16 0 164 KB
MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK II ASUHAN KEPERAWATAN LEUKIMIA PADA ANAK Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak II
Dosen pengajar
Disusun oleh Afif Ibnu Rosyid ( NPM 18.156.01.11.005 )
KELAS 2A ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA TAHUN 2019/2020 Jalan Cut Mutia, No.88A Sepanjang Jaya Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu tanpa ada halangan sedikitpun. Tujuan penulis membuat Makalah ini sebagai tambahan referensi bagi para mahasiswa yang membutuhkan ilmu tambahan tentang “Asuhan Keperawatan Leukimia”. Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan Makalah ini, karena kesalahan adalah milik semua orang dan kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa. Semoga Makalah ini dapat berguna dan membantu proses pembelajaran.
Bekasi, 13 Agustus 2020
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTARA DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Makalah BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Definisi 2.2 Etiologi 2.3 Klasifikasi 2.4 Gejala Klinis 2.5 Patofisiologi 2.6 Pemeriksaan Penunjang 2.7 Komplikasi 2.8 Penatalaksanaan BAB III ASUHAN KEPERAWATAN LEUKIMIA PADA ANAK 3.1 Pengkajian 3.2 Diagnosa Keperawatan 3.3 Intervensi BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 4.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak sekarang anak-anak dibawah umur 5 tahun kehilangan masa depannya, masa bermainnya sebagai anak-anak, dikarenakan menderitya Leukimia atau khususnya LLA. Leukimia adalah suatu jenis kanker yang dimulai dari sel darah putih, dimana dalam keadaan normal sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh.Sel darah putih ini akhirnya berpoliferasi tetapi masih imatur dalam jaringan pembentuk darah. LLA merupakan leukimia yang paling sering terjadi pada anak-anak. Leukimia jenis ini merupakan 25% dari semua jenis kanker yang mengenai anak-anak dibawah umur 15 tahun, dan paling sering terjadi pada anak usia 3-5 tahun. Pada penderita leukimia sum-sum tulang memproduksi sel darah putih yang tidak normal yang disebut sel leukimia. Sel leukimia yang terdapat didalam sum-sum tulang akan terus membelah dan semakin mendesak sel normal, sehingga produksi sel darah merah normal akan mengalami penurunan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Menjelaskan Definisi 2. Menjelaska Etiologi 3. Menjelaskan Klasifikasi 4. Menjelaskan Gejala Klinis 5. Menjelaskan Patofisiologi 6. Menjelaskan Pemeriksaan Penunjang 7. Menjelaskan Komplikasi 8. Menjelaskan Penatalaksanaan
1.3 Tujuan Makalah 1. Untuk Mengetahui Definisi 2. Untuk Mengetahui Etiologi 3. Untuk Mengetahui Klasifikasi 4. Untuk Mengetahui Gejala Klinis 5. Untuk Mengetahui Patofisiologi 6. Untuk Mengetahui Pemeriksaan Penunjang 7. Untuk Mengetahui Komplikasi 8. Untuk Mengetahui Penatalaksanaan
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Definisi Leukemia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupaproliferasi patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain. (Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495). 2.2 Etiologi Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu : 1. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (Tcell Leukemia – Lhymphoma Virus/ HLTV). 2. Radiasi 3. Obat-obat imunosupresif, obat-obat kardiogenik seperti diethylstilbestrol. 4. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot. 5. Kelainan kromosom, misalnya pada down sindrom. 2.3 Klasifikasi Berdasarkan morfologi sel terdapat 5 golongan besar leukemia, sesuai dengan 5 macam system hemopeitik dalam sumsum tulang, yaitu: a. leukemia system eritropoeitik : mielosis eitremika atau penyakit di guglielmo b. leukemia system granulopoeitik : leukemia granulositik atau mielositik c. leukemia system trombopoetik : leukemia megakariositik d. leukemia system lomfopoetik : leukemia lomfositik e. leukemia system RES : retikuloendoteliosis atau retikulosis yang dapat berupa leukemia monositik, leukemia plasmositik (penyakit Kahler), histiositosis.
Pada anak yang sering ditemukan adalah Leukemia Lomfoblastik Akut (LLA). Jenis lain, seperti leukemia Mieloblastik Akut (LMA), Leukemia Limfositik Kronik (LLK), Leukemia Mielositik Kronik (LMK) jarang ditemukan. 1. Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) LLA adalah kanker pada jaringan yang menghasilkan leukosit.Dihasilkan leukosit yang imatur atau abnormal dalam jumlah berlebihan, dan leukosit-leukosit tersebut menyusut keberbagai organ tubuh. Penyebab LLA sampai saat ini belum jelas, diduga kemungkinan besar karena virus (virus onkogonik). Factor lain yang ikut berperan adalah: a. Factor eksogen seperti sinar X, sinar radioaktif, hormone, bahan kimia (Benzol, Arsen, preparat sulfat), infeksi (virus dan bakteri) b. Factor endogen, seperti ras (orang Yahudi mudah menderita LLA kelainan kromosom (sindrom down), herediter (kadang-kadang dijumpai kasus leukemia pada kakak beradik atau kembar satu telur). 2. Leukemia Mielogenus Kronis CML juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid. Namun lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. CML jarang menyerang individu di bawah 20 tahun. Manifestasi mirip dengan gambaran AML tetapi tanda dan gejala lebih ringan, pasien menunjukkan tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar. 3. Luekemia Limfositik Akut ALL dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast.Sering terjadi pada anak-anak, lakilaki lebih banyak dibanding perempuan, puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15 ALL jarang terjadi. Manifestasi limfosit immatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer, sehingga mengganggu perkembangan sel normal. 4. Leukemia Limfositik Kronis CLL merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 sampai 70 tahun. Manifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala, baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau penanganan penyakit lain. 2.4 Gejala Klinis
Gejala klinis yang khas adalah pucat, panas, dan perdarahan disertai splenomegali dan kadang-kadang hepatomegali, serta limfadenopati.Perdarahan berupa ekimosis, peteki, epistaksis, dan perdarahan gusi.Gejala yang tidak khas adalah sakit sendi atau sakit tulang. Gejala lain dapat timbul sebagai akibat infiltrasi sel leukemia pada alat tubuh, seperti lesi purpura pada kulit, efusi pleura, kejang pada leukemia serebral. 2.5 Patofisiologi Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan ataumaligna yang muncul dari perbanyakan koloni sel-sel pembentuk sel darah yangtidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja denganbaik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambatdibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkapdan lambat serta dapat bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yangnormal. Jika dilihat dari proses diferensiasi sel darah penggolongan leukemia limfoblastik dan mieloblastik dapat dilihat pada bagan dibawah ini : -Mielosit Sel induk pluripo tensial
Mieloblast
-Netrofilik -Basofilik
Limfoblast
-
Bursa Equivalen - Timus
-
Netrofil Eosinofil Basofil
-
Limf. B Limf. T
Gambar 1. Leukemia dapat terjadi sebagai akibat diferensiasi abnormal pada salah satu proses diatas. Walaupun leukemia menyerang kedua jenis kelamin, tetapi pria terserang sedikit lebih banyak dibanding wanita.Leukemia limfositik, terutama akut menyolok pada anak-anak umur kurang dari 15 tahun, dengan puncaknya pada umur 2-4 tahun. Penyebab leukemia secara jelas hingga saat ini belum diketahui dengan pasti, tetapi pengaruh lingkungan dan genetik diperkirakan memegang peranan penting.Faktor genetik
dapat dilihat pada tingginya kasus leukemia pada anak kembar monozigot.Faktor lingkungan berupa kontak dengan radiasi ionisasi disertai manifestasi leukemia timbul bertahun-tahun kemudian. Zat kimia misalnya : benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazone, dan agen antineoplastik, dikaitkan dengan frekwensi yang meningkat , khususnya agen alkil. Agent virus HTLV-1 dari leukemia sel T sejak lama dapat menyebabkan timbulnya leukemia. Leukemia akut baik granulositik atau mielositik merupakan jenis leukemia yang banyak terjadi pada orang dewasa. Manifestasi klinis berkaitan dengan berkurangnya atau tidak adanya sel hematopoietik (Clarkson, 1983).Tanda dan gejala leukemia akut berkaitan dengan netropenia dan trombositopenia.Ini adalah infeksi berat yang rekuren disertai timbulnya tukak pada membrana mukosa, abses perirektal, pnemonia, septikemia disertai menggigil, demam, tachikardi dan tachypnea.Trombositopenis menyebabkan perdarahan yang tak terkontrol.Tulang mungkin sakit dan lunak.Anemia bukan merupakan manifestasi awal disebabkan karena umur eritrosit yang panjang.Gejala anemia berupa pusing, malaise, dan dispnea waktu kerja fisik yang melelahkan.Pensitopenia dapat terjadi setelah dilakukan kemoterapi. Leukemia limfositik akut (LLA), paling sering menyerang anak-anak dibawah 15 tahun dan mencapai puncaknya pada umur 2-4 tahun.Manifestasi LLA berupa proliferasi limfoblas abnormal dalam sum-sum tulang dan tempat ekstra medular seperti kelenjar limfe dan limpa.Tanda dan gejala dikaitkan dengan penekanan pada unsur – unsur sum-sum tulang normal.Karena itu, infeksi, perdarahan dan anemia merupakan manifestasi utama. Tanda lain berupa limfadenopati, hepatosplenomegali, nyeri tulang, sakit kepala, muntah, kejang, gangguan penglihatan. Data laboratorium berupa leukositosis, limfositosis, trombosit dan sel darah merah rendah, hiperseluler sum-sum tulang belakang 2.6 Pemeriksaan Penunjang 1. Hitung darah lengkap complete blood cell (CBC). Anak dengan CBC kurang dari 10.000/mm3 saat didiagnosis memiliki memiliki prognosis paling baik; jumlah lekosit lebih dari 50.000/mm3 adalah tanda prognosis kurang baik pada anak sembarang umur. 2. Pungsi lumbal untuk mengkaji keterlibatan susunan saraf pusat 3. Foto toraks untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum.
4. Aspirasi sumsum tulang. Ditemukannya 25% sel blas memperkuat diagnosis. 5. Pemindaian tulang atau survei kerangka untuk mengkaji keterlibatan tulang. 6. Pemindaian ginjal, hati, limpa untuk mengkaji infiltrat leukemik. 7. Jumlah trombosit menunjukkan kapasitas pembekuan.(Betz, Cecily L. 2002. hal : 301302). 2.7 Komplikasi 1. Gagal sumsum tulang 2. Infeksi 3. Hepatomegali 4. Splenomegali 5. linfadenopati 2.8 Penatalaksanaan 1. Transfusi Darah : biasanya diberikan pada kadar Hb < 6gr%, pada trombositopenia yang berat dan perdarahan massif dapat diberikan transfuse trombosit. 2. Kortikosteroid (prednison, kortison, deksametasol) 3. Sitostatika 4. Infeksi sekunder dihindarkan, dirawat dikamar isolasi 5. Transplantasi sumsum tulang
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN LEUKIMIA SKENARIO KASUS Klien masuk RSUP DR.M.Djamil tanggal 3 April 2020 dengan keluhan klien tampak pucat, rewel tak menentu, dan nyeri kepala, klien meringis kesakitan dan memegang kepalanya. Klien juga tidak mau makan serta muntah-muntah. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 4 Mei 2020. Ibu klien mengatakan anaknya sering menangis karena mengeluh sakit kepala. Klien masuk RS dengan keluhan klien sering merasa pusing, muntah dan nyeri sendi, orang tua klien juga mengatakan anaknya semakin hari semakin pucat. Klien sudah menderita penyakit ini semenjak 10 bulan yang lalu.Semenjak didiagnosa penyakit LLA, klien sering dirawat di RS untuk menjalani kemoterapi.Riwayat imunisasi klien lengkap.Klien tidak pernah mengalami kecelakaan atau trauma sebelumnya dan tidak ada riwayat alergi. Hasil pemeriksaan TTV : Suhu : 38.5, Pernapasan : 28x/i, Nadi : 90x/i. DPL tanggal 6/05/12. Leukosit 1500/mm³, Hb : 10,5 gr/dL, Trombosit : 10.000. Hasil BMP Megakariosit : tidak ditemukan, Limphocyte : 65 % Jml sel leukosit >1 juta 3.1 Pengkajian 1. IDENTITAS PASIEN Nama : An.A Usia : 2.6 tahun Jenis Kelamin : Laki - laki Status Pernikahan : Belum menikah Alamat : Temanggung Suku : Jawa Agama : Islam
Diagnosa Medis : Leukimia No.RM : 666 Ruangan : Kartika Tanggal Masuk : Tanggal Pengkajian : 2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB Nama : Ny.N Usia : 30 Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : PNS Hubungan dengan pasien : Ibu pasien 3. Keluhan Utama Klien masuk RS dengan keluhan klien sering merasa pusing, muntah dan nyeri sendi, orang tua klien juga mengatakan anaknya semakin hari semakin pucat. 4. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN Prenatal Ibu klien sewaktu hamil jarang minum susu, makanan yang dikonsumsi gizinya cukup. Ibu klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan hormonal dan tidak ada mengalami trauma kehamilan. Intranatal Cara lahir
: secsio
Usia kehamilan ibu
: 10 bulan
Berat badan lahir
: 3000 gram
Panjang badan lahir
: 48 cm
Pertolongan kelahiran
: dokter
Postnatal Ibu klien mengatakan perkembangan anaknya sesudah lahir normal. 5. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU Klien sudah menderita penyakit ini semenjak 10 bulan yang lalu.Semenjak didiagnosa penyakit LLA, klien sering dirawat di RS untuk menjalani kemoterapi.Riwayat imunisasi klien lengkap.Klien tidak pernah mengalami kecelakaan atau trauma sebelumnya dan tidak ada riwayat alergi. Riwayat Imunisasi I
II
III
BCG
Lahir
DPT
2 Bln
2 Bln
4 Bln
Polio
1 Bln
2 Bln
3 Bln
Campak
9 Bln
Hep. B
1 Bln
3 Bln
5 Bln
Ulangan
4 Bln
6. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI Klien masuk RSUP DR.M.Djamil tanggal 3 April 2012dengan keluhan klien tampak pucat, rewel tak menentu, dan nyeri kepala, klien meringis kesakitan dan memegang kepalanya.Klien juga tidak mau makan serta muntah-muntah.Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 4 Mei 2012 Ibu klien mengatakan anaknya sering menangis karena mengeluh sakit kepala. 7. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Ibu klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit ini sebelumnya atau jenis kanker lainnya, serta juga tidak riwayat penyakit menular dan keturunan.
8. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG -
Kemandirian dan bergaul :
Klien
bersikap
manja
dengan
anggota
keluarganya, seperti klien sering menangis dan minta kebutuhannya harus terpenuhi. Klien tampak tidak bersemangat untuk bermain dengan temanteman satu kamar dengannya. -
Personal sosial
:
Klien
mampu
melepas
pakaian
sendiri.
Perkembangan sesuai dengan umur klien -
Motorik Halus
: Klien mampu meniru membuat garis lurus. Perkembangan sesuai dengan umur klien
-
Motorik Kasar
: Berdiri satu kaki tanpa berpegangan minimal 1 hitungan
Kognitif dan Bahasa
: Tidak ada gangguan dan sesuai dengan umur klien. Bicara
dimengerti serta mengetahui sedikitnya 2 kegiatan 9. RIWAYAT SOSIAL Klien diasuh dengan orang tua klien, klien bersikap manja dengan anggota keluarganya, seperti klien sering menangis dan minta kebutuhannya harus terpenuhi. Klien tampak tidak bersemangat untuk bermain dengan teman-teman satu kamar dengannya karena mengeluh kepalanya nyeri,capek dan lelah. 10. PEMERIKSAAN FISIK 1. TTV Suhu
: 37.5
Pernapasan
: 28x/i
Nadi
: 90x/i
TB
: 79 cm
BB
:10 kg
LIKA
: 48 cm
Gigi pertama tumbuh
: gigi seri bawah umur 6 bulan.
2. BB/TB
: 89, 28 % (Gizi Sedang)
3. Rambut dan kepala Rambut dan kepala klien bersih.Rambut klien tidak ada sejak dikemotrapi. 4. Mata Simetris kiri dan kanan Palpebra
: tidak oedem
Konjunctiva
: anemis
Sklera
: tidak ikterik
Pupil
: isokor
5. Telinga Simetris kiri dan kanan Pinna telinga tidak ada radang Liang telinga lapang Serumen tidak ada Tes pendengaran tidak terganggu 6. Hidung Septum ada, simetris kiri dan kanan Tidak ada sekret, polip tidak ada Epitaksis tidak ada 7. Mulut dan gigi Gigi klien lengkap dan masih gigi susu. Mulut bersih, mukosa mulut kering dan terlihat pucat.
Lidah terlihat sedikit kotor 8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening. JVP 5-2 cm H2O 9. Tenggorokan Tonsil tidak hiperemis Faring tidak hiperemis 10. Thorak Jenis pernapasan : abdominal Torasikal I
: simetris kiri dan kanan
P
: fremitus kiri dan kanan
P
: sonor kiri dan kanan
A
: vesikuler
11. Jantung I
: iktus tidak terlihat
P
: iktus cordis teraba 1 jari medial lmcs RIC V
P
: batas jantung atas RIC II, kanan: LSD, kiri: 1 jari Mid LMCS RIC V
A
: irama teratur, mur-mur tidak ada
12. Abdomen I
: tidak membuncit
P
: hati/lien sukar dinilai
P
:-
A
: bising usus + (normal)
10. Punggung: bentuk normal 11. Ekstremitas Akral Reflek fisiologis baik pada kedua ekstremitas Reflek patologis tidak ada kedua teraba panas Pengisian kapiler < 2 detik ekstremitas. Klien mengatakan terasa nyeri pada tangan yang terpasang infuse 12. Genetalia Penis normal dari ukuran serta bentuknya 13. Kulit Tidak ada sianosis, turgor kulit baik, pengisian kapiler < 2 detik. 14. Pemeriksaan Neurologis
Status mental
: Ekspresi wajah tampak gelisah dan kesakitan,
Saraf Kranial
kemampuan bicara baik, kesadaran composmentis : Nervus Olfaktorius (Nervus I) utuh. Nervus Optikus (Nervus.II) utuh Nervus Occulomotorius/Trochlear/Abdusens (Nervus III, IV, VI) utuh Nervus Trigeminus (Nervus.V) utuh Nervus Fasialis (Nervus.VII) utuh Nervus Akustikus (Nervus.VIII) utuh Nervus Glosofaringeal & Nervus Vagus (Nervus.IX / X) utuh Nervus Accesorius (Nervus.XI) utuh
Motoris
Nervus Hipoglosus (Nervus.XII) utuh : Cara berjalan baik, koordinasi baik, keseimbangan
Sensoris
baik : Sentuhan baik, membedakan stimulus (tajam/
DTR
tumpul) baik, membedakan suhu baik : Reflek Triceps +/+; Reflek Biceps +/+;
Lainnya
Reflek patella +/+; Reflek archiles +/+ : Tidak ada
11. PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG -
DDST
Personal sosial
: Klien mampu mencuci dan mengeringkan tangan Perkembangan sesuai dengan umur klien
Motorik Halus
: Klien mampu meniru menara 4 kubus Perkembangan sesuai dengan umur klien
Motorik Kasar
: Mampu melempar bola keatas dan melompat
Kognitif dan Bahasa
: Tidak ada gangguan dan sesuai dengan umur klien. Bicara dimengerti serta mengetahui sedikitnya 2 kegiatan
-
STATUS NUTRISI Umur
: 2 tahun 6 bulan= 30 bulan
BB
: 10 kg
TB
: 79 cm
Jenis Kelamin
: laki-laki
BB/U
: BB saat inix 100 % BB sesuai umur digrafik 10 kg
x 100 %
13,4 = 74, 62%
TB/U
: TB saat ini
(KEP II Sedang)
x 100 %
BB sesuai umur digrafik 79 cm
x 100 %
91,5 = 86,33%
BB/TB
(KEP II Sedang)
:BB saat ini
x 100 %
BB yang sesuai menurut TB 10 kg x 100 % 11,2 = 89,28 % ( Gizi sedangl)
12. PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL
Klien tampak akrab dengan anggota keluarga yang lain
Klien sudah mempunyai hubungan yang akrab dalam bermain selama di rumah
Klien selama dirumah sakit sering menangis kalau perawat menghampirinya dan klien tidak mau makan, klien tidak bersosialisasi dan tidak semangat untuk bermain dengan teman 1 kamar dengannya karena anak mengeluh capek dan lelah.
13. PEMERIKSAAN SPIRITUAL Klien beragama Islam sesuai yang dianut oleh keluarganya.Klien belum mengerti tentang ibadahnya dan agamanya. 14. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
Hasil Pemeriksaan Hematologi
Hb
Leukosit
Hitung Jenis Leukosit
(4 April 2012 )
: 8,3 g/%
o Basofil
(12-14%)
: 55.000/mm³
(5.000-10.000)
:0
(0-1,0)
o Eosonofil
:2
(1,0-3,0)
o N. Batang
:0
(2-6)
o N. Segmen
:2
(50-70)
o Limfosit
:4
(20-40)
o Monosit
:0
(2,0-8,0)
o Sel Patologis Blast
: 92%
o Eritrosit
: 2,85
o Ht
: 26 g/%
o Gambaran darah tepi
-
Eritrosit
: omisositosis, normokrom, polikron (+)
Leukosit
: leokositosis, ditemukan sel muda 92%
o Trombosit
: 119000/mm³
(150.000-400.000)
o Retikolosit
: 20%
(5-15%)
Hasil Pemeriksaaan Sum-sum Tulang (BMP)
Makroskopis
Mikroskopis
: (-)
o Porokel
: ada
o Kepadatan Sel
: meningkat
o Sel Lemak
: sedikit
Tromboponosit
:
o Jumlah Megakariosit : tidak ditemukan Hitung Jenis o Limfosit
: 65 %
(0-1)
o Progranulasit
:0
(1-5)
-
-
Hasil Pemeriksaan Hematologi
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit
: 10,1 g/%
(12-14)
: 2900
(5000-10.000)
: 75.000
(150.000-400.000)
: 30
Hasil Pemeriksaan Urine
Makroskopis
Mikroskopis
-
(22 April 2012)
: (-)
o Leukosit
: 1-2/LPB
o Eritrosit
: 0-1/LPB
o Silinder
:-
o Kristal
: (-)
o Epitel
: (+) gepeng
Kimia o Protein
:-
o Glukosa
:-
o Bilirubin
:-
o Urobilinogen
:+
Hasil Pemeriksaan Hematologi
(6 Mei 2012)
Hb
: 10,5 g/%
(12-14)
Leukosit
: 1500/mm³
(5.000-10.000)
Trombosit
: 10.000/mm³
(150.000-400.000)
15. KEBUTUHAN DASAR SEHARI-HARI No
Jenis
Sebelum sakit/ Di rumah
. 1.
Kebutuhan Makan
Tak menentu kadang banyak, kadang ±3-4x/hari, sedikitsedikit,
4-5x/hari,
Di rumah sakit
terdiri
dari sedikit tapi sering,
nasi+lauk+sayur
hanya
habis
seperempat
porsi
terdiri
dari
nasi+lauk+sayur + 2.
Minum
± 1300-1500 cc/ hari, air putih+ susu
buah-buahan ±5-6 gelas sehari, terdiri
3.
Tidur
Klien tidur siang ±2 jam/ hari
dari
susu
dan air putih Klien sering tidur
Klien tidur malam ±7 jam, sering siang tapi hanya terbangun dan tidur lagi
sebentar ± 1 jam/ hari, terbangun dan beberapa
jam
kemudian tidur lagi Klien tidur malam ± 7 jam, sering terbangun dan tidur lagi. 4.
Mandi
Klien mandi 2x sehari dikamar mandi Klien dibantu oleh ibunya
mandi
sehari
2x
dikamar
mandi dibantu oleh 5.
Eliminasi
BAB
ibu klien BAB
Konsistensinya padat, dengan frekuensi Konsistensinya
1/ hari, baunya khas, warna kuning padat, kecoklatan.
dengan
frekuensi 1/ hari, baunya warna
khas, kuning
kecoklatan BAK
BAK
Frekuensinya baunya
khas,
3-4x/hari,± berwarna
600
cc, Frekuensinya 3-4x/
kekuning- hari,±650
kuningan
baunya berwarna
6.
Bermain
Klien terlihat aktif dan terlihat tertarik
bening Klien tidak
dengan lingkungannya
bersemangat
cc, khas, kuning
bermain karena mengeluh kepalanya terasa sakit, dan lelah. Dan kurang tertarik dengan lingkungannya.
ANALISA DATA Data Data subyektif: - Klien
mengatakan
terasa nyeri
Etiologi Penyakit kepalanya kimia
Masalah kronik, Nyeri misalnya
pengobatan
- Klien mengatakan nyeri pada leukimia, kedua tangan yang terpasang (Khemotherapi) infus (skala 6)
anti
Data obyektif: - Tampak gelisah dan meringis kesakitan - Tampak memegang daerah yang nyeri dengan hati-hati - Mengerakkan
tangan
dengan
hati-hati - TTV : Suhu
: 38.5
Pernapasan
: 28x/i
Nadi
: 90x/i
Data subyektif: -
Risiko tinggi infeksi
Data obyektif: -
Tidak adekuat pertahanan sekunder : gangguan dalam
Suhu : 37,50 C.
kematangan SDP
DPL tanggal 6/05/12 -
Leukosit 1500/mm³
-
Hb : 10,5 gr/dL
-
Trombosit : 10.000
Hasil BMP -Megakariosit : tidak ditemukan -Limphocyte : 65 % -Jml sel leukosit >1 juta Data Subjektif : -
Ibu klien mengatakan nafsu untuk makan anaknya menurun
-
atau faktor
Ibu klien mengatakan anaknya psikologis sering rewel, tampak lelah dan ekonomi. tidak bersemangat
Data Objektif :
Ketidakseimbangan
memasukkan nutrisi
:
kurang
mencerna kebutuhan tubuh
Ibu klien mengatakan anaknya nutrisi oleh karena sering muntah-muntah
-
Ketidakmampuan
biologis, atau
dari
-
Klien hanya menghabiskan ¼ sampai ½ porsi dari diit yang diberikan
-
Hb : 10,5 gr%
-
Klien terlihat pucat
-
Konjungtiva anemis
-
Klien terlihat lemah
3.2 Diagnosa Keperawatan Nama : An.A DX Medis : Leukimia 1. Nyeri kronik berhubungan dengan penyakit kronik 2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi. 3. RESIKO INFEKSI 3.3 Intervensi Nama : An.A DX Medis : Leukimia
NO
DX KEPERAWATAN
TUJUAN dan KH
1.
Nyeri kronik berhubungan
1.
dengan penyakit kronik Batasan karakteristik Ketidakmampuan melakukan aktifitas seperti biasanya Anoreksia Perubahan pola tidur Melaporkan nyeri Ekspresi wajah meringis Lemah Respon verbal nyeri
INTERVENSI a) Pengaturan Nyeri
Melaporkan
1. melakukan
pengkajian
kenyamanan fisik
yang komprehensif dari nyeri
Melaporkan
termasuk lokasi,karakteristik,
kenyamanan psikologis
serangan/durasi,frekuensi,kua
2. Tingkat Nyeri
alitas,intensitas atau penyebar
Melaporkan nyeri
an
Bagian tubuh yang dis
pencetusnya.
erang frekuensi nyeri
dan
2. Mengobservasi tanda non
factor-faktor tandaverbal
Panjangnya nyeri
episode
dari ketidaknyamanan terutama padaketidakmammpuan berkomunikasi secara efektif. 3. Memastikan
klien
mendapatkan
perawatan
analgesic 4. Menggunakan
teknik
komunikasi terapeutik
dan
mengetahui pengalaman nyeri dan respon klien terhadap nyeri 5. Menyediakan informasi tentang
nyeri
seperti penyebab,lamanya,dan cara-cara
untuk
mengantisipasi ketidaknyamanan. 6. Mengontrol
factor-faktro
lingkungan
yang dapat
mempengaruhi responketidaknyamanan klien 7. Mengurangi
atau
menghilangkan
factor-
faktor pencetus
yang
dapatmeningkatkan nyeri. 8. Menggunakan konrol nyeri
teknik sebelum nyeri
menyebar 9. Mendorong klien untuk dapat berbicara
tentang
pengalaman nyeri 10. Memantau kepuasaan klien 2.
. Ketidakseimbangan nutrisi :
terhadap management nyeri 1. Manajemen Nutrisi
1) Status nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Indikator :
berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk
intake nutrisi dalam
memasukkan atau mencerna
nutrisi oleh karena faktor biologis, psikologis atau
makanan
Kelemahan/
kerapuhan
pembuluh kapiler Penurunan dengan
berat
intake
badan
memenuhi
Energi
pasien
Indeks masa tubuh
2) Status nutrisi : asupan
Melaporkan
kebutuhan makanan yang tersedia
untuk
kebutuhan
gizi
Mengatur pola makan dan
sehari-
Intake
oral
pasien
dalam
pola
hari
makan
yang
sesuai
dengan kebutuhan
makanan
melalui
Memantau
dan
mencatat
masukan kalori dan nutrisi
batas normal intake cairan melalui oral
Mengajarkan bagaimana
Indikator :
dalam
Timbang berat badan pasien dengan interval yang sesuai
batas
normal
intake
makanan yang kurang dari
makanan dan cairan
Tonus otot buruk
dibutuhkan
gaya hidup pasien
Konjungtiva dan membran mukosa pucat
menentukan
batas normal
Kurangnya informasi
untuk
yang
makanan
yang cukup
gizi
intake cairan dalam
Berat badan menurun (20% atau lebih dibawah ideal)
Berkolaborasi dengan ahli jumlah kalori dan jenis gizi
ekonomi.
Nafsu makan menurun
pasien
dalam batas normal
Batasan Karakteristik :
intake
adanya
alergi terhadap makanan
batas normal
Mengkaji
Memberikan informasi yang
intake cairan melalaui
tepat
tentang
kebutuhan
intravena
nutrisi dan bagaimana cara memenuhinya
3) Status
nutrisi
: intake
Membantu
pasien
untuk
nutrisi
menerima program gizi yang
Indikator :
dibutuhkan
intake kalori dalam batas normal
2. Therapy nutrisi
intake protein dalam
makanan
dan
batas normal
minuman yang dimakan dan
intake lemak dalam
hitung intake kalori sehari
batas normal
yang sesuai
intake
karbohidrat
Memantau ketepatan anjuran
dalam batas normal
diet
intake
kebutuhan
serat
dalam
intake mineral dalam
untuk
memenuhi
nutrisi
sehari-
hariyang sesuai
batas normal
Memantau
Berkolaborasi dengan ahli gizi
batas normal
untuk
menentukan
jumlah kalori dan jenis gizi yang
dibutuhkan
memenuhi
untuk
kebutuhan
gizi
pasien
Memberikan makanan sesuai dengan diet yang dianjurkan
Memantau
hasil
labor
Memberikan
Mengajari
kepada keluarga
dan pasien secara tertulis contoh diet yang dianjurkan 3. Pemantauan Gizi
Memantau
berat
badan
pasien
Memantau turgor kulit
Memantau mual dan muntah
Memantau
albumin,
total
protein, Hb, hematokrit, dan elektrolit
Memantau
tingkat
energi,
lemah, letih, rasa tidak enak
Memantau
apakah
konjungtiva
pucat,
kemerahan, atau kering 3.
RESIKO INFEKSI Faktor Resiko Penyakit kronik Pertahanan kedua yang tidak adekuat (pengurangan hemoglobin, leucopenia, respon yang menekan sesuatu yang menyebabkan radang) Pertambahan pembukaan lingkungan pada pathogen Penekanan imun Malnutrisi Agen farmasi (ex: zat yang menghambat reaksi imun)
RESIKO INFEKSI Hasil yang disarankan : Status imun Pengetahuan : Kontrol infeksi Status nutrisi Kontrol resiko Deteksi resiko Kebiasaan pengobatan : Sakit atau luka
Memantau intake nutrisi dan kalori 1. KONTROL INFEKSI Ganti peralatan pengobatan pasien setiap protocol/pemeriksaan. Isolasi orang yang mempunyai penyakit menular. Letakkan di tempat isolasi yang sudah dirancang sesuai aturan dengan benar. Atur teknik isolasi dengan tepat. Batasi jumlah pengunjung/pembezuk. Ajarkan mencuci tangan untuk memperbaiki kesehatan pribadi.. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan pada pasien. Tutup/jaga kerahasiaan system ketika melakukan pemeriksaan invasive hemodynamic. Pastikan keadaan steril saat menangani IV. Pastikan teknik perawatan luka yang tepat. Tingkatkan pemasukkan nutrisi yang tepat. Tingkatkan pemasukan cairan yang tepat. Banyak istirahat. Lakukan terapi antibiotic yang tepat. Ajarkan pasien untuk memakan antibiotic sesuai resep.
Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala infeksi dan kapan harus melaporkannya pada tim kesehatan.
2. PERLINDUNGAN TERHADAP INFEKSI Memeriksa system dan tanda-tanda dan gejala-gejala infeksi. Mengontrol mudahnya terserang infeksi. Mengontrol jumlah granulosit, WBC, dan hasil yang berbeda. Mengikuti pencegahan dengan neutropenic. Membatasi jumlah pengunjung/pembezuk. Membersihkan pengunjung dari penyakit yang dapat menular. Menjaga kebersihan pasien yang beresiko. Melakukan teknik isolasi. Memberikan perawatan kulit yang tepat pada daerah edema. Mendapatkan pemeliharaan sesuai kebutuhan. Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang cukup. Mendorong pemasukan cairan. Meningkatkan istirahat. Memeriksa perubahan tingkat energy. Menginstruksikan pasien menggunakan antibiotic sesuai resep. Mengajarkan pasien dan keluarga mengenai gejalagejala infeksi dan
melaporkannya kepada pemberi layanan kesehatan lainnya. Mengajarkan pasien dan keluarga bagaimana mencegah infeksi.. Menyediakan ruangan khusus sesuai kebutuhan.
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Penyakit kronis dan mengancam kehidupan seperti leukimia adalah salah satu penyakit yang ada pada anak.Leukimia adalahsuatu jenis kanker yang dimulai dari sel darah putih, dimana dalam keadaan normal sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh. Pada penderita leukimia sum-sum tulang memproduksi sel darah putih yang tidak normal yang disebut sel leukimia. Sel leukimia yang terdapat didalam sum-sum tulang akan terus
membelah dan semakin mendesak sel normal, sehingga produksi sel darah merah normal akan mengalami penurunan. 4.2 Saran Diharapkan Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada Leukimia.
DAFTAR PUSTAKA Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 Bagian I. Media Aesculapius, FKUI. Jakarta. Wong, Donna L , dkk . 2008. “ Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik volume 2 ”. Jakarta : EGC
Moorhead, Sue dkk. 2008.Nursing Outcomes Classification (NOC),Fourth Edition.United State:Mosby Herdman, T. Heather. 2009. Nanda International, Nursing Diagnosis: Deffintion & Classification 2009-2011. Singapure: Markono Print Media Pte Ltd Bulecheck,Gloria
dkk.
2008Nursing
Interventions
Edition.United State : Mosby http://www.scribd.com/doc/33202855/Askep-Leukimia
Classification
(NIC),Fifth