Bab 1 (Morfologi Tanah) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MORFOLOGI TANAH DAN UJI SIFAT FISIK TANAH METODE LAPANG



YUDISTIRA HARIYADI 202010320311010 E-mail: [email protected] Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas No.246, Malang, Jawa Timur, Indonesia



ABSTRAK Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Pengamatan dilakukan di Lapang dengan membuat profil tanah dan mengamati sesara langsung kenampakan-kenampakan yang terdapat pada permukaan profil tanah tersebut. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui metode pengukuran dan perhitungan konsistensi tanah di lapang maupun laboratorium. Morfologi tanah merupakan suatu sarana dalam penyelidikan ilmiah dengan tujuan untuk menguraikan, melukiskan dan melaporkan kenampakan, ciri-ciri, dan sifat tanah yang dimiliki oleh suatu profil tanah. Sifat morfologi tanah adalah suatu sifat tanah yang dapat dipelajari dan diamati di lapang yang menunjukkan profil tanah. Keragaman jenis tanah mempengaruhi produksi tanaman, karena perbedaan sifat morfologi dan fisik. Morfologi bertalian dengan perkembangan dan pelapukan. Konsistensi tanah merupakan kekuatan daya kohesi butir – butir tanah atau daya adhesi butir – butir tanah dengan benda ain. Hal ini ditunjukan oleh daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Tanah yang memilki konsistensi yang baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Oleh karena tanah dapat ditemukan dalam keadaan lembab, basah atau kering maka penyifatan konsistensi tanah harus disesuaikan dengan keadaan tanah tersebut. Kata Kunci : Tanah, Morfologi, Konsistensi



PENDAHULUAN



Morfologi tanah memiliki tiga jenis kebutuhan tegakan, yakni unsur hara, air dan udara.  Unsur hara berkaitan dengan kesuburan tanah hutan. Pada bidang budidaya hutan atau silvikultur yang berhubungan dengan pohon yaitu: sebagai sumber unsur hara, suplai kelembapan dan sokongan secara fisik atau mekanik. Menurut Rusdiana dan Lubis (2012), tanah memiliki karakteristik atau sifat tanah yang terdiri atas sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. karakteristik tanah inidapat dijadikan parameter kesuburan tanah dan pertumbuhan vegetasi. Semakin besar kesuburan tanah maka semakin besar pertumbuhan vegetasi sehingga diduga akan semakin besar karbon yang akan tersimpan pada tegakan maupun tumbuhan bawah atau serasah.Karakteristik tanah seperti tekstur, status nutrisi, dan kedalaman. Sifat-sifat tanah ditinjau dari potensinya dibagi menjadi kategori morfologi, fisik dan kimia



Morfologi terbentuk dari suku kata bahasa latin, morphos yang artinya bentuk dan logos yang artinya ilmu. Jadi, morfologi tanah diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk tanah. Keragaman jenis tanah mempengaruhi produksi tanaman, karena perbedaan sifat morfologi dan fisik. Morfologi bertalian dengan perkembangan dan pelapukan. Morfologi tanah merupakan suatu sarana dalam penyelidikan ilmiah dengan tujuan untuk menguraikan, melukiskan dan melaporkan kenampakan, ciri-ciri, dan sifat tanah yang dimiliki oleh suatu profil tanah. Sifat morfologi tanah adalah suatu sifat tanah yang dapat dipelajari dan diamati di lapang yang menunjukkan profil tanah. Sebagian sifat morfologi tanah adalah sifat fisik dari tanah tersebut. Morfologi tanah penting untuk dipelajari dan 1



diamati karena akar tanaman kehutanan berjangkar di tempat tersebut.



masih di pengaruhi cuaca disebut solum tanah (All, 2014).



Morfologi tanah berkaitan dengan bentuk dan susunan profil tanah. Profil tanah adalah penampang melintang tanah yang menampakkan lapisan-lapisan tanah (horizon). Sementara itu, horison adalah lapisan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan mempunyai ciri-ciri tertentu (khas). Horison tanah disebut juga lapisan tanah. Horison utama ditandai dengan huruf kapital O, A, B, C dan R..



Warna merupakan indikator kondisi iklim tempat tanah berkembang atau asal bahan induknya, tetapi pada kondisi tertentu warna sering pula digunakan sebagai indikator kesuburan atau kapasitas lahan (Tim pengampu, 2011).



Meskipun tanah terdiri dari beberapa horison, namun bagi tetanaman yang sangat penting adalah horison O – A (lapisan atas) yang biasanya mempunyai ketebalan dibawah 30cm, bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti pada, palawijaya, dan sesayuran yang berperan adalah kedalaman dibawah 20cm (Widyawati, 2014). Sifat morfologi tanah adalah sifat – sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari dilapang. Sebagian dari sifat – sifat morfologi tanah merupakan sifat – sifat fisik tanah tersebut (Hardjowigeno, 2015). Profil tanah merupakan irisan vertical tanah dari lapisan paling atas hingga bebatuan induk tanah (regolit) yang biasanya terdiri dari horison – horison O – A – E - B – C – R: Empat lapisan teratas tanah yang



Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui metode pengukuran dan perhitungan konsistensi tanah di lapang maupun laboratorium BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Praktikum Praktikum ini dilaksanakan di Lahan Belakang Dome UMM pada hari Rabu, 24 Maret 2021 pada pukul 07.50 sampai dengan 09.30 WIB Alat dan Bahan Alat Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Cangkul, Sekop Pisau lapang, Bor, Rol Meter, Munsell Sois Color Chart, Loup, dll. Bahan Bahan - bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah yang diambil di belakang dome Universitas Muhammadiyah Malang. Metodologi Kerja Pengamatan dilakukan di Lapang dengan membuat profil tanah dan mengamati sesara langsung kenampakan-kenampakan yang terdapat pada permukaan profil tanah tersebut.



2



HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi tanah di lahan belakang Dome UMM No



 



1.



Horison / Lapisan



 



Lapisan Tanah I



II



III



IV



a. Tebal Horison (cm)



12



72



45



 



b. Batas Horison (cm)



24



18



15



 



c. Ketegasan : Tegas



















 



Jelas



















 



Berangsur



















 



Kabur / Baur



















 



d.Bentuk: Rata - datar



















 



Rata - miring



















 



Berombak



















 



Bergelombang



















 



Tak Beraturan



















 



Patah - Patah



 



Melidah



2.



Warna Matriks Tanah



5/2 y



4/2 y



4/1 y



3.



Bercak Tanah



 



a. Jumlah :Sedikit















 



Cukup banyak















 



banyak















 



b. Kejelasan: Kabur / samar















 



Jelas















 



Tegas















 



c. Ukuran: Halus ( 15)















3



4.



Perakaran















 



a. Jumlah : Tidak ada















 



Sedikit















 



Sedang















 



banyak















 



Banyak sekali















5.



Kedalaman efektif: 100 cm















6.



Lapisan Pembatas: Fragipan















 



Padas liat















 



Padas bajak















 



Batuan















 



Lapisan Mampat: Air tanah















 



Tidak ada















7.



Kebatuan















 



a. Ukuran kerikil (0,5 - 2 cm)















 



Batu kecil ( 2 - 30 cm)















 



Batu Bear ( > 30 cm)















 



b. Sebarannya : Kelas 0















 



Kelas 1



 



Kelas 2



 



Kelas 3



 



Kelas 4



4



PEMBAHASAN Tanah merupakan hasil transformasi zatzat mineral dan organik di muka daratan bumi. Tanah terbentuk di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja dalam masa yang sangat panjang. Tanah mempunyai organisasi dan morfologi. Tanah merupakan media bagi tumbuhan tingkat tinggi dan pangkalan hidup bagi hewan dan manusia. Tanah merupakan sistem ruang waktu, bermata empat.Dalam praktikum yang diadakan tanggal 24 Maret, 2021 ini menghasilkan bahwa tebal Horison lapisan tanah (I) yaitu 12 cm, lapisan tanah (II) yaitu 12 cm dan lapisan (III) yaitu 45 CM. Batas Horison lapisan tanah (I) yaitu 24 cm lapisan tanah (II) 18 cm lapisan tanah (III) yaitu 15 cm. Ketegangan pada lapisan tanah (I) ada tegas, lapisan tanah (II) jelas, lapisan tanah (III) jelas. Bentuk lapisan tanah (I) tak beraturan, lapisan tanah (II) bergelombang dan lapisan tanah (III) bergelombang. Warna matriks tanah lapisan tanah (I) 5/2y, lapisan tanah (II) 4/2y, lapisan tanah (III)



4/1 y. Bercak tanah lapisan tanah (I) sedikit, lapisan tanah (II) cukup banyak dan lapisan tanah (III) banyak. Kejelasan pada lapisan tanah (I) samar, lapisan tanah (II) jelas dan lapisan tanah (III) tegas. Ukuran lapisan tanah (I) halus (< 5mm), lapisan tanah (II) sedang (5 – 15), Lapisan tanah (III) kasar (>15). Perakaran lapisan tanah (I) sedikit, lapisan tanah (II) tidak ada, dan lapisan tanah (III) tidak ada. Kedalaman efektif lapisan tanah (I) 10 – 25 cm, lapisan tanah (II) 10 -25 cm, dan lapisan tanah (III) > 100 cm. Lapisan pembatas pada lapisan tanah (I) padas bajak dan batuan, lapisan tanah (II) padas bajak dan lapisan tanah (III) adalah padas bajak. Lapisan mampat pada lapisan tanah (II) tidak ada dan lapisan tanah (III) tidak ada. Kebatuan pada lapisan tanah (I) ukuran kecil (2 – 30 cm), lapisan tanah (II) ukuran kerikil (0.5 – 2 cm), dan lapisan tanah (III) ukuran kerikil (0.5 – 2cm). Sebarannya dari lapisan (I – III) adalah kelas 0



DAFTAR PUSTAKA



All, 2014. Dasar Ilmu tanah, Jakarta.Universitas Gajah Mada. Hardjowigwno, Sarwono, 2011. Ilmu Tanah, Jakarta. Notohadiprawito, T. 2016. Tanah dan Lingkungan. Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.



Tim Pengampu, 2011. Penuntun Praktikum Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. Widyati, E. (2013). Pentingnya keragaman fungsional organisme tanah terhadap produktivitas lahan. Tekno Hutan Tanaman, 6(1), 29-37.



Rayes, L.M.2016. Deskripsi Profil Tanah Di Lapangan. Unit Penerbit Fakultas Pertanian Brawijaya. Malang.



5