
Sebelum Sakit
Saat Sakit
raga F. Personal Hygiene 1.
Kondisi Mandi - Cara
Dengan membasuh air hangat
- Frekuensi
2 kali
- Alat mandi
Baskom,air hangat dan handuk
-
2.
Cuci rambut - Frekuensi - Cara
3.
Gunting kuku - Frekuensi - Cara
3 kali seminggu Membasuh dengan shampoo dan air 1 kali sebulan Memotong dengan menggunakan gunting kuku
4.
Gosok gigi - Frekuensi - Cara
Dengan sikat dan pasta gigi 2x sehari saat mandi Menyikat gigi
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi 1. Kegiatan sehari-hari 2. Pengaturan
jadwal
Sebelum Sakit Tidur ada
Saat Sakit tidur
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
harian 3. Penggunaan alat bantu aktifitas 4. Kesulitan
pergerakan
tubuh H. Rekreasi 1.
Kondisi Perasaan
saat
sekolah 2. 3.
Sebelum Sakit Senang
Saat Sakit
Bermain dan belajar
-
Waktu luang Perasaan
setelah
rekreasi
Senang
-
Belajar dan bermain
-
Piknik Bersama
4.
Waktu senggang klg
5.
Kegiatan hari libur
keluarga
XII.PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan umum klien 1. Kesadaran
: Composmentis dengan GCS 15
2. Penampilan dihubungan dengan usia 3. Ekspresi wajah
: Tenang
4. Kebersihan secara umum
: Pasien nampak bersih
5. Tanda – tanda vital
:
a. Tekanan darah
:-
b. Denyut nadi : c. Suhu
:
d. Pernapasan : B.
: Seperti anak seusianya
Antopometri 1. Tinggi badan
:-
2. Berat Badan
:
3. Lingkar kepala atas
:
4. Lingkar kepala
:
5. Lingkar dada
:
6. Lingkar perut
:
7. Skin fold
:
C.
Pemeriksaan fisik 1.
Kepala Inspeksi Keadaan rambut & Hygiene kepala
: Keadaan rambut nampak bersih
a. Warna rambut
: Rambut berwarna hitam
b. Penyebaran
: Penyebaran rambut merata
c. Mudah rontok
: Rambut pasien tidak mudah rontok
d. Kebersihan rambut
: Rambut pasien nampak bersih
Palpasi a. Benjolan : ada / tidak ada
: Tidak ada benjolan
b. Nyeri tekan : ada / tidak ada : Tidak ada nyeri tekan c. Tekstur rambut : kasar/halus : Rambut terasa halus 2.
Muka Inspeksi a. Simetris / tidak
: Muka nampak simetris
b. Bentuk wajah
: Bentuk wajah nampak Oval
c. Gerakan abnormal
: Tidak ada gerakan abnormal
d. Ekspresi wajah
: Ekspresi wajah polos
Palpasi Nyeri tekan / tidak
: Tidak ada nyeri tekan
Data lain
: Tidak ada
3.
Mata Inspeksi a. Pelpebra
: Tidak terdapat edema maupun radang
b. Sclera
: Sclera tidak ikterus
c. Conjungtiva
: Tidak terdapat radang dan anemis
d. Pupil
: Bentuk pupil isokor dan terdaapt refleks pada cahaya
e. Posisi mata
: Posisi pata simetris antara kiri dan kanan
f. Gerakan bola mata
: Pasien mampu menggerakkan bola mata
g. Penutupan kelopak mata
: pasien mampu menutup kelopka mata
h. Keadaan bulu mata
: Bulu mata pasien normal
i. Penglihatan
: Penglihatan pasien baik, tdk ada kelainan
Palpasi Tekanan bola mata
: Tidak ada tekanan pada bola mata
Data lain
: Tidak ada
4.
Hidung & Sinus Inspeksi a. Posisi hidung
: Hidung pasien berada ditengah-tengah wajah
b. Bentuk hidung
: Bentuk hidung pasien dalam keadaan tidak normal
,kedua lubang hidung mengalami distorsi. c. Secret / cairan
: Tidak ada pengeluaran sekret
d. Data lain
: Tidak ada
5.
Telinga Inspeksi a. Posisi telinga
: Posisi telinga simetris kiri dan kanan berada di
samping wajah b. Ukuran / bentuk telinga
: Ukuran dan bentuk telinga pasien sesuai
dengan pertumbuhan pasien c. Lubang telinga
: Keadaan lubang telinga bersih
d. Pemakaian alat bantu : Pasien tidak menggunakan alat bantu Palpasi Nyeri tekan / tidak 6.
: Tidak ada nyeri tekan
Mulut Inspeksi a.
Gigi 1) Keadaan gigi
: sudah memiliki gigi
2) Karang gigi / karies
: tidak terdapat karies
3) Pemakaian gigi palsu
: tidak memakai gigi palsu
b.
Gusi
: Gusi pasien berwarna merah dan tidak ada
Lidah
: warna merah muda/terdapat secret pada mulut
pradangan c.
dengan warna kecoklatan kemerahan d.
Bibir 1)
: mengalami distorsi
Cianosis / pucat / tidak : Bibir pasien tidak sianosis dan tidak pucat
2)
Basah / kering / pecah
: Bibir pasien kering
3)
Mulut berbau / tidak
: Mulut pasien tidak berbau
4)
Palatum
: Terbelah
7. Tenggorokan a. Nyeri tekan
: Tidak ada nyeri tekan
b. Nyeri menelan
: Tidak ada nyeri menelan
8. Leher Inspeksi Kelenjar thyroid
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi a. Kelenjar thyroid
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Kelenjar limfe
: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
9. Thorax dan pernapasan a. Bentuk dada
: Bentuk dada pasien kiri dan kanan simetris
b. Irama pernafasan
: Irama pernafasan pasien reguler
c. Pengembangan di waktu bernapas
: Terdapat pengembangan pada saat
pasien bernafas Palpasi a. Massa / nyeri
: Tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi a. Suara nafas
: Suara nafas Vesikuler
b. Suara tambahan
: Terdapat suara ronchi
10. Jantung Palpasi Ictus cordis
: Ictus cordis tidak tampak
Perkusi
: Batas atas intercostal III kiri, batas kanan dan batas kanan linea parasternalis kanan
Pembesaran jantung
: Tidak terdapat pembesaran jantung
Auskultasi a. BJ I
: Normal
b. BJ II
: Normal
c. BJ III
: Normal
d. Bunyi jantung tambahan
: Tidak terdapat bunyi jantung tambahan
11. Abdomen Inspeksi a. Membuncit
: Perut pasien datar
b. Ada luka / tidak
: Tidak terdapat luka
Palpasi a. Hepar
: Sulit dinilai
b. Lien
: Sulit dinilai
c. Nyeri tekan
: Tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi Peristaltik : Peristaltik pasien terkesan normal 16x/menit Perkusi a. Tympani
: Normal
b. Redup
: Normal
12. Genitalia dan Anus
: Tidak terdapat keluhan
13. Ekstremitas Ekstremitas atas a. Motorik 1)
Pergerakan kanan / kiri
: Mampu melakukan pergerakan kanan
dan kiri
b.
2)
Pergerakan abnormal
: Tidak terdapat pergerakan abnormal
3)
Kekuatan otot kanan / kiri
: Tidak di kaji
4)
Tonus otot kanan / kiri
: Tidak di kaji
5)
Koordinasi gerak
: Pergerakan terkoordinasi
Refleks 1)
Biceps kanan / kiri
: Tidak di kaji
2)
Triceps kanan / kiri
: Tidak di kaji
c. Sensori 1)
Nyeri
: Tidak ada nyeri tekan
2)
Rangsang suhu
: Tidak di kaji
3)
Rasa raba
: Pasien merasakan ketika di raba
Ekstremitas bawah a.
Motorik 1) Gaya berjalan
: belum bisa berjalan
4
4
4
4 2) Kekuatan kanan / kiri
:
Keterangan : a) 5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh, mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan penuh. b) 4 : Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan sedang. c) 3 : Hanya mampu melawan gaya gravitasi d) 2 : Tidak mampu melawan gaya gravitasi (gerakan pasif) e) 1 : Tidak ada kontraksi otot b. Sensori 1)
Nyeri
: Tidak terdapat nyeri
2)
Rangsang suhu : Tidak di kaji
3)
Rasa raba
: Pasien merasakan ketika di raba
14. Status Neurologi. Saraf – saraf cranial a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu
: Fungsi penciuman pasien baik.
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan
: Fungsi penglihatan pasien baik.
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens) 1) Konstriksi pupil
: Respon pupil baik diameter 2,5 mm
2) Gerakan kelopak mata
: Pasien mampu menoleh ke kiri dan kekanan.
3) Pergerakan bola mata
: Tidak ada devisiasi bola mata
d.
Nervus V (Trigeminus)
: Pasien dapat mengedipkan mata
e.
Nervus VII (Facialis)
: Pasien mampu
mimic wajah ketika diberi rangsangan nyeri f.
Nervus VIII (Acusticus) Fungsi pendengaran : Sulit dinilai
g.
Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
mengekspresikan
Refleks menelan h.
: Terdapat refleks menelan
Nervus XI (Assesorius) 1) Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : Pasien mampu mengalihkan kepala ke kiri dan ke kanan 2) Mengangkat bahu
: Pasien belum mampu mengangkat bahu
i. Nervus XII (Hypoglossus) Deviasi lidah
: Tidak terdapat deviasi lidah
15. Kulit/integumen a.
Textur
: Halus
b. Kelembapan
: Kulit pasien Lembab
c.
: Tidak terdapat luka
Lesi
d. Perubahan warna
: Tidak terdapat perubahan warna
e.
Turgor
: Turgor kulit pasien Elastis
f.
Edema
: Tidak terdapat edema
16. Kuku a. Warna
: Merah muda
b. Kebersihan
: Kuku pasien nampak bersih
XIII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN A. 0 – 6 tahun Dengan menggunakan DDST 1. Motorik kasar
: Sudah mampu menggerakkan beberapa bagian tubuhnya
seperti tangan,kepala dan mulai belajar memiringkan kepala Motorik halus 2. Bahasa
: Menangis jika lapar ataupun kesakitan
3. Personal social
: Sudah mampu tersenyum sama orang lain
B. > usia 6 tahun 1. Perkembangan kognitif
:-
2. Perkembangan psikoseksual
:-
3. Perkembangan psikososial
:-
XIV. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG Nama
: An. B
Diagnosa : ASMA
RM
: 257175
Tgl. Hasil : 16-03-2021
Hasil
spirometri
60%/69%
70%/79%
3.500 mg/dl
4,7-6,1 juta
270 mg/dl
200.000-400.000 mg/dl
16 Mg/dl
12-24 gr/dl
30
33-38
4,8 mEq
3,6-5,8 mEq
138 mEq
134-150 mEq
Eritrosit
Trombosit
HB
HT Kalium Natrium XV.
Normal
Pemeriksaan
TERAPI SAAT INI a) program terapi 1) nebulizer 2) suction KLASIFIKASI DATA DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF 1) batuk, dispnea dan terdengar 1) batuk tidak efektif mengi
2) terdengar suara mengi
2) pasien sering mengalami batuk 3) sputum berlebih pada saat malam hari
4) PCO2 meningkat
3) Dispnea
5) bunyi napas tambahan
4) Merasa binggung
6) tampak gelisah
5) Merasa kawatir dengan akibat 7) sulit tidur yang dihadapi
8) Ibu pasien terlihat cemas 9). ibu pasien tampak gelisah
ANALISA DATA Data
Masalah
DS : 1. batuk, dispnea dan terdengar mengi 2. pasien sering mengalami batuk pada saat malam hari Bersihan jalan nafas tidak efektif DO :
berhubungan dengan proses infeksi
1) batuk tidak efektif 2) terdengar suara mengi 3) sputum berlebih DS : 1) Dispnea
DO : 1)PCO2 meningkat 2) bunyi napas tambahan
Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan Perubahan Membran AlveolusKapiler
DS : 1) Merasa binggung 2) Merasa kawatir dengan akibat yang dihadapi
Ansietas b.d kurang terpapar informasi
DO : 1) Ibu pasien terlihat cemas 2) ibu pasien tampak gelisah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL DITEMUKAN
1.
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi
19 Maret 2021
2.
Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan Perubahan Membran Alveolus-Kapiler
19 Maret 2021
3.
Ansietas b.d kurang terpapar informasi
19 Maret 2021
PERENCANAAN KEPERAWATAN No 1
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Setelah dilakukan tindakan
Latihan batuk efektif
berhubungan dengan proses infeksi
keperawatan selama 1x8 jam,
Observasi
DS :
diharapkan bersihan jalan nafas
1. Identifikasi kemampuan baaatuk
1. batuk, dispnea dan terdengar meningkat. Dengan kriteria hasil :
2. Monitor adanya retensi sputum
mengi
1. Batuk efektif meningkat
3. Monitor tnda dan gejala infeksi saluran nafas
2. pasien sering mengalami batuk
2. Produksi sputum cukup
4. Monitor input dan output
pada saat malam hari
menurun
5. Cairan (mis, jumlah dan karakteristik)
DO :
3. Wengi menurun
1) batuk tidak efektif
4. Wheezing menurun
1. Atur posisi semi fowler atau fowler
2) terdengar suara mengi
5. Dispnea menurun
2. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
3) sputum berlebih
6. Gelisah cukup menurun
3. Buang sekret pada tempaatnya
7. Frekuensi nafas membaik 8. Pola nafas cukup membaik
Terapeutik
Edukasi 1. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif 2. Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, tahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengaan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik 3. Anjurkan mengulangi tarik nafas dalam hingga 3
kali 4. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik nafaas dalam yang ke-3 Kolaborasi 2
Gangguan Pertukaran Gas
Setelah dilakukan tindakan
1. Kolaborasi pemberian mukolitit atau ekspektoran Pemantauan Respirasi
berhubungan dengan Perubahan
keperawatan selama 1x8 jam,
Observasi
Membran Alveolus-Kapiler
diharapkan pertukaran gas
DS :
meningkat. Dengan kriteria hasil:
1. Monitor pola nafas (bradipnea, takipnea, hiperventikasi)
1) Dispnea
1. Dispnea cukup menurun
2. Monitor kemampuan batuk efektif
DO :
2. Bunyi nafas tambahan
3. Monitor adanya produksi sputum
1)PCO2 meningkat 2) bunyi napas tambahan
menurun
4. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
3. Pusing cukup menurun
5. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
4. Gelisah cukup menurun
6. Auskultasi bunyibjalan nafas
5. Nafas cuping hidung
7. Monitor saturasi oksigen
menurun 6. PCO2 membaik 7. PO2 membaik 8. Takikardia cukup membaik 9. Pola nafas membaik
8. Monitor nilai AGD Terapeutik 1. Atur interval pemamtauan respirasi sesuai kondisi paasien 2. Dokumentasi hasil pemantauan Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan Informasohkan hasil pemantauan, jika perlu
3
Ansietas b.d kurang terpapar
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam pasien informasi menunjukkan tingkat kecemasan DS : teratasi dengan kriteria hasil: 1. Kondisi yang dihadapi dari 1) Merasa binggung meningkat menjadi menurun 2) Merasa kawatir dengan akibat 2. Perilaku tegang dari meningkat menjadi menurun yang dihadapi 3. Tremor dari meningkat DO : menjadi menurun 4. Pucat dari meningkat 1) Ibu pasien terlihat cemas menjadi menurun 2) ibu pasien tampak gelisah
Reduksi ansientas Observasi 1. Indentifikasi saat tingkat ansientas berubah . 2. Indentifikasi kemampuan dan mengambil keputusan 3. Monitor tanda tanda ansientas ( verbal dan non verbal) Terapeutik 1. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan. 2. Temani pasien untuk mrengurangi kesecemasann, jika menungkinkan. 3. Pahami situasi yang membuat ansientas. 4. Dengarkan dengan pennuh perhatian 5. Motivasi mengindetifikasikan situasi yang memicu kecemasan Edukasi 1. Jelaskan prosedur termaksud sensasi yang mungkin dialami 2. Informasikan secara factual mengenal diagnosis,pengobatan dan prognosis. 3. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien. 4. Anjurkan mengungkapkann perasaan dan presepsi
5. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan 6. Latih tehnik relaksasi Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat anti Ansientas jika perlu.
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI I Nama Pasien : An. B No. RM
: 257175
Diagnosis
Hari /
Keperawatan Bersihan jalan
Tanggal Selasa,19
nafas
tidak
efektif berhubungan dengan
Jam
Implementasi dan Hasil
09.00
megidentifikasi kemampuan batuk
Selasa,19 maret 2021
maret
Hasil : pasien belum mampu batuk
Jam 14.00 Wita
2021
memonitor adanya retensi sputum
S:
Hasil : sputum terlihat kental
1. Pasien belum mampu batuk
09.10
proses
Evaluasi
Memonitor tanda dan gejala infeksi saluran
infeksi
nafas 09.35
Hasil : pasien masih terlihat batuk
O: 1. sputum terlihat kental
memonitor input dan output Hasil : output dan input tidak seimbang 10.00
mengatur posisi semi fowler atau fowler Hasil : batuknya sedikit berkurang Memasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
10.10
Hasil : sputum pasien tidak tercecer kemana mana Membuang sekret pada tempaatnya Hasil :pasien Nampak membuang sputumnya dibengkok
10.25
Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif Hasil : Menganjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, tahan selama 2 detik,
10.35
kemudian keluarkan dari mulut dengaan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik Menganjurkan mengulangi tarik nafas dalam hingga 3 kali
A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
Hasil : menganjurkan batuk dengan kuat langsung 10.45
setelah tarik nafaas dalam yang ke-3 mengkolaborasi pemberian mukolitit atau ekspektoran Hasil : Memberikan combinvent 1 unit dose vial (UDV)
Gangguan
Selasa,19
11.00
Memonitor pola nafas (bradipnea, takipnea,
Selasa,19 maret 2021
Pertukaran Gas
maret
hiperventilasi)
Jam 13.10
berhubungan
2021
Hasil :
S:
Pasien terlihat napas pendek dan cepat
1. pasien terlihat napas pendek dan cepat
Perubahan
Momonitor kemampuan batuk efektif
2. pasien belum mampu batuk secara efektif
Membran
Hasil :
3. masih terlihat penumpukan sputum
Pasien belum mampu batuk secara efektif
O:
Memonitor adanya sumbatan jalan nafas
1. masih terdengar suara mengi
Hasil :
2. saturasi oksigen 80%
Adanya penumpukan sputum
3. nilai AGD 7,38
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
A : Masalah belum teratasi sebagian
Hasil :
P : Lanjutkan intervensi
dengan
Alveolus-Kapiler
11.05
11.15
11.40
12.00
Paru terlihat simetris
12.10
Mengauskultasi bunyi jalan nafas Hasil:
12.25
Masih terdengar suara mengi Memonitor saturasi oksigen Hasil : 80% Memonitor nilai AGD Hasil :
Ansietas b.d
Selasa,19
kurang terpapar
maret
informasi
2021
13.00
13.05
13.15
Nilai AGD 7,38 1.Memonitor tanda-tanda ansietas Hasil: ibu pasien sudah tidak takut dan cemas lagi dengan keadaan anak nya sekarang 2.Memahami situasi yang membuat cemas Hasil: ibu pasien mengatakan tidak cemas ketika asma anaknya kambuh 3.Melatih teknik relaksasi, dengan cara tarik nafas melalui mulut tahan 1-2 menit lalu hembuskan secara perlahan melalui hidung. Dan ulangi sebanyak 1-3 kali. Hasil: pasien tampak rileks setelah melakukan teknik napas dalam
Selasa,19 maret 2021 Jam 14.00 S: 1. ibu pasien sudah tidak takut dan tidak cemas lagi dengan keadaan anak nya sekarang 2. ibu pasien mengatakan tidak cemas ketika asma anaknya kambuh O: pasien tampak rileks setelah melakukan teknik napas dalam A: masalah teratasi P: intervensi dihentikan