Bab 3 Dikii e [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III BUDIDAYA TANAMAN STRAWBERYY A. Sejarah Singkat Tanaman Strawberry Strawberry merupakan salah satu jenis buah yang sangat terkenal di seluruh negara, bentuknya yang unik dipadukan dengan rasa manis asam segar menjadi sebuah keunggulan dari buah yang berwarna merah ini. Strawberry dapat dikonsumsi secara langsung jika sudah matang dan dapat juga diolah menjadi sirup, selai, jus,ataupun compote strawberry. Buah yang memiliki nama latin Fragaria ananassa ini, pertama kali ditemukan di negara Chili. a) Morfologi Stroberi memilik batang utama yang tersusun dengan daun daun yang melingkar batang dengan jarak yang sangat rapat. Batang strobary sangat pendek, bertekstur lunak dan tidak berkayu. Batangnya pun bersembunyi di antara tangkai tangkai daun strobary(Kurnia,2005) b) Jenis jenis strawberry Sweet charlie(asal amerika serikat) Oso Grande(asal California) Tristar (asal amerika barat) Nyoho (asal jepang selatan dan korea) Hokowaze (asal jepang utara) Rosa Linda (asal Florida) Chandler (asal california) c) Bagian bagian strawbarry Sepal (kelopak bunga)



Petal (daun mahkota) Stamen (benang sari) Pistil (putik) Receptacle (dasar bunga) Anther (alat kelamin jantan) Stigman (kepala putik) Ovul (bakal biji) d) Syarat Tumbuh Iklim Tanaman strawberry dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki curah hujan antara 600-700 mm/tahun. Pastikan juga lahan untuk penanaman strawberry mendapatkan sinar matahari setidaknya 8-10 jam setiap harinya. Tanaman strawberry merupakan tanaman subtropis yang dapat tumbuh pada daerah dataran tinggi antara 10001500 mdpl dengan temperatur suhu sekitar 17-25 °C. Kelembapan udara yang baik untuk tanaman strawberry berkisar antara 80-90%. Media Tanam Media tanam yg digunakan untuk penanaman strawberry adalah tanah liat berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik dengan derajat keasaman tanah (pH tanah) antara 5.4-7.0. Kedalaman air tanah yang disarankan untuk lahan penanaman adalah 50-100 cm dari permukaan tanah. B. Bahan dan Alat Bahan:  Bibit seledri  Tanah



 Pupuk organik (pupuk kandang)  Pupuk anorganik (pupuk kimia)  Arang sekam  Mulsa Alat:  Cangkul  Sprayer B.



Langkah langkah budidaya tanaman strawbarry



a) Teknis Persemaian strawbery di bagi dengan beberapa cara yaitu : 



Perbanyakan Dengan Biji







Menggunakan Stolon







Menggunakan Anakan



Disini saya menggunakan cara anakan atau stolon karena dengan perbanyakan biji terlalu ribet atau b) Penyiapan Lahan : Budidaya di Kebun Tanpa Mulsa Plastik : Olah lahan dengan cara digemburkan menggunakan cangkul sedalam 30-40 cm. Buat bedengan dengan lebar 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan degan lahan, jarak antar bedengan sekitar 40-60 cm. Taburkan pupuk kandang (kompos) secara merata di permukaan bedengan. Biarkan bedengan selama 15 hari, setelah itu buat lubang tanam degan jarak antar lubang sekitar 30 cm. Budidaya di Kebun Dengan Mulsa Plastik



Olah lahan dengan cara digemburkan menggunakan cangkul sedalam 30-40 cm. Buat bedengan dengan lebar 80 x 120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan degan lahan, jarak antar bedengan sekitar 40-60 cm. Taburkan dan campurkan dengan tanah bedengan 200 kg urea, 250 kg SP-36 dan 100 kg/ha KCl, lalu siram hingga lembab dan biarlam selama 15 hari. Pasang mulsa plastik hitam atau perak menutupi bedengan dan kuatkan ujung mulsa plastik menggunakan bantuan bambu berbentuk U. Setelah itu buat lubang tanam menggunakan kaleng bekas susu kental manis dengan jarak antar lubang sekitar 30 cm. disini saya menggunakan budidaya di kebun dengan mulsa plastik karena mudah u c)



Persiapan lahan Sebagaimana budidaya tanaman lainnya, persiapan lahan adalah langkah awal dari budidaya tanaman, begitu pun dengan nama seledri. tahap pertama dari persiapan lahan adalah mencangkul atau membajak tanah hingga tanah benar – benar gembur agar tanaman tumbuh maksimal. kemudian buat bedengan dengan ukuran 80x100 cm denga tinggi minimal 20 cm dan jarak antar bedengan 25 – 30 cm. setelah bedengan siap, taburkan dolomit jika ph dibawah 6. setelah itu taburkan pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk dasar sebanyak 10-25 ton/ha.aduk hingga tercampur rata. jika diperlukan bisa dilakukan masangan mulsa kemudian buat lubang tanam pada mulsa dengan jarak 20×20 cm atau 25×25 cm.



d) Penanaman Siram polybag yang berisi bibit strawberry, lalu keluarkan bibit bersama media tanamnya secara hati-hati.Pindahkan bibit ke lubang tanam dan padatkan tanah yang ada di sekitar pangkal batang.Untuk lahan tanpa mulsa, beri pupuk sebanyak 1/3 dari dosis pupuk anjuran (dosis anjuran 200 kg/ha Urea, 250 kg SP-36 & 150 kg/ha KCl). Pupuk di taburkan dengan jarak sekitar 15 cm dari lubang tanam.Lakukan penyiraman di sekitar pangkal batang sampai lembab.



e) Pemeliharaan  Penyulaman Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari setelah masa tanam. Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati atau rusak dengan tanaman baru yang masih sehat. 



Penyiangan



Penyiangan dilakukan pada lahan tanam strawberry yang menggunakan mulsa plastik maupun yang tidak. Penyiangan dilakukan tergantung dari pertumbuhan gulma, biasanya dilakukan bersama pemupukan susulan.  Perempelan/Pemangkasan Pemangkasan dilakukan pada tanaman strawberry yang terlalu rimbun. Pemangkasan dilakukan secara teratur terutama membuang daun-daun yang sudah tua maupun rusak. 



Pemupukan



Budidaya buah strawberry tanpa mulsa : Pemupukan dilakukan 2 bulan setelah masa tanam dengan dosis sebanyak 2/3 dosis anjuran. Pupuk ditaburkan disekitar tanaman lalu ditutup menggunakan tanah. Pada Budidaya Bauh Strawberry dengan mulsa : Pemupukan dilakukan jika pertumbuhan tanaman kurang baik menggunakan campuran urea, SP36 & KCl (1:2:1,5) sebanyak 5 kg dan dilarutkan kedalam 200 liter air. Setiap tanaman disiram dengan 350-500 cc larutan pupuk.  Penyiraman Saat tanaman belum berumur 2 minggu, penyiraman dilakukan setiap 2 kali sehari. Setelah umur tanaman lebih dari 2 minggu, intensitas penyiraman dikurangi dengan syarat tanah tidak mengering. 



Pemasangan Mulsa Kering



Mulsa kering dipasang seawal mungkin setelah penanaman strawberry pada lahan yang tidak menggunakan mulsa plastik. Pemasangan mulsa kering dapat menggunakan jerami atau rumput kering yang di letakan di sekitar tanaman. g) 



Pengendalian Hama dan Penyakit Hama



 Kutu Daun (Chaetosiphon Fragaefolii) Kutu daun berwarna kuning kemerahan-merahan, ukurannya kecil sekitar 1-2 mm, hidupnya bergerombol di permukaan bawah daun. Gejala : Pucuk daun keriput, keriting, pembentukan bunga atau buah terhambat. Pengendalian : Menggunakan insektisida Fastac 15 EC & Confidor 200 LC.  Tungau (Tetranychus sp. & Tarsonemus sp.) Tungau memiliki ukuran yang sangat kecil, tungau betina berbentuk oval sedangngkan tungau jantan berbentuk segitiga. Warna telurnya berwarnah kemerah-merahan. Gejala : Daun memiliki bercak kuning sampai coklat, keriting, mengering dan gugur. Pengendalian : Menggunakan insektisida Omite 570 EC, Mitac 200 EC atau Agrimec 18 EC.  Kumbang Penggerek Batang (O. Sulcatus) Gejala : Bagian tanaman yang diserang kumbang ini biasanya akan rusak dan berlubang. Pengendalian : Menggunakan insektisida Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 EC atau Curacron 500 EC pada waktu menjelang fase berbunga.  Kutu Putih (Pseudococcus sp.) Kutu yang satu ini memiliki ukuran yang sangat kecil, berbentuk oval dan berwarna putih. Gejala : bagian tanaman yg tertutupi kutu putih biasanya terdapat lapisan seperti tepung yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal.



Pengendalian : menggunakan insektisida Perfekthion 400 EC atau Decis 2,5 EC.  Nematoda (Aphelenchoides Fragariae atau A. Ritzemabosi) Hama yang satu ini biasanya hidup di pangkal batang sampai pucuk tanaman. Gejala : Tanaman biasanya tumbuh kerdil dengan tangkai daun yang kurus dan kurang berbulu. Pengendalian : Menggunakan nematisida Trimaton 370 AS, Rugby 10 G atau Nemacur 10 G.







Penyakit



 Kapang Kelabu (Botrytis Cinerea) Gejala : Buah yang terserang penyakit ini akan membusuk dan berwarna coklat lalu mengering. Pengendalian : Menggunakan fungisida Benlate atau Grosid 50 SD.  Busuk Buah Matang (Colletotrichum Fragariae Brooks) Gejala : Buah yang sudah matang menjadi sangat berair berwarna coklat muda dan buah dipenuhi spora berwarna merah jambu. Pengendalian : Menggunakan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 80 AS, Funguran 82 WP, Cupravit OB 21.  Busuk Rizopus (Rhizopus Stolonifer) Gejala : Buah menjadi busuk, berair, berwarna coklat muda dan apabila ditekan mengeluarkan cairan yang berwarna keruh. Buah yg terinfeksi juga akan tertutup miselium jamur berwarna putih dan spora hitam. Pengendalian : Membuang buah yg sakit dan melakukan budidaya strawberry menggunakan mulsa plastik. Gejala : Penyakit ini menyerang akar tanaman strawberry sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tidak segar, bahkan terkadang layu terutama siang hari.



Pengendalian : Dilakukan pengapuran tanah, perbaikan drainase tanah, menggunakan bibit yang sehat, dan membuang tanaman yang terinfeksi.  Daun Gosong (Diplocarpon Earliana atau Marssonina Fragariae) Gejala : Pada daun terdapat bercak berwarna ungu tua. Pengendalian : Menggunakan fungisida Dithane M-45 atau Antracol 70 WP. h) Panen dan Pasca Panen 



Panen



PANEN BUAH STRAWBERRY Tanaman yang berasal dari pembibitan stolon & anakan biasanya akan mulai berbunga ketika berumur 2 bulan setelah masa tanam. Nah, bunga pertama ini sebaiknya dibuang karena memiliki kualitas yang kurang baik. Bunga baru dibiarkan supaya berbuah setelah tanaman berumur 4 bulan. Periode pembungaan dan pembuahan biasanya berlangsung selama 2 tahun tanpa henti. 



Ciri Buah Siap Panen



Tekstur buah sudah kenyal dan warna buah didominasi warna merah,hijau kemerahan maupun kuning kemerahan. Buah yang sudah siap untuk dipanen biasanya berumur 2 minggu setelah berbunga atau 10 hari setelah awal pembentukan buah. 



Cara Panen



Pemanenan sebaiknya menggunakan alat bantu yang tajam seperti gunting dengan cara memotong bagian tangkai buah, hal ini bertujuan agar tidak merusak buah maupun tanaman. Pemanenan buah strawberry biasanya dapat dilakukan setiap 2 kali dalam seminggu. 



Pasca Panen



Buah sebaiknya dikumpulkan dalam suatu wadah dengan hati-hati agar tidak terbentur, simpan wadah di tempat yang teduh atau langsung dibawa ke penampungan. Setelah itu, keluarkan buah dan letakkan diatas lantai beralas terpal atau plastik. Cuci buah menggunakan air mengalir lalu



tiriskan di atas rak penyimpanan. C.



Faktor Penunjang dan Faktor Penghambat a) Faktor Penunjang



 Ketersediaan bibit strawbary  Ketrsediaan pupuk organik  Kondisi alam dan harga jual  Pemasaran  Lahan tanam b) Faktor Penghambat 1) Modal Dalam bercocok tanam seringkali memiliki kendala dengan masalah permodalan yang dihadapi petani. Penyebab atau faktor yang memicu permodalan adalah gagal nya panen pada bulan sebelumnya, sehingga petani membutuhkan modal kembali untuk memulai usaha tani. 2)



Cuaca Seringkali faktor utama hambatan dalam bercocok tanam seledri adalah faktor cuaca. Cuaca biasanya tidak dapat di prediksi atau menentu menyebabkan kurangnya pertumbuhan bercocok tanam.



3)



Hama Penyakit Hama dan penyakit merupakan terjangkitnya sebuah penyakit tanaman berupa bercak dan penyakit lainya. Hama dan penyakit juga menyerang tanaman seledri yang menyebabkan salah satu faktor yang memicu hambatan dalam bercocok tanam.



BAB IV PENUTUP Dengan mengucapkan syukur Allhamdulillah, kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) kelas XI/ATPH SMK Persada Bayongbong tahun Pmbelajarn 2020/2021 yang telah dilaksanakan kurang lebih 60 Hari dapat berjalan dengan baik dan lancar. Untuk itu beberapa kesimpulan dan saran yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, sebagai berikut : a. Kesimpulan Melalui PRAKERIN Siswa dapat membandingkan antara praktek Lapangan dengan teori yang diterima selama proses Pembelajaran Prakerin dapat dijadikan sebagai proses pengenalan dunia Agribisnis khususnya di bidang tanaman Holtikultura Prakerin dapat dijadikan sebagai inkubasi bisnis bagi siswa setelah lulus sekolah dimana sebagai tujuan akhir dapat menjadi insan mandiri untuk dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Prakerin dapat dijadikan upaya pendewasaan diri dalam hal teknis berfikir pendewasaan diri untuk menentukan sikap dan tujuan dimasa yang akan datang. b. Saran Untuk beberapa saran yang dapat disampaikan pada saat ini yang bersifat membangun untuk perkembangan pelaksanaan Prakerin dimasa yang akan datang, antara lain : 1. Kepada pihak sekolah Diharapkan pihak sekolah dapat menyediakan sarana dan prasarana khususnya inventarisasi sepatu boot untuk siswa, hal ini disampaikan untuk tingkat keselamatan kerja siswa Untuk lebih optimalnya pelaksanaan Prakerin diharapkan adanya penambahan waktu ke waktu dari (2) bulan menjadi (3) bulan atau selama satu musim tanam, hal ini beralasan siswa dapat memahami dan menguasai proses produksi Budidaya tanaman dari mulai persiapan lahan,



pemeliharaan, panen, sampai dengan pasca panen.



2. Kepada pihak intansi/lembaga UPT Balai Benih Holtikultura Dinas Kabupaten Garut a. kami mengharapkan dalam penyediaan sarana penginapan untuk dapat lebih ditingkatkan khususnya peralatan/sarana mes, diantaranya tempat tidur dan lemari, selain itu juga penyediaan/penambahan sarana jamban umum. b. untuk memudahkan pencarian referensi/buku pedoman budidaya diharapkan adanya kelengkapan buku pustaka agar memudahkan siswa dalam penyusunan laporan prakerin c. Diharapkan adanya jaringan Internet di lokasi Prakerin.



DAFTAR PUSTAKA



LAMPIRAN-LAMPIRAN