Automatic Door [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AUTOMATIC DOOR & CONVEYOR PERAWATAN GSE DAN PERALATAN BANDARA



Oleh : MUH ABDUH RAHIM AMIN ILYAS NIT. C1022110365



PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI BANDAR UDARA X ALPHA POLITEKNIK PENERBANGAN MAKASSAR TAHUN 2022/2023



AUTOMAIC DOOR Pintu otomatis berarti pintu yang dilengkapi dengan mekanisme yang dioperasikan dengan tenaga dan kontrol yang membuka dan menutup pintu secara otomatis setelah menerima sinyal penggerak sesaat . Sakelar yang memulai siklus otomatis dapat berupa perangkat fotolistrik , alas lantai , atau sakelar manual . Lihat “ pintu dengan bantuan tenaga”.



Cara kerja pintu kaca otomatis Dilihat dari bentuknya, mungkin kita akan mengira bahwa pintu otomatis adalah pintu yang biasa kita lihat karena bentuknya yang sederhana. Tapi sebenarnya pintu otomatis tidak sesederhana yang terlihat. Sebenarnya, pintu otomatis tersebut terdiri dari rangkaian mesin yang rumit. Mesin tersebut meliputi bagian seperti sensor dan sistem motor penggerak yang bekerja secara harmonis. Adanya mesin inilah yang membuatnya otomatis dapat membuka dan menutup dengan aman. Adapun cara kerja pintu otomatis sendiri sehingga dapat menutup dan membuka dengan sendirinya adalah karena sistem sensor. Sistem sensor tersebut dapat mendeteksi keberadaan seseorang atau sebuah objek ketika seseorang atau objek tersebut mendekati pintu otomatis. Biasanya sensor tersebut diletakkan di sekitar pintu otomatis. Baik di sisi dalam maupun di sisi luar pintu tersebut. Pintu otomatis bekerja dengan menggunakan teknologi sensor. Sensor merupakan perangkat yang dapat mendeteksi keberadaan seseorang atau objek lainnya, ketika orang atau objek tersebut mendekati pintu otomatis. Sensor-sensor itu pun biasanya diletakkan di sekitar pintu otomatis, juga di kedua sisinya bagian luar dan bagian dalam. Sensor tersebut kemudian mengaktifkan sistem yang akan menggerakkan motor, yang akan membuka dan menutup pintu secara otomatis. Sensor yang biasa digunakan pada pintu otomatis adalah sensor optik, sensor gerakan, sensor panas tubuh, sensor tekanan, dan sensor jarak jauh. Berikut ini penjelasan cara kerjanya. 1. Sensor optik Sensor optik memancarkan tirai inframerah berupa cahaya yang tidak tampak oleh mata pada jarak jangkauan tertentu. Sensor itu akan bereaksi ketika seseorang atau sesuatu menghalangi cahaya inframerah yang dipancarkan. Ketika seseorang memasuki area yang disinari cahaya tersebut, pancaran cahaya pun akan terganggu dan jadi tidak utuh. Hal itu menyebabkan program perintah penutup pintu terganggu, dan terganggunya program itu secara otomatis menyebabkan pintu membuka. Ketika objek telah menjauh dari jarak jangkauan sensor sehingga sinar sensor kembali utuh, pintu otomatis pun menutup kembali. 2. Sensor Gerakan Sensor gerakan memancarkan radar gelombang mikro. Cara kerjanya tak jauh berbeda dengan cara kerja sensor optik. Ketika seseorang atau sesuatu berada dalam jangkauan radarnya, maka sensor pun akan bereaksi membuka pintu otomatis. Ketika seseorang atau objek itu telah menjauh, pintu akan kembali menutup.



3. Sensor panas tubuh Ketika seseorang berada di depan sensor panas tubuh, sensor akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Apabila orang itu dalam keadaan diam, maka panjang gelombang yang dihasilkan adalah panjang gelombang yang konstan, dan menyebabkan energi panas yang dihasilkannya hampir sama dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Namun, ketika otrang tersebut melakukan gerakan, panjang gelombang yang dihasilkan akan berupa panjang gelombang yang bervariasi, sehingga menghasilkan panas yang berbeda dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Panas yang dihasilkan itu kemudian dideteksi oleh sensor, dan dilanjutkan dengan reaksi membuka pintu otomatis. 4. Sensor tekanan Ini bentuk sensor yang umum digunakan di pintu-pintu otomatis di mal atau pusatpusat perbelanjaan. Sensor tekanan biasanya diletakkan di bawah keset yang berada di depan pintu. Sensor itu akan bereaksi terhadap tekanan berat objek yang berada di atasnya. Ketika sensor menerima batasan minimal berat yang diperlukan untuk membuka pintu, maka pintu otomatis pun akan terbuka. 5. Sensor jarak jauh Sensor jarak jauh membutuhkan pengendali jarak jauh yang mengoperasikannya secara manual untuk membuka dan menutup pintu. Sensor jenis ini biasanya dipakai pada pintu garasi otomatis.



CONVEYOR Conveyor atau mesin kompayer merupakan peralatan sederhana yang dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain sebagai alat angkut suatu barang tertentu untuk kapasitas kecil sampai besar. Conveyor dijadikan sebagai alat transportasi yang cepat dan efisien. Conveyor terdapat beberapa macam, seperti roller conveyor, belt conveyor, dan lain sebagainya. Dalam sebuah industri kadang kala terdapat bahan-bahan yang berat dan juga berbahaya bahkan tidak bisa jika dibawa atau diangkut oleh manusia. sehingga diperlukan alat bantu angkut untuk mengatasi keterbatasan manusia tersebut dalam dal tenaga untuk menjaga keselamatan dan keamanan para pekerja industri. Untuk itu mesin kompayer banyak dipilih sebagai alat angkut bahan-bahan industri yang padat.



MACAM-MACAM CONVEYOR 1. Roller conveyor a. Pengertian roller conveyor Merupakan spesifikasi dari conveyor yang menggunakan roller untuk mengangkut barang. Dalam perpindahannya, roller conveyor memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Namun, ada juga yang ditarik atau didorong. Sedikit berbeda dengan jenis conveyor yang lain, sistem roller didesain khusus sehingga dapat sesuai dengan barang yang akan diangkut misalnya berbahan logam, karet, dan lainnya. b. Komponen utama roller conveyor







 











Rangka badan Rangka badan berguna untuk menopang roller sehingga posisinya tidak berpindahpindah. Tiang penyangga Tiang penyangga berfungsi sebagai pondasi untuk badan roller conveyor. Motor penggerak Motor penggerak adalah bagian yang menggerakkan drive roller sehingga dapat bergerak atau berputar sesuai dengan kecepatan yang telah diatur sebelumnya oleh operator. Roller Fungsi roller adalah memindahkan barang yang diangkut. Roller menjadi komponen utama sehingga desain dan bentuknya harus diupayakan tidak membuat getaran saat berjalan sehingga tidak merusak batang. Komponen roller antara lain pipa, poros, snap ring, rumah bearing, seal, c-ring, dan bantalan. Sistem transmisi Sistem transmisi dibedakan menjadi dua yaitu transmisi motor penggerak dengan drive roller dan transmisi drive roller dengan roller yang lain.



2. Belt conveyor



a. Pengertian conveyor belt Pada dasarnya belt conveyor memiliki bentuk yang sederhana. Seperti namanya conveyor belt dilengkapi dengan adanya sabuk yang dapat menahan benda-benda padat saat diangkut. Belt atau sabuk terbuat dari dari berbagai macam jenis tergantung dari sifat benda yang akan diangkut. Misalnya untuk mengangkut bahan-bahan yang panas, maka diperlukan belt yang terbuat dari logam sehingga dapat tahan terhadap panas. b. Karakteristik belt conveyor Berkapasitas tinggi Kapasitasnya dapat diatur Mampu beroperasi mendatar atau miring dengan sudut 18 derajat Sabuk ditahan oleh plat roller conveyor sehingga aman untuk membawa bahan Bersifat kontinu Kecepatan 600 ft/m Bisa naik dan turun Perawatan belt conveyor mudah c. Prinsip kerja conveyor belt Belt conveyor berfungsi memindahkan barang dengan putaran dari motornya. Penggerak utama motor terhubung dengan drum yang disebut pulley. Drum tersebutlah yang diselubungi oleh sabuk yang lebar dan panjangnya menyesuaikan dengan kapasitas dan jarak angkut. d. Fungsi belt conveyor Belt conveyor dapat mengangkut material berkapasitas besar, sedangkan konstruksi dari belt conveyor antara lain: Pengangkutan arah horizontal Pengangkutan arah diagonal atau miring Pengangkutan arah horizontal dan diagonal 3. Chain conveyor a. Pengertian chain conveyor Chain conveyor merupakan conveyor dengan rantai yang tidak terputus untuk melakukan tarikan dari unit penggerak. Chain conveyor atau mesin kompayer rantai merupakan cocok untuk menahan debu, penyilangan kecil, kombinasi garis horizontal dan vertikal, dan temperatur tinggi. Dalam dunia industri penggunaan konveyor rantai mengalami penurunan karena perawatan yang tinggi dan banyaknya masalah yang dihadapi. b. spesifikasi chain conveyor Chain conveyor terdiri dari beberapa jenis berdasarkan jenis gesekan antara lain: Chain sliding



Chain sliding memiliki bagian pergerakan yang tidak banyak. Chain rolling Chain rolling lebih luas dibandingkan dengan chain sliding. c. Jenis chain conveyor Jenis chain conveyor terdiri dari tiga antara lain: Scraper conveyor Scraper conveyor adalah jenis chain conveyor paling murah dibandingkan dengan yang lain. Scraper conveyor dapat beroperasi sampai kemiringan 45 derajat, maksimum kecepatan 150 ft/m, kapasitas angkut 360 ton perjam. Apron conveyor Apron conveyor dapat beroperasi sampai kemiringan 25 derajat, kapasitas angkut sampai 100 ton/ per jam, maksimum kecepatan 100 ft/m, dapat digunakan untuk bahan yang besar, kasar, atau berminyak sekalipun. Bucket conveyor Bucket conveyor merupakan conveyer dengan spesifikasi buket yang terbuat dari baja dan digerakkan oleh rantai. Biayanya relatif murah dengan rangkaian yang sederhana, maksimum kecepatan 100 ft/m, kapasitas 100 ton/ jam, dan dapat mengangkut bahan bongkahan. Bucket elevator Bucket elevator dapat mengangkut bahan dengan kemiringan yang sangat curam melebihi kemiringan chain conveyor yang lainnya. terdapat bucket atau timba yang dibawa atau digerakkan oleh rantai. Timba-timba tersebut memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung pada fungsinya masing-masing. Bentuk minneapolis untuk mengangkut material kering yang lumat atau butiranbutiran kecil Bentuk sticky material lebih datar untuk mengangkut bahan material yang lengket Bentuk timba crushed rock untuk mengangkut bahan yang besar dan berat 4. Screw conveyor a. Pengertian screw conveyor Screw conveyor adalah alat angkut bahan yang paling tepat untuk bahan padat yang bertekstur bubur dan halus. . seperti namanya screw conveyor dilengkapi dengan alat terbuat dari pisau berpilin disebut flight yang mengelilingi sumbu sehingga bentuknya terlihat seperti sekrup. Biasanya wadah conveyor terbuat dari lempeng baja, berbentuk setengah lingkaran, dengan sisi lurusnya terbuat dari kayu.



5. Phenumatic conveyor a. Pengertian pheumatic conveyor Pheumatic conveyor atau disebut juga dengan mesin kompayer aliran udara merupakan conveyor yang cocok digunakan untuk mengangkut bahan-bahan ringan berbentuk bongkahan-bongkahan kecil melalui aliran udara. Alat yang dipakai dalam pheumatic conveyor antara lain: Pompa atau kipas sebagai penghasil udara Cyclone untuk pemisah partikel berukuran besar Kotak penyaring atau bag filter berfungsi menyaring debu b. Cara kerja pheumatic conveyor Pompa yang terhubung dengan sedotan dalam sistem pengangkutan akan menghisap bahan-bahan melalui selang yang bisa dipindah bagian ujungnya. Kemudian bahan padat diangkut oleh aliran udara menuju siklon untuk berikutnya menuju pompa. Jika bahan-bahan padat yang diangkut tersebut mengandung debu, maka debu tersebut akan masuk dalam kotak penyaring di bagian antara siklon dan pompa. Jika tidak, tentu saja debu akan merusak pompa dan membahayakan udara dan lingkungan jika dibuang begitu saja ke udara. Conveyor aliran udara ini sangat cocok digunakan untuk alat angkut bahan yang harus selalu terjaga kebersihannya misalnya biji-bijian, bahan lumat seperti soda, dan lain sebagainya. Sehingga bahan material tetap dalam keadaan yang baik dan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya atau beracun seperti timbal dan arsen.