Askep Bronkitis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pertemuan Ke



:6



Hari/ Tanggal: Rabu, 8 April 2009 Topik



: Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan



Dosen Pengajar



: Ns. Kadek Saputra, S.Kep.



Fasilitator



: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN BRONKITIS



A. Konsep Dasar Penyakit 1. Pengertian Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Peradangan ini menyebabkan penghasilan mukus yang banyak dan beberapa perubahan pada saluran pernafsan. Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut,bronkitis bisa bersifat serius. 2. Epidemiologi -Bronkitis akut yang umumnya dialami anak-anak -Bronkitis kronik terjadi pada 20-25% laki-laki 40-65 tahun 3. Etiologi -Bronkitis akut :



virus yang sama yang menyebabkan flu dapat menyebabkan



bronkitis akut,tetapi bisa juga mengidap non-infeksi bronkitis yang disebabkan asap rokok dan polutan lain,penyakit GERD juga dapat menyebabkan bronchitis.Bronchitis akut biasanya disebabkan juga oleh jangkitan virus atau bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chamydia) dan masa jangkitan berakhir dalam masa 3 hari hingga 3 minggu. -Bronkitis kronik : kadang radang dan pembengkakan saluran bronkus menjadi permanen dan disebut sebagai bronkitis kronik.tanda-tandanya seperti napas pendekpendek,batuk dengan banyak lendir dan disertai dengan pengeluaran dahak,sekurangkurangnya 3bulan berturut-turut dalam 1 tahun,dan paling sedikit selama 2 tahun.merokok adalah sebab utama,tapi polusi udara,debudan gas beracun di lingkungan atau tempat dapat menyebabkan bronchitis kronik.



4. Patofisiologi terjadinya penyakit Virus (penyebab tersering infeksi) - Masuk saluran pernafasan - Sel mukosa dan sel silia - Berlanjut - Masuk saluran pernafasan(lanjutan) – Menginfeksi saluran pernafasan – Bronkitis – Mukosa membengkak dan menghasilkan lendir – pilek 3-4 hari – Batuk (mula-mula kering kemudian berdahak) – Riak jernih – Pulurent – Encer – Hilang – Batuk – Keluar – Suara ronci basah atau suara nafas kasar – Nyeri subsernal – Sesak nafas – Jika tidak hilang selama 3 minggu – Kolaps paru segmental atau infeksi paru sekunder (pertahanan utama) 5. Klasifikasi a. Bronkitis akut Bronkitis akut pada bayi dan anak biasanya juga bersama dengan trakeitis, merupakan penyakit saluran nafas akut, (ISPA) yang sering dijumpai b. Bronkitis kronikterlihet Bronkitis kronik dan atau berulang adalah batuk produktif persisten yang berlangsung selama sedikitnya 3 bulan berurutan dan terjadi dalam sedikitnya 2 tahun berurutan.Dengan memakai batasan ini maka secara jelas terlihat bahwa Bronkitis kronik termasuk dalam kelompok BKB tersebut.Bronkitis kronik dapat dibagi lagi : 1. Bronkitis kronik biasa adalah batuk berdahak tanpa tersumbatny Pernafasan 2. Bronkitis asma kronik adalah otot bronkus kejang dan bunyi nyaring Sewaktu bernafas. 3. Bronkitis kronik tersumbat : terjadi pada perokok kuat yang cenderung ke arah mempunyai parnafasan tersumbat yang kronik dan bersama emfisema.



6. Gejala klinis Bentuk yang lendir berwarna kuning-kehijauan adalah salah satu tanda bronkitis. Bila saluran udara utama di paru-paru meradang memproduksi lendir berwarna dalam jumlah yang banyak. Tanda-tanda lain : -merasa panas di dada, rarodang tenggorokan. -sesak



7. Pemeriksaan fisik - Inspeksi : - sianosis ,tampak lemah,muka pucat,kiposis - pasien tampak kurus dengan barrel-shaped chest (diameter antero-posterior dada meningkat) - suara nafas berkurang dengan ekspirasi memanjang -Perkusi :



- Perkusi dada hipersonor,peranjakan hati mengecil,batas paru hati lebih Rendah,pekak jantung berkurang.



-Palpasi :



- Fremitus taktik dada berkurang atau tidak ada,nyeri subsernal.



-Auskultasi : - mendengarkan bunyi ronki,pemeriksaan nafas (inspirasi lebih kuat) 8. Pemeriksaan diagnostik a. Foto Thorax 



Foto thorak pada bronkitis kronik memperlihatkan tubular shadow berupa bayangan garis-garis yang paralel keluar dari hilus menuju apekspar daan corakan paru yang bertambah.



b. Laboratorium : leukosit > 17.500. c. X-ray d. Kultur dahak/lendir e. Pulmonary fuction (PFT) f. AGD (anlisa gas darah) g. Polisitemia h. EKG 9. Diagnosis Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir.pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal.pemriksaan lainnya yang biasa dilaukan : -Tes fungsi paru-paru -Gas darah arteri -Rontgen dada



10. Komplikasi a. Bronkitis akut yang tidak ditangani cenderung  kronik b. Pada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi kurang     kurang dapat terjadi othitis media, sinusitis dan pneumonia. c. Bronkitis kronik menyebabkan mudah tersrang infeksi. d. Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabakan atelektasis atau bronkietaksis. e.Hipertensi paru akibat vasokonstriksi hipoksik paru. f. Kanker paru akibat metaplasia dan displasia.



11. Theraphy/tindakan penanganan



a. Tindakan perawatan Pada tindakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarkan lendir. Adapun tindakan lainnya : -Istirahat secukupnya -Berbaring dengan kepala lebih rendah daripada dada untuk mempercepat pengeluaran dahak -Banyak minum -Inhalasi -Nebulizer -Untuk mempertahankan daya tahan tubuh,setelah anak muntah dan tenang perlu diberikan minum susu atau makanan lain -Fisioterpi dada b. Tindakan medis 1. Terapi eksaserbasi akut,dilakukan dengan : -Antibiotik,karena eksaserbasi biasanya diserai infeksi. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh H. Influensa dan S. Pneumonia, maka digunakan ampisilin 4 x 0,25-0,5 g/hari atau erotromisin 4 x 0,5 g/hari -Augmentin (Amoksisilin dan asam klavulanat )dapat diberikan jika kuman penyebab infeksinya adalah H. Influensa dan B. Catarhalis yang memproduksi β-laktamese



-Terapi oksigen diberikan jika terdapat kegagalan pernafasan karena Hiperkapnia dan berkurangnya sensitivitas terhadap CO2 -Fisioterapi membantu pasien untuk mengeluarkan sputum dengan baik -Bronkodilator untuk mengatasi obstruksi jalan nafas -Terapi kortikosteroid 2.Terapi jangka panjang dilakukan dengan cara : -Antibiotik untuk kemoterapi preventif jangka panjang, ampisilin 4 x 0,5-0,5 g/hari dapat menurunkan kejadian eksaserbasi akut. -Latihan fisik untuk meningkatkan toleransi aktifitas fisik -Pemberian ekspektoran -Pemberian O2 jangka panjang 12. Pencegahan ­Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan ­Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi ­Hindari merokok ­Vaksin influensa bila perlu tergantung kondisi ­Minta  pendapat dokter tentang pneumonia ­Gunakan sterilisasi tangan sesering mungkin  ­Pakai masker ­ minumyang cukup  



 



B. Konsep Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian : Data Subjektif: 



Klien mengatakan sudah batuk selama 3 bulan dan berdahak







Klien mengeluh hidungnya meler dan pilek







Klien mengatakan susah berafas







Klien mengeluh nyeri di dada







Klien mengeluh cepat lelah



Data Objektif: 



Rh (+)







Whezing(+)







Denyut nadi meningkat







RR meningkat







Nafas cepat dan dangkal







Lemah







Pucat







Tampak ada bayangan lingkaran gelap da bawah mata







Terus-menerus menguap kerana ngantuk



2. Diagnosa Keperawatan Pohon Masalah: Virus



Saluran pernafasan



Melewati sel siliadan mukosa Bronkus Menginfeksi brokus Bronchitis



Mukosa membengkak



Resiko terhadap infeksi



Hipersekresi mukus



Hipertropi,trakea dan metaflasa sel goblet



Suhu meningkat Penyempitan saluran pernafasan Obstrusi saluran nafas



Produksi sputum meningkat Bersihan jalan nafas tidak efektif



Intoleransi aktifitas



Implamasi



Hipertensi



Ventilasi dan perkusi tidak seimbang Penyebaran udara dan darah ke alveoli tidak adekuat



Hipoksia Metabolisme anaerob



Sesak nafas



Gangguan pola tidur



Ketidakefektifan pola nafas



Peningkatan asam laktat Nyeri dada



Diagnosa prioritas 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif



b.d. hipersekresi



2. Kerusakan pertukaran gas b.d. penyempitan saluran 3. Ketidakefektifan pola nafas b.d. penyebaran udara dan aliran darah dan alveoli tidak adekuat



3. Perencanaan :



No. Dx 1.



Diagnosa keperawatan



Tujuan



Intervensi



Bersihan



jalan nafas tidak Ventilasi dan



efektif



b.d. hipersekresi oksigenasi adekuat



Rasional 



Tindakan mandiri : 



Kaji



frekuensi



/kedalaman



dangkal.



Gerakan



dada



mukus ditandai dengan :



setelah dilakukan



pernafasan dan pergerakan dada



tidak simetris seringterjadi



DS:



tindakan



setiap 10 menit



karena







Klien



mengatakan keperawatan selama



bulan dan berdahak 



Klien



mengatakan



hidung



meler



ketidaknyamanan



gerakan dinding dada dan



sudah batuk selama 3 ±30 menit dengan



atau cairan paru



kriteria : 



dan



pilek DO :



2.



Takipnea,pernafasan







Klien



Auskultasi area paru,cacat area







Penurunan



aliran



darah



menunjukan



penurunan/tidak ada aliran udara



terjadi



prilaku



dan



konsolidasi dengan cairan.



mencapai



krekels,mengi



bunyi



nafas



seperti



pada



area



Krekels, ronki, dan mengi







Rh (+)



bersihan



terdengar pada







Whezing(+)



jalan nafas



dan atau ekspirasi pada







Denyut



Menunjukan



respon



meningkat



jalan nafas



pengumpulan







RR



paten



sekret kental, dan spasme







Nafas cepat dan



nadi



dangkal Kerusakan pertukaran b.d.



penyempitan







gas Vertilasi



saluran oksigenasi



adekuat kebutuhan



DS :



klien



setelah



mengatakan diberikan



susah bernafas 



Klien



keperawatan



Kaji frekuensi, kedalam, dddan







kemudahan bernafas



Manifestasi pernafasan



distress tergantung



pada/indikasi



derajat



ketelibatan paru dan status



10



kesehatan umum



dengan



kriteria : 







tindakan



mengatakan menit



nyeri di dada



cairan,



dan Tinakan mandiri :



untuk



Klien



terhadap



jalan nafas/obstruk



pernafasan ditandai dengan : 



inspirasi



Klien







Observasi warna kulit, membran mukosa, dan kuku, kemudian







Sianosis menunjukkan



kuku



4. Evaluasi: a. Ventilasi dan oksigenasi adekuat setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ± 30 menit. Dengan kriteria: 



Nafasnya tidak dangkal dan cepat







Rh (-)







Whezing (-)







Frekwensi atau kedalaman pernapasan normal







Pergerakan dada normal.



b. Ventilasi dan oksigenasi adekuat untuk kebutuhan klien setelah diberikan tindakan keperawatan selama ± 30 menit. Dengan kriteria: 



Klien menunjukan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan dengan AGD dalam rentang normal







Tidak ada distres pernafasan







Klien berpartisipasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigenasi.



c. Fungsi pernafasan adekuat untuk kebutuhan individu setelah diberikan tindakan keperawatan slama ± 30 menit



Daftar Pustaka Brunner & Suddart.2002.Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8. Jakarta : EGC. Doenges, Marylin E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC. Carpenito-Moyet, Lynda Juall.2006.Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC NANDA, Panduan Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2005-2006. Sarwono, W.2001.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta:Balai Penerbit FKUI