14 0 359 KB
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN NORMAL RSUD SULTAN MUHAMMAD JAMALUDIN I
DISUSUN OLEH: KASIANUS NIM. 20166514041
JURUSAN D IV KEPERAWATAN PONTIANAK POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK 2018/2019 1
LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN NORMAL I.
KEHAMILAN A. Pengertian 1.
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing: a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu); b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu); c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2009) 3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanifa Wiknjosastro, 2009). B. Etiologi Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu : a. Ovum Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata. b. Spermatozoa Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian 2
tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii. d. Nidasi Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. e. Plasentasi Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan : a. Triwulan I antara 0-12 minggu. b. Triwulan II antara 12-28 minggu. c. Triwulan III antara 28-40 minggu. (Mochtar, 2010 : 17 ) C. Patofisiologi Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009) 3
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma. Pathway Coitus Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita)
Sperma bergerak menuju tuba fallopi
Tidak terjadi
Konsepsi
Tidak terjadi fertilisasi
Fertilisas Konsepsi dan pertumbuhan zigot
Endometrium runtuh
Implantasi di uterus
Menstruasi
Zigot (nidasi dalam rahim 5-7
Mencapai cavum uteri 4
Embrio (3-5 minggu) Fetus ( >5 minggu) (www.dokter.indo.net.id) D. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa Wiknjosastro, 2009) 1. Tanda pasti kehamilan a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin c. Dapat dirasakan gerakan janin d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin. e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin 2. Tanda tidak pasti kehamilan a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan hormon progesteron c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena
pengaruh
hormon
estrogen
dan
progesteron
yang
merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu. e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu. f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C g. Perubahan organ-organ dalam pelvix : 1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6 2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan 3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan 5
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang. 5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan. Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai antigen 3. Tanda kemungkinan kehamilan a. Amenore (tidak mendapat haid) b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu) d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid e. Sering kencing f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan). E. Klasifikasi Kehamilan Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT). 1.
Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu. 2.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu. b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu. c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu. (Wiknjosastro, 2009) F.
Perubahan Pada Ibu Hamil
a. Perubahan fisiologis 6
1. Uterus Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim. 2. Vagina
Elastisitas vagina bertambah Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick). 3. Ovarium (Indung Telur) Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron. 4. Kulit Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba. 5. Dinding perut Pembesaran
rahim
menimbulkan
peregangan
dan
menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum. 6. Payudara Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya. 7. Sistem Respirasi Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%. 8. Sistem urinaria Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. (Sarwono,2010:94-100) b. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
7
1. Trimester Pertama Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini. a. Ibu
akan
membenci
kehamilannya,
merasakan
kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya c. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. 2. Trimester Kedua Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido. 3. Trimester ketiga Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala 8
terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka. (Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69) G.Ketidak Nyamanan Dalam Kehamilan Ketidaknyamanan
merupakan
suatu
perasaan
ataupun
yang
tidak
menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. ( Idayah,
2008. 120)
1. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester I Trimester I yaitu usia kehamilan 0-12 minggu (0-3 bulan). Pada trimester I ibu biasanya mengeluhkan mual dan muntah, letih, pusing, sering kencing, meningkatnya pengeluaran kotoran dari vagina, meningkatnya kerentaan emosional. a. Mual dan muntah (morning sickness) Sakit pagi, yang juga sering terjadi pada saat-saat lain sepanjang hari, dialami oleh hamper semua wanita. Ia diakibatkan karena peningkatan hormone HCG dan estrogen/progesterone, reaksi otot-otot halus, perubahan dalam metabolism
karbohidrat,
keletihan
dan
mekanikal;
kongesti,
peradangan, pengembungan dari pergeseran dan biasanya lenyap pada minggu ke-12 sampai ke-14 kehamilan. Meskipun
pada
kebanyakan
wanita,
kondisi
ini
tidak
memerlukanbanyak intervensi kecuali modifikasi diet, pada sebagian wanita, ia mungkin memerlukan obat anti muntah. Perawatan dirumah sait dan tetesan glukosa intravenous juga diperlukan jika muntah sangat parah dan pasien tidak dapat menelan apapun dengan mulut. 9
Dalam kasus muntah-muntah yang parah. Kehamilan kembar dankehamilan geraham harus dikesampingkan dengan mengadakan USG. Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dapat diatasi dengan: a. Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya. b. Makan sedikit-sedikit tapi sering. c. Pagi hari setelah bangun tidur, makanlah biscuit atau roti bakar sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari. d. Duduk tegak setiap kali selesai makan. e. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras. f. Memakan makanan kering dengan minum di antara waktu makan. g. Minum cairan berkarbohidrat. h. Bangun tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak. i. Jangan menggosok gigi segera setelah makan. j. Hindari minum the atau kopi berlebihan. k. Hindari memakai pakaian yang ketat. l. Batasi minum, sampai anda mulai nerasa tidak terlalu mual. m. Bernafas di udara segar. n. Tingkatkan konsumsi makanan yang dapat dicerna. Menghisap limau atau permen, atau mencecap the hitam ringan kadang-kadang juga dapat membantu. 4. Keletihan Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh berkurangnya makan/minum
dengan
mulut,
mual
dan
perubahan-perubahan
hormonal selama kehamilan, kemampuan gerak usus yang mengarah keterhambatan waktu. Pengosongan berkurang, tekanan uterus yang membesar terhadap usus besar, dan udara yang tertelan, menimbulkan perasaan letih yang biasanya berkurang di trimester kedua. Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan: 10
a. Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam hari dan beristirahatlah yang cukup pada siang hari. b. Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah rileks beberapa menit dan berbaringlah dengan kaki diangkat. c. Jangan berdiri terlalu lama. d. Menghindari memakan makanan yang menghasilkan gas. e. Mengunyah makanan secara sempurna. f. Senam secara terarur. g. Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur. 5. Perasaan pusing Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama kehamilan dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu lama dan gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk mungkin menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi: a. Jangan berdiri terlalu lama. b. Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah lutut anda. c. Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika anda sedang mandi. Jika berbaring, pertama-tama miringlah ke samping sebelum benar-benar bangun. 6. Mengidam Mengidama yang terjadi pada kehamilan terjadi karena berkaitan dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias merupakan tradisi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang mengidam di antaranya: a. Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau asupan gizi terpantau. b. Beri pengertian bahaya memakan makanan yang tidak benar. 11
c. Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima mencakup gizi yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi adat. 7.
Sering kencing Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang membesar menekan
kandung
kemih
dan
menimbulkan
dorongan
untuk
kencing.Berusahalah membatasi minum di sore hari jika dorongan untuk kencing menggangu anda pada malam hari. Jika ada rasa sakit dan sensasis panas selama kencing, berkonsultasilah dengan dokter. 8. Leukorea Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester pertama. Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil doderlein. Upaya untuk mengatasi leukorea adalah dengan memperhatikan kebersihan tubuh pada area tersebut dan mengganti panty berbahan katun dengan sering. Wanita seharusnya tidak melakukan douch atau menggunakan semprot untuk menjaga kebersihan area genetalia. 9. Meningkatnya kepekaan enosional Selama kehamilan, orang mungkin mengalami perubahan mood yang cepat dan
perasaan marah. Ini antara lain
disebabkan
oleh
meningkatnya level hormone tertentu. Keletihan, mual dan kecemasan berkenaan dengan kehamilan. Anda mungkin lekas terganggu dan marah. Cara mengatasi: a. Makanlah makanan yang higienis dan berbagai buah segar dan sayuran. b. Hindari makanan dan minuman yang dapat membahayajan bayi anda. c.
Sikatlah gigi anda sekurangnya dua kali sehri. Perdarahan kecil dari gusi kadang-kadang terjadi selama kehamilan. Gunakan sikat gigi yang halus dan makanlah bua citrus segar banyak-banyak.
12
d. Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada siang hari dan tidurlah selama 8 jam pada malam hari. e. Hindari kerja atau olahraga keras. f. Hubungan seks dapat dilakukan seperti biasa kecuali dalam kasus ada rasa sakit diperut, perdarahan vagina atau keguguran di masa lalu. g. Perjalanan yang tenang dalam jarak yang masih wajar tidak akan membahayakan kehamilan. h. Jangan merokok ini membahayakan pertumbuhan bayi. Merokok pasif juga membahayakan. i. Hindari minuman beralkohol. j. Hindari gerakan-gerakan kejut dan perjalanan panjang. k. Sinar-X berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh, khususnya pada trimester pertama dan kedua. l. Jangan berobat tanpa konsultasi dengan dokter. 10.
Nyeri ulu hati Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering menjadi lebih hebat sejalan dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu hati disebabkan oleh dua hal-refluks (mengalir ke atas) asam lambung ke dalam esophagus dan perubahan hormonal kehamilan. Selama kehamilan, tubuh menghasilkan hormone yang dapat merilekskan otototot involunter, dimana otot tersebut normalnya mencegah asam lambung untuk mengalir kembali ke dalam esophagus dan perubahan hormonal kehamilan. Karena otot-otot tersebut tidak melakukan fungsi sebagimana biasanya, maka anda mengalami nyeri ulu hati. Anda munkin akan mengalami nyeri ulu hati selama trimester ketiga terutama. Ketika rahim yang membesar menekan lambung dan sebagian usus. Hal ini dapat menyebabkan isi lambung masuk kembali ke dalam esophagus. Antasida dapat sangat mengurangi perih. Ikuti instruksi pemberi asuhan kesehatan atau petunjuk yang terdapat dalam kemasan yang berhubungan
dengan
kehamilan. 13
Jangan
mengabaikannya
dan
meminumnya terlalu banyak dalam upaya untuk mendapatkan kesembuhan. Selain meminum antasida cobalah saran-saran berikut: Makan makanan dalam jumlah yang lebih kecil dengan sering. Hindari minuman berkarbonasi. Jangan makan makanan yang anda ketahui menyebabkan nyeri ulu hati, seperti makan manis gurih. Hindari makan sebelum waktu tidur. Ketika berbaring, tinggikan kepala dan bahu. 11.
Depresi saat hamil Gejala umum yang sering kali terjadi dari depresi adalah perasaan murung, gangguan tidur, perasaan yang hampa dan kosong yang pada akhirnya member pengaruh pada perubahan pola makan (bias menjadi lebih rakus atau sebaliknya),. Keletihan yang tidak normal dan hilangya gairah kerja pun menjadi bagian dari yang dirasakan oleh si wanita yang depresi pada saat kehamilannya. Depresi biasanya terjadi kearena beragam alasan, antara lain: Rasa cemas yang berlebihan pada kesehatan pribadi (mungkin trauma karena pernah mempunyai sejarah kesehatan yang buruk di masa lalu atau kesehatan bayi). Stress karena kondisi sosial dan ekonomi.Mengalami komplikasi kehamilan. Pasangan yang kurang member perhatian.
12.
Guratan pada kulit tubuh Terjadi karena kulit menjadi renggang (akibat berat badan yang naik terlalu cepat). Guratan yang dimaksud berwarna kemerahan atau merah muda kerap dialami oleh wanita hamil yang terkadang bias menimbulkan rasa gatal pada perut, dada atau pinggang. Mengurangi guratan bias dilakukan dengan menjaga badan selama kehamilan agar tidak naik terlalu besar dalam tempo sangat cepat. Guratan ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan melahirkan.
Guratan-guratan
itu
nantinya
hanyalah garis yang sedikit mengkilap.
2. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester II 14
(setelah
melahirkan)
Trimester kedua adalah usia kehamilan minggu ke-13 sampai ke-28. Trimester kedua mungkin merupakan periode yang paling nyaman dari kehamilan. Ketidaknyamanan yang biasa dirasakan dalam kehamilan dini menjadi tidak terlalu mengganggu lagi dan memperoleh kembali nafsu makan dan kekuatan. 1. Gangguan Mayor/Minor a. Sembelit Buang air besar melambat karena pengaruh hormone progesterone dan BAB menjadi keras dan tidak sering. Kebiasaan buang air besar mungkin akan mengalami perubahan selama kehamilan. Banyak wanita yang mengalami sembelit, sering disertai dengan kebiasaan buang air besar tak teratur dan wasir. Masalah ini biasanya merupakan akibat dari
perlambatan
dalam
gerakan
makanan
melalui
sistem
gastrointestinal dan perlambatan pencernaan zat besi sebagai suplemen atau yang terdapat dalam vitamin pralahir. Cara mengatasi: Minumlah banyak cairan, makanlah selada segar, sereal dan berolahragalah secara teratur. Biji pyllium yang dikupas pada malam hari dengan secangkir air hangat atau susu dapat membantu. Obat pencahar yang lebih keras harus dihindari. b. Wasir Tekanan terus-menerus dari kepala bayi menyebabkan pembuluh darah disekitar lubang anus membesar dan membengkak. Ketegangan lebih lanjut untuk mengevakuasi BAB yang keras dan a lot meningkatkan pengisian perut ini. Rasa sakit, gatal dan kadang-kadang perdarahan mungkin terjadi saat mengeluarkan feses. Untuk mencegah hal ini, hindari sembelit dan berdiri terlalu lama. Obat salap (urap) dapat digunakan untuk mengobati gatal dan kesakitan tersebut.Menghilangkan rasa tak nyaman akibat wasir, antara lain: a. Istirahat sedikitnya 1 jam setiap hari dengan tungkai dan pinggul ditinggikan. b. Berbaringlah dengan tungkai ditinggikan dan lutut dibengkokkan (posisi sim), jika anda tidur pada malam hari. c. Makanlah makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup dan minum banyak cairan. d. Lakukan mandi hangat untuk menghilangkannya.
15
e. (Obat supositoria ), pelunak feses dapat mencegah pembentukan feses yang keras, yang dapat merusak jaringan yang sangat halus. f. Pada saat bekrja, cobalah untuk mengatur waktu seriap hari untuk melepas sepatu dan meninggikan kaki. g. Pasang kantung es atau kola kapas yang direndam dalam larutan alcohol pada daerah yang terkena. h. Jangan duduk untuk waktu yang lama. c. Varises Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah pelebaran pembuluh darah yang dipenuhi oleh darah. Tampaknya terdapat faktor predisposisi keturunan terhadap varises yang dapat menjadi lebih buruk selama kehamilan. Masalah dengan varises biasanya terjadi pada tungkai tetapi juga mungkin tampak pada jalan lahir dan dalam vulva. Tekanan dari rahim dan perubahan dalam aliran darah selama kehamilan dapat membuat varises makin memburuk. Varises pada tungkai dan varises pada rectum dapat menyebabkan nyeri dan rasa tak nyaman. Gejalanya bervariasi, sebagian wanita varises hanya berupa noda atau bercak ungu kebiruan pada tungkai yang menyebabkan rasa tak nyaman kecil. Pada beberapa wanita varises tampak sebagai benjolan yang mengharuskannya ditinggikan sore hari atau diperlukan tindakan lainnya. Hindari pakaian yang ketat dan berdiri dengan waktu yang lama.Cara mengatasi dan pencegahan varises selama kehamilan: a. Memperbaiki
sirkulasi
pada tungkai melalui olahraga
atau
perubahan posisi. b. Berjalan –jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan memutarmutar pergelangan kaki. c. Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun juga membantu. d. Berbaringlah miring kek kiri untuk meningkatkan aliran darah. e. Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring. f. Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan batasan normal (antara 12,5-17,5 kg untuk wanita dengan berat badan normal). g. Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi bertingkat atau penyangga. h. Kenakan celana dalam yang longgar, i. Gunakan sepatu yang datar. 16
j. Jangan silangkan tungkai pada lutut. k. Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak kaki dengan perlahan setiap beberapa menit. d.
Gusi berdarah Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera. Menggosokgigi dapat menimbulkan cedera dan mengeluarkan darah. Untuk menghindari ini, gunakan sikat yang lembut dan secara rutin pijatlah dengan lembut gusi anda.
e. Sariawan Ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan vagina. Kondisi yang dicirikan oleh keluarnya kotoran berdarah pekat dan gatal-gatal di daerah vagina, dalam beberapa kasus iritasi dapat terasa sakit.Hindari sabun dan pakaian dalam dari nilon dan jagalah agar daerah itu tetap kering. Dokter akan menasihati pengobatan tertentu. Ikuti petunjuk pemakaiannya dengan cermat untuk menghindari infeksi, karena bayi yang melewati lintasan yang terinfeksi dapat menyebabkan sariawan dan berakhir dengan perdarahan. f. Sulit tidur (insomnia) Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan, dan pergerakan janin, terutama jika janin tersebut aktif. Penanganan insomnia melalui pengaturan waktu bias efektif bias tidak. Bagi kebanyakan wanita setidaknya terdapat beberapa hal yangdapat dilakukan: a. Mandi air hangat. b. Minum air hangat (susu, the tanpa kafein dicampur susu) sebelum tidur. c. Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur. d. Ambil posisi relaksasi. e. Gunakan teknik relaksasi progresif. g. Berkeringat 17
Sebagian wanita merasa panas dan berkeringat dan mungkin banyak mengeluarkan keringat hanya karena gerakan fisik ringan. Hal
ini
diakibatkan
karena
kelenjar
apokrin
perubahan
hormonal,aktivitas kelenjar eccerine yang meningkat, aktivitas kelenjar tiroid yang meningkat, berat badan, dan kegiatan metabolic yang meningkat; keringat pada telapak tangan karena aktivitas hormone adrekortisol dan kelenjar sebasea. Seringnya berkeringat pada kehamilan dapat diatasi dengan: a. Pakaian longgar dan titpis. b. Banyak minum. c. Mandi secara teratur. h. Anemia Adalah kondisi ketika konsentrasi pigmen hemoglobin turun dalam darah. Ptotein ini membawa oksigen persyaratan vital untuk melanjutkan kehidupan dan untuk kesejahteraan orang. Level normal berkisar antara 12-15 gm/ml darah. Kurang dari 19 gm menjadikan seseorang anemia. Dalam anemia ringan, orang mudah lelah, tampak pucat dan sulit bernapas terjadi bahkan dalam aktivitas ringan. Meningkatnya kerentanan terhadap injeksi, bayi yang lebih kecil dari normal, kelahiran premature atau kelahiran yang sulit. Untuk mengobati dan mencegah anemia, makanlah makanan bergizi dan sehat dengan banyak sayuran berdaun, kacang-kacangan, daging merah, dan sebagainya, karena kekurangan zat besi merupakan penyebab paling umum anemia dan makanan ini kaya akan zat besi. Minumlah tablet besi dan kalsium sebagmaina diresepkan oleh dokter secara teratur. 3. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester III Kehamilan pada trimester 3 adalah usia kehamilan dari mingu ke-25 sampai minggu ke-40. Pada usia kehamilan ini ada kegembiraan dan kegairahan ketika terfikir oleh kita bahwa akhirnya kita akan dapat memegang bayi anda, meskipun diwarnai sedikit ketakutan dan kekhawaturan berkenaan dengan
18
persalinan dan kelahiran anak. Ketidaknyamanan, akibat ukuran bayi yang sedang tumbuh, mungkin sedikit menggangu. Beberapa perubahan lain: 1. Hiverpentilasi dan sesak nafas (Nospatologis) Ketika rahim membesar dan membesar dan menempati makin banyak rongga perut, organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini menyebabkan orang sulit bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit saja. Menjelang akhir, ketika kepala bayi mulai masuk ke panggul, ini mulai reda. Peningkatan
jumlah
progesterone
selama
kehamilan
diduga
mempengaruhi langsung pusat pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan kadar oksigen dapat menguntungkan janin. Penningkatan aktivitas metabolic yang
terjadi
selama
kehamilan
meningkatkan
peningkatan
kadar
karbondioksida. Wanita dapat mengalami efek progesterone ini pada awal trimester ke dua. Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami selama periode ini, uterus telah mengalami pembesaran hingga mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan. Meski mengalami diameter transversal pada rangka iga, hal ini tidak cukup untuk mengompensasi elevasi diafragma sehingga terjadi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume udara residual. Hal ini ditambah tekanan pada diafragma, menurunkan perasaan atau kesadaran tentang kesulitan bernapas atau sesak naps. Banyak wanita cenderung merespons hal ini dengan cara melakukan hiperventilasi. Cara-cara penanganan dapat dilakukan seperti berikut: a. Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut. b. Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepatan dan kedalaman pernapasannya pada kisaran normal saat ia menyadari ia sedang mengalami hiperventilasi. c. Mengajarkan wanita cara meredakan sesak napas sebagai faktor penyebab, 2. Pusing dan mengantuk Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar dapat membuat anda merasa pusing dan mengantuk menjelang akhir kehamilan. Pelan19
pelan ketika bangun dari posisi berbaring, mula-mula dengan miring ke samping, kemudian duduk dan akhirnya bangun. Banyak-banyaklah minum air dan jangan berdiri terlalu lama. 3. Sering kencing dan kebocoran air kencing Rahim yang tumbuh membesar menekan kandung kemih. Untuk menghindari bangun malam hari, batasi minum menjelang berangkat tidur. Saat batuk, tertawa dan bersin, kadang-kadang keluar air kencing sedikit. Untuk menghindari hai ini, lakukan latihan panggul dengan teratur, hindari sembelit dan sering-sering kosongkan kandung kemih. 4. Kaki dan jari bengkak Menjelang sore, mungkin terdapat bengkak di sekitar pergelangan kaki yang hilang saat istirahat malam. Jari-jari mungkin bengkak dan kebas di pagi hari. Makin siang, jari-jari kembali normal. Mengangkat tangan dan pelan-pelan melemaskan dan meluruskan jari-jari dapat membantu mangatasi hal ini. Jika terjadi bengkak besar yang tidak hilang setelah istirahat malam, periksakan ke dokter. 5. Dyspepsia Dyspepsia atau ras panas dalam perut mungkin disebabkan oleh organorgan perut yang mengalami kram dan muntahab kandungan makanan berasam ke dalam bagian atap pipa makanan. Ini menimbulkan rasa sakit dan sensasi panas perut atas, di pusat dada dan di bawah iga. Untuk mencegah hal ini, hindari makanan gorengan dan mengandung merica. Jangan biarkan perut kosong selama lebih dari 3 jam. Sebagai ganti makanan besar, makanlah sedikit-sedikit tapi sering. Minum susu hangat sebelum tidur dan bantal tambahan pada malam hari dapat membantu. Jika diperlukan, gel antacid dapat digunakan sebagaimana di sarankan oleh dokter. 6. Kram Kontraksi otot yang terasa sakit, biasanya betis, yang dipicu oleh rengangan yang dapat terjadi sesekali. Pijatlah bagian betis yang kram tersebut begitu terasa sakit hilang dan berjalanlah untuk melancarkan aliran darah. Minumlah suplemen kalsium dengan teratur. 7. Ruam
20
Pada musim panas akibat keringat yang berlebihan, ruam muncul lembab dan merah muncul di lipatan-lipatan kulit, biasanya di bawah payudara. Jika diabaikan, daerah ini dapat terinfeksi, gatal dan sakit yang memerlukan penggunaan krim dan salpe tertentu.
2) Komplikasi Kehamilan 1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I a. Mual muntah berlebihan Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. Mual muntah dapat diatasi dengan: 1. Makan sedikit tapi sering 2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak 3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat. 4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya. 5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain. 6. Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual 7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi 21
8. Istirahat cukup 9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual Komplikasi jika seseorang itu muntah
terus
menerus adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. b. Perdarahan pervaginam Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik. Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu: 1. Abortus Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan. Macam-macamabortusyaitu:
Abortus Imminens Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi serviks
Abortus Insipiens Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules labih sering dan kuat, perdarahan
bertambah Abortus Inkomplit Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
Abortus komplit
22
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar, ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup,
dan uterus sudah mulai mengecil. Missed abortion Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.
2. Kehamilan Mola Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur.
Secara
makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa mm sampai 1-2 cm. 3.
Kehamilan ektopik terganggu Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk dalam keadaan syok.
2. Komplikasi pada Trimester ke II a. Hiperemesis Gravidium Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala mual dan muntah sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester 2. Namun, ketika hal ini masih terjadi, berarti ibu hamil mengalami
komplikasi
kehamilan.
Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat meningkatkan risiko keracunan kehamilan (preeklamsia).
23
Selain itu juga rentan mengalami gangguan berupa plasenta yang lepas dari dinding rahim. Jika komplikasi ini terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan medis untuk mengurangi rasa mual dan muntah. b. Gingivitis Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau radang gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena kadar hormon progesteron yang mengalami peningkatan. Dalam keadaan ini, gusi menjadi lebih sensitif ketika terkontaminasi bakteri. Selain gusi yang lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama jika rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak. c. Diabetes Gestasional Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu sering lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung menurun. Bila menemui tanda-tanda itu, segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya. d. Tekanan Darah Tinggi Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen pada janin. Namun, kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara berlarut-larut. Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis kemungkinan selalu ada
kadang-kadang ada
Tekana diastolik ≥ 90
Hipertensi kronik
mmHg pada kehamilan < 20 minggu Tekana diastolik 90-110
Hipertensi
kronik
mmHg pada kehamilan
dengan
< 20 minggu
pre-eklamsia ringan
superimposed
Protein urin < ++ Tekana diastolik 90-110
Hipertensi
mmHg (2 ppengukuran
kehamilan
dalam
berjarak 4 jam) pada kehamilan > 20 minggu Proteinurin Tekana diastolik 90-110
Pre-eklamsi ringan
mmHg (2 ppengukuran 24
berjarak 4 jam) pada kehamilan > 20 minggu Proteinurin ++ Tekana diastolok ≥ 110 Nyeri
kepala
(tidak Pre-eklamsi berat
mmhg pada kehamilan hilang dengan analgesik > 20 minggu
biasa)
Proteinurin ≥ +++
Penglihatan kabur Oliguria (< 400ml/24 jam) Nyeri
abdomen
atas
(epigastrium) Edema paru Kejang
Koma
Eklamsia
Tekanan diastolik ≥ 90 Sama
seperti
pre-
mmHg pada kehamilan eklamsi berat > 20 minggu Proteinurin ≥ ++ 3. Komplikasi kehamilan pada trimester III a. Plasenta Previa Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di trimester ketiga. Plasenta previa adalah posisi plasenta yang menghalangi jalan lahir. Bila ini terjadi, ibu hamil akan mengalami perdarahan. Perdarahan tersebut ada yang terjadi secara perlahan-lahan, ada juga yang secara tiba-tiba. Karena itu, ibu hamil bisa langsung shock dan lemas.
b. Sakit Kepala Hebat Umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu terjadi karena ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Biasanya, sakit kepala tersebut hilang dengan sendirinya setelah beristirahat. Namun, ada kelainan yang dapat terjadi pada ibu hamil di trimeseter ketiga, berupa sakit kepala yang sangat hebat. Rasa sakit ini tidak hilang meskipun ibu hamil telah beristirahat. Gejala ini adalah tanda preeklamsia. c. Anggota Tubuh Bengkak 25
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi adalah bengkaknya anggota tubuh. Sama seperti sakit kepala, tubuh bengkak juga biasa terjadi pada ibu hamil. Namun, waspadalah jika pembengkakan
tersebut
tidak
hilang
setelah
beristirahat.
Pembengkakan atau dalam bahasa medisnya disebut edema, adalah penimbunan cairan yang berlebihan di dalam tubuh. Pembengkakan pada wajah dan tangan yang tak hilang-hilang inilah yang menunjukkan tanda-tanda serius bahwa ibu hamil mungkin terkena gagal jantung atau anemia. d. Ketuban Pecah Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu yang sedang hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya cairan pervaginam. Pecahnya ketuban dapat disertai dengan keluarnya anggota tubuh janin, seperti tangan, kaki, atau plasenta. Ibu hamil yang belum cukup bulan untuk melahirkan, bila mengalami kejadian ini, harus segera pergi ke rumah sakit. Terlebih, cairan ketuban sangat penting dalam proses persalinan. Ketuban yang pecah sebelum waktunya, disebabkan karena berbagai hal. Pertama, karena selaput ketuban kurang kuat. Kedua, adanya infeksi dari mulut rahim atau vagina. (Marjati dkk, 2010 ; 100 - 106) II. PENATALAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL A. Pengertian ANC
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 2010; 110)
Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
(Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar, 2011 : 1). Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap kegawatan yang ditemukan (Depkes RI, 2010 : 12)
B. Tujuan ANC
26
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas. 2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan kala nifas. 3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana. 4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Manuaba, 2010 : 111) C. Pelayanan ANC 1. Standart minimal asuhan antenatal care (10T) 1) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya,
anjurkan
untuk
mengurangi
makanan
yang
mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih sayur mayur dan buah-buahan. Ada pula cara untuk menentukan status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil menurut Manuaba (2010): Rumus IMT = BB /TBcm2 Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-25,0 Kriteria IMT :
Nilai IMT < 18,5
: Status gizi kurang
Nilai IMT 18,5-25
: Status gizi normal
Nilai IMT >25 : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm. 2) Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas). Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient
ke
janin
berkurang,
sehingga
pertumbuhan
janin
terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Cara melakukan pengukuran LILA : 27
Ukur dengan menggunakan meteran dari akromnion sampai olekranon
Menentukan titik tengah antara akromnion dan olekranon dengan meteran
Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA. Baca menurut tanda panah.
3) Ukur Tekanan Darah Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan kunjungan, hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kenaikan tekanan darah yang disebabkan kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal yaitu dibawah 140/90 mmHg. 4) Ukur Tinggi Fundus Uteri. TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat bila dilakukan pada kehamilan yang pertama. Tabel 2.1 Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
Umur kehamilan
Tinggi Fundus Uteri
12 minggu
1/3 di atas simpisis
16 minggu
½ simpisis-pusat
20 minggu
2/3 di atas simpisis
24 minggu
Setinggi pusat
28 minggu
1/3 di atas pusat
34 minggu
½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu
Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu
2
jari
xifoideus
28
di bawah prosessus
Sumber: Manuaba, 2012 5) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung janin. Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi secara dini ada atau tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu cara untuk memantau janin. Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:
Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/menit
Takikardi ringan: antara 160-180x/menit
Normal: antara 120-160x/menit
Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT (Tetanus Toxoid) . Pada ibu hamil diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali selama kehamilan dengan interval waktu 4 minggu. Imunisasi ini dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi akibat tetanus neonaturum. Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5 cc/IM dalam satu kali penyuntikan. Tabel Jadwal Pemberian Imunisasi TT Antigen
Interval
Lama
(selang waktu)
perlindunga
Dosis
n TT 1
-
-
0,5 cc
TT 2
4 minggu setelah TT 1
3 tahun
0,5 cc
TT 3
6 bulan setelah TT 2
5 tahun
0,5 cc
TT 4
1 tahun setelah TT 3
10 tahun
0,5 cc
TT 5
1 tahun setelah TT 4
25 tahun
0,5 cc
29
Sumber : DEPKES RI, 2012 7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan. Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada wanita hamil diberikan sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
Tablet ini
diberikan segera mungkin setelah rasa mual hilang, setiap tablet Fe mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat
500
μg. Tablet Fe diminum 1 x 1 tablet perhari, dan sebaiknya dalam meminum tablet Fe tidak bersamaan dengan teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan. 8) Tes laboratorium (rutin dan khusus). Ada
beberapa
pemeriksaan
laboratorium
yang
disarankan
menjelang persalinan. Di antaranya yaitu tes darah, tes urin dan hbsag ( hepatitis).tes darah rutin meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, sel darah putih( leukosit), trombosit. Dari kadar Hemoglobin untuk mengetahui apakah seorang ibu anemia atau tidak. Hal ini diperlukan untuk memperkirakan kecukupan suplai darah ke janin dan risiko jika terjadi perdarahan saat persalinan. Sel darah putih menunjukkan apakah terjadi infeksi di tubuh ibu. Trombosit untuk melihat apakah ada kelainan faktor pembekuan darah, ini berhubungan dengan resiko perdarahan. Pemeriksaan urin dimaksudkan untuk mengetahui adanya infeksi saluran kencing, adanya darah, protein, dan gula pada urin yang menunjukkan adanya penyakit tertentu yang bisa mempengaruhi kehamilan. Pemeriksaan HBsAg untuk mengetahui adanya infeksi hepatitis B pada ibu. Infeksi hepatitis bisa ditularkan lewat darah dan hubungan seksual. Pemeriksaan pemeriksaan tersebut di atas tidak harus dilakukan seorang ibu hamil, dan jika tidak dilakukan pun tidak mengapa, akan tetapi pemeriksaan tersebut dianjurkan sebagai skrining untuk mengetahui kondisi kehamilan dan resiko saat persalinan terhadap ibu dan janin. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui ada hal-hal yang tidak normal maka diharapkan masih bisa diterapi sebelum persalinan sehingga ibu menjalani persalinan dalam kondisi yang benar-benar optimal, sehingga diharapkan ibu dan bayi selamat dan sehat. 9) Tata laksana kasus. Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut Dinkes (1998), standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T yaitu : 30
a. Timbang berat badan b. Tekanan darah c. Tinggi fundus uteri d. Tetanus toxoid lengkap e. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan. f. Tes penyakit menular seksual (PMS) g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan h. Terapi kebugaran. i. Tes VDRL j. Tes reduksi urine. k. Tes protein urine l. Tes Hb m. Terapi iodium n. Terapi malaria 10)Temu Wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan. Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain:
Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan
Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan
Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
2. Menghitung HTP ( Hari Taksiran Partus ) 31
Memperkirakan usia kehamilan dan tanggal perkiraan kelahiran yang dihitung berdasarkan rumus Naegele rule , Cara menghitungnya: Tentukan hari pertama menstruasi terakhir. Angka ini dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (LMP = Last Menstrual Periode). jika HPHT Ibu ada pada bulan 1 Januari – 24 Maret Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0). Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010 + 0) = 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010. Jika HPHT Ibu ada pada bulan 25 Maret – 31 Desember Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan – 3),(Tahun + 1). Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir (10 + 7), (10 – 3), (2010 + 1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011. Catatan:
Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya teratur, yakni antara 28-30 hari.
Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari sebelum atau setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan lahir sesuai perhitungan ini.
Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya perhitungan pada wanita yang daur haidnya pendek, akan ditambahkan beberapa hari dari hari-H. Sedang yang daur haidnya panjang, akan dikurangi beberapa hari.
32
3. Jadwal kunjungan ANC ( Prawirohardjo 2010 ) Kunjungan
Waktu
Alasan
Trimester I
Sebelum 14 minggu
Mendeteksi masalah yg dapat ditangani sebelum
membahayakan jiwa. Mencegah
masalah,
misal : tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan
tradisional
yang
berbahaya)
Membangun
hubungan
saling percaya Memulai
persiapan
kelahiran
&
kesiapan
menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku sehat (nutrisi,
kebersihan
,
olahraga, istirahat, seks, dsb). Trimester
14 – 28 minggu
II
Sama dengan trimester I ditambah:
kewaspadaan
khusus hipertensi
terhadap kehamilan
(deteksi
gejala
preeklamsia, pantau TD, evaluasi
edema,
proteinuria) Trimester
28 – 36 minggu
III
Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.
Setelah 36 minggu
Sama, ditambah : deteksi kelainan
letak
atau
kondisi yang memerlukan persalinan di RS.
33
4. Pemeriksaan Obstetrik Gambar 2.1 Palpasi abdomen
Gambar 2.2 Leopold I
:
untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri. Cara : Petugas menghadap kemuka ibu, uterus dibawa ketengah, tentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat didalam fundus Hasil :jikakepala teraba benda bulat dan keras, jika bokong teraba tidak bulat dan lunak Gambar 2.3 Leopold II :
34
untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus, menentukan letak. Cara : uterus didorong kesatu sisi sambil meraba bagian janin yang berada disisi tersebut dengan cara yang sama pada sisi uterus yang lain. Hasil : punggung janin teraba membujur dari atas kebawah pada letak kepala. Pada letak lintang dapat ditemukan kepala. Gambar 2.4 Leopold III :
untuk menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah. Cara : tangan kanan diletakan diatas simfisis dengan ibu jari disebelah kanan ibu dengan empat jari lainnya disebelah kiri ibu sambil meraba bagian bawah tersebut. Hasil : teraba kepala/bokong/bagian kecil janin. Gambar 2.5 Leopold IV :
35
Untuk menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk ke dalam panggul. Hasil : - 5/5 jika bagian terbawah seluruh teraba diatas simpisis pubis. - 4/5 jika sebagian terbawah janin telah masuk PAP - 3/5 jika sebagian telah memasuki rongga panggul - 2/5 jika hanya sebagian terbawah janin masih berada diatas simpisis - 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian bawah janinyang berada diatas simpisis. - 0/5 jk bagian terbawah janin tdk dpt teraba dr pemeriksaanluar. 5. Cara menghitung berat badan janin dalam kandungan : Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara
Jonson :
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul : PBBJ = ( TFU –11 ) x 155 Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul : PBBJ = ( TFU – 12 ) x 155
John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu 6. Cara menentukan umur kehamilan : Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan jari – jari tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold) :
36
Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri Untuk Menentukan Usia Kehamilan Tabel 2.3. Menentukan umur kehamilan dengan Leopold Umur
TFU
Keterangan
8 mgg
Blm teraba
Sebesar telur bebek
12 mgg
3 jari atas simfisis
Sebesar telur angsa
16 mgg
½ pusat – simfisis
Sebesar kepala bayi
20 mgg
3 jari bawah pusat
-
24 mgg
Sepusat
-
28 mgg
3 jr ats pusat
-
32 mgg
½ pusat – Px
-
36 mgg
1 jr di bwh Px
Kepala masih berada di
kehamilan
atas pintu panggul. 40 mgg
3 jr bwh Px
Fundus uteri turun kembali, karena kepala janin masuk ke rongga panggul.
Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald Usia kehamilan
TFU(cm)
12 minggu
-
16 minggu
-
20 minggu
20 cm (±2cm) 37
22-27 minggu
UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu
28 cm (±2cm)
29-35 minggu
UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu
36 cm (±2cm)
Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan umur kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul. (Hanifa Wiknjosastro, 2009). KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL 1. PENGKAJIAN Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien Jam
:
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam suatu ruangan. a. Data Subyektif 1) Biodata a. Nama
: nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
b. Umur
: ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana
menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :41)
kehamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35 tahun. c. Agama
:
ditanyakan
untuk
mengetahui
kemungkinan
pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI,
2002:14)
d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan carapendekatan serta pemberian asuhan. e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam memberikan asuhan.
38
f. Pekerjaan
: untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan
sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami dapat mempengaruhi kesehatan klien / tidak. g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan klien. h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan
cukup
aman
bagi
kesehatannya
serta
mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang. 2) Alasan Datang Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri. 3) Keluhan Utama Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu. 4) Riwayat Kesehatan yang Lalu Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak. 5) Riwayat Kesehatan Sekarang Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor. 6) Riwayat Kesehatan Keluarga Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama: a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis. b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa, asma. c) Riwayat
kehamilan
kembar.
Faktor
yang
meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
39
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai
:
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun. b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal / dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari. c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid ini tetap. d) Keluhan yang dirasakan. e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak. 8) Riwayat Perkawinan Ditanyakan tentang : Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan. b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR. 9) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya. 10)Riwayat Kehamilan Sekarang a) Berapa kali periksa dan dimana Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu. b) Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28 minggu. 40
c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan. d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan janin walupun diberikan pada kehamilan muda. e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan. f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya komplikasi. 11) Riwayat KB Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa. 12) Pola Kebiasaan Sehari-Hari a) Nutrisi Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan. b) Eliminasi Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar secara fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya ibu juga mengeluh sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar dan rektum. c) Istirahat Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil, juga dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168).
41
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani
dan
rohani
untuk
kepentingan
pertumbuhan
perkembangan janin (Manuaba, 2000:140).
dan
d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor
boleh
diteruskan.
Pekerjaan
yang
sifatnya
dapat
mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya (Christina, 2000:163).
e) Personal Higiene
(1) Rambut harus sering dicuci. (2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries. (3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi
oleh
karena
itu
bila
kurang
kebersihannya
bisa
menyebabkan infeksi. (4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke belakang. (5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa tersembunyi kuman penyakit. (6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman. (7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana dalam. (Christina, 2000:159-160)
13) Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn. Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada 42
takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu. 14) Pola Spiritual Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu. b. Data Obyektif 1) Pemeriksaan Umum - Keadaan umum
: Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran
: Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan
: Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi
badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit - Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau penurunan berat badan. - Berat badan sekarang
:Selama
kehamilan
TM
II
dan
III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg - Lingkar lengan atas
: Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk, sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR - Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur 2) Pemeriksaan fisik a. Kepala dan leher 1) Kepala
: bersih, tidak ada
benjolan, tidak ada luka
ataulesi 2) Rambut
: warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan distribusi merata
3) Wajah
: tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan tidak pucat
4) Mata
: konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus
5) Mulut dan gigi
: bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
6) Leher
: tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
kalenjar
limfe
pembesaran kelenjar tiroid b. Payudara
43
dan
tidak
ada
1) Inspeksi
:bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada areola, puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi
: tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
3) Abdomen a)
Inspeksi
: tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea nigradan pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.
b) Palpasi Leopold I
:
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha (2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien (3) Rahim dibawah ke tengah (4) Tinggi fundus uteri ditentukan (5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong. Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis Leopold II
:
(1) Kedua tangan pindah ke samping (2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan (3) Tentukan letak punggung anak (4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil). Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus
44
Leopold III
:
(1) Dipergunakan satu tangan saja (2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya (3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul) Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut. Leopold IV
:
(1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita. (2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah. (3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul. Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan (a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah melewati pintu atas panggul) (b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul). Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah danberapa masuknya bagian yang bawah ke dalam ronggapanggul. 4) Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA) 5) Pemeriksaan Khusus Inspeculo
: Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
perdarahan berasal dari 45
osteum uteri eksternum atau dari
kelaianan cervik dan vagina. Apabila perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai. USG
: Untuk menentukan letak placenta.
6) Pemeriksaan Laboratorium Hb
: Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan
umum pasien lemahserta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia. Urin
: dicurigai ada protein urin yang memperberat kehamilan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari perubahan hormone b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih karena pembesaran uterus. c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi. d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdomen yang mengalirkan O2
3. INTERVENSI KEPERAWATAN a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari perubahan hormone Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang Kriteria Hasil : 1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang tepat 2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
46
INTERVENSI
RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus perasaan
1.
tidak nyaman yang dirasakan
Menentukan
intervensi
selanjutnya
klien
2. Kaji TTV klien
2. Ketidaknyamanan dapat diakibatkan pola nafas, curah jantung, temperature/suhu yang tidak stabil
3. Atur posisi klien senyaman
3. posisi menentukan perasaan /
mungkin saat dilakukan
ketidajknyamanaan dari klien
pengkajian/ pemeriksaan
atau ibu hamil
4. Ajarkan klien /ibu untuk
4. posisi tubuh, porsi makan,
meminimalkan
dan aktivitas berlebih adalah
ketidaknyamanan saat berada
faktor penyebab munculnya
dirumah dengan
mengatur
posisi tubuh, porsi makan (6 x
ketidaknyamanan saat hamil
dengan porsi sedikit), dan aktivitas
5. Berikan lingkungan yang nyaman bagi klien saat
5. peningkatan kenyamanan bagi klien
pengkajian / pemeriksaan Kolaborasi 6. Kolaborasikan dengan dokter 47
ahli kandungan dalam tindakan
6. pengobatan efektif dan aman
pengobatan bila perlu
pada ibu hamil
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena pembesaran uterus. Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi kriteria hasil : 1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah 2) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan evaluasi/intervensi medis 3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah dan ekstremitas
INTERVENSI 1. Kaji kenaikan berat badan
RASIONAL 1. Mendeteksi penambahan BB berlebih dan retensi cairan yang tidak terlihat
2. Memberi penjelasan tentang
2. Penekan
terjadi
pada
kemih
akibat
perubahan sistem
kandung
perkemihan selama
pembesaran uterus
kehamilan.
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan posisi miring saat
3. Meningkatkan perkusi ginjal memobilisasi bagian
tidur
edema
48
4. Anjurkan klien menghindari
4. Posisi
memungkinkan
posisi tegak atau supine
terjadinya sindrom vena
dalam waktu yang lama
kava
dan
menurunnya
aliran vena. 5. Berikan info mengenai
5. Memungkinkan diafragma
perlunya masukan cairan 6-8
menurun,
membantu
gelas perhari
mengembangkan ekspansi paru.
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi. Tujuan : menambah wawasan tentang perawatan kehamilan Kriteria Hasil : 1) Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan 2) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan 3) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
INTERVENSI
RASIONAL
1. Kaji tingkat pendidikan ibu
1. Mengetahui pendidikan
tingkat ibu
dapat
memudahkan memberikan penjelsan
tentang
perawatan kehamilan 2. berikan penjelasan tentang
2. mencegah
tingkat
perubahan-perubahan
kekhawatiran
biologis
selama kehamilan
dan
psikologis
normal pada ibu hamil 49
pada
ibu
3. berikan imunisasi TT 0,5 ml
3. melindungi bayi pada saat
IM
lahir dari tempat yang tidak bersih dan mencegah bakteri
menyerang
bayi
baru lahir 4. lakukan
diskusi
tentang
4. Membantu ibu mengetahui
penyakit-penyakit yang dapat
tentang hal – hal yang
mempengaruhi
beresiko selama kehamilan
kehamilan,
resiko komplikasi kehamilan, dan
hal-hal
yang
dapat
membahayakan janin. 5. jelaskan rencana perawatan
5. Membantu ibu mengetahui
dan pengobatan.
hal
–
hal
yang
perlu
dilakukan saat kehamilan dan
proses
pengobatan
jika terjadi sakit pada ibu
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan Tujuan : masalah gangguan tidur teratasi Kriteria hasil : 1) Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur 2) Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
INTERVENSI 1. Tinjau
RASIONAL ulang
kebutuhan
1. Membantu 50
perubahan
tidur
normal
mengidentifikasi
berkenaan dengan kehamilan
2. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan
klien
kebutuhan pola tidur
2. Meringankan rasa lelah
untuk
istirahat 1-2 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari 3. Kaji insomnia, anjurkan
3. Ansietas yang berlebihan,
teknik relaksasi, membaca,
kegembiraan,
mandi air hangat, dan
ketidaknyamanan
penurunan aktivitas
dapat mempersulit tidur
4. Anjurkan tidur pada posisi
fisik,
4. Memungkinkan diafragma
semi fowler
menurun,
membantu
mengembangkan ekspansi
e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdomen yang mengalirkan O2 Tujuan : Pola nafas kembali normal Kriteria Hasil : 1) Klien mengatakan sesak nafas berkurang 2) Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan
INTERVENSI
RASIONAL 51
1. Kaji status, pola, frekuensi
1. Menentukan
pernafasan
luas
atau
beratnya masalah
2. Kaji riwayat medis terdahulu,
2. Masalah
lain
dapat
misalnya : riwayat alergi,
mempengaruhi pola nafas
asma, tuberculosis
dan
menurunkan
oksigenasi jaringan ibu/janin 3. Posisikan ibu dengan posisi
3. Menghindari masalah pola
senyaman mungkin
nafas akibat posisi yang salah / kurang tepat
4. Beri
informasi
pada
ibu
4. Menurunkan
tentang kesulitan pernafasan
kemungkinan
dan program latihan yang
pernafasan
realistis
stabil / tidak efektif dan agar
gejala yang ibu
tidak dapat
mengatasi apabila terjadi sesak tiba-tiba 5. Berikan
lingkungan
yang
5. Menghindari sesak akibat
nyaman, aman, tenang, bebas
rangsangan zat kimia yang
dari asap rokok / bau yang
berbau menyengat
menyengat Kolaborasi 6. Kolaborasikan dengan dokter
6. Tindakan efektif dan
dalam pemberian oksigen
efisien dalam menangani
bila diperlukan
sesak
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN 52
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan. 5. EVALUASI KEPERAWATAN a. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang tepat b. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan c. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah d. Klien
dapat
mengidentifikasi
tanda
/
gejala
yang
memerlukan
evaluasi/intervensi medis e. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah dan ekstremitas f. Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan g. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan h. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan i. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur j. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal k. Klien mengatakan sesak nafas berkurang l. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan DAFTAR PUSTAKA Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung: Elemen. Departemen
Kesehatan
RI.
2003.
Pedoman
Pelayanan
Antenatal.
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007G59.pdf. Diakses tanggal 18 Januari 2014. Pukul 19.37 WIB.
George
Andriaanz.
2008.
Asuhan
Antenatal.
http://www.pkmi-
online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf. Diakses tanggal 18 januari 2014. Pukul 19.14 WIB.
Hadi, RA 2009, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher, Ungaran. Haen Forer. 2009). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC. 53
Handerson, C 2006, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.
Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.
Muchtar Rustam.(2008). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.
Manuaba, IBG 2008, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan , EGC, Jakarta
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.
Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 111-116
Budiman Rizki (2012), konsep antenatal care. Haerani Aisyah (2011), Konsep Kehamilan. Syukriah Windayani (2012), Konsep anc kehamilan normal.
Sukadana,
September 2018
Mahasiswa,
KASIANUS NIM.20166514041
Mengetahui /Menyetujui : 54
Pembimbing Akademik,
Pembimbing Klinik,
....................................................
...............................................
55