7 0 2 MB
ASMA PADA ANAK
Asma pada anak Definisi Menurut Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) 2004, Asma adalah mengi berulang dan/atau batuk persisten (menetap) dengan karakteristik sebagai berikut: timbul secara episodik, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal), musiman, setelah aktivitas fisik, ada riwayat asma atau atopi lain pada pasien dan/atau
keluarganya.
• Sedangkan menurut GINA ( Global Initiative for Asthma ) Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik saluran respiratorik dengan banyak sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T.
Epidemiologi • Menurut WHO saat ini diperkirakan terdapat 250.000 kematian akibat asma. • Asma merupakan 10 besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, hal itu tergambar dari data studi Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia. SKRT 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke 5 dari 10 penyebab kesakitan.
ETIOLOGI • Gen • Lebih dari 20 lokus pada 15 kromosom autosomal dihubungkan dengan asma (Gen kluster IL-4 pada kromosom 5)
• Lingkungan • Infeksi virus pada sal. Napas, mis: RSV
Faktor Resiko • Jenis Kelamin • Usia • Riwayat Atopi • Lingkungan • Ras • Asap Rokok • Outdoor air pollution, • Infeksi respiratorik.
Patogenesis Asma • Obstruksi Jalan napas • Inflamasi sal. Napas, hipersensitivitas dan remodeling
Pencetus serangan
Reaksi antigen antibodi (Hiperreaktivitas saluran napas)
Sel-sel inflamasi (sel mast,makrofag,eosinofil,li mfosit T, basofil)
Obstruksi saluran napas
Kontraksi otot polos bronkus Edema mukosa Sekresi mukus meningkat
Melepaskan mediator (Histamin,prostaglandin,,d ll)
Serangan ASMA
Patogenesis Asma
Patologi Anatomi • Gambaran makroskopik yang penting dari asma adalah : (1) Mukus penyumbat dalam bronki, (2) Inflamasi paru yang berlebihan. Jalan udara seringkali tersumbat oleh mukus, yang terdiri dari sel yang mengalami deskuamasi. Musin sering mengandung komponen seroprotein yang timbul dari reaksi peradangan hebat dalam submukosa.
• Secara mikroskopik : 1. hiperplasia dari kelenjar mucus, 2. bertambah tebalnya otot polos bronkus dan 3. hipertofi serta hiperplasia dari sel gobletmukosa 4. Pertambahan jumlah limfosit peradangan, terutama eosinofil terdapat pada mukosa yang edema.
klasifikasi Konsensus Pediatri Internasional III tahun 1998 : 1) Asma episodik jarang 2) Asma episodik sering 3) Asma kronik atau persisten
Asma menurut GINA Parameter Asma Asma Intermitte Persisten n Ringan
Asma Persisten Sedang
Asma Persisten Berat Setiap hari
Gejala
Setiap hari 1x/mgg < 1x/hari
Serangan
Singkat
Menggangg Menggangg Sering u aktivitas u aktivitas terjadi dan tidur dan tidur
Gejala Nokturnal
2x/bln
>1x/mgg
Sering terjadi
Uji Faal Paru
FEV 1 > 80% PEF > 80%
FEV 1 > 80% PEF > 80%
FEV 1 > 60-80% PEF > 6080%
FEV 1 < 60% PEF 30%
FEV1 > 30%
Menentukan Derajat Penyakit Asma Parameter klinis, kebutuhan obat, dan faal paru.
Asma episodik jarang (Asma ringan)
Asma episodik sering (Asma sedang)
Asma persisten (Asma berat)
1. Frekuensi serangan
1x/bulan
Sering
2. Lama serangan
1 minggu
Hampir sepanjang tahun, tidak ada remisi
3. Diantara serangan
Tanpa gejala
Sering ada gejala
Gejala siang dan malam
4. Tidur dan aktivitas
Tidak terganggu
Sering terganggu
Sangat terganggu
5. Pemeriksaan fisis di luar serangan
Normal (tidak ada kelainan)
Mungkin terganggu (ada kelainan)
Tidak pernah normal
6. Obat pengendali anti inflamasi
Tidak perlu
Non steroid / steroid hirupan dosis rendah
Steroid hirupan / oral
7. Uji faal paru (diluar serangan)
PEF / FEV1>80%
PEF / FEV1 60-80%
PEF/FEV1 30%
Variabilitas >50%
Derajat Serangan Asma Parameter klinis,fungsi paru,lab
Ringan
Sedang
Berat
Ancaman henti napas
aktivitas
Berjalan Bayi:menangis keras
Berbicara Bayi: tangis pendek dan lemah, kesulitan makan
Istirahat Bayi : berhenti makan
Bicara
kalimat
Penggal kalimat
Kata-kata
Posisi
Bisa berbaring
Lebih suka duduk
Duduk bertopang lengan
Kesadaran
Mungkin teragitasi
Biasanya teragitasi
Biasanya teragitasi
Kebingungan
Sianosis
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Nyata
Derajat Serangan Asma Parameter klinis, fungsi paru, lab
Ringan
Sedang
Berat
Ancaman henti nafas
Mengi
Sedang, sering hanya pada akhir ekspirasi
Nyaring , sepanjang ekspirasi .inspirasi
Sangat nyaring, terdengar tanpa stetoskop
Sulit/tidak terdengar
Sesak napas
Minimal
Sedang
Berat
Otot bantu napas
Biasanya tidak
Biasanya ya
Ya
Gerakan paradoktorakoabdominal
Retraksi
Dangkal , retraksi interkostal
Sedang, ditambah retraksi suprasternal
Dalam, ditambah naps cuping hidung
Dangkal /hilang
Laju napas
meningkat
Meningkat
Meningkat
Menurun
Derajat Serangan Asma Parameter klinis, Ringan fungsi paru, lab
Sedang
PaCO2
80%
% nilai terbaik) 40-60% 60-80%
SaO2%
>95%
91-95%
60mmhg