Bab 123 Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Penderita penyakit jantung di Indonesia kini diperkirakan mencapai 20 juta orang hingga menempatkan penyakit jantung sebagai peringkat pertama penyebab kematian. Oleh karena itu, terdapat alat yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada jantung disebut echocardiography. Echocardiography merupakan proses pemeriksaan jantung yang bersifat non-invasive artinya echocardiography tidak memerlukan sampel darah yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh untuk menilai anatomi, fungsi dan hemodinamik jantung dengan menggunakan suara ultra (Ultrasound), yakni gelombang suara dengan frekuensi yang melebihi frekuensi pendengaran manusia, yaitu lebih dari 20.000 siklus perdetik >20 kHz. Selain itu tujuan dari pemeriksaan echocardiography ini untuk mengevaluasi pembesaran jantung (kardiomegali) yang dapat terjadi akibat tekanan darah tinggi, kebocoran katup jantung atau gagal ginjal. Serta mengetahui keadaan otot-otot jantung yang lemah atau jantung tidak dapat memompa darah dengan sempurna. Dengan pecitraan ini maka dapat dengan mudah mengetahui apa yang terjadi di dalam organ tubuh manusia, sehingga alat ini termasuk dalam alat dengan spesifikasi diagnostik. Dalam penelitian ini, akan dilakukan kalibrasi dan analisa perhitungan ketidakpastian untuk menentukan apakah alat tersebut laik atau tidak. Hal tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes) Nomor 54 Tahun 2015 Pasal 1 Ayat 2 tentang Kalibrasi adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur dan / atau bahan ukur. Dan pasal 1 ayat 6 yang berbunyi Hasil pengujian dan kalibrasi adalah pernyataan



2



tertulis yang menerangkan bahwa alat kesehatan tersebut laik pakai atau tidak laik pakai berdasarkan hasil pengujian dan kalibrasi. Echocardiography merk Vivid S5 yang telah terkalibrasi diharapkan mampu membantu sekaligus meyakinkan pengguna pada saat menggunakan alat tersebut untuk penanganan pada pasien, sebagai pembanding alat lain karena memiliki tingkat keakurasian, kepekaan, serta aspek keamanan yang tepat dan baik sehingga dalam penggunaan dapat menghasilkan diagnosa pasien dengan tepat dan akurat. Dari uraian diatas bahwasannya kalibrasi tersebut penting dilakukan mengingat beberapa aspek kesehatan dan Peraturan Mentri Kesehatan RI tentang pentingnya



kalibrasi



melatarbelakangi



pada alat



penulis



ECHOARDIOGRAPHY



kesehatan



untuk



MERK



GE



sehingga hal



mengambil TYPE



judul



VIVID



S5



tersebut



yang



“KALIBRASI DI



RSUD



KARANGANYAR” karena alat ini sangat berguna dalam mendeteksi secara dini, karena jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh kita apabila dibiarkan bahkan dalam waktu tiga menit saja dapat berakibat fatal bagi tubuh seperti kerusakan jantung atau gagal jantung. 1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, permasalahan yang mucul



adalah sebagai berikut : 1.



Bagaimana prosedur pengujian dan pengukuran skala horizontal dan vertikal serta head rate electrocardiography pada echocardiography menggunakan phantom merk gammex dan ecg simulator merk fluke type prosim 3 di PT Globalindo Maintenace Management ?



2.



Bagaimana analisa perhitungan ketidakpastian untuk menentukan apakah echocardiography laik atau tidak untuk digunakan ?



1.3



Batasan Masalah Untuk menghindari kesalah pahaman dan meluasnya masalah yang akan di



teliti, maka penulis membatasi pembahasan sebagai berikut:



3



1.



Alat yang digunakan objek penelitian adalah echocardiography Merk GE Type Vivid S5



2.



Kalibrasi dilakukan pada parameter skala horizontal dan vertikal serta head rate electrocardiography pada echocardiography menggunakan phantom merk gammex dan ecg simulator merk fluke type prosim 3



3.



Hasil kalibrasi menentukan laik tidaknya alat tersebut digunakan



1.4



Tujuan Adapun tujuan yang hendak penulis capai adalah sebagai berikut :



1.4.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk membuat tugas akhir tentang Tugas Akhir tentang Kalibrasi Echocardiography Merk GE Type Vivid S5 1.4.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus yang hendak penulis capai antara lain : 1.



Mengetahui prosedur pengujian dan pengukuran skala horizontal dan vertikal serta head rate electrocardiography pada echocardiography menggunakan phantom merk gammex dan ecg simulator merk fluke type prosim 3 di PT Globalindo Maintenance Management



2.



Dapat menganalisa hasil kalibrasi dengan perhitungan ketidakpastian



1.5



Manfaat Adapun beberapa manfaat diantaranya sebagai berikut :



1.5.1. Bagi Rumah Sakit Memberikan pelayanan kesehatan yang layak karena alat kesehatan sudah dikalibrasi. 1.5.2. Bagi Institusi Untuk



menambah



wawasan



literatur



tentang



kalibrasi



alat



Echocardiography Merk GE Type Vivid S5 secara tertulis maupun visual 1.5.3. Bagi Penulis Mengetahui cara kalibrasi alat Echocardiography Merk GE Type Vivid S5 menggunakan phantom merk gammex dan ecg simulator merk fluke type prosim 3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1. Landasan Teori Adapun teori yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1.1. Jantung Jantung adalah salah satu dari organ vital dalam tubuh manusia yang bertugas sebagai pompa untuk mempompakan darah yang mengandung berbagai macam zat yang diperlukan oleh semua organ di seluruh tubuh termasuk ke organ jantung itu sendiri dan organ vital lainnya (otak, ginjal, hati, dll). Secara langsung maupun tidak langsung hubungan antara organ jantung dengan organ tubuh lainnya tidak bisa dipisahkan karena satu sama lain saling mempengaruhi baik secara cepat maupun lambat guna menjaga keseimbangan tubuh atau haemostatis agar kelangsungan hidup tetap terjaga. Apabila fungsi jantung mengalami gangguan, maka besar pengaruhnya terhadap keseimbangan organ-organ tubuh lainnya terutama otak dan ginjal. Ukuran jantung sangat variatif dan tidak bisa kita samakan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Dari beberapa referensi menyatakan bahwa ukuran normal jantung manusia kurang lebihnya mendekati ukuran kepalan tangannya atau dengan panjang kurang lebih 5” atau setara dengan (12 cm) dan lebar sekitar 3,5” atau setara dengan (9 cm). Sedangkan letak jantung berada pada rongga torak, tepatnya di mediastinum di antara kedua paru-paru kanan dan kiri, bagian bawah jantung (Apek) tepatnya di sebelah kiri dari midline di intercostal ke-5 bersentuhan dengan diafragma. Bagian atas jantung terletak di bagian bawah sterna notch, 1⁄3 dari jantung berada di sebelah kanan midline sternum dan 2⁄3 nya lagi berada di bagian kiri dari midline sternum.



5



2.1.2. Echocardiography Echocardiography merupakan salah satu alat diagnostik



yang sangat



bermanfaat yang tersedia saat ini, dan menjadi pilihan untuk mendiagnostik penyakit yang berhubungan dengan jantung. Alat ini bertujuan untuk mendeteksi gangguan jantung secara dini seperti gagal jantung, penyempitan pembuluh koroner, pembengkakan otot jantung (dilated cardiomypathy), dan penebalan otot jantung (hiperthrophy cardiomypathy) yang disebabkan hipertensi dan kelainan otot jantung bawaan. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit sehingga alat ini disebut non-invasive yang artinya echocardiography ini tidak memerlukan sampel darah yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. 2.1.2.1 Data spesifikasi alat Nama alat



: Echocardiography



Merk



: GE



No seri



: 057434VS5N



Model/tipe



: Vivid S5



Input tegangan



: 100-120/230 VAC



Lebar layar



: 15 inch



Printer



: Terdapat 2 colour



Berat Alat



: 154 ibs



2.1.2.2. Cara kerja Echocardiography Ekokardiografi adalah alat yang digunakan untuk USG jantung. Gelombang suara yang memantul dari jantung



dianalisis



oleh



sebuah



computer untuk membentuk suatu citra. Cara ini digunakan untuk mencari adanya kerusakan struktur jantung, misalnya kelainan katup atau pembesaran rongga jantung, atau untuk mendeteksi bekuan darah yang menjadi penyebab timbulnya stroke. Prosedur ini aman dan tidak menyebabkan nyeri, dan bisanya memerlukan waktu 20-30 menit



6



2.1.2.3. Bagian bagian Echocardiography Berikut ini gambar dari bagian bagian echocardiography vivid s5 :



1



2



3



4



Gambar 2.1 Bagian Bagian dari Echocardiography vivid S5 (Cemical.com, 2018)



5 6 7 8 9



Gambar 2.2 Bagian Bagian dari Echocardiography vivid S5 (kpiultrasound.com, 2018)



7



Berikut keterangan dari bagian bagian dari Echocardiography vivid S5 yang ditunjukkan oleh tabel 2.1 Sebagai berikut : Tabel 2.1 Bagian-bagian dari Echocardiography vivid S5 No



Bagian-Bagian Alat



Fungsi



1.



Monitor



Digunakan untuk display tampilan dari usg janung



2.



Papan control



Digunakan untuk mengatur semu kegiatan untuk mendapatkan hasil echocardiography



3.



Print



Digunakan untuk print hasil dari usg



4.



Tranduser port



Digunakan sebagai tempat pemasangan tranduser



5.



Tombol On/Off



Digunakan untukmenghidupkan dan mematikan unit



6.



Keyboard



Digunakan untuk menulis identitas pasien



7.



Trackball



Digunakan



untuk



mengatur



navigasi



dengan



memindahkan trackball 8.



Freeze



Digunakan untuk menghentikan gambar yang bergerak



9



TGC



Mengatur



kecerahan



gambar



sesuai



dengan



kedalaman



2.1.2.4. Jenis jenis pemeriksaan Terdapat tiga jenis pemeriksaan jantung menggunakan echocardiography diantaranya sebagai berikut : 1.



Trans Thoracal Echocardiography (TTE) Adalah pemeriksaan echocardiography, yang tidak menimbulkan nyeri, tanpa efek radiasi dan non-invasif. Non-invasif



memiliki arti tidak ada



operasi yang dilakukan dan tidak ada alat yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien melainkan alat hanya diletakkan pada bagian luar tubuh pasien yaitu tranduser diletakkan pada dada dengan menggunakan pelumas atau gel.



8



2. Trans Esophageal Echocardiography (TEE) Adalah pemeriksaan jantung, menggunakan alat transduser masuk melalui tenggorokan menuju esophagus (saluran cema atas yang terletak dekat dengan jantung), sehingga penampilan bagian-bagian tertentu jantung akan lebih jelas. Jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk melihar aorta dan bagian lain dari jantung pasien secara langsung. Dalam



pengujian ini,



transduser dipasang pada ujung tabung fleksibel. Tabung kemudian dimasukkan ke dalam tenggorokan pasien dan masuk ke kerongkongan (bagian terkemuka dari mulut ke perut anda). Hal ini memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambar yang lebih rinci dari jantung pasien. 3. Stress Echocardiography. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat gerakan otot-otot jantung lebih akurat dengan menggunakan alat treadmill atau memasukkan obat untuk menstimulasi gerakan otot-otot jantung. Stress echo ini dilakukan sebagai bagian dari tes stress. Selama tes stress, pasien disuruh berolahraga atau minum obat (yang diberikan oleh dokter) untuk membuat jantung pasien bekerja keras dan beat jantung menjadi lebih cepat. Seorang teknisi akan mengambil gambar jantung pasien dengan menggunakan echocardiography sebelum pasien berolah raga dan segera setelah pasien selesai berolahraga. Beberapa masalah jantung, seperti penyakit jantung koroner, lebih mudah didiagnosis ketika jantung bekerja keras dan detaknya lebih cepat.



9



2.1.2.5. Tranduser Sektor Tranduser sektor merupakan tranduser yang mempunyai frekuensi yang rendah. Jika suatu tranduser memiliki frekuensi yang rendah maka daya penetrasinya semakin dalam, oleh sebab itu tranduser ini biasa digunakan untuk pemeriksaan jantung dan paru-paru. Berikut adalah gambar dari tranduser sektor :



Gambar 2.3 Tranduser sektor Echocardiography vivid S5 (davismedical.com, 2018) 2.1.2.6. Prosedur Tetap Pengoperasian Berdasarkan SOP (standart operational procedure) yang diadopsi dari RSUD Karangayar, berikut langkah-langkah pengoperasian echocardiography Merk GE Tipe Vivid S5 : a.



Sambungkan kabel power ke jala-jala PLN



b.



Tekan tombol ON pada alat echocardiography



c.



Jika ingin memulai pemeriksaan, tekan pattient kemudian masukkan data pasien dikolom yang harus diisi, klik jenis pemeriksaan cardio kemudian exit



d.



Tekan tombol probe, klik probe yang akan dipakai



e.



Mulai dengan pemeriksaan



f.



Apabila pemeriksaan sudah selesai, bersihkan probe dengan jelly yang sudah digunakan agar tidak mengotori yang dapat mengakibatkan



keakuratan



probe



dalam



pemeriksaan



dan



kemudian tekan tombol freeze g.



Tekan tombol Off pada alat echocardiography, jika muncul tulisan “are you shutdown” klik yes



h.



Cabut kabel power dari jala-jala PLN



10



2.1.2.7 Prosedur Tetap Pemeliharaan Prosedur pemeliharaan echocardiography



yang diadopsi dari manual



book alat Vivid S5, berikut hal hal yang perlu dilakukan oleh user agar mencegah unit dari kerusakan, serta agar unit dapat dipakai dalam juangka waktu yang lama. Untuk perawatan dapat dilakukan perawatan harian dan perawatan bulanan sebagai berikut : 1. Perawatan Harian a. Bersihkan unit dari debu menggunakan kain halus atau tissue b. Jangan membersihkan unit dan probe menggunakan alkohol c. Gunakan gel yang cukup saat pemeriksaan agar probe tidak panas d. Bersihkan permukaan probe dari gel dengan tissue halus setiap kali digunakan e. Gulung dan gantungkan kabel probe agar tidak terinjak roda ( dipasang di trolley) f. Hindari kecelakaan pada probe seperti benturan atau jatuh g. Tekan tombol “FREEZE” ketika alat sedang On tetapi tidak dioperasionalkan 2. Perawatan Bulanan a. Lakukan pengecekan beberapa komponen unit minimal setiap bulan yaitu : Port probe, Monitor, Keyboard, Port adaptor supply dan hardisk unit. Catatan : Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat unit dipindahlan : - Lepaskan probe dari portnya - Lepaskan adaptor dan power cord dengan hati-hati



11



2.1.3 Kalibrasi 2.1.3.1 Definisi Menurut PERMENKES No 54 Tahun 2015 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi Pengujian adalah keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran untuk membandingkan alat yang diukur dengan standar, atau untuk menentukan besaran atau kesalahan pengukuran. Kalibrasi alat kesehatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menjaga kondisi alat kesehatan agar tetap sesuai dengan standar besaran pada spesifikasinya. Dengan pelaksanaan kegiatan kalibrasi maka akurasi, ketelitian dan keamanan alat kesehatan dapat dijamin sesuai dengan besaran-besaran yang tertera atau diabadikan pada alat kesehatan yang bersangkutan (PERMENKES 2015). 2.1.3.2 Mengapa Alat Kesehatan Perlu Dikalibrasi Hal ini disebabkan suatu alat kesehatan akan mengalami perubahan nilai yang disebabkan oleh : a. Frekuensi pemakaian b. Perawatan dan penyimpanan yang kurang baik c. Akibat perbaikan/terjatuh d. Pemakaian yang ceroboh e. Transportasi 2.1.3.3Alat Kesehatan Yang Wajib Diuji dan Dikalibrasi Setiap alat kesehatan wajib dilakukan kalibrasi untuk menjamin kebenaran nilai keluaran atau kinerja dan keselamatan pemakaian. Pengujian atau kalibrasi wajib dilakukan terhadap alat kesehatan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Belum memiliki sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi. 2. Masa berlaku sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi telah habis. 3. Diketahui penunjukannya atau keluarannya atau kinerjanya (performance) atau keamanannya (safety) tidak sesuai lagi, walaupun sertifikat dan tanda masih berlaku.



12



4. Telah mengalami perbaikan, walaupun sertifikat dan tanda masih berlaku. 5. Telah dipindahkan bagi yang memerlukan instalasi, walaupun sertifikat dan tanda masih berlaku. Atau jika tanda laik pakai pada alat kesehatan tersebut hilang atau rusak, sehingga tidak dapat memberikan informasi yang sebenarnya. Suatu kegiatan bisa dikatakan merupakan kegiatan kalibrasi, jika kegiatan tersebut menghasilkan: - Sertifikat Kalibrasi. - Lembar hasil / laporan kalibrasi yang memuat / mencantumkan / berisi: angka koreksi, deviasi / penyimpangan, ketidakpastian dan batasan-batasan atau standard penyimpangan yang diperkenankan. - Label/ penandaan. 2.1.3.4 Alat Kesehatan Yang Dinyatakan Lulus Uji Kalibrasi 1. Penyimpangan hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai yang diabadikan pada alat kesehatan tersebut tidak melebihi penyimpangan yang diijinkan. 2. Nilai hasil pengukuran keselamatan kerja, berada dalam nilai ambang batas yang diijinkan. 2.1.4 Electrical Safety Analyzer (ESA) 2.1.4.1 Definisi Merupakan alat uji yang digunakan untuk menguji keselamatan (safety) dari suatu peralatan kesehatan maupun rumah sakit yang berbasis kelistrikan. Pengujian yang bisa dilakukan adalah kebocoran arus (leakage current), daya tahan perlindungan pembumian (Protective Earth Resistance), daya tahan isolasi (Insulation Resistance) dan juga bisa mensimulasi sinyal (ECG) electrocardiograph (stmp.lipi.go.id, 2018)



13



Berikut ini gambar dari Electrical Safety Analyzer (ESA) :



Gambar 2.4 Electrical Safety Analyzer 612 (flukebiomedical, 2018) 2.1.4.2 Parameter yang diukur a. Tegangan jala-jala (V) b. Tahanan isolasi kabel catu daya dengan chasis (MΩ) c. Tahanan hubungan pertanahan (Ω) d. Arus bocor pada chasis dengan pembumian (µA) e. Arus bocor pada chasis tanpa pembumian (µA) f. Arus bocor pada chasis polaritas terbalik dengan pembumian (µA) g. Arus bocor pada chasis polaritas terbalik tanpa pembumian (µA) 2.1.4.3 Cara Pengoperasian a. Hubungkan



kabel



power



alat



yang



akan



diuji



keselamatan



kelistrikannya ke ESA 612 b. Hubungkan kabel power ESA 612 ke tegangan PLN 220 VAC c. Hidupkan ESA 612 dengan menekan switch on d. Tunggu sampai ada perintah untuk menekan SETUP lalu lakukan pengukuran e. Mengukur tegangan jala-jala dengan menekan tombol V



14



f. Mengukur tahanan isolasi kabel catu daya dengan chasis dengan menekan tombol MΩ lalu tekan tombol TEST g. Mengukur tahanan hubungan pentanahan dengan menekaan tombol Ω h. Mengukur arus bocor pada chasis dengan pembumian, tekan tombol µA (tombol F2), dan tombol POLARITY pilih normal dan tombol Earth posisi open i. Mengukur arus bocor pada chasis tanpa pembumian dengan menekan tombol µA, tombol F2, dan tombol POLARITY pilih normal dan tombol Earth posisi open j. Mengukur arus bocor pada chasis polaritas terbalik dengan pembumian, dengan menekan tombol µA, tombol F2, tombol POLARITY pilih reverse dan tombol EARTH pilih close k. Mengukur arus bocor pada chasis polaritas terbalik tanpa pembumian, dengan menekan tombol µA, tombol F2, tombol POLARITY pilih reverse dan tombol EARTH pilih open l. Matikan ESA 612 dengan menekan switch off



2.1.5 Precision Multi-Purpose Phantom (Phantom USG) 2.1.5.1 Definisi Phantom ini digunakan untuk mensimulasikan karakteristik-karakteristik ultrasound yang sering ditemukan dalam tubuh manusia. Karakteritikkarakteristik ultrasound yang dapat disimulasikan dengan alat ini adalah linieritas, axial and lateral resolution, depth calibration, dan juga dead zone measurement (stmp.lipi.go.id, 2018)



15



Berikut ini gambar dari phantom USG merk gammex :



Gambar 2.5 Phantom USG Merk Gammex (User’s Guide 403 GS LE Precision Multi-Purpose Phantom, 2013 ) 2.1.5.2 Kinerja Pengukuran Phantom 1.



Target Zona Mati Zona mati atau daerah mati merupakan jarak dari permukaan tranducer dengan echo pertama yang dapat diidentifikasi dengan jarak 3mm.



2.



Target Resolusi Kontras Gray Scale Pengukuran dngan memindai empat target skala abu-abu dan mengamati perbedaan dalam tingkat abu-abu mereka dengan diameter 10mm, dan kontras -6dB, 6dB.



3.



Pin Horizontal Untuk Uji Akurasi Jarak Horizontal Jarak horizontal merupakan obyek yang tersusun secara



melintang



(horizontal) dengan jarak 3 cm. 4.



Pin Vertikal Untuk Uji Akurasi Jarak Vertikal Jarak vertikal merupakan obyek yang tersusun secara (vertikal) dengan jarak 2 cm.



5.



Indikator Tingkatan Dalam Sentimeter



6.



Resolusi Axial



tegak lurus



16



Axial resolution adalah kemampuan membedakan dua titik yang berbeda seperti jarak terkecil antara dua pin yang dapat jelas diselesaikan tanpa vertikal yang tumpang tindih. 7.



Target Low Scater Merupakan kemampuan membedakan dua titik yang berbeda dengan resolusi rendah yaitu 2,4,6 dan 10 mm.



2.1.6 Thermohygrometer 2.1.6.1 Definisi Merupakan alat ukur temperatur dan kelembaban dengan akurasi yang cukup tinggi yang sangat cocok untuk dipakai baik di laboratorium maupun di Industri (stmp.lipi.go.id). Berikut gambar dari thermohygrometer :



Gambar 2.6 ThermohygrometerExtech 445702 (thermo-hygrometer, 2018) 2.1.6.2 Spesifikasi Alat ThermohygrometerExtech 445702 mempunyai spesifik sebagai beriut yang ditunjukkan oleh tabel 2.2 : Tabel 2.2 spesifikasi thermohygrometer Specification



Range



Humidity range



10 to 85%



17



Basic RH accuracy



±6%



Temperature range



14 to 140°F (-10 to 60°C)



Basic



1.8°F/1°C



Temperature



Accuracy Dimensions



4.3 x 2.8 x 0.8” (109 x 71 x 20mm)



Weight



4oz (113g)



2.1.6.3 Cara Pengoperasian 1.



Buka baterai dengan



menggeser tutup baterai ke arah panah



(belakang meter). Lepaskan pita keamanan dan tutup pelindung dari LCD dan alat siap digunakan 2.



Untuk memilih unit pengukuran oC atau



o



F geser saklar oC / oF di



bagian belakang meteran untuk memilih satuan ukuran suhu yang diinginkan saat alat sedang digunakan. 3.



Pada bagian layar atas menunjukkan waktu, layar tengah menunjukkan suhu dalam satuan oC atau oF , sedangkan yang paling bawah menunjukkan kelembaban relatif.



4.



Untuk menampilkan nilai MAX-MIN :



a.



Tekan tombol MAX / MIN pada layar untuk pembacaan nilai tertinggi berasal dari terakhir kali menekan tombol reset



b.



Tekan tombol MAX / MIN pada layar untuk menampilkan nilai terendah dari terakhir menekan tombol reset



c.



Tekan tombol RESET saat berada di layar MAX-MIN untuk menghapus memori dan mulai merekam nilai MAX-MIN baru.



5.



Tekan tombol MAX / MIN lagi untuk kembali ke tampilan normal.



6.



Untuk Mengatur Jam



a.



Tekan dan tahan tombol JAM sampai digit jam mulai berkedip



b.



Gunakan tombol ADVANCE untuk mengatur jam



18



c.



Tekan tombol JAM lagi; digit menit akan mulai berkedip



d.



Gunakan tombol ADVANCE untuk mengatur menit



e.



Tekan tombol JAM untuk keluar dari mode pengaturan waktu



7.



Untuk Mengatur Jam Alarm



a.



Tekan tombol RESET / AL. Ikon CLK ALARM muncul pada layar LCD terendah dan digit jam akan berkedip.



b.



Tekan tombol AL / ON OFF di bagian belakang instrumen. Ikon alarm BELL akan muncul di layar LCD atas.



c.



Tekan tombol AL / ON OFF lagi jika Anda ingin menonaktifkan alarm (ikon bel alarm akan dimatikan).



d.



Gunakan tombol ADVANCE untuk memilih jam alarm.



e.



Tekan tombol RESET / AL lagi; digit menit akan berkedip.



f.



Gunakan tombol ADVANCE untuk memilih jam alarm.



g.



Tekan tombol RESET / AL untuk keluar. Ikon CLK ALARM akan dimatikan dan ikon bel akan tetap menyala.



h.



Bila waktu jam sama dengan waktu alarm, bel akan berbunyi selama 1 menit.



i.



Untuk membungkam bel, tekan sembarang tombol pada alat.



8.



Unit dapat dipasang di dinding atau permukaan datar dengan meggunakan penyangga lipat.



9.



Ketika tegangan baterai di bawah indikator baterai rendah muncul pada layarseketika hal ini terjadi penggantian baterai untuk memastikan pembacaan yang akurat



10. Layar ditampilkan dalam modus 12-jam dipilih ketika 0F dan modus 24 jam ketika 0C



19



2.2 Kerangka Pemikiran Adapun kerangka pemikiran ini ditunjukkan oleh gambar 2.7 berikut ini : Penderita penyakit jantung di indonesia kini diperkirakan 20 Juta orang hingga menempatkan penyakit jantung sebagai peringkat pertaman penyebab kematian



Latar Belakang Dibutuhkan alat yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada jantung yang disebut echocardiography



Dalam mendiagnosa penyakit jantung dibutuhkan hasil yang tepat dan akurat



Permasalahan



Pertanyaan



Permenkes No. 54 Tahun 2015 pasal 1 ayat 2dan pasal 1 ayat 6 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan



Diperlukan kalibrasi echocardiography untuk menentukan alat tersebut laik atau tidak.



Bagaimana hasil uji kalibrasi yang dilakukan terhadap alat echocardiography ?



Penelitian



Tujuan Penelitian



Pembahasan



Melakukan prosedur pengujian dan pengukuran pada skala horizontal dan vertikal serta head rate electrocardiography



Metode kalibrasi yang diadopsi dari metode PT Gloabalindo Maintenace Management



Menganalisa data hasil kalibrasi dengan perhitungan ketidakpastian



Analisa data hasil kalibrasi echocardiography dengan perhitungan ketidakpastian.



Kesimpulan



Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran



BAB III METODE PENELITIAN



3.1. Jenis Penelitian Pada penelitian kali ini, jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian terapan. Penelitan terapan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara menerapkan teori-teori yang telah didapatkan oleh penulis kedalam praktek langsung dengan tahapan studi pustaka, studi lapangan, dan analisa data. 3.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Jangka waktu yang digunakan penulis untuk penyusunan Tugas Akhir yaitu Februari – Mei 2019. Sedangkan tempat kalibrasi dilakukan PT Globalindo Maintenance Management dan pembuatan laporan di Kampus ATEM Semarang. Adapun jadwal kegiatan untuk penyusunan Tugas Akhir dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1 Jadwal Penyusunan Tugas Akhir Keterangan Studi literature Penyusunan proposal Pelaksanaan Penelitian Pembuatan Karya tulis kimia Penyusunan laporan Penyajian laporan



Jan



Feb



Maret



April



Mei



21



3.3. Diagram Alir Penelitian Diagram alir proses penelitian dijelaskan secara teknis seperti berikut :



Mulai



Rumusan Masalah



Studi Literatur



Perijinan Peminjaman Alat di RSUD Karangayar Ya



Tidak



Perusahaan Kalibrasi



Kalibrasi



Analisa Data



Kesimpulan



Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian



22



Keterangan Gambar Diagram Alir Penelitian sebagai berikut : Proses penelitian dimulai dari perumusan masalah dengan mengumpulkan permasalahan yang melatar belakangi pengambilan tema tersebut. Langkah selanjutnya adalah studi literatur dengan mengumpulkan data mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Kemudian membuat perijinan peminjaman alat, apabila dari pihak rumah sakit memberi ijin untuk peminjaman alat maka penulis bisa langsung menghubungi atau mencari perusahaan kalibrasi, begitu juga sebaliknya apabila dari pihak rumah sakit tidak memberikan ijin maka penulis harus membuat rumusan masalah baru dengan merubah tema alat yang berbeda. Setelah itu dilakukan kalibrasi alat Echocardiography dan meganalisa data berupa data ketidakpastian nilai kalibrasi dan yang terakhir kesimpulan dari seluruh proses kalibrasi. 3.4. Alat yang Digunakan Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.



ESA (Electrical Safety Analyzer) Merk Fluke Type 612 dengan rentang tegangan listrik 90.0 - 132.0 V ac rms dan 180.0 - 264.0 V ac rms



2.



Phantom USG Merk Gammex Type 403GS LE



3.



ECG Stimulator Merk Fluke Type Prosim 3 dengan rentang ukur 10 % to 80 % non-condensing (untuk kelembabannya).



2. Termohygrometer dengan rentang ukur suhu 10ºC – 60ºC dan kelembaban 10% RH - 85% RH. 3.5. Teknik Pengambilan Data 3.5.1. Studi Dokumen Kajian dokumen merupakan sarana pembantu bagi penulis yang berguna untuk menganalisa sebuah data agar mempermudah dalam mendapatkan hasil penelitian. Penggunaan studi dokumen dalam penelitian memiliki beberapa keuntungan yaitu bahan siap pakai, tidak memakan banyak biaya dan dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data. Penguasaan dan pemahaman mengenai teknik pengkajian isi dokumen yang akan dijadikan sumber data harus diperhatikan sungguh-sungguh karena kesalahan atau ketidak akuratan



23



dalam kajian isi dokumen akan menyebabkan tingkat kredibilitas hasil penelitian dipertanyakan. 3.5.2 Studi Literatur Dalam penelitian ini penulis menggunakan studi literatur dimana studi literatur ini merupakan cara yang dipakai oleh penulis untuk menghimpun datadata atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat oleh penulis yaitu kalibrasi Echocardiography merk GE type Vivid S5. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber seperti



jurnal, karya ilmiah, dan buku



dokumentasi. 3.6. Pengumpulan Data dan Analisis 1. Data perhitungan ketidakpastian (Uncertainty) Ketidakpastian adalah parameter hasil pengukuran yang memberikan karakter sebaran nilai-nilai yang secara layak dapat diberikan pada besaran ukur. Berikut data perhitungan ketidakpastian : a. Ketidakpastian Tipe A Ketidakpastian tipe ini meliputi ketidakpastian daya ulang pembacaan (Ua) dan derajat kebebasan tipe A. Berikut persamaan rumus 3.1 dan persamaan rumus 3.2 dari ketidakpastian kemampuan daya ulang pembacaan atau repeatability (ua1) : Urepeat  N 



Max{| ( N 2, j  N 2,0)  ( N1, j  N1,0) |,| ( N 3, j  N 3,0)  ( N1, j  N1,0) |,| ( N 3, j  N 3,0)  ( N 2, j  N 2,0) |} (3.1) 3



Urepeat  T 



Max{| (T 2, j  T 2,0)  (T1, j  T1,0) |,| (T 3, j  T 3,0)  (T1, j  T1,0) |,| (T 3, j  T 3,0)  (T 2, j  T 2,0) |} (3.2) 3



b. Ketidakpastian Tipe B Ketidakpastian tipe ini meliputi ketidakpastian dari sertifikat pulse oximeter simulator (Ub1), ketidakpastian kemampuan daya baca simulator (Ub2), ketidakpastian histerisis (Ub3), dan ketidakpastian zero error (Ub4).



24



1. Berikut



persamaan



rumus



3.3



ketidakpastian



dari



sertifikat



Echocardiography simulator (Ub1) :



Ub1 



Usertifikat k



(3.3)



2. Berikut persamaan rumus 3.4 ketidakpastian kemampuan daya baca simulator (Ub2) :



Ub2 



a 3



(3.4)



3. Berikut persamaan rumus 3.5 ketidakpastian histerisis (Ub3) :



 | T1, j  N1, j |  | T2, j  N2, j |  | T3, j  N3, j |  U histerisis   : 3 3  



(3.5)



4. Berikut persamaan rumus 3.6 ketidakpastian zero error (Ub4) :



 Max | T1, j  N1, j |,| T2, j  N2, j |,| T3, j  N3, j |  U ZE    3  



(3.6)



5. Berikut persamaan rumus 3.7 ketidakpastian gabungan (Uc) :



Uc  (U a  U  Ub 2  Ub3  Ub 4 2



2 b1



2



2



2



(3.7)



25



6. Berikut persamaan rumus 3.8 derajat kebebasan efektif (Veff) :



Veff



     



Uc4 ci 4ui 4  v i



     



(3.8)



7. Berikut persamaan rumus 3.9 Faktor Cakupan (k) :



k  1.95996 



2.37356 2.818745 2.546662 1.761829 0.245458 1.000764      Veff Veff 2 Veff 3 Veff 4 Veff 5 Veff 6



8. Berikut persamaan rumus 3.10 ketidakpastian bentangan (Uexp) :



U exp and  k .U c



(3.9)



26



3.7.Diagram Alir Kalibrasi Proses kalibrasi secara teknis dapat dijelaskan sebagai berikut: Mulai



Siapkan Lembar Kerja dan Pendataan Alat



Cek Suhu dan Kelembaban Sesuai Prosedur



Tidak Pemeriksaan Fisik dan Fungsi Alat Ya



Perbaikan



Baik atau Tidak



Kalibrasi Echocardiography Tidak Input Data Kalibrasi Analisa Data Ya



Label Merah



Laik atau Tidak



Label Hijau Terbit Sertifikat



Tidak



27



Selsai



Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Kalibrasi



Keterangan Gambar Diagram Alir Kalibrasi sebagai berikut : Pada proses kalibrasi ini dimulai dengan menyiapkan data dan alat yang akan dikalibrasi serta alat pendukung kalibrasi seperti Electrical Safety Analyzer dan Thermohygrometer. Kemudian siapkan pengisian lembar kerja untuk proses kalibrasi. Dimana lembar kerja tersebut meliputi nama alat, merk, tipe, nomor seri, hari/tanggal, setting standar dari masing-masing parameter, kondisi suhu dan kelembaban ruangan untuk memastikan ruangan tersebut dapat digunakan untuk melakukan kalibrasi. Kemudian cek kondisi fisik dan fungsi alat. Apabila kondisi alat baik maka selanjutnya dilakukan proses kalibrasi, sebaliknya apabila alat dalam kondisi tidak baik maka akan dilakukan prosedur perbaikan terlebih dahulu. Setelah dilakukan perbaikan kemudian akan dilakukan kalibrasi dengan kembali melakukan pemeriksaan fisik dan fungsi alat alat. Setelah itu dilakukan analisa dari



hasil kalibrasi dan dilanjutkan dengan proses kalibrasi



Echocardiography dimana dalam proses kalibrasi meliputi pencatatan hasil kalibrasi serta analisa terhadap hasil kalibrasi serta perhitungannya, sehingga dapat menyimpulkan bahwa alat dalam keadaan laik atau tidak laik digunakan. Untuk alat yang dinyatakan laik untuk digunakan akan diberi label berwarna hijau, sedangkan alat yang dinyatakan tidak laik maka akan diberi label berwarna merah dan setelah itu terbitlah sertifikat hasil kalibrasi yang menandakan bahwa alat Echocardiography telah dikalibrasi dan laik digunakan.



28



DAFTAR PUSTAKA



User’s Guide 403 (2013). GS LE Precision Multi-Purpose Phantom User's Guide (2009) Hygro-thermometer Clock Model 445702 Vivid S5 (2015) User Manual GE Compact Ultrasound System Nazmah, Abu. (2015). Panduan Belajar Membaca EKG (Elektrokardiografi). Jakarta : Trans Info Media. Gambar Thermogymometer pengukur suhu. (2018, Feb 3) http://alatalatlaboratori.blogspot.co.id/2016/01/thermohygrometer-pengukur-suhudan.html Gambar Electrical Safety Analyzer. (2018, Jan 19) http://www.flukebiomedica. /biomedical/usen/products/electrical-safety-analyzers Gambar Probe Sector. (2018, Jan 20) https://www.davismedical.com /Products/GE-3Sc-RS-Probe-(Sector)__GEN-ULT-H454041DL.aspx Gambar Vivid S5. (2018, Jan 19) http://www.kpiultrasound.com/medicalequipment/ultrasound-scanners/ge-ultrasound/ge-vivid-s5/