Askep Depresi Post Partum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TUGAS MATA MATERNITAS ASUHAN KEPERAWATAN DEPRESI POST PARTUM Dosen : Ns. Pipit Feriani., S.Kep., MARS, MARS



Disusun Oleh Kelompok 9 Nama :



NIM :



Muhammad Ali Purnomo Adji



1811102411110



Muhammad Aidil Amrullah



1811102411119



Nahda Tiramika Putri



1811102411123



Nurmalasari Eksaputri



1811102411135



Kelas Semester Prodi Fakultas Tahun Akademik



:C : 4 (empat) : S1 Keperawatan : Ilmu Kesehatan dan farmasi : 2019/2020



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA 2019/2020



i



KATA PENGANTAR



Puji Syukur Alhamdulillah, tak lupa penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas Berkat dan Hidayah-Nya lah sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dengan pokok bahasan “Makalah Asuhan Keparawatan Depresi Post Partum”. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiaji selaku rektor yang telah memberikan kami izin untuk berkuliah di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. 2. Ibu Ns. Pipit Feriani., S.Kep., MARS, MARS selaku dosen mata kuliah yang telah membimbing kami dalam pembelajaran. 3. Dan rekan-rekan mahasiswa/i yang telah memberi kami semangat dalam menyelesaikan laporan ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini. Guna melengkapi atau memperbaiki makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan dapat memberi manfaat pada pembaca umumnya.



Samarinda, April 2020



ii



DAFTAR ISI



Kata Pengantar...................................................................................ii Daftar Isi.............................................................................................iii BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................1 A. Latar Belakang...........................................................................1 BAB II TINJAUAN TEORITIS.........................................................2 A. Pengertian..................................................................................2 B. Faktor Resiko Depresi Post Partum..........................................2 C. Penyebab...................................................................................3 D. Komplikasi................................................................................3 E. Patofisiologi..............................................................................4 BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................5 A. Pengkajian.................................................................................5 B. Diagnosa Keperawatan..............................................................8 C. Intervensi...................................................................................8 BAB IV PENUTUP...........................................................................11 A. Kesimpulan..............................................................................11 B. Saran........................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA........................................................................12



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Depresi postpartum merupakan bentuk penyakit depresi berat yang terjadi dalam 4-6 minggu setelah melahirkan. Walau demikian, sebagian ahli berpendapat bahwa depresi postpartum dapat terjadi bahkan hingga setahun setelah melahirkan. Meskipun cukup sering ditemukan, namun etiologi depresi postpartum masih belum diketahui. Pasca melahirkan, ibu yang mengalami depresi postpartum akan mengalami gangguan tidur, mood swings, gangguan nafsu makan, takut sesuatu terjadi pada bayinya, merasa sedih dan mudah menangis, ragu-ragu, sulit berkonsentrasi, tidak mau beraktivitas, dan bahkan bisa muncul pikiran bunuh diri. Menurut Idaiani (2012), prevalensi depresi postpartum di Indonesia hanya sebesar 2,32% per tahun [24]. Namun kita perlu berhati-hati menggunakan hasil penelitian ini mengingat bahwa prevalensi ini dihitung berdasarkan data survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), bukan berdasarkan penegakan diagnosis oleh psikiater. Di samping itu, karena faktor stigma dan budaya, kasus-kasus depresi postpartum sering kali tidak terdeteksi.



1



BAB II TINJAUAN TEORITIS



A. Pengertian Depresi postpartum adalah keadaan ketika seorang ibu merasakan rasa sedih, bersalah, dan bentuk umum depresi lainnya dalam jangka waktu yang lama setelah melahirkan. Hal ini sering dikarenakan karena kelahiran bayi itu sendiri. Kelahiran bayi dapat memberikan dorongan perasaan dan emosi yang kuat, mulai dari kesenangan dan kebahagiaan hingga ketakutan. Lonjakan emosi dari kebahagiaan hingga rasa sedih dan ketakutan ini yang berperan dalam terjadinya depresi postpartum.



B. Faktor Risiko Depresi Postpartum Depresi postpartum sering terjadi pada ibu yang baru pertama kali memiliki anak. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi pada anak selanjutnya. Berikut faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko depresi postpartum, yaitu: -



Riwayat gangguan depresi sebelumnya. Riwayat gangguan bipolar. Riwayat depresi postpartum pada kehamilan sebelumnya. Mengalami kejadian yang berat dalam satu tahun terakhir yang mengganggu emosi dan psikis. Bayi memiliki kebutuhan khusus atau keadaan khusus. Bayi kembar, atau kehamilan triplet yang membutuhkan perhatian lebih. Kesulitan dalam memberikan ASI. Memiliki permasalahan dengan pasangan. Masalah finansial saat menjelang persalinan. Kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan.



2



C. Penyebab Tidak ada penyebab tunggal yang menyebabkan depresi postpartum. Namun, permasalahan psikis maupun perubahan kondisi fisik memiliki peran dalam depresi postpartum. Perubahan fisik. Setelah persalinan, terdapat perubahan hormon yang sangat besar dalam tubuh perempuan (terutama hormon wanita estrogen dan progesteron). Hormon tubuh lain, seperti yang diproduksi oleh tiroid juga mengalami perubahan sebagai akibat penyesuaian dari perubahan tersebut. Hormon tiroid ini yang salah satunya berperan dalam memberikan perubahan mood setelah melahirkan. Permasalahan psikis. Memiliki bayi (terutama untuk yang pertama kali) sering kali menyebabkan ibu menjadi cemas dan tidak percaya diri dengan kemampuannya merawat bayi baru lahir. Perasaan seperti ini yang berkepanjangan dapat menyebabkan ibu jatuh dalam keadaan depresi.



D. Komplikasi Jika tidak ditangani dengan tepat, depresi post partum dapat mengganggu hubungan antara anak dengan ibu dan menyebabkan permasalahan dalam keluarga. -



-



-



Bagi ibu. Depresi postpartum yang dibiarkan dan tidak diberikan penanganan dapat bertahan hingga bulanan. Hal ini meningkatkan risiko ibu terkena gangguan depresi kronik dan episode depresi mayor lainnya. Bagi ayah. Depresi postpartum dapat menimbulkan efek yang berkepanjangan dalam keluarga. Ibu dengan depresi postpartum dapat meningkatkan risiko depresi pada ayah. Bagi anak. Anak dengan ibu yang mengalami depresi postpartum kemungkinan memiliki gangguan emosi dan perilaku, seperti gangguan makan dan tidur, mudah menangis, dan keterlambatan dalam bicara.



3



E. Patofisiologi



4



BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengenalan gejala mood merupakan hal yang penting untuk dilakukan



oleh



perawat



perinatal.



Rencana



keperawatan



harus



merefleksikan respons perilaku yang diharapkan dari gangguan tertentu. Rencan individu didasarkan pada karakteristik wanita dan keadaannya yang spesifik.Suami atau pasangan wanita tersebut juga dapat mengalami gangguan emosional akibat perilaku wanita tersebut. Pengkajian pada pasien depresi post partum menurut Bobak ( 2004 ) dapat dilakukan pada pasien dalam beradaptasi menjadi orang tua baru. Pengkajiannya meliputi ; a.



Identitas klien Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, medical record dan lain-lain



b.



Dampak pengalaman melahirkan Banyak ibu memperlihatkan suatu kebutuhan untuk memeriksa proses kelahiran itu sendiri dan melihat kembali perilaku mereka saat hamil dalam upaya retrospeksi diri (Konrad, 1987). Selama hamil, ibu dan pasangannya mungkin telah membuat suatu rencana tertentu tentang kelahiran anak mereka, hal-hal yang mencakup kelahiran pervagina dan beberapa intervensi medis. Apabila pengalaman mereka dalam persalinan sangat berbeda dari yang diharapkan (misalnya ; induksi, anestesi epidural, kelahiran sesar), orang tua bisa merasa kecewa karena tidak bisa mencapai yang telah direncanakan sebelumnya. Apa yang dirasakan orang tua tentang pengalaman melahirkan sudah pasti akan mempengaruhi adaptasi mereka untuk menjadi orang tua.



c.



Citra diri ibu Suatu pengkajian penting mengenai konsep diri, citra tubuh, dan seksualitas ibu.Bagaimana perasaan ibu baru tentang diri dan tubuhnya selama masa nifas dapat mempengaruhi perilaku dan



5



adaptasinya dalam menjadi orang tua.Konsep diri dan citra tubuh ibu juga dapat mempengaruhi seksualitasnya.Perasaan-perasaan yang berkaitan dengan penyesuaian perilaku seksual setelah melahirkan seringkali menimbulkan kekhawatiran pada orang tua baru. Ibu yang baru melahirkan bisa merasa enggan untuk memulai hubungan seksual karena takut merasa nyeri atau takut bahwa hubungan seksual akan mengganggu penyembuhan jaringan perineum. d.



Interaksi Orang tua – Bayi Suatu pengkajian pada masa nifas yang menyeluruh meliputi evaluasi interaksi orang tua dengan bayi baru.Respon orang tua terhadap kelahiran anak meliputi perilaku adaptif dan perilaku maladatif.Baik ibu maupun ayah menunjukkan kedua jenis perilaku maupun saat ini kebanyakan riset hanya berfokus pada ibu.Banyak orang tua baru mengalami kesulitan untuk menjadi orang tua sampai akhirnya keterampilan mereka membaik.Kualitas keibuan atau kebapaan pada perilaku orang tua membantu perawatan dan perlindungan anak. Tanda-tanda yang menunjukkan ada atau tidaknya kualitas ini, terlihat segera setelah ibu melahirkan, saat orang tua bereaksi terhadap bayi baru lahir dan melanjutkan proses untuk menegakkan hubungan mereka.



e.



Perilaku Adaptif dan Perilaku Maladaptif Perilaku adaptif berasal dari penerimaan dan persepsi realistis orang tua terhadap kebutuhan bayinya yang baru lahir dan keterbatasan kemampuan mereka, respon social yang tidak matur, dan ketidakberdayaannya. Orang tua menunjukkan perilaku yang adaptif ketika mereka merasakan suka cita karena kehadiran bayinya dan karena tugas-tugas yang diselesaikan untuk dan bersama anaknya, saat mereka memahami yang dikatakan bayinya melalui ekspresi emosi yang diperlihatkan bayi dan yang kemudian menenangkan bayinya, dan ketika mereka dapat membaca gerakan bayi dan dapat merasa tingkat kelelahan bayi. Perilaku maladaptif terlihat ketika respon orang tua tidak sesuai dengan kebutuhan bayinya.Mereka tidak dapat



6



merasakan kesenangan dari kontak fisik dengan anak mereka. Bayi – bayi ini cenderung akan dapat diperlakukan kasar. Orang tua tidak merasa tertarik untuk melihat anaknya.Tugas merawat anak seperti memandikan atau mengganti pakaian, dipandang sebagai sesuatu yang menyebalkan. Orang tua tidak mampu membedakan cara berespon terhadap tanda yang disampaikan oleh bayi, seperti rasa lapar, lelah keinginan untuk berbicara dan kebutuhan untuk dipeluk dan melakukan kontak mata. Tampaknya sukar bagi mereka untuk menerima anaknya sebagai anak yang sehat dan gembira. f.



Struktur dan fungsi keluarga Komponen penting lain dalam pengkajian pada pasien post partum blues ialah melihat komposisi dan fungsi keluarga. Penyesuaian seorang wanita terhadap perannya sebagai ibu sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan pasangannya, ibunya dengan keluarga lain, dan anak-anak lain. Perawat dapat membantu meringankan tugas ibu baru yang akan pulang dengan mengkaji kemungkinan konflik yang bisa terjadi diantara anggota keluarga dan membantu ibu merencanakan strategi untuk mengatasi masalah tersebut sebelum keluar dari rumah sakit. Sedangkan Pengkajian Dasar data klien menurut Marilynn E. Doenges ( 2001 ) Adalah : 1) Aktivitas / istirahat Insomnia mungkin teramati. 2) Sirkulasi Episode diaforetik lebih sering terjadi pada malam hari. 3) Integritas Ego Peka rangsang, takut/menangis (" Post partum blues " sering terlihat kira-kira 3 hari setelah kelahiran). 4) Eliminasi Diuresis diantara hari ke-2 dan ke-5. 5) Makanan/cairan Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan mungkin hari – hari ke-3.



7



6) Nyeri/ketidaknyamanan Nyeri tekan payudara/pembesaran dapat terjadi diantara hari ke3 sampai ke-5 pascapartum. 7) Seksualitas Uterus 1 cm diatas umbilikus pada 12 jam setelah kelahiran, menurun kira-kira 1 lebar jari setiap harinya. Lokhia rubra berlanjut sampai hari ke-2- 3, berlanjut menjadi lokhia serosa dengan aliran tergantung pada posisi (misalnya ; rekumben versus ambulasi berdiri) dan aktivitas (misalnya ; menyusui). Payudara : Produksi kolostrum 48 jam pertama, berlanjut pada susu matur, biasanya pada hari ke-3; mungkin lebih dini, tergantung kapan menyusui dimulai.



B. Diagnosa Keperawatan - Gangguan pola tidur b/d psikologis, kecemasan, dan lingkungan - Perasaan yang tidak nyaman b/d kondisi setelah melahirkan - Gangguan interaksi sosial b/d sosial yang kurang atau lebih



C. Intervensi Keperawatan



No . 1.



Dx. Keperawatan



Luaran



- Gangguan pola tidur Dalam 3x24 jam b/d psikologis, diharapkan Px : kecemasan, dan lingkungan 1.1 Pola tidur - Keluhan sulit tidur (5) - Keluhan sering terjaga (5) - Keluhan tidak puas tidur (5) - Keluhan pola tidur berubah (5) - Keluhan istirahat tidak cukup (5) Ket: Meningkat (1) Cukup meningkat (2)



Intervensi Manajemen depresi pasca persalinan Observasi - Identifikasi riwayat kesehatan selama periode anterpartum - Identifikasi persepsi tentang kondisi saat ini Terapuetik - Libatkan orang terpenting - Dengarkan Keluhan Pasien - Fasilitasi merencanakan aktivitas harian Edukasi - Jelaskan tentang perawatan bayi - Anjurkan meluangkan 8



2.



3.



Sedang (3) satu waktu untuk dia Cukup menurun (4) sendiri Menurun (5) - Perasaan yang tidak Dalam 3x24 jam Manajemen pendarahan nyaman b/d kondisi anterpartum dipertahankan diharapkan Px : setelah melahirkan Observasi 2.1 Pasca partum - Identifikasi riwayat - Sirkulasi perifer (5) yang berhubungan - Payudara penuh (5) dengan perdarahan - Pemulihan insisi (5) pada kehamilan - Intake makanan dan awal cairan (5) - Monitor ibu - Aktivitas fisik (5) berdasarkan kehilangan darah Ket: - Monitot intak dan Meningkat (5) output cairan Cukup meningkat (4) Terapuetik Sedang (3) - Berikan oksigen Cukup menurun (2) bila perlu Menurun (1) - Posisikan ekstrimitas bawah lebih tinggi Edukasi - Anjurkan tirah baring hingga pendarahan berhenti - Anjurkan menurunkan resiko pendarahan - Ajarkan cara mengenai pendarahan lama dan baru - Gangguan interaksi Dalam 3x24 jam Promosi dukungan sosial sosial b/d sosial yang Observasi diharapkan Px : kurang atau lebih - Identifikasi 3.1 Dukungan sosial kekuatan dan Kemampuan kelemahan dalam meminta bantuan menjalin hubungan pada orang lain (5) Terapuetik Bantuan yang - Pertahankan ditawarkan oleh orang kesadaran dan lain (5) kejujuran dalam - Dukungan emosi mengembangkan orang lain (5) hubungan - Jaringan sosial yang - Berikan umpan membantu (5) balik positif 9



Ket: Menurun (1) Cukup Menurun (2) Sedang (3) Cukup Meningkat (4) Meningkat (5)



-



Edukasi -



-



terhadap aktivitas yang dilakukan Motivasi berpartisipasi dalam kegiatan individu, kelompok, dan sosial. Anjurkan interaksi dengan orang lain yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama Anjurkan penggunaan alat bantu Anjurkan untuk menghormati hak orang lain



Kolaborasi - Rujuk ke kelompok keterampilan jika perlu



10



BAB 1V PENUTUP A. Kesimpulan Depresi postpartum adalah keadaan ketika seorang ibu merasakan rasa sedih, bersalah, dan bentuk umum depresi lainnya dalam jangka waktu yang lama setelah melahirkan. Hal ini sering dikarenakan karena kelahiran bayi itu sendiri. Kelahiran bayi dapat memberikan dorongan perasaan dan emosi yang kuat, mulai dari kesenangan dan kebahagiaan hingga ketakutan. Lonjakan emosi dari kebahagiaan hingga rasa sedih dan ketakutan ini yang berperan dalam terjadinya depresi postpartum.



B. Saran Kita sebagai manusia makhluk sosial, harus ikut peduli dalam merawat saudara kita yang sedang mengalami depresi, semoga apa yang kelompok kami sampaikan bisa bermanfaat bagi semua.



11



DAFTAR PUSTAKA 1. Postpartum Depression - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter



2. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. (2016). Tim Pokja SDKI DPP PPNI. Dewan Pengurus Pusat. Jakarta Selatan 3. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. (2018). Tim Pokja SLKI DPP PPNI. Dewan Pengurus Pusat. Jakarta Selatan 4. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. (2018). Tim Pokja SIKI DPP PPNI. Dewan Pengurus Pusat. Jakarta Selatan



12