5 0 160 KB
ASKEP KEGAWATDARURATAN PADA TRAUMA KEHAMILAN
Oleh : Nur Atika Fitri ( 171012114201011) Resti Dwi Darma Elmita (171012114201012)
Dosen Pembimbing :
Ns.Habibah Muchtar.S.kep,M.Kep
Program Stdudi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Tahun 2020
1
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ASKEP KEGAWATDARURATAN PADA TRAUMA KEHAMILAN”. Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Keperawatan Kritis di Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Tahun 2020. Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing serta rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi S1 Keperawatan Institut Kesahatan Prima Nusantara Bukittinggi. Penulis telah berupaya dalam penulisan makalah ini. Untuk itu penulis dengan tangan terbuka menerima semua kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dari semua pihak. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Bukittinggi, 18 November 2020
Penulis
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.........................................................................................
2
DAFTAR ISI........................................................................................................
3
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar belakang.............................................................................
4
B. Rumusan Masalah.......................................................................
5
C. Tujuan..........................................................................................
5
TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Defenisi kegawatdaruratan pada trauma kehamilan..................... 6 B. Klasifikasi kegawatdaruratan pada trauma kehamilan................. 6 C. Etiologi kegawatdaruratan pada trauma kehamilan.....................
7
D. Manifestasi klinis kegawatdaruratan pada trauma kehamilan.....
7
E. Pemeriksaan diagnostik pada trauma kehamilan.......................... 8 F. Askep kegawatdaruratan pada trauma kehamilan........................ BAB IV
8
PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................. 12 B. Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I 3
PENDAHULUAN 1. Latar belakang Trauma fisik terjadi pada 1 dalam 12 kehamilan dan akibatnya dapat berakibatserius pada wanita, janin atau keduanya. Kecelakaan kendaraan bermotor merupakan penyebab utama terjadinya trauma selama kehamilan, yang diikutidengan jatuh atau penyerangan langsung pada abdomen akibat pemukulan padasituasi penganiayaan fisik. Rata-rata kunjungan ke unit gawat darurat akibattrauma selama kehamilan berkisar antara 24 dari 1.000 persalinan, traumaabdominal mayor terjadi pada 0,62 dari 1.000 kehamilan.Tingkat keparahan, frekuensi, dan waktu awitan semua komplikasi ini berkaitandengan tipe dan lokasi terjadinya cedera, usia gestasional dan keparahan
cederatersebut.
Trauma
selama
kehamilan
dihubungkan
dengan
peningkatan resikoterjadinya abortus spontan, persalinan preterm, solusio plasenta, bayi lahir matidan transfusi fetomaternal. Ruptur uterus dan cedera janin secara langsungmerupakan keadaan yang jarang terjadi,tetapi merupakan komplikasi traumayang mengancam jiwa Trauma abdominal dapat berakibat fatal bagi wanita dan janin terutama dapatmempengaruhi janin. Pukulan langsung pada abdomen maternal tanpa adanyacedera terbuka pada maternal, akibat kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh atau penyerangan,
mungkin
tidak
berdampak
besar
bagi
wanita
tapi
memilikisignifikasi yang sangat besar terhadap kesejahteraan dan kemampuan janinuntuk bertahan hidup.Ketika usia kehamilan kurang dari 16 minggu, janin terletak jauh didalam panggul,dan resiko terjadinya solusio akibat trauma berkurang. Pada usiakehamilan yang lebih lanjut, janin dan plasenta terletak lebih tinggi mendekatiabdomen dan lebih rentan terhadap efek trauma. Bahkan kekuatan yang sangat kecil sekalipun pada abdomen cukup mampu merobek pelekatan plasenta menjauhi lapisan desidua basalis. Efek yang merugikan selalu mungkin terjadiakibat trauma abdomen, tanpa melihat usia kehamilan. Hal inilah yangmelatarbelakangi kami untuk membuat makalah mengenai trauma selamakehamilan
2. Rumusan masalah 4
1) Apa defenisi kegawatdaruratan pada trauma kehamilan ? 2) Apa saja klasifikasi kegawatdaruratan pada trauma kehamilan ? 3) Apa etiologi kegawatdaruratan pada trauma kehamilan ? 4) Apa manifestasi klinis kegawatdaruratan pada trauma kehamilan ? 5) Apa pemeriksaan diagnostik kegawatdaruratan pada trauma kehamilan ? 6) Asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada trauma kehamilan ?
3. Tujuan 1) Untuk mengetahui defenisi kegawatdaruratan pada trauma kehamilan 2) Untuk mengetahui klasifikasi kegawatdaruratan pada trauma kehamilan 3) Untuk mengetahui etiologi kegawatdaruratan pada trauma kehamilan 4) Untuk mengetahui manifestasi klinis kegawatdaruratan pada trauma kehamilan 5) Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik kegawatdaruratan pada trauma kehamilan 6) Untuk mengetahui Asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada trauma kehamilan
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Defenisi trauma kehamilan Trauma adalah tekanan / perlukaan yang ditimbulkan oleh benda tajam maupun benda tumpul yang dapat mencederai janin maupun ibu itu sendiri, trauma dapat berdampak secara fisik ataupun psikis yang terjadi pada kehamilan muda. Trauma yang terjadi tersebut menimbulkan peningkatan terjadinya resiko abortus spontan, persalinan preterm, solusio plasenta, bayi lahir mati, transfusi fetomaternal, ruptur uterus dan cedera janin secara langsung merupakan keadaan yang jarang terjadi tetapi merupakan komplikasi trauma yang mengancam jiwa. 2. Klasifikasi trauma kehamilan 1) Trauma fisik
Trauma minor, merupakan trauma ringan yang terjadi pada kehamilan. Biasanya disebabkan karena jatuh, pukulan langsung ke perut dan kecelakaan kendaraan bermotor. hal ini menyebabkan memar, laserasi dan konstusio.
Trauma mayor, merupakan trauma sedang sampai dengan berat. Trauma ini lebih sering menyebabkan kritis pada kehamilan, dampaknya dapat berupa patah pada tulang rusuk, patah tulang panggul, bahkan tidak jarang ibu hamil datang ke UGD sudah dalam kondisi yang kritis.
Tipe trauma fisik pada kehamilan muda : Cidera tumpul (blunt trauma), Pemerkosaan atau kekerasan seksual (sexual assault), Luka tusuk ( penetrating injuries ), Burns ( luka bakar ).
2) Trauma psikis Trauma psikis sangat mungkin terjadi dialami pada masa awal kehamilan karena masa awal kehamilan merupakan masa yang rentan terjadinya tingkat kestresan yang tinggi yang di pengaruhi beberapa faktor yaitu perubahan hormonal, perubahan fisik ibu hamil yang butuh penyesuaian diri 6
Adapun trauma psikis tersebut adalah berupa kecemasan, kegusaran, dan perasaan panik yang berlebihan. 3. Etiologi 1) Trauma fisik
Benturan keras
KDRT
Kecelakaan kendaraan bermotor
Jatuh
Luka tembak/ luka tusuk
Zat kimia (tersiram air keras, penggunaan obat obatan yang membahayakan)
2) Trauma psikis
Faktor usia kehamilan
Faktor pola hidup
Faktor ekonomi
4. Manifestasi klinis 1) Tanda gejala trauma fisik
Adanya memar ,laserasi pada jaringan tubuh
Pembengkakan daerah tertentu yang mengalami trauma/perlukaan.
Terjadi
perdarahan, pecahnya ketuban, atau terjadinya kontraksi
sebelum waktunya.
Bisa saja terjadi syok neurologic,dan hipovolemic jika perdarahan tersebut tidak segera ditangani.
Patah tulang/ fraktur, patah pada tulang rusuk, patah tulang panggul 7
2) Tanda gejala trauma psikis
Kecemasan
Panik
Hipersensitif
5. Pemeriksaan diagnostik 1) USG / Ultrasonography Untuk mempelajari bentuk serta ukuran anatomis, gerak serta hubungan jaringan dengan sekitarnya. Dan sangat evektif untuk mengetauhi kondisi janin,apakah masih bisa dipertahankan atau tidak. 2) DPL ( Diagnostic Peritoneal Lavage ) DPL ini dapat membantu menemukan adanya darah atau cairan pada rongga usus dalam rongga perut. 3) Computed Tomography (CT-Scan) untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu kelainan. 4) Ultrasonogram dan monitoring detak jantung janin/ Fetal Heart Rate USG dan Fetal Heart Rate Monitoring adalah suatu kombinasi paling efektif untuk mendeteksi komplikasi akibat trauma pada ibu hamil. 6. Asuhan Keperawatan Pada Trauma Kehamilan 1) Pengkajian keperawatan (primary survey)
Airway (jalan nafas) mendahulukan penyelesaian masalah di jalan nafas
Breathing (pemafasan) karena disinı
Letak atau posisi diafragma
berada di atas wanita yang tidak hamıl
Circulation (sirkulasi atau aliran darah ibu jangan sampai menghambat vena cava, posisikan untuk minng atau fowler 8
Juga yang perlu diwaspadai kontrol adanya masalah perdarahan
2) Pemeriksaan fisik terkait
Riwayat kehamilan, riwayat kehamilan gravida, jumlah abortus, jumlah anak hidup, prenatal educution secsio secaria, lama persalinan, lahir mati, premature, dan BBL
Riwayat genekologi infeksi, operasi, usia pria dan siklus mens, seksualitas, KB.
Riwayat kesehatan, badan berat, golongan darah dan riwayat dalam pengobatan, kebiasaan merokok, alkohol, caffeine, obat alergi, risiko teratogenik selama kehamilan, infeksi medikasi radiografi, toksin dirumah tempat kerja, status medik (DM,
ginjal, kongenital),
imunisasi.
Riwayat keschatan keluarga: kanker, DM. kehamilan kembar, cacat bawaan / keturunan.
Riwayat pekerjaan tipe pekerjaan, paparan tehadap zat berbahaya,
Riwayat ayah bayi: usia, masalah kesehatan, tipe golongan darah, kelainan kongenital, pekerjaan, kehamilan selama kehamilan.
Informasi pribadi: ras, budaya, agama, tahap, sistem pendukung, penggunaan pelayanan kesehatan,
Pemeriksaan fisik : Keadekuatan jalanan nafas Frekuensi pemafasun
Status jantung pembuluh darah
Keluasan yang terjadi Adanya solusio plasenta , Perdarahan per vaginam Nyeri abdomen 9
3) Diagnosa keperawatan
Gangguan rasa nyaman b.d nyeri akut
Ansietas b.d ancaman terhadap diri dan janin
Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan akibat perdarahan
Defisit pengetahuan b.d perluasan cedera
Gangguan integritas kulit/jaringan
4) Intervensi keperawatan Gangguan rasa nyaman b.d nyeri akut
Tentukan metode memberikan analgesik yang paling efektif, memberikan infus securn terus versus bolus intermitten harus melalui metode yang paling aman dan efektif menurut kondisi klien
Pantau apakah ada gejala solusia plasenta (misalnya, nyeri, nyeri tekan pada uterus, iritabilitus dan kekakuan otot. Kontraksi uterus, sepanjang fundus uteri) R / Walaupun nyeri abdomen merupakan gejala solusio plasenta, namun gejala tersebut tidak terlihat setelah trauma
Berikan cara untuk memaksimalkan rasu nyaman R / Untuk meningkatkan rasa nyaman
Menyokong trauma area (misalnya abdomen) dengan bantal jika mendukung R / meningkatkan rasa nyaman
Ansietas b.d ancaman terhadap diri dan janin
Identifikasi individu pendukung dan libatkan mereka sebanyak mungkin R / menurunkan stres klien
10
Berikan
suatu
lingkungan
yang
salah
satu
hal
yang
membahayakan diri dan janin, memperbaiki kemampuan koping dan menurunkan
Jawab pertanyaan secara sederhana dan langsung R / karena pemahaman klien mungkin menurun akibat trauma dan cemas
Tetap tenang. gunakan sikap yang menenangkan, yakinkan klien bahwa semuanya dilakukan untuk melindungi ibu dan janin telah menurunkan rasa eemas klien dan meningkatkan rasu percaya diri dalam memberikan perawatan
Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan akibat perdarahan
Berikan
tindakan
bantuan
hidup
darurat
mempertahankun kepatenun jalan napas.
R
untuk
memperbaiki
permapasan, meningkatkan sirkulasi.
Kontrol perdarahan R / perdarahan dupat tertutupi oleh keadaan hipovolemik kehamilan
Immobilisasi ekstremitas, vertehra dan pelvis yang mengalami fraktur, R / untuk mencegah kerusakan yang lebih luas.
Berikan cairan IV dan penggantian darah R / untuk memperbaiki volume darah yang bersikulasi.
11
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Trauma adalah tekanan / perlukaan yang ditimbulkan oleh benda tajam maupun benda tumpul yang dapat mencederai janin maupun ibu itu sendiri, trauma dapat berdampak secara fisik ataupun psikis yang terjadi pada kehamilan muda. Trauma yang terjadi tersebut menimbulkan peningkatan terjadinya resiko abortus spontan, persalinan preterm, solusio plasenta, bayi lahir mati, transfusi fetomaternal, ruptur uterus dan cedera janin secara langsung merupakan keadaan yang jarang terjadi tetapi merupakan komplikasi trauma yang mengancam jiwa. Klasifikasi trauma ada dua yaitu trauma fisik dan psikis.
B. Saran Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan penulis menerima sega kritik dan saran yang bersifat mendukung.
12
DAFTAR PUSTKA Prawirohardjo,S. 2009. Ilmu kebidanan. Yogyakarta YBPSP Varney, Helen 2007. Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC Boyle.M.2005.Kedaruratan Dalam Prawirohardjo,S. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:PT Bina Pustaka Persalinan.Jakarta: EGC
13