Askep Isos Yulia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS ISOLASI SOSIAL PADA Ny. M DI PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 2



Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa



Oleh : Yulia Andriyani 191030200035



PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG 2020



FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKes WIDYA DHARMA HUSADA RUANGAN RAWAT



: Melati 2



TANGGAL DIRAWAT



: 5 tahun yang lalu



I. IDENTITAS KLIEN Inisial



: Ny. M



Jenis Kelamin



: Perempuan



Tanggal Pengkajian



: 18 Februari 2020



Umur



: 60 Tahun



RM No.



:-



Informan



: WBS dan Pendamping



II. ALASAN MASUK Klien mengatakan masuk ke panti dengan alasan sedang berjualan di Kemayoran dengan kakak kandungnya yang bernama Ayun. Tiba-tiba klien ditangkap dan dibawa dengan mobil ambulance ke panti. Klien mengatakan di panti, ia sedang sekolah dan nanti akan dijemput oleh kakak kandungnya. III.FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Tidak  Ya 2. Pengobatan sebelumnya ? Berhasil Kurang berhasil 3. Aniaya Fisik Aniaya seksual Penolakan Kekerasan dlm keluarga



 Tidak Berhasil



pelaku/usia korban/usia saksi/usia



Tindakan kriminal







Jelaskan No. 1.2.3 : 1. Klien mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya 2. Klien mengatakan pernah menjalani pengobatan di RSKD Duren Sawit 3. Klien mengatakan pernah difitnah mencuri uang Masalah Keperawatan



:



Tidak ada masalah 4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya  Tidak Hubungan Keluarga : (-)



Gejala : (-)



Riwayat Pengobatan : (-)



Masalah keperawatan : Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. 5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Klien pernah difitnah mencuri uang oleh orang yang tidak dia kenal, sehingga membuat klien tidak ingin berhubungan (berteman) dengan siapapun. Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial IV. FISIK 1. TTV : TD : 110/60 mmHg N : 88 x/mnt S : Tidak diperiksa P : 20 x/mnt 2. Ukur : TB : Tidak diperiksa 3. Keluhan Fisik



Ya



BB : 45 kg  Tidak



Jelaskan : Klien dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan fisik



Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah V. PSIKOSOSIAL Genogram



6 Ket : : Perempuan : Laki – laki : Garis pernikahan



: Meninggal dunia



6



: Pasien



: Garis keturunan Jelaskan : Klien anak kedua dari dua bersaudara, kakak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, klien hanya tinggal berdua dengan kakak laki-lakinnya. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 1. Konsep diri : a. Gambaran diri : Klien berkata tidak ingin berteman dengan siapapun. b. Identitas : Klien menyadari dirinya memiliki keluarga. Ada seorang ayah, ibu, dan kakak kandungnya dalam keluarga, namun klien hanya dapat menyebutkan nama kakak kandungnya saja.



c. Peran : Klien merasa tidak ingin memiliki teman karena tidak ada yang percaya dengan ceritanya. d. Ideal diri : Klien mengatakan tidak memiliki teman karena tidak mau berteman dan berkumpul. Dan selama berada di panti, klien hanya sekedar bertanya nama dan tempat tinggal WBS lainnya. e. Harga diri : Klien mengatakan dirinya tidak ingin bersosialisasi dan berteman dengan siapapun. Klien merasa semua orang tidak percaya dengan ceritanya. Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial dan Harga Diri Rendah 2. Hubungan Sosial a. Orang yang berarti : Klien mengatakan orang yang sangat berarti dalam hidupnya adalah kedua orang tua dan saudaranya. b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok/Masyarakat : Klien dan keluarga jarang mengikuti kegiatan kelompok atau masyarakat di tempat tinggal dulu. c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan semua orang tidak ada yang percaya dengan ceritanya sehingga klien lebih suka sendiri daripada berkumpul bersama orang lain. Masalah Keperawatan



:



Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial 3. Spiritual a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama Buddha b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan jarang beribadah Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah



VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan Tidak rapih



Penggunaan pakaian tidak sesuai







Cara berpakaian seperti biasa



Jelaskan : Penampilan klien berpakaian seperti biasa, klien menggunakan baju yang disediakan oleh panti Masalah Keperawatan



:



Tidak ada masalah 2. Pembicaraan Cepat



Keras



Apatis



 Lambat



Gagap



Inkoheren



Membisu



Tidak mampu memulai pembicaraan



Jelaskan : Klien berbicara lambat, suara pelan dan hanya menungkapkan perasaan seadanya saja tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami. Masalah Keperawatan : Isolasi sosial 3. Aktifitas Motorik :  Lesu Tik



Tegang



Gelisah



Agitasi



Grimasen



Tremor



Kompulsif



Jelaskan : Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien menyesuaikan. Masalah Keperawatan : Isolasi sosial



4. Alam Perasaan  Sedih Khawatir



Ketakutan



Putus asa



Gembira



Jelaskan : Klien mengatakan sedih karena tidak ada yang percaya dengan ceritanya. Masalah Keperawatan : Isolasi sosial 5. Afek  Datar



Tumpul



Labil



Tidak sesuai



Jelaskan : Cara bicara klien datar tidak ada ekpresi dan kebanyakan menunduk atau membuang wajah saat berbicara kontak mata hilang. Masalah Keperawatan : Isolasi sosial 6. Interaksi Selama Wawancara Bermusuhan



 Tidak kooperatif



 Kontak mata



Defensif



Mudah tersinggung Curiga



Jelaskan : Kontak mata kurang karena menunduk, sesekali klien menatap ke depan tapi bukan ke perawat, selalu menjawab jika ditanya namum hanya menjawab seadanya saja. Masalah Keperawatan : Isolasi sosial



7. Persepsi Pendengaran



Penglihatan



Pengecapan



Perabaan



Penghidu



Jelaskan : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 8. Poses Pikir Sirkumtansial



Tangensial



Flight of ideas



Blocking



Kehilangan Asosiasi Pengulangan Pembicaraan



Jelaskan : Klien mampu berfikir dengan baik Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 9. Isi Pikir Obsesi



Fobia



Depersonalisasi



Hipokondria Ide yang terkait



Pikiran magis



Waham Agama Nihilistik



Somatik Sisip pikir



Jelaskan : Isi pikiran klien dapat dimengerti Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah



Kebesaran



Curiga



Siar pikir



Kontrol pikir



10.Tingkat Kesadaran Bingung



Sedasi



Stupor



Waktu



Tempat



Orang



Jelaskan : Tingkat kesadaran klien masih bagus Masalah Keperawatan : Disorientasi waktu 11.Memori  Gangguan daya ingat jangka panjang



Gangguan daya ingat jangka pendek



Gangguan daya ingat saat ini



Konfabulasi



Jelaskan : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 12.Tingkat konsentrasi dan berhitung  Mudah beralih



Tidak mampu



Tidak mampu berhitung sederhana



Jelaskan : Klien berkonsentrasi dalam kegiatan namun sedikit tidak fokus, klien dapat berhitung 1-20 dengan lancar. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 13.Kemampuan penilaian  Gangguan ringan Jelaskan :



Gangguan bermakna



Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah makan atau membiarkankursi tidak rapi, klien memilih membereskan kursi. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 14.Daya titik diri  Mengingkari penyakit yang diderita



Menyalahkan hal-hal diluar dirinya



Jelaskan : Klien mengatakan tidak tahu alasannya mengapa klien dibawa oleh satpol PP, klien tahu dan sadar bahwa dirinya sekarang berada di Panti Sosial Bina Laras namun menganggap bahwa dirinya sedang bersekolah di panti. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah VII.



MEKANISME KOPING Adaptif



Maladaptif



Bicara dengan orang lain Mampu menyelesaikan masalah



Minum alkohol 



Teknik relaksasi Aktifitas konstruktip



Reaksi lambat/ berlebih Bekerja berlebihan







Menghindar



Olah raga



Mencedarai diri



Lainnya



Lainnya



Masalah Keperawatan : Isolasi sosial



VIII. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik: Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik Klien menarik diri dari lingkungan Masalah dengan pendidikan, spesifik Tidak ada masalah dengan pendidikan Masalah dengan pekerjaan, spesifik Tidak masalah dengan pekerjaan Masalah dengan perumahan, spesifik Klien hanya tinggal berdua dengan ibunya namun seakrang hanya tinggal sendirian Masalah ekonomi, spesifik Tidak ada masalah dengan ekonomi Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik Klien mengatakan tidak pernah sakit Masalah lainnya, spesifik Masalah Keperawatan : Isolasi sosial IX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG : Penyakit jiwa



Sistem pendukung



Faktor presipitasi



Penyakit fisik



Koping



Obat-obatan



Lainnya Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah



X. ASPEK MEDIK Diagnosa medik : Schizofrenia Terapi medik



:



‐ Clozapine 2x1 / hari ‐ THP/ Tri X/ Trihex ( Trihexyphenidyl ) 2x1 / hari ‐ HP (Haloperidol) 2x1 / hari XI. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN ANALISA DATA DATA DS: DO: DS: DO: -



MASALAH Isolasi Sosial



Klien mengatakan tidak memiliki teman Klien mengatakan tidak mau memiliki teman Klien mengatakan tidak mau berkumpul dengan yang lainnya Klien mengikuti kegiatan namun lebih banyak diam tidak mengobrol dengan siapapun Klien mengeluarkan suara yang pelan saat menjawab pertanyaan Klien lebih suka berdiam diri Klien tampak menyendiri Klien tampak sering melamun Kontak mata kurang Harga Diri Rendah Klien mengatakan tidak ada yang percaya dengan ceritanya Klien tampak melamun Klien tampak sedih saat berbicara



Pohon Masalah Isolasi Sosial Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi



Isolasi Sosial



Harga Diri Rendah



XII.



(Keliat, 2006) DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN 1. Isolasi Sosial 2. Harga diri rendah



RENCANA KEPERAWATAN Nama Klien Ruangan No. CM DX Medis Tgl



No Dx Dx Keperawatan Isolasi Sosial



: Ny. M : Garuda 2 :: Schizofrenia : Isolasi Sosial dan Harga Diri Rendah Perencanaan Tujuan TUM: Klien dapat berinteraksi dengan orang lain. Tuk : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya



2. Klien dapat nyebutkan penyebab menarik diri



Kriteria Evaluasi 1. Setelah….x interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepeda perawat :  Wajah cerah, tersenyum  Mau berkenalan  Ada kontak mata  Bersedia mencritakan perasaan  Bersedia mengungkapkan masalahnya



2. Setelah….x interaksi klien menyebutkan minimal satu



Intervensi 1. Bina hubungan saling percaya dengan :  Beri salam setiap berinteraksi  Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan  Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi  Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien  Buat kontrak interaksi yang jelas  Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien



2. Tanyakan pada klien tentang :  Orang yang tinggal serumah/teman sekamar



penyebab menarik diri dari :  Diri sendiri  Orang lain  Lingkungan



3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan social dan kerugian menarik diri



3. Setelah…x interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan social, misalnya : o Banyak teman o Tidak kesepian o Bisa diskusi o Saling menolong Dan kerugian menarik diri, misalnya: o Sendiri o Kesepian o Tidak bisa diskusi



klien  Orang yang paling dekat dengan klien dirumah/diruang perawatan  Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut  Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah/diruang perawatan  Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut  Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain 2.2.Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergau dengan orang lain 2.3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 3.1. Tanyakan pada klien tentang :  Manfaat hubungan social  Kerugian menarik diri 3.2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan social dan kerugian menarik diri 3.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya



4. Klien dapat melaksanaka n hubungan social secara bertahap



4. Setelah…x interaksi klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap dengan : o Perawat o Perawat lain o Klien lain o Kelompok



5. Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial



5. Setelah…x interaksi klien dapat menjelaskan perasaannya setelah berhubungan social dengan : o Orang lain o Kelompo k



4.1.Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial 4.2.Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan/berkomunikasi dengan : o Perawat lain o Klien lain o Kelompok 4.3. Libatkan klien dengan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi 4.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi 4.5. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat 4.6. Beri pujian terhadap kemampuan klein memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan 5.1. Diskusikan dengan klien tentang perasaannya berhubungan social dengan :  Orang lain  Kelompok 5.2.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya



6. Klien dapat



6.1.Setelah…x pertemuan keluarga dapat



6.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga



dukungam keluarga dalam memperluas hubungan sosial



7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik



menjelaskan tentang : o Pengertian menarik diri o Tanda dan gejala menarik diri o Penyebab dan akibat menarik diri o Cara merawat klien menarik diri 6.2. Setelah…pertemuan keluarga dapat mempraktekan cara merawat klien menarik diri



sebagai pendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri 6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik diri 6.3. Jelaskan pada keluarga tentang :  Pengertian menarik diri  Tanda dan gejala menarik diri  Penyebab dan akibat menarik diri  Cara merawat klien menarik diri 6.4. Latih keluarga cara merawat klien menarik diri 6.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilakukan 6.6. Beri motivasi keluaraga agar membantu klien untuk bersosialisasi 6.7. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di rumah sakit



7.1.Setelah…x interaksi klien menyebutkan : • Manfaat minum obat • Kerugian tidak munum obat • Nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat 7.2.Setelah…x interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar 7.3.Setelah…x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter.



7.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat. 7.2. Pantau klien saat penggunaan obat. 7.3. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar. 7.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter. 7.5. Ajurkan klien untuk konsultasi kepada



dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.



STRATEGI PELAKSANAAN SP I ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI) Pertemuan



:I



Hari / Tanggal : Selasa / 18 Februari 2020 Nama Klien



: Ny. M



Ruangan



: Melati 2



A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien DS: -



Klien mengatakan tidak memiliki teman



-



Klien mengatakan tidak mau memiliki teman



DO: -



Klien mengikuti kegiatan namun lebih banyak diam tidak mengobrol dengan siapapun



-



Klien mengeluarkan suara yang pelan saat menjawab pertanyaan



-



Klien lebih suka berdiam diri



-



Klien tampak menyendiri



-



Klien terlihat melamun



-



Kontak mata kurang



2. Diagnosa Klien Isolasi Sosial 3. Tujuan Khusus - Klien mampu mengungkapkan hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya isolasi sosial - Klien mampu mengungkapkan keuntungan berinteraksi - Klien mampu mengungkapkan kerugian jika tidak berinteraksi dengan orang lain



4. Tindakan Keperawatan - Mendiskusikan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya isolasi sosial - Mendiskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain - Mendiskusikan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain - Mendiskusikan cara berkenalan dengan satu orang secara bertahap B. Strategi Komunikasi 1. Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat pagi Bu, kenalkan nama saya adalah suster Y senang dipanggil suster Y, hobi suster Y adalah mendengarkan musik, suster Y berasal dari Tangerang. ”Nama Ibu siapa?”. “........” “Ibu senang dipanggil siapa?” “M”. Hobbi Ibu apa? Asalnya dari mana?“ “Bu, saya suster yang akan menemani Ibu selama 2 minggu kedepan, jadi kalau ada yang mengganggu pikiran Ibu bisa bilang ke saya ya, siapa tahu saya bisa bantu” b. Evaluasi “Bagaimana perasaan Ibu saat ini?” “Bagaimana tidurnya semalam? Apakah nyenyak?” c. Kontrak 1) Topik “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman Ibu M? Juga tentang apa yang menyebabkan Ibu M tidak mau ngobrol dengan teman- teman?” 2) Waktu “Ibu mau berapa lama bercakap-cakap? Bagaimana kalau 15 menit?” 3) Tempat “Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang Bu? Bagaimana kalau disini saja?“



2. Fase kerja a. “Siapa saja yang tinggal satu rumah dengan Ibu M?” “Siapa yang paling dekat dengan Ibu M?” “Apa yang membuat Ibu M jarang bercakap-cakap teman yang lainnya?” b. “Apa yang Ibu M rasakan selama dirawat disini?” “O... Ibu M merasa sendirian?” “Siapa saja yang Ibu M kenal diruangan ini?” “Sering ngobrol tidak dengan teman-teman yang Ibu M sebutkan tadi?” “Apa yang menyebabkan Ibu M tidak mempunyai teman disini dan tidak mau berkumpul atau ngobrol dengan teman- teman yang ada disini?” c. “Kalau Ibu M tidak mau bergaul dengan teman-teman atau orang lain, tanda-tandanya apa saja?” “Mungkin Ibu M selalu menyendiri ya... terus apalagi bu... (sebutkan)” d. “Ibu M tahu keuntungan kalau kita mempunyai banyak teman?” “Coba sebutkan apa saja? keuntungan dari mempunyai banyak teman itu Ibu M adalah... (sebutkan)” e. “Nah kalau kerugian dari tidak mempunyai banyak teman Ibu M tahu tidak?” “Coba sebutkan apa saja?” “Ya Ibu M kerugian dari tidak mempunyai banyak teman adalah... (sebutkan).” “Jadi banyak juga ruginya ya kalau kita tidak punya banyak teman.” “Kalau begitu, sekarang apakah Ibu M mau berkenalan dan berkumpul dengan orang lain?” f. “Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain. (Pasien menolak sambil menggelengkan kepala) 3. Terminasi a. Evaluasi respon 1) Evaluasi subyektif “Bagaimana perasaan Ibu M setelah berbincang-bincang tentang penyebab Ibu M tidak mau bergaul dengan orang lain?”



2) Evaluasi obyektif “Coba Ibu M sebutkan kembali penyebab Ibu M tidak mau bergaul dengan orang lain?” “Apa saja tanda-tandanya Bu? lalu keuntungan dan kerugianya apa saja?” b. Kontrak 1) Topik “Baik Ibu M sekarang bincang-bincangnya kita akhiri, bagaimana berkenalan?”



kalau



besok



“karena



silabi



hari



pertama



ini



kita



kita



latihan



belum



latihan



berkenalan?” 2) Waktu “Ibu mau bertemu lagi jam berapa ? bagaimana ketika silabi pertama besok?“ 3) Tempat “Ibu M mau bercakap-cakap dimana?“ c. Rencana tindak lanjut “Baik Ibu M, untuk besok kita akan berbincang-bincang kembali unutk berkenalan dengan orang lain”



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Nama : Ny. M Tanggal : 18-02-2020



Ruangan : Melati 2 Jam : 11.30 WIB



No.RM: -



IMPLEMENTASI DS: DO: -



EVALUASI S:



Klien mengatakan tidak memiliki teman Klien mengatakan tidak mau memiliki teman Klien mengikuti kegiatan namun lebih banyak diam tidak mengobrol dengan siapapun



-



Klien mau berjabat tangan Klien mau menjawab salam dan menyebutkan namanya Ny. M, usia 60 tahun, asal dari Kalimantan Klien mengatakan tidak memiliki teman dan tidak mau memiliki teman



-



Klien mengeluarkan suara yang O : pelan saat menjawab pertanyaan Klien lebih suka menyendiri Klien tampak sering melamun Kontak mata kurang



Diagnosis Keperawatan : Isolasi Sosial Tindakan Keperawatan : 1. Mendiskusikan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya isolasi sosial 2. Mendiskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain. 3. Mendiskusikan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain. 4. Mendiskusikan cara berkenalan dengan satu orang secara bertahap. Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : Lanjutkan SP1 Isolasi Sosial 1. Mendiskusikan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya isolasi sosial 2. Mendiskusikan cara berkenalan dengan satu orang secara bertahap



Klien mau berjabat tangan dengan perawat Klien mau diajak berbicara dan duduk berdampingan dengan perawat - Ketika diajak berbicara klien menjawab dengan suara pelan dan kontak mata hilang serta kepala menunduk dan terkadang menatap ke depan tanpa menatap perawat A : Isolasi Sosial (+) - Klien mampu membina hubungan saling percaya - Klien mau menceritakan kejadian masa lalunya walaupun hanya sedikit - Klien tidak mau berkenalan dengan temannya maupun perawat lain P : Planing pasien - Anjurkan klien untuk mengingat nama perawat dan menyapa lebih dulu jika bertemu dengan perawat di jalan - Bina hubungan saling percaya jika perawat akan membantu menemukan jalan keluar/membantu dalam memecahkan masalah yang ada.



(Yulia Andriyani)



STRATEGI PELAKSANAAN SP I ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI) Pertemuan



: II



Hari / Tanggal : Rabu / 19 Februari 2020 Nama Klien



: Ny. M



Ruangan



: Melati 2



A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien DS: -



Klien mengatakan tidak memiliki teman



-



Klien mengatakan tidak mau memiliki teman



DO: -



Klien mengikuti kegiatan namun lebih banyak diam tidak mengobrol dengan siapapun



-



Klien mengeluarkan suara yang pelan saat menjawab pertanyaan



-



Klien lebih suka menyendiri



-



Klien tampak sering melamun



-



Kontak mata kurang



2. Diagnosa Klien Isolasi Sosial 3. Tujuan Khusus - Klien mampu mengungkapkan hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya isolasi sosial - Klien mampu ngungkapkan keuntungan berinteraksi - Klien mampu mengungkapkan kerugian jika tidak berinteraksi dengan orang lain



4. Tindakan Keperawatan - Mendiskusikan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya isolasi sosial - Mendiskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain - Mendiskusikan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain - Mendiskusikan cara berkenalan dengan satu orang secara bertahap B. Strategi Komunikasi 1. Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat pagi Bu, kenalkan nama saya adalah suster Y senang dipanggil suster Y, hobi suster Y adalah mendengarkan musik, suster Y berasal dari Tangerang. ”Nama Ibu siapa?”. “........” “Ibu senang dipanggil siapa?” “M”. Hobbi Ibu apa? Asalnya dari mana?“ “Bu, saya suster yang akan menemani Ibu selama 2 minggu kedepan, jadi kalau ada yang mengganggu pikiran Ibu bisa bilang ke saya ya, siapa tahu saya bisa bantu” b. Evaluasi “Bagaimana perasaan Ibu saat ini?” “Bagaimana tidurnya semalam? Apakah nyenyak?” c. Kontrak 1) Topik “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman Ibu M? Juga tentang apa yang menyebabkan Ibu M tidak mau ngobrol dengan teman- teman?” 2) Waktu \ “Ibu mau berapa lama bercakap-cakap? Bagaimana kalau 15 menit?” 3) Tempat “Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang Bu? Bagaimana kalau disini saja?“



2. Fase kerja a. “Siapa saja yang tinggal satu rumah dengan Ibu M?” “Siapa yang paling dekat dengan Ibu M?” “Apa yang membuat Ibu M jarang bercakap-cakap teman yang lainnya?” b. “Apa yang Ibu M rasakan selama dirawat disini?” “O... Ibu M merasa sendirian?” “Siapa saja yang Ibu M kenal diruangan ini?” “Sering ngobrol tidak dengan teman-teman yang Ibu M sebutkan tadi?” “Apa yang menyebabkan Ibu M tidak mempunyai teman disini dan tidak mau berkumpul atau ngobrol dengan teman- teman yang ada disini?” c. “Kalau Ibu M tidak mau bergaul dengan teman-teman atau orang lain, tanda-tandanya



apa saja?” “Mungkin Ibu M selalu



menyendiri ya... terus apalagi bu... (sebutkan)” d. “Ibu M tahu keuntungan kalau kita mempunyai banyak teman?” “Coba sebutkan apa saja? keuntungan dari mempunyai banyak teman itu Ibu M adalah... (sebutkan)” e. “Nah kalau kerugian dari tidak mempunyai banyak teman Ibu M tahu tidak?” “Coba sebutkan apa saja?” “Ya Ibu M kerugian dari tidak mempunyai banyak teman adalah... (sebutkan).” “Jadi banyak juga ruginya ya kalau kita tidak punya banyak teman.” “Kalau begitu, sekarang apakah Ibu M mau berkenalan dan berkumpul dengan orang lain?” f. “Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain. (Pasien menolak sambil menggelengkan kepala) 3. Terminasi a. Evaluasi respon 1) Evaluasi subyektif “Bagaimana perasaan Ibu M setelah berbincang-bincang tentang penyebab Ibu M tidak mau bergaul dengan orang lain?”



2) Evaluasi obyektif “Coba Ibu M sebutkan kembali penyebab Ibu M tidak mau bergaul dengan orang lain?” “Apa saja tanda-tandanya Bu? lalu keuntungan dan kerugianya apa saja?” b. Kontrak 1) Topik “Baik Ibu M sekarang bincang-bincangnya kita akhiri, bagaimana



kalau



berkenalan?”



besok



“karena



silabi



hari



pertama



ini



kita



kita



latihan



belum



latihan



berkenalan?” 2) Waktu “Ibu mau bertemu lagi jam berapa ? bagaimana ketika silabi pertama besok?“ 3) Tempat “Ibu M mau bercakap-cakap dimana?“ c. Rencana tindak lanjut “Baik Ibu M, untuk besok kita akan berbincang-bincang kembali unutk berkenalan dengan orang lain”



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Nama : Ny. M Tanggal : 19/02/2020



Ruangan : Melati 2 Jam : 11.15 WIB



No.RM: -



IMPLEMENTASI DS: DO: -



EVALUASI S:



Klien mengatakan tidak memiliki teman Klien mengatakan tidak mau memiliki teman Klien mengikuti kegiatan namun lebih banyak diam tidak mengobrol dengan siapapun



-



Klien mau berjabat tangan Klien mau menjawab salam dan menyebutkan namanya Tn. S, usia 48 tahun, asal dari Bengkulu Klien mengatakan tidak memiliki teman dan tidak mau memiliki teman



-



Klien mengeluarkan suara yang O : pelan saat menjawab pertanyaan Klien tampak menyendiri Klien terlihat melamun Kontak mata kurang



Diagnosis Keperawatan : Isolasi Sosial Tindakan Keperawatan : 1. Mendiskusikan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya isolasi sosial 2. Mendiskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain. 3. Mendiskusikan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain. 4. Mendiskusikan cara berkenalan dengan satu orang secara bertahap. Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : Lanjutkan SP 2 Isolasi Sosial 1. Mendiskusikan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya isolasi sosial 2. Mendiskusikan cara berkenalan dengan satu orang secara bertahap



Klien mau berjabat tangan dengan perawat Klien mau diajak berbicara dan duduk berdampingan dengan perawat - Ketika diajak berbicara klien menjawab dengan suara pelan dan kontak mata hilang serta kepala menunduk A : Isolasi Sosial (+) - Klien mampu membina hubungan saling percaya - Klien mau menceritakan kejadian masa lalunya walaupun hanya sedikit - Klien tidak mau berkenalan dengan temannya maupun perawat lain P : Planing pasien - Anjurkan klien untuk mengingat nama perawat dan menyapa lebih dulu jika bertemu dengan perawat di jalan - Bina hubungan saling percaya jika perawat akan membantu menemukan jalan keluar/ membantu dalam memecahkan masalah yang ada.



(Yulia Andriyani)



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP II ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI)



Pertemuan



: III



Hari / Tanggal



: Kamis / 20 Februari 2020



Nama Klien



: Ny. M



Ruangan



: Melati 2



A. PROSES KEPERAWATAN 1.



Kondisi Klien a. Data Subyektif



:



- Klien mengatakan aktif dalam mengikuti kegiatan - Klien mengatakan malas untuk berkenalan dengan temannya b. Data Obyektif - Klien mau mengikuti kegiatan namun kurang fokus dan tidak aktif - Klien mengeluarkan suara yang pelan saat menjawab pertanya - Klien tampak menyendiri - Klien terlihat melamun - Kontak mata kurang 2. Diagnosa Keperawatan Isolasi Sosial 3. Tujuan Khusus a. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap b. Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang c. Klien dapat memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian 4. Tindakan Keperawatan a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain)



b. Memberikan



kesempatan



kepada



pasien



mempraktekkan



cara



berkenalan dengan satu orang c. Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan satu orang ke dalam jadwal kegiatan harian B. STRATEGI KOMUNIKASI 1. Orientasi a. Salam terapeutik “Assalamualaikum Ibu M, sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu sekarang saya datang lagi. Ibu M masih ingatkan dengan saya ? Coba siapa ? iya bagus. Tujuan saya



sekarang ini akan mengajarkan cara



berkenalan dengan perawat lain.” b. Evaluasi 1. Bagaimana perasaan Ibu M saat ini ? 2. Apakah Ibu M sudah hapal cara berkenalan dengan orang lain ? apakah Ibu M sudah mempraktikkannya dengan pasien lain? Bagaimana perasaan Ibu M setelah berkenalan? 3. Coba Ibu M praktikkan lagi cara berkenalan dengan saya. Ya bagus c. Kontrak 1. Topik “ Baik sekarang kita akan berlatih berkenalan dengan orang pertama yaitu perawat lain 2. Waktu “ Mau berapa lama berlatihnya ? Bagaimana kalau 10 menit ?” 3. Tempat “Dimana tempatnya ? Disini saja ya. Tapi nanti kita temui perawat W di ruangannya ya ! ” 2. Fase kerja a. “Ibu M, sudah tahu ya tadinya caranya berkenalan ? Ya bagus ! ” b. “Tadi caranya bagaimana ya bu ? yang pertama dilakukan adalah... (sebutkan). Bagus Ibu M.”



c. “ Sekarang kita keruangnya suster W ya.”(Bersama-sama mendekati suster W) d. “ Selamat pagi suster W, ini Ibu M ingin berkenalan dengan suster W “ e. “ Baiklah Ibu M, sekarang Ibu M bisa berkenalan dengan suster W seperti yang sudah kita praktikkan. Ya bagus Ibu M. ” f.



“Ada lagi yang ingin Ibu M tanyakan kepada suster W. Coba tanyakan tentang keluarganya”. “Kalau memang tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Ibu bisa sudahi perkenalan ini, lalu Ibu M bisa buat janji untuk bertemu lagi dengan suster W, misalnya jam 1 siang nanti ”



g.



“Baiklah suster W, karena Ibu M sudah selesai brkenalan, saya dan Ibu M akan kembali ke ruangan Ibu M.WSelamat pagi (bersama-sama pasien meninggalkan ruangan suster A) ”



h. “Bagaimana perasaan Ibu M setelah berkenalan dengan suster W. Ibu M merasa senang ? Iya, Ibu M jadi mempunyai banyak teman ya ” 3. Terminasi a. Evaluasi respon 1. Subyektif



: “Bagaimana perasaan Ibu M setelah kita berkenalan



dengan suster W” 2. Obyektif : “Coba Ibu M sebutkan lagi cara berkenalanya. Ya bagus bu” b. Kontrak 1. Topik : “Besok pagi kita ketemu lagi ya, kita akan berkenalan dengan orang kedua“ 2. Waktu : “Mau jam berapa Ibu M? Baik jam 08.00 pagi. Waktunya berpa lama ? Ya 10 menit ” 3. Tempat : “ Tempatnya dimana ? Baiklah disini saja ya“ c. Rencana tindak lanjut “Mari sekarang kita masukan dalam jadwal kegiatan harian Ibu M. Mau jam berapa Ibu M berkenalan ? Bagaimana kalau tiga kali sehari / Baik jadi jam 08.00 pagi, jam 10.00 dan jam 15. 00 sore. Jangan lupa dipraktikan terus ya



bu. Dan pertahankan terus apa yang sudah Ibu M lakukan tadi. ”Jangan lupa untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan hobi, keluarga dan sebagainya.



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Nama : Ny. M



Ruangan: Melati 2



Tanggal : 20/02/2020



Jam



No.RM: -



: 11.30 WIB



IMPLEMENTASI DS: -



EVALUASI S:



Klien mengatakan aktif dalam mengikuti kegiatan Klien mengatakan tidak mau untuk berkenalan dengan temannya



-



Klien mengatakan lebih suka sendiri Klien mengatakan malas untuk memulai pembicaraan



O: DO: -



- Klien mau diajak berbicara dan duduk Klien mau mengikuti kegiatan berdampingan dengan perawat namun kurang fokus dan tidak - Klien mau mengikuti kegiatan kelas aktif dan mulai sedikit fokus - Klien mengeluarkan suara yang - Klien sudah nampak mau berbicara pelan saat menjawab pertanya dengan teman yang lain walaupun - Klien tampak menyendiri sedikit - Klien terlihat melamun - Kontak mata kurang A : Isolasi sosial (+) - Klien mampu mengevaluasi jadwal Diagnosis Keperawatan : kegiatan harian Isolasi sosial - Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang Tindakan Keperawatan : - Klien mampu memasukkan kegiatan 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian berbincang-bincang dengan satu orang klien ke dalam jadwal kegiatan harian 2. Memberikan kesempatan kepada klien mempraktekkan cara P : Planing klien berkenalan dengan satu orang - Anjurkan klien untuk meningkatkan 3. Membantu klien memasukkan lagi cara bersosialisasi yang baik antar kegiatan berbincang-bincang dengan teman satu orang ke dalam jadwal kegiatan - Motivasi klien untuk mendapatkan



harian Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : Lanjutkan SP 3 Isolasi Sosial 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien 2. Memberikan kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan dua orang atau lebih 3. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian



teman sebanyak banyaknya Mengingatkan klien untuk selalu memasukkan kegiatan harian ke dalam jadwal



(Yulia Andriyani)



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP III ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI)



Pertemuan Hari / Tanggal Nama Klien Ruangan



: IV : Jumat / 21 Februari 2020 : Ny. M : Melati 2



A. PROSES KEPERAWATAN 1.



Kondisi Klien a. Data Subyektif



:



- Klien mengatakan aktif dalam mengikuti kegiatan - Klien mengatakan malas untuk berkenalan dengan temannya b. Data Obyektif - Klien mau mengikuti kegiatan namun kurang fokus dan tidak aktif - Klien mengeluarkan suara yang pelan saat menjawab pertanya - Klien tampak menyendiri - Klien terlihat melamun - Kontak mata kurang 2. Diagnosa Keperawatan Isolasi sosial 3. Tujuan Khusus a. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap b. Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan dua orang atau lebih c. Klien dapat memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian 4.



Tindakan Keperawatan a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain)



b. Memberikan



kesempatan



kepada



pasien



mempraktekkan



cara



berkenalan dengan dua orang atau lebih c. Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan satu orang ke dalam jadwal kegiatan harian B. STRATEGI KOMUNIKASI 1. Orientasi a. Salam terapeutik “ Selamat pagi Ibu M, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang saya datang lagi. Ibu M masih ingatkan dengan saya ? Coba siapa? Iya bagus ” b. Evaluasi “ Apakah Ibu M sudah hapal cara berkenalan dengan orang lain ? Apakah Ibu M sudah mempraktikkanya dengan pasien lain? Siapa saja yang yang sudah Ibu M ajak berkenalan? Coba sebutkan namanya? Iya bagus sekali Ibu M sudah mempraktikanya ya. Bagaimana perasaan Ibu M setela berkenalan tersebut ” c. Kontrak 1. Topik : “Baik sekarang kita akan berlatih lagi berkenalan dengan 2 orang ya Ibu M, yaitu perawat lain dan klien lain teman ibu yang ada di ruangan ini ” 2. Waktu : “Mau berapa lama berlatihnya Ibu M? bagaimana kalau 10 menit “ 3. Tempat :“ Dimana tempatnya ? disini saja ya. Tapi nanti kita temui suster dan WBS yang belum dikenal Ibu M dirumahnya ” 2. Fase kerja a. “Ibu M, sudah tahu ya tadinya caranya berkenalan? Ya bagus “ b. “Tadi caranya bagaimana ya Ibu M? yang pertama dilakukan adalah... (sebutkan). Bagus Ibu M.” c. “Sekarang kita keruangnya suster T ya.”(Bersama-sama mendekati suster T) d. “ Selamat pagi suster T, ini Ibu M ingin berkenalan dengan suster T“



e. “ Baiklah bu , sekarang Ibu M bisa berkenalan dengan suster T seperti yang sudah kita praktikkan. Ya bagus Ibu M. ” f. “Ada lagi yang ingin Ibu M tanyakan kepada suster T. Coba tanyakan tentang keluarganya “g. “ Kalau memang tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Ibu M bisa sudahi perkenalan ini, lalu Ibu M bisa buat janji untuk bertemu lagi dengan suster T, misalnya jam 1 siang nanti ” g. “Baiklah suster T, karena Ibu M sudah selesai brkenalan, saya dan Ibu M akan kembali ke ruangan Ibu M. Selamat pagi (bersama-sama klien meninggalkan ruangan suster T) ” h. “Bagaimana perasaan Ibu M setelah berkenalan dengan suster T? Ibu M merasa senang? Iya, Ibu M jadi mempunyai banyak teman ya ” 3. Fase terminasi a. Evaluasi respon 1. Subyektif “Bagaimana perasaan Ibu M setelah kita berkenalan dengan suster T dan ibu S?“ 2. Obyektif “Coba Ibu M sebutkan lagi cara berkenalanya. Ya bagus Ibu M, jadi sekarang teman Ibu M sudah berapa ? Namanya siapa saja? Iya bagus sekali Ibu M” b. Kontrak 1. Topik : “Besok pagi pagi kita ketemu lagi ya, kita akan berkenalan dengan dua orang atau lebih “ 2. Waktu : “Mau jam berapa Ibu M? Baik jam 08.00 pagi. Waktunya berapa lama? Ya 10 menit“ 3. Tempat : “ Tempatnya dimana? Baiklah disini saja ya“ c. Rencana tindak lanjut “ Mari sekarang kita masukan dalam jadwal kegiatan harian Ibu M. Mau jam berapa Ibu M berkenalan lagi ? Bagaimana kalau tiga kali sehari? Baik jadi jam 09.00 pagi, jam 11.00 dan jam 15.00 sore. Jangan lupa



dipraktikkan terus ya Ibu M. Dan pertahankan terus apa yang sudah Ibu M lakukan tadi. “Jangan lupa untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan hobi, keluarga dan sebagainya. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Nama : Ny. M



Ruangan: Melati 2



Tanggal : 21/02/2020



Jam



No.RM: -



: 11:30 wib



IMPLEMENTASI DS: DO: -



EVALUASI



S: Klien mengatakan aktif dalam mengikuti kegiatan Klien mengatakan tidak mau O : untuk berkenalan dengan temannya Klien mau mengikuti kegiatan namun kurang fokus dan tidak aktif Klien mengeluarkan suara yang pelan saat menjawab pertanya Klien tampak menyendiri Klien terlihat melamun Kontak mata kurang



Diagnosis Keperawatan : Isolasi sosial



-



Klien mau berjabat tangan dengan temannya Klien mau berjabat tangan dengan perawat dan temannya Klien mulai nampak kontak mata saat berbicara Klien mau diajak berbicara dan duduk berdampingan dengan temannya Klien mau mengikuti kegiatan kelas dan mulai fokus meski tidak aktif Ketika diajak berbicara klien menjawab setiap pertanyaan yang di ajukan



A : Isolasi sosial (+) - Klien mampu mengevaluasi jadwal kegiatan harian - Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang atau lebih - Klien mampu memasukkan kegiatan dalam jadwal kegiatan harian



Tindakan Keperawatan : 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien 2. Memberikan kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan dua orang atau lebih P : Planing klien 3. Menganjurkan klien memasukkan ke - Motivasi klien untuk percaya diri dalam jadwal kegiatan harian dalam berinteraksi dengan orang



lain. Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : Lanjutkan SP 3 Isolasi Sosial 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien 2. Memberikan kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan dua orang atau lebih 3. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian (Yulia Andriyani)



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP III ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI)



Pertemuan Hari / Tanggal Nama Klien Ruangan



:V : Sabtu / 22 Februari 2020 : Ny. M : Melati 2



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien a. Data Subyektif: - Klien mengatakan aktif dalam mengikuti kegiatan - Klien mengatakan malas untuk berkenalan dengan temannya b. Data Obyektif - Klien mau mengikuti kegiatan namun kurang fokus dan tidak aktif - Klien mengeluarkan suara yang pelan saat menjawab pertanya - Klien tampak menyendiri - Klien terlihat melamun - Kontak mata kurang



2. Diagnosa Keperawatan Isolasi sosial 3. Tujuan Khusus a. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap b. Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan dua orang atau lebih c. Klien dapat memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian 4. Tindakan Keperawatan a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien b. Memberikan



kesempatan



kepada



pasien



mempraktekkan



cara



berkenalan dengan dua orang atau lebih c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian B. STRATEGI KOMUNIKASI 1. Orientasi a. Salam terapeutik “ Selamat pagi Ibu M, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang saya datang lagi. Ibu M masih ingatkan dengan saya ? Coba siapa? Iya bagus ” b. Evaluasi “ Apakah Ibu M sudah hapal cara berkenalan dengan orang lain ? Apakah Ibu M sudah mempraktikkanya dengan pasien lain? Siapa saja yang yang sudah Ibu M ajak berkenalan? Coba sebutkan namanya? Iya bagus sekali Ibu M sudah mempraktikanya ya. Bagaimana perasaan Ibu M setela berkenalan tersebut ” c. Kontrak 1. Topik : “Baik sekarang kita akan berlatih lagi berkenalan dengan 2 orang ya Ibu M, yaitu perawat lain dan klien lain teman ibu yang ada di ruangan ini ” 2. Waktu : “Mau berapa lama berlatihnya Ibu M? bagaimana kalau 10 menit “



3. Tempat :“ Dimana tempatnya ? disini saja ya. Tapi nanti kita temui suster dan WBS yang belum dikenal Ibu M dirumahnya ” 2. Fase kerja a. “Ibu M, sudah tahu ya tadinya caranya berkenalan? Ya bagus “ b.



“Tadi caranya bagaimana ya Ibu M? yang pertama dilakukan adalah... (sebutkan). Bagus Ibu M.”



c. “Sekarang kita keruangnya suster T ya.”(Bersama-sama mendekati suster T) d. “ Selamat pagi suster T, ini Ibu M ingin berkenalan dengan suster T“ e. “ Baiklah bu , sekarang Ibu M bisa berkenalan dengan suster T seperti yang sudah kita praktikkan. Ya bagus Ibu M. ” f. “Ada lagi yang ingin Ibu M tanyakan kepada suster T. Coba tanyakan tentang keluarganya “g. “ Kalau memang tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Ibu M bisa sudahi perkenalan ini, lalu Ibu M bisa buat janji untuk bertemu lagi dengan suster T, misalnya jam 1 siang nanti ” g. “Baiklah suster T, karena Ibu M sudah selesai brkenalan, saya dan Ibu M akan kembali ke ruangan Ibu M. Selamat pagi (bersama-sama klien meninggalkan ruangan suster T) ” h. “Bagaimana perasaan Ibu M setelah berkenalan dengan suster T? Ibu M merasa senang? Iya, Ibu M jadi mempunyai banyak teman ya ” 3. Fase terminasi a. Evaluasi respon 1. Subyektif “Bagaimana perasaan Ibu M setelah kita berkenalan dengan suster T dan ibu S?“ 2. Obyektif “Coba Ibu M sebutkan lagi cara berkenalanya. Ya bagus Ibu M, jadi sekarang teman Ibu M sudah berapa ? Namanya siapa saja? Iya bagus sekali Ibu M” b. Kontrak



1. Topik : “Besok pagi pagi kita ketemu lagi ya, kita akan berkenalan dengan dua orang atau lebih “ 2. Waktu : “Mau jam berapa Ibu M? Baik jam 08.00 pagi. Waktunya berapa lama? Ya 10 menit“ 3. Tempat : “ Tempatnya dimana? Baiklah disini saja ya“ c. Rencana tindak lanjut “ Mari sekarang kita masukan dalam jadwal kegiatan harian Ibu M. Mau jam berapa Ibu M berkenalan lagi ? Bagaimana kalau tiga kali sehari? Baik jadi jam 09.00 pagi, jam 11.00 dan jam 15.00 sore. Jangan lupa dipraktikkan terus ya Ibu M. Dan pertahankan terus apa yang sudah Ibu M lakukan tadi. “Jangan lupa untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan hobi, keluarga dan sebagainya.



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Nama : Ny. M



Ruangan: Melati 2



Tanggal : 22/02/2020



Jam



No.RM: -



: 11:30 wib



IMPLEMENTASI DS: -



DO: -



EVALUASI S:



Klien mengatakan aktif dalam mengikuti kegiatan Klien mengatakan tidak mau O : untuk berkenalan dengan temannya Klien mau mengikuti kegiatan namun kurang fokus dan tidak aktif Klien mengeluarkan suara yang



-



Klien mau berjabat tangan dengan temannya Klien mau berjabat tangan dengan perawat dan temannya Klien mulai nampak kontak mata saat berbicara Klien mau diajak berbicara dan duduk berdampingan dengan temannya Klien mau mengikuti kegiatan kelas



-



pelan saat menjawab pertanya Klien tampak menyendiri Klien terlihat melamun Kontak mata kurang



Diagnosis Keperawatan : Isolasi sosial



-



dan mulai fokus meski tidak aktif Ketika diajak berbicara klien menjawab setiap pertanyaan yang di ajukan



A : Isolasi sosial (+) - Klien mampu mengevaluasi jadwal kegiatan harian - Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang atau lebih - Klien mampu memasukkan kegiatan dalam jadwal kegiatan harian



Tindakan Keperawatan : 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien 2. Memberikan kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan dua orang atau lebih P : Planing klien 3. Menganjurkan klien memasukkan ke - Motivasi klien untuk percaya diri dalam jadwal kegiatan harian dalam berinteraksi dengan orang lain. Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : SP Isolasi Sosial selesai (Yulia Andriyani)



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP I HARGA DIRI RENDAH



Pertemuan Hari / Tanggal Nama Klien Ruangan



:I : Sabtu / 22 Februari 2020 : Ny. M : Melati 2



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien a. Data Subyektif: - Klien mengatakan aktif dalam mengikuti kegiatan - Klien mengatakan malas untuk berkenalan dengan temannya - Klien mengatakan tidak ada yang percaya dengan ceritanya



Klien mengatakan pernah dituduh mencuri uang banyak oleh







orang yang tidak dikenal b. Data Obyektif - Klien mau mengikuti kegiatan namun kurang fokus dan tidak aktif - Klien mengeluarkan suara yang pelan saat menjawab pertanyaan - Klien tampak menyendiri - Klien terlihat melamun - Kontak mata kurang 2. Diagnosa Keperawatan Harga diri rendah 3. Tujuan Khusus a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki c. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan d. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuannya 4. Tindakan Keperawatan a. Bina hubungan saling percaya b. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien c. Bantu klien menilai kemampuan yang dapat dilaksanakan d. Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan e. Latih klien sesuai kemampuan yang dipilih f. Berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilannya g. Anjurkan klien memasukkan kegiatan ke dalam jadwal harian B. STRATEGI KOMUNIKASI 1. Orientasi a. Salam Terapeutik



“Selamat pagi Ibu, kenalkan saya adalah perawat Y yang bertugas dirumah sakit ini”, “Ibu bisa panggil saya perawat Y”. ”Nama Ibu siapa?”. “........” “Ibu lebih senang dipanggil siapa?”“o o o ibu M”. “saya akan menemani ibu selama 2 minggu, jadi kalau ada yang mengganggu pikiran Ibu bisa bilang ke saya, siapa tahu saya bisa bantu” b. Evaluasi/Validasi “Bagaimana perasaan Ibu saat ini? .... o o o begitu” “Coba ceritakan pada saya, apa yang dirasakan dirumah, hingga dibawah ke panti” c. Kontrak 1) Topik “ Maukah Ibu M bercakap-cakap dengan kemampuan yang dimiliki serta hobi yang sering dilakukan dirumah” 2) Tempat “Ibu M lebih suka bercakap-cakap dimana?, o o o ditaman, baiklah” 3) Waktu “kita mau becakap-cakap berapa lama?, Bagaimana kalau 10 menit saja” 2. Kerja “Kegiatan apa saja yang sering Ibu M lakukan dirumah?”......... “memasak, mencuci pakaian, bagus itu bu”. “Terus kegiatan apalagi yang Ibu lakukan?”. “kalau tidak salah Ibu juga senang menyulam ya?”, wah bagus sekali! “Bagaimana kalau Ibu M menceritakan kelebihan lain/kemampuan lain yang dimiliki?” kemudian apa lagi. “Bagaimana dengan keluarga Ibu M, apakah mereka menyenangi apa yang Ibu lakukan selama ini, atau apakah mereka sering mengejek hasil kerja Ibu?” 3. Terminasi a. Evaluasi subyektif “Bagaimana perasaan Ibu M selama kita bercakapcakap?”, “Senang terima kasih” b. Evaluasi Obyektif “Tolong Ibu M ceritakan kembali kemampuan dan kegiatan yang sering Ibu lakukan? ........ Bagus”, “terus bagaimana tanggapan keluarga Ibu terhadap kemampuan dan kegiatan yang Ibu lakukan?”.



c. Rencana Tindak Lanjut “Baiklah Ibu M, nanti Ibu ingat ingat ya, kemampuan Ibu yang lain dan belum sempat ibu ceritakan kepada saya?”, “besok bisa kita bicara lagi”. d. Kontrak 1) Topik “Bagaimana



kalau



besok



kita



bicarakan



kembali



kegiatan/kemampuan yang dapat ibu B lakukan di rumah dan di panti” 2) Tempat “Tempatnya mau dimana bu? ” 3) Waktu “Berapa lama kita akan bercakap-cakap?”. “Bagaimana kalau 15 menit” “Setuju!” “Sampai bertemu lagi besok ya, Ibu M”



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Nama : Ny. M Tanggal : 22/02/2020



Ruangan : Melati 2 Jam : 11.15 WIB



No.RM: -



IMPLEMENTASI DS : ‐ ‐ ‐ ‐



DO : ‐



EVALUASI S:



Klien mengatakan aktif dalam mengikuti kegiatan Klien mengatakan malas untuk berkenalan dengan temannya Klien mengatakan tidak ada yang percaya dengan ceritanya Klien mengatakan pernah dituduh mencuri uang banyak oleh orang O: yang tidak dikenal Klien mau mengikuti kegiatan namun kurang fokus dan tidak aktif



-



Klien mau berjabat tangan Klien mau menjawab salam dan menyebutkan namanya Tn. S, usia 48 tahun, asal dari Bengkulu Klien mengatakan tidak memiliki teman dan tidak mau memiliki teman



Klien mau berjabat tangan dengan perawat Klien mau diajak berbicara dan duduk berdampingan dengan



‐ ‐ ‐ ‐



Klien mengeluarkan suara yang pelan saat menjawab pertanyaan Klien tampak menyendiri Klien terlihat melamun Kontak mata kurang



-



perawat Ketika diajak berbicara klien menjawab dengan suara pelan dan kontak mata hilang serta kepala menunduk



A : Harga Diri Rendah (+) ‐ Klien dapat membina hubungan



Diagnosis Keperawatan : Harga Diri Rendah



saling percaya Tindakan Keperawatan : ‐ Bina hubungan saling percaya ‐



Bantu klien menilai kemampuan yang dapat dilaksanakan







Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan







Latih klien sesuai kemampuan



Klien dapat mengidentifikasi aspek positif



Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien











dan



kemampuan



yang



dimiliki ‐



Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan







Klien kegiatan



dapat



merencanakan



sesuai



dengan



kemampuannya



yang dipilih ‐



P : Planing klien ‐ Motivasi klien untuk melaksanakan Berikan pujian yang wajar terhadap kegiatan positif yang dimiliki keberhasilannya







Anjurkan



klien



memasukkan



kegiatan ke dalam jadwal harian Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : Lanjutkan SP 2 Harga Diri Rendah 1. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien 2. Latih klien sesuai dengan kemampuan yang kedua yaitu menyapu lantai 3. Anjurkan klien memasukkan kegiatan menyapu lantai dalam jadwal harian 4. Beri pujian pada klien terhadap keberhasilan klien



(Yulia Andriyani)



JADWAL KEGIATAN HARIAN



Ruangan



: Melati 2



No . 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



05.00-06.00 06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00



8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.



12.00-13.00 13.00-14.00 Silabi 14.00-15.00 Silabi 15.00-16.00 Bercakap-cakap 16.00-17.00 17.00-18.00 18.00-19.00 19.00-20.00 20.00-21.00 21.00-22.00 22.00-23.00 23.00-24.00 24.00-01.00 01.00-02.00 02.00-03.00 03.00-04.00 04.00-05.00



Jam



Kegiatan Sholat subuh Senam pagi Silabi Silabi Bercakap-cakap dengan orang lain



17 M



Tanggal Kegiatan 18 19 20 M -



M M M



M M M



M M M



M M M



-



B



M



M



M M M



M M M



M M M



M M M



KETERANGAN : Isi kolom tanggal kegiatan dengan : M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain



Ket



B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain T : Jika tergantung penuh pada orang lain Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta kendalanya