Bab III Namkak Laporan PKL 2018 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III TINJAUAN PELAKSANAAN 3.1



Tinjauan Umum



3.1.1. Data Umum Proyek A.



Lokasi Proyek Proyek pembangunan bendung Kolidoki II terletak di Desa Raknamo Kecamatan Amabi Oefeto Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.



Gambar. 3.1 Peta Lokasi Proyek Pembangunan Bendung Kuledoki II (Sumber : Pemilik Proyek) B.



Data Proyek Adapun data proyek dapat dilihat pada tabel berikut.



Nama Proyek



: Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Raknamo



Pemilik Proyek



: Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II



Lokasi Proyek



: Kab. Kupang Prov. Nusa Tenggara Timur



Nilai Kontrak



: Rp. 30,620,000,000.00 (Tiga Puluh Milyar Enam Ratus Dua Puluh Juta Rupiah) termasuk PPN 10%



Sumber Dana



: APBN



Waktu Pelaksanaan



: 300 (Tiga Ratus) Hari Kalender



Kontraktor Pelaksana



: PT. Selosari



Konsultan Perencana



: PT. Mulya Sakti Wijaya (Sumber. Pemilik Proyek)



11



3.1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan Proyek A.



B.



Persiapan 1)



Mobilisasi / demobilisasi



2)



pengeringan



3)



Papan nama proyek



4)



Dokumentasi dan pelaporan



Pekerjaan Suplesi Bangunan Pengambilan kolidoki II 1)



Pembersihan atau pengupasan



2)



Galian tanah termasuk perapihan hasil galian



3)



Galian batu termasuk perapihan hasil galian



4)



Pasangan batu kali / gunung 1 semen : 3 pasir



5)



Plesteran 1 semen : 3 pasir



6)



Pemasngan pipa PVC dia. 2 inci untuk suling-suling



7)



Timbunan tanah termasuk pemadatan



8)



Timbunan kembali



9)



Beton mutu fc’ = 19,3 Mpa ( beton K-225)



10) Beton mutu fc’ = 14.5 Mpa ( beton mutu K-175) 11) Beton mutu fc’ 9.8 Mpa ( beton mutu K-125) 12) Pemasangan dan pembongkaran perancah 13) Pemasangan dan pembongkaran bekisting 14) Pemasangan pintu intake b = 1 m ; h = 2.60 m H = 8,10 m 15) Pemasangan pintu intake b = 1 m ; h = 1.25 m H = 7 m 16) Pemasangan pintu intake 1.5 m ; h = 1,25 m H 2.7 m 17) Pemasangan bronjong pabrikasi 18) Pembesian 19) Pemasangan pipa besi dia. 2,5 inci untuk handreel 20) Pemasangan Rubber waterstop 0.20 – 0.30 m 21) Pemasangan pipa besi dai, 6 inci tebal 0.5 cm untuk trash rack 22) Pemasangan peil scale w = 0.20 m



12



C.



3.2



Pekerjaan Saluran 1)



Pekerjaan saluran induk BR. 4 – BK. 1 3 M



2)



Pekerjaan saluran sekunder BK.2.1-BP1M



3)



Pekerjaan saluran sekunder BR. 13 – BR. 14



4)



Pekerjaan bangunan air



5)



Pekerjaan bangunan Pelengkap



Manajemen Proyek



3.2.1 Pengertian Manajemen Proyek Ditinjau secara Etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu ”To Manage” yang berarti engatur. Dari pengertian ini timbul beberapa defenisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para pemikir manajemen diantaranya : 1)



Stonel Wankel (1982) Manajemen



adalah



proses



merencanakan,



mengorganisasikan,



memimpin mengendalikan, usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya dan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditentukan. 2)



H. Koontz (1982) Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumberdaya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. Yang dimaksud dengan proses adalah mengerjakan sesuatu dengan pendekatan yang sistematis, sedangkan sumberdaya perusahaan terdiri dari tenaga keahlian, peralatan, dan informasi.



3)



H. Kerzner (1982) Dilihat dari wawasan manajemen berdasarkan fungsi dan bila digabungkan dengan pendekatan sistem akan menjadi sebagai berikut. Manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengndalikan sumberdaya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan lebih jauh manajemen proyek



13



menggunakan pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horizontal. 4)



George Terry (1987) Manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.



5)



Soharto Iman (1996) Pengertian manajemen adalah suatu set yang terdiri atas susunan terpadu dan



konsep-konsep,



dasar-dasar



pengertian,



atau



teknik-teknik



penanganan yang berkaitan dengan manajemen. Sehingga manajemen proyek dapat diartikan sebagai penataan serta pengorganisasian atas faktor-faktor



yang berpengaruh terhadap



keberhasilan manajemen proyek. Sistem manajemen proyek disusun dan dijabarkan menjadi seperangkat pengertian, pedoman, alat-alat dan petunjuk tata cara pelaksanaan, sehingga mampu menghubungkan kesenjangan persepsi, membangun kesamaan bahasa serta mampu mewujutkan suatu bentuk kerja sama dan kordinasi antara satuan organisasi pelaksananya. Manajemen Proyek adalah suatu penerapan teknik dan sistem pelaksanaan proyek mulai dari awal sampai akhir untuk memenuhi sasaran Biaya, Mutu dan Waktu. 3.2.2 Pihak-Pihak Yang Terlibat Menurut Soeharto Iman (1998), dalam pelaksanaan suatu proyek ada tiga pihak yang sangat berperan penting agar kegiatan-kegiatan dalam proyek tersebut, baik perencana maupun pelaksanaannya dapat mencapai tujuan yang maksimal. Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek secara garis besar meliputi : A.



Pemilik Proyek Pemilik Proyek adalah orang atau perusahaan yang berbadan hukum atau instansi pemerintah maupun swasta yang mempunyai gagasan melaksanakan 14



proyek tertentu, modal, dan berhak memborongkan suatu pekerjaan sesuai dengan kontrak atau apa yang tercantum dalam lembar kerja. Pemilik proyek lanjutan pembangunan jaringan irigasi D.I Raknamo di Kab. Kupang adalah Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum. Berikut adalah Struktur Organisasi Pemilik Proyek



STRUKTUR ORGANISASI BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II SATUAN KERJA PJPA SDA NT II PROVINSI NTT IRIGASI DAN RAWA I



Ir. Agus Sosiawan, ME Kepala BWS NT II Yayat Sumaryat, ST, MT Kepala Satuan Kerja PJPA SDA NT II Provinsi NTT Ruben Riwu, ST, M.PSDA PPK Irigasi dan Rawa I SATKER PJPA SDA NT II Provinsi NTT



Roberto D. S. Araujo, SST Pelaksana Teknik Irigasi dan Rawa I Penata Teknik Petugas Teknik Pengadministrasi Teknik Petugas O&P



Theresia Sisilia Pelaksana Administrasi Keuangan Irigasi dan Rawa I PJPA SDA NT II Provinsi NTT



Heribertus Nasari Ari Penata Keuangan Irigasi dan Rawa I SNVT PJPA SDA NT II Provinsi NTT Pengadministrasi Umum



Fitalis Rengu Koordinator Pengawas D.I. Raknamo Pengawas D.I. Raknamo PPK Kegiatan Irigasi dan Rawa I Pengawas Raknamo SNVT PJPA SDA NT IID.I. Provinsi NTT Pengawas D.I. Raknamo Pengawas D.I. Raknamo



Gambar 3.2 : Struktur organisasi pemilik Proyek (Sumber. Pemilik Proyek) Uraian Tugas dan Jabatan : 1.



Kepala Balai Wilayah Sungai (Bws) Nusa Tenggara II Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a)



Melaksanaakan



pengelolaan



sumber



daya



air



meliputi



perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai. 15



2.



Kepala Satuan Kerja PJPA SDA NT II Provinsi Nusa Tenggar Timur Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a)



Melaksanakan seluruh tugas Satuan Kerja terutama pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).



b)



Memimpin pelaksanaan seluruh rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam DIPA.



c)



Melaporkan kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai sebelum penetapan pemenang penyedia barang/jasa.



d)



Melaporkan



seluruh



kegiatan



yang



akan/sedang/selesai



dilaksanakan kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai, sesuai aturan yang berlaku. e)



Koordinasi dengan Pejabat Inti Balai Besar Wilayah Sungai sesuai bidang masing – masing dalam pelaksanaan prakontrak dan kontrak.



f)



Bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan/rencana kerja yang tertuang dalam DIPA.



g)



Bertanggungjawab atas semua penerimaan/pengeluaran Satuan Kerja yang membebani APBN.



h)



Bertanggungjawab atas kebenaran material setup Perintah Kerja/Kontrak yang ditandatanganinya serta akibat yang timbul dari Perintah Kerja/Kontrak tersebut.



3.



PPK Irigasi dan Rawa I SATKER PJPA SDA NT II Provinsi NTT Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a)



Menetapkan paket – paket pekerjaan disertai ketentuan mengenai peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan peningkatan pemberian kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi serta kelompok masyarakat atas persetujuan Kepala Bidang terkait.



b)



Menetapkan dan mengesahkan harga prakiraan sendiri (HPS), jadwal, tata cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun oleh panitia pengadaan/pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan.



16



c)



Menetapkan dan mengesahkan hasil pengadaan barang dan jasa dari panitia/pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan sesuai kewenangan yang sebelumnya dikoordinasikan dengan Kepala Bidang terkait.



d)



Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku.



e)



Menyiapkan dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan pihak penyedia barang/jasa dan diketahui oleh Kepala Satuan Kerja.



4.



Pelaksana Teknik Irigasi dan Rawa I Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a)



Menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya air.



b)



Memeriksa data perencanaan irigasi.



c)



Memeriksa hasil perencanaan saluran dan bangunan irigasi.



d)



Memeriksa hasil perencanaan bangunana utama (bendung).



e)



Menyusun rencana pelaksanaan dan rencana pengawasan pelaksanaan pekerjaan irigasi.



f)



Menyiapkan data panduan operasi dan pemeliharaan irigasi bendasarkan kriteri perencanaan.



5.



Pelaksana Administrasi Keuangan Irigasi dan Rawa I Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a)



Membuat



perencanaan



keuangan



mulai



dari



perencanaan



peminjaman, peneriman, pengeluaran dan pembayaran. b)



Menyusun laporan keuangan.



c)



Mengelola keuangan, menangani pembayaran atas kewajiban dan membuat catatan transaksi.



d)



Bekerja sama dalam menyusun kebijakan administasi keuangan dengan bagian lain yang terkait sesuai tugas dan tanggung jawab.



6.



Penata Keuangan Irigasi dan Rawa I Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a)



Menerima berkas SPP yang di sampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.



17



b)



Memeriksa



kelengkapan



berkas



SPP,



mengisi



Check-list



kelengkapan berkas SPP dan mencatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP. c)



Memeriksa sacara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.



d)



Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas.



7.



Pengawas D.I Raknamo Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a)



Melakasanaan pengawasan dan memberikan pengarahan teknis dalam rangka pelaksanaan dalam pekerjaan.



b)



Memberikan petunjuk, bimbingan dan saran kepada penyedia jasa atas pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan, supaya dapat mencapai hasil sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian / dokumen kontrak pekerjaan.



c)



Mengadakan hubungan kerja serta koordinasi hasil pekerjaan secara berkala dengan penyedia jasa.



d)



Membuat laporan atas hasil pelaksanaan tugas secara berkala kepada PPK.



B.



Konsultan Konsultan dapat dibagi menjadi dua bagian menurut tugas dan tanggung jawabnya masing-masing antara lain : 1)



Konsultan Perencana Konsultan perencana adalah orang yang mengerjakan perencanaan pembangunan suatu konstruksi. Tugas utama konsultan perencana yaitu: a)



Merencanakan proyek dengan sebaik mungkin tanpa dipengaruhi oleh pihak lain.



b)



Selalu bekerja sama dengan pemberi tugas terutama dalam hal memberi keputusan atas perkembangan proyek jika terdapat perubahan terhadap rencana awal. 18



c)



Membuat daftar Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan jadwal pekerjaan.



2)



Konsutan Pengawas Konsultan pengawas merupakan suatu badan yang mengawasi pelaksanaan proyek dan juga mempunyai peranan dalam mengarahkan dan membimbing pelaksanaan proyek sehingga dapat sesuai dengan spesifikasi dan mutu yang telah ditentukan. Konsultan pengawas pada proyek lanjutan pembangunan jaringan irigasi D.I Raknamo di Kabupaten Kupang adalah PT. Mulya Sakti Wijaya. Tugas dan tanggung jawab Konsultan Pengawas adalah : a)



Mengawasi



pekerjaan



dan



menjamin



bahwa



pekerjaan



dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja. b)



Bersama



pihak



kontraktor



melakukan



pemeriksaan



dan



pengukuran kemajuan proyek. c) C.



Membuat laporan proyek secara berkala.



Kontraktor Kontraktor adalah orang atau perusahaan yang berbadan hukum yang menerima tugas/pekerjaan dari pemilik proyek untuk mewujudkan fisik bangunan di lapangan/dibidang pelaksanaan konstruksi sesuai dengan rencana dan persyaratan yang telah ditentukan. Sebagai pelaksana proyek, kontraktor berada dibawah pengawasan konsultan pengawas. Kontraktor yang bertanggung jawab melakukan pekerjaan proyek lanjutan pembangunan jaringan irigasi D.I Raknamo di Kabupaten Kupang adalah PT. Selosari. Berikut adalah Struktur Organisasi Pelaksana Proyek



19



PEMIMPIN KSO EDWARD KURNIA TJANDRANEGARA,ST.MM



KEPALA PROYEK BUDI WALUYO, ST



QC / QS JANUAR K. PELAKSANA MULIADI, ST SAPTA WIBAWA,ST YAHYA ADIWIJAYA,ST



JURU GAMBAR A.NADJAJI



PEMBANTU PELAKSANA



JURU UKUR



NURWAHYUDI EDI SANTOSO SUPARDI SISWANTO



SIGIT PRAMONO SUPRIYADI



MANDOR



LOGISTIK



KEUANGAN



ADMINISTRASI



SRI WENI



HANDRIANI, SE



WINARDIANTO ANTONIUS



MANDOR



Gambar 3.3 : Struktur organisasi kontraktor (Sumber. PT. Selosari) Uraian Tugas dan Jabatan : 1.



Direktur Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a)



Penanggung jawab tertinggi secara umum atas semua kegiatan dan sebab akibat yang dilakukan sehubungan dengan perusahaan yang dipimpinnya.



b)



Mengambil keputusan tertinggi dalam perusahaan.



c)



Membuat keputusan dan kebijakan atas semua masalah yang dihadapi oleh level dibawahnya.



d) 2.



Menandatangani seluruh yang berhubungan dengan kontrak kerja.



Administrasi / Keuangan Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a)



Mengalokasikan dana pelaksanaan pekerjaan



b)



Memberikan laporan keuangan kepada Direktur perusahaan



c)



Membayar upah dan bahan yang diperlukan



d)



Membuat laporan administrasi dan keuangan 20



3.



Pelaksana Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebgai berikut : a)



Melakukan Koordinasi dengan semua bidang yang dibawahinya.



b)



Melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang dibuat



c)



Memeriksa



mempelajari



dan



menetapkan



langkah-langkah



pelaksanaan pekerjaan di lapangan d)



Memeriksa, mempelajari dan menetapkan hasil analisa dan evaluasi yang telah dibuat oleh masing-masing bidang



e)



Memeriksa setiap kegiatan yang dilakukan semua bidang yang dibawahinya



f)



Menyusun laporan perkembangan / progres pekerjaan secara berkala



4.



g)



Menyusun laporan akhir pekerjaan



h)



Koordinasi dengan aparat setempat



Pembantu Pelaksana Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :



5.



a)



Mengadakan pengukuran kemajuan fisik lapangan



b)



Memberikan laporan kepada Kepala Pelaksana



c)



Mengawasi secara langsung pekerjaan di lapangan



d)



Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan



e)



Berkoordinasi dengan kepala pelaksanaa



f)



Membawahi semua mandor dan kepala tukang



Juru Ukur / Surveyor Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a)



Melakukan pengukuran



b)



Membuat profil untuk pelaksanaan



c)



Melakukan Perhitungan Ulang MC 0 %



d)



Melakukan Survey Jalan Masuk Lokasi yang akan didahului oleh Alat Berat dan Angkutan Material.



21



Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek lanjutan pembangunan jaringan irigasi D.I Raknamo di Kabupaten Kupang, dapat digambarkan melalui struktur organisasi penyelenggara sebagai berikut. Pemilik Proyek Balai Wilayah Sungai NT II Satker PJPA SDA Prof. NTT



Konsultan Supervisi



Kontraktor Pelaksana



PT. Mulya Sakti Wijay



PT. Selosari



Keterangan : Hubungan Kontraktural Hubungan Koordinasi



Gambar 3.4 : hubungan antara pihak-pihak dalam proyek (sumber : anonym) 3.2.3



Rencana Waktu Pelaksanaan Proyek Pengaturan waktu atau penjadwalan dari kegiatan yg ada didalamnya, sehubungan dengan ini maka pihak pelaksana dari suatu proyek membuat suatu jadwal waktu pelaksanaan atau Time Schedule. Proyek lanjutan pembangunan jaringan irigasi D.I Raknamo di Kabupaten Kupang, di mulai sejak 23 Januari 2018 sampai dengan 18 November 2018 Terhitung 300 (tiga ratus hari kelender ). Tetapi kenyataan dilapangan, proyek tersebut dimulai pada awal bulan Juni 2018 dikarenakan berbagai macam kendala.



Perincian



waktu



pelaksanaan



pekerjaan



proyek



lanjutan



pembangunan jaringan irigasi D.I Raknamo di Kabupaten Kupang, dapat dilihat pada kurva S dibawah ini



22



Balai Satuan Kerja Pekerjaan Sumber Dana Tahun Anggaran



: : : : :



Wilayah Sungai Nusa Tenggara II NVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Nusa Tenggara II Provinsi NTT Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Raknamo di Kab. Kupang APBN 2018



WAKTU PELAKSANAAN



KONTRAK



AMANDEMEN I



AMANDEMEN II



Uraian Pekerjaan



SAT. VOLUME



BOBOT (%)



VOLUME



BOBOT (%)



VOLUME



BOBOT (%)



NOVEMBER



OKTOBER



SEPTEMBER



AGUSTUS



JULI



JUNI



MEI



APRIL



MARET



FEBRUARI



JAN.



No



2



3



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



13



14



15



16



17



18



19



20



21



22



23



24



25



26



27



28



29



30



31



32



33



34



35



36



37



1



23



1



8



15



22



1



8



15



22



1



8



15



22



1



8



15



22



1



8



15



22



1



8



15



22



1



8



15



22



1



8



15



22



1



8



15



22



1



8



15



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



S/D



14



21



28



7



14



21



31



7



14



21



30



7



14



21



31



7



14



21



30



7



14



21



31



7



14



21



31



7



14



21



30



7



14



21



31



7



31



7



14



18



0.01



0.17 0.01



0.17 0.01



0.00



0.00



0.00



BOBOT (% )



Ket



100 0.35 0.18 0.01 0.04



0.58 0.35 0.18 0.01 0.04



II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11.a 12 13 13a 14 15 15a 16 16a 17 18 18a 19 20 21 21a 22



PEKERJAAN SUPLESI BANGUNAN PENGAMBILAN KOLIDOKI IIBH M2 Pembersihan / Pengupasan M3 Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian M3 Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian M3 Pasangan Batu Kali / Gunung 1 Semen : 3 Pasir M2 Plesteran 1 Semen : 3 Pasir M1 Pemasangan Pipa PVC dia. 2 inci Untuk Suling-Suling M3 Timbunan Tanah Termasuk Pemadatan M3 Timbunan Tanah Kembali M3 Beton Mutu FC = 19,3 Mpa (Beton K-225) M3 Beton Mutu FC = 14,5 Mpa (Beton K-175) M3 Beton Mutu FC = 9,8 Mpa (Beton K-125) M3 Beton Mutu FC = 7,4 Mpa (Beton K-100) M2 Pemasangan Dan Pembongkaran Perancah M2 Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting M2 Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting bh Pemasangan Pintu Intake b = 1 m h = 2.60 m H = 8.10 m bh Pemasangan Pintu Penguras b = 1 m h = 1.25 m H = 7 m bh Pemasangan Pintu Penguras b = 1 m h = 1.25 m H = 7 m bh Pemasangan Pintu Pembilas b = 1.5 m h = 1.25 m H = 2.7 m bh Pemasangan Pintu Pembilas b = 1.5 m h = 1.25 m H = 2.7 m M3 Pemasangan Bronjong Pabrikasi Kg Pembesian Kg Pembesian M1 Pemasangan Pipa Besi dia. 2.50 inci Untuk Handreel M1 Pemasangan Ruber Waterstop 0.20 - 0.30 m M1 Pemasangan Pipa Besi dia. 6.00 inci, Tebal 0.50 cm Untuk Trash Rack M1 Pemasangan Pipa Besi dia. 6.00 inci, Tebal 0.50 cm Untuk Trash Rack M1 Pemasangan Peil Scale w = 0.20 m



24.84 0.03 0.19 0.17 7.52 0.05 0.04 0.55 0.02 8.73 0.51 2.15 0.20 0.23 0.54 0.25 0.37 -



24.84 0.03 0.19 0.17 7.52 0.05 0.04 0.55 0.02 8.73 0.51 2.15 0.20 0.23 0.54 0.25 0.37 -



0.30 2.41 0.04 0.10 0.45 0.00



0.30 2.41 0.04 0.10 0.45 0.00



III III.1 1 2 3 4 5 6 7 8 8.a 9 10 11 11a 12 13



PEKERJAAN SALURAN PEKERJAAN SALURAN INDUK BR.4 - BK1.3M Pembersihan / Pengupasan Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian Pemasangan Pipa PVC dia. 2 inci Untuk Suling-Suling Timbunan Tanah Termasuk Pemadatan Timbunan Tanah Kembali Beton Mutu FC = 7,4 Mpa (Beton K-100) Beton Mutu FC = 19,3 Mpa (Beton K-225) Pembesian dengan Wire Mesh Pembuatan Dan Pemasangan Beton Pra Cetak Type I (Beton K-225) Pemasangan Dan Pembongkaran Perancah Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Beton Mutu FC = 9,8 Mpa (Beton K-125) Timbunan Sirtu Termasuk Pemadatan



M1 M1 M2 M3 M3 M1 M3 M3 M3 M3 kg M3 M2 M2 M2 M3 M3



58.66 29.43 0.93 1.08 0.54 0.44 0.55 0.18 0.97 5.09



58.66 29.43 0.93 1.08 0.54 0.44 0.55 0.18 0.97 5.09



15.05 0.20 0.23 3.34 0.82



15.05 0.20 0.23 3.34 0.82



III.2 1 2 3 4 5 6 7 7.a 8 9 10 10a 11 12



PEKERJAAN JARINGAN SEKUNDER BK2.1 - BP.1M Pembersihan / Pengupasan Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian Timbunan Tanah Termasuk Pemadatan Timbunan Tanah Kembali Beton Mutu FC = 7,4 Mpa (Beton K-100) Beton Mutu FC = 19,3 Mpa (Beton K-225) Pembesian dengan Wire Mesh Pembuatan Dan Pemasangan Beton Pra Cetak Type II (Beton K-225) Pemasangan Dan Pembongkaran Perancah Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Beton Mutu FC = 9,8 Mpa (Beton K-125) Timbunan Sirtu Termasuk Pemadatan



M1 M2 M3 M3 M3 M3 M3 M3 kg M3 M2 M2 M2 M3 M3



21.60 0.19 0.65 0.28 0.55 0.06 0.32 2.67



21.60 0.19 0.65 0.28 0.55 0.06 0.32 2.67



12.76 0.05 0.40 3.34 0.34



12.76 0.05 0.40 3.34 0.34



III.3 1 2 3 4 5 6 7 7.a 8 9 10 10a 11



PEKERJAAN JARINGAN SEKUNDER BR.13 - BR.14 Pembersihan / Pengupasan Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian Timbunan Tanah Termasuk Pemadatan Timbunan Tanah Kembali Beton Mutu FC = 7,4 Mpa (Beton K-100) Beton Mutu FC = 19,3 Mpa (Beton K-225) Pembesian dengan Wire Mesh Pembuatan Dan Pemasangan Beton Pra Cetak Type V (Beton K-225) Pemasangan Dan Pembongkaran Perancah Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Beton Mutu FC = 9,8 Mpa (Beton K-125)



M1 M2 M3 M3 M3 M3 M3 M3



7.62 0.14 0.14 0.28 0.13 0.01 0.14 2.67



7.62 0.14 0.14 0.28 0.13 0.01 0.14 2.67



M3 M2 M2 M2 M3



3.22 0.05 0.40 0.43



3.22 0.05 0.40 0.43



PEKERJAAN PERSIAPAN Mobilisasi/demobilisasi Pengeringan Papan Nama Proyek Dokumentasi dan Pelaporan



1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1,600.00 2,100.00 113.00 7,000.00 980.00 129.00 2,423.00 256.00 900.00 3.00 256.00 215.00 175.00 2.00 1.00 2.00 144.00 5,000.00 85.00 200.00 90.00 1.00 8,725.61 5,942.31 44,923.86 9,471.00 1,564.24 274.00 3,509.95 1,517.00 100.00 375.00 580.00 2,177.00 135.00 375.00 211.00 1,955.30 8,955.27 8,230.30 823.03 3,509.95 877.49 97.77 619.44 1,121.00 49.69 135.00 962.33 674.28 828.00 6,955.00 1,816.00 823.03 825.00 206.25 41.40 619.44 300.00 49.69 571.00 125.00 -



0.68 0.42 0.21 0.01 0.05



1.00 1.00 1.00 1.00



0.67 0.41 0.21 0.01 0.05



30.39 0.04 0.20 0.05 20.67 0.16 0.02 0.44 0.02 4.56 0.01 1.05 0.24 0.13 0.64 0.30 0.44 0.36 0.39 0.05 0.11 0.53 0.00



1.00 10,381.97 36,063.02 1,697.84 1,370.67 7,967.07 3,599.00 3,319.67 187.14 1,431.21 117.41 5,175.21 175.00 4,938.11 1.00 3.00 2.00 676.00 5,000.00 205,600.84 106.44 10.80 90.00 130.90 3.35



60.18 0.25 3.33 4.97 0.23 1.45 0.27 16.69 0.81 5.79 0.45 5.61 0.12 2.08 0.30 0.59 0.44 1.66 0.39 13.89 0.06 0.01 0.53 0.27 0.00



52.18 18.54 1.10 0.88 0.63 0.04 0.64 0.11 0.39 1.90 8.71 2.38 0.10 1.53 0.12



6,424.46 1,207.95 18,044.25 6,142.52 11,015.24 40.10 115.58 552.09 43,583.14 3,551.59 135.00 2,706.36 1,607.53



31.12 15.38 0.44 0.57 2.00 0.00 0.44 2.77 3.13 3.85 0.10 1.14 0.94



25.03 0.22 0.77 0.33 0.64 0.07 0.38 3.14 15.00 0.05 0.10 3.93 0.40



1,770.20 26,178.00 8,317.38 9,252.78 64.90 38.82 162.45 12,897.79 1,047.66 135.00 669.62 485.48



6.78 0.63 0.77 1.68 0.00 0.15 0.82 0.93 1.14 0.10 0.28 0.28



8.61 0.17 0.17 0.33 0.15 0.02 0.16 3.14 3.49 0.05 0.41 0.51



3,003.22 27,107.30 3,535.83 5,783.35 87.84 63.00 10,893.75 187.78 1,106.25 571.00 366.50 -



6.99 0.66 0.33 1.05 0.01 0.24 0.78 2.17 1.20 0.41 0.15 -



0.04 0.01 0.01 0.00



0.01 0.01



0.03 0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.01



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.03



0.03



0.03



0.03



0.03 0.26



0.03 0.26



0.03 0.26



0.03 0.26



0.03 0.26



0.26



0.26



0.26



0.26



0.26



0.26



0.26



0.26 0.71 0.03



0.71 0.03



0.71 0.03



0.71 0.03



0.71 0.03



0.71 0.03



0.71 0.03



0.18 0.05



0.18



0.18



0.18



0.18



0.18



0.18



0.18



1.36



1.36



1.36 0.15



1.36 0.26



1.36 0.26



1.36



0.30



0.30



0.30



1.36 0.15 0.30



0.55



0.85



0.85



0.17



0.17



0.06 0.47 0.12 0.17



1.11



1.11



1.11



0.05 1.11



0.05 1.11



0.05 1.11



0.05 0.48



0.78 0.06 0.47



0.88 0.06 0.47



0.88 0.06 0.47



0.88 0.06 0.47



0.30 0.06 0.55



0.30



0.30



0.30



0.06 0.47 0.17



0.17



0.17



0.17



0.17



0.17



0.17



0.17



0.17



0.30 0.59 0.44



0.39 0.45



0.45



0.18



0.45



0.35



0.35



0.35



1.43



0.49



0.49



0.49



0.49



1.15



1.15



1.15



1.15



1.11



1.11



1.11



0.00



0.00



0.00



0.14



0.14



0.83



0.83



0.13



0.13



0.06 0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00 0.13



0.00 0.13



0.00



0.04



0.04



0.26



0.04



0.12



0.04



0.12



0.04



0.12



0.04



0.12



0.05



0.12



0.05



0.12



0.05



0.12



0.05



0.12



0.12



0.12



0.12



0.12



0.12



0.06



0.06



0.12



0.12



0.06



0.06



0.06



0.06



0.06



0.06



0.06



0.06



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00



0.00 0.07



0.42



0.42



0.28



0.13



0.43



0.52



0.52



0.07 0.20 0.18



0.20



0.31



0.00 0.07 0.15 0.44



0.07 0.20



0.31



0.00 0.07 0.15 0.52



0.07 0.20



0.31



0.32



0.32



0.20



0.20



0.20



0.20



0.48



0.48



0.48



0.13



0.51



0.10



0.10



0.10



0.10



0.10



0.10



0.17



0.17



0.17



0.12



0.12



0.12



0.20



0.20



0.20



0.07 0.11



0.07 0.11



0.07 0.11



0.07 0.11



0.07 0.11



0.07 0.11



0.07 0.11



0.07



0.28 0.00 0.02 0.10 0.14



0.28 0.00 0.02 0.10 0.14



0.28 0.00 0.02 0.10



0.28 0.00 0.02 0.10



0.14



0.02 0.10 0.14



0.28 0.00 0.02 0.10 0.14



0.28



0.02 0.10 0.14 0.13



0.13



0.13



0.13



0.13



0.13



0.13



0.13



0.04



0.04



0.04



0.04



0.04



0.04



0.04



0.04



0.04



0.04



0.04



0.04



0.04



0.04



0.32 0.10



AMANDEMEN I 23 APRIL 2018



AMANDEMEN II



KONTRAK 0.07



0.11



0.13 0.10



0.07



0.07 0.05



0.07 0.05



0.07 0.05



0.07 0.05



0.07 0.05



0.07 0.05



0.07



0.03



0.18 0.00 0.03



0.18 0.00 0.03



0.18 0.00 0.03



0.18 0.00 0.03



0.18 0.00 0.03



0.18



0.03 0.05



0.11



0.11



0.13 0.20



0.13 0.20



0.13



0.17 0.36 0.13



0.17 0.36 0.13



0.11 0.36 0.13



0.36 0.13



0.36 0.13



0.36 0.13



0.02



0.02



0.02



0.02



0.02



0.02



0.02



0.07 0.05



AMANDEMEN I



0.05



23



0.10



0.04



0.04



Waktu Pelaksanaan 300 hari kalender



LS LS LS LS



I 1 2 3 4



PEKERJAAN JARINGAN INTAKE SUPLESI Pembersihan / Pengupasan Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian Timbunan Tanah Termasuk Pemadatan Timbunan Tanah Kembali Beton Mutu FC = 7,4 Mpa (Beton K-100) Beton Mutu FC = 19,3 Mpa (Beton K-225) Pembesian dengan Wire Mesh Pembuatan Dan Pemasangan Beton Pra Cetak Type V (Beton K-225) Pemasangan Dan Pembongkaran Perancah Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Beton Mutu FC = 9,8 Mpa (Beton K-125)



M1 M2 M3 M3 M3 M3 M3 M3 0 M3 M2 M2 M2 M3



IV 1 2 3 4 5 6 7 8 8a 9 10 10a 11 12 12a 13 13a 14 14a 15 15a 16 16a 17 17a 18 18a 19 19a 20 20a 21 21a 22 22a 23 23a 24 24a 25 26 27 28 29 30 31 32



PEKERJAAN BANGUNAN AIR Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian Timbunan Tanah Kembali Timbunan Tanah Termasuk Pemadatan Pasangan Batu Kali / Gunung 1 Semen : 3 Pasir Plesteran 1 Semen : 3 Pasir Beton Mutu FC = 14,5 Mpa (Beton K-175) Pembesian Pembesian Pemasangan Dan Pembongkaran Perancah Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Pemasangan Ruber Waterstop 0.20 - 0.30 m Pemasangan Peil Scale w = 0.12 m Pemasangan Peil Scale w = 0.12 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.30 m h = 0.80 m H = 2.20 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.30 m h = 0.80 m H = 2.20 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.80 m H = 2.20 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.80 m H = 2.20 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.30 m h = 0.65 m H = 2.05 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.30 m h = 0.65 m H = 2.05 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.65 m H = 2.05 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.65 m H = 2.05 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.30 m h = 0.60 m H = 2.00 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.30 m h = 0.60 m H = 2.00 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.60 m H = 2.00 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.60 m H = 2.00 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.30 m h = 0.50 m H = 1.90 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.30 m h = 0.50 m H = 1.90 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.45 m H = 1.85 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.45 m H = 1.85 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.30 m h = 0.45 m H = 1.85 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.30 m h = 0.45 m H = 1.85 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.35 m H = 1.65 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.35 m H = 1.65 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.45 m H = 1.75 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.45 m H = 1.75 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.60 m h = 0.40 m H = 1.70 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.60 m h = 0.40 m H = 1.70 m Pemasangan Pintu Sorong b = 1.00 m h = 0.85 m H = 2.05 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.75 m H = 1.95 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.30 m h = 0.75 m H = 1.95 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.80 m h = 0.65 m H = 1.75 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.45 m H = 1.45 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.45 m H = 1.55 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.50 m h = 0.60 m H = 1.70 m Pemasangan Pintu Sorong b = 0.40 m h = 0.40 m H = 1.50 m



Bh M3 M3 M3 M3 M3 M2 M3 Kg Kg M2 M2 M2 M1 M1 M1 Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh



5.10 0.02 0.00 0.03 0.11 1.88 0.22 1.36 0.07 0.14 0.22 0.05 0.01 0.14 0.15 0.12 0.13 0.06 0.06 0.05 0.11 0.05 0.04 0.05 0.05 -



5.10 0.02 0.00 0.03 0.11 1.88 0.22 1.36 0.07 0.14 0.22 0.05 0.01 0.14 0.15 0.12 0.13 0.06 0.06 0.05 0.11 0.05 0.04 0.05 0.05 -



V 1 2 3 4 5 6 7 8 8a 9 10 10a 11 12



PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian Pasangan Batu Kali / Gunung 1 Semen : 3 Pasir Plesteran 1 Semen : 3 Pasir Timbunan Tanah Termasuk Pemadatan Timbunan Tanah Kembali Pemasangan Pipa PVC dia. 2 inci Untuk Suling-Suling Pembesian Pembesian Pemasangan Dan Pembongkaran Perancah Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Beton Mutu FC = 19,3 Mpa (Beton K-225) Beton Mutu FC = 14,5 Mpa (Beton K-175)



Bh M3 M3 M3 M2 M3 M3 M1 Kg Kg M2 M2 M2 M3 M3



10.82 0.52 0.01 0.10 0.82 0.91 0.02 0.02 0.41 1.15 0.94 5.93



10.82 0.52 0.01 0.10 0.82 0.91 0.02 0.02 0.41 1.15 0.94 5.93



Jumlah Total



9.00 315.00 4.05 473.49 710.24 746.98 1,541.47 150.00 217.00 149.00 358.00 100.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 21.00 1,250.00 15.00 1,239.00 4,175.00 2,014.40 345.00 150.00 3,165.00 912.00 215.00 -



-



443.09 5,222.62 20,030.07 -



1.98 0.13 1.85 -



4.61 0.03 0.00 0.04 0.13 2.21 0.26 0.66 0.02 0.16 0.26 0.06 0.00 0.08 0.09 0.07 0.07 0.07 0.07 0.06 0.06 0.06 0.05 0.06 0.06 -



8.00 267.29 26.61 951.78 648.17 1,380.05 6.80 383.98 30.22 31.95 1.00 12.95 6.00 2.00 8.00 2.00 1.00 2.00 1.00 2.00



3.63 0.02 0.00 0.17 1.90 0.23 0.03 0.03 0.03 0.02 0.00 0.01 0.38 0.09 0.36 0.08 0.04 0.09 0.04 0.08



12.14 0.12 0.01 3.66 0.69 0.37 0.03 0.02 0.25 1.00 0.15 5.85



10.00 732.87 1,109.56 1,334.33 389.87 308.57 180.16 3,165.00 896.08 139.54 143.64 -



4.40 0.07 3.25 0.22 0.07 0.02 0.02 0.24 0.06 0.15 0.10 0.19



42.87 100.0



100.0



PROSENTASE RENCANA KONTRAK KOMULATIF PROSENTASE RENCANA KONTRAK PERSENTASE RENCANA AMANDEMEN I KOMULATIF PROSENTASE RENCANA AMANDEMEN I PERSENTASE RENCANA AMANDEMEN II KOMULATIF PROSENTASE RENCANA AMANDEMEN II REALISASI PHISIK KOMULATIF REALISASI PHISIK DEVIASI



0.03



0.03 0.26



0.03 0.26



0.03 0.26



0.21



0.21



0.00



0.00



0.00



0.00 0.02 0.24 0.03



0.10



0.54



0.02 0.24 0.03 0.00 0.00



0.00 0.00



AMANDEMEN I



0.00



0.00



0.00



0.00 0.02 0.24 0.03



0.02 0.24 0.03 0.00 0.00



AMANDEMEN I 23 APRIL 2018



0.00



0.00



0.00



0.00 0.02 0.24 0.03



0.00 0.00 0.00 0.00



0.02 0.24 0.03 0.00 0.00



0.00 0.00



0.00 0.00



0.00



0.00



0.00



0.00 0.02 0.24 0.03



0.00 0.00 0.00 0.00



0.00 0.00



0.02 0.24 0.03 0.00 0.00



0.00 0.00



0.00 0.00



0.00 0.00 0.00 0.00



0.00 0.00



0.00 0.00



0.00 0.00



0.00 0.00



0.00 0.00



0.00 0.00



0.00 0.00



0.00 0.00



50



KONTRAK REALISASI



Waktu Pelaksanaan 300 hari kalender



III.4 1 2 3 4 5 6 7 7.a 8 9 10 10a 11



AMANDEMEN II



0.01



0.01 0.32 0.02 0.00 0.00



0.32 0.02 0.01 0.00 0.00 0.02 0.01 0.02 0.01



0.01 -



0.01 0.32 0.02



0.01 0.00 0.00 0.02 0.01 0.02 0.01



0.02



0.02



5.43 62.10 6.23 61.99 2.78 37.98 2.80 29.84 (8.14)



4.26 66.36 3.41 65.40 2.69 40.67 2.80 32.64 (8.03)



0.32 0.02 0.01 0.00 0.00 0.02 0.01 0.02 0.01



0.01 -



0.01 0.32 0.02



0.01 0.00 0.00 0.02 0.01 0.02 0.01



0.02



0.02



3.67 73.69 3.12 71.63 4.81 49.17



3.63 77.32 3.09 74.72 6.79 55.96



0.32 0.02 0.01 0.00 0.00 0.02 0.01 0.02 0.01



0.01 -



0.01 0.32 0.02



0.01 0.00 0.00 0.02 0.01 0.02 0.01



0.02



0.02



2.14 82.75 2.36 80.06 7.63 70.39



2.55 85.30 2.84 82.89 5.07 75.46



0.32 0.02 0.01 0.00 0.00 0.02 0.01 0.02 0.01



0.10 0.02 0.09 0.02 0.01 0.02 0.01 0.02



0.10 0.02 0.09 0.02 0.01 0.02 0.01 0.02



0.01 -



0.01 0.32 0.02



0.01 0.00 0.00 0.02 0.01 0.02 0.01



0.02



0.02



4.01 92.16 4.77 91.84 6.03 87.25



2.64 94.80 3.17 95.01 7.07 94.31



0.10 0.02 0.09 0.02 0.01 0.02 0.01 0.02



0.32 0.02 0.01 0.00 0.00 0.02 0.01 0.02 0.01



0.10 0.02 0.09 0.02 0.01 0.02 0.01 0.02



-



0.01



0.02 0.01 0.02 0.01



0.02



0.02



2.27 99.36 1.84 99.60 2.26 99.16



0.32 99.68 0.21 99.81 0.60 99.76



0



100.0



-



0.09 0.09 0.12 0.12 0.05 0.05



0.10 0.18 0.11 0.23 0.02 0.07



0.07 0.26 0.02 0.25 0.03 0.10



1.36 1.62 0.85 1.10 0.07 0.17



-



(0.09)



(0.18)



(0.26)



(1.62)



-



1.36 2.97 0.85 1.95 0.33 0.50 0.01 0.01 (2.97)



1.96 4.93 1.32 3.27 0.19 0.69 0.04 0.05 (4.89)



2.06 7.00 1.58 4.85 1.02 1.71 0.04 0.08 (6.91)



2.40 9.40 1.50 6.35 0.89 2.61 0.07 0.16 (9.24)



2.40 11.80 1.50 7.85 0.89 3.50 0.11 0.27 (11.53)



2.40 14.20 1.50 9.34 0.46 3.96 0.09 0.36 (13.84)



2.40 16.60 1.50 10.84 0.46 4.42 0.09 0.44 (16.15)



2.28 18.88 1.36 12.20 0.46 4.88 0.13 0.58 (11.62)



2.28 21.16 1.36 13.56 0.62 5.50 0.17 0.75 (12.81)



2.35 23.51 1.44 15.00 0.73 6.23 0.43 1.18 (13.82)



2.38 25.89 1.54 16.54 0.73 6.96 1.14 2.31 (14.23)



2.17 28.06 1.58 18.12 0.73 7.69 1.47 3.79 (3.90)



2.25 30.31 1.47 19.59 1.81 9.50 3.20 6.98 (2.52)



0.64 30.95 0.75 20.34 0.87 10.37 2.50 9.48 (0.88)



1.63 32.58 3.35 23.69 1.75 12.12 2.50 11.98 (0.13)



1.66 34.25 3.38 27.06 2.74 14.86 0.64 12.62 (2.24)



2.39 36.63 4.14 31.20 3.14 18.00 0.45 13.07 (4.94)



3.62 40.26 5.69 36.89 3.91 21.91 0.82 13.89 (8.03)



5.18 45.44 6.22 43.11 4.28 26.20 2.72 16.61 (9.59)



5.42 50.86 6.23 49.34 4.58 30.77 4.86 21.46 (9.31)



5.81 56.67 6.42 55.76 4.43 35.20 5.58 27.04 (8.16)



3.67 70.02 3.12 68.51 3.69 44.36



3.28 80.60 2.98 77.70 6.80 62.76



2.85 88.14 4.18 87.07 5.76 81.22



2.30 97.09 2.76 97.77 2.59 96.90



Mengetahui : Kepala Satuan Kerja NVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air SDA Nusa Tenggara II Provinsi NTT



Disetujui : PPK Kegiatan Irigasi Dan Rawa I Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air SDA Nusa Tenggara II Provinsi NTT



Diperiksa Oleh : Konsultan Supervisi PT. Mulya Sakti Wijaya



Dibuat Oleh : PT. Selosari



Yayat Sumaryat. ST., MT NIP. 19610821 198603 1 012



Ruben Riwu.ST.,M.PSDA NIP. 19680121 200212 1 005



Ir. Eko Suhartono Team Leader



Mudarman. ST Direktur



Tabel 3.1 : Time Schedule Sumber : Pemilik Proyek 24 s



0.32 100.00 0.20 100.01 0.24 100.00



3.2.4



Rencana Anggaran Biaya Proyek Anggaran biaya proyek digunakan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan proyek dan merupakan penjumlahan dari biaya-biaya yang digunakan untuk menyelesaikan seluruh item pekerjaan dan fee-overhead serta pajak. Berikut ini adalah rekapitulasi biaya pada proyek Lanjutan Pembangunan jaringan Irigasi D.I Raknamo, Kabupaten Kupang



Table 3.2 : Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (Sumber. Pemilik Proyek)



25



3.3



Tinjauan Khusus Tinjauan pelaksanaan pekerjaan dinding penahan (counterfort) bendung Kolidoki II pada proyek lanjutan pembangunan jaringan irigasi D.I Raknamo di Kab. Kupang. +49.50



Dinding penahan huli dan hilir bendung +52.00



Tanggul Penutup Hulu : +54.50 Selimut Beton K-225, t = 25 cm



Bronjong



+54.50 Bronjong Selimut Beton K-225, t = 25 cm



15.00



F ELv. Dinding Hilir +58.80



Dinding Hulu : +54.50



Riprap



32.00



+47.50



22.00



+45.50



C



Elv. Dasar Sungai : +47.50



Elv. Dasar Sungai : +47.50



A



A D Elv. Dasar Sungai : +47.20



+47.50 ELv. Dinding Hilir +53.80



B



+47.20 +47.30



Bronjong



Bronjong +54.50



+48.40



+ 53.80 +54.50



Side Drain



B +47.40



Side Drain



+47.70 +49.75



+54.50



E



C



+48.00



+48.10



+48.20



+48.00



de Si Dr n ai



+49.75



Tangga



D 0.4004



Side Drain



F



Gambar 3.5 : Denah Bendung Kolidoki II (sumber : Pemilik Proyek)



26



E



Mistar Ukur



+48.40



Bangunan Ukur



1.00



3.3.1



Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Dinding Penahan (counterfort) Pelaksanaan pekerjaan dinding penahan (counterfort) hulu dan hilir membutuhkan waktu selama hampir 3 (tiga) bulan. Perincian waktu pelaksanaan pekerjaan dinding penahan (counterfort) bendung Kolidoki II pada proyek lanjutan pembangunan jaringan irigasi D.I Raknamo di Kabupaten Kupang, dapat dilihat pada kurfa S.



3.3.2 Tinjauan Pelaksanaan A.



Pekerjaan Pembersihan / Pengupasan 1)



2)



3)



Tenaga Kerja a)



Operator



b)



Sopir



c)



Pekerja



Peralatan a)



Bulldoze



b)



Dump Truck



Metode Pelaksanaan a)



Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan buldoser untuk mengupas areal pekerjaan untuk dibersihkan dari pohon-pohon dan rerumputan.



b)



Hasil



pengupasan



dan



tebangan



pohon



dibuang dengan



meggunakan dump truck ketempat yang sudah ditentukan. c)



Sekelompok pekerja akan membantu meratakan dengan alat bantu serta untuk membersihkan dan penyiapan untuk tahapan pekerjaan selanjutnya.



B.



Pekerjaan Galian Tanah 1)



Tenaga Kerja a)



Surveyor



b)



Operator



c)



Sopir



d)



Mandor



27



e) 2)



3)



Pekerja



Peralatan a)



Theodolit



b)



Excavator



c)



Dump Truck



Metode Pekerjaan a)



Surveyor akan mengukura dan memasang bowplank atau menentukan kedalaman galian



b)



Galian dilakukan dengan excavator



c)



Selanjutnya material hasil galian dimasukan ke dump truck



d)



Dump truck akan membuang material hasil galian ke tempat yang sudah dutentukan.



C.



Pekerjaan Lantai Kerja (beton K-100) 1)



Tenaga Kerja a)



Mandor



b)



Pekerja



2) Peralatan a)



Concrete Mixer



b)



Sekop



c)



Cangkul



d)



Ember



e)



Talang Cor



3) Bahan a)



Semen



b)



Pasir



c)



Kerikil



d)



Air



4) Metode Pelaksanaan a)



Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan theodolite untuk menentukan leveling lantai kerja,



b)



Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat, 28



c)



Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana (10 cm),



d)



Buat adukan beton dengan bahan yang tersedia sesuai takaran campuran K-100 sebanyak volume pekerjaan,



e)



Pastika bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan,



f)



Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran



g)



Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisah juga terlebih dahulu dibuat kepalan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.



h)



Tuangkan adukan beton K-100 ke area lantai kerja melalui talang cor, jika kondisi lapangan tidak memungkinkan maka bisa menggunakan bucket excavator.



i)



Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sekop sampai ketinggian yang telah ditentukan tercapai.



5) Sketsa dan Perhitungan Volume



Gambar 3.6 : Sketsa panjang lantai kerja hulu dan hilir (Sumber : hasil pengukuran di lapangan) Diketahui : P = 17,5 m + 4.5 m + 3,3 m + 24 m + 8 m = 57.3 m L=7m T = 0.1 m Ditanya : Volume pekerjaan lantai kerja (Vol) Vol = P x L x T = 57. 3 m x 7 m x 0.1 m = 40.11 m3



29



D.



Pekerjaa Lipatan Besi dan Perangkaian Tulangan Pondasi 1)



2)



3)



4)



Tenaga kerja a)



Mandor



b)



Tukang besi



c)



Pekerja



Peralatan a)



Pemotong Besi



b)



Genset



c)



Penekuk besi



d)



Kakatua



Bahan a)



Besi beton D 19



b)



Besi beton D 16



c)



Kawat ikat



Prosedur Pelaksanaan 



Pekerjaan lipatan besi



a)



Mengukur dan memotong besi sesuai gambar kerja,



b)



Mandor akan menentukan titik lipatan serta derajat lipatan besi, pekerja akan melipat besi sesuai dengan perecanaan,



c)



Besi yang sudah siap digunakan kemudian di angkut menggunakan truck untuk dibawah ke lokasi pekerjaan pondasi.







Pekerjaan perangkaian tulangan pondasi



a)



Pekerja terlebih dahulu akan merangkai tulangan pokok bagian bawah dengan tulangan bagi pada pondasi,



b)



Selanjutnya rangkaikan tulangan pokok bagian atas dengan tulangan bagi,



c)



Ikat dengan kawat pada tiap-tiap pertemuan kedua tulangan.



30



5)



Sketsa dan Perhitungan Volume



Gamba 3.7 : Sketsa lipatan tulangan pokok pondasi (sumber : hasil pengukuran dilapangan)



31



1). Tulangan Pokok D19 : diketahui > Panjang pondasi = 57.300 > Panjang Tulangan 1 = 8.680 > Panjang Tulangan 2 = 8.710 > Jarak tulangan pokok = 0.150 > Panjang Besi Dipasaran = 12 : Ditanya > Berat kebutuhan besi D19 (kg)….? : Penyelesaian



m m m m m



> Berat Besi D19 (kg/m') = 1/4 x π * (Ø) 2 x BJ Besi / 100000 = (0.25 x 3.14 x (19)2 7850 kg/m3)/1000000 = 2.227 kg/m' > Jumlah Tulangan pokokD19 = Pjg Pondasi / jarak = 57.3 m / 0.15 m = 382 batang > Panjang total tulangan pokok D19 =



8.680 m



= =



8.71 m 17.39 m



> Berat total tulangan pokok D19 = jlh tul * Pjg total tul * berat (kg/m')



>



= 382 btg * 17.39 m * 2.227 kg/m' = 14791.236 kg jumlah staf besi (D19)….? > Jumlah Tulangan pokok = 382 batang > Panjang total tulangan pokok = 17.39 m > kebutuhan besi D19 dalam Staf = jlh tul * pjg tul / pjg besi di pasaran = 382 btg * 17.39 m / 12 m = 553.5817 staaf



32



Tulangan bagi 2). D16 : diketahui > Panjang Tulangan 1 = 8.680 m > Panjang Tulangan 2 = 8.710 m > Total panjang tul pokok = 17.390 m > Jarak tulangan bagi = 0.20 m > Panjang Besi Dipasaran = 12 m : Ditanya : Penyelesaian > Berat Besi D16 (kg/m') = 1/4 x π * (Ø) 2 x BJ Besi / 100000 = (0.25 x 3.14 x (16)2 7850 kg/m3)/1000000 = 1.579 kg/m' > Jumlah Tulangan bagi D16 = Pjg / jarak = 17.39 m / 0.2 m = 87 batang > Panjang total tulangan bagi D16 = 57.3 m > Berat total tulangan Bagi D16 = jlh tul * P total tul * berat (kg/m’) = 87 btg * 17.39 m * 1.579 kg/m’ = 7867 kg Jumlah besi D16 (staf)….?



>



> Jumlah Tulangan bagi D16 = 87 batang > Panjang total tulangan bagi D16 = 57.3 m > kebutuhan besi D16 dalam Staf = jlh tul * pjg tul / pjg besi di pasaran = 87 btg * 57.3 m / 12 m = 415 staaf E.



Pekerjaa Melipat Besi dan Perangkaian Tulangan Dinding 1.



Tenaga kerja a)



Mandor



b)



Tukang besi



c)



Pekerja



33



2.



3.



4.



Peralatan a)



Pemotong besi



b)



Genset



c)



Penekuk besi



d)



Kakatua



Bahan a)



Besi beton D 22



b)



Besi beton D 16



c)



Besi beton D 13



d)



Kawat ikat



Prosedur Pelaksanaan 



Pekerjaan Lipatan Besi



a)



Mengukur dan memotong besi sesuai gambar kerja,



b)



Mandor akan menentuakn titik lipatan serta derajat lipatan besi, pekerja akan melipat besi sesuai dengan perecanaan,



c)



Besi yang sudah siap digunakan kemudian di angkut menggunakan truck untuk dibawah ke lokasi pekerjaan dindin penahan.







Pekerjaan Perangkaian Tulangan Dinding



a)



Pekerja terlebih dahulu akan merangkai tulangan pokok dinding dengan arah vertical,



b)



Ikat dengan kawat menggunakan kakatua pada tiap-tiap pertemuan tulangan (dinding dan pondasi),



c)



Selanjutnya pekerja akan merangkai tulangan bagi yang akan diikat pada tulangan pokok dinding dengan arah horizontal,



d)



Ikat dengan kawat menggunakan kakatua pada tiap-tiap pertemuan kedua tulangan (bagi dan pokok).



34



5.



Sketsa dan Perhitungan Volume



Gambar 3.8 : Sketsa lipatan besi & perspektif tulangan dinding (sumber : hasil pengukuran dilapangan) 1).



Tulangan pokok : Diketahui > Panjang tul pokok D22 = 9.54 > Panjang tul pokok D16 = 9.27 > Jarak tulangan pokok = 0.15 > Panjang total Pondasi = 63.3 > Panjang Besi Dipasaran = 12 : Ditanya > Berat kebutuhan besi D22 & D16 (kg)….? > Jumlah Besi D22 & D16 (staf)….? Penyelesaian



m m m m m



> Berat Besi D22 (kg/m') =



1/4 x π * (Ø) 2 x BJ Besi / 100000



= (0.25 x 3.14 x (22)2 7850 kg/m3)/1000000 = 2.985 kg/m' > Jumlah Tulangan pokok D22 = P / jarak =



63.3 m / 0.15 m



=



422



35



batang



> Berat total tulangan Pokok D22 =



jlh tul * P tul pokok D22 * berat D22 (kg/m')



= 422 btg * 9.54 m * 2.985 kg/m' = 79743.60 kg > Berat Besi D16 (kg/m') =



1/4 x π * (Ø) 2 x BJ Besi / 100000



= (0.25 x 3.14 x (16)2 7850 kg/m3)/1000000 = 1.579 kg/m' > Jumlah Tulangan pokok D16 = Pjg / jarak = 63.3 m / 0.15 m = 422 batang > Berat total tulangan pokok D16 = jlh tul * P tul pokok D16 * berat D16 (kg/m') = 422 btg * 9.27 m * 1.579 kg/m' = 6176.841 kg > jumlah besi D22 (staf)….? > Jumlah Tulangan pokok D22 = 422 batang > Panjang tulangan pokok D22 = 9.5 m > kebutuhan besi D22 dalam Staf = jlh tul * pjg tul / pjg besi di pasaran = 422 btg * 9.54 m / 12 m = 335 staaf > jumlah besi D16 (staf)….? > Jumlah Tulangan pokok D16 = 422 batang > Panjang tulangan pokok D16 = 9.27 m > kebutuhan besi D16 dalam Staf = jlh tul * pjg tul / pjg besi di pasaran = 422 btg * 9.54 m / 12 m = 326 staaf 2).



Tulangan bagi : Diketahui > T dinding > Jarak tulangan bagi > panjang tulangan bagi > Panjang Besi Dipasaran



36



= = = =



7 0.2 63.3 12



m m m m



: Ditanya > Berat kebutuhan besi D16 & D13 (kg)….? > Jumlah Besi D22 & D16 (staf)….? Penyelesaian > Berat Besi D16 (kg/m') =



1/4 x π * (Ø) 2 x BJ Besi / 100000



=



(0.25 x 3.14 x (16)2 7850 kg/m3)/1000000



= 1.579 kg/m' > Jumlah Tulangan bagi D16 = T dinding / jarak =



7 m / 0.20 m



=



35



batang



> Berat total tulangan bagi D16 =



jlh tul * P tul D16 * berat D16 (kg/m')



=



35 btg * 63.3 m * 1.579 kg/m'



= 3498.211 kg > Berat Besi 13 (kg/m') =



1/4 x π * (Ø) 2 x BJ Besi / 100000



=



(0.25 x 3.14 x (13)2 7850 kg/m3)/1000000



= 1.042 kg/m' > Jumlah Tulangan bagi D13 = T dinding / jarak = 7 m / 0.20 m = 35 batang > Berat total tulangan bagi D13 = jlh tul * P tul D13 * berat D13 (kg/m') = 35 btg * 63.3 m * 1.043 kg/m' = 2309.366 kg > jumlah besi D16 (staf)….? > Jumlah Tulangan bagi D16 = 35 batang > Panjang tulangan bagi D16 = 63.3 m > kebutuhan besi D16 dalam Staf = jlh tul * pjg tul / pjg besi di pasaran = 35 btg * 63.3 m / 12 m = 184.6 staaf



37



> jumlah besi D13 (staf)….? > Jumlah Tulangan pokok D13 = 35 batang > Panjang tulangan pokok D13 = 63.3 m > kebutuhan besi D13 dalam Staf = jlh tul * pjg tul / pjg besi di pasaran = 35 btg * 63.3 m / 12 m = 184.6 staaf F.



Pekerjaa Melipat Besi dan Perangkaian Tulangan Skoor 1.



2.



3.



4.



Tenaga Kerja a)



Mandor



b)



Tukang besi



c)



Pekerja



Peralatan a)



Pemotong besi



b)



Genset



c)



Penekuk besi



d)



Kakatua



Bahan a)



Besi beton D16



b)



Besi beton D13



c)



Kawat ikat



d)



Bensin



e)



Pisau pemotong



Metode Pelaksanaan 



Pekerjaan lipatan besi



a)



Mengukur dan memotong besi sesuai gambar kerja,



b)



Mandor akan menentuakn titik lipatan serta derajat lipatan besi, pekerja akan melipat besi sesuai dengan perecanaan,



c)



Besi yang sudah siap digunakan kemudian di angkut menggunakan truck untuk dibawah ke lokasi pekerjaan dinding penahan.



38







Pekerjaan perangkaian tulangan pondasi



a)



Pekerja terlebih dahulu akan merangkai tulangan pokok skoor dengan arah vertical,



b)



Ikat dengan kawat menggunakan kakatua pada tiap-tiap pertemuan tulangan skoor dan pondasi,



c)



Selanjutnya pekerja akan merangkai tulangan bagi pada tulangan pokok skoor dengan arah horizontal,



d)



Ikat dengan kawat menggunakan kakatua pada tiap-tiap pertemuan kedua tulangan (bagi dan pokok) e) Sketsa dan perhitungan Volume



0.50 0.75



   



  



0.75



    



39



55.98 8.25 m



27.3 m



8m



8m



8m



8m



8.75 m



0.50







0.75







27.5 m



4.50m











4.4 m











TAMPAK BELAKANG



TAMPAK ATAS



Gambar 3.9 : Sketsa denah letak skoor serta penulangan skoor (sumber : hasil pengukuran dilapangan) 1). tulangan pokok D16 diketahui : > Alas skoor > P total tul pokok (1 sisi)



= =



4.000 m 74.820 m



> Jarak tulangan pokok



=



0.200 m



> Panjang Besi Dipasaran



=



12 m



Ditanya



:



> Berat kebutuhan besi D16 & D13 (kg)….? > Jumlah Besi D22 & D16 (staf)….? Penyelesaian : > Berat Besi D16 (kg/m') = 1/4 x π * (Ø) 2 x BJ Besi / 100000 = (0.25 x 3.14 x (16)2 7850 kg/m3)/1000000 kg/m' = 1.579 > Jumlah Tulangan pokok dengan panjang yang berbeda = Panjang / jarak 4 m / 0.2 = m = 20 batang



40



> Berat total tulangan pokok = Panjang total tul * berat (kg/m') = 74.82 m * 1.579 kg/m' = 118 kg > pada 1 bh skoor terdapat 2 sisi yg dipasang tul pokok > maka = 2 sisi * berat tulangan pokok = 2 sis * 118 kg = 236 kg > berat 1 buah skoor > jumlah skoor pada pekerjaan dinding penahan = 6 bh skoor > jadi : = jumlah skoor * berat 1 buah skoor = 6 bh * 236 kg = 1417.664 kg > jumlah besi D16 (staf)….? > Panjang total 1 sisi tulangan pokok D16 = panjang 1 sisi * 2 sisi = 149.640 m > kebutuhan besi D16 dalam Staf = jumlah sisi * pjg tul / pjg besi di pasaran = 6 sisi * 149.640 m / 12 m = 74.8 staaf 2). Tulangan bagi D13 diketahui : > tinggi skoor = 6.5 m > P total tul bagi (1 sisi) = 45.16 m > Jarak tulangan bagi = 0.38 m Ditanya : > Berat kebutuhan besi D16 & D13 (kg)….? > Jumlah Besi D22 & D16 (staf)….? Penyelesaian : > Berat Besi D13 (kg/m') = 1/4 x π * (Ø) 2 x BJ Besi / 100000 = (0.25 x 3.14 x (13)2 7850 kg/m3)/1000000 kg/m' = 1.042 > Jumlah Tulangan bagi dengan panjang yg berbeda- beda



41



= P / jarak = 6.5 m / 0.38 m = 17 batang > Berat 1 sisi tulangan bagi D13 = P total tul * berat besi D13 (kg/m') = 45.16 m * 1.043 kg/m' = 47.073 kg > pada 1 bh skoor terdapat 2 sisi yg dipasang tul pokok > maka = 2 sisi * berat 1 sisi tulangan bagi D13 = 2 sis * 47.073 kg = 94.147 kg > berat tulangan bagi D13 pada 1 bh skoor > jumlah skoor pada pekerjaan dinding penahan = 6 bh skoor > jadi : = jumlah skoor * berat tul bagi D13 = 6 bh * 94.147 kg = 564.880 kg > jumlah besi D13 (staf)….? > Panjang total tulangan bagi D13 pada 1 bh skoor = panjang 1 sisi * 2 sisi = 90.320 m > kebutuhan besi D13 dalam Staf = jumlah sisi * pjg tul / pjg besi di pasaran = 6 sisi * 90.320 m / 12 m = 45.2 staaf G.



Pekerjaan Pengecoran Pondasi dinding Penahan 1.



2.



Tenaga Kerja a)



Mandor



b)



Pekerja



Peralatan a)



Sekop



b)



Cangkul



c)



Vibrator



d)



Ember



e)



Talang cor



42



3.



4.



Bahan (Beton K-225) a)



Semen



b)



Pasir



c)



Kerikil



d)



Air



e)



Triplek



f)



Usuk 5/7 cm



g)



Paku



Prosedur Pelaksanaan 



Pemasangan Bekisting Cor



a)



Sebelum dilakukan pengecoran, pekerja akan terlebih dahulu membuat bekisting sebagai acuan pengecoran yang akan mengelilingi area pondasi dengan bahan yang tersedia,



b)



Jika perlu, gunakan kayu dolken < Ø 10 cm untuk menopang bekisting cor agar lebih kuat saat adukan beton dimasukan,



c)



Pondasi siap untuk dicor







Pengecoran Pondasi



a)



Pekerja akan terlebih dahulu mempersiapkan talang cor,



b)



Satu orang pekerja akan bertugas pada bagian paling atas talang untuk mengatur keluarnya adukan beton dari ready mix yang melewati talang cor,



c)



Pekerja yang lainnya akan berada tepat pada area pondasi yang dicor untuk meratakan beton menggunakan sekop maupun cangkul kemudian akan dipadatkan dengan vibrator.



5.



Sketsa dan Perhitungan Volume



43



55.98 8.25 m



27.3 m



8m



8m



8m



4.50m



27.5 m



8m



8.75 m



4.4 m



TAMPAK BELAKANG



7.00



TAMPAK ATAS



Gambar 3.10. : Sketsa tampak samping, atas dan denah pondasi (sumber : hasil pengukuran dilapangan)



1). pekerjaan bekisting pondasi diketahui : > >



L P



= 7 = 55.98



m m



T sisi lebar ( diambil rata-rata) T sisi panjang



= 1.275



m



= 0.9



m



ditanya : > Luasan bekiating…? Penyelesaian : > luasan bekisting sisi lebar = L * T sisi lebar = 7 m x 5.1 m = 8.925 m2 > luasan bekisting sisi panjang = L * T sisi lebar = 55.98 m x 0.9 m = 50.38 m2 > luasa total beskisting pondasi = 8.925 m2 + 50.38 m2 = 59.31 m2 = 59.31 x 2 sisi = 118.6 m2



44



2). volume pengecoran pondasi (Beton K-225) diketahui : > L = 7 m > P = 55.98 m T sisi lebar ( diambil rata-rata) = 1.275 m > Semen = 371 kg > Pasir = 698 kg > kerikil = 1047 kg Ditanya : > Volume kebutuhan bahan…? Penyelesaian > volume pengecoran = PxLxT = 55.98 m * 7 m * 1.275 m = 499.6 m3 > kebutuhan bahan Semen = 371 kg/m3 * 499.6 m3 = 185359.577 kg = 185359.577 kg / 40 kg/zak = 4633.989 sak Pasir = 698 kg/m3 * 499.6 m3 = 348735.807 kg Kerikil = 1047 kg/m3 * 499.6 m3 = 523103.711 kg H.



Pekerjan Bekisting Cor dan Pengecoran Dinding Penahan serta skoor 1.



2.



Tenaga Kerja a)



Mandor



b)



Pekerja



Peralatan a)



Mesin gurinda pemotong



b)



Mesin bor



c)



Genset



d)



Sekop



e)



Cangkul



45



3.



4.



f)



Vibrator



g)



Ember



h)



Talang cor



Bahan a)



Triplek



b)



Besi Hollow 40 x 60 x 6 m



c)



Sekrup



d)



Kawat ikat



e)



Semen



f)



Pasir



g)



Kerikil



h)



Air



Prosedur Pelaksanaan 



Pamasangan Bekisting



a)



Tukang besi akan terlebih dahulu mengelas rangka bekisting, kemudian rangka tersebut akan dipasanga triplek yang diikat dengan sekrup,



b)



Bekisting yang sudah jadi akan di bawa ke lokasi pekerjaan untuk kemudian pekerja akan memasang bekisting pada area yang akan dicor,



c)



Ikat dengan kawat agar bekisting cor tetap kuat saat dicor, Jika perlu gunakan kayu dolken besi hollow untuk menopang bekisting cor.



d)



Pengecoran sipa dilakukan.



e)



Pemasangan beskisting cor dilakukan secara bertahap, setelah pengecoran tahap awal selesai yaitu setinggi bagian lebar bekisting (1.22 m)







Pengecoran Dinding



a)



Pekerja akan terlebih dahulu mempersiapkan talang cor,



b)



Satu orang pekerja akan bertugas pada bagian paling atas talang untuk mengatur keluarnya adukan beton dari ready mix yang melewati talang cor,



46



c)



Pekerja yang lainnya akan berada tepat pada area pengecoran dinding yang dicor untuk meratakan beton menggunakan sekop maupun cangkul kemudian akan dipadatkan dengan vibrator.



5.



Sketsa dan Perhitungan Volume



0.50



0.50



               7.00



7.00



5.71







1.25



1.25 3.32



47



27.5 m



27.3 m



3.18m



8.25 m



TAMPAK ATAS



II



I



7.00



Bekisting



III



V



1.22



Bekisting



IV



TAMPAK DEPAN



Bekisting 0.50











0.75



















TAMPAK BELAKANG



Gambar 3.11 : Sketsa model bekisting rangka hollow dan pemasangan beskisting cor pada dinding (sumber : hasil pengukuran dilapangan)



1). luasna 1 buah bekisting diketahui : > P > L



: = =



2.44 m 1.22 m



= P*L = 2.44 m * 1.22 m = >



2.9768 m2



Jumlah rangka pada sisi Lbr =



7 btg



>



Jumlah rangka pada sisi Pjg = 2 btg



>



berat besi hollow (kg / m') =



3.14 kg/m'



48



Penyelesaian : Menghitung berat besi hollow (kg/m') > = ((L+T)*2)*B*BJ = ((0.04+0.06)*2)*0.002mm*7850 kg/m' >



>



>



= 3.14 kg/m' panjang total besi hollow / 1 lembar triplex (m) = (7 btg x 1.22 m)+(2 btg * 2.44 m) = 13.42 m kebutuhan besi hollow / 1 lembar triplex (kg) = P total besi * berat besi (kg/m') = 13.42 m * 3.14 kg/m' = 42.1388 kg kebutuhan besi hollow / 1 lembar triplex (m) = pgj pada 1 lembar / pjgn di pasaran = 13.42 m / 6 m = 2.23667 btg



2). volume pengecoran dinding lihat gambar 3.9 ( tampak depan) Ditanya : > Volume kebutuhan bahan…? penyelesaian : : > menghitung lusana dinding segmen I



= 17.5m*7m



=



122.5 m2



segmen II



= (1/2*3.18)*3.18



=



5.0562 m2



segmen III



= 3.82m*3.18m



=



12.1476 m2



segmen IV



= (1/2*3.18)*3.18



=



5.0562 m2



segmen V



= 7m*34.30m



=



240.1 m2



total luas dinding =



384.86 m2



Semen



= 371 kg



Pasir = 698 kg kerikil = 1047 kg > menghitung rata-rata lebar dinding lebar atas



= 0.5 m



lebar bawah rata-rata



= 1.25 m = 0.875 m



49



> volume dinding = total luasan dinding * rata-rata lebar = 384.86 m2 * 0.875 m = 336.7525 m3 3). Volume pengecoran skoor Ditanya : > Volume kebutuhan bahan…? penyelesaian : > menghitung lusana dinding Tinggi = 5.74 m Alas = 3.32 m Lebar = 0.5 m Jlh skoor = 6 bh Vol 1 bh = ((1/2*3.32m)*5.74m)*0.5m = 4.7642 m3 Vol 6 bh = jlh skoor * volume 1 bh skoor = 6 bh * 4.7642 m3 = 28.5852 m2 Total Vol = vol. dinding + volume skoor = 336.7525 m3 + 28.5852m3 = 365.3377 m3 > kebutuhan bahan Semen = = = =



371 kg/m3 * 365.338 m3 135540.287 kg 135540.287 kg / 40 kg/zak 3388.507 sak



Pasir = 698 kg/m3 * 365.338 m3 = 255005.715 kg Kerikil = 1047 kg/m3 * 365.338 m3 = 382508.572 kg



50



3.4



Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan Pengendalian dan pengawasan proyek diperlukan agar kualitas yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan memperoleh jaminan bahwa tujuan proyek dilaksanakan sesuai rencana. Secara umum, dalam suatu proyek hal-hal yang perlu dikendalikan dan dikontrol dalam melancarkan pelaksanaan proyek antara lain : 1.



Pengendalian waktu



2.



Pengendalian tenaga kerja



3.



Pengendalian mutu



4.



Pengendalian teknis



5.



Pengendalian biaya



6.



Pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja (K3) Namun, disini hanya dijelaskan pengendalian proyek yang mencakup 3



aspek utama yakni aspek pengendalian waktu, aspek pengendalian biaya dan aspek pengendalian mutu. 3.4.1 Aspek Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam suatu proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu diantaranya pengendalian mutu bahan dan pengendalian mutu peralatan. Tujuan dari pengendalian mutu adalah agar kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan terhadap bahan/material struktur, peralatan kerja, pelaksanaan pekerjaan dan hasil pekerjaan. Disamping itu dibutuhkan pula pengendalian mutu tenaga kerja. Yang perlu dilakukan dalam pengawasan mutu adalah sebagai berikut :



3.4.2



-



Pengawasan dan pengukuran langsung di lapangan



-



Perhitungan sebagai fungsi kontrol



-



Pengujian di lapangan



Aspek Pengendalian Biaya Pengendalian biaya dimaksudkan untuk mengetahui jumlah besarnya biaya yang dikeluarkan dengan melihat tahap pekerjaan yang telah dicapai. Besarnya biaya ini dapat dibandingkan dengan Rencana Anggaran Biaya 51



(RAB) yang telah disusun sesuai rencana. Pengendalian biaya biasa dilakukan dengan membuat rekapitulasi biaya yang telah dikeluarkan. Sementara pengendalian biaya tenaga kerja dilakukan dengan memeriksa daftar absensi pekerja. Total biaya ini akan digunakan untuk menyusun kurva S realisasi dan juga memperkirakan prosentase pekerjaan proyek yang telah dicapai. 3.4.3



Aspek Pengendalian Waktu Pengendalian waktu ini berdasarkan pada time schedule pekerjaan. Keterlambatan pekerjaan pada suatu proyek akan berpengaruh pada anggaran pelaksanaan pekerjaan. Agar dapat berlangsung tepat waktu, time schedule disusun sebagai alat kontrol untuk mengukur tingkat prestasi pekerjaan dengan lamanya waktu pelaksanaan. Manfaat dari time schedule antara lain : -



sebagai pedoman kerja bagi pelaksana terutama menyangkut batasanbatasan untuk masing-masing pekerjaan



-



sebagai alat koordinasi bagi pimpinan



-



sebagai tolok ukur kemajuan pekerjaan yang dapat dipantau setiap saat



-



sebagai evaluasi tahap akhir dari setiap kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan Kontrol terhadap pelaksanaan kerja adalah dengan membandingkan



kurva S pelaksanaan dengan kurva S penawaran. Jika terjadi keterlambatan, dapat diambil langkah-langkah berikut : -



Menambah jam kerja (lembur)



-



Penambahan jumlah tenaga kerja sesuai kebutuhan



-



Evaluasi



terhadap



manajemen



kontraktor



pelaksanaan proyek -



Penyediaan bahan/material dipercepat



52



khususnya



mengenai