Askep Instek Bedah - Cranioplasty [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. DEFINISI Cranioplasty adalah tindakan penutupan defect pada tulang tengkorak beserta teknik instrumentnya. B. RUANG LINGKUP Tindakan cranioplasty dilakukan pada pasien EDH, SDH, ICH, atau fraktur cranial yang sebelumnya telah dilakukan tindakan trepanasi. C. INDIKASI o Pasien dengan post trepanasi dimana sudah memungkinkan untuk dilakukan penutupan defect cranial. o Hasil pemeriksaan penunjang dan laboratorium dalam batas normal. o Tanda-tanda vital dalam batas normal. o GCS 4,5,6. D. KONTRAINDIKASI o Masih tampak oedema pada defect cranial sehingga jika dilakukan penutupan pada defect akan terjadi pembengkakan tingkatan intra cranial (TIK) o Terjadi penurunan kesadaran pada pasien o Terdapat tanda-tanda infeksi pada luka operasi. E. TATA LAKSANA a. Persiapan Lingkungan 1. Menata ruangan dengan mengatur penempatan kursi, mesin suction, mesin cauter, meja instrument, boor, troli waskom dan meja mayo sesuai dengan kebutuhan 2. Cek fungsi mesin suction,mesin cauter, boor, meja operasi, meja instrument, meja mayo dan lampu operasi 3. Memasang linen pada meja operasi 4. Mempersiapkan dan menempatkan tempat sampah medis, tempat sampah domesti dan savety box agar mudah dijangkau 5. Mengatur suhu ruangan 18˚C - 22˚C 6. Cek fungsi penerangan b. Persiapan Alat 1. Set lenen bedah steril 2. Set jas bedah steril 3. Elektro cauter, fungsi bipolar dengan hand suich, fungsi monopolar dengan hand suitch, foot suitch, cutting loop berbagai ukuran 4. Mesin suction 5. Mesin boor drill dengan fungsi perforator, craniotom, diamond dan rossen boor bila diperlukan. 6. Instrumen menggunakan Set Trepanasi adalah yang harus dalam keadaan siap alat yang lain adalah Set Tumor dan set craniotomy manual



c. Persiapan Bahan Habis Pakai No Nama Barang 1 Under-Pad 2 Kassa Besar 3 Kassa Kecil 4 Kassa Dressing 5 Benang Safil 2/0 6 Benang Silkam 3/0 7 Benang Premilen 3/0 8 Lidokain 9 Epineprine 10 Spuite 10cc 11 Providone Iodine 12 Selang Suction 13 Aquabides 14 Plester 15 Sufratule 16 Handscone 17 Mess No 10 18 Mess No 21 19 Opsite 20 Plate 2 Hole 21 Screw



Jumlah 1 1 5 10 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 4 1 1 1 3 6



d. Persiapan Pasien 1. Pasien telah dilakukan assessment pra bedah lengkap (beserta pemeriksaan penunjang) 2.



Pasien telah dilakukan assessment pra anestesi



3. Pasien telah dilakukan informed tentang rencana tindakan pembedahan dan telah memberikan consent 4. Pasien dilakukan persiapan fisik yaitu mandi , terpasang IV cateter, terpasang cateter urin, puasa minimal 6 jam, profilaksis, pencukuran area pembedahan. 5. Ditimbang terimakan dengan baik antar perawat ruang pre op dan kamar operasi, sesuai format Timbang Terima Pembedahan. 6.



SIGN IN bersama tim bedah dan anestesi.



7.



Pasien dilakukan anestesi sesuai rencana



8.



Pasien diposisikan di meja operasi sesuai lokasi pembedahan yaitu supine dengan kepala miring ke kanan. Memposisikan pasien dengan anatomis dan meminimalkan resiko cidera dengan bantuan bantal dan fiksasi yang lembut



e. Persiapan Penataan Instrumen Bedah untuk Prosedur Cranioplasty a) Instrumen di Meja Mayo No Nama Alat Jumlah 1 Desinfeksi Klem 1 2 Towel Klem 5 3 Pinset Sirugis 2 4 Pinset Anatomi 2 5 Pinset Byonet 1 6 Pinset Dura 1 7 Gunting Metzenboum 1



8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22



Gunting Kasar Gunting Benang Handvatmess 3 / 4 Neddle Holder Pean Manis Dandy Klem Kocher Klem Pean Klem Lurus Elevator Knable Tang Haak Gigi Tajam Langen Beck Desektor Raspatorium Kanul Suction



1 1 I/II 3 1 1 4 9 2 1 2 2 1 1 1



b) Instrumen Penunjang Steril 1 Handpiece Couter Bipolar dan Kabel 2 Suction Kateter Non Steril 1 Electro Surgical Unit 2 Suction Unit 3 Lampu Operasi 4 Meja Instrumen 5 Meja Operasi 6 Standar Infus 7 Tempat Sampah 8 Bantal 9 Bantal Donat 10 Arm Board Set Linen 1 Linen Ukuran Sedang 2 Linen Kecil 3 Gaun Steril 4 Handuk Steril 5 Skort Bersih



1 1 1 1 1/2 1 1 1 2 (Medis & Non Medis) 2 1 1 3 1 4 4 4



f. Persiapan Petugas 1. Tim Bedah terdiri dari a) Dokter bedah



: 1 orang



b) Dokter Anestesi



: 1 orang



c) Perawat Asisten bedah



: 1 orang



d) Perawat Instrumen



: 2 orang



e) Perawat Sirkulasi



: 1 orang



f) Perawat Anestesi



: 1 orang



2. Tim bedah (dokter bedah, perawat asisten dan perawat instrument) melakukan : a) Memakai APD pembedahan yaitu tutup kepala, masker, apron, sandal/sepatu tertutup dan goggle yang rapat menutup mata.



b) Cuci tangan bedah (hand scrub) sesuai prosedur. c) Gowning d) Gloving dengan tehnik tertutup g. Instrumen Teknik Pembedahan Cranioplasty a) SIGN IN  Konfirmasi identitas, area operasi, tindakan operasi, dan lembar penunjang.  Konfirmasi apakah area operasi sudah di tandai atau belum.  Periksa mesin anestesi dan obat-obatan kesiapannya.  Memeriksa kesiapan / fungsi pulse oksimetri.  Konfirmasi riwayar alergi px.  Memeriksa adakah penyulit airway / resioko aspirasi.  Mengkaji resiko kehilangan darah. (1) Memindahkan pasien ke ruang operasi dan langsung ke meja operasi, kemudian memasang under-pad on steril di bawah kepala pasien. (2) Pasien dilakukan general anestesi oleh petugas anestesi, posisikan kepala ekstensi, bahu diganjal bantal, kemudian kepala dimiringkan ke kanan, lalu kepala difiksasi dengan bantal donat, kemudian perawat memasang fowley kateter jika belum terpasang. (3) Instrumentator melakukan surgical scrubbing, gowning, dan gloving, serta membantu memakai baju operasi dan handscone kepada operator dan asisten. (4) Instrumentator memberikan desinfeksi klem dan cucing kepada operator untuk desinfeksi area operasi, dengan urutan sebagai berikut : a. Desinfeksi pertama menggunakan savlon b. Desinfeksi kedua menggunakan providone iodine c. Desinfeksi ketiga menggunakan alcohol (5) Kemudian bersikan dengan kassa kering. (6) Melakukan drapping a. Berikan lenen besar untuk drapping area leher ke bawah b. Berikan lenen kecil 3 lbr dan towel klem untuk drapping area kepala c. Berikan lenen besar yang telah dilipat memanjang untuk pelapis drapping kepala d. Berikan lenen besar untuk pelapis area leher ke bawah. e. Berikan drip pre op, pasang bersama



operator dan asisten melingkar,



membentuk tampungan sisa darah. Pastikan drape melekan kuat di kulit pasien. (7) Dekatkan meja Mayo, instrument, kemudian pasang slang suction, dan couter bipolar lalu difiksasi dengan towel klem. (8) Pasang opsite pada daerah operasi. b) TIME OUT (9) Time Out dilakukan olh perawat sirkuler  Mengkonfirmasi bahwa semua tim operasi telah memperkenalkan nama dan tugas masing-masing  Mengkonfirmasi identitas pasien, jenis tindakan, dan area operasi.  Mengkonfirmasi antibiotic prolaksis telah diberikan paling tidak 60 menit sebelum operasi.



 Mengkonfirmasi akan dibutuhkan instrumentasi tambahan (radiologi)  Mengkonfirmasi jumlah kassa dan alat sebelim dilakukan insisi  Mengingatkan operator untuk memimpin doa. (10) Memberikan spet 10cc (epineprin + Lidokain) kepada operator untuk infiltrasi pada daerah operasi dan ditunggu -+ 2 menit, asisten berikan pinset dan kassa kering untuk insisi rawat sampai fasia. (11) Memberikan mess no 21 dan pinset sirugis untuk insisi sampai fasia (12) Memberikan mess no 10 untuk insisi fasia sampai tulang, rawat perdarahan dengan kassa dan lakukan suction pada area genangan darah. (13) Memberikan dandy klem untuk memegang pinggir dari kulit kepala yang diinsisi (14) Memberikan Haak tajam untuk melebarkan area operasi (15) Insisi diperlebar dengan menggunakan mess II dan rawat perdarahan dengan couter bipolar dengan irigasi menggunakan NS. (16) Memberikan kassa basah kepada operator untuk membunngkus kulit kepala yang sudah diinsisi kemudian digantung dengan spring haak dan ujungnya diklem dengan towel klem. (17) Tulang cranium yang sudah terbuka lalu diambil menggunakan khocer, kemudian letakkan pada kom berisi NS. (18) Memberikan raspatorium untuk membebaskan tulang dengan jaringan disekitarnya. (19) Operator dan asisten operator mengambil pasien yang berada di dalam kom kemuadan dilakukan pengukuran untuk menentukan lokasi tulang yang akan diboor. (20) Instrumen menberikan boor untuk mekalukan boor tulang. (21) Instrumen memberikan neddle holder dengan benang silkam 3/0 dan pinset dura kepada operator untuk fiksasi tulang dan dura. (22) Memberikan plate screw dan plate tulang untuk dilakukan fiksasi tulang pada cranial di 3 posisi. (23) Cek kembali adanya perdarahan , jika ada rawat perdarahan dengan couter bipolar. (24) Berikan NS untuk membersihkan hingga bersih. c) SIGN OUT (25) Sign Out dilakukan Perawat Sirkuler dengan bantuan perawat instrument.  Jenis Tindakan  Kecocokan jumlah kassa dan alat yang digunakan sebelum dan sesudah dikalukan operasi.  Mengkonfirmasi permasalahan pada alat-alat yang digunakan  Instrument, anestesi, & operator : apa yang menjadi perhatian khusus pada masa pulih (recovery) (26) Setalah Sign out dilakukan jahit area insisi lapis demi lapis dan lepaskan spring haak (27) Memberikan neddle horder dengan benang safil 2/0 dan pinset sirugis untuk jahit fasia dan lemak. (28) Memberikan neddle horder dengan benang premilen dan pinset sirugis untuk jahit kulit. (29) Membersihkan area operasi dengan kassa basah, kemudian keringkan dengan kassa kering. (30) Melepaskan opsite yang melekat di kepala pasien (31) Menutup luka denga supratule, kassa, dan diplester dengan plester (32) Merapikan pasien,



(33) Operasi selesai pasien dipindahkan ke brankat dan dikirim ke recovery room (34) Mencuci alat dan packing kembali. F. DOKUMENTASI Proses dokumentasi instrumentasi dan proses asuhan pasien peri operatif dilakukan pada format format berikut ini: 1. Timbang terima keselamatan pembedahan 2. Surgical Savety Cheklist 3. Laporan Operasi 4. Laporan asuhan keperawatan intra operasi