Asuhan Keperawatan Kasus Osteoporosis Pada Ny [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS OSTEOPOROSIS PADA Ny. S BY KELOMPOK I



ALEK SUWANDRA ARDI DELA ERIANDA UTAMI DESI RATNASARI DIAN OLIVIA LESTARI ELFIRA ZOLA DIANNUARI ELWISDA ERNI JASMITA FAJAR HIDAYAT



FEMI KURNIA HAYATUL HANDAYANI ILHAM ARIO PUTRA INNI SUHIRA IRMAYANI PUTRI INDAH JUSRA HARNEDI LIGA OKTAVIKO MARSIA ODE LIONA



Uraian Kasus • Ny. S umur 58 tahun datang ke RSUD AA Pekanbaru dengan keluhan ngilu pada sendi yang sering dirasakannya sejak 3 bulan yang lalu, rasa ngilu itu sudah dirasakan sejak beberapa tahun yang lalu, namun Ny. S tidak memperdulikannya. Ketika memeriksakan diri ke dokter Ny. S dianjurkan untuk tes darah dan rongent kaki. Hasil rongent menunjukkan bahwa Ny. S menderita osteoporosis diperkuat lagi dengan hasil BMD T-score -3. Klien mengalami menopause sejak 6 tahun yang lalu. Menurut klien dirinya tidak suka minum susu sejak usia muda dan tidak menyukai makanan laut.



Cont..... • Klien beranggapan bahwa keluhan yang dirasakannya karena usianya yang bertambah tua. Riwayat kesehatan sebelumnya diketahui bahwa klien tidak pernah mengalami penyakit seperti DM dan hipertensi dan tidak pernah dirawat di RS. Pola aktifitas diketahui klien banyak beraktifitas duduk karena dulu dirinya bekerja sebagai staf administrasi dan tidak suka olahraga karena tidak sempat. Riwayat penggunaan KB hormonal dengan metode pil. Pemeriksaan TB 165 cm, BB 76 kg (BB sebelumnya 78 kg).



Pengkajian • Identitas Klien – Nama : Ny. S – Umur : 58 Tahun – Jenis kelamin : Perempuan – Pekerjaan : IRT



• Riwayat Kesehatan • Riwayat Kesehatan Sekarang Ny. S umur 58 tahun datang dengan keluhan ngilu pada sendi yang sering dirasakannya sejak 3 bulan yang lalu, rasa ngilu itu sudah dirasakan sejak beberapa tahun yang lalu, namun Ny. S tidak memperdulikannya. Ketika memeriksakan diri ke dokter Ny. S dianjurkan untuk tes darah dan rongent kaki. Hasil rongent menunjukkan bahwa Ny. S menderita osteoporosis diperkuat lagi dengan hasil BMD T-score -3.



• Riwayat Kesehatan Dahulu Riwayat kesehatan sebelumnya diketahui bahwa klien tidak pernah mengalami penyakit seperti DM dan hipertensi dan tidak pernah dirawat di RS. Riwayat penggunaan KB hormonal dengan metode pil.



• Pemeriksaan Fisik – Inspeksi Klien terlihat bungkuk (kifosis), penurunan berat badan, perubahan gaya berjalan. – Palpasi Klien merasakan nyeri saat dilakukan palpasi pada area punggung.



• Riwayat Psikososial Klien cemas untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berat. • Hasil pemeriksaan laboratorium BMD T-score -3



Analisa Data No



Data



Etiologi



1



Data Subjektif : Klien mengatakan ngilu dibagian sendi sejak beberapa tahun lalu, namun Ny. S tidak memperdulikannya. Sejak kurang lebih tiga bulan yang lalu, ngilu di tubuhnya tak kunjung hilang



Penurunan massa tulang / osteoporosis



Klien mengatakan banyak beraktifitas duduk karena dulu dirinya bekerja sebagai staf administrasi



Fraktur vertebra



Deformitas Vertebra Teregangnya ligamentum dan otot/ spasme otot Nyeri



Masalah Nyeri



Klien mengatakan tidak suka olahraga karena tidak sempat. Klien mengatakan terasa sakit pada sendi ketika berjalan Klien mengatakan aktivitas sehari-hari terhambat Skala nyeri 7



Data Objektif : Klien mengalami menopause sejak 6 tahun yang lalu.



Riwayat penggunaan KB hormonal dengan metode pil. Wajah klien terlihat meringis. Sering terlihat memegang area yang sakit



No



Data



Etiologi



Masalah



2



Data Subjektif : Klien mengatakan ngilu di bagian sendi sejak beberapa tahun lalu, namun Ny. S tidak mempedulikannya. Sejak kurang lebih tiga bulan yang lalu, ngilu di tubuhnya tak kunjung hilang.



Penurunan massa tulang / osteoporosis



Hambatan mobilitas fisik



Klien mengatakan banyak beraktifitas duduk karena dulu dirinya bekerja sebagai staf administrasi dan tidak suka olahraga karena tidak sempat.



Hambatan mobilitas fisik



Fraktur vertebra



Deformitas Vertebra Bungkuk



Klien mengatakan terasa sakit pada sendi ketika berjalan. Klien mengatakan aktivitas seharihari terhambat Data Objektif : Ny. S umur 58 tahun Hasil rongent menunjukkan bahwa Ny. S menderita osteoporosis. Hasil BMD T-score -3. Hasil darah lengkap dalam. Pemeriksaan TB 165 cm, BB 76 kg. Kifosis



No



Data



3



Data Subjektif : Klien mengatakan merasakan ngilu saat beraktivitas yang berat Data Objektif : Klien terlihat sangat berhati-hati berjalan. Klien terlihat kifosis (bungkuk) Hasil rongent menunjukkan bahwa Ny. S menderita osteoporosis Hasil BMD T-score -3.



Etiologi



Masalah



Penurunan massa tulang/osteoporosis



Resiko cedera



Resiko cedera



No 4



Data Data Subjektif : Klien mengatakan ngilu di bagian sendi sejak beberapa tahun lalu, namun Ny. S tidak mempedulikannya. Sejak kurang lebih tiga bulan yang lalu, ngilu di tubuhnya tak kunjung hilang Klien mengatakan dirinya tidak suka minum susu sejak usia muda dan tidak menyukai makanan laut. Klien beranggapan bahwa keluhan yang dirasakannya karena usianya yang bertambah tua.



Etiologi Postmenopause, usia lanjut Penurunan hormon inhibitor osteoclast (estrogen, kalsitonin)



Penigkatan osteoclast Penurunan massa tulang/osteoporosis Kurang pengetahuan



Masalah Kurang pengetahuan



Klien mengatakan banyak beraktifitas duduk karena dulu dirinya bekerja sebagai staf administrasi dan tidak suka olahraga karena tidak sempat. Data Objektif : Ny. S umur 58 tahun



Riwayat kesehatan sebelumnya diketahui bahwa klien tidak pernah mengalami penyakit seperti DM dan hipertensi dan tidak pernah dirawat di RS. Riwayat penggunaan KB hormonal dengan metode pil.



Pendidikan Terakhir Klien SMA



Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur, spasme otot, deformitas tulang. 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat perubahan skeletal (kifosis), nyeri sekunder atau fraktur baru. 3. Risiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal dan ketidakseimbangan tubuh. 4. Kurang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan program terapi yang berhubungan dengan kurang informasi, salah persepsi ditandai dengan klien mengatakan kurang ,mengerti tentang penyakitnya, klien tampak gelisah.



Intervensi Keperawatan Dx 2 : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat perubahan skeletal (kifosis), nyeri sekunder atau fraktur baru. Intervensi : • Kaji tingkat kemampuan klien yang masih ada. • Rencanakan tentang pemberian program latihan : – Bantu klien jika diperlukan latihan – Ajarkan klien tentang aktivitas hidup sehari hari yang dapat dikerjakan – Ajarkan pentingnya latihan.



Cont ..... • Bantu kebutuhan untuk beradaptasi dan melakukan aktivitas hidup sehari hari, rencana okupasi • Peningkatan latihan fisik secara adekuat: – Dorong latihan dan hindari tekanan pada tulang seperti berjalan



• Instruksikan klien untuk latihan selama kurang lebih 30menit dan selingi dengan istirahat dengan berbaring selama 15 menit • Hindari latihan fleksi, membungkuk tiba-tiba,dan penangkatan beban berat



Dx 3 : Risiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal dan ketidakseimbangan tubuh. Intervensi : • Ciptakan lingkungan yang bebas dari bahaya: – – – –



Tempatkan klien pada tempat tidur rendah. Amati lantai yang membahayakan klien. Berikan penerangan yang cukup Tempatkan klien pada ruangan yang tertutup dan mudah untuk diobservasi. – Ajarkan klien tentang pentingnya menggunakan alat pengaman di ruangan.



Cont ...... • Berikan dukungan ambulasi sesuai dengan kebutuhan: – – – –



Kaji kebutuhan untuk berjalan. Konsultasi dengan ahli therapist. Ajarkan klien untuk meminta bantuan bila diperlukan. Ajarkan klien untuk berjalan dan keluar ruangan.



• Bantu klien untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari secara hati-hati. • Ajarkan pada klien untuk berhenti secara perlahan, tidak naik tanggga, dan mengangkat beban berat.



Cont ..... • Ajarkan pentingnya diet untuk mencegah osteoporosis: – Rujuk klien pada ahli gizi – Ajarkan diet yang mengandung banyak kalsium



• Ajarkan klien untuk mengurangi atau berhenti menggunakan rokok atau kopi • Ajarkan tentang efek rokok terhadap pemulihan tulang. • Observasi efek samping obat-obatan yang digunakan



TERIMAKASIH